SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 28
Gugusfungsi By: Dina adreinibrtarigan 809142027
Peta Konsep Minyak Bumi Alkana (CnH2n+2) terdapat dalam C Alkena (CnH2n) antara lain SenyawaHidrokarbon membentuk Alkuna (CnH2n2) H Aromatik (C6H6) membentuk Protein (IkatanAmida) Alkanal (R─CHO, Aldehida) O Alkanol (R─CH2OH, Alkohol) membentuk Alkoksi (R─O ─ R, Eter) Alkanoat (R─COOH, Karboksilat) N Lemak (Ester Gliserol) Karbohidrat antara lain Alam berasal dari Karet Alam Polimer antara lain Polietilena, PVC, Orlon, Teflon, Nilon Buatan
A. GugusFungsiSenyawaOrganik Gugus fungsi merupakan bagian yang reaktif dari suatu molekul sehingga gugus fungsi ini banyak menentukan sifat-sifat senyawa.  Beberapa jenis gugus fungsi organik
1. Tata Nama Senyawa Organik a. Haloalkana Penamaanhaloalkanasesuaidenganpenamaanalkana, letak atom halogen dituliskansesuailetaknomor atom C yang mengikatnya. Contoh: CH3Iiodometanaataumetiliodida CH2Cldiklorometanaataumetilenaklorida 2-bromo-2-metilpropana Br
b. Alkanol (Alkohol) Penamaan alkohol dengan cara mengganti akhiran apada induk alkana (rantai terpanjang) dengan akhiran ol.  Contoh: 4 	 3	  2	  1 CH3––CH2––CH2––CH2OH1-butanol  4 	  3 	  2 	1 CH3––CH2––CH––CH32-butanol 	 	 | OH
c. Alkoksialkana (Eter) Senyawa eter sering diberi nama dengan nama umum, yaitu dengan menyebutkan nama gugus-gugus alkil yang diikat oleh atom O diikuti kata eter.  Jika dua gugus alkilnya sama, sering diawali dengan kata di (terkadang tidak dengan awalan di). Dalam sistem IUPAC, eter diberi nama sebagai alkoksialkana. Contoh: CH3–O–CH3	metoksimetana atau dimetil eter (metil eter) CH3–CH2–O–CH3	metoksietana atau etil metil eter CH3–CH2–O–CH2–CH3	etoksietana atau dietil eter (etil eter) CH3–CH2–CH2–O–CH3	1-metoksipropana atau metil propil eter
d. Alkanal (Aldehida) Nama IUPAC	:	mengganti akhiran a pada induk alkana (rantai terpanjang) dengan akhiran al. Nama trivial	:	menggunakan akhiran aldehida.  Karena gugus aldehida selalu di ujung, tidak diperlukan angka yang menunjukkan posisi gugus fungsi aldehida. Jika ada gugus substituen, gugus aldehida dianggap menempati posisi nomor 1. Contoh: O      || H–C–H O          || H3C–C–H metanal  (formaldehida) etanal  (asetaldehida) 3-metilpentanal
e. Alkanon (Keton) Nama IUPAC	:	akhiran a pada induk alkana (rantai terpanjang) diganti dengan akhiran on.  Nama trivial	:	menyebutkan nama gugus-gugus alkil yang diikat oleh gugus karbonil diikuti kata keton. Contoh: O 	 || CH3CH2CCH3 O        || CH3CCH3 O 	 	|| CH3CHC–CH3 	 |  	CH3 butanon  (etil metil keton) propanon  (aseton) 3-metil-2-butanon  (bukan 2-metil-3-butanon) atau metil isopropil keton
f. Alkanoat (Asam Karboksilat) Nama IUPAC : akhiran a pada induk alkana (rantai terpanjang) diganti dengan akhiran oat. Nomor urut atom karbon dimulai dari gugus karboksilat (bernomor atom 1). Kebanyakan asam karboksilat disebut sebagai nama umum (trivial). O 		 || CH3CH2CHCH2CH2C–OH 	 | 	CH3 Contoh: 6	 5	 4	 3	 2 O      || H–C–OH O          || H3C–C–OH asam etanoat (asam asetat/cuka) asam metanoat (asam format) asam 4-metilheksanoat
g. Alkil Alkanoat (Ester) Nama IUPAC : Awalan asam diganti nama gugus alkil pengganti H pada RCOOH diikuti nama gugus karboksilatnya. Contoh: O      || H–C–OCH3 O          || H3C–C–OCH2CH3 O 	|| CH3CH2–C–OCH2CH3 metil metanoat  (metil format) etil etanoat  (etil asetat) etil propanoat  (etil propionat)
B. Isomer Isomeri adalah peristiwa yang menyebabkan suatu zat mempunyai rumus kimia sama, tetapi sifat-sifatnya berbeda (rumus bangun/namanya berbeda). Zat-zatnya disebut isomer. 1. Isomer Struktur Isomer yang disebabkan oleh perbedaan struktur ikatan pada atom-atomnya. a.	Isomer rantai, isomer yang disebabkan oleh perbedaan rantai karbonnya. Contohnya, C5H12 memiliki 3 isomer rantai.         CH3          | CH3–C–CH3	2,2-dimetilpropana          |         CH3 CH3–CH2–CH2–CH2–CH3n-pentana CH3–CH–CH2–CH3 2-metilbutana          |         CH3
b. Isomer posisi, isomer yang disebabkan oleh perbedaan posisi (letak) gugus fumgsional. CH3–CH2–CH2OH 1-propanol CH3–CHOH–CH3 2-propanol Kedudukan Cl dalam C2H2Cl2 dapat sejajar (cis-) dan dapat pula berseberangan (trans-) cis-1,2-dikloroetena trans-1,2-dikloroetena
