SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 32
Downloaden Sie, um offline zu lesen
GEOTEKNIK TAMBANGGEOTEKNIK TAMBANG
Definisi
Geologi Teknik
Ilmu yang mempelajari tentang keadaan permukaan
bumi yang dikaitkan dengan kekuatan tanah untuk
menopang konstruksi bangunan, seperti gedung
bertingkat, jalan raya, jembatan, saluran air, dll.
Geoteknik(Tambang)
Merupakan salah satu dari banyak alat dalam
perencanaan atau design tambang, Data geoteknik
harus digunakan secara benar dengan kewaspadaan
dan dengan asumsi-asumsi serta batasan-batasan yang
ada untuk dapat mencapai hasil seperti yang diinginkan.
Jenjang penambangan
LERENG TAMBANG
Fungsi utama dari stabilitas
kemiringan dalam penambangan
open pit
 untuk nilai ekonomi yang
potensial dan meningkatkan
keamanankeamanan
KESTABILAN LERENG DALAM TAMBANG
Dalam bidang pertambangan masalah kestabilan
lereng ini akan ditemukan pada penggalian tambang
terbuka, bendungan untuk cadangan air kerja, tempat
penimbunan limbah buangan (tailing disposal) dan
penimbunan bijih (stockyard).penimbunan bijih (stockyard).
KENAPA STABILITAS LERENG PENTING?
Karena dalam pekerjaan yang berhubungan
dengan penggalian dan penimbunan tanah, batuan
dan bahan galian, stabilitas lereng menyangkut
persoalan keselamatan manusia (pekerja),
keamanan peralatan serta produksi.keamanan peralatan serta produksi.
 Dalam keadaan tidak tergganggu tanah atau batuan berada
dalam keadaan seimbang terhadap gaya-gaya yang timbul dari
dalam.
 Apabila terjadi perubahan keseimbangan, maka tanah atau
batuan itu akan berusaha mencapai keadaan baru secara
alamiah, berupa degradasi terutama dalam bentuk lonsoran-
longsoran atau gerakan lain sampai tercapai kesimbangan baru.
BAGAIMANA LERENG STABIL ?
longsoran atau gerakan lain sampai tercapai kesimbangan baru.
PRINSIP DASAR KESTABILAN LERENG
 Gravitasi mengakibatkan gaya tarik material penyusun lereng
menuju ke bawah (Hk. Gravitasi)
 Friksi memberikan gaya perlawanan thd kecenderungan
pergerakan akibat gravitasi ; friksi = 0 berarti material mudah
sekali tergelincir
 Semakin besar sudut lereng maka makin besar pula
kecenderungan material untuk bergerak ke bawah
DATA SEBAGAI DASAR ANALISIS
Data utama yang dibutuhkan sebagai dasar analisis
kemantapan suatu lereng batuan :
 Geometri Lereng
1.Orientasi (jurus dan kemiringan) lereng1.Orientasi (jurus dan kemiringan) lereng
2.Tinggi dan kemiringan lereng (tiap jenjang ataupun total)
3.Lebar Jenjang (berm)
 Struktur Batuan
Struktur batuan yang mempengaruhi kemantapan suatu
lereng adalah adanya bidang-bidang lemah, yaitu: bidang
patahan (sesar), perlapisan dan rekahan.
 Sifat Fisik dan Sifat Mekanik
1.Bobot isi batuan
2.Porositas batuan
3.Kandungan air dalam batuan
4.Kuat tekan, kuat tarik dan kuat geser batuan
5.Sudut geser dalam
Data utama tersebut di atas dapat diperoleh denganData utama tersebut di atas dapat diperoleh dengan
penyelidikan-penyelidikan di lapangan dan di laboratorium.
Penyelidikan di Lapangan
1. Pengukuran untuk mendapatkan data geometri lereng
2. Seismik refraksi untuk mendapatkan data litologi.
3. Pemboran inti dan pembuatan terowongan (adit) untuk
mendapatkan data litologi, struktur batuan dan contoh
batuan untuk dianalisis dilaboratorium.
4. Piezometer untuk mengetahui tinggi muka air tanah.
5. Uji batuan di lapangan (insitu test) untuk mendapatkan
data tentang sifat mekanik batuan. (misalnya dengan
block shear test).
Penyelidikan di laboratorium
Sifat fisik dan sifat mekanik batuan diperoleh dari hasil uji coba
(test) di laboratorium terhadap sampel batuan yang diambil dari
lapangan.
Penyelidikan dilaboratorium dilakukan dengan:Penyelidikan dilaboratorium dilakukan dengan:
1.Uniaxial compresive test
2.Triaxial test
3.Direct shear test
4.Penentuan bobot isi batuan, kandungan air dan porositas batuan.
Proses analisis stabilitas lereng
Faktor keamanan (Fk) = gaya penahan / gaya penggerak
Dimana :
• F > 1,0 : lereng dalam keadaan mantap
• F = 1,0 : lereng dalam keadaan seimbang, siap
