SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 27
Pancasila sebagai Sistem Nilai
Dion Teguh Pratomo,SH.MH
1. Pengertian Nilai
• Manusia dalam kehidupannya selalu berkaitan dengan nilai.
• Manusia senantiasa dinilai dan menilai;
• Cabang filsafat yang membahas tentang nilai disebut aksiologi (filsafat
nilai);
• Istilah nilai dipakai untuk menunjuk kata benda abstrak yang artinya
“keberhargaan” atau “kebaikan”;
• Atau biasanya menunjuk kata kerja yang berarti suatu tindakan kejiwaan
tertentu dalam menilai atau melakukan penilaian;
• Nilai pada hakikatnya merupakan sifat atau kualitas yang melekat pada
suatu objek, jadi bukan objek yang dinamakan nilai;
• Nilai artinya ada sifat yang melekat pada sesuatu itu, misalnya
pemandangan itu indah, perbuatan itu bermoral;
• Indah dan susila merupakan sifat atau suatu yang melekat pada
pemandangan atau tindakan;
• Dengan demikian nilai adalah suatu kenyataan yang tersembunyi di balik
kenyataan – kenyataan lainnya. Kenyataan itu adalah sebagai pembawa
nilai.
Lanjutan …
• Menilai berarti menimbang artinya suatu kegiatan manusia untuk
menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lainnya, kemudian
selanjutnya diambil suatu keputusan;
• Keputusan merupakan keputusan nilai yang dapat menyatakan
bahwa sesuatu itu berguna, benar atau salah, baik atau buruk,
indah atau jelek, suci atau berdosa;
• Nilai mengandung cita – cita, harapan, dambaan dan keharusan;
• Nilai berarti terkait dengan sesuatu yang ideal, das sollen (harapan)
bukan das sein-nya (kenyataan);
• Nilai bagi manusia diperlukan untuk menjadi landasan alasan,
motivasi dalam segala sikap, tingkah laku dan perbuatannya;
• Hal ini terlepas dari kenyataan bahwa ada orang yang dengan
sengaja dan sadar melakukan hal – hal yang bertentangan dengan
kesadaran akan nilai yang diketahuinya dan diyakini.
2. Macam – macam Nilai (Walter Everet)
Lanjutan …
• Nilai ekonomis, ditujukan oleh harga pasar dan meliputi semua
benda yang dapat dibeli. Misalnya emas atau logam mulia memiliki
nilai ekonomis daripada seng, kemanfaatan dan kedayagunaan;
• Nilai Kejasmanian, ditujukan pada kesehatan, efisiensi dan
keindahan badan. Misalnya kebugaran, kesehatan, kemulusan
tubuh, kebersihan;
• Nilai hiburan, mengacu pada nilai – nilai permainan dan waktu
senggang yang dapat menyumbang pada pengayaan kehidupan.
Misalnya kenikmatan rekreasi, keharmonisan musik, keselarasan
nada;
• Nilai Sosial, berasal mula dari berbagai bentuk perserikatan
manusia. Misalnya kerukunan, persahabatan, persaudaraan,
kesejahteraan, keadilan, kerakyatan, persatuan;
Lanjutan …
• Nilai Watak, keseluruhan dari keutuhan kepribadian
dan sosial yang diinginkan. Misalnya kejujuran,
kesederhanaan, kesetiaan;
• Nilai Estetis, nilai keindahan dalam alam dan karya seni.
Misalnya keindahan, keselarasan, keseimbangan dan
keserasian;
• Nilai intelektual, nilai pengetahuan dan pengejaran
kebenaran. Misalnya kecerdasan, ketekunan,
kebenaran dan kepastian;
• Nilai keagamaan, nilai – nilai yang ada dalam agama.
Misalnya kesucian, keagungan Tuhan, Ke-esaan Tuhan,
Keibadahan.
Lanjutan …
Lanjutan …
Lanjutan …. (Menurut Notonagoro)
• Nilai Material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jasmani
manusia. Misalnya kebutuhan makan, minum, sandang, papan,
kesehatan, dll;
• Nilai Vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk
dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas. Misalnya semangat,
kemauan, kerja keras, ketekunan dll;
• Nilai Kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani
manusia. Nilai kerohanian dapat dibagi menjadi 4 yakni :
• 1. Nilai kebenaran: akal rasio, cipta manusia;
• 2. Nilai Keindahan: panca indera manusia ;
• 3. Nilai Kebaikan: kehendak manusia / nurani;
• 4. Nilai Religius: kepercayaan dan keyakinan
Lanjutan …
• Kesemua nilai diatas masih bersifat abstrak, karena itu agar dapat
diterapkan dan dijadikan pedoman dalam hidup nyata maka nilai
haruslah dijabarkan dalam norma – norma yang sifatnya lebih
konkrit dan jelas sebagai pedoman;
• Dalam kehidupan manusia dikenal ada beberapa norma yang
berlaku dalam masyarakat yakni norma agama, norma kesusilaan,
norma kesopanan, norma hukum;
• Apabila perbuatan manusia melanggar norma yang telah ada maka
manusia dapat dikenakan sanksi. Misalnya sanksi agama berupa
dosa-masuk neraka, sanksi moral berupa perasaan malu, sanksi
kesopanan berupa dikucilkan dan sanksi hukum berupa penjara
atau denda.
Lanjutan …
Lanjutan …
• Dari bagan tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai yang masih bersifat
