SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 10
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak
perubahan. Perubahan-perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai upaya
pembaharuan dalam pendidikan. Akibat pengaruh itu, pendidikan semakin
mengalami kemajuan. Sejalan dengan kemajuan tersebut, maka dewasa ini
pendidikan di sekolah-sekolah telah menunjukkan perkembangan yang sangat
pesat. Perkembangan itu terjadi karena terdorong adanya pembaharuan tersebut,
sehingga di dalam kegiatan pembelajaran, guru selalu ingin menemukan metode
dan peralatan baru yang dapat memberikan semangat belajar bagi peserta didik.
Secara keseluruhan dapat dikatakan bahawa pembaharuan dalam sistem
pendidikan mencakup seluruh komponen yang ada. Pembangunan dibidang
pendidikan barulah ada artinya apabila dalam pendidikan dapat dimanfaatkan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan bangsa Indonesia yang sedang
membangun.
Pada hakekatnya kegiatan pembelajaran adalah suatu proses interaksi atau
hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru
sebagai salah satu komponen dalam proses pembelajaran merupakan pemegang
peranan yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai materi saja,
tetapi lebih dari itu, guru dapat dikatakan sebagai sentral pembelajaran. Sebagai
1
2
pengatur sekaligus pelaku dalam proses pembelajaran, gurulah yang mengarahkan
bagaimana proses pembelajaran itu dilaksanakan. Karena itu guru harus dapat
membuat suatu pengajaran menjadi lebeh efektif juga menarik sehingga bahan
pelajaran yang disampaikan akan membuat siswa merasa senang dan merasa perlu
untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut.
Guru mengemban tugas yang berat untuk tercapainya tujuan pendidikan
nasional yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia, manusia seutuhnya yang
beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,
berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri,
cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani, juga harus mampu
menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta terhadap tanah air, mempertebal
semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan sosial.
Sejalan dengan itu pendidikan nasional akan mampu mewujudkan
manusia-manusia pembangunan dan membangun dirinya sendiri serta bertanggung
jawab atas pembangunan bangsa. Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh
banyak faktor diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran, dimana guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan
meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi
permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara maksimal,
peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki cara/metode mengajar
yang baik dan mampu memilih metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan
konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan.
3
Untuk itu diperlukan suatu upaya dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan dan pengajaran, salah satunya adalah dengan memilih strategi atau cara
dalam menyampaikan materi pelajaran agar diperoleh peningkatan hasil belajar
siswa khususnya pelajaran IPA. Misalnya dengan membimbing siswa untuk
bersama-sama terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan mampu membantu
siswa berkembang sesuai dengan taraf intelektualnya akan lebih menguatkan
pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang diajarkan. Pemahaman ini
memerlukan minat dan motivasi. Tanpa adanya minat menandakan bahwa siswa
tidak mempunyai motivasi untuk belajar. Untuk itu, guru harus memberikan
suntikan dalam bentuk motivasi sehingga dengan bantuan itu anak didik dapat
keluar dari kesulitan belajar.
Berdasarkan pengalaman penulis di lapangan, kegagalan dalam belajar
rata-rata dihadapi oleh sejumlah siswa yang tidak memiliki dorongan belajar.
Untuk itu dibutuhkan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sebagai upaya
untuk membangkitkan motivasi belajar siswa, misalnya dengan membimbing
siswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran.
Motivasi tidak hanya menjadikan siswa terlibat dalam kegiatan akademik,
motivasi juga penting dalam menentukan seberapa jauh siswa akan belajar dari
