SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 27
Oleh Salahudin, S.IP. M.Si.
(Dosen Ilmu Pemerintahan Univ. Muhammadiyah
Malang)
Konsep-Konsep Politik
Menurut Para Pemikir Politik
udin.staff.umm.ac.id udin.pemerintahan@gmail www.lapinda-
Plato (347-423 SM)
Kajian politik adalah
kajian tentang
hubungan masyarakat
dgn Negara
Masyarakat merupakan
refleksi dari manusia
perorangan yg harus
dilindungi oleh Negara
Negara adalah institusi
tertinggi untuk
mengatur dan melayani
Aristoteles (384-322 SM)
Melanjutkan analisis Plato,
bahwa masyarakat
dilindungi oleh Negara .
Karena masyarakat
mengandung basis moral.
Tidak sembarang orang
untuk menjadi pemimpin
negara.
Negara dikendalikan oleh
orang-orang yang memiliki
kriteria: MORALIS,
CERDASR, PINTAR, DAN
PROFESIONAL.
Politik abad pertengahan, Filsafat
Arab Ibnu Khaldun (1332-1406):
Stabilitas Negara
tergantung
keseimbangan hidup
masyarakat
Negara kuat karena
Solidaritas
masyarakat
didalamnya Kuat
Politik zaman Renaissanse, N.
Macheavelli (1200-1600):
Mengkaji kekuasaan
(politik)
Masyarakat atau Negara
u/ mendapatkan
kekuasaan harus
menggunakan segala
cara
Masyarakat dalam politik
tidak ada moral
Negara dalam politik tidak
ada aturan
Melalui power yg dimiliki,
Negara selalu berkuasa
atas masya (otoriter)
Profil Thomas Hobbes:
Thomas Hobbes merupakan
seorang pemikir politik yang
lahir dan mengalami proses
intelektual dalam keadaan
sosial politik anarkis pada
abad ke XVII.
Sejak lahir sampai akhir
hidupnya, terjadi perang sipil
dan perang agama,
konfrontasi antara raja
dengan dewan.
Dendam dan ketakutan
akibat peperangan agama
dan perang sipil di Inggris
mewarnai kehidupan
Hobbes.
Karya monumentalnya
adalah berupa buku yang
berjudul “ Levathan”.
Konsep Hobbes Tentang Negara dan Masyarakat Sipil:
Hobbes membagi masyarakat dalam dua bentuk
yakni “Social Civillis” dan Civil Society”.
Social Civillis adalah bentuk masyarakat yang secara
alamia memiliki karakter egois, serakah, dan menjadi
srigala bagi yang lain (Homo Homini Lupus).
Civil Society adalah bentuk masyarakat yang hidup
teratur dan tertib. Keraturan masyarakat tersebut
karena adanya kekuasaan negara untuk mengatur
mereka berdasarkan kewenangan yang didapatkan
melalui kontrak sosial.
Negara adalah institusi yang memiliki kewenangan
untuk mengatur masyarakat sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Negara melalui kontrak sosial menjadi institusi
absolut bagi masyarakatnya.
Profil John Locke:
John Locke hidup
setengah abad lebih
muda dari Hobbes.
Locke adalah tokoh
pembawa gerbong aliran
emperisme .
“manusia lahir dengan
tidak mengetahui apapun,
mereka tidak memiliki
pengetahuan bawaan,
tidak mempunyai
pengetahuan intuitif”.
Ilmu dan pengetahuan
manusia didapatkan
melalui observasi dan
refleksinya dalam
kehidupan nyata.
Karya monumentalnya
adalah “Two treatises of
Konsep John Locke Tentang Negara dan Masyarakat Sipil:
Menurut John Locke manusia lahir dengan membawa
hak-hak dasarnya yaitu hak untuk bebas, hak untuk
merdeka, dan hak milik pribadi.
Hak dasar manusia tersebut hanya bisa dijamin dan
ditegakkan manakala terdapat negara yang
mengaturnya.
Karena itu, menurut John Locke dibutuhkan kontrak
sosial antara penguasa dan yang dikuasi, antara
negara dan rakyat.
Kekuasaan negara perlu dibatasi dan dibutuhkan
pengaturan yang jelas.
Menurut John Lock untuk mewujudkan negara yang
baik dibutuhkan pembagian kekuasaan yang
kemudian disempurnakan oleh Mountesquiue.
Apabila negara gagal menegakkan hak-hak dasar
Profil Adam Ferguson:
Adam Ferguson,
sosiolog abad
pertengahan,
menggagas sebuah
konsep civil society –
yang diharapkan
menjadi impian
masyarakat Barat. Ide
Ferguson ini
kemudian
dipopulerkan dan
dikembangkan oleh
Lock dan JJ.
Konsep Ferguson Negara dan
Masyarakat Sipil:
Adam Ferguson mengembangkan wacana civil
society pada konteks visi etis civil society dalam
kehidupan sosial dan pergerakan sosial.
Konsep CS berhubungan dengan kehidupan
masyarakat yang beradab (civilized society).
Ferguson menggambarkan tahap-tahap
perkembangan masyarakat dimulai dari masyarakat
primitif, masyarakat pertanian, hingga masyarakat
industri modern.
Ferguson mengharapkan munculnya CS yang
mewujudkan semangat publik dalam bentuk
solidaritas sosial antara sesama warga.
Masyarakat sipil yang kuat akan mampu
mengimbangi kekuatan negara sehingga tidak
mampu mendominasi mereka.
Profil Hegel:
Nama lengkap Hegel
adalah Georg Wilhelm
Friedrich Hegel.
Ia lahir di Jerman,
1831 M.
Dimasa kecilnya, ia
sering membaca
literatur, surat kabar,
esai filsafat, dan
tulisan-tulisan
berbagai topik lain.
Karya
monumentalnya
adalah Philoshophy of
Konsep Hegel Tentang Negara dan Masy Sipil:
Hegel membagi kehidupan sosial politik kedalam tiga kelompok:
Keluarga, Civil Society, dan Negara.
Keluarga adalah ruang peribadi dimana terdapat hubungan individu yang
harmonis, tempat sosialisasi individu sebagai bagian dari masyarakat.
Ruang bagi keluarga adalah ruang yang sifatnya partikular (khusus).
Civil society adalah tempat bagi pemenuhan kepentingan ekonomi
individu-individu dan kelompok.
Civil society adalah bayi yang dilahirkan oleh modernitas dimana ada
kebebasan subjektif, kepentingan yang didefiniskan secara personal.
Yang sangat membedakan antara Hegel dengan pemikir-pemikir awal
adalah, dia menarik civil society dari identitas ekonomis an sich.
Baginya, civil society adalah produk dari kapitalisme, yang
merefleksikan etika pasar, namun eksistensinya dapat dibedakan
dengan economic society.
Konsep Hegel Tentang Masy
Sipil:
Bagi Hegel, Civil society juga adalah ruang
dimana terjadi komunikasi, relasi dialektis antara
kekhususan (keluarga) dengan universalitas
(negara). Di mana terjadi negosiasi, dan
kompromi.
Namun bukan berarti ada kebebasan dan hak-
hak dimana negara tidak dapat melakukan
intervensi, seperti dalam konsep liberal.
Apabila tatanan civil society sudah membentuk
ethical life dimana setiap orang dapat dengan
bebas membagi ide, mengingatkan masyarakat
lain akan tugas-tugasnya.
Konsep Hegel Tentang Kebebasan
Masy Sipil:
Kebebasan dalam tatanan civil society harus
