SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 15
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat-
Nya kami bisa menyelesaikan makalah mengenai “Makna dan Konsep Dasar Hukum
Perkembangan Peserta Didik” untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan
Peserta Didik.
Dengan makalah ini kami bermaksud memberikan informasi megenai apa
psikologi perkembangan peserta didik dan hukum-hukum perkembangan. Dalam
penyelesaian makalah ini kami banyak mendapatkan kesulitan, tapi tetap dapat
menyelesaikannya. Kami berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan. Kami yakin makalah ini belum sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik serta saran demi penyempurnaan makalah ini. Semoga
bermanfaat.
Bogor, 27 September 2018
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................1
1.3 Tujuan...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................2
2.1 MAKNA PSIKOLOGI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK................2
2.1.1 Pengertian Psikologi Perkembangan Peserta Didik............................2
2.1.2 Tujuan Psikologi Perkembangan Peserta Didik..................................3
2.1.3 Manfaat Psikologi Perkembangan Peserta Didik................................3
2.2 KONSEP DASAR PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.......................4
2.2.1 Hakikat Perkembangan.......................................................................4
2.2.2 Hukum-Hukum Perkembangan...........................................................7
BAB III PENUTUP....................................................................................................11
3.1 KESIMPULAN ............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Peserta didik adalah makhluk social. Makhluk social, ia membutuhkan orang lain
untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang utuh. Dalam
perkembangannya, pendapat dan sikap peserta didik dapat berubah karena interaksi dan
saling berpengaruh antar sesame peserta didik, maupun dengan proses sosialisasi.
Perkembangan identic dengan tumbuh kembang fisik dan psikologis anak sesuai
dengan umurnya, perkembangan juga berhubungan dengan proses belajar terutama
mengenai isinya, yaitu mengenai apa yang akan berkembang berkaitan dengan tingkah
laku belajar peserta didik, juga bagaimana sesuatu itu dipelajari, apakah misalnya
melalui hafalan atau melalui peniruan dengan menangkap hubungan-hubungan, hal ini
semua ikut menentukan proses perkembangan.
Dengan mengetahui perkembangan peserta didik, diharapkan para calon pendidik
akan lebih mudah untuk membuat generasi penerus yang berkualitas, dengan
mengetahui konsep-konsep perkembangan peserta didik.
1. 2 Rumusan Masalah
1. Apa makna psikologi perkembangan peserta didik?
2. Apa yang dimaksud konsep dasar perkembangan peserta didik?
1. 3 Tujuan
1. Mengetahui makna psikologi perkembangan peserta didik
2. Mengetahui konsep dasar perkembangan peserta didik
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Makna Psikologi Perkembangan Peserta Didik
2.1.1 Pengertian Psikologi Perkembangan Peserta Didik
Psikologi merupakan suatu disiplin ilmu yang sangat besar manfaatnya
bagikehidupan manusia. Psikologi menempatkan manusia sebagai objek kajiannya.
Manusia sendiri adalah makhluk individual sekaligus makhluk sosial. Menyadari
posisi manusia yang demikian, maka secara jelas, yang menjadi objek kajian
psikologi modern adalah, manusia serta aktifitas-aktifitas mentalnya dalam interaksi
dengan lingkungannya.
Secara umum psikologi dapat dibedakan menjadi dua cabang, yaitu
psikologi teoritis, dan psikologi terapan. Psikologi teoritis dapat pula dibedakan
atas dua bagian, yaitu psikologi umum dan psikologi khusus. Psikologi umum adalah
psikologi teoritis yang mempelajari aktifitas-aktifitas mental manusia yang bersifat
umum dalam rangka mencari dalil-dalil umum dan teori-teori psikologi. Sedangkan
psikologi khusus adalah psikologi teoritis yang menyelidiki segi-segi khusus
aktifitas mental manusia, psikologi khusus ini terdiri dari:
A. Psikologi perkembangan, mengkaji perkembangan tingkah laku dan aktifitas
mental manusia sepanjang rentang kehidupannya, mulai dari masa konsepsi
hingga meninggal dunia.
B. Psikologi sosial, mengkaji aktifitas, mental manusia dalam kaitannya dengan
situasi sosial.
C. Psikologi kepribadian, mengkaji struktur kepribadian manusia sebagai satu
kesatuan utuh.
D. Psikologi abnormal, mengkaji aktifitas mental individu yang tergolong
abnormal.
E. Psikologi diferensial, menguraikan tentang perbedaan-perbedaan antar
individu.
Psikologi khusus kemungkinan akan terus berkembang sesuai dengan situasi
dan kebutuhan. Karena itu tidak tertutup kemungkinan akan bermunculan cabang-
cabang psikologi khusus lainnya, seperti psikologi perkembangan peserta didik.
Mengacu pada pengertian dan pembagian psikologi, maka dapat dipahami bahwa
psikologi perkembangan peserta didik adalah bidang kajian psikologi perkembangan
3
yang secara khusus mempelajari aspek-aspek perkembangan individu yang berada
pada tahap usia sekolah dasar dan sekolah menengah.
2.1.2 Tujuan Psikologi Perkembangan Peserta Didik
Tujuan psikologi perkembangan peserta didik diantara lain,
A. Memberikan, mengukur, dan menerangkan perubahan dalam tingkah laku serta
kemampuan yang sedang berkembang sesuai dengan tingkat usia dan yang
mempunyai ciri-ciri universal, dalam artian yang berlaku bagi anak-anak
dimana saja dalam lingkungan sosial-budaya mana saja.
B. Mempelajari karakteristik umum perkembangan peserta didik, baik secara
fisik, kognitif, maupun psikososial.
C. Mempelajari perbedaan-perbedaan yang bersifat pribadi pada tahapan, atau
masa perkembangan tertentu.
D. Mempelajari tingkah laku anak pada lingkungan tertentu yang menimbulkan
reaksi yang berbeda.
E. Mempelajari penyimpangan tingkah laku yang dialami seseorang, seperti
kenakalan-kenakalan, kelainan-kelainan dalam fungsionalitas inteleknya, dan
