1. Catatan Dikiwidia – Hari ini aku merasa sedih, galau, sakit hati, sebel, benci semuanya nyatu deh jadi
satu, intinya semua itu campur aduk deh sama semuanya. Aku gak tahu mungkin ini semua salah aku
kali yah yang terlalu berharap dia bisa terima aku apa adanya, tapi memang kenyataannya aku tersakiti.
Ya Allah, aku hanya hamba mu yang memohon segala sesuatunya pada engkau ya rabbi, aku bukan
orang yang hebat ataupun orang yang kuat. Aku hanya orang yang lemah dihadapanmu.
Ya Allah, apa salah kalau punya perasaan sama seorang wanita yang cantik, baik, manis, imut, sholehah
dan pokoknya sempurna di mata aku, apa aku salah besar ya rabbi. Aku memang bukan orang kaya,
bukan orang yang romantis, bukan orang yang bisa anterin dia pulang ke rumah, bukan juga orang yang
cakep baginya, dan juga bukan seorang malaikat hatinya. Aku hanya diriku yang apa adanya, aku hanya
orang yang mencoba jadi orang baik dihadapannya, aku tak tahu mengapa diriku ini bisa suka dan bisa
cinta dan juga bisa sayang sama dia sih Ya Allah.
Ya Allah Ya Rabbi. Aku sedih banget Ya Rabbi. Hari ini di jejaring sosial Facebook aku sengaja iseng aku
sengaja bercanda, aku tuliskan disitu namanya dan nama ku, sekaligus semua bercandaanku. Mungkin
aku kelewatan kali yah, tapi aku juga gak tahu, saat itu ada banya sekali orang yang menyukai kirimanku
di jejaring sosial Facebook itu, ada salah satu teman satu kelasnya yang berkomentar di kiriman ku,
namanya Ririn Nurfajriani, dia bilang “Melda mana ?” lalu aku dengan isengnya jawab “kepo deh”
karena aku sebel banget padahal dia tahu siapa orang yang aku maksud. Aku jadi merasa tak enak juga
sih sama si dia. Lalu teman satu kelasku ikut berkomentar juga. Katanya seperti ini “Ki hari gini kok
ngemis ma cwe”. Semua sudah deh, hancur lah intinya mah.
Lalu sekitar jam 7 malam, Melda Agustin, menuliskan pesan untukku. Aduh dalam hati aku langsung
timbul gelisah, rasanya dia marah sama aku, benar saja, dia ternyata marah besar sama aku. Aku
langsung meminta maaf sama dia. Kurang lebih dia bilang seperti ini “Tolong dong kalau kamu
ngehargain aku, gak usah pasang-pasang status kayak gtu” lalu aku bilang ke dia dan jelasin kalau aku
hanya bercandaan aja. Tapi dia membalas pesan itu dengan sangat sakitnya.
“Kalau gak ada kerjaan,,, cari kerjaan yang bermanfaat, lagian kamu tuh bukan siapa-siapa aku. Tapi kok
berani banget pasang pasang status gtu, kalau sampe PACAR aku tahu, pasti dia marah besar sama
kamu”
Kira-kira seperti itu dia balas percakapan itu, kata yang membuat aku sakit, membuat aku sedih,
membuatku merasa kalau aku memang harus ngaca dulu kalau pengen berteman dengannya. Jangankan
buat pacaran dengannya, temenan aja dia gak akan mau sama aku, bodohnya diriku, aku benar-benar
merasa kalau aku orang paling bodoh di dunia, aku benar-benar tak menyangka kalau aku lebih dari
apapun manusia yang bodoh
Aku menyesal jatuh hati padanya, awalnya memang aku gak sadar apa yang t’lah dia lakukan ma aku,
bagaimana tidak, perhatiannya, tutur katanya, bahkan curahan hatinya, membuat aku merasa nyaman
saat mengenalnya saat berkomunikasi dengannya dan saat perhatiannya terucap lewat bibirnya aku
sedih terharu sekaligus senang dengan perhatiannya, saat aku mulai jatuh hati padanya, tak disangka dia
pergi dari ku, dia mulai jauhi aku dengan tak membalas pesan singkatku, dia tak angkat telpon ku
meskipun itu jarang-jarang, dan juga dia jarang terlihat dimataku, mungkin menurut aku itu wajar,
karena kami memang ada ujian praktik disekolah sehingga wajar kalau dia jarang kabari aku, tapi aku
merasa dia mulai jauhi aku, Ya Allah, betapa sakitnya hatiku dan hancur semua perasaan ini, sampai
pada detik ini dia jauhi aku. Ya Allah kenapa dia berbuat seperti itu, kenapa dia permainkan aku Ya Allah,
yang terparah dia bilang saat dia sudah punya pacar, betapa hancurnya perasaan ini, sudah dikasih
2. harapan palsu aja aku udah sakit, ini malahan aku yang baca sendiri tulisan itu, seakan kurang puas
dengan apa yang telah ia lakukan pada ku, aku salah apa ya allah, tiap selesai sholat aku doa kan dia,
setiap aku rindu aku tanyakan dia dan setiap ku senang aku selalu memikirkannya, tapi kenapa dia
begitu ya allah, jujur aku merasa disakiti lebih dari pada apapun saat ini. Tapi aku, untuk kali ini dan
seterusnya aku akan turuti kemuannya, aku akan pergi dari kehidupannya, anggap lah apa yang kurasa
memang tak ada artinya bagi dirinya. Semoga dia bahagia sama pilihannya, dan satu kata yang ingin aku
katakan untuknya, kalau aku gak pengen kamu kenang sebagai orang yang pernah mencintaimu, tapi
yang aku mau kau kenang aku sebagai orang yang ada saat kau butuh, orang yang ada dikala kau sedih
dan orang yang slalu bisa menghargai kamu. Dari sini aku akan belajar menghargai kamu dan
menghargai perasaan orang lain. Semoga ke depannya tak ada lagi orang yang nasibnya seperti aku,
semoga ini menjadi pelajaran bagi diriku.
Love will be hurt your heart