abstrak disebut dengan nilai dasar, karena nilai ini berada dalam
pemikiran manusia, tidak dapat ditangkap dengan pancaindera;
• Nilai dasar ini kemudian dijabarkan lebih lanjut dengan cara interpretasi
menjadi nilai instrumental yang berupa parameter yang lebih konkrit;
• Rumusan nilai instrumental ini masih berupa rumusan umum yang
berwujud norma – norma. Nilai instrumental ini kemudian dijabarkan
lebih lanjut dalam nilai praktis yang berwujud indikator yang sifatnya
sangat konkrit berkaitan suatu bidang dalam kehidupan.
• Dalam konteks hidup bernegara, maka Pancasila sebagai dasar negara
dan asas kerohanian negara merupakan nilai dasar;
• Nilai dasar itu kemudian dijabarkan dalam nilai instrumental yakni berupa
UUD 1945 sebagai hukum dasar tertulis yang berisi norma – norma
sebagai parameter dalam mengatur penyelenggaraan negara . Nilai
instrumental kemudian dijabarkan dalam nilai praksis.
3. Sistem Nilai dalam Pancasila
• Sistem secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu rangkaian yang
saling berkaitan antara nilai yang satu dengan yang lain;
• Sistem nilai adalah konsep atau gagasan yang menyeluruh mengenai apa
yang hidup dalam pikiran seseorang atau sebagian besar anggota
masyarakat tentang apa yang dipandang baik, berharga, penting dalam
hidup;
• Pancasila sebagai nilai mengandung serangkaian nilai, yakni Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, Keadilan. Kelima nilai ini
merupakan satu kesatuan yang utuh, tak terpisahkan mengacu kepada
tujuan yang satu;
• Pancasila sebagai suatu sistem nilai termasuk ke dalam nilai moral (nilai
kebaikan) dan merupakan nilai dasar yang bersifat abstrak.
• Pancasila sebagai nilai yang termasuk nilai moral juga mengakui adanya
nilai vital dan nilai material. Hal ini bersumber dari dasar pancasila yakni
manusia memiliki susunan kodrat sebagai makhluk yang tersusun atas
jiwa dan raga.
Lanjutan …
• Menurut Kaelan bahwa nilai – nilai Pancasila bersifat objektif dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Rumusan dari sila – sila Pancasila itu sebenarnya hakikat maknanya
yang terdalam menunjukkan adanya sifat – sifat umum universal dan
abstrak karena pada hakikatnya Pancasila adalah nilai.
2. Inti nilai – nilai Pancasila berlaku tidak terikat oleh ruang, artinya
keberlakuannya sejak zaman dahulu, masa kini, dan juga untuk masa
yang akan datang untuk bangsa indonesia dan boleh jadi untuk negara
lain yang secara eksplisit tampak dalam kebudayaan, tata hidup
beragama dan tata hidup beragama;
3. Pancasila yang terkandung dalam UUD 1945 menurut ilmu hukum
memenuhi syarat sebagai pokok kaidah negara yang fundamental,
sehingga merupakan suatu sumber hukum positif di
indonesia.sehingga jika nilai Pancasila yang terkandung dalam
Pembukaan UUD 1945 diubah, sama halnya dengan membubarkan
negara proklamasi Indonesia.
Lanjutan …
• Pancasila bersifat subjektif artinya nilai – nilai Pancasila itu terlekat pada
pembawa dan pendukung nilai Pancasila itu sendiri yakni masyarakat,
bangsa dan negara Indonesia. Darmodihardjo mengatakan bahwa:
1. Nilai – nilai Pancasila timbul dari bangsa indonesia sendiri sehingga
bangsa indonesia menjadi kausa materialis. Nilai tersebut sebagai hasil
pemikiran, penilaian bangsa indonesia. Jika dibandingkan antara ideologi
Pancasila dengan ideologi lainnya, nampak perbedaannya. Dimana
ideologi lain lahir dari pemikiran orang per orang atau hasil filsafat
seseorang sedangkan Pancasila lahir sebagai refleksi filosofis bangsa
indonesia terhadap kehidupan sosio-kultural dan religius masyarakat
Indonesia;
2. Nilai – nilai Pancasila merupakan filsafat (pandangan hidup) bangsa
Indonesia sehingga menjadi jati diri bangsa yang diyakini sebagai
sumber nilai atas kebenaran, kebaikan, keadilan dan kebijaksanaan
dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
Lanjutan …
• Nilai – nilai Pancasila sesungguhnya merupakan nilai – nilai yang
sesuai dengan hati nurani bangsa Indonesia, karena bersumber
pada Kepribadian Bangsa;
• Dalam kehidupan kenegaraan, perwujudan nilai Pancasila harus
tampak dalam produk peraturan perundangan yang berlaku di
Indonesia.
• Semua produk hukum yang berlaku di Indonesia harus dijiwai oleh
nilai – nilai Pancasila, dengan kata lain semua hukum yang berlaku
di Indonesia tidak boleh bertentangan dengan nilai – nilai
Pancasila. Ciri hukum yang dijiwai nilai – nilai Pancasila inilah yang
membedakan dengan hukum di negara yang sekuler;
• Walaupun Pancasila merupakan falsafah hidup, negara sebagai