suatu kegiatan pembelajaran atau seberapa jauh menyerap informasi yang
disajikan kepada mereka. Siswa yang termotivasi untuk belajar sesuatu akan
menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu,
sehingga siswa itu akan meyerap materi itu dengan lebih baik. Tugas penting guru
4
adalah merencanakan bagaimana guru mendukung motivasi siswa. Untuk itu
sebagai seorang guru, disamping menguasai materi, juga diharapkan dapat
menetapkan dan melaksanakan penyajian materi yang sesuai kemampuan dan
kesiapan anak, sehingga menghasilkan penguasaan materi yang optimal bagi
siswa.
Salah satu cara yang dapat dilakukan guru mata pelajaran sebagai upaya
untuk meningkatkan hasil belajar mereka adalah dengan mencari dan memilih
metode pembelajaran yang tepat dalam menunjang materi yang akan dipelajari.
Metode pembelajaran tersebut adalah metode pelajaran penemuan terbimbing.
Metode pembelajaran ini mengacu pada cara kerja siswa aktif sehingga diharapkan
metode pembelajaran yang digunakan lebih efektif.
Metode pembelajaran penemuan terbimbing adalah suatu cara mengajar
yang baik digunakan untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu, sebagai
sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik dan juga digunakan
untuk memperoleh suatu ketangkasan, kesempatan dan keterampilan dengan
proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis kepada individu
dalam memecahkan masalah yang dihadapinya agar tercapai keterampilan untuk
dapat memahami dirinya, keterampilan untuk menerima dirinya, keterampilan
untuk mengarahkan dirinya, dan keterampilan untuk merealisasikan dirinya sesuai
dengan keterampilannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan,
baik di dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Bimbingan dan arahan dilakukan
oleh seseorang yang ahli dan berkompetensi dibidangnya.
5
Metode pembelajaran penemuan terbimbing yang digunakan dalam proses
pembelajaran akan menciptakan kondisi siswa yang aktif. Dalam menggunakan
metode pembelajaran tersebut guru harus berhati-hati karena hasil dari suatu
temuan terbimbing akan tertanam dan kemudian menjadi kebiasaan. Selain untuk
menanamkan kebiasaan, metode pembelajaran penemuan terbimbing ini juga
dapat menambah kecepatan, ketepatan dan kesempurnaan dalam melakukan
sesuatu, serta dapat pula dipakai sebagai suatu cara untuk mengulangi bahan yang
telah dikaji.
Untuk menunjang keberhasilan penggunaan metode pembelajaran
penemuan terbimbing dalam pembelajaran IPA khusunya pokok bahasan
tumbuhan kecambah, diperlukan guru yang benar-benar berkompetensi
dibidangnya, dalam hal ini yaitu guru yang menguasai keterampilan mengajar dan
menguasai materi ajar. Bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang,
baik pria maupun wanita, yang terlatih dengan baik dan memiliki kepribadian dan
pendidikan yang memadai kepada seseorang, dari semua usia untuk membantunya
mengatur kegiatan, keputusan sendiri, dan menanggung bebannya sendiri.
Kegiatan bimbingan bukan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara
kebetulan, insidental, sewaktu-waktu tidak sengaja, atau asal saja, melainkan suatu
kegiatan yang dilakukan dengan sistematis, sengaja, berencana, terus-menerus dan
terarah pada tujuan. Setiap kegiatan bimbingan merupakan kegiatan yang
berkelanjutan artinya senantiasa diikuti secara terus menerus dan aktif sampai
siswa telah berhasil mencapai tujuan dan penyesuaian diri.
6
Metode pembelajaran penemuan terbimbing merupakan salah satu cara
mengajar yang dapat diterapkan oleh guru untuk mengatasi masalah dalam proses
belajar mengajar. Dimana pada metode pembelajaran ini guru memfokuskan pada
keterampilan siswa dalam menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan
materi pelajaran dimana nantinya diharapkan siswa akan menemukan sendiri dan
membuat simpulan dari apa yang ditemukan dalam proses kegiatan belajar. Dalam
pengguanaan metode pembelajaran penemuan terbimbing ini, siswa lebih aktif
dalam memecahkan untuk menemukan, sedang guru berperan sebagai
pembimbing atau memberikan petunjuk bagaimana cara memecahkan masalah
tersebut.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis dalam penelitian
ini mengambil judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPA Pokok Bahasan Tumbuhan Kecambah dengan Menggunakan