lain-lain.
2.1.3 Manfaat Psikologi Perkembangan Peserta Didik
Psikologi perkembangan peserta didik adalah sebuah disiplin ilmu yang secara
khusus mempelajari tentang perkembangan tingkah peserta didik dalam interaksinya
dengan lingkungannya. Oleh sebab itu banyak manfaat yang akan diperoleh guru atau
calon guru diantaranya:
A. Seorang guru akan dapat memberikan harapan yang realitas terhadap anak dan
remaja. Ini adalah penting, karena jika terlalu banyak yang diharapkan pada usia
tertentu, anak mungkin akan mengembangkan perasaan tidak mampu jika ia
tidak mencapai standar yang ditetapkan orangtua atau guru. Sebaliknya, jika
terlalu sedikit yang diharapkan dari mereka, mereka akan kehilangan
rangsangan untuk mengembangkan kemampuannya.
B. Dapat membantu kita dalam memberikan respons yang tepat terhadap perilaku
tertentu seorang anak. Psikologi perkembangan dapat membantu menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan arti dan sumber pola berpikir,
perasaan, dan tingkah laku anak.
C. Dapat membantu guru mengenali kapan perkembangan normal yang
sesungguhnya dimulai. Guru bisa menyusun pedoman dalam bentuk skala tingi-
4
berat, skala usia-berat, skala usia-mental, dan skala perkembangan sosial atau
emosioanal.
D. Memungkinkan para guru untuk sebelumnya mempersiapkan anak menghadapi
perubahan yang akan teradi pada tubuh, perhatian dan perilakunya.
E. Memungkinkan para guru memberikan bimbingan belajar yang tepat kepada
anak.
F. Memberikan informasi tentang siapa kita, bagaimana kita dapat seperti ini, dan
kemana masa depan akan membawa kita.
2.2 Konsep Dasar Perkembanga Peserta Didik
2.2.1 Hakikat Perkembangan
Istilah “ perkembangan ” ( development ) dalam psikologi merupakan sebuah
konsep yang cukup komplek didalamnya terkandung banyak dimensi.
A. Perkembangan
Secara sederhana, Seifert & Hoffnung ( 1994 ) mendefinisikan perkembangan
sebagai “ long-term changes in aperson’s growth, feelings, pattens of thinking,
social relationship, and motor skills ”.Sementara iru, Chaplin ( 2000 ) mengartikan
perkembangan sebagai : 1). perubaha yang berkesinambungan dan progresif dalam
organisme, dari lahir sampai mati; 2). Pertumbuhan; 3). perubahan dalam bentuk
dan dalam integrasi dari bagian-bagian jasmaniah ke dalam bagian-bagian
fungsional; 4). kedewasaan atau kemunculan pola-pola tingkah laku yang tidak
dipelajari.
Menurut Reni Akbar Hawadi ( 2001 ), “ perkembangan secara luas
menunjukan pada keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimiliki individu
dan tampil dalam kualitas kemampuan, sifat dan ciri-ciri yang baru. Di dalam
istilah perkembangan juga tercakup konsep usia, yang diawali sari saat pembuahan
dan berakhir dengan kematian ”.
Menurut F.J. Monks, dkk.,( 2001 ), pengertian perkembangan menunjuk pada
“ suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang
kembali. Perkembangan menunjukan pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak
dapat diputar kembali ”. Perkembangan dapat juga diartikan sebagai “ proses yang
kekal dan tetap yang menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang
lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan, pemasakan, dan belajar ”.
Santrock ( 1996 ), menjelaskan pengertian perkembangan sebagai berikut :
5
Development is the pattern of change that begins at conception and continues
through thelife span. Most development involves growth, although it includes decay
( as in death and dying ). The patternof movenment is complex because it is product
of several processes-biogical, cognitive, and socioemotional.
Dapat ditarik kesimpulan dari beberapa kesimpulan diatas adalah bahwa
perkembangan tidaklah terbatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin
membesar, melainkan di dalamnya juga terkandung serangkaian perubahan yang
berlangsung secara terus-menerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi jasmaniah
dan rohaniah yang dimiliki individu menuju ke tahap kematangan melalui
pertumbuhan, pemasakan, dan belajar.
B. Pertumbuhan
Pertumbuhan ( growth ) sendiri sebenarnya merupakan sebuah istilah yang
lazim digunakan dalam biologi, sehingga pengertiannya lebih bersifat biologis. C.P.
Chaplin ( 2002 ), mengartikan pertumbuhan sebagai satu pertambahan atau
kenaikan dalam ukuran dari bagian-bagian tubuh atau dari organisme sebagai suatu
keseluruhan. Menurut A.E. Sinolungan, ( 1997 ), pertumbuhan menunjuk pada
perubahan kuantitatif, yaitu yang dapat dihitung atau dicukur, seperti panjang atau
berat tubuh. Sedanglah Ahmad Thanthowi ( 1993 ), mengartikan pertumbuhan
sebagai perubahan jasad yang meningkat dalam ukuran ( size ) sebagai akibat dari
adanya perbanyakan ( multiplication ) sel-sel.
Dari beberapa pengertian diatas dapat dipahami bahwa istilah perubahan dalam
konteks perkembangan merujuk perubahan-perubahan yang bersifat kuantitatif,
yaitu peningkatan dalam ukuran dan struktur, seperti pertumbuhan ingatan,
pertumbuhan berpikir, pertumbuhan kecerdasan, dan sebagainya, sebab
kesemuanya merupakan perubahan fungsi-fungsi rohaniah.
Dengan demikian, istilah “ pertumbuhan ” lebih cenderung menunjuk pada
kemajuan fisik atau pertumbuhan tubuh yang melaju sampai pada suatu titik
optimum dan kemudian menurun menuju pada keruntuhannya. Sedangkan istilah “
perkembangan ” lebih menunjuk pada kemajuan mental atau perkembangan rohani
yang melaju terus sampai akhir hayat. Perkembangan rohani tidak terhambat
walaupun keadaan jasmani sudah sampai pada puncak pertumbuhannya. Bahkan
menurut Witherington ( 1986 ), “ pertumbuhan dalam pengertiannya yang luas
meliputi perkembangan ”.
C. Kematangan
6
Istilah “ kematangan ”, yang dalam bahasa Inggris disebut denganmaturation,
sering dilawankan dengan immaturation, yang artinya tidak matang.
Chaplin (2002) mengartikan kematangan (maturation) sebagai : 1).
perkembangan, proses mencapai kemasakan/usia masak; 2). proses
perkembangan, yang dianggap berasal dari keturunan, atau merupakan tingkah laku