c. 	Isomer gugus fungsional, isomer yang disebabkan oleh perbedaan gugus fungsionalnya.  Alkohol (ROH) dengan eter  (R–O–R) Rumus umum : CnH2n+2O, n ≥  2.  	 	O	O 	 	 ||	 ||   Aldehida (R–C–H) dengan keton (R–C–R)  	Rumus umum : CnH2nO, n  ≥  3 	O	O 	||	 ||   Asam karboksilat (R–C–OH) dengan ester (R–C–OR') Rumus umum : CnH2nO2, n ≥  3
2. Isomer Optik  ,[object Object]
Zat-zatnya disebut dengan zat optis aktif.
Zat yang memutar bidang polarisasi cahaya ke kanan (searah jarum jam) disebut bentuk dekstro (d) atau +.
Zat yang memutar bidang polarisasi cahaya ke kiri (berlawanan arah jarum jam) disebut bentuk levo (l) atau –.
Terjadinya isomer optik disebabkan adanya atom C asimetris, yaitu atom C yang mengikat 4 atom/gugus yang berbeda.
Isomer-isomer zat optis aktif merupakan bayangannya dalam cermin.
Apabila molekul isomer-isomer optis aktif diimpitkan, tidak semua atom/gugus yang terikat pada atom C asimetris saling berimpitan.,[object Object]
C. Sifat dan Kegunaan Senyawa Karbon 1. Haloalkana (R-X) Pelarut senyawa nonpolar atau sedikit polar 	contoh: CHCl3 (kloroform), CCl4  (karbon tetraklorida)  Bersifat racun 	contoh: CHCl3 (kloroform),  CCl4  (karbon tetraklorida) Titik didih alkil klorida, bromida, dan iodida mendekati titik didih alkana yang berat molekulnya hampir sama. Sebagai obat bius (anesthetic), misalnya 2-bromo-2-kloro-1,1,1-trifluoroetana (nama dagang halothane).   Penggunaan haloalkana yang berlebihan dapat menyebabkan rusaknya lapisan ozon bumi. Oleh karena itu, perlu disadari bahwa penggunaan senyawa haloalkana memerlukan kehati-hatian.
2. Alkanol/Alkohol (R–OH) Memilikititikdidih yang lebihtinggidaripadasenyawaalkananya, disebabkanadanyaikatanhidrogen. Kelarutanalkoholdalam air berkurangdenganbertambahpanjangnyarantaikarbon. Alkoholbanyakdigunakansebagaipelarut, disinfektan, danbahanbakar (misalnyaspiritus). Etilenaglikolbaiksebagaiantibekuuntukpendinginmesinpadamobil (terutamadidaerahsalju). Gliserolseringdicampurkanpadazat-zatmakanandanzat-zatperangsang. Gliserolbanyakdigunakandalamobat-obatan, kosmetika, pembuatantinta, danuntukpembuatannitrogliserin (gliseriltrinitrat, dapatdigunakansebagaibahanpeledak).
3. Eter (R–O–R) Etermudahmenguap, lebihmudahmenguapdaripadaalkohol. Pengisapanuapeter yang terus-menerusdapatmenyebabkanpingsan. Olehkarenaitu, eterdigunakanuntukpembiusan.  Eterbanyakdigunakansebagaipelarutdanpengekstraksi. 4. Alkanal (RCHO) dan Alkanon (RCOR') Memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada senyawa alkananya. Memiliki titik didih yang lebih rendah daripada senyawa alkohol yang sesuai.  Larut dalam air dalam semua perbandingan. Larutan 40% metanal (formaldehida) dalam air diberi nama formalin. Formalin banyak digunakan sebagai pengawet sehingga biasa digunakan untuk menyimpan preparat biologi.
Formalin bukan pengawet bahan makanan karena merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Jika kandungannya dalam tubuh tinggi, akan bereaksi dengan hampir semua zat di dalam sel sehingga menekan fungsi sel dan menyebabkan kematian sel yang mengakibatkan keracunan dalam tubuh. Kandungan formalin yang tinggi dalam tubuh juga menyebabkan iritasi lambung, alergi,  bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker) dan bersifat mutagen (menyebabkan perubahan fungsi sel/jaringan), orang yang mengon sumsinya akan muntah, diare bercampur darah, dan kematian yang disebabkan adanya kegagalan peredaran darah. Formalin digunakan untuk mengawetkan preparat biologi.
5. Asam Karboksilat (RCOOH) Merupakan senyawa polar.  Memiliki titik didih yang tinggi karena dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air. c.	Asam karboksilat yang massa molekulnya kecil mudah larut dalam air. 6. Ester (RCOOR') Merupakan senyawa polar  Titik didih ester lebih rendah daripada titik didih asam dan alkohol yang massa molekulnya hampir sama.  Kelarutan ester dalam air lebih kecil daripada kelarutan asam dan alkoholnya. Ester yang berat molekulnya relatif rendah mudah larut dalam air. Berbau sedap dan digunakan dalam industri makanan.
Beberapa Ester yang Berbau Sedap