longsor
• F < 1,0 : lereng tidak mantap
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESTABILAN LERENG
SIFAT FISIK DAN MEKANIK BATUAN
t = c + (s+m) tan f
DEFINISI LONGSORAN
…. Is the process by which earth
materials (bedrock, unconsolidated
sediments & soil) are transported
down slope by gravity.
“David J Varnes, 1978” : slope mevoment types & process
…. The movement of a mass of rock,
debris or earth down a slope
“David. M Cruden, 1991” : a simple definiton of landslide
Perpindahan sejumlah masa batuan atau tanah secara gravitasi
menuju bagian bawah suatu lereng
PENYEBAB LONGSORAN
Naiknya tegangan geser
(shear stress), faktor-
faktornya :
1. Pengurangan penyanggan
Turunnya kekuatan geser
(shear strength), faktor-
faktornya :
1. Keadaan/rona awal1. Pengurangan penyanggan
lateral
2. Pertambahan tegangan
3. Pengangkatan/penuruna
n regional
4. Pemindahan penyangga
5. Tegangan lateral
1. Keadaan/rona awal
2. Perubahan karena
pelapukan dan reaksi
kimia
3. Perubahan gaya antar
butiran
4. Perubahan struktur
KLASIFIKASI LONGSORAN BATUAN
Longsoran bidang (Plane Failure)
Longsoran Baji (Wedge Failure)
A. Berdasarkan Bidang Luncur
Longsoran Baji (Wedge Failure)
Longsoran Guling (Toppling Failure)
Longsoran Busur (Circular Failure)
LONGSORAN BIDANG
Penampang Lereng dan bidang bebas longsoran bidang
Longsoran ini disebabkan karena adanya struktur geologi yang
berkembang seperti kekar (joint) ataupun patahan yang dapat
merupakan bidang luncur. Longsoran akan terjadi bila kondisi-kondisimerupakan bidang luncur. Longsoran akan terjadi bila kondisi-kondisi
seperti di bawah ini terpenuhi semua:
1. Jurus bidang luncur sejajar atau mendekati sejajar terhadap jurus
bidang permukaan lereng dengan perbedaan maksimal 200
2. Kemiringan bidang luncur harus lebih kecil dari kemiringan bidang
permukaan lereng, atau pada gambar adalah Ψƒ>ψ ρ
3. Kemiringan bidang luncur lebih besar dari sudut geser dalam atau
ψ ρ> ɸ
4. Terbentuknya bidang bebas yang merupakan batas lateral dari
masa batuan yang longsor
LONGSORAN BAJI
Sama halnya dengan longsoran bidang
, longsoran baji ini juga
diakibatkan oleh adanya struktur
geologi yang berkembang.
Perbedaannya adalah adanya dua
struktur geologi (dapat sama jenis ataustruktur geologi (dapat sama jenis atau
berbeda jenis dan dapat single ataupun
set) yang berkembang dan saling
berpotongan.
Longsoran baji ini terjadi bila dua
buah jurus bidang diskontinue
berpotongan dan besar sudut garis
potong kedua bidang tersebut (ψp)
> sudut geser dalam (ɸ) dan < sudut
kemiringan lereng (ψf).
LONGSORAN GULING
Longsoran guling akan terjadi pada suatu lereng
yang arah kemiringannya berlawanan dengan
kemiringan bidang lemahnya.
Hoek & Bray (1981) telah membuat grafik yang
dapat memberikan gambaran kapan terjadinya
longsoran tersebut.longsoran tersebut.
Grafik Hoek & Bray (1981)
Dari gambar dapat diartikan :
• Jika y > f dan b/h < Tan f,
maka balok akan meluncur dan
mengguling.
• Jika y < f dan b/h < Tan f,
maka balok akan langsung
mengguling
Posisi Balok pada Longsoran Guling
LONGSORAN BUSUR
Longsoran busur sering terjadi di alam,
terutamapada material tanah atau batuan lunak.
Untuk longsoran pada batuan dapat terjadi bila
batuan mengalami pelapukan yang tinggi dengan
spasi kekar yang rapat, sehingga batuan akan
mempunyai sifat seperti tanah.mempunyai sifat seperti tanah.
Klasifikasi Longsoran
B. Berdasarkan gerakan & jenis material
Type of Movement
Type of Material
Rock
Soils
Predominantly
Coarse
Predominantly
Fine
Fall (Jatuhan) Rock fall Debris fall Earth fallFall (Jatuhan) Rock fall Debris fall Earth fall
Topple (Gulingan) Rock topple Debris topple Earth topple
Slide (Gelinciran) Rock slide Debris slide Earth slide
Spread (Sebaran) Rock spread Debris spread Earth spread
Flow (aliran) Rock flow Debris flow Earth flow
Cruden and Varnes, 1996
Jatuhan
Sebaran
Gulingan
Longsoran
Aliran
Longsoran
Longsoran batu
Aliran tanah Rayapan
Debris slide
Debris fall
Rock fall
1.geoteknik tambang