khusus spesies (jenis, rumpun). Myers (1996) mendefinisikan
kematangan (maturation) sebagai “ biological growth processes that enable
orderly in behavior, relatively uninfluenced by experience ” menurut Zigler dan
Stevenson (1993), kematangan adalah“ the orderly physiological changes that
occur in all species over time and that appear to unfold according to a genetic
blueprint ”. Davidoff (1988), menggunakan istilah kematangan (maturation), untuk
menunjuk pada munculnya pola perilaku tertentu yang bergantung pada
pertumbuhan jasmani dan kesiapan susunan saraf.
Kematangan tidak dapat dikategorikan sebagai faktor keturunan atau
pembawaan karena kematangan ini merupakan suatu sifat tersendiri yang umum
dimiliki oleh setiap individu dalam bentuk dan masa tertentu.
D. Perubahan
Perubahan-perubahan dalam perkembangan bertujuan untuk memungkinkan
orang menyesuaikan diri dengan lingkungan di mana ia hidup. Realisasi diri atau
yang biasanya disebut “aktualisasi diri” merupakan faktor yang sangat penting.
Tujuan ini dapat dianggap sebagai suatu dorongan untuk melakukan sesuatu yang
tepat, untuk menjadi manusia seperti yang diinginkan baik secara fisik maupun
psikis.
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam perkembangan itu dapat dibagi ke dalam
empat bentuk, yaitu :
a. Perubahan dalam ukuran besarnya.
Setiap tahun seorang anak tumbuh menjadi dewasa, tinggi dan berat
badannya bertambah, kecuali jika keadaan yang tidak normal mempengaruhinya
maka akan terjadi berbagai penyimpangan dalam pertumbuhannya.
Pertumbuhan mental pun akan menunjukan kemajuan yang sama, seperti
terlihat pada semakin meningkat dan bertambahnya perbendaharaan kosakata
setiap tahunnya, kemampuannya dalam berpikir, mengingat, mengecap, dan
menggunakan sesuatu yang berlangsung selama masa perkembangannya dari
tahun ke tahun.
7
b. Perubahan-perubahan dalam proporsi.
Pertumbuhan fisik tidak terbatas pada perubahan-perubahan ukuran, tetapi
juga pada proporsi. Kemudian ketika anak mencapai usia pubertas, baru proporsi-
proporsi tubuhnya mulai menyerupai orang dewasa. Secara berangsur-angsur dan
bertahap, unsur-unsur fantastik itu mulai menjurus kearah yang lebih realistis.
c. Hilangnya bentuk atau ciri-ciri lama.
Jenis perubahan yang terjadi dalam perkembangan individu adalah
hilangnya bentuk dan ciri-ciri tertentu. Diantara ciri-ciri fisik, berangsur-angsur
hilangnya kelenjar kanak-kanak ( thymus gland ) yang terletak di leher, kelenjar
pinel pada otak, reflek-reflek tertentu, rambut, gigi dengan hilangnya gigi anak-
anak. Sementara itu, ciri-ciri mental diantaranya terlihat dalam perkembangan
bicaranya, impuls-impuls gerakan yang kekanak-kanakan sebelun berpikir, bentuk-
bentuk gerakan bayi, seperti merangkak, merambat, perkembangan
penglihatannya yang semakin tajam atau pengindraan lainnya, terutama yang
berkaitan dengan rasa dan bau atau penciuman.
d. Timbul atau lahirnya ciri-ciri baru.
Diantara ciri dan bentuk pertumbuhan fisik yang sangat penting adalah
tumbuhnya gigi pertama dan kedua yang terlihar jelas pada masa kanak-kanak
memasuki masa remaja. Sedangkan ciri dan bentuk perkembangan mental ialah
tumbuhnya rasa ingin, khususnya yang berkenaan dengan masalah-masalah seks,
desakan/dorongan seks, pengetahuan dan nilai-nilai moral, keyakinan/kepercayaan
agama, bentuk-bentuk bahasa yang berbeda.
2.2.2 Hukum-hukum Perkembangan
A. Hukum Kesatuan Organis
Menurut hukum ini anak adalah satu kesatuan organis, bukan suatu penjumlahan
atau suatu kumpulan unsur yang berdiri sendiri. Pertumbuhan dan perkembangan
adalah differensiasi atau pengkhususan dari totalitas pada unsur-unsur atau bagian-
bagian baru, bukan kombinasi dari unsur-unsur atau bukan suatu kumpulan dari
bagian-bagian.
B. Hukum Tempo Perkembangan
Menurut hukum ini, setiap anak mempunyai tempo kecepatan perkembangan
sendiri-sendiri. Artinya, ada anak yang mengalami perkembangan cepat, sedang,
dan lambat. Tempo perkembangan seorang anak sebenarnya dapat diubah sedikit
tetapi tidak dapat dipaksakan. Misalnya ada orang tua yang menganggap dirinya
8
bijaksana, dengan berusaha mengajari anaknya yang belum sekolah membaca,
menulis dan berhitung. Kemudian ketika anaknya sekolah tidak diberi kesempatan
bermain – main. Tindakan ini dapat mempercepat perkembangan akan tetapi
tindakan seperti ini sebenarnya tidak tepat.
C. Hukum Irama Perkembangan
Hukum irama berlaku untuk setiap manusia, baik perkembangan jasmani maupun
rohani tidak selalu dialami perlahan-lahan dengan urutan-urutan yang teratur,
melainkan merupakan gelombang - gelombang besar dan kecil silih berganti. Di
samping memiliki tempo, perkembangan juga berlangsung sesuai dengan iramanya.
Hukum irama berlaku untuk setiap manusia. Baik perkembangan jasmani maupun
perkembangan rohani tidak selalu dialami perlahan- lahan dengan urutan- urutan
yang teratur, melainkan merupakan gelombang- gelombang besar dan kecil yang
silih berganti. Pada suatu masa, laju perkembanganya berjalan dengan cepat, tetapi
pada waktu berikutnya sedikitpun tidak tampak kemajuan (terhambat).
Kelajuan atau keterhambatan dalam perkembangan itu tidak sama besar pada
setiap anak. Demikian pula proses percepatan maupun pelambatan dalam peralihan
perkembangan tidak sama cara berlangsungnya pada setiap anak. Demikian pula
proses percepatan maupun perlambatan dalam peralihan perkembangan cepat atau
lambat ini, anak dapat dibedakan atas tiga golongan, yaitu:
a. Anak yang tidak menunjukkan perkembangan yang cepat ataupun
terhambat, melainkan perkembangannya berlangsung mendatar dan maju secara
berangsur- angsur. Semuanya berlangsung dengan dengan tenang, masa yang
satu disambung oleh masa berikutnya dengan tidak menunjukkan peralihan
yang nyata.
b. Anak yang cepat sekali berkembang pada waktu kecilnya, tetapi sesudah
besar kecepatan perkembangannya semakin berkurang sehingga akhirnya
berhenti sama sekali.