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna NyalaLaporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna NyalaFeren Jr
 
Ppt hidrokarbon
Ppt hidrokarbonPpt hidrokarbon
Ppt hidrokarbonsari_sari
 
Analisis kualitatif zat anorganik
Analisis kualitatif zat anorganikAnalisis kualitatif zat anorganik
Analisis kualitatif zat anorganikAfifah Sjahbandi
 
Bab 4 Reaksi dalam Larutan Berair
Bab 4 Reaksi dalam Larutan BerairBab 4 Reaksi dalam Larutan Berair
Bab 4 Reaksi dalam Larutan BerairJajang Sulaeman
 
Laporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan CampuranLaporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan Campuranaji indras
 
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)nailaamaliaa
 
Kimia analisa instrument
Kimia analisa instrumentKimia analisa instrument
Kimia analisa instrumentFadilah Nur
 
Oksigen dkk
Oksigen dkkOksigen dkk
Oksigen dkkUNIMUS
 
Ikatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmaIkatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmalinda listia
 
Tata nama senyawa kompleks
Tata nama senyawa kompleksTata nama senyawa kompleks
Tata nama senyawa kompleksAli Husni
 
Bab iii larutan penyangga
Bab iii larutan penyanggaBab iii larutan penyangga
Bab iii larutan penyanggaAndreas Cahyadi
 
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2Raha Sia
 
Powerpoint Aldehid dan keton
Powerpoint Aldehid dan ketonPowerpoint Aldehid dan keton
Powerpoint Aldehid dan ketonHusin Hamzah
 

Was ist angesagt? (20)

Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna NyalaLaporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
 
Ppt hidrokarbon
Ppt hidrokarbonPpt hidrokarbon
Ppt hidrokarbon
 
Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
 
Analisis kualitatif zat anorganik
Analisis kualitatif zat anorganikAnalisis kualitatif zat anorganik
Analisis kualitatif zat anorganik
 
Bab 4 Reaksi dalam Larutan Berair
Bab 4 Reaksi dalam Larutan BerairBab 4 Reaksi dalam Larutan Berair
Bab 4 Reaksi dalam Larutan Berair
 
Laporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan CampuranLaporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan Campuran
 
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
 
Kimia analisa instrument
Kimia analisa instrumentKimia analisa instrument
Kimia analisa instrument
 
Uv vis
Uv visUv vis
Uv vis
 
Oksigen dkk
Oksigen dkkOksigen dkk
Oksigen dkk
 
Ikatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmaIkatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigma
 
Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7
 
Tata nama senyawa kompleks
Tata nama senyawa kompleksTata nama senyawa kompleks
Tata nama senyawa kompleks
 
Bab iii larutan penyangga
Bab iii larutan penyanggaBab iii larutan penyangga
Bab iii larutan penyangga
 
Aldehid dan keton
Aldehid dan ketonAldehid dan keton
Aldehid dan keton
 
Laporan praktikum teklab 1 asam basa
Laporan praktikum teklab 1 asam basaLaporan praktikum teklab 1 asam basa
Laporan praktikum teklab 1 asam basa
 