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambangan
heny novi
 
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruckestimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
evamanroe
 
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbukaTugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Sylvester Saragih
 
Geoteknik Tambang-Rock mass classification system
Geoteknik Tambang-Rock mass classification systemGeoteknik Tambang-Rock mass classification system
Geoteknik Tambang-Rock mass classification system
UDIN MUHRUDIN
 

Was ist angesagt? (20)

Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakanMenentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
 
Deskripsi core
Deskripsi coreDeskripsi core
Deskripsi core
 
Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambangan
 
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
 
Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1
 
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
 
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruckestimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
 
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)Teknik Penambangan (Alluvial Mine)
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)
 
Point load
Point loadPoint load
Point load
 
Primer, booster dan alat pemicu peledakan. OBEL MINE'13 UNIPA
Primer, booster dan alat pemicu peledakan. OBEL MINE'13 UNIPAPrimer, booster dan alat pemicu peledakan. OBEL MINE'13 UNIPA
Primer, booster dan alat pemicu peledakan. OBEL MINE'13 UNIPA
 
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
 
Pemboran tambang
Pemboran tambangPemboran tambang
Pemboran tambang
 
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbukaTugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1
 
Mekanika Batuan
Mekanika BatuanMekanika Batuan
Mekanika Batuan
 
Geoteknik Tambang-Rock mass classification system
Geoteknik Tambang-Rock mass classification systemGeoteknik Tambang-Rock mass classification system
Geoteknik Tambang-Rock mass classification system
 
Istilah-istilah Pertambangan
Istilah-istilah  PertambanganIstilah-istilah  Pertambangan
Istilah-istilah Pertambangan
 
Awal triaxial
Awal triaxialAwal triaxial
Awal triaxial
 
Sistem Penambangan
Sistem PenambanganSistem Penambangan
Sistem Penambangan
 
Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan
 

Andere mochten auch

Paper geoteknik terowongan
Paper geoteknik terowonganPaper geoteknik terowongan
Paper geoteknik terowongan
heny novi
 
8 slope stability
8 slope stability8 slope stability
8 slope stability
Ketan Bajaj
 
Falsafah tambang terbuka
Falsafah tambang terbukaFalsafah tambang terbuka
Falsafah tambang terbuka
Ipung Noor
 
Studi efisiensi lebar_alas_dinding_penahan_tanah_tipe_kantilever_pada_perumah...
Studi efisiensi lebar_alas_dinding_penahan_tanah_tipe_kantilever_pada_perumah...Studi efisiensi lebar_alas_dinding_penahan_tanah_tipe_kantilever_pada_perumah...
Studi efisiensi lebar_alas_dinding_penahan_tanah_tipe_kantilever_pada_perumah...
Abdul Ghofar
 
Paper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowonganPaper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowongan
heny novi
 
Msh g geotechnical_considerationsopenpitminespdf
Msh g geotechnical_considerationsopenpitminespdfMsh g geotechnical_considerationsopenpitminespdf
Msh g geotechnical_considerationsopenpitminespdf
Akram Kabil
 
Download-manuals-ground water-manual-gw-volume4fieldmanualgeo-hydrologypartviii
 Download-manuals-ground water-manual-gw-volume4fieldmanualgeo-hydrologypartviii Download-manuals-ground water-manual-gw-volume4fieldmanualgeo-hydrologypartviii
Download-manuals-ground water-manual-gw-volume4fieldmanualgeo-hydrologypartviii
hydrologyproject001
 