c. Anak yang lambat laju perkembangannya pada waktu kecil, tetapi
semakin besar (lama) semakin bertambah cepat kemajuannya.
D. Hukum Masa Peka
Masa peka adalah suatu masa ketika fungsi - fungsi jiwa menonjolkan diri keluar,
dan peka akan pengaruh rangsangan yang datang. Menurut Maria Montessori asal
Italia ini berpendapat bahwa masa peka merupakan masa pertumbuhan ketika suatu
fungsi jiwa mudah sekali dipengaruhi dan dikembangkan. Masa peka merupakan
9
masa pertumbuhan ketika suatu fungsi jiwa mudah sekali di pengaruhi dan
dikmbangkan. Usia 3-5 tahun merupakan masa peka, pada masa ini adalah masa
yang baik sekali untuk mempelajari bahasa ibu dan bahasa di daerahnya.
Contohnya, anak yang peka terhadap bahasa, sebut saja Alya yang berumur 4 tahun.
Alya dibesarkan di Bogor sehingga ia dapat dapat berbahasa sunda dengan baik.
Karena ayahnya dimutasikan ke Solo, dan seluruh keluarganya ikut kesana. Baru
satu tahun di sana Alya sudah bisa berbahasa Jawa, sedangkan ayah dan ibunya
belum bisa berbahasa Jawa.
Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa sebaiknya orang tua mengarahkan
potensi yang di miliki anak, agar dapat berkembang dengan baik terlebih pada masa
peka anak, yang mana masa peka ini merupakan suatu masa dimana anak dapat
dengan mudah untuk menangkap rangsangan atau stimulus yang datang. Jika pada
masa peka ini tidak dapat di kembangkan dengan baik, dikhawatirkan akan
mengalami kelainan yang akan mengganggu perkembangan anak karena ia peka
tidak mendapatkan pendidikan dan pelayanan yang maksimal.
E. Hukum Rekapitulasi
Menurut Hackle asal jerman ini menyebut hukum ini hukum biogenetis. Dalam
hukum rekapitulasi ini perkembangan jasmani individu merupakan ulangan dari
perkembangan jenisnya. Dengan kata lain, otogenese adalah rekapitulasi dari
phylogenese. Otogenese adalah perkembangan individu sedangkan phylogenese
adalah kehidupan nenek moyang suatu bangsa. Dengan demikian menurut hukum
rekapitulasi ini perkembangan yang dialami seorang anak merupakan ulangan
ringkas sejarah kehidupan umat manusia. Berdasarkan hukum rekapitulasi tersebut,
perkembangan individu dapat digolongkan kedalam babarapa fase atau masa yang
dalam bentuk realnya dapat dilihat dari permainan mereka. Adapun fase-fase
perkembangan tersebut adalah:
a. Masa berburu dan menyamun ( sampai dengan 8 tahun)
Ciri-ciri yang menonjol dari masa ini adalah bahwa anak-anak dalam
permainannya menunjukkan kesenangan menangkap binatang, bermain dengan
panah-panahan, membuat rumah-rumahan, saling mengintai, saling memata-
matai, saling menyelinap untuk menangkap musuh, dan sebagainya.
b. Masa beternak (8-10 tahun)
10
Masa ini juga disebut dengan masa menggembala. Cara yang menonjol pada
masa ini adalah anak senang sekali memelihara binatang. Misalnya, memelihara
ayam, merpati, perkutut, kucing, hamster, atau kambing.
c. Masa bertani atau bercocok tanam (10-12 tahun)
Ciri yang menonjol pada masa ini adalah anak gemar memelihara tanaman.
Misalnya, tanaman bunga, tanaman pot bunga, atau tanaman dihalaman rumah.
Biasanya anak ingin mempunyai kebun sendiri meskipun dalam ukuran mini.
d. Masa berdagang (12-14 tahun)
Ciri yang menonjol pada masa ini adalah perhatian anak terutama tertuju kepada
hal-hal yang mirip dengan perdagangan. Misalnya, bermain jual beli dengan uang
dari kertas atau daun, tukar menukar perangko bekas, pengumpulan bungkus
rokok, karcis bekas, dan sebagainya.
e. Masa industri (15 tahun ke atas)
Ciri yang menonjol pada masa ini adalah anak gemar membuat permainannya
sendiri dengan bahan-bahan yang ada disekelilingnya. Misalnya, membuat
layang-layang, membuat seruloing bambu, katapel, gasing, dan sebagainya.
F. Hukum mempertahankan dan mengembangkan diri
Dalam diri anak terdapat hasrat dasar untuk mempertahankan dan mengembangkan
diri. Hasrat mempertahankan diri terlihat dalam bentuk-bentuk nafsu makan dan
minum, menjaga keselamatan diri. Sedangkan hasrat pengembangan diri seperti
hasrat ingin tahu, mengenal lingkungan, ingin bergerak, kegiatan bermain-main,
dan sebagainya.
G. Hukum Predistinasi
Menurut hukum predistinasi berarti betapapun sempurnanya pembawaan, bakat,
dan sifat-sifat keturunan, betapapun baiknya lingkungan dan pemeliharaan anak,
serta betapapun lengkapnya sarana dan sumber penghidupan, tetapi proses dan jalan
perkembangan tidak akan berlangsung sebagaimana yang dikehendaki manusia
seandainya nasib tidak membawanya demikian atau jika tidak diizinkan Allah.
BAB III
11
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Psikologi perkembangan peserta didik adalah sebuah disiplin ilmu yang secara
khusus mempelajari tentang perkembangan tingkah peserta didik dalam interaksinya
dengan lingkungannya. Perkembangan tidaklah terbatas pada pengertian pertumbuhan
yang semakin membesar, melainkan di dalamnya juga terkandung serangkaian
perubahan yang berlangsung secara terus-menerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi
jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu menuju ke tahap kematangan melalui
pertumbuhan, pemasakan, dan belajar. Dengan demikian, istilah pertumbuhan lebih
cenderung menunjuk pada kemajuan fisik atau pertumbuhan tubuh yang melaju sampai
pada suatu titik optimum dan kemudian menurun menuju pada keruntuhannya.
Perubahan-perubahan dalam perkembangan bertujuan untuk memungkinkan orang
menyesuaikan diri dengan lingkungan di mana ia hidup.
Hukum-hukum perkembangan
1. Hukum-hukum perkembangan
2. Hukum Kesatuan Organis
3. Hukum Tempo Perkembangan
4. Hukum Irama Perkembangan
5. Hukum Masa Peka
6. Hukum Rekapitulasi
7. Hukum Mempertahankan dan Mengembangkan Diri
8. Hukum Predistinas
DAFTAR PUSTAKA
MAKNA DAN KONSEP DASAR HUKUM PERKEMBANGAN
PESERTA DIDIK
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata Teknologi Informasi dan
Komunikasi yang diampuh oleh Muhamad Ginanjar Ganeswara, S.Kom, M.Pd.
Disusun oleh:
Dicki Abullah 032117054
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
2018