Metode Penemuan Terbimbing (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas
II Madrasah Ibtidaiyah Mathla’ul Anwar Pusat Menes”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka dapat di
identifikasi permasalahan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih belum maksimal.
2. Penggunaan metode pembelajaran IPA masih sangat rendah.
7
3. Kegiatan pembelajaran di kelas masih sangat monoton, karena guru hanya bisa
menerangkan dengan menggunakan metode ceramah dan siswa hanya
mendengarkan.
4. Dalam kegiatan pembelajaran, guru jarang melakukan eksperimen tentang
materi yang disampaikan, sehingga siswa hanya diajarkan untuk bisa
membayangkan apa saja yang diterangkan.
5. Peningkatan hasil belajar siswa di kelas II madrasah Ibtidaiyah Mathla’ul
Anwar Pusat Menes masih sangat rendah.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut di atas,
permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut;
1. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa kelas II pada mata pelajaran IPA pokok
bahasan tumbuhan kecambah di sekolah dengan menggunakan metode
penemuan terbimbing?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas II pada mata pembelajaran IPA pokok
bahasan tumbuhan kecambah di sekolah dengan menggunakan metode
penemuan terbimbing??
D. Pemecahan Masalah
Memperhatikan pentingnya Pembelajaran IPA tentang konsep tumbuhan
kecambah dan melihat permasalahan yang telah diuraikan di atas, perlu adanya
penelitian tindakan kelas guna meningkatkan hasil belajar siswa, membangkitkan
8
kreatifitas dan ide-ide siswa serta menyenangkan bagi siswa dengan menggunakan
metode penemuan terbimbing dengan pelaksanaan percobaan. Dengan
menggunakan metode penemuan terbimbing selain melatih siswa untuk
menemukan konsep sendiri, siswa diharapkan akan lebih aktif dalam pembelajaran
dan dapat mengeluarkan pendapat yang ada pada pikiran siswa untuk menemukan
suatu konsep, serta merubah pembelajaran yang selama ini banyak dilaksanakan
oleh para guru, di mana guru merupakan satu-satunya sumber belajar bagi siswa.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
a. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas II pada mata pelajaran IPA
di sekolah dengan menggunakan metode penemuan terbimbing.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas II pada mata pembelajaran IPA
pokok bahasan tumbuhan kecambah.
3. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas II pada mata pelajaran IPA
pokok bahasan tumbuhan kecambah dengan menggunakan meteode
penemuan terbimbing.
b. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
1) Hasil Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat memberikan
informasi pada peningkatan kualitas pembelajaran IPA pada siswa kelas
II Madrasah Ibtidaiyah Mathla’ul Anwar Pusat Menes.
9
2) Memperkaya kasanah pendidikan yang berhubungan dengan proses
pembelajaran IPA.
2. Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian diharapkan dapat bermanfaat:
a. Untuk Siswa
Siswa dapat menemukan sendiri dalam belajar IPA agar hasil belajar
siswa meningkat.
b. Untuk Guru
Guru memiliki pengetahuan baru dalam melaksanakan pembelajaran
dengan menggunakan metode penemuan terbimbing.
c. Bagi Sekolah
Hasil penelitian tindakan kelas ini akan memberikan sumbangan yang
bermanfaat bagi Madrasah Ibtidaiyah Mathla’ul Anwar Pusat Menes
dalam rangka memperbaiki pembelajaran IPA khususnya pokok bahasan
tumbuhan kecambah.
F. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab sebagai
berikut;
10
Bab I adalah Pendahuluan; terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi
masalah, perumusan dan pembatasan masalah, pemecahan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian dan sistematika pembahasan
Bab II Kajian Teoritik, Kerangka Berpikir dan Hipotesis Tindakan; terdiri
dari kerangka teori, penelitian yang relevan, kerangka berfikir dan hipotesis
tindakan.
Bab III Metodologi Penelitian; terdiri dari; pendekatan penelitian, kancah
penelitian, subyek penelitian, pengumpulan data, indicator kinerja, analisis dan
prosedur penelitian.
Bab IV Hasil dan Pembahasan Penelitian; terdiri dari deskripsi hasil
penelitian dan pembahasan.
Bab V Penutup; terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum45678912
 