institusi memiliki 2 tugas yakni melindungi segenap dan seluruh
warga negara dalam hal membuat peraturan hukum dan membuat
atau menciptakan kesejahteraan sosial .
4. Makna Sila Pancasila
Di dalam pancasila terdapat nilai-nilai dan makna-
makna yang dapat di implementasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
SILA PERTAMA
• Ketuhanan Yang Maha Esa. Secara garis besar
mengandung makna bahwa Negara melindungi
setiap pemeluk agama (yang tentu saja agama
diakui di Indonesia) untuk menjalankan ibadahnya
sesuai dengan ajaran agamanya. Tanpa ada paksaan
dari siapa pun untuk memeluk agama, bukan
mendirikan suatu agama. Tidak memaksakan suatu
agama atau kepercayaannya kepada orang lain.
SILA KEDUA
• Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Mengandung
makna bahwa setiap warga Negara mendapatkan
perlakuan yang sama di mata hukum, karena Indonesia
berdasarkan atas Negara hukum. mengakui persamaan
derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban
antara sesama manusia. Menempatkan manusia sesuai
dengan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan.
SILA KETIGA
• Persatuan Indonesia. Mengandung makna bahwa
seluruh penduduk yang mendiami seluruh pulau yang
ada di Indonesia ini merupakan saudara, tanpa pernah
membedakan suku, agama ras bahkan adat istiadat
atau kebudayaan. Penduduk Indonesia adalah satu
yakni satu bangsa Indonesia. cinta terhadap bangsa
dan tanah air.
SILA KE EMPAT
• Kerakyatan Yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Mengandung
maksud bahwa setiap pengambilan keputusan
hendaknya dilakukan dengan jalan musyawarah untuk
mufakat, bukan hanya mementingkan segelintir
golongan saja yang pada akhirnya hanya akan
menimbulkan anarkisme. tidak memaksakan kehendak
kepada orang lain.
SILA KE LIMA
• Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia.
Mengandung maksud bahwa setiap penduduk
Indonesia berhak mendapatkan penghidupan yang layak
sesuai dengan amanat UUD 1945 dalam setiap lini
kehidupan. mengandung arti bersikap adil terhadap
sesama, menghormati dan menghargai hak-hak orang
lain. Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat.
Seluruh kekayaan alam dan isinya dipergunakan bagi
kepentingan bersama menurut potensi masing-masing
Lanjutan …
• Apabila nilai-nilai yang terkandung dalam butir-butir
pancasila di implikasikan di dalam kehidupan sehari-
hari maka tidak akan ada lagi kita temukan di Negara
kita namanya ketidak adilan, terorisme, koruptor
serta kemiskinan. Karena di dalam pancasila sudah
tercemin semuanya norma-norma yang menjadi
dasar dan ideologi bangsa dan Negara. Sehingga
tercapailah cita-cita sang perumus Pancasila yaitu
menjadikan pancasila menjadi jalan keluar dalam
menuntaskan permasalahan bangsa dan Negara.
5. PANCASILA SEBAGAI SOLUSI PROBLEM BANGSA
• Beberapa problem dalam bangsa kita :
• Korupsi. Ini adalah salah satu penyakit bangsa
yang sudah merajalela dan sulit sekali
disembuhkan
Berbagai solusi diupayakan : menghukum
berat para koruptor, membuat KPK, dsb.
Namun itu tidak membereskan akar
masalahnya : nasionalisme. Kalau pemerintah
dan para aparat memiliki nasionalisme yang
tinggi, mereka pasti tahu bahwa korupsi
adalah suatu tindakan mengkhianati negara.
Karena itu mereka tentunya tidak akan
melakukan korupsi.
Lanjutan …
• Kesenjangan sosial. Sudah menjadi rahasia
umum bahwa di bangsa ini, orang yang kaya
menjadi makin kaya, yang miskin menjadi
makin miskin. Saya berpendapat bahwa ini
disebabkan para orang kaya berusaha
mengumpulkan harta demi dirinya sendiri,
demi keluarganya sendiri. Ini berbeda dengan
Jepang misalnya. Di Jepang, para pengusaha
berusaha memajukan bisnisnya demi
menyejahterakan dan memajukan bangsa.
Mereka berusaha memberi pekerjaan dan
penghidupan yang layak pada banyak orang.
Mereka berusaha membuat produk-produk
yang bisa diekspor untuk meningkatkan
devisa negara.
Lanjutan …
• Pemerintah yang tidak becus. Pemerintah saat
ini begitu kacau dalam memimpin bangsa.
Melakukan korupsi, tertidur saat rapat,
seenaknya pelesir ke luar negeri, bermalas-
malasan, dsb. Seandainya pemerintah memiliki
rasa nasionalisme, kecintaan besar akan tanah
air, mereka tentunya akan berusaha memimpin
bangsa dengan lebih sungguh-sungguh. Mereka
tentu akan mengerti bahwa jabatan pemerintah
bukanlah sekedar profesi untuk mencukupi
kebutuhan hidup mereka, dan bukan juga
sekedar usaha mencari uang dan popularitas,
melainkan sebuah tanggung jawab yang mulia
untuk mengabdi bagi bangsa. Sehingga mereka
akan lebih serius dan habis-habisan berusaha
memajukan bangsa.
SELESAI