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Teori Motivasi (Iwan Maulana).ppt
Teori Motivasi (Iwan Maulana).pptTeori Motivasi (Iwan Maulana).ppt
Teori Motivasi (Iwan Maulana).ppt
IwanMaulana15
 
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikProses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Deep Walker
 
3. staid ki-iv (konsep dasar perilaku)
3.  staid ki-iv (konsep dasar perilaku)3.  staid ki-iv (konsep dasar perilaku)
3. staid ki-iv (konsep dasar perilaku)
Jumari Awi
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan
fitriantianna
 
20110103190107 pengertian personaliti dan sahsiah dimurnikan 2 2010-2011
20110103190107 pengertian personaliti dan sahsiah dimurnikan 2 2010-201120110103190107 pengertian personaliti dan sahsiah dimurnikan 2 2010-2011
20110103190107 pengertian personaliti dan sahsiah dimurnikan 2 2010-2011
Daivanayagi Doraisamy
 
PUM1 - 8PsikologiPerkembanganI
PUM1 - 8PsikologiPerkembanganIPUM1 - 8PsikologiPerkembanganI
PUM1 - 8PsikologiPerkembanganI
mfrids
 

Was ist angesagt? (20)

Ilmu jiwa agama
Ilmu jiwa agamaIlmu jiwa agama
Ilmu jiwa agama
 
Teori Motivasi (Iwan Maulana).ppt
Teori Motivasi (Iwan Maulana).pptTeori Motivasi (Iwan Maulana).ppt
Teori Motivasi (Iwan Maulana).ppt
 
Tugas word
Tugas wordTugas word
Tugas word
 
Landasan Pendidikan Psikologi (terkait isu-isu pendidikan)
Landasan Pendidikan Psikologi (terkait isu-isu pendidikan) Landasan Pendidikan Psikologi (terkait isu-isu pendidikan)
Landasan Pendidikan Psikologi (terkait isu-isu pendidikan)
 
Efikasi kendiri
Efikasi kendiriEfikasi kendiri
Efikasi kendiri
 
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikProses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
 
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
 
LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN
LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN
LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN
 