melibatkan unsur rasionalitas dan penghormatan
terhadap tatanan sosial (Aturan Hukum Negara)
Keberlangsungan tatanan civil society ini dapat
dipertahankan dengan adanya pengorganisasian
secara pedagogi (pendidikan) dan
institusionalisasi.
Konsep Civil Society yang
dimaksud Hegel ini berlangsung
secara nyata di era kekuasaan Orde
Lama dan Orde Baru. Masyarakat
diberi ruang untuk berpolitik
namun tetap dibawah kontrol
Catatan Hegel Tentang Individu dan
Masy Sipil:
Ada beberapa catatatan mengenai individualisme
dan civil society dalam konsepsi Hegel:
1. Tugas dari individu adalah untuk memenuhi
kepentingan dan kebutuhan subjektifnya (homo
ecconomicus)
2. Kepentingan individu hanya akan mendapatkan
substansi hanya ketika menjadi bagian dari
masyarakat (civil society)
3. Pembangunan ekonomi membawa pada
kenaikan interaksi sosial, integritas dan
komunitas (civil society).
Konsep Hegel Tentang Negara I:
Negara merupakan badan universal dimana keluarga
dan masyarakat sipil dipersatukan.
Negara mempersatukan segala tuntutan dan harapan
sosial dan ekonomi masyarakat sipil dan keluarga.
Negara mengatur sistem kebutuhan masyarakat sipil
dan keluarga dengan memberikan jaminan stabilitas
hak milik pribadi, kelas-kelas sosial dan pembagian
kerja.
Pengaturan negara itu dilakukan via hukum.
Pengaturan melalui hukum dianggap sebagai
pengaturan rasional yang dapat mengatur dan
mengendalikan kehidupan masyarakat sipil dan
keluarga.
Hukum negara menjadi instrumen untuk
meningkatkan manusia agar tidak bertindak irrasional.
Konsep Hegel Tentang Negara II:
Bagi Hegel, Negara adalah kesatuan mutlak
(absolute).
Oleh karena itu, Hegel menolak pembagian
kekuasaan di dalam negara.
Di dalam Negara tidak ada pembagian
kekuasaan tetapi yang ada adalah pembagian
pekerjaan.
Negara ideal hegel adalah negara monarki
konstitusional yang terususun dalam legislatif,
eksekutif, dan raja.
Raja merupakan kekuasaan pemersatu dan
sekaligus yang tertinggi dari semuannya.
Konsep Hegel Tentang Kelas dan
Pembagian Kerja:
Kelas Petani
Kelas Bisnis
Kelas Birokrat/Pejabat Pelayanan Publik
Kelas birokrat merupakan alat atau
sarana bagi kelas petani dan kelas bisnis
untuk berhubungan dengan negara.
Profil Karl Marx:
Karl Marx adalah Tokoh
Fenomenal dan Kontroversial
tetapi banyak para tokoh-tokoh
terkenal bermunculan kagum
dengan ide dan pemikiran Karl
Marx.
Karl Marx dikenal selain filsuf
kritis, juga termasuk sebagai
sosiolog mazhab kritis.
Tokoh yang paling berpengaruh
pada dirinya adalah Hegel.
Marx mengawali karirnya sebagai
seorang wartawan.
Belakngan Marx banyak menaruh
Konsep Marx Tentang Negara dan
Masy Sipil:
Karl Marx dalam beberapa hal adalah seorang
Hegelian dalam konteks civil society, meskipun
banyak kritiknya terhadap konsepsi Hegel.
Marx juga menganalisis konsepsi civil society
lebih mendalam sampai pada sistem.
Marx sepakat dengan Hegel, bahwa civil society
berkarakter egois, mendahulukan kepentingan
subjektif, dan juga konflik.
Marx juga sepakat bahwa tahapan ini harus
diakhiri, dengan adanya ruang warga negara
(Negara Kuat dan dikendalikan Tanpa Kelas).
Pandang Marx terhadap pembagian
Kelas:
Sejarah adalah sejarah perjuangan kelas-kelas.
Dalam sejarah terdapat dua kelas yang
bertentangan: Borjuis dan Proletar.
Kelas Borjuis selalu mampu menguasai negara
dengan cara-cara konvensionalnya.
Kelas borjuis selalu membangun kekuatan
ekonominya untuk menguasai kekuatan politik
(negara).
Kelas borjuis menjadikan kekuatannya untuk
eksploitasi kelas proletar.
Karena itu, tidak ada kelas yang harus berjuang
merubah tatanan selain kelas proletar.
Konsep Marx Tentang Relasi Antar
Kelas Sosial Politik:
Pertama: Civil society dalam konsepsi Marx,
dipahami sebagai masyarakat kelas. Dimana relasi
civil society, dan negara dikontrol sepenuhnya oleh
produksi, distribusi dan hukum-hukum ekonomi.
Dan relasi politik adalah derivasi dari relasi
ekonomistik (hukum basis struktur menentukan
suprastruktur) (Baca Teori Determinisme Ekonomi)
Kedua: Permasalahan di dalam masyarakat bukan
hanya antara kepentingan individu bertemu dengan
kepentingan individu yang lain. Namun ada unsur
eksploitasi di sana. Dimana ada eksploitasi dari
modal terhadap buruh, yang mengambil surplus
value. Dan dua kontradiksi ini tidak akan pernah
dapat didamaikan.
Ketiga: Menurut Marx tidak ada asosiasi yang
mengakomodasi dua kepentingan, yang didalamnya
menampung exploitatator terhadap humanitas dan
civil society.
Pandangan Marx Tentang Perubahan
Sosial:
Pandangan Marx tentang perubahan sosial
cenderung tendensi positivisme (linier) dimana
perubahan sosial melalui:
Salah satu tafsiranya adalah bahwa masyarakat
berkembang dan berubah secara linear dari
formasi sosial dan akumulasi primitif ke feodal,
lantas Kapitalistik, dan akhirnya mekanime
eksploitatif yang mencapai taraf menekan
hingga memunculkan revolusi kaum buruh
proletar, kemudian akhirnya terwujudlah
masyarakat dengan formasi sosialistik.
Profil Antonio Gramci:
Jejak kehidupan Antonio Gramci bisa
dipahmi dalam 4 periodesasi ruang
dan waktu:
Masa kecilnya sebagai anak keluarga
petani miskin di sardinia,
Masa pembentukan intelektualisanya di
Universitas Turin,
Masa menjadi aktivis sebagai pejuang
sosialis revolusioner ketika ketika
menjadi wartawan dan koordinator
gerakan buruh,
Masa perjuangan di penjara dengan
menuangkan ide dan pemikiran
progresifnya hingga meningga dunia.
Gramci salah seorang yang mengkaji
pemikiran-pemikiran Marx. Karena itu
dia dikatakan sebagai Marxian.
Kritik Antonio Gramci Terhadap Marx:
Ekonominisme Marx (Ajaran Ortodoks,
Determinisme Mekanis).
Tendensi positivism dalam pemikiran kalangan
Marxis adalah pandangan tentang perubahan
formasi sosial.
Paham reproduksi dalam pendidikan menganggap
bahwa pendidikan sulit diharapkan untuk
memerankan perubahan, melainkan mereka yang
justru memproduksi sistem yang ada atau hukum
yang berlaku.
Definisi Marx dan Engel tentang masyarakat sipil
dan masyarakat politik dianggap terlalu sempit
Oleh Salahudin, S.IP. M.Si.
(Dosen Ilmu Pemerintahan Univ. Muhammadiyah
Malang)
SIKIAN DAN TERIMA KASIH
udin.staff.umm.ac.id