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara pptPancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Aisyah Turidho
 
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Riska Yuliatiningsih
 
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAPANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
Muhamad Yogi
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
natal kristiono
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Nia Khusnul Chotimah
 
Pancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasiPancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasi
Fathur Rohman
 

Was ist angesagt? (20)

Kedudukan, fungsi dan peranan pancasila
Kedudukan, fungsi dan peranan pancasilaKedudukan, fungsi dan peranan pancasila
Kedudukan, fungsi dan peranan pancasila
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara pptPancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
 
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
 
Geostrategi ppt
Geostrategi pptGeostrategi ppt
Geostrategi ppt
 
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAPANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
 
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
 
Negara dan Konstitusi
Negara dan KonstitusiNegara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
 
Ppt pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan...
Ppt pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan...Ppt pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan...
Ppt pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan...
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
 
Ideologi
IdeologiIdeologi
Ideologi
 
Ppt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasilaPpt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasila
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
Pancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasiPancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasi
 
Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaPancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etika
 
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan IlmuPancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
 
Politik dan Strategi Nasional
Politik dan Strategi NasionalPolitik dan Strategi Nasional
Politik dan Strategi Nasional
 
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesiaPancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
 
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
 

Andere mochten auch

123 kata mutiara motivasi
123 kata mutiara motivasi123 kata mutiara motivasi
123 kata mutiara motivasi
juniato
 
Power point tips cara belajar yang baik
Power point tips cara belajar yang baikPower point tips cara belajar yang baik
Power point tips cara belajar yang baik
Digna Rita
 
Ke Arah Pelajar Cemerlang
Ke Arah Pelajar CemerlangKe Arah Pelajar Cemerlang
Ke Arah Pelajar Cemerlang
Linda Midy
 
Presentasi motivasi diri
Presentasi motivasi diriPresentasi motivasi diri
Presentasi motivasi diri
Rona Binham
 

Andere mochten auch (15)

Antara aku & aku
Antara aku & akuAntara aku & aku
Antara aku & aku
 
Habakuk
HabakukHabakuk
Habakuk
 
Pentingnya Membaca
Pentingnya MembacaPentingnya Membaca
Pentingnya Membaca
 
Perhitungan umur umat islam.ppt
Perhitungan umur umat islam.pptPerhitungan umur umat islam.ppt
Perhitungan umur umat islam.ppt
 
Ppt kata mutiara
Ppt kata mutiaraPpt kata mutiara
Ppt kata mutiara
 
Kata kata Hikmah
Kata kata Hikmah Kata kata Hikmah
Kata kata Hikmah
 
99 KATA-KATA MUTIARA KEHIDUPAN
99 KATA-KATA MUTIARA KEHIDUPAN99 KATA-KATA MUTIARA KEHIDUPAN
99 KATA-KATA MUTIARA KEHIDUPAN
 
Kata kata motivasi semangat terbaru 2015
Kata kata motivasi semangat terbaru 2015Kata kata motivasi semangat terbaru 2015
Kata kata motivasi semangat terbaru 2015
 
123 kata mutiara motivasi
123 kata mutiara motivasi123 kata mutiara motivasi
123 kata mutiara motivasi
 
Materi training motivasi menggapai mimpi meraih prestasi untuk pelajar
Materi training motivasi menggapai mimpi meraih prestasi untuk pelajarMateri training motivasi menggapai mimpi meraih prestasi untuk pelajar
Materi training motivasi menggapai mimpi meraih prestasi untuk pelajar
 
Power point tips cara belajar yang baik
Power point tips cara belajar yang baikPower point tips cara belajar yang baik
Power point tips cara belajar yang baik
 
Ceramah Motivasi Pelajar
Ceramah Motivasi PelajarCeramah Motivasi Pelajar
Ceramah Motivasi Pelajar
 
Ke Arah Pelajar Cemerlang
Ke Arah Pelajar CemerlangKe Arah Pelajar Cemerlang
Ke Arah Pelajar Cemerlang
 
Motivasi Belajar Ppt
Motivasi Belajar PptMotivasi Belajar Ppt
Motivasi Belajar Ppt
 
Presentasi motivasi diri
Presentasi motivasi diriPresentasi motivasi diri
Presentasi motivasi diri
 

Ähnlich wie Pancasila sebagai Sistem Nilai

Pancasila sebagai sumber nilai & paradigma pembangunan
Pancasila sebagai sumber nilai & paradigma pembangunanPancasila sebagai sumber nilai & paradigma pembangunan
Pancasila sebagai sumber nilai & paradigma pembangunan
Nurul Fahmi
 
98095193 pancasila-sebagai-sistem-etika-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernega...
98095193 pancasila-sebagai-sistem-etika-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernega...98095193 pancasila-sebagai-sistem-etika-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernega...
98095193 pancasila-sebagai-sistem-etika-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernega...
Fazry Nurokhman
 
1 pendidikan-kewarganegaraan -2
1 pendidikan-kewarganegaraan -21 pendidikan-kewarganegaraan -2
1 pendidikan-kewarganegaraan -2
Bernika Sitanggang
 

Ähnlich wie Pancasila sebagai Sistem Nilai (20)

Pancasila Sebagai Sumber Nilai
Pancasila Sebagai Sumber NilaiPancasila Sebagai Sumber Nilai
Pancasila Sebagai Sumber Nilai
 