Tipe dan jenis bahan peledak
Tipe dan jenis bahan peledakTipe dan jenis bahan peledak
Tipe dan jenis bahan peledak
UVRI - UKDM
 
Dasar Dasar Peledakan Untuk Tambang Umum
Dasar Dasar Peledakan Untuk Tambang UmumDasar Dasar Peledakan Untuk Tambang Umum
Dasar Dasar Peledakan Untuk Tambang Umum
Ipung Noor
 

Andere mochten auch (20)

Paper geoteknik terowongan
Paper geoteknik terowonganPaper geoteknik terowongan
Paper geoteknik terowongan
 
Monitoring 2012 odd
Monitoring 2012 oddMonitoring 2012 odd
Monitoring 2012 odd
 
Slope Monitoring Systems – Enhancing Geotechnology
Slope Monitoring Systems – Enhancing GeotechnologySlope Monitoring Systems – Enhancing Geotechnology
Slope Monitoring Systems – Enhancing Geotechnology
 
Mempersiapkan Tim Geotek
Mempersiapkan Tim GeotekMempersiapkan Tim Geotek
Mempersiapkan Tim Geotek
 
9 contoh desain turap
9 contoh desain turap9 contoh desain turap
9 contoh desain turap
 
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah adaMetode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
 
8 slope stability
8 slope stability8 slope stability
8 slope stability
 
Soil slope stability
Soil slope stabilitySoil slope stability
Soil slope stability
 
Os may scene
Os may sceneOs may scene
Os may scene
 
Falsafah tambang terbuka
Falsafah tambang terbukaFalsafah tambang terbuka
Falsafah tambang terbuka
 
Studi efisiensi lebar_alas_dinding_penahan_tanah_tipe_kantilever_pada_perumah...
Studi efisiensi lebar_alas_dinding_penahan_tanah_tipe_kantilever_pada_perumah...Studi efisiensi lebar_alas_dinding_penahan_tanah_tipe_kantilever_pada_perumah...
Studi efisiensi lebar_alas_dinding_penahan_tanah_tipe_kantilever_pada_perumah...
 
Paper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowonganPaper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowongan
 
Ptm alat berat
Ptm alat beratPtm alat berat
Ptm alat berat
 
Msh g geotechnical_considerationsopenpitminespdf
Msh g geotechnical_considerationsopenpitminespdfMsh g geotechnical_considerationsopenpitminespdf
Msh g geotechnical_considerationsopenpitminespdf
 
Download-manuals-ground water-manual-gw-volume4fieldmanualgeo-hydrologypartviii
 Download-manuals-ground water-manual-gw-volume4fieldmanualgeo-hydrologypartviii Download-manuals-ground water-manual-gw-volume4fieldmanualgeo-hydrologypartviii
Download-manuals-ground water-manual-gw-volume4fieldmanualgeo-hydrologypartviii
 
Efektifitas dan efisiensi serta produktivitas
Efektifitas dan efisiensi serta produktivitas Efektifitas dan efisiensi serta produktivitas
Efektifitas dan efisiensi serta produktivitas
 
Tipe dan jenis bahan peledak
Tipe dan jenis bahan peledakTipe dan jenis bahan peledak
Tipe dan jenis bahan peledak
 
Dasar Dasar Peledakan Untuk Tambang Umum
Dasar Dasar Peledakan Untuk Tambang UmumDasar Dasar Peledakan Untuk Tambang Umum
Dasar Dasar Peledakan Untuk Tambang Umum
 
Slope stability radar a need for open pit mines stability
Slope stability radar a need for open pit mines stabilitySlope stability radar a need for open pit mines stability
Slope stability radar a need for open pit mines stability
 
SLOPE STABILITY RADAR-AN ADVANCED SLOPE MOVEMENT MONITORING SYSTEM
SLOPE STABILITY RADAR-AN ADVANCED SLOPE MOVEMENT MONITORING SYSTEMSLOPE STABILITY RADAR-AN ADVANCED SLOPE MOVEMENT MONITORING SYSTEM
SLOPE STABILITY RADAR-AN ADVANCED SLOPE MOVEMENT MONITORING SYSTEM
 

Ähnlich wie 1.geoteknik tambang

101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
Faizin Mahfudz
 
60b17_Modul_1_-_PENGERTIAN__LERENG-LONGSORAN.pptx
60b17_Modul_1_-_PENGERTIAN__LERENG-LONGSORAN.pptx60b17_Modul_1_-_PENGERTIAN__LERENG-LONGSORAN.pptx
60b17_Modul_1_-_PENGERTIAN__LERENG-LONGSORAN.pptx
RuminsarSimbolon
 