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2
 
Powerpoint Aldehid dan keton
Powerpoint Aldehid dan ketonPowerpoint Aldehid dan keton
Powerpoint Aldehid dan keton
 
Konformasi isomer
Konformasi isomerKonformasi isomer
Konformasi isomer
 
Laporan praktikum reagen
Laporan praktikum reagenLaporan praktikum reagen
Laporan praktikum reagen
 

Ähnlich wie Gugus fungsi dina adreini

Suraiya reaksi alkohol_&_eter
Suraiya reaksi alkohol_&_eterSuraiya reaksi alkohol_&_eter
Suraiya reaksi alkohol_&_eterSri ElflsparKyu
 
Turunan alkn (1)
Turunan alkn (1)Turunan alkn (1)
Turunan alkn (1)Meldy Putra
 
Gugus_fungsi1.ppt
Gugus_fungsi1.pptGugus_fungsi1.ppt
Gugus_fungsi1.pptperpurba
 
Gugus_fungsi1 turunan senyawa hidrokarbon.ppt
Gugus_fungsi1 turunan senyawa hidrokarbon.pptGugus_fungsi1 turunan senyawa hidrokarbon.ppt
Gugus_fungsi1 turunan senyawa hidrokarbon.pptssuser2fadc9
 
Pertemuan 1. Senyawa Turunan Alkana (Alkohol dan Eter) (1).pptx
Pertemuan 1. Senyawa Turunan Alkana (Alkohol dan Eter) (1).pptxPertemuan 1. Senyawa Turunan Alkana (Alkohol dan Eter) (1).pptx
Pertemuan 1. Senyawa Turunan Alkana (Alkohol dan Eter) (1).pptxValentinaYesiFebrian
 
GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI
GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSIGUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI
GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSIfitriannii099
 
Materi hidrokarbon
Materi hidrokarbonMateri hidrokarbon
Materi hidrokarbonRiestu Rate
 
Kelompok 2 - Kelas XI Analis Kimia 6 - SMKN 13 Bandung - ALKOHOL dan FENOL
Kelompok 2 - Kelas XI Analis Kimia 6 - SMKN 13 Bandung - ALKOHOL dan FENOLKelompok 2 - Kelas XI Analis Kimia 6 - SMKN 13 Bandung - ALKOHOL dan FENOL
Kelompok 2 - Kelas XI Analis Kimia 6 - SMKN 13 Bandung - ALKOHOL dan FENOLAldi Azwardi Imani
 
Kd ii meeting 3 (tep thp)-rev
Kd ii meeting 3 (tep thp)-revKd ii meeting 3 (tep thp)-rev
Kd ii meeting 3 (tep thp)-revMuhammad Luthfan
 
4a-senyawa-alkohol-eter.pdf
4a-senyawa-alkohol-eter.pdf4a-senyawa-alkohol-eter.pdf
4a-senyawa-alkohol-eter.pdfTIRASBALYO
 
Materi senyawa karbon
Materi senyawa karbonMateri senyawa karbon
Materi senyawa karbonAyu S
 
Eter finishing by shinigami
Eter finishing by shinigamiEter finishing by shinigami
Eter finishing by shinigamiAhdiat Shinigami
 
Bab 5 senyawa karbon
Bab 5   senyawa karbonBab 5   senyawa karbon
Bab 5 senyawa karbon1habib
 
materi Gugus Fungsi SMA KIMIA KELAS 12 MIPA
materi Gugus Fungsi SMA KIMIA KELAS 12 MIPAmateri Gugus Fungsi SMA KIMIA KELAS 12 MIPA
materi Gugus Fungsi SMA KIMIA KELAS 12 MIPAahmad05663
 
8d8df92e6182a23c55826d96fe354e65.pdf
8d8df92e6182a23c55826d96fe354e65.pdf8d8df92e6182a23c55826d96fe354e65.pdf
8d8df92e6182a23c55826d96fe354e65.pdfTIRASBALYO
 

Ähnlich wie Gugus fungsi dina adreini (20)

Suraiya reaksi alkohol_&_eter
Suraiya reaksi alkohol_&_eterSuraiya reaksi alkohol_&_eter
Suraiya reaksi alkohol_&_eter
 
Turunan alkn (1)
Turunan alkn (1)Turunan alkn (1)
Turunan alkn (1)
 
Gugus_fungsi1.ppt
Gugus_fungsi1.pptGugus_fungsi1.ppt
Gugus_fungsi1.ppt
 
Gugus_fungsi1 turunan senyawa hidrokarbon.ppt
Gugus_fungsi1 turunan senyawa hidrokarbon.pptGugus_fungsi1 turunan senyawa hidrokarbon.ppt
Gugus_fungsi1 turunan senyawa hidrokarbon.ppt
 