6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx
6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx
6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 5 PANCASILA.docx
MAKALAH KELOMPOK 5 PANCASILA.docxMAKALAH KELOMPOK 5 PANCASILA.docx
MAKALAH KELOMPOK 5 PANCASILA.docx
 
Artikel tentang Pancasila
Artikel tentang PancasilaArtikel tentang Pancasila
Artikel tentang Pancasila
 
Pancasila Sebagai Nilai dalam Kehidupan Bernegara.pptx
Pancasila Sebagai Nilai  dalam Kehidupan Bernegara.pptxPancasila Sebagai Nilai  dalam Kehidupan Bernegara.pptx
Pancasila Sebagai Nilai dalam Kehidupan Bernegara.pptx
 
Utang dulu kune
Utang dulu kuneUtang dulu kune
Utang dulu kune
 
Bab iii
Bab  iiiBab  iii
Bab iii
 
Pancasila sebagai sistem etika.ppt
Pancasila sebagai sistem etika.pptPancasila sebagai sistem etika.ppt
Pancasila sebagai sistem etika.ppt
 
Pancasila sebagai sumber nilai & paradigma pembangunan
Pancasila sebagai sumber nilai & paradigma pembangunanPancasila sebagai sumber nilai & paradigma pembangunan
Pancasila sebagai sumber nilai & paradigma pembangunan
 
98095193 pancasila-sebagai-sistem-etika-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernega...
98095193 pancasila-sebagai-sistem-etika-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernega...98095193 pancasila-sebagai-sistem-etika-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernega...
98095193 pancasila-sebagai-sistem-etika-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernega...
 
Pkn pancaila sebagai ideologi yangterbuka
Pkn pancaila sebagai ideologi yangterbukaPkn pancaila sebagai ideologi yangterbuka
Pkn pancaila sebagai ideologi yangterbuka
 
Realisasi Pancasila.pptx
Realisasi Pancasila.pptxRealisasi Pancasila.pptx
Realisasi Pancasila.pptx
 
BAB I PPKN KELAS 9 PERTEMUAN KE 2
BAB I PPKN KELAS 9 PERTEMUAN KE 2BAB I PPKN KELAS 9 PERTEMUAN KE 2
BAB I PPKN KELAS 9 PERTEMUAN KE 2
 
Pancasila Sebagai Sumber Nilai.pdf
Pancasila Sebagai Sumber Nilai.pdfPancasila Sebagai Sumber Nilai.pdf
Pancasila Sebagai Sumber Nilai.pdf
 
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
 
Pkn 1 nilai norma dam moral
Pkn  1 nilai norma dam moralPkn  1 nilai norma dam moral
Pkn 1 nilai norma dam moral
 
1 pendidikan-kewarganegaraan -2
1 pendidikan-kewarganegaraan -21 pendidikan-kewarganegaraan -2
1 pendidikan-kewarganegaraan -2
 
Pancasila Sebagai Nilai Dasar Kehidupan Bangsa dan Negara
Pancasila Sebagai Nilai Dasar Kehidupan Bangsa dan NegaraPancasila Sebagai Nilai Dasar Kehidupan Bangsa dan Negara
Pancasila Sebagai Nilai Dasar Kehidupan Bangsa dan Negara
 
Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaPancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etika
 
Etika Pancasila
Etika PancasilaEtika Pancasila
Etika Pancasila
 

Mehr von dionteguhpratomo

Mehr von dionteguhpratomo (20)

Hak Asasi Manusia (Human Rights)
Hak Asasi Manusia (Human Rights)Hak Asasi Manusia (Human Rights)
Hak Asasi Manusia (Human Rights)
 
Negara Hukum Indonesia
Negara Hukum IndonesiaNegara Hukum Indonesia
Negara Hukum Indonesia
 
DEMOKRASI dan DEMOKRASI INDONESIA
DEMOKRASI dan DEMOKRASI INDONESIADEMOKRASI dan DEMOKRASI INDONESIA
DEMOKRASI dan DEMOKRASI INDONESIA
 
Alternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketaAlternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketa
 
Kerjasama ekonomi internasional
Kerjasama ekonomi internasionalKerjasama ekonomi internasional
Kerjasama ekonomi internasional
 
KEPAILITAN atau PAILIT
KEPAILITAN atau PAILITKEPAILITAN atau PAILIT
KEPAILITAN atau PAILIT
 
Perlindungan konsumen
Perlindungan konsumenPerlindungan konsumen
Perlindungan konsumen
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Waralaba (FRANCHISE)
Waralaba (FRANCHISE)Waralaba (FRANCHISE)
Waralaba (FRANCHISE)
 
Kartu plastik
Kartu plastikKartu plastik
Kartu plastik
 
World Trade Organisation (WTO)
World Trade Organisation (WTO)World Trade Organisation (WTO)
World Trade Organisation (WTO)
 
Konstitusi
KonstitusiKonstitusi
Konstitusi
 
Desyawanti Tawape
Desyawanti Tawape Desyawanti Tawape
Desyawanti Tawape
 
Maharani syafi'i
Maharani syafi'iMaharani syafi'i
Maharani syafi'i
 
Annisa riana haras
Annisa riana harasAnnisa riana haras
Annisa riana haras
 
Luthfiani azzahra
Luthfiani azzahraLuthfiani azzahra
Luthfiani azzahra
 
Muhammad Triyadi Adam
Muhammad Triyadi AdamMuhammad Triyadi Adam
Muhammad Triyadi Adam
 