12 kemantapan-lereng1
12 kemantapan-lereng112 kemantapan-lereng1
12 kemantapan-lereng1
hamrinilhami
 
01 mek bat pendahuluan handout
01 mek bat pendahuluan handout01 mek bat pendahuluan handout
01 mek bat pendahuluan handout
Miguel Felix
 
4 Dasar-dasar kemantapan lereng.pdf
4 Dasar-dasar kemantapan lereng.pdf4 Dasar-dasar kemantapan lereng.pdf
4 Dasar-dasar kemantapan lereng.pdf
Belajar50
 

Ähnlich wie 1.geoteknik tambang (20)

Analisis Stabilitas Lereng Pada Tambang Batubara.pdf
Analisis Stabilitas Lereng Pada Tambang Batubara.pdfAnalisis Stabilitas Lereng Pada Tambang Batubara.pdf
Analisis Stabilitas Lereng Pada Tambang Batubara.pdf
 
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
 
DASAR GEOLOGI TEKNIK
DASAR GEOLOGI TEKNIKDASAR GEOLOGI TEKNIK
DASAR GEOLOGI TEKNIK
 
Kemantapan Lereng Batuan
Kemantapan Lereng BatuanKemantapan Lereng Batuan
Kemantapan Lereng Batuan
 
60b17_Modul_1_-_PENGERTIAN__LERENG-LONGSORAN.pptx
60b17_Modul_1_-_PENGERTIAN__LERENG-LONGSORAN.pptx60b17_Modul_1_-_PENGERTIAN__LERENG-LONGSORAN.pptx
60b17_Modul_1_-_PENGERTIAN__LERENG-LONGSORAN.pptx
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
MEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptx
MEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptxMEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptx
MEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptx
 
12 kemantapan-lereng1
12 kemantapan-lereng112 kemantapan-lereng1
12 kemantapan-lereng1
 
12 kemantapan-lereng1
12 kemantapan-lereng112 kemantapan-lereng1
12 kemantapan-lereng1
 
Tugas kelompok satuan bentuk lahan vulkanik
Tugas kelompok satuan bentuk lahan vulkanikTugas kelompok satuan bentuk lahan vulkanik
Tugas kelompok satuan bentuk lahan vulkanik
 
7 geologi-struktur
7 geologi-struktur7 geologi-struktur
7 geologi-struktur
 
Geologi dasar
Geologi dasarGeologi dasar
Geologi dasar
 
01 mek bat pendahuluan handout
01 mek bat pendahuluan handout01 mek bat pendahuluan handout
01 mek bat pendahuluan handout
 
Tanah Longsor
Tanah LongsorTanah Longsor
Tanah Longsor
 
Mekanisme gerakan massa batuan akibat gempabumi
Mekanisme gerakan massa batuan akibat gempabumi Mekanisme gerakan massa batuan akibat gempabumi
Mekanisme gerakan massa batuan akibat gempabumi
 
Bab 5 stabilitas lereng tanggul
Bab 5 stabilitas lereng tanggulBab 5 stabilitas lereng tanggul
Bab 5 stabilitas lereng tanggul
 
131226 id-analisis-kestabilan-lereng-dengan-metode
131226 id-analisis-kestabilan-lereng-dengan-metode131226 id-analisis-kestabilan-lereng-dengan-metode
131226 id-analisis-kestabilan-lereng-dengan-metode
 
Metode felenius
Metode feleniusMetode felenius
Metode felenius
 
4 Dasar-dasar kemantapan lereng.pdf
4 Dasar-dasar kemantapan lereng.pdf4 Dasar-dasar kemantapan lereng.pdf
4 Dasar-dasar kemantapan lereng.pdf
 
Geologi struktur
Geologi strukturGeologi struktur
Geologi struktur
 

Mehr von UDIN MUHRUDIN

Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013
UDIN MUHRUDIN
 
Teknik Tenaga Listrik-1
Teknik Tenaga Listrik-1Teknik Tenaga Listrik-1
Teknik Tenaga Listrik-1
UDIN MUHRUDIN
 
Sistem pembangkit tenaga listrik
Sistem pembangkit tenaga listrikSistem pembangkit tenaga listrik
Sistem pembangkit tenaga listrik
UDIN MUHRUDIN
 
Teknik Tenaga Listrik-2
Teknik Tenaga Listrik-2Teknik Tenaga Listrik-2
Teknik Tenaga Listrik-2
UDIN MUHRUDIN
 