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral
Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moralLiberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral
Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moralYesica Adicondro
 
Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral
Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moralLiberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral
Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moralYesica Adicondro
 
Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral 1
Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral 1Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral 1
Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral 1Yesica Adicondro
 
8 ideologi politik
8  ideologi politik8  ideologi politik
8 ideologi politikNur Az
 
Ideologi pancasila
Ideologi pancasilaIdeologi pancasila
Ideologi pancasilaAhmad Thoriq
 
Makalah ideologi-komunis1
Makalah ideologi-komunis1Makalah ideologi-komunis1
Makalah ideologi-komunis1rizki indah
 
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...norma 28
 
Hak dan kewajiban
Hak dan kewajibanHak dan kewajiban
Hak dan kewajibanKau Hatiku
 
Kesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisiKesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisijanroi
 
Ideologi dan Pancasila sebagai Ideologi terbuka
Ideologi dan Pancasila sebagai Ideologi terbukaIdeologi dan Pancasila sebagai Ideologi terbuka
Ideologi dan Pancasila sebagai Ideologi terbukaTheodora Vania
 
2 politik & negara
2  politik & negara2  politik & negara
2 politik & negaraNur Az
 
Ideologi pancasila__dan_konstitusi
Ideologi  pancasila__dan_konstitusiIdeologi  pancasila__dan_konstitusi
Ideologi pancasila__dan_konstitusiBayu Prasetyo
 
Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi-Ideologi Dunia
Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi-Ideologi DuniaPerbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi-Ideologi Dunia
Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi-Ideologi DuniaRajabul Gufron
 
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan KapitalismePerbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan KapitalismeRajabul Gufron
 

Was ist angesagt? (20)

Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral
Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moralLiberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral
Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral
 
Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral
Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moralLiberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral
Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral
 
Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral 1
Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral 1Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral 1
Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral 1
 
8 ideologi politik
8  ideologi politik8  ideologi politik
8 ideologi politik
 
Ideologi pancasila
Ideologi pancasilaIdeologi pancasila
Ideologi pancasila
 
Makalah ideologi-komunis1
Makalah ideologi-komunis1Makalah ideologi-komunis1
Makalah ideologi-komunis1
 
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
 
Prb+sosial
Prb+sosialPrb+sosial
Prb+sosial
 
Komunisme
KomunismeKomunisme
Komunisme
 
Hak dan kewajiban
Hak dan kewajibanHak dan kewajiban
Hak dan kewajiban
 
Kesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisiKesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisi
 
Ideologi politik komunis.
Ideologi politik komunis.Ideologi politik komunis.
Ideologi politik komunis.
 