Kisi - kisi soal UTS Pendidikan Pancasila
Kisi - kisi soal UTS Pendidikan PancasilaKisi - kisi soal UTS Pendidikan Pancasila
Kisi - kisi soal UTS Pendidikan Pancasila
 
Kisi kisi Soal UTS Hukum Bisnis
Kisi kisi Soal UTS Hukum BisnisKisi kisi Soal UTS Hukum Bisnis
Kisi kisi Soal UTS Hukum Bisnis
 
Warga Negara dan Pewarganegaraan
Warga Negara dan PewarganegaraanWarga Negara dan Pewarganegaraan
Warga Negara dan Pewarganegaraan
 

Kürzlich hochgeladen

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 

Pancasila sebagai Sistem Nilai

  • 1. Pancasila sebagai Sistem Nilai Dion Teguh Pratomo,SH.MH
  • 2. 1. Pengertian Nilai • Manusia dalam kehidupannya selalu berkaitan dengan nilai. • Manusia senantiasa dinilai dan menilai; • Cabang filsafat yang membahas tentang nilai disebut aksiologi (filsafat nilai); • Istilah nilai dipakai untuk menunjuk kata benda abstrak yang artinya “keberhargaan” atau “kebaikan”; • Atau biasanya menunjuk kata kerja yang berarti suatu tindakan kejiwaan tertentu dalam menilai atau melakukan penilaian; • Nilai pada hakikatnya merupakan sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek, jadi bukan objek yang dinamakan nilai; • Nilai artinya ada sifat yang melekat pada sesuatu itu, misalnya pemandangan itu indah, perbuatan itu bermoral; • Indah dan susila merupakan sifat atau suatu yang melekat pada pemandangan atau tindakan; • Dengan demikian nilai adalah suatu kenyataan yang tersembunyi di balik kenyataan – kenyataan lainnya. Kenyataan itu adalah sebagai pembawa nilai.
  • 3. Lanjutan … • Menilai berarti menimbang artinya suatu kegiatan manusia untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lainnya, kemudian selanjutnya diambil suatu keputusan; • Keputusan merupakan keputusan nilai yang dapat menyatakan bahwa sesuatu itu berguna, benar atau salah, baik atau buruk, indah atau jelek, suci atau berdosa; • Nilai mengandung cita – cita, harapan, dambaan dan keharusan; • Nilai berarti terkait dengan sesuatu yang ideal, das sollen (harapan) bukan das sein-nya (kenyataan); • Nilai bagi manusia diperlukan untuk menjadi landasan alasan, motivasi dalam segala sikap, tingkah laku dan perbuatannya; • Hal ini terlepas dari kenyataan bahwa ada orang yang dengan sengaja dan sadar melakukan hal – hal yang bertentangan dengan kesadaran akan nilai yang diketahuinya dan diyakini.
  • 4. 2. Macam – macam Nilai (Walter Everet)
  • 5. Lanjutan … • Nilai ekonomis, ditujukan oleh harga pasar dan meliputi semua benda yang dapat dibeli. Misalnya emas atau logam mulia memiliki nilai ekonomis daripada seng, kemanfaatan dan kedayagunaan; • Nilai Kejasmanian, ditujukan pada kesehatan, efisiensi dan keindahan badan. Misalnya kebugaran, kesehatan, kemulusan tubuh, kebersihan; • Nilai hiburan, mengacu pada nilai – nilai permainan dan waktu senggang yang dapat menyumbang pada pengayaan kehidupan. Misalnya kenikmatan rekreasi, keharmonisan musik, keselarasan nada; • Nilai Sosial, berasal mula dari berbagai bentuk perserikatan manusia. Misalnya kerukunan, persahabatan, persaudaraan, kesejahteraan, keadilan, kerakyatan, persatuan;
  • 6. Lanjutan … • Nilai Watak, keseluruhan dari keutuhan kepribadian dan sosial yang diinginkan. Misalnya kejujuran, kesederhanaan, kesetiaan; • Nilai Estetis, nilai keindahan dalam alam dan karya seni. Misalnya keindahan, keselarasan, keseimbangan dan keserasian; • Nilai intelektual, nilai pengetahuan dan pengejaran kebenaran. Misalnya kecerdasan, ketekunan, kebenaran dan kepastian; • Nilai keagamaan, nilai – nilai yang ada dalam agama. Misalnya kesucian, keagungan Tuhan, Ke-esaan Tuhan, Keibadahan.
  • 9. Lanjutan …. (Menurut Notonagoro) • Nilai Material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia. Misalnya kebutuhan makan, minum, sandang, papan, kesehatan, dll; • Nilai Vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas. Misalnya semangat, kemauan, kerja keras, ketekunan dll; • Nilai Kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. Nilai kerohanian dapat dibagi menjadi 4 yakni : • 1. Nilai kebenaran: akal rasio, cipta manusia; • 2. Nilai Keindahan: panca indera manusia ; • 3. Nilai Kebaikan: kehendak manusia / nurani; • 4. Nilai Religius: kepercayaan dan keyakinan
  • 10. Lanjutan … • Kesemua nilai diatas masih bersifat abstrak, karena itu agar dapat diterapkan dan dijadikan pedoman dalam hidup nyata maka nilai haruslah dijabarkan dalam norma – norma yang sifatnya lebih konkrit dan jelas sebagai pedoman; • Dalam kehidupan manusia dikenal ada beberapa norma yang berlaku dalam masyarakat yakni norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, norma hukum; • Apabila perbuatan manusia melanggar norma yang telah ada maka manusia dapat dikenakan sanksi. Misalnya sanksi agama berupa dosa-masuk neraka, sanksi moral berupa perasaan malu, sanksi kesopanan berupa dikucilkan dan sanksi hukum berupa penjara atau denda.
