2. Tidak semua teman itu seperti malaikat.
Dengan teman, akan terjadi perselisihan
atau kesalahpahaman. Banyak contoh,
yang semula teman akrab menjadi
berpisah karena kesalahpahaman kecil.
Belajarlah untuk memaafkan kesalahan
kecil temanmu itu. Jika temanmu
mengira kamu bersalah, ambillah
tindakan untuk meminta maaf
kepadanya.
3. Jika kamu menganggap memaafkan
secara pribadi itu sulit, kamu dapat
melakukannya dengan surat, faksimile,
e-mail, bunga atau dengan perantara
orang lain.
4. Orangtua biasanya susah untuk meminta
maaf kepada anak-anaknya. Kamu harus
belajar rendah hati dalam hidup dan
memberikan contoh kepada teman-
temanmu, serta generasi yang akan
datang.
5. Banyak pemimpin—baik dalam bidang
politik maupun organisasi keagamaan—
terlibat dalam pertengkaran hebat
karena merasa kehormatan dan harga
dirinya dihina atau dilecehkan. Seorang
pemimpin yang pemaaf akan dikagumi
dan dihormati. Seorang pemimpin yang
baik juga akan meminta maaf atas
kesalahan yang dilakukannya.
6. Tiga Kata Paling Mahal
Tiga kata paling mahal ini muncul
dalam dua konteks. Pertama, dalam
konteks “Saya minta maaf”, dan
kedua, “Saya memaafkan Anda”
Konteks yang pertama tentu saja
biasanya diucapkan orang ketika ia
menyadari telah melakukan
kesalahan dan ingin memperbaiki
kesalahannya
7. Meminta maaf dan memaafkan adalah
salah satu bukti bahwa logika dan akal
telah dapat membebaskan diri dari
emosi negatif. Dengan meminta maaf
dan memaafkan kesalahan orang lain,
kita dapat menyadari betapa
berharganya sebuah pelajaran dari
kesalahan
8. AMARAH ITU SEPERTI API
Amarah adalah kegilaan sesaat, kendalikanlah atau ia
akan mengendalikan Anda
-Horace, Penyair Romawi
9. Dalam keadaan marah, irama pernapasan
menjadi lebih cepat sehingga akan sulit
berkata-kata, apalagi berpikir. Singa,
macan, dan hewan buas lainnya memiliki
pernapasan yang sangat tidak
beraturan, makanya berumur pendek
10. Banyak orang berkata bahwa
membiarkan kebiasan marah akan
lebih cepat tua ketimbang mereka
yang lebih banyak tersenyum dan
tertawa.
11. Tidak ada
kemarahan kecil,
sebab tidak ada
kesabaran kecil
Amarah yang
membabi buta akan
membutakan hati
kita seperti tetesan
tinta hitam yang
mengubah segelas
susu menjadi hitam
12. • Dengan merasa sakit hati atau kecewa
terhadap orang lain, kita juga tidak
pernah bisa mengambil keuntungan
apa pun
• Amarah menjelma menjadi dendam
yang semakin subur dan semakin
menyiksa perasaan kita
13. • Tidak ada orang yang menyukai seorang
pemarah
• Marah digolongkan ke dalam emosi
negatif. Seperti halnya sabar
dikategorikan sebagai emosi positif
• Jika kita tidak mampu mengendalikan
emosi—amarah—dalam diri kita,
sebetulnya kita sedang menghancurkan
diri kita, peluang dan masa depan kita
15. • Nabi pernah persabda, “Jika engkau marah
dalam keadaan berdiri, duduklah; jika
sedang duduk, berbaringlah. Semua itu
disebabkan oleh darah yang naik ke kepala
sehingga menutupi otak untuk berpikir
jernih”
• Mereka yang tidak dapat mengendalikan
dirinya, sesungguhnya tidak mengenal
dirinya sendiri. Bukankah seorang pawang
mampu mengendalikan seekor buaya karena
mengenal karakter binatang yang
sesungguhnya sangat buas itu?