Ideologi dan Pancasila sebagai Ideologi terbuka
Ideologi dan Pancasila sebagai Ideologi terbukaIdeologi dan Pancasila sebagai Ideologi terbuka
Ideologi dan Pancasila sebagai Ideologi terbuka
 
Ideologi politik
Ideologi politikIdeologi politik
Ideologi politik
 
Demokrasi-AinunSyarifatulFitri SMAN1 Dumi
Demokrasi-AinunSyarifatulFitri SMAN1 DumiDemokrasi-AinunSyarifatulFitri SMAN1 Dumi
Demokrasi-AinunSyarifatulFitri SMAN1 Dumi
 
2 politik & negara
2  politik & negara2  politik & negara
2 politik & negara
 
Ideologi pancasila__dan_konstitusi
Ideologi  pancasila__dan_konstitusiIdeologi  pancasila__dan_konstitusi
Ideologi pancasila__dan_konstitusi
 
Sosialisme
SosialismeSosialisme
Sosialisme
 
Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi-Ideologi Dunia
Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi-Ideologi DuniaPerbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi-Ideologi Dunia
Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi-Ideologi Dunia
 
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan KapitalismePerbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
 

Andere mochten auch

Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politikPengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politiknona aliya
 
Pengantar Ilmu Politik
Pengantar Ilmu Politik Pengantar Ilmu Politik
Pengantar Ilmu Politik Naiya Naiya
 
Presentation=pengantar ilmu adm.negara
Presentation=pengantar ilmu adm.negaraPresentation=pengantar ilmu adm.negara
Presentation=pengantar ilmu adm.negarastia_hardi
 
Komunikasi politik dan opini publik
Komunikasi politik dan opini publikKomunikasi politik dan opini publik
Komunikasi politik dan opini publikagitayuda
 
Hubungan Hukum Tata Negara dengan Ilmu Pengetahuan Lain
Hubungan Hukum Tata Negara dengan Ilmu Pengetahuan LainHubungan Hukum Tata Negara dengan Ilmu Pengetahuan Lain
Hubungan Hukum Tata Negara dengan Ilmu Pengetahuan LainBima Kusuma Wicaksono
 
Dasar dasar teori antropologi
Dasar dasar teori antropologiDasar dasar teori antropologi
Dasar dasar teori antropologikhoirulfahrudin88
 
teori teori dasar dalam antropologi
teori teori dasar dalam antropologiteori teori dasar dalam antropologi
teori teori dasar dalam antropologiMAHASISWI
 

Andere mochten auch (9)

Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politikPengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politik
 
Pengantar Ilmu Politik
Pengantar Ilmu Politik Pengantar Ilmu Politik
Pengantar Ilmu Politik
 
Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politikPengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politik
 
Presentation=pengantar ilmu adm.negara
Presentation=pengantar ilmu adm.negaraPresentation=pengantar ilmu adm.negara
Presentation=pengantar ilmu adm.negara
 
Konsep dasar politik
Konsep dasar politikKonsep dasar politik
Konsep dasar politik
 
Komunikasi politik dan opini publik
Komunikasi politik dan opini publikKomunikasi politik dan opini publik
Komunikasi politik dan opini publik
 
Hubungan Hukum Tata Negara dengan Ilmu Pengetahuan Lain
Hubungan Hukum Tata Negara dengan Ilmu Pengetahuan LainHubungan Hukum Tata Negara dengan Ilmu Pengetahuan Lain
Hubungan Hukum Tata Negara dengan Ilmu Pengetahuan Lain
 
Dasar dasar teori antropologi
Dasar dasar teori antropologiDasar dasar teori antropologi
Dasar dasar teori antropologi
 
teori teori dasar dalam antropologi
teori teori dasar dalam antropologiteori teori dasar dalam antropologi
teori teori dasar dalam antropologi
 

Ähnlich wie KONSEP POLITIK PARA PEMIKIR

Birokrasi dan partai politik
Birokrasi dan partai politikBirokrasi dan partai politik
Birokrasi dan partai politikYasirecin Yasir
 
Mgg06 Pengert, Fungsi, Macam2 Ideologi (internet) (15 slide) (1).ppt
Mgg06  Pengert, Fungsi,  Macam2 Ideologi (internet) (15 slide) (1).pptMgg06  Pengert, Fungsi,  Macam2 Ideologi (internet) (15 slide) (1).ppt
Mgg06 Pengert, Fungsi, Macam2 Ideologi (internet) (15 slide) (1).pptRezaWahyuni6
 
Kekuasaan negara dan_struktur_ekonomi_politik
Kekuasaan negara dan_struktur_ekonomi_politikKekuasaan negara dan_struktur_ekonomi_politik
Kekuasaan negara dan_struktur_ekonomi_politikMuhammad Indrayana
 
Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara
Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara
Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara SMA Negeri 1 Pemalang
 
Kesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisiKesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisiJan Purba
 
Pancasila Sebagai Ideologi
Pancasila Sebagai IdeologiPancasila Sebagai Ideologi
Pancasila Sebagai IdeologiMuhammad Ridwan
 