Guru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenGuru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenJoko Prasetiyo
 
Guru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenGuru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenJoko Prasetiyo
 
2. laporan ptk yunus
2. laporan ptk yunus2. laporan ptk yunus
2. laporan ptk yunusAnwar Sari
 
PENGKAEDAHAN PENGAJARAN PENDIDIKAN ISLAM
PENGKAEDAHAN PENGAJARAN PENDIDIKAN ISLAMPENGKAEDAHAN PENGAJARAN PENDIDIKAN ISLAM
PENGKAEDAHAN PENGAJARAN PENDIDIKAN ISLAMSyaza Mohd Sabri
 
Isi karya tulis ilmiah
Isi karya tulis ilmiahIsi karya tulis ilmiah
Isi karya tulis ilmiahHesal Sutika
 
Bab. ii metode pembelajaran
Bab. ii metode pembelajaranBab. ii metode pembelajaran
Bab. ii metode pembelajaranDiniWati1
 
Tugas 5 proposal penelitian tindakan kelas
Tugas 5 proposal penelitian tindakan kelasTugas 5 proposal penelitian tindakan kelas
Tugas 5 proposal penelitian tindakan kelasRendy Pangestu
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iiaTugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iiaSusanti Susanti
 
Tugasan hbml (repaired)
Tugasan hbml (repaired)Tugasan hbml (repaired)
Tugasan hbml (repaired)Cyn Deb
 
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...endik baulu
 
Kajian tindakan komunikasi dua hala
Kajian tindakan komunikasi dua halaKajian tindakan komunikasi dua hala
Kajian tindakan komunikasi dua halajoe zulkefli
 
Manajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis SekolahManajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis SekolahJoko Prasetiyo
 
Metodik pengajaran agama
Metodik pengajaran agamaMetodik pengajaran agama
Metodik pengajaran agamaAzhar Yufran
 

Was ist angesagt? (17)

Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Guru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenGuru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan Kompeten
 
Guru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenGuru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan Kompeten
 
2. laporan ptk yunus
2. laporan ptk yunus2. laporan ptk yunus
2. laporan ptk yunus
 
Latihan 1
Latihan 1Latihan 1
Latihan 1
 
PENGKAEDAHAN PENGAJARAN PENDIDIKAN ISLAM
PENGKAEDAHAN PENGAJARAN PENDIDIKAN ISLAMPENGKAEDAHAN PENGAJARAN PENDIDIKAN ISLAM
PENGKAEDAHAN PENGAJARAN PENDIDIKAN ISLAM
 
Isi karya tulis ilmiah
Isi karya tulis ilmiahIsi karya tulis ilmiah
Isi karya tulis ilmiah
 
Bab. ii metode pembelajaran
Bab. ii metode pembelajaranBab. ii metode pembelajaran
Bab. ii metode pembelajaran
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tugas 5 proposal penelitian tindakan kelas
Tugas 5 proposal penelitian tindakan kelasTugas 5 proposal penelitian tindakan kelas
Tugas 5 proposal penelitian tindakan kelas
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iiaTugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
 
Tugasan hbml (repaired)
Tugasan hbml (repaired)Tugasan hbml (repaired)
Tugasan hbml (repaired)
 
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...
 
Kajian tindakan komunikasi dua hala
Kajian tindakan komunikasi dua halaKajian tindakan komunikasi dua hala
Kajian tindakan komunikasi dua hala
 
Manajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis SekolahManajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis Sekolah
 
Metodik pengajaran agama
Metodik pengajaran agamaMetodik pengajaran agama
Metodik pengajaran agama
 
Assignment benar
Assignment benarAssignment benar
Assignment benar
 

Andere mochten auch

94 04 v6 mustang spark plugs
94 04 v6 mustang spark plugs94 04 v6 mustang spark plugs
94 04 v6 mustang spark plugsmcqueenpker
 
PM quality management
PM quality managementPM quality management
PM quality managementBagus Wahyu
 
2015 digital marketing trends and predictions
2015 digital marketing trends and predictions2015 digital marketing trends and predictions
2015 digital marketing trends and predictionsiProspect
 
Str8ts: Solution to Weekly Extreme Str8ts #29
Str8ts: Solution to Weekly Extreme Str8ts #29Str8ts: Solution to Weekly Extreme Str8ts #29
Str8ts: Solution to Weekly Extreme Str8ts #29SlowThinker
 
Compulsive or pathological gambling
Compulsive or pathological gamblingCompulsive or pathological gambling
Compulsive or pathological gamblingBrandon Kingsley
 
Chemistry applicants - the process
Chemistry applicants - the processChemistry applicants - the process
Chemistry applicants - the processTeam MyRSC
 