3. staid ki-iv (konsep dasar perilaku)
3.  staid ki-iv (konsep dasar perilaku)3.  staid ki-iv (konsep dasar perilaku)
3. staid ki-iv (konsep dasar perilaku)
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan
 
murid-alam-belajar
murid-alam-belajarmurid-alam-belajar
murid-alam-belajar
 
makalah klmpk 5 konseling.docx
makalah klmpk 5 konseling.docxmakalah klmpk 5 konseling.docx
makalah klmpk 5 konseling.docx
 
20110103190107 pengertian personaliti dan sahsiah dimurnikan 2 2010-2011
20110103190107 pengertian personaliti dan sahsiah dimurnikan 2 2010-201120110103190107 pengertian personaliti dan sahsiah dimurnikan 2 2010-2011
20110103190107 pengertian personaliti dan sahsiah dimurnikan 2 2010-2011
 
PUM1 - 8PsikologiPerkembanganI
PUM1 - 8PsikologiPerkembanganIPUM1 - 8PsikologiPerkembanganI
PUM1 - 8PsikologiPerkembanganI
 
Makalah Motivasi
Makalah MotivasiMakalah Motivasi
Makalah Motivasi
 
Rpp aqidah akhlak ma kelas x, 1 2
Rpp aqidah akhlak  ma kelas x, 1 2Rpp aqidah akhlak  ma kelas x, 1 2
Rpp aqidah akhlak ma kelas x, 1 2
 
psikologi pendidikan
psikologi pendidikanpsikologi pendidikan
psikologi pendidikan
 
afi parnawi. Silabus psikologi agama
afi parnawi. Silabus psikologi agamaafi parnawi. Silabus psikologi agama
afi parnawi. Silabus psikologi agama
 
06a bab ii program s1 1
06a bab ii program s1 106a bab ii program s1 1
06a bab ii program s1 1
 
Silabus aqidah kls x
Silabus aqidah kls xSilabus aqidah kls x
Silabus aqidah kls x
 

Ähnlich wie Ppd tik dicki abdullah

Psikologi Perkembangan_Konsep Dasar & Faktor yg Mempengaruhi Perkembangan.pptx
Psikologi Perkembangan_Konsep Dasar & Faktor yg Mempengaruhi Perkembangan.pptxPsikologi Perkembangan_Konsep Dasar & Faktor yg Mempengaruhi Perkembangan.pptx
Psikologi Perkembangan_Konsep Dasar & Faktor yg Mempengaruhi Perkembangan.pptx
Ahmadyassin33
 
Makalah karakteristik-umum-peserta-didik (1)
Makalah karakteristik-umum-peserta-didik (1)Makalah karakteristik-umum-peserta-didik (1)
Makalah karakteristik-umum-peserta-didik (1)
lukman rezkia
 

Ähnlich wie Ppd tik dicki abdullah (20)

makalah psikologi pendidikan, kel 3 - Copy.docx
makalah psikologi pendidikan, kel 3 - Copy.docxmakalah psikologi pendidikan, kel 3 - Copy.docx
makalah psikologi pendidikan, kel 3 - Copy.docx
 
2. MAKALAH KLP 2 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA.docx
2. MAKALAH  KLP 2 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA.docx2. MAKALAH  KLP 2 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA.docx
2. MAKALAH KLP 2 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA.docx
 
psikologi kepribadian
psikologi kepribadianpsikologi kepribadian
psikologi kepribadian
 
proses perkembangan peserta didik
proses perkembangan peserta didikproses perkembangan peserta didik
proses perkembangan peserta didik
 
Psikologi pendidikan jadi
Psikologi pendidikan jadiPsikologi pendidikan jadi
Psikologi pendidikan jadi
 
Tugas makalah tik
Tugas makalah tikTugas makalah tik
Tugas makalah tik
 
Landasan Psikologis.pptx
Landasan Psikologis.pptxLandasan Psikologis.pptx
Landasan Psikologis.pptx
 
Psikologi Belajar.docx
Psikologi Belajar.docxPsikologi Belajar.docx
Psikologi Belajar.docx
 
Buku Perkembangan Peserta Didik
Buku Perkembangan Peserta DidikBuku Perkembangan Peserta Didik
Buku Perkembangan Peserta Didik
 
MAKALAH PPFM KEL 1.docx
MAKALAH PPFM KEL 1.docxMAKALAH PPFM KEL 1.docx
MAKALAH PPFM KEL 1.docx
 
(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud
(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud
(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud
 
Prinsip Perkembangan dan Pertumbuhan
Prinsip Perkembangan dan PertumbuhanPrinsip Perkembangan dan Pertumbuhan
Prinsip Perkembangan dan Pertumbuhan
 
Modul a
Modul aModul a
Modul a
 
Psikologi Perkembangan (Desmita)
Psikologi Perkembangan (Desmita)Psikologi Perkembangan (Desmita)
Psikologi Perkembangan (Desmita)
 
Hakikat Psikologi Perkembangan
Hakikat Psikologi PerkembanganHakikat Psikologi Perkembangan
Hakikat Psikologi Perkembangan
 
PERKEMBANGAN peserta didik kel. 1.pptx
PERKEMBANGAN peserta didik kel. 1.pptxPERKEMBANGAN peserta didik kel. 1.pptx
PERKEMBANGAN peserta didik kel. 1.pptx
 
Psikologi Perkembangan_Konsep Dasar & Faktor yg Mempengaruhi Perkembangan.pptx
Psikologi Perkembangan_Konsep Dasar & Faktor yg Mempengaruhi Perkembangan.pptxPsikologi Perkembangan_Konsep Dasar & Faktor yg Mempengaruhi Perkembangan.pptx
Psikologi Perkembangan_Konsep Dasar & Faktor yg Mempengaruhi Perkembangan.pptx
 