Negara, Masyarakat Sipil dan Demokrasi
Negara, Masyarakat Sipil dan DemokrasiNegara, Masyarakat Sipil dan Demokrasi
Negara, Masyarakat Sipil dan Demokrasihome
 
Makalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negara
Makalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negaraMakalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negara
Makalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negaraMuhammad Agung
 
PKU ISID fuad m. zein (problem teori kedaulatan rakyat dalam demokrasi)
PKU ISID fuad m. zein (problem teori kedaulatan rakyat dalam demokrasi)PKU ISID fuad m. zein (problem teori kedaulatan rakyat dalam demokrasi)
PKU ISID fuad m. zein (problem teori kedaulatan rakyat dalam demokrasi)Edi Awaludin
 
Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyo
Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyoMengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyo
Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyoSaddam Tjahyo
 
Teori Politik Moderen
Teori Politik ModerenTeori Politik Moderen
Teori Politik ModerenMuhamad Yogi
 
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi (meeting 2)
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi  (meeting 2)Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi  (meeting 2)
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi (meeting 2)Universitas Islam Balitar
 
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi (meeting 2)
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi  (meeting 2)Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi  (meeting 2)
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi (meeting 2)Universitas Islam Balitar
 

Ähnlich wie KONSEP POLITIK PARA PEMIKIR (20)

Birokrasi dan partai politik
Birokrasi dan partai politikBirokrasi dan partai politik
Birokrasi dan partai politik
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Mgg06 Pengert, Fungsi, Macam2 Ideologi (internet) (15 slide) (1).ppt
Mgg06  Pengert, Fungsi,  Macam2 Ideologi (internet) (15 slide) (1).pptMgg06  Pengert, Fungsi,  Macam2 Ideologi (internet) (15 slide) (1).ppt
Mgg06 Pengert, Fungsi, Macam2 Ideologi (internet) (15 slide) (1).ppt
 
Makalah dasar dasar politik
Makalah dasar dasar politikMakalah dasar dasar politik
Makalah dasar dasar politik
 
Kekuasaan negara dan_struktur_ekonomi_politik
Kekuasaan negara dan_struktur_ekonomi_politikKekuasaan negara dan_struktur_ekonomi_politik
Kekuasaan negara dan_struktur_ekonomi_politik
 
Unsur & Fungsi Negara
Unsur & Fungsi NegaraUnsur & Fungsi Negara
Unsur & Fungsi Negara
 
Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara
Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara
Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara
 
Demokrasi dalam sosialisme modern
Demokrasi dalam sosialisme modernDemokrasi dalam sosialisme modern
Demokrasi dalam sosialisme modern
 
Kesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisiKesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisi
 
Bab 8 ideologi
Bab 8 ideologiBab 8 ideologi
Bab 8 ideologi
 
Pancasila Sebagai Ideologi
Pancasila Sebagai IdeologiPancasila Sebagai Ideologi
Pancasila Sebagai Ideologi
 
Negara, Masyarakat Sipil dan Demokrasi
Negara, Masyarakat Sipil dan DemokrasiNegara, Masyarakat Sipil dan Demokrasi
Negara, Masyarakat Sipil dan Demokrasi
 
Makalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negara
Makalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negaraMakalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negara
Makalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negara
 
Masyarakat sipil
Masyarakat sipilMasyarakat sipil
Masyarakat sipil
 
Teori konflik
Teori konflikTeori konflik
Teori konflik
 
PKU ISID fuad m. zein (problem teori kedaulatan rakyat dalam demokrasi)
PKU ISID fuad m. zein (problem teori kedaulatan rakyat dalam demokrasi)PKU ISID fuad m. zein (problem teori kedaulatan rakyat dalam demokrasi)
PKU ISID fuad m. zein (problem teori kedaulatan rakyat dalam demokrasi)
 
Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyo
Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyoMengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyo
Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyo
 
Teori Politik Moderen
Teori Politik ModerenTeori Politik Moderen
Teori Politik Moderen
 
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi (meeting 2)
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi  (meeting 2)Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi  (meeting 2)
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi (meeting 2)
 
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi (meeting 2)
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi  (meeting 2)Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi  (meeting 2)
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi (meeting 2)
 

Mehr von dinnianggra

Materi 5 masyarakat majemuk
Materi 5 masyarakat majemukMateri 5 masyarakat majemuk
Materi 5 masyarakat majemukdinnianggra
 
Materi 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbi
Materi 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbiMateri 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbi
Materi 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbidinnianggra
 
Materi 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektif
Materi 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektifMateri 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektif
Materi 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektifdinnianggra
 
Materi 2 new elemen sistem sosial budaya dan masalah dalam sistem
Materi 2 new elemen sistem sosial budaya dan masalah dalam sistemMateri 2 new elemen sistem sosial budaya dan masalah dalam sistem
Materi 2 new elemen sistem sosial budaya dan masalah dalam sistemdinnianggra
 
Materi 1 sistem sosial budaya indonesia
Materi 1  sistem sosial budaya indonesiaMateri 1  sistem sosial budaya indonesia
Materi 1 sistem sosial budaya indonesiadinnianggra
 
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islamdinnianggra
 
Sistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastonSistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastondinnianggra
 
Silabus sistem politik indonesia 2011 cholisin
Silabus sistem politik indonesia 2011 cholisinSilabus sistem politik indonesia 2011 cholisin
Silabus sistem politik indonesia 2011 cholisindinnianggra
 
Peta konsep spi dan implementasinya 10 17 okt 2013
Peta konsep spi dan implementasinya 10   17 okt 2013Peta konsep spi dan implementasinya 10   17 okt 2013
Peta konsep spi dan implementasinya 10 17 okt 2013dinnianggra
 
