Dokumen tersebut membahas tentang larangan berduaan tanpa mahram dan larangan berzina menurut agama Islam. Terdapat hadis yang menjelaskan hukuman bagi pelaku zina yaitu cambuk 100 kali dan pengasingan selama setahun untuk laki-laki, serta hukuman rajam bagi perempuan. Dokumen ini juga membahas tentang kisah hukum yang diambil Rasulullah saw mengenai kasus zina.
3. KAJIAN HADIST TENTANG LARANGAN
PERGAULAN BEBAS
Sebagian umat Islam, kita tentu mengetahui dengan baik bahwa
Allah SWT telah menetapkan batas-batas dalam pergaulan. Yang
mana dalam pergaulan terkadang manusia tidak lepas dari kesalahan,
dosa, dan kekhilafan. Untuk itu perlu rujukannya dalam bertingkah
laku. Rujukan tersebut diantaranya adalah hadits-hadits/sabda
Rasulullah SAW, karena risalah pertama yang disampaikan kepada
umat Islam adalah tentang akhlak.
Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa hanya pergaulan
bebas dan semacamnya hampir-hampir tidak memiliki rem, kaum
muda saat ini berbuat sekehendak hatinya. Begitu pula halnya
kebiasaan nongkrong di jalan hampir-hampir jadi tradisi serta
hubungan silaturrahmi pun jarang dilakukan. Untuk itulah, kita
sebagai orang yang berilmu agar bisa mencari jalan keluar untuk
berbagai macam permasalahan dan kemudian kita dapat
memprakteknya dalam kehidupan sehari-hari.
4. LARANGAN BERDUAAN TANPA MAHRAM
وَعَنْهُ رَضِى اللهُ عْنهُ قَالَ : سَمِ عْتُ رسول اللهِ
صلى الله عليه و سلم يخْطُبُ يَقُوْلُ : ل يَخْلُوَنَّ
رَجُلٌ بِإِمْرَأَةٍ اِلَّوَمَعَهَاذُوْمَحْ رَمٍ وَلَ تسَُافِرُ
الْمَرْأَةُ الَّمَعَ ذيْ مَحْرَمٍ . فَق امَ رَجُلٌ . فقال:يارسول
الله، إنَّ إمْرَأَتِى خَرَجَتْ حَا جَّة وَ إن ى اكْتَتَبْتُ ف ى
غَزْوَةٍ كَذَاوَكَذَا، فَقَالَ : اِنْطَلِقْ فَحَ جِ مَعَ إِ مْرَأَ تِكَ .
)متفق عليه(
5. Terjemahan Hadis :
"Ibnu Abbas berkata : "Saya mendengar
Rasulullah SAW berkotbah, "Janganlah seorang laki-laki
bersama dengan seorang perempuan, melainkan
(hendaklah) besertanya (ada) mahramnya, dan
janganlah bersafar (bepergian) seorang perempuan,
melainkan dengan mahramnya. "Seorang berdiri dan
berkata : Ya Rasulullah, istri saya keluar untuk haji,
dan saya telah mendaftarkan diri pada peperangan
anu dan anu." Maka beliau bersabda, "Pergilah dan
berhajilah bersama istrimu." [1] Rachmat Syafe'I, Al-
Hadits (Aqidah, Akhlaq, Sosial dan Hukum)
6. Sebenarnya, kalau dikaji secara mendalam, larangan
wanita mengadakan safar adalah sangat kondisional.
Seandainya wanita tersebut dapat menjaga diri dan
meyakini tidak akan terjadi apa-apa. Serta merasa bahwa ia
akan merepotkan mahramnya setiap kali akan pergi. Maka
perjalanannya dibolehkan. Misalnya pergi untuk kuliah,
kantor dan lain-lain yang memang sudah biasa dilakukan
setiap hari, apabila kalau kantor atau tempat kuliahnya
dekat. Namun demikian, lebih baik ditemani oleh
mahramnya, kalau tidak merepotkan dan mengganggunya.
Dengan demikian, yang menjadi standar adalah
kemaslahatan dan keamanan.
7. LARANGAN BERBUAT ZINA
QS. Al Isra ayat 32
janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah
suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk
8. HUKUMAN BAGI PELAKU ZINA
Hukuman terhadap pelaku zina mukhsan ini adalah dirajam
(dilontari dengan batu sederhana sampai mati).
Hukuman terhadap pelaku zina ini adalah didera 100 kali
dan diasingkan di suatu tempat yang jauh dari manusia
dengan jarak sekitar 90 km dari pemukiman umum selama 1
tahun. Masa satu tahun itu dihitung mulai berangkatnya
pezina, bukan dihitung dari sampainya pezina itu ke tempat
pengasingan. Caranya melaksanakan hukuman didera dulu
baru dibuang di tempat pengasingan.
10. Dari Abu Hurairah dan Zaid Ibnu Kholid al-Juhany bahwa ada seorang Arab Badui
menemui Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan berkata: Wahai Rasulullah,
dengan nama Allah aku hanya ingin baginda memberi keputusan kepadaku dengan
Kitabullah. Temannya berkata -dan ia lebih pandai daripada orang Badui itu-: Benar,
berilah keputusan di antara kami dengan Kitabullah dan izinkanlah aku (untuk
menceritakan masalah kami). Beliau bersabda: "Katakanlah." Ia berkata: Anakku
menjadi buruh orang ini, lalu ia berzina dengan istrinya. Ada orang yang
memberitahukan kepadaku bahwa ia harus dirajam, namun aku menebusnya dengan
seratus ekor domba dan seorang budak wanita. Lalu aku bertanya kepada orang-orang
alim dan mereka memberitahukan kepadaku bahwa puteraku harus dicambuk seratus
kali dan diasingkan setahun, sedang istri orang ini harus dirajam. Maka Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Demi Tuhan yang jiwaku ada di tangan-Nya,
aku benar-benar akan memutuskan antara engkau berdua dengan Kitabullah. Budak
wanita dan domba kembali kepadamu dan anakmu dihukum cambuk seratus kali dan
diasingkan selama setahun. Berangkatlah, wahai Anas, menemui istri orang ini. Bila ia
mengaku, rajamlah ia." Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut Muslim.