T pryor digital scavenger hunt
T pryor digital scavenger huntT pryor digital scavenger hunt
T pryor digital scavenger hunttpryorp3
 
Lancasteraudiences
LancasteraudiencesLancasteraudiences
LancasteraudiencesRuth Deller
 
Mnk us epa red document 29032011
Mnk us epa red document 29032011Mnk us epa red document 29032011
Mnk us epa red document 29032011entogenex
 
WebXpress Solutions Profile
WebXpress Solutions ProfileWebXpress Solutions Profile
WebXpress Solutions ProfileWebXpress
 
Malaysian Pestiside Board Registration Certicifate
Malaysian Pestiside Board Registration CerticifateMalaysian Pestiside Board Registration Certicifate
Malaysian Pestiside Board Registration Certicifateentogenex
 
The changing rules of customer engagement
The changing rules of customer engagementThe changing rules of customer engagement
The changing rules of customer engagementSonata Software
 

Andere mochten auch (20)

94 04 v6 mustang spark plugs
94 04 v6 mustang spark plugs94 04 v6 mustang spark plugs
94 04 v6 mustang spark plugs
 
PM quality management
PM quality managementPM quality management
PM quality management
 
2015 digital marketing trends and predictions
2015 digital marketing trends and predictions2015 digital marketing trends and predictions
2015 digital marketing trends and predictions
 
Bakers Profile
Bakers ProfileBakers Profile
Bakers Profile
 
Str8ts: Solution to Weekly Extreme Str8ts #29
Str8ts: Solution to Weekly Extreme Str8ts #29Str8ts: Solution to Weekly Extreme Str8ts #29
Str8ts: Solution to Weekly Extreme Str8ts #29
 
Compulsive or pathological gambling
Compulsive or pathological gamblingCompulsive or pathological gambling
Compulsive or pathological gambling
 
Projecte músics pilar
Projecte músics pilarProjecte músics pilar
Projecte músics pilar
 
Mis aparatos
Mis aparatos Mis aparatos
Mis aparatos
 
Chemistry applicants - the process
Chemistry applicants - the processChemistry applicants - the process
Chemistry applicants - the process
 
T pryor digital scavenger hunt
T pryor digital scavenger huntT pryor digital scavenger hunt
T pryor digital scavenger hunt
 
01 hardware
01 hardware01 hardware
01 hardware
 
Lancasteraudiences
LancasteraudiencesLancasteraudiences
Lancasteraudiences
 
Janitor psa
Janitor psaJanitor psa
Janitor psa
 
Mnk us epa red document 29032011
Mnk us epa red document 29032011Mnk us epa red document 29032011
Mnk us epa red document 29032011
 
WebXpress Solutions Profile
WebXpress Solutions ProfileWebXpress Solutions Profile
WebXpress Solutions Profile
 
Malaysian Pestiside Board Registration Certicifate
Malaysian Pestiside Board Registration CerticifateMalaysian Pestiside Board Registration Certicifate
Malaysian Pestiside Board Registration Certicifate
 
Who was henry viii
Who was henry viiiWho was henry viii
Who was henry viii
 
Photo presentation8
Photo presentation8Photo presentation8
Photo presentation8
 
Fts summit2
Fts summit2Fts summit2
Fts summit2
 
The changing rules of customer engagement
The changing rules of customer engagementThe changing rules of customer engagement
The changing rules of customer engagement
 

Ähnlich wie Meningkatkan Hasil Belajar IPA

PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.doc
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.docPTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.doc
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.docnuunaberry
 
Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
Tuti Herawati Tugas Kurikulum PembelajarannnnnnTuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn20080210965
 
Pembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discoveryPembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discoveryDewi Fitri
 
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docxPERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docxFLORENCIACAROLINEAUR
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum45678912
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum45678912
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum20080122
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum45678912
 
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusno
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusnoBab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusno
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusnoSojunghan Dilectus
 
Teaching (instruction)
Teaching (instruction)Teaching (instruction)
Teaching (instruction)Alfonsus Sam
 
Apa Peran Saya Sebagai Guru.pptx
Apa Peran Saya Sebagai Guru.pptxApa Peran Saya Sebagai Guru.pptx
Apa Peran Saya Sebagai Guru.pptxEVASUMARNI2
 