  • 12. Lanjutan … • Dari bagan tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai yang masih bersifat abstrak disebut dengan nilai dasar, karena nilai ini berada dalam pemikiran manusia, tidak dapat ditangkap dengan pancaindera; • Nilai dasar ini kemudian dijabarkan lebih lanjut dengan cara interpretasi menjadi nilai instrumental yang berupa parameter yang lebih konkrit; • Rumusan nilai instrumental ini masih berupa rumusan umum yang berwujud norma – norma. Nilai instrumental ini kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam nilai praktis yang berwujud indikator yang sifatnya sangat konkrit berkaitan suatu bidang dalam kehidupan. • Dalam konteks hidup bernegara, maka Pancasila sebagai dasar negara dan asas kerohanian negara merupakan nilai dasar; • Nilai dasar itu kemudian dijabarkan dalam nilai instrumental yakni berupa UUD 1945 sebagai hukum dasar tertulis yang berisi norma – norma sebagai parameter dalam mengatur penyelenggaraan negara . Nilai instrumental kemudian dijabarkan dalam nilai praksis.
  • 13. 3. Sistem Nilai dalam Pancasila • Sistem secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu rangkaian yang saling berkaitan antara nilai yang satu dengan yang lain; • Sistem nilai adalah konsep atau gagasan yang menyeluruh mengenai apa yang hidup dalam pikiran seseorang atau sebagian besar anggota masyarakat tentang apa yang dipandang baik, berharga, penting dalam hidup; • Pancasila sebagai nilai mengandung serangkaian nilai, yakni Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, Keadilan. Kelima nilai ini merupakan satu kesatuan yang utuh, tak terpisahkan mengacu kepada tujuan yang satu; • Pancasila sebagai suatu sistem nilai termasuk ke dalam nilai moral (nilai kebaikan) dan merupakan nilai dasar yang bersifat abstrak. • Pancasila sebagai nilai yang termasuk nilai moral juga mengakui adanya nilai vital dan nilai material. Hal ini bersumber dari dasar pancasila yakni manusia memiliki susunan kodrat sebagai makhluk yang tersusun atas jiwa dan raga.
  • 14. Lanjutan … • Menurut Kaelan bahwa nilai – nilai Pancasila bersifat objektif dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Rumusan dari sila – sila Pancasila itu sebenarnya hakikat maknanya yang terdalam menunjukkan adanya sifat – sifat umum universal dan abstrak karena pada hakikatnya Pancasila adalah nilai. 2. Inti nilai – nilai Pancasila berlaku tidak terikat oleh ruang, artinya keberlakuannya sejak zaman dahulu, masa kini, dan juga untuk masa yang akan datang untuk bangsa indonesia dan boleh jadi untuk negara lain yang secara eksplisit tampak dalam kebudayaan, tata hidup beragama dan tata hidup beragama; 3. Pancasila yang terkandung dalam UUD 1945 menurut ilmu hukum memenuhi syarat sebagai pokok kaidah negara yang fundamental, sehingga merupakan suatu sumber hukum positif di indonesia.sehingga jika nilai Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 diubah, sama halnya dengan membubarkan negara proklamasi Indonesia.
  • 15. Lanjutan … • Pancasila bersifat subjektif artinya nilai – nilai Pancasila itu terlekat pada pembawa dan pendukung nilai Pancasila itu sendiri yakni masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Darmodihardjo mengatakan bahwa: 1. Nilai – nilai Pancasila timbul dari bangsa indonesia sendiri sehingga bangsa indonesia menjadi kausa materialis. Nilai tersebut sebagai hasil pemikiran, penilaian bangsa indonesia. Jika dibandingkan antara ideologi Pancasila dengan ideologi lainnya, nampak perbedaannya. Dimana ideologi lain lahir dari pemikiran orang per orang atau hasil filsafat seseorang sedangkan Pancasila lahir sebagai refleksi filosofis bangsa indonesia terhadap kehidupan sosio-kultural dan religius masyarakat Indonesia; 2. Nilai – nilai Pancasila merupakan filsafat (pandangan hidup) bangsa Indonesia sehingga menjadi jati diri bangsa yang diyakini sebagai sumber nilai atas kebenaran, kebaikan, keadilan dan kebijaksanaan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
  • 16. Lanjutan … • Nilai – nilai Pancasila sesungguhnya merupakan nilai – nilai yang sesuai dengan hati nurani bangsa Indonesia, karena bersumber pada Kepribadian Bangsa; • Dalam kehidupan kenegaraan, perwujudan nilai Pancasila harus tampak dalam produk peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia. • Semua produk hukum yang berlaku di Indonesia harus dijiwai oleh nilai – nilai Pancasila, dengan kata lain semua hukum yang berlaku di Indonesia tidak boleh bertentangan dengan nilai – nilai Pancasila. Ciri hukum yang dijiwai nilai – nilai Pancasila inilah yang membedakan dengan hukum di negara yang sekuler; • Walaupun Pancasila merupakan falsafah hidup, negara sebagai institusi memiliki 2 tugas yakni melindungi segenap dan seluruh warga negara dalam hal membuat peraturan hukum dan membuat atau menciptakan kesejahteraan sosial .