Pola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamdaPola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamda
UDIN MUHRUDIN
 
pola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamdapola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamda
UDIN MUHRUDIN
 
Rekayasa Bahan Galian Industri-2
Rekayasa Bahan Galian Industri-2Rekayasa Bahan Galian Industri-2
Rekayasa Bahan Galian Industri-2
UDIN MUHRUDIN
 
Rekayasa bahan Galian Industri-3
Rekayasa bahan Galian Industri-3Rekayasa bahan Galian Industri-3
Rekayasa bahan Galian Industri-3
UDIN MUHRUDIN
 
Rekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-GampingRekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-Gamping
UDIN MUHRUDIN
 
Rekayasa bahan Galian Industri-Asbes
Rekayasa bahan Galian Industri-AsbesRekayasa bahan Galian Industri-Asbes
Rekayasa bahan Galian Industri-Asbes
UDIN MUHRUDIN
 
Rekayasa bahan Galian Industri-batubara sebagai bahan bakar pltu
Rekayasa bahan Galian Industri-batubara sebagai bahan bakar pltuRekayasa bahan Galian Industri-batubara sebagai bahan bakar pltu
Rekayasa bahan Galian Industri-batubara sebagai bahan bakar pltu
UDIN MUHRUDIN
 
Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubara
Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubaraRekayasa bahan Galian Industri-briket batubara
Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubara
UDIN MUHRUDIN
 
Rekayasa bahan Galian Industri-1
Rekayasa bahan Galian Industri-1Rekayasa bahan Galian Industri-1
Rekayasa bahan Galian Industri-1
UDIN MUHRUDIN
 
Laporan Geologi Fisik
Laporan Geologi FisikLaporan Geologi Fisik
Laporan Geologi Fisik
UDIN MUHRUDIN
 

Mehr von UDIN MUHRUDIN (16)

Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013
 
Teknik Tenaga Listrik-1
Teknik Tenaga Listrik-1Teknik Tenaga Listrik-1
Teknik Tenaga Listrik-1
 
Sistem pembangkit tenaga listrik
Sistem pembangkit tenaga listrikSistem pembangkit tenaga listrik
Sistem pembangkit tenaga listrik
 
Teknik Tenaga Listrik-2
Teknik Tenaga Listrik-2Teknik Tenaga Listrik-2
Teknik Tenaga Listrik-2
 
Pola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamdaPola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamda
 
pola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamdapola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamda
 
Rekayasa Bahan Galian Industri-2
Rekayasa Bahan Galian Industri-2Rekayasa Bahan Galian Industri-2
Rekayasa Bahan Galian Industri-2
 
Rekayasa bahan Galian Industri-3
Rekayasa bahan Galian Industri-3Rekayasa bahan Galian Industri-3
Rekayasa bahan Galian Industri-3
 
Rekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-GampingRekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-Gamping
 
Rekayasa bahan Galian Industri-Asbes
Rekayasa bahan Galian Industri-AsbesRekayasa bahan Galian Industri-Asbes
Rekayasa bahan Galian Industri-Asbes
 
Rekayasa bahan Galian Industri-batubara sebagai bahan bakar pltu
Rekayasa bahan Galian Industri-batubara sebagai bahan bakar pltuRekayasa bahan Galian Industri-batubara sebagai bahan bakar pltu
Rekayasa bahan Galian Industri-batubara sebagai bahan bakar pltu
 
Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubara
Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubaraRekayasa bahan Galian Industri-briket batubara
Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubara
 
Rekayasa bahan Galian Industri-1
Rekayasa bahan Galian Industri-1Rekayasa bahan Galian Industri-1
Rekayasa bahan Galian Industri-1
 
Metallurgi 1
Metallurgi 1Metallurgi 1
Metallurgi 1
 
Metallurgi 2
Metallurgi 2Metallurgi 2
Metallurgi 2
 
Laporan Geologi Fisik
Laporan Geologi FisikLaporan Geologi Fisik
Laporan Geologi Fisik
 