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiriKekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiriAulia Musyarofah
 
LPKP UT BAB I - BAB V
LPKP UT BAB I - BAB V LPKP UT BAB I - BAB V
LPKP UT BAB I - BAB V Eman Syukur
 
Kemahiran belajar cara belajar
Kemahiran belajar cara belajarKemahiran belajar cara belajar
Kemahiran belajar cara belajarPensil Dan Pemadam
 

Ähnlich wie Meningkatkan Hasil Belajar IPA (20)

PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.doc
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.docPTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.doc
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.doc
 
Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
Tuti Herawati Tugas Kurikulum PembelajarannnnnnTuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
 
Pembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discoveryPembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discovery
 
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docxPERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Resum sbm i
Resum sbm iResum sbm i
Resum sbm i
 
Resum sbm i
Resum sbm iResum sbm i
Resum sbm i
 
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusno
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusnoBab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusno
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusno
 
Teaching (instruction)
Teaching (instruction)Teaching (instruction)
Teaching (instruction)
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Apa Peran Saya Sebagai Guru.pptx
Apa Peran Saya Sebagai Guru.pptxApa Peran Saya Sebagai Guru.pptx
Apa Peran Saya Sebagai Guru.pptx
 
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiriKekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
 
Variasi belajar jadi
Variasi belajar jadiVariasi belajar jadi
Variasi belajar jadi
 
LPKP UT BAB I - BAB V
LPKP UT BAB I - BAB V LPKP UT BAB I - BAB V
LPKP UT BAB I - BAB V
 
Kemahiran belajar cara belajar
Kemahiran belajar cara belajarKemahiran belajar cara belajar
Kemahiran belajar cara belajar
 
Draft quantum learning
Draft quantum learningDraft quantum learning
Draft quantum learning
 