Pertemuan 1. Senyawa Turunan Alkana (Alkohol dan Eter) (1).pptx
Pertemuan 1. Senyawa Turunan Alkana (Alkohol dan Eter) (1).pptxPertemuan 1. Senyawa Turunan Alkana (Alkohol dan Eter) (1).pptx
Pertemuan 1. Senyawa Turunan Alkana (Alkohol dan Eter) (1).pptx
 
GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI
GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSIGUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI
GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI
 
Materi hidrokarbon
Materi hidrokarbonMateri hidrokarbon
Materi hidrokarbon
 
Kelompok 2 - Kelas XI Analis Kimia 6 - SMKN 13 Bandung - ALKOHOL dan FENOL
Kelompok 2 - Kelas XI Analis Kimia 6 - SMKN 13 Bandung - ALKOHOL dan FENOLKelompok 2 - Kelas XI Analis Kimia 6 - SMKN 13 Bandung - ALKOHOL dan FENOL
Kelompok 2 - Kelas XI Analis Kimia 6 - SMKN 13 Bandung - ALKOHOL dan FENOL
 
Kd ii meeting 3 (tep thp)-rev
Kd ii meeting 3 (tep thp)-revKd ii meeting 3 (tep thp)-rev
Kd ii meeting 3 (tep thp)-rev
 
Alkohol
AlkoholAlkohol
Alkohol
 
4a-senyawa-alkohol-eter.pdf
4a-senyawa-alkohol-eter.pdf4a-senyawa-alkohol-eter.pdf
4a-senyawa-alkohol-eter.pdf
 
Materi senyawa karbon
Materi senyawa karbonMateri senyawa karbon
Materi senyawa karbon
 
Eter finishing by shinigami
Eter finishing by shinigamiEter finishing by shinigami
Eter finishing by shinigami
 
Bab 5 senyawa karbon
Bab 5   senyawa karbonBab 5   senyawa karbon
Bab 5 senyawa karbon
 
gugus-fungsi1 (1).ppt
gugus-fungsi1 (1).pptgugus-fungsi1 (1).ppt
gugus-fungsi1 (1).ppt
 
Bab 5 senyawa organik
Bab 5 senyawa organikBab 5 senyawa organik
Bab 5 senyawa organik
 
ALKOHOL.pptx
ALKOHOL.pptxALKOHOL.pptx
ALKOHOL.pptx
 
materi Gugus Fungsi SMA KIMIA KELAS 12 MIPA
materi Gugus Fungsi SMA KIMIA KELAS 12 MIPAmateri Gugus Fungsi SMA KIMIA KELAS 12 MIPA
materi Gugus Fungsi SMA KIMIA KELAS 12 MIPA
 
Senyawa karbonil
Senyawa karbonilSenyawa karbonil
Senyawa karbonil
 
8d8df92e6182a23c55826d96fe354e65.pdf
8d8df92e6182a23c55826d96fe354e65.pdf8d8df92e6182a23c55826d96fe354e65.pdf
8d8df92e6182a23c55826d96fe354e65.pdf
 

Mehr von dinaadreini87

Strategi Pembelajaran PBL dan Media Power Point Pada Topik Kelarutan dan Hasi...
Strategi Pembelajaran PBL dan Media Power Point Pada Topik Kelarutan dan Hasi...Strategi Pembelajaran PBL dan Media Power Point Pada Topik Kelarutan dan Hasi...
Strategi Pembelajaran PBL dan Media Power Point Pada Topik Kelarutan dan Hasi...dinaadreini87
 
Analisis masalah pembelajaran kimia smk paba binjai
Analisis masalah pembelajaran kimia smk paba binjaiAnalisis masalah pembelajaran kimia smk paba binjai
Analisis masalah pembelajaran kimia smk paba binjaidinaadreini87
 
Gugus fungsi dina adreini
Gugus fungsi dina adreiniGugus fungsi dina adreini
Gugus fungsi dina adreinidinaadreini87
 

Mehr von dinaadreini87 (8)

Strategi Pembelajaran PBL dan Media Power Point Pada Topik Kelarutan dan Hasi...
Strategi Pembelajaran PBL dan Media Power Point Pada Topik Kelarutan dan Hasi...Strategi Pembelajaran PBL dan Media Power Point Pada Topik Kelarutan dan Hasi...
Strategi Pembelajaran PBL dan Media Power Point Pada Topik Kelarutan dan Hasi...
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Extended abstrak
Extended abstrakExtended abstrak
Extended abstrak
 