Pengertian sistem
Pengertian sistemPengertian sistem
Pengertian sistemdinnianggra
 

Mehr von dinnianggra (20)

Tabel x2
Tabel x2Tabel x2
Tabel x2
 
Tabel t
Tabel tTabel t
Tabel t
 
Tabel f-0-25
Tabel f-0-25Tabel f-0-25
Tabel f-0-25
 
Tabel f-0-10
Tabel f-0-10Tabel f-0-10
Tabel f-0-10
 
Tabel f-0-05
Tabel f-0-05Tabel f-0-05
Tabel f-0-05
 
Tabel f-0-01
Tabel f-0-01Tabel f-0-01
Tabel f-0-01
 
Materi 5 masyarakat majemuk
Materi 5 masyarakat majemukMateri 5 masyarakat majemuk
Materi 5 masyarakat majemuk
 
Materi 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbi
Materi 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbiMateri 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbi
Materi 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbi
 
Materi 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektif
Materi 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektifMateri 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektif
Materi 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektif
 
Materi 2 new elemen sistem sosial budaya dan masalah dalam sistem
Materi 2 new elemen sistem sosial budaya dan masalah dalam sistemMateri 2 new elemen sistem sosial budaya dan masalah dalam sistem
Materi 2 new elemen sistem sosial budaya dan masalah dalam sistem
 
Materi 1 sistem sosial budaya indonesia
Materi 1  sistem sosial budaya indonesiaMateri 1  sistem sosial budaya indonesia
Materi 1 sistem sosial budaya indonesia
 
F 20025 5a
F 20025 5aF 20025 5a
F 20025 5a
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam
 
Tugas spi
Tugas spi Tugas spi
Tugas spi
 
Tipe tipe spi
Tipe tipe spiTipe tipe spi
Tipe tipe spi
 
Sistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastonSistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david easton
 
Silabus sistem politik indonesia 2011 cholisin
Silabus sistem politik indonesia 2011 cholisinSilabus sistem politik indonesia 2011 cholisin
Silabus sistem politik indonesia 2011 cholisin
 
Peta konsep spi dan implementasinya 10 17 okt 2013
Peta konsep spi dan implementasinya 10   17 okt 2013Peta konsep spi dan implementasinya 10   17 okt 2013
Peta konsep spi dan implementasinya 10 17 okt 2013
 