Meningkatkan Hasil Belajar IPA

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak perubahan. Perubahan-perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai upaya pembaharuan dalam pendidikan. Akibat pengaruh itu, pendidikan semakin mengalami kemajuan. Sejalan dengan kemajuan tersebut, maka dewasa ini pendidikan di sekolah-sekolah telah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan itu terjadi karena terdorong adanya pembaharuan tersebut, sehingga di dalam kegiatan pembelajaran, guru selalu ingin menemukan metode dan peralatan baru yang dapat memberikan semangat belajar bagi peserta didik. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahawa pembaharuan dalam sistem pendidikan mencakup seluruh komponen yang ada. Pembangunan dibidang pendidikan barulah ada artinya apabila dalam pendidikan dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan bangsa Indonesia yang sedang membangun. Pada hakekatnya kegiatan pembelajaran adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses pembelajaran merupakan pemegang peranan yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai materi saja, tetapi lebih dari itu, guru dapat dikatakan sebagai sentral pembelajaran. Sebagai 1
  • 2. 2 pengatur sekaligus pelaku dalam proses pembelajaran, gurulah yang mengarahkan bagaimana proses pembelajaran itu dilaksanakan. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi lebeh efektif juga menarik sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut. Guru mengemban tugas yang berat untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia, manusia seutuhnya yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani, juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta terhadap tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan sosial. Sejalan dengan itu pendidikan nasional akan mampu mewujudkan manusia-manusia pembangunan dan membangun dirinya sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, dimana guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki cara/metode mengajar yang baik dan mampu memilih metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan.
  • 3. 3 Untuk itu diperlukan suatu upaya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran, salah satunya adalah dengan memilih strategi atau cara dalam menyampaikan materi pelajaran agar diperoleh peningkatan hasil belajar siswa khususnya pelajaran IPA. Misalnya dengan membimbing siswa untuk bersama-sama terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan mampu membantu siswa berkembang sesuai dengan taraf intelektualnya akan lebih menguatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang diajarkan. Pemahaman ini memerlukan minat dan motivasi. Tanpa adanya minat menandakan bahwa siswa tidak mempunyai motivasi untuk belajar. Untuk itu, guru harus memberikan suntikan dalam bentuk motivasi sehingga dengan bantuan itu anak didik dapat keluar dari kesulitan belajar. Berdasarkan pengalaman penulis di lapangan, kegagalan dalam belajar rata-rata dihadapi oleh sejumlah siswa yang tidak memiliki dorongan belajar. Untuk itu dibutuhkan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sebagai upaya untuk membangkitkan motivasi belajar siswa, misalnya dengan membimbing siswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran. Motivasi tidak hanya menjadikan siswa terlibat dalam kegiatan akademik, motivasi juga penting dalam menentukan seberapa jauh siswa akan belajar dari suatu kegiatan pembelajaran atau seberapa jauh menyerap informasi yang disajikan kepada mereka. Siswa yang termotivasi untuk belajar sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan meyerap materi itu dengan lebih baik. Tugas penting guru
  • 4. 4 adalah merencanakan bagaimana guru mendukung motivasi siswa. Untuk itu sebagai seorang guru, disamping menguasai materi, juga diharapkan dapat menetapkan dan melaksanakan penyajian materi yang sesuai kemampuan dan kesiapan anak, sehingga menghasilkan penguasaan materi yang optimal bagi siswa. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru mata pelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar mereka adalah dengan mencari dan memilih metode pembelajaran yang tepat dalam menunjang materi yang akan dipelajari. Metode pembelajaran tersebut adalah metode pelajaran penemuan terbimbing. Metode pembelajaran ini mengacu pada cara kerja siswa aktif sehingga diharapkan metode pembelajaran yang digunakan lebih efektif. Metode pembelajaran penemuan terbimbing adalah suatu cara mengajar yang baik digunakan untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu, sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik dan juga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, kesempatan dan keterampilan dengan proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya agar tercapai keterampilan untuk dapat memahami dirinya, keterampilan untuk menerima dirinya, keterampilan untuk mengarahkan dirinya, dan keterampilan untuk merealisasikan dirinya sesuai dengan keterampilannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan, baik di dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Bimbingan dan arahan dilakukan oleh seseorang yang ahli dan berkompetensi dibidangnya.