1.geoteknik tambang

  • 2. Definisi Geologi Teknik Ilmu yang mempelajari tentang keadaan permukaan bumi yang dikaitkan dengan kekuatan tanah untuk menopang konstruksi bangunan, seperti gedung bertingkat, jalan raya, jembatan, saluran air, dll. Geoteknik(Tambang) Merupakan salah satu dari banyak alat dalam perencanaan atau design tambang, Data geoteknik harus digunakan secara benar dengan kewaspadaan dan dengan asumsi-asumsi serta batasan-batasan yang ada untuk dapat mencapai hasil seperti yang diinginkan.
  • 4.
  • 5. LERENG TAMBANG Fungsi utama dari stabilitas kemiringan dalam penambangan open pit  untuk nilai ekonomi yang potensial dan meningkatkan keamanankeamanan
  • 6.
  • 7. KESTABILAN LERENG DALAM TAMBANG Dalam bidang pertambangan masalah kestabilan lereng ini akan ditemukan pada penggalian tambang terbuka, bendungan untuk cadangan air kerja, tempat penimbunan limbah buangan (tailing disposal) dan penimbunan bijih (stockyard).penimbunan bijih (stockyard).
  • 8. KENAPA STABILITAS LERENG PENTING? Karena dalam pekerjaan yang berhubungan dengan penggalian dan penimbunan tanah, batuan dan bahan galian, stabilitas lereng menyangkut persoalan keselamatan manusia (pekerja), keamanan peralatan serta produksi.keamanan peralatan serta produksi.
  • 9.  Dalam keadaan tidak tergganggu tanah atau batuan berada dalam keadaan seimbang terhadap gaya-gaya yang timbul dari dalam.  Apabila terjadi perubahan keseimbangan, maka tanah atau batuan itu akan berusaha mencapai keadaan baru secara alamiah, berupa degradasi terutama dalam bentuk lonsoran- longsoran atau gerakan lain sampai tercapai kesimbangan baru. BAGAIMANA LERENG STABIL ? longsoran atau gerakan lain sampai tercapai kesimbangan baru.
  • 10. PRINSIP DASAR KESTABILAN LERENG  Gravitasi mengakibatkan gaya tarik material penyusun lereng menuju ke bawah (Hk. Gravitasi)  Friksi memberikan gaya perlawanan thd kecenderungan pergerakan akibat gravitasi ; friksi = 0 berarti material mudah sekali tergelincir  Semakin besar sudut lereng maka makin besar pula kecenderungan material untuk bergerak ke bawah
  • 11. DATA SEBAGAI DASAR ANALISIS Data utama yang dibutuhkan sebagai dasar analisis kemantapan suatu lereng batuan :  Geometri Lereng 1.Orientasi (jurus dan kemiringan) lereng1.Orientasi (jurus dan kemiringan) lereng 2.Tinggi dan kemiringan lereng (tiap jenjang ataupun total) 3.Lebar Jenjang (berm)  Struktur Batuan Struktur batuan yang mempengaruhi kemantapan suatu lereng adalah adanya bidang-bidang lemah, yaitu: bidang patahan (sesar), perlapisan dan rekahan.
  • 12.  Sifat Fisik dan Sifat Mekanik 1.Bobot isi batuan 2.Porositas batuan 3.Kandungan air dalam batuan 4.Kuat tekan, kuat tarik dan kuat geser batuan 5.Sudut geser dalam Data utama tersebut di atas dapat diperoleh denganData utama tersebut di atas dapat diperoleh dengan penyelidikan-penyelidikan di lapangan dan di laboratorium.
  • 13. Penyelidikan di Lapangan 1. Pengukuran untuk mendapatkan data geometri lereng 2. Seismik refraksi untuk mendapatkan data litologi. 3. Pemboran inti dan pembuatan terowongan (adit) untuk mendapatkan data litologi, struktur batuan dan contoh batuan untuk dianalisis dilaboratorium. 4. Piezometer untuk mengetahui tinggi muka air tanah. 5. Uji batuan di lapangan (insitu test) untuk mendapatkan data tentang sifat mekanik batuan. (misalnya dengan block shear test).
  • 14. Penyelidikan di laboratorium Sifat fisik dan sifat mekanik batuan diperoleh dari hasil uji coba (test) di laboratorium terhadap sampel batuan yang diambil dari lapangan. Penyelidikan dilaboratorium dilakukan dengan:Penyelidikan dilaboratorium dilakukan dengan: 1.Uniaxial compresive test 2.Triaxial test 3.Direct shear test 4.Penentuan bobot isi batuan, kandungan air dan porositas batuan.
  • 15. Proses analisis stabilitas lereng Faktor keamanan (Fk) = gaya penahan / gaya penggerak Dimana : • F > 1,0 : lereng dalam keadaan mantap • F = 1,0 : lereng dalam keadaan seimbang, siap longsor • F < 1,0 : lereng tidak mantap