Study eksploratoris karakter keguruan profesional mona.doc
Study eksploratoris karakter keguruan profesional mona.docStudy eksploratoris karakter keguruan profesional mona.doc
Study eksploratoris karakter keguruan profesional mona.doc
 
Study eksploratoris karakter keguruan profesional.doc
Study eksploratoris karakter keguruan profesional.docStudy eksploratoris karakter keguruan profesional.doc
Study eksploratoris karakter keguruan profesional.doc
 
Makalah karakteristik-umum-peserta-didik (1)
Makalah karakteristik-umum-peserta-didik (1)Makalah karakteristik-umum-peserta-didik (1)
Makalah karakteristik-umum-peserta-didik (1)
 

Kürzlich hochgeladen

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Kürzlich hochgeladen (20)

power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 

Ppd tik dicki abdullah

  • 1. i KATA PENGANTAR Puji syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat- Nya kami bisa menyelesaikan makalah mengenai “Makna dan Konsep Dasar Hukum Perkembangan Peserta Didik” untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Dengan makalah ini kami bermaksud memberikan informasi megenai apa psikologi perkembangan peserta didik dan hukum-hukum perkembangan. Dalam penyelesaian makalah ini kami banyak mendapatkan kesulitan, tapi tetap dapat menyelesaikannya. Kami berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan. Kami yakin makalah ini belum sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik serta saran demi penyempurnaan makalah ini. Semoga bermanfaat. Bogor, 27 September 2018 Penyusun
  • 2. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................................................i DAFTAR ISI..............................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1 1.1 Latar belakang...............................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................1 1.3 Tujuan...........................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN............................................................................................2 2.1 MAKNA PSIKOLOGI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK................2 2.1.1 Pengertian Psikologi Perkembangan Peserta Didik............................2 2.1.2 Tujuan Psikologi Perkembangan Peserta Didik..................................3 2.1.3 Manfaat Psikologi Perkembangan Peserta Didik................................3 2.2 KONSEP DASAR PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.......................4 2.2.1 Hakikat Perkembangan.......................................................................4 2.2.2 Hukum-Hukum Perkembangan...........................................................7 BAB III PENUTUP....................................................................................................11 3.1 KESIMPULAN ............................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA
  • 3. 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Peserta didik adalah makhluk social. Makhluk social, ia membutuhkan orang lain untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang utuh. Dalam perkembangannya, pendapat dan sikap peserta didik dapat berubah karena interaksi dan saling berpengaruh antar sesame peserta didik, maupun dengan proses sosialisasi. Perkembangan identic dengan tumbuh kembang fisik dan psikologis anak sesuai dengan umurnya, perkembangan juga berhubungan dengan proses belajar terutama mengenai isinya, yaitu mengenai apa yang akan berkembang berkaitan dengan tingkah laku belajar peserta didik, juga bagaimana sesuatu itu dipelajari, apakah misalnya melalui hafalan atau melalui peniruan dengan menangkap hubungan-hubungan, hal ini semua ikut menentukan proses perkembangan. Dengan mengetahui perkembangan peserta didik, diharapkan para calon pendidik akan lebih mudah untuk membuat generasi penerus yang berkualitas, dengan mengetahui konsep-konsep perkembangan peserta didik. 1. 2 Rumusan Masalah 1. Apa makna psikologi perkembangan peserta didik? 2. Apa yang dimaksud konsep dasar perkembangan peserta didik? 1. 3 Tujuan 1. Mengetahui makna psikologi perkembangan peserta didik 2. Mengetahui konsep dasar perkembangan peserta didik
  • 4. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Makna Psikologi Perkembangan Peserta Didik 2.1.1 Pengertian Psikologi Perkembangan Peserta Didik Psikologi merupakan suatu disiplin ilmu yang sangat besar manfaatnya bagikehidupan manusia. Psikologi menempatkan manusia sebagai objek kajiannya. Manusia sendiri adalah makhluk individual sekaligus makhluk sosial. Menyadari posisi manusia yang demikian, maka secara jelas, yang menjadi objek kajian psikologi modern adalah, manusia serta aktifitas-aktifitas mentalnya dalam interaksi dengan lingkungannya. Secara umum psikologi dapat dibedakan menjadi dua cabang, yaitu psikologi teoritis, dan psikologi terapan. Psikologi teoritis dapat pula dibedakan atas dua bagian, yaitu psikologi umum dan psikologi khusus. Psikologi umum adalah psikologi teoritis yang mempelajari aktifitas-aktifitas mental manusia yang bersifat umum dalam rangka mencari dalil-dalil umum dan teori-teori psikologi. Sedangkan psikologi khusus adalah psikologi teoritis yang menyelidiki segi-segi khusus aktifitas mental manusia, psikologi khusus ini terdiri dari: A. Psikologi perkembangan, mengkaji perkembangan tingkah laku dan aktifitas mental manusia sepanjang rentang kehidupannya, mulai dari masa konsepsi hingga meninggal dunia. B. Psikologi sosial, mengkaji aktifitas, mental manusia dalam kaitannya dengan situasi sosial. C. Psikologi kepribadian, mengkaji struktur kepribadian manusia sebagai satu kesatuan utuh. D. Psikologi abnormal, mengkaji aktifitas mental individu yang tergolong abnormal. E. Psikologi diferensial, menguraikan tentang perbedaan-perbedaan antar individu. Psikologi khusus kemungkinan akan terus berkembang sesuai dengan situasi dan kebutuhan. Karena itu tidak tertutup kemungkinan akan bermunculan cabang- cabang psikologi khusus lainnya, seperti psikologi perkembangan peserta didik. Mengacu pada pengertian dan pembagian psikologi, maka dapat dipahami bahwa psikologi perkembangan peserta didik adalah bidang kajian psikologi perkembangan