Analisis masalah pembelajaran kimia smk paba binjai
Analisis masalah pembelajaran kimia smk paba binjaiAnalisis masalah pembelajaran kimia smk paba binjai
Analisis masalah pembelajaran kimia smk paba binjai
 
Isis draw
Isis drawIsis draw
Isis draw
 
Isis draw
Isis drawIsis draw
Isis draw
 
Pbl
PblPbl
Pbl
 
Gugus fungsi dina adreini
Gugus fungsi dina adreiniGugus fungsi dina adreini
Gugus fungsi dina adreini
 

Gugus fungsi dina adreini

  • 1. Gugusfungsi By: Dina adreinibrtarigan 809142027
  • 2. Peta Konsep Minyak Bumi Alkana (CnH2n+2) terdapat dalam C Alkena (CnH2n) antara lain SenyawaHidrokarbon membentuk Alkuna (CnH2n2) H Aromatik (C6H6) membentuk Protein (IkatanAmida) Alkanal (R─CHO, Aldehida) O Alkanol (R─CH2OH, Alkohol) membentuk Alkoksi (R─O ─ R, Eter) Alkanoat (R─COOH, Karboksilat) N Lemak (Ester Gliserol) Karbohidrat antara lain Alam berasal dari Karet Alam Polimer antara lain Polietilena, PVC, Orlon, Teflon, Nilon Buatan
  • 3. A. GugusFungsiSenyawaOrganik Gugus fungsi merupakan bagian yang reaktif dari suatu molekul sehingga gugus fungsi ini banyak menentukan sifat-sifat senyawa. Beberapa jenis gugus fungsi organik
  • 4.
  • 5.
  • 6. 1. Tata Nama Senyawa Organik a. Haloalkana Penamaanhaloalkanasesuaidenganpenamaanalkana, letak atom halogen dituliskansesuailetaknomor atom C yang mengikatnya. Contoh: CH3Iiodometanaataumetiliodida CH2Cldiklorometanaataumetilenaklorida 2-bromo-2-metilpropana Br
  • 7. b. Alkanol (Alkohol) Penamaan alkohol dengan cara mengganti akhiran apada induk alkana (rantai terpanjang) dengan akhiran ol. Contoh: 4 3 2 1 CH3––CH2––CH2––CH2OH1-butanol 4 3 2 1 CH3––CH2––CH––CH32-butanol | OH
  • 8. c. Alkoksialkana (Eter) Senyawa eter sering diberi nama dengan nama umum, yaitu dengan menyebutkan nama gugus-gugus alkil yang diikat oleh atom O diikuti kata eter. Jika dua gugus alkilnya sama, sering diawali dengan kata di (terkadang tidak dengan awalan di). Dalam sistem IUPAC, eter diberi nama sebagai alkoksialkana. Contoh: CH3–O–CH3 metoksimetana atau dimetil eter (metil eter) CH3–CH2–O–CH3 metoksietana atau etil metil eter CH3–CH2–O–CH2–CH3 etoksietana atau dietil eter (etil eter) CH3–CH2–CH2–O–CH3 1-metoksipropana atau metil propil eter
  • 9. d. Alkanal (Aldehida) Nama IUPAC : mengganti akhiran a pada induk alkana (rantai terpanjang) dengan akhiran al. Nama trivial : menggunakan akhiran aldehida. Karena gugus aldehida selalu di ujung, tidak diperlukan angka yang menunjukkan posisi gugus fungsi aldehida. Jika ada gugus substituen, gugus aldehida dianggap menempati posisi nomor 1. Contoh: O || H–C–H O || H3C–C–H metanal (formaldehida) etanal (asetaldehida) 3-metilpentanal
  • 10. e. Alkanon (Keton) Nama IUPAC : akhiran a pada induk alkana (rantai terpanjang) diganti dengan akhiran on. Nama trivial : menyebutkan nama gugus-gugus alkil yang diikat oleh gugus karbonil diikuti kata keton. Contoh: O || CH3CH2CCH3 O || CH3CCH3 O || CH3CHC–CH3 | CH3 butanon (etil metil keton) propanon (aseton) 3-metil-2-butanon (bukan 2-metil-3-butanon) atau metil isopropil keton
  • 11. f. Alkanoat (Asam Karboksilat) Nama IUPAC : akhiran a pada induk alkana (rantai terpanjang) diganti dengan akhiran oat. Nomor urut atom karbon dimulai dari gugus karboksilat (bernomor atom 1). Kebanyakan asam karboksilat disebut sebagai nama umum (trivial). O || CH3CH2CHCH2CH2C–OH | CH3 Contoh: 6 5 4 3 2 O || H–C–OH O || H3C–C–OH asam etanoat (asam asetat/cuka) asam metanoat (asam format) asam 4-metilheksanoat