  • 17. SIFAT FISIK DAN MEKANIK BATUAN
  • 18. t = c + (s+m) tan f
  • 19. DEFINISI LONGSORAN …. Is the process by which earth materials (bedrock, unconsolidated sediments & soil) are transported down slope by gravity. “David J Varnes, 1978” : slope mevoment types & process …. The movement of a mass of rock, debris or earth down a slope “David. M Cruden, 1991” : a simple definiton of landslide Perpindahan sejumlah masa batuan atau tanah secara gravitasi menuju bagian bawah suatu lereng
  • 20. PENYEBAB LONGSORAN Naiknya tegangan geser (shear stress), faktor- faktornya : 1. Pengurangan penyanggan Turunnya kekuatan geser (shear strength), faktor- faktornya : 1. Keadaan/rona awal1. Pengurangan penyanggan lateral 2. Pertambahan tegangan 3. Pengangkatan/penuruna n regional 4. Pemindahan penyangga 5. Tegangan lateral 1. Keadaan/rona awal 2. Perubahan karena pelapukan dan reaksi kimia 3. Perubahan gaya antar butiran 4. Perubahan struktur
  • 21. KLASIFIKASI LONGSORAN BATUAN Longsoran bidang (Plane Failure) Longsoran Baji (Wedge Failure) A. Berdasarkan Bidang Luncur Longsoran Baji (Wedge Failure) Longsoran Guling (Toppling Failure) Longsoran Busur (Circular Failure)
  • 23. Penampang Lereng dan bidang bebas longsoran bidang Longsoran ini disebabkan karena adanya struktur geologi yang berkembang seperti kekar (joint) ataupun patahan yang dapat merupakan bidang luncur. Longsoran akan terjadi bila kondisi-kondisimerupakan bidang luncur. Longsoran akan terjadi bila kondisi-kondisi seperti di bawah ini terpenuhi semua: 1. Jurus bidang luncur sejajar atau mendekati sejajar terhadap jurus bidang permukaan lereng dengan perbedaan maksimal 200 2. Kemiringan bidang luncur harus lebih kecil dari kemiringan bidang permukaan lereng, atau pada gambar adalah Ψƒ>ψ ρ 3. Kemiringan bidang luncur lebih besar dari sudut geser dalam atau ψ ρ> ɸ 4. Terbentuknya bidang bebas yang merupakan batas lateral dari masa batuan yang longsor
  • 24. LONGSORAN BAJI Sama halnya dengan longsoran bidang , longsoran baji ini juga diakibatkan oleh adanya struktur geologi yang berkembang. Perbedaannya adalah adanya dua struktur geologi (dapat sama jenis ataustruktur geologi (dapat sama jenis atau berbeda jenis dan dapat single ataupun set) yang berkembang dan saling berpotongan. Longsoran baji ini terjadi bila dua buah jurus bidang diskontinue berpotongan dan besar sudut garis potong kedua bidang tersebut (ψp) > sudut geser dalam (ɸ) dan < sudut kemiringan lereng (ψf).
  • 25. LONGSORAN GULING Longsoran guling akan terjadi pada suatu lereng yang arah kemiringannya berlawanan dengan kemiringan bidang lemahnya. Hoek & Bray (1981) telah membuat grafik yang dapat memberikan gambaran kapan terjadinya longsoran tersebut.longsoran tersebut.
  • 26. Grafik Hoek & Bray (1981) Dari gambar dapat diartikan : • Jika y > f dan b/h < Tan f, maka balok akan meluncur dan mengguling. • Jika y < f dan b/h < Tan f, maka balok akan langsung mengguling Posisi Balok pada Longsoran Guling
  • 27. LONGSORAN BUSUR Longsoran busur sering terjadi di alam, terutamapada material tanah atau batuan lunak. Untuk longsoran pada batuan dapat terjadi bila batuan mengalami pelapukan yang tinggi dengan spasi kekar yang rapat, sehingga batuan akan mempunyai sifat seperti tanah.mempunyai sifat seperti tanah.
  • 28. Klasifikasi Longsoran B. Berdasarkan gerakan & jenis material Type of Movement Type of Material Rock Soils Predominantly Coarse Predominantly Fine Fall (Jatuhan) Rock fall Debris fall Earth fallFall (Jatuhan) Rock fall Debris fall Earth fall Topple (Gulingan) Rock topple Debris topple Earth topple Slide (Gelinciran) Rock slide Debris slide Earth slide Spread (Sebaran) Rock spread Debris spread Earth spread Flow (aliran) Rock flow Debris flow Earth flow Cruden and Varnes, 1996