Pengertian sistem
Pengertian sistemPengertian sistem
Pengertian sistem
 

Kürzlich hochgeladen

PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 

KONSEP POLITIK PARA PEMIKIR

  • 1. Oleh Salahudin, S.IP. M.Si. (Dosen Ilmu Pemerintahan Univ. Muhammadiyah Malang) Konsep-Konsep Politik Menurut Para Pemikir Politik udin.staff.umm.ac.id udin.pemerintahan@gmail www.lapinda-
  • 2. Plato (347-423 SM) Kajian politik adalah kajian tentang hubungan masyarakat dgn Negara Masyarakat merupakan refleksi dari manusia perorangan yg harus dilindungi oleh Negara Negara adalah institusi tertinggi untuk mengatur dan melayani
  • 3. Aristoteles (384-322 SM) Melanjutkan analisis Plato, bahwa masyarakat dilindungi oleh Negara . Karena masyarakat mengandung basis moral. Tidak sembarang orang untuk menjadi pemimpin negara. Negara dikendalikan oleh orang-orang yang memiliki kriteria: MORALIS, CERDASR, PINTAR, DAN PROFESIONAL.
  • 4. Politik abad pertengahan, Filsafat Arab Ibnu Khaldun (1332-1406): Stabilitas Negara tergantung keseimbangan hidup masyarakat Negara kuat karena Solidaritas masyarakat didalamnya Kuat
  • 5. Politik zaman Renaissanse, N. Macheavelli (1200-1600): Mengkaji kekuasaan (politik) Masyarakat atau Negara u/ mendapatkan kekuasaan harus menggunakan segala cara Masyarakat dalam politik tidak ada moral Negara dalam politik tidak ada aturan Melalui power yg dimiliki, Negara selalu berkuasa atas masya (otoriter)
  • 6. Profil Thomas Hobbes: Thomas Hobbes merupakan seorang pemikir politik yang lahir dan mengalami proses intelektual dalam keadaan sosial politik anarkis pada abad ke XVII. Sejak lahir sampai akhir hidupnya, terjadi perang sipil dan perang agama, konfrontasi antara raja dengan dewan. Dendam dan ketakutan akibat peperangan agama dan perang sipil di Inggris mewarnai kehidupan Hobbes. Karya monumentalnya adalah berupa buku yang berjudul “ Levathan”.
  • 7. Konsep Hobbes Tentang Negara dan Masyarakat Sipil: Hobbes membagi masyarakat dalam dua bentuk yakni “Social Civillis” dan Civil Society”. Social Civillis adalah bentuk masyarakat yang secara alamia memiliki karakter egois, serakah, dan menjadi srigala bagi yang lain (Homo Homini Lupus). Civil Society adalah bentuk masyarakat yang hidup teratur dan tertib. Keraturan masyarakat tersebut karena adanya kekuasaan negara untuk mengatur mereka berdasarkan kewenangan yang didapatkan melalui kontrak sosial. Negara adalah institusi yang memiliki kewenangan untuk mengatur masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsinya. Negara melalui kontrak sosial menjadi institusi absolut bagi masyarakatnya.
  • 8. Profil John Locke: John Locke hidup setengah abad lebih muda dari Hobbes. Locke adalah tokoh pembawa gerbong aliran emperisme . “manusia lahir dengan tidak mengetahui apapun, mereka tidak memiliki pengetahuan bawaan, tidak mempunyai pengetahuan intuitif”. Ilmu dan pengetahuan manusia didapatkan melalui observasi dan refleksinya dalam kehidupan nyata. Karya monumentalnya adalah “Two treatises of
  • 9. Konsep John Locke Tentang Negara dan Masyarakat Sipil: Menurut John Locke manusia lahir dengan membawa hak-hak dasarnya yaitu hak untuk bebas, hak untuk merdeka, dan hak milik pribadi. Hak dasar manusia tersebut hanya bisa dijamin dan ditegakkan manakala terdapat negara yang mengaturnya. Karena itu, menurut John Locke dibutuhkan kontrak sosial antara penguasa dan yang dikuasi, antara negara dan rakyat. Kekuasaan negara perlu dibatasi dan dibutuhkan pengaturan yang jelas. Menurut John Lock untuk mewujudkan negara yang baik dibutuhkan pembagian kekuasaan yang kemudian disempurnakan oleh Mountesquiue. Apabila negara gagal menegakkan hak-hak dasar
  • 10. Profil Adam Ferguson: Adam Ferguson, sosiolog abad pertengahan, menggagas sebuah konsep civil society – yang diharapkan menjadi impian masyarakat Barat. Ide Ferguson ini kemudian dipopulerkan dan dikembangkan oleh Lock dan JJ.
  • 11. Konsep Ferguson Negara dan Masyarakat Sipil: Adam Ferguson mengembangkan wacana civil society pada konteks visi etis civil society dalam kehidupan sosial dan pergerakan sosial. Konsep CS berhubungan dengan kehidupan masyarakat yang beradab (civilized society). Ferguson menggambarkan tahap-tahap perkembangan masyarakat dimulai dari masyarakat primitif, masyarakat pertanian, hingga masyarakat industri modern. Ferguson mengharapkan munculnya CS yang mewujudkan semangat publik dalam bentuk solidaritas sosial antara sesama warga. Masyarakat sipil yang kuat akan mampu mengimbangi kekuatan negara sehingga tidak mampu mendominasi mereka.
  • 12. Profil Hegel: Nama lengkap Hegel adalah Georg Wilhelm Friedrich Hegel. Ia lahir di Jerman, 1831 M. Dimasa kecilnya, ia sering membaca literatur, surat kabar, esai filsafat, dan tulisan-tulisan berbagai topik lain. Karya monumentalnya adalah Philoshophy of
  • 13. Konsep Hegel Tentang Negara dan Masy Sipil: Hegel membagi kehidupan sosial politik kedalam tiga kelompok: Keluarga, Civil Society, dan Negara. Keluarga adalah ruang peribadi dimana terdapat hubungan individu yang harmonis, tempat sosialisasi individu sebagai bagian dari masyarakat. Ruang bagi keluarga adalah ruang yang sifatnya partikular (khusus). Civil society adalah tempat bagi pemenuhan kepentingan ekonomi individu-individu dan kelompok. Civil society adalah bayi yang dilahirkan oleh modernitas dimana ada kebebasan subjektif, kepentingan yang didefiniskan secara personal. Yang sangat membedakan antara Hegel dengan pemikir-pemikir awal adalah, dia menarik civil society dari identitas ekonomis an sich. Baginya, civil society adalah produk dari kapitalisme, yang merefleksikan etika pasar, namun eksistensinya dapat dibedakan dengan economic society.
  • 14. Konsep Hegel Tentang Masy Sipil: Bagi Hegel, Civil society juga adalah ruang dimana terjadi komunikasi, relasi dialektis antara kekhususan (keluarga) dengan universalitas (negara). Di mana terjadi negosiasi, dan kompromi. Namun bukan berarti ada kebebasan dan hak- hak dimana negara tidak dapat melakukan intervensi, seperti dalam konsep liberal. Apabila tatanan civil society sudah membentuk ethical life dimana setiap orang dapat dengan bebas membagi ide, mengingatkan masyarakat lain akan tugas-tugasnya.