  • 12. g. Alkil Alkanoat (Ester) Nama IUPAC : Awalan asam diganti nama gugus alkil pengganti H pada RCOOH diikuti nama gugus karboksilatnya. Contoh: O || H–C–OCH3 O || H3C–C–OCH2CH3 O || CH3CH2–C–OCH2CH3 metil metanoat (metil format) etil etanoat (etil asetat) etil propanoat (etil propionat)
  • 13. B. Isomer Isomeri adalah peristiwa yang menyebabkan suatu zat mempunyai rumus kimia sama, tetapi sifat-sifatnya berbeda (rumus bangun/namanya berbeda). Zat-zatnya disebut isomer. 1. Isomer Struktur Isomer yang disebabkan oleh perbedaan struktur ikatan pada atom-atomnya. a. Isomer rantai, isomer yang disebabkan oleh perbedaan rantai karbonnya. Contohnya, C5H12 memiliki 3 isomer rantai. CH3 | CH3–C–CH3 2,2-dimetilpropana | CH3 CH3–CH2–CH2–CH2–CH3n-pentana CH3–CH–CH2–CH3 2-metilbutana | CH3
  • 14. b. Isomer posisi, isomer yang disebabkan oleh perbedaan posisi (letak) gugus fumgsional. CH3–CH2–CH2OH 1-propanol CH3–CHOH–CH3 2-propanol Kedudukan Cl dalam C2H2Cl2 dapat sejajar (cis-) dan dapat pula berseberangan (trans-) cis-1,2-dikloroetena trans-1,2-dikloroetena
  • 15. c. Isomer gugus fungsional, isomer yang disebabkan oleh perbedaan gugus fungsionalnya. Alkohol (ROH) dengan eter (R–O–R) Rumus umum : CnH2n+2O, n ≥ 2. O O || || Aldehida (R–C–H) dengan keton (R–C–R) Rumus umum : CnH2nO, n ≥ 3 O O || || Asam karboksilat (R–C–OH) dengan ester (R–C–OR') Rumus umum : CnH2nO2, n ≥ 3
  • 16.
  • 17. Zat-zatnya disebut dengan zat optis aktif.
  • 18. Zat yang memutar bidang polarisasi cahaya ke kanan (searah jarum jam) disebut bentuk dekstro (d) atau +.
  • 19. Zat yang memutar bidang polarisasi cahaya ke kiri (berlawanan arah jarum jam) disebut bentuk levo (l) atau –.
  • 20. Terjadinya isomer optik disebabkan adanya atom C asimetris, yaitu atom C yang mengikat 4 atom/gugus yang berbeda.
  • 21. Isomer-isomer zat optis aktif merupakan bayangannya dalam cermin.
  • 22.
  • 23. C. Sifat dan Kegunaan Senyawa Karbon 1. Haloalkana (R-X) Pelarut senyawa nonpolar atau sedikit polar contoh: CHCl3 (kloroform), CCl4 (karbon tetraklorida) Bersifat racun contoh: CHCl3 (kloroform), CCl4 (karbon tetraklorida) Titik didih alkil klorida, bromida, dan iodida mendekati titik didih alkana yang berat molekulnya hampir sama. Sebagai obat bius (anesthetic), misalnya 2-bromo-2-kloro-1,1,1-trifluoroetana (nama dagang halothane). Penggunaan haloalkana yang berlebihan dapat menyebabkan rusaknya lapisan ozon bumi. Oleh karena itu, perlu disadari bahwa penggunaan senyawa haloalkana memerlukan kehati-hatian.
  • 24. 2. Alkanol/Alkohol (R–OH) Memilikititikdidih yang lebihtinggidaripadasenyawaalkananya, disebabkanadanyaikatanhidrogen. Kelarutanalkoholdalam air berkurangdenganbertambahpanjangnyarantaikarbon. Alkoholbanyakdigunakansebagaipelarut, disinfektan, danbahanbakar (misalnyaspiritus). Etilenaglikolbaiksebagaiantibekuuntukpendinginmesinpadamobil (terutamadidaerahsalju). Gliserolseringdicampurkanpadazat-zatmakanandanzat-zatperangsang. Gliserolbanyakdigunakandalamobat-obatan, kosmetika, pembuatantinta, danuntukpembuatannitrogliserin (gliseriltrinitrat, dapatdigunakansebagaibahanpeledak).
  • 25. 3. Eter (R–O–R) Etermudahmenguap, lebihmudahmenguapdaripadaalkohol. Pengisapanuapeter yang terus-menerusdapatmenyebabkanpingsan. Olehkarenaitu, eterdigunakanuntukpembiusan. Eterbanyakdigunakansebagaipelarutdanpengekstraksi. 4. Alkanal (RCHO) dan Alkanon (RCOR') Memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada senyawa alkananya. Memiliki titik didih yang lebih rendah daripada senyawa alkohol yang sesuai. Larut dalam air dalam semua perbandingan. Larutan 40% metanal (formaldehida) dalam air diberi nama formalin. Formalin banyak digunakan sebagai pengawet sehingga biasa digunakan untuk menyimpan preparat biologi.
