2. Obat yang dikirimkan oleh Instalasi Farmasi maupun hasil pengadaan
dengan dana kapitasi, sebelum disimpan, harus dilakukan proses
penerimaan oleh petugas pengelola obat atau petugas lain yang diberi
kuasa oleh Kepala Puskesmas
Tujuan penyimpanan:
Memelihara dan menjamin mutu
Menjamin keamanan persediaan
Memudahkan dalam melakukan pencarian & pengawasan
Mengendalikan stok
Penyimpanan
3. Secara umum, hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan
obat adalah …
Obat disimpan dalam lemari, rak, dan/atau palet
Suhu ruang harus sesuai syarat penyimpanan
Sediaan farmasi dalam jumlah besar disimpan diatas pallet, teratur
dengan memperhatikan tanda-tanda khusus
Penyimpanan sesuai alfabet atau kelas terapi dengan sistem, First
Expired First Out (FEFO), high alert dan life saving (obat emergency).
Narkotik dan psikotropik disimpan dalam lemari terkunci & kuncinya
dipegang oleh apoteker
4. • Sediaan yang mudah terbakar, disimpan di tempat khusus dan
terpisah
dari obat lain
• Tersedia lemari pendingin untuk penyimpanan
obat tertentu yang disertai dengan alat pemantau
dan kartu suhu yang diisi sekurang kurangnya 2x
sehari
• Tersedia Genset/ Listrik Cadangan untuk obat obatan
Prioritas
• Melakukan Pengendalian Penyimpanan
untuk Kadaluarsa obat
10. Inspeksi/pemantauan secara berkala terhadap
tempat penyimpanan
obat
Secara umum, hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan obat (lanjutan)
…
5. Penyimpanan Obat
obat risiko tinggi
LASA/NORUM
elektrolit
konsentrat
5
Obat High Alert
Daftar obat berisiko tinggi ditetapkan oleh
Puskesmas dengan mempertimbangkan data dari
referensi dan data internal tentang “kejadian
yang tidak diharapkan” (adverse event) atau
“kejadian nyaris cedera” (near miss)
Elektrolit konsentrasi tinggi dan obat risiko tinggi
harus disimpan dengan terpisah dan penandaan
yang jelas untuk menghindari kesalahan
pengambilan dan penggunaan.
Penyimpanan dilakukan terpisah, mudah
dijangkau dan tidak harus terkunci. Disarankan
pemberian label high alert diberikan untuk
menghindari kesalahan.
6. Penyimpanan
Obat LASA dijeda
selang seling dan
ditempel stiker
LASA di Rak
Penyimpanan
elektrolit konsentrasi
tinggi dan obat risiko
tinggi diberi stiker
High Alert sampai ke
unit terkecil obat dan
diletakan terpisah dari
obat lainnya
Contoh Obat LASA dengan bentuk
sediaan
berbeda (sirup & drop)
Contoh label High
Alert
MgSo4 20%,
MgSo4 40%
Contoh obat High
Alert
Contoh penyimpanan dan label Obat
LASA
8. CARADISTRIBUSI OBAT
floor
stock
Unit dose
dispensing, floor
stock dan
kombinasi
Lainny
a
PUSTU
PKM
Kelura
han
Gudang
Ruang
Farmasi
Gadar/
Pusling
RUANG
FARMA
SI
Unit
UKP
GUDANG
INDUK
GUDANG RUANG
FARMASI
PUSKESMAS
Unit
UKM
9. Pengendalian
Pengendalian
persediaan mencegah/mengatasi kekurangan/kekosongan obat
Pengendalian
penggunaan mengetahui jumlah penerimaan dan pemakaian obat sehingga dapat
memastikan jumlah kebutuhan obat dalam satu periode
Penanganan obat
hilang, rusak dan
kedaluwarsa
Pemusnahan dan penarikan obat yang tidak dapat digunakan harus
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
10. Kartu
Stok
Buku
Penerimaan
Obat
Form / Buku catatan
pemakaian Narkotika
Psikotropika
Rekap harian
pemakaian obat
Alat Pencatatan yang
digunakan, antara
lain :
Pencatatan dan Pelaporan
11. Jenis Laporan
Laporan Penerimaan Laporan Pengeluaran dan Lembar Permintaan Obat
Laporan obat rusak, hilang atau kadaluarsa
Laporan Narkotika dan Psikotropika
Laporan kepatuhan terhadap formularium nasional
Laporan Obat Program (LogPro)
Laporan Pelayanan Kefarmasian
Pelaporan dalam Pengelolaan Sediaan Farmasi dan
BMHP
13. Evaluasi Pengelolaan Obat dan BMHP
Indikator Pengelolaan Obat di Puskesmas antara lain:
1. Kesesuaian item obat yang tersedia dengan Formularium Nasional
2. Tingkat ketersediaan obat
3. Prosentase dan nilai obat rusak/kadaluarsa
4. Rata-rata bobot variasi persediaan
5. Rata-rata waktu kekosongan obat
6. Persentase obat tidak diresepkan