  • 17. 4. Makna Sila Pancasila Di dalam pancasila terdapat nilai-nilai dan makna- makna yang dapat di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
  • 18. SILA PERTAMA • Ketuhanan Yang Maha Esa. Secara garis besar mengandung makna bahwa Negara melindungi setiap pemeluk agama (yang tentu saja agama diakui di Indonesia) untuk menjalankan ibadahnya sesuai dengan ajaran agamanya. Tanpa ada paksaan dari siapa pun untuk memeluk agama, bukan mendirikan suatu agama. Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain.
  • 19. SILA KEDUA • Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Mengandung makna bahwa setiap warga Negara mendapatkan perlakuan yang sama di mata hukum, karena Indonesia berdasarkan atas Negara hukum. mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan.
  • 20. SILA KETIGA • Persatuan Indonesia. Mengandung makna bahwa seluruh penduduk yang mendiami seluruh pulau yang ada di Indonesia ini merupakan saudara, tanpa pernah membedakan suku, agama ras bahkan adat istiadat atau kebudayaan. Penduduk Indonesia adalah satu yakni satu bangsa Indonesia. cinta terhadap bangsa dan tanah air.
  • 21. SILA KE EMPAT • Kerakyatan Yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Mengandung maksud bahwa setiap pengambilan keputusan hendaknya dilakukan dengan jalan musyawarah untuk mufakat, bukan hanya mementingkan segelintir golongan saja yang pada akhirnya hanya akan menimbulkan anarkisme. tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
  • 22. SILA KE LIMA • Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia. Mengandung maksud bahwa setiap penduduk Indonesia berhak mendapatkan penghidupan yang layak sesuai dengan amanat UUD 1945 dalam setiap lini kehidupan. mengandung arti bersikap adil terhadap sesama, menghormati dan menghargai hak-hak orang lain. Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat. Seluruh kekayaan alam dan isinya dipergunakan bagi kepentingan bersama menurut potensi masing-masing
  • 23. Lanjutan … • Apabila nilai-nilai yang terkandung dalam butir-butir pancasila di implikasikan di dalam kehidupan sehari- hari maka tidak akan ada lagi kita temukan di Negara kita namanya ketidak adilan, terorisme, koruptor serta kemiskinan. Karena di dalam pancasila sudah tercemin semuanya norma-norma yang menjadi dasar dan ideologi bangsa dan Negara. Sehingga tercapailah cita-cita sang perumus Pancasila yaitu menjadikan pancasila menjadi jalan keluar dalam menuntaskan permasalahan bangsa dan Negara.
  • 24. 5. PANCASILA SEBAGAI SOLUSI PROBLEM BANGSA • Beberapa problem dalam bangsa kita : • Korupsi. Ini adalah salah satu penyakit bangsa yang sudah merajalela dan sulit sekali disembuhkan Berbagai solusi diupayakan : menghukum berat para koruptor, membuat KPK, dsb. Namun itu tidak membereskan akar masalahnya : nasionalisme. Kalau pemerintah dan para aparat memiliki nasionalisme yang tinggi, mereka pasti tahu bahwa korupsi adalah suatu tindakan mengkhianati negara. Karena itu mereka tentunya tidak akan melakukan korupsi.
  • 25. Lanjutan … • Kesenjangan sosial. Sudah menjadi rahasia umum bahwa di bangsa ini, orang yang kaya menjadi makin kaya, yang miskin menjadi makin miskin. Saya berpendapat bahwa ini disebabkan para orang kaya berusaha mengumpulkan harta demi dirinya sendiri, demi keluarganya sendiri. Ini berbeda dengan Jepang misalnya. Di Jepang, para pengusaha berusaha memajukan bisnisnya demi menyejahterakan dan memajukan bangsa. Mereka berusaha memberi pekerjaan dan penghidupan yang layak pada banyak orang. Mereka berusaha membuat produk-produk yang bisa diekspor untuk meningkatkan devisa negara.
  • 26. Lanjutan … • Pemerintah yang tidak becus. Pemerintah saat ini begitu kacau dalam memimpin bangsa. Melakukan korupsi, tertidur saat rapat, seenaknya pelesir ke luar negeri, bermalas- malasan, dsb. Seandainya pemerintah memiliki rasa nasionalisme, kecintaan besar akan tanah air, mereka tentunya akan berusaha memimpin bangsa dengan lebih sungguh-sungguh. Mereka tentu akan mengerti bahwa jabatan pemerintah bukanlah sekedar profesi untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka, dan bukan juga sekedar usaha mencari uang dan popularitas, melainkan sebuah tanggung jawab yang mulia untuk mengabdi bagi bangsa. Sehingga mereka akan lebih serius dan habis-habisan berusaha memajukan bangsa.