  • 26. Formalin bukan pengawet bahan makanan karena merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Jika kandungannya dalam tubuh tinggi, akan bereaksi dengan hampir semua zat di dalam sel sehingga menekan fungsi sel dan menyebabkan kematian sel yang mengakibatkan keracunan dalam tubuh. Kandungan formalin yang tinggi dalam tubuh juga menyebabkan iritasi lambung, alergi, bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker) dan bersifat mutagen (menyebabkan perubahan fungsi sel/jaringan), orang yang mengon sumsinya akan muntah, diare bercampur darah, dan kematian yang disebabkan adanya kegagalan peredaran darah. Formalin digunakan untuk mengawetkan preparat biologi.
  • 27. 5. Asam Karboksilat (RCOOH) Merupakan senyawa polar. Memiliki titik didih yang tinggi karena dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air. c. Asam karboksilat yang massa molekulnya kecil mudah larut dalam air. 6. Ester (RCOOR') Merupakan senyawa polar Titik didih ester lebih rendah daripada titik didih asam dan alkohol yang massa molekulnya hampir sama. Kelarutan ester dalam air lebih kecil daripada kelarutan asam dan alkoholnya. Ester yang berat molekulnya relatif rendah mudah larut dalam air. Berbau sedap dan digunakan dalam industri makanan.
  • 28. Beberapa Ester yang Berbau Sedap
  • 29. D. Identifikasi Gugus Fungsi 1. Identifikasi Gugus Fungsi pada Alkanol/Alkohol (R–OH) Alkoholtidakmenghilangkanwarnabromindalamkarbontetraklorida (perbedaannyadenganalkenadanalkuna). Alkoholbereaksidenganlogam Na menghasilkan gas hidrogen. 2 ROH + Na -> 2 RONa + H2 Reaksialkoholdenganasamkarboksilatdansedikitasam mineral (H2SO4atauHCl) akanmembentuksuatu ester. RCOOH + R’OH RCOOR’ + H2O H+
  • 30. Alkohol primer dapat dioksidasi menjadi aldehida (RCHO). Jika oksidasi dilanjutkan, menjadi asam karboksilat. Oksidasi alkohol sekunder membentuk keton. Alkohol tersier tidak dapat teroksidasi dalam keadaan basa. Alkohol bereaksi dengan hidrogen halida. Pada temperatur tinggi dan dengan adanya asam sulfat, suatu alkohol akan mengalami reaksi eliminasi. H Alkohol dengan struktur R–C–CH3 (R = H atau alkil) OH memberikan hasil positif terhadap tes iodoform. | |
  • 31. 2. Identifikasi Gugus Fungsi Aldehida Aldehida mudah dioksidasi menjadi asam karboksilat (keton tidak). Oksidasi aldehida oleh pereaksi Tollens membentuk cermin perak. Aldehida dapat direduksi membentuk alkohol primer. Adisi HCN pada aldehida menghasilkan senyawa sianohidrin. Dalam basa pekat, aldehida (yang tidak mengandung hidrogen ) mengalami oksidasi dan reduksi (otoredoks) menghasilkan campuran alkohol dan garam karboksilatnya. Reaksi ini dikenal sebagai reaksi Cannizzaro. Jika aldehida direaksikan dengan larutan NaOH encer pada temperatur kamar atau lebih rendah, terjadi dimerisasi yang biasa disebut sebagai ”aldol”. Adisi pereaksi Grignard pada aldehida menghasilkan alkohol.
  • 32. 3. Identifikasi Gugus Fungsi Keton Alkanon yang mengikat metil pada gugus ketonnya (R–CO–CH3) memberikan tes iodoform positif. Reduksi keton menghasilkan alkohol. Reduksi keton menghasilkan hidrokarbon. Adisi pereaksi Grignard pada alkanon menghasilkan alkohol. Adisi sianida pada alkanon menghasilkan sianohidrin. 4. Identifikasi Gugus Fungsi Karboksil Sifat keasamannya menjadikan reaksi dengan logam membentuk garam. Bereaksi dengan alkohol membentuk ester. Reduksi asam karboksilat menghasilkan alkohol primer.