  • 15. Konsep Hegel Tentang Kebebasan Masy Sipil: Kebebasan dalam tatanan civil society harus melibatkan unsur rasionalitas dan penghormatan terhadap tatanan sosial (Aturan Hukum Negara) Keberlangsungan tatanan civil society ini dapat dipertahankan dengan adanya pengorganisasian secara pedagogi (pendidikan) dan institusionalisasi. Konsep Civil Society yang dimaksud Hegel ini berlangsung secara nyata di era kekuasaan Orde Lama dan Orde Baru. Masyarakat diberi ruang untuk berpolitik namun tetap dibawah kontrol
  • 16. Catatan Hegel Tentang Individu dan Masy Sipil: Ada beberapa catatatan mengenai individualisme dan civil society dalam konsepsi Hegel: 1. Tugas dari individu adalah untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan subjektifnya (homo ecconomicus) 2. Kepentingan individu hanya akan mendapatkan substansi hanya ketika menjadi bagian dari masyarakat (civil society) 3. Pembangunan ekonomi membawa pada kenaikan interaksi sosial, integritas dan komunitas (civil society).
  • 17. Konsep Hegel Tentang Negara I: Negara merupakan badan universal dimana keluarga dan masyarakat sipil dipersatukan. Negara mempersatukan segala tuntutan dan harapan sosial dan ekonomi masyarakat sipil dan keluarga. Negara mengatur sistem kebutuhan masyarakat sipil dan keluarga dengan memberikan jaminan stabilitas hak milik pribadi, kelas-kelas sosial dan pembagian kerja. Pengaturan negara itu dilakukan via hukum. Pengaturan melalui hukum dianggap sebagai pengaturan rasional yang dapat mengatur dan mengendalikan kehidupan masyarakat sipil dan keluarga. Hukum negara menjadi instrumen untuk meningkatkan manusia agar tidak bertindak irrasional.
  • 18. Konsep Hegel Tentang Negara II: Bagi Hegel, Negara adalah kesatuan mutlak (absolute). Oleh karena itu, Hegel menolak pembagian kekuasaan di dalam negara. Di dalam Negara tidak ada pembagian kekuasaan tetapi yang ada adalah pembagian pekerjaan. Negara ideal hegel adalah negara monarki konstitusional yang terususun dalam legislatif, eksekutif, dan raja. Raja merupakan kekuasaan pemersatu dan sekaligus yang tertinggi dari semuannya.
  • 19. Konsep Hegel Tentang Kelas dan Pembagian Kerja: Kelas Petani Kelas Bisnis Kelas Birokrat/Pejabat Pelayanan Publik Kelas birokrat merupakan alat atau sarana bagi kelas petani dan kelas bisnis untuk berhubungan dengan negara.
  • 20. Profil Karl Marx: Karl Marx adalah Tokoh Fenomenal dan Kontroversial tetapi banyak para tokoh-tokoh terkenal bermunculan kagum dengan ide dan pemikiran Karl Marx. Karl Marx dikenal selain filsuf kritis, juga termasuk sebagai sosiolog mazhab kritis. Tokoh yang paling berpengaruh pada dirinya adalah Hegel. Marx mengawali karirnya sebagai seorang wartawan. Belakngan Marx banyak menaruh
  • 21. Konsep Marx Tentang Negara dan Masy Sipil: Karl Marx dalam beberapa hal adalah seorang Hegelian dalam konteks civil society, meskipun banyak kritiknya terhadap konsepsi Hegel. Marx juga menganalisis konsepsi civil society lebih mendalam sampai pada sistem. Marx sepakat dengan Hegel, bahwa civil society berkarakter egois, mendahulukan kepentingan subjektif, dan juga konflik. Marx juga sepakat bahwa tahapan ini harus diakhiri, dengan adanya ruang warga negara (Negara Kuat dan dikendalikan Tanpa Kelas).
  • 22. Pandang Marx terhadap pembagian Kelas: Sejarah adalah sejarah perjuangan kelas-kelas. Dalam sejarah terdapat dua kelas yang bertentangan: Borjuis dan Proletar. Kelas Borjuis selalu mampu menguasai negara dengan cara-cara konvensionalnya. Kelas borjuis selalu membangun kekuatan ekonominya untuk menguasai kekuatan politik (negara). Kelas borjuis menjadikan kekuatannya untuk eksploitasi kelas proletar. Karena itu, tidak ada kelas yang harus berjuang merubah tatanan selain kelas proletar.
  • 23. Konsep Marx Tentang Relasi Antar Kelas Sosial Politik: Pertama: Civil society dalam konsepsi Marx, dipahami sebagai masyarakat kelas. Dimana relasi civil society, dan negara dikontrol sepenuhnya oleh produksi, distribusi dan hukum-hukum ekonomi. Dan relasi politik adalah derivasi dari relasi ekonomistik (hukum basis struktur menentukan suprastruktur) (Baca Teori Determinisme Ekonomi) Kedua: Permasalahan di dalam masyarakat bukan hanya antara kepentingan individu bertemu dengan kepentingan individu yang lain. Namun ada unsur eksploitasi di sana. Dimana ada eksploitasi dari modal terhadap buruh, yang mengambil surplus value. Dan dua kontradiksi ini tidak akan pernah dapat didamaikan. Ketiga: Menurut Marx tidak ada asosiasi yang mengakomodasi dua kepentingan, yang didalamnya menampung exploitatator terhadap humanitas dan civil society.
  • 24. Pandangan Marx Tentang Perubahan Sosial: Pandangan Marx tentang perubahan sosial cenderung tendensi positivisme (linier) dimana perubahan sosial melalui: Salah satu tafsiranya adalah bahwa masyarakat berkembang dan berubah secara linear dari formasi sosial dan akumulasi primitif ke feodal, lantas Kapitalistik, dan akhirnya mekanime eksploitatif yang mencapai taraf menekan hingga memunculkan revolusi kaum buruh proletar, kemudian akhirnya terwujudlah masyarakat dengan formasi sosialistik.
  • 25. Profil Antonio Gramci: Jejak kehidupan Antonio Gramci bisa dipahmi dalam 4 periodesasi ruang dan waktu: Masa kecilnya sebagai anak keluarga petani miskin di sardinia, Masa pembentukan intelektualisanya di Universitas Turin, Masa menjadi aktivis sebagai pejuang sosialis revolusioner ketika ketika menjadi wartawan dan koordinator gerakan buruh, Masa perjuangan di penjara dengan menuangkan ide dan pemikiran progresifnya hingga meningga dunia. Gramci salah seorang yang mengkaji pemikiran-pemikiran Marx. Karena itu dia dikatakan sebagai Marxian.
  • 26. Kritik Antonio Gramci Terhadap Marx: Ekonominisme Marx (Ajaran Ortodoks, Determinisme Mekanis). Tendensi positivism dalam pemikiran kalangan Marxis adalah pandangan tentang perubahan formasi sosial. Paham reproduksi dalam pendidikan menganggap bahwa pendidikan sulit diharapkan untuk memerankan perubahan, melainkan mereka yang justru memproduksi sistem yang ada atau hukum yang berlaku. Definisi Marx dan Engel tentang masyarakat sipil dan masyarakat politik dianggap terlalu sempit
  • 27. Oleh Salahudin, S.IP. M.Si. (Dosen Ilmu Pemerintahan Univ. Muhammadiyah Malang) SIKIAN DAN TERIMA KASIH udin.staff.umm.ac.id