  • 5. 5 Metode pembelajaran penemuan terbimbing yang digunakan dalam proses pembelajaran akan menciptakan kondisi siswa yang aktif. Dalam menggunakan metode pembelajaran tersebut guru harus berhati-hati karena hasil dari suatu temuan terbimbing akan tertanam dan kemudian menjadi kebiasaan. Selain untuk menanamkan kebiasaan, metode pembelajaran penemuan terbimbing ini juga dapat menambah kecepatan, ketepatan dan kesempurnaan dalam melakukan sesuatu, serta dapat pula dipakai sebagai suatu cara untuk mengulangi bahan yang telah dikaji. Untuk menunjang keberhasilan penggunaan metode pembelajaran penemuan terbimbing dalam pembelajaran IPA khusunya pokok bahasan tumbuhan kecambah, diperlukan guru yang benar-benar berkompetensi dibidangnya, dalam hal ini yaitu guru yang menguasai keterampilan mengajar dan menguasai materi ajar. Bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang, baik pria maupun wanita, yang terlatih dengan baik dan memiliki kepribadian dan pendidikan yang memadai kepada seseorang, dari semua usia untuk membantunya mengatur kegiatan, keputusan sendiri, dan menanggung bebannya sendiri. Kegiatan bimbingan bukan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara kebetulan, insidental, sewaktu-waktu tidak sengaja, atau asal saja, melainkan suatu kegiatan yang dilakukan dengan sistematis, sengaja, berencana, terus-menerus dan terarah pada tujuan. Setiap kegiatan bimbingan merupakan kegiatan yang berkelanjutan artinya senantiasa diikuti secara terus menerus dan aktif sampai siswa telah berhasil mencapai tujuan dan penyesuaian diri.
  • 6. 6 Metode pembelajaran penemuan terbimbing merupakan salah satu cara mengajar yang dapat diterapkan oleh guru untuk mengatasi masalah dalam proses belajar mengajar. Dimana pada metode pembelajaran ini guru memfokuskan pada keterampilan siswa dalam menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan materi pelajaran dimana nantinya diharapkan siswa akan menemukan sendiri dan membuat simpulan dari apa yang ditemukan dalam proses kegiatan belajar. Dalam pengguanaan metode pembelajaran penemuan terbimbing ini, siswa lebih aktif dalam memecahkan untuk menemukan, sedang guru berperan sebagai pembimbing atau memberikan petunjuk bagaimana cara memecahkan masalah tersebut. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis dalam penelitian ini mengambil judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Tumbuhan Kecambah dengan Menggunakan Metode Penemuan Terbimbing (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas II Madrasah Ibtidaiyah Mathla’ul Anwar Pusat Menes”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka dapat di identifikasi permasalahan sebagai berikut: 1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih belum maksimal. 2. Penggunaan metode pembelajaran IPA masih sangat rendah.
  • 7. 7 3. Kegiatan pembelajaran di kelas masih sangat monoton, karena guru hanya bisa menerangkan dengan menggunakan metode ceramah dan siswa hanya mendengarkan. 4. Dalam kegiatan pembelajaran, guru jarang melakukan eksperimen tentang materi yang disampaikan, sehingga siswa hanya diajarkan untuk bisa membayangkan apa saja yang diterangkan. 5. Peningkatan hasil belajar siswa di kelas II madrasah Ibtidaiyah Mathla’ul Anwar Pusat Menes masih sangat rendah. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut di atas, permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut; 1. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa kelas II pada mata pelajaran IPA pokok bahasan tumbuhan kecambah di sekolah dengan menggunakan metode penemuan terbimbing? 2. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas II pada mata pembelajaran IPA pokok bahasan tumbuhan kecambah di sekolah dengan menggunakan metode penemuan terbimbing?? D. Pemecahan Masalah Memperhatikan pentingnya Pembelajaran IPA tentang konsep tumbuhan kecambah dan melihat permasalahan yang telah diuraikan di atas, perlu adanya penelitian tindakan kelas guna meningkatkan hasil belajar siswa, membangkitkan
  • 8. 8 kreatifitas dan ide-ide siswa serta menyenangkan bagi siswa dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dengan pelaksanaan percobaan. Dengan menggunakan metode penemuan terbimbing selain melatih siswa untuk menemukan konsep sendiri, siswa diharapkan akan lebih aktif dalam pembelajaran dan dapat mengeluarkan pendapat yang ada pada pikiran siswa untuk menemukan suatu konsep, serta merubah pembelajaran yang selama ini banyak dilaksanakan oleh para guru, di mana guru merupakan satu-satunya sumber belajar bagi siswa. E. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk: 1. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas II pada mata pelajaran IPA di sekolah dengan menggunakan metode penemuan terbimbing. 2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas II pada mata pembelajaran IPA pokok bahasan tumbuhan kecambah. 3. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas II pada mata pelajaran IPA pokok bahasan tumbuhan kecambah dengan menggunakan meteode penemuan terbimbing. b. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis 1) Hasil Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat memberikan informasi pada peningkatan kualitas pembelajaran IPA pada siswa kelas II Madrasah Ibtidaiyah Mathla’ul Anwar Pusat Menes.
  • 9. 9 2) Memperkaya kasanah pendidikan yang berhubungan dengan proses pembelajaran IPA. 2. Manfaat Praktis Hasil dari penelitian diharapkan dapat bermanfaat: a. Untuk Siswa Siswa dapat menemukan sendiri dalam belajar IPA agar hasil belajar siswa meningkat. b. Untuk Guru Guru memiliki pengetahuan baru dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing. c. Bagi Sekolah Hasil penelitian tindakan kelas ini akan memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi Madrasah Ibtidaiyah Mathla’ul Anwar Pusat Menes dalam rangka memperbaiki pembelajaran IPA khususnya pokok bahasan tumbuhan kecambah. F. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab sebagai berikut;
  • 10. 10 Bab I adalah Pendahuluan; terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan dan pembatasan masalah, pemecahan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan sistematika pembahasan Bab II Kajian Teoritik, Kerangka Berpikir dan Hipotesis Tindakan; terdiri dari kerangka teori, penelitian yang relevan, kerangka berfikir dan hipotesis tindakan. Bab III Metodologi Penelitian; terdiri dari; pendekatan penelitian, kancah penelitian, subyek penelitian, pengumpulan data, indicator kinerja, analisis dan prosedur penelitian. Bab IV Hasil dan Pembahasan Penelitian; terdiri dari deskripsi hasil penelitian dan pembahasan. Bab V Penutup; terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.