16. • Dalam sufisme, nafsu amarah itu selalu
diibaratkan dengan ular berbisa. Ia
beracun, berlidah ganda, berada di tempat
tersembunyi
• Seorang pemarah biasanya tidak
seberuntung mereka yang pemaaf karena
tidak banyak yang menyukai seorang
pemarah.
• Untuk dapat mengendalikan kuda, kita
dapat mempelajarinya, begitu juga dengan
mengendalikan yang lainnya. Mengendalikan
diri dapat dipelajari dengan memaafkan
17. Betapa sedikit yang kita perlukan untuk
hidup bahagia. Semuanya ada di dalam
diri kita, dalam cara kita berpikir.
Kebahagiaan memang ada dalam pikiran
kita. Dengan kata lain, yang membawa
kebahagiaan bukanlah berapa banyak
yang kita miliki, melainkan berapa
banyak yang kita nikmati.
19. • Cinta dan memaafkan kesalahan adalah dua hal
yang selalu berjalan beriringan. Manusia adalah
makhluk yang paling sempurna dan paling dicintai
Allah. Karena itu, Allah selalu memberikan maaf
kepada manusia yang mau memintanya.
• Allah tidak hanya Mahaperkasa, tetapi juga
Mahalembut dan Berkasih-sayang. Sifat mana
yang kita harapkan dari Allah untuk kita?
• Manusia paling sombong adalah mereka yang
tidak mau meminta maaf; tapi tidak lebih
sombong dari mereka yang tidak mau
memaafkan kesalahan orang yang meminta maaf.
20. KEAJAIBAN MEMAAFKAN
Seseorang yang penuh kasih sayang hidup di dunia yang
penuh kasih sayang. Seseorang yang penuh ra sa
permusuhan hidup di dunia yang penuh permusuhan.
Setiap orang yang kita temui adalah cermin diri kita
sendiri
-Ken Keyes, Jr.
21. • Memaafkan kesalahan telah menjadi
semacam keajaiban, musuh menjadi
kawan; murid menjadi guru
• Memaafkan berarti melawan hukum
alam yang membuat seseorang
menempati posisi lebih tinggi
ketimbang yang lainnya
• Memaafkan akan membebaskan diri
dari belenggu dendam yang tidak
pernah bisa dimengerti akal
22. • Memaafkan membuat kita menjadi
malaikat. Dengan memaafkan
kesalahan orang lain, kita
sesungguhnya sedang membantunya
membuka pintu ampunan Allah.
• Untuk dapat memaafkan, kita harus
membiarkan diri kita dalam keadaan
“kosong”, jangan membela diri
dengan rasionalisasi dan dramatisasi
yang bahkan sesungguhnya tidak kita
inginkan.
23. FORMULA AMPUH AGAR
MUDAH MEMAAFKAN
Mengapa berkelahi dan berteriak? Mengapa harus
menangis dan mengumpat? Mengapa mengeluh dan
menderita, pada saat Anda dapat bahagia dengan cara
memaafkan diri sendiri dan orang lain?
-Jimmy Teo
25. MAKA, MAAFKANLAH…
Bila kau memperoleh kemenangan atas musuhmu,
jadikanlah pengampunanmu atas dirinya sebagai
ungkapan rasa syukur atas kemenanganmu.
-Imam Ali bin Abi Thalib
26. • Memaafkanlah adalah tindakan
ihsan, yakni kita berbuat baik kepada
orang yang berbuat buruk kepada
kita. Ihsan bukanlah berbuat baik
kepada mereka yang berbuat baik.
Inilah yang disebut dengan perilaku
luar biasa.
• Memaafkan sama sekali bukan
tindakan pasif, melainkan justru lebih
aktif daripada yang pernah
dibayangkan siapa pun.
27. Jika -1+1 akan menghasilkan sesuatu
yang netral, dalam arti tidak ada
sama sekali, bayangkan jika -1+2
yang akan menghasilkan angka 1.
perlakuan negatif orang lain kepada
kita justru akan berbuah hikmah