  • 5. 3 yang secara khusus mempelajari aspek-aspek perkembangan individu yang berada pada tahap usia sekolah dasar dan sekolah menengah. 2.1.2 Tujuan Psikologi Perkembangan Peserta Didik Tujuan psikologi perkembangan peserta didik diantara lain, A. Memberikan, mengukur, dan menerangkan perubahan dalam tingkah laku serta kemampuan yang sedang berkembang sesuai dengan tingkat usia dan yang mempunyai ciri-ciri universal, dalam artian yang berlaku bagi anak-anak dimana saja dalam lingkungan sosial-budaya mana saja. B. Mempelajari karakteristik umum perkembangan peserta didik, baik secara fisik, kognitif, maupun psikososial. C. Mempelajari perbedaan-perbedaan yang bersifat pribadi pada tahapan, atau masa perkembangan tertentu. D. Mempelajari tingkah laku anak pada lingkungan tertentu yang menimbulkan reaksi yang berbeda. E. Mempelajari penyimpangan tingkah laku yang dialami seseorang, seperti kenakalan-kenakalan, kelainan-kelainan dalam fungsionalitas inteleknya, dan lain-lain. 2.1.3 Manfaat Psikologi Perkembangan Peserta Didik Psikologi perkembangan peserta didik adalah sebuah disiplin ilmu yang secara khusus mempelajari tentang perkembangan tingkah peserta didik dalam interaksinya dengan lingkungannya. Oleh sebab itu banyak manfaat yang akan diperoleh guru atau calon guru diantaranya: A. Seorang guru akan dapat memberikan harapan yang realitas terhadap anak dan remaja. Ini adalah penting, karena jika terlalu banyak yang diharapkan pada usia tertentu, anak mungkin akan mengembangkan perasaan tidak mampu jika ia tidak mencapai standar yang ditetapkan orangtua atau guru. Sebaliknya, jika terlalu sedikit yang diharapkan dari mereka, mereka akan kehilangan rangsangan untuk mengembangkan kemampuannya. B. Dapat membantu kita dalam memberikan respons yang tepat terhadap perilaku tertentu seorang anak. Psikologi perkembangan dapat membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan arti dan sumber pola berpikir, perasaan, dan tingkah laku anak. C. Dapat membantu guru mengenali kapan perkembangan normal yang sesungguhnya dimulai. Guru bisa menyusun pedoman dalam bentuk skala tingi-
  • 6. 4 berat, skala usia-berat, skala usia-mental, dan skala perkembangan sosial atau emosioanal. D. Memungkinkan para guru untuk sebelumnya mempersiapkan anak menghadapi perubahan yang akan teradi pada tubuh, perhatian dan perilakunya. E. Memungkinkan para guru memberikan bimbingan belajar yang tepat kepada anak. F. Memberikan informasi tentang siapa kita, bagaimana kita dapat seperti ini, dan kemana masa depan akan membawa kita. 2.2 Konsep Dasar Perkembanga Peserta Didik 2.2.1 Hakikat Perkembangan Istilah “ perkembangan ” ( development ) dalam psikologi merupakan sebuah konsep yang cukup komplek didalamnya terkandung banyak dimensi. A. Perkembangan Secara sederhana, Seifert & Hoffnung ( 1994 ) mendefinisikan perkembangan sebagai “ long-term changes in aperson’s growth, feelings, pattens of thinking, social relationship, and motor skills ”.Sementara iru, Chaplin ( 2000 ) mengartikan perkembangan sebagai : 1). perubaha yang berkesinambungan dan progresif dalam organisme, dari lahir sampai mati; 2). Pertumbuhan; 3). perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian-bagian jasmaniah ke dalam bagian-bagian fungsional; 4). kedewasaan atau kemunculan pola-pola tingkah laku yang tidak dipelajari. Menurut Reni Akbar Hawadi ( 2001 ), “ perkembangan secara luas menunjukan pada keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kualitas kemampuan, sifat dan ciri-ciri yang baru. Di dalam istilah perkembangan juga tercakup konsep usia, yang diawali sari saat pembuahan dan berakhir dengan kematian ”. Menurut F.J. Monks, dkk.,( 2001 ), pengertian perkembangan menunjuk pada “ suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Perkembangan menunjukan pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali ”. Perkembangan dapat juga diartikan sebagai “ proses yang kekal dan tetap yang menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan, pemasakan, dan belajar ”. Santrock ( 1996 ), menjelaskan pengertian perkembangan sebagai berikut :
  • 7. 5 Development is the pattern of change that begins at conception and continues through thelife span. Most development involves growth, although it includes decay ( as in death and dying ). The patternof movenment is complex because it is product of several processes-biogical, cognitive, and socioemotional. Dapat ditarik kesimpulan dari beberapa kesimpulan diatas adalah bahwa perkembangan tidaklah terbatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin membesar, melainkan di dalamnya juga terkandung serangkaian perubahan yang berlangsung secara terus-menerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu menuju ke tahap kematangan melalui pertumbuhan, pemasakan, dan belajar. B. Pertumbuhan Pertumbuhan ( growth ) sendiri sebenarnya merupakan sebuah istilah yang lazim digunakan dalam biologi, sehingga pengertiannya lebih bersifat biologis. C.P. Chaplin ( 2002 ), mengartikan pertumbuhan sebagai satu pertambahan atau kenaikan dalam ukuran dari bagian-bagian tubuh atau dari organisme sebagai suatu keseluruhan. Menurut A.E. Sinolungan, ( 1997 ), pertumbuhan menunjuk pada perubahan kuantitatif, yaitu yang dapat dihitung atau dicukur, seperti panjang atau berat tubuh. Sedanglah Ahmad Thanthowi ( 1993 ), mengartikan pertumbuhan sebagai perubahan jasad yang meningkat dalam ukuran ( size ) sebagai akibat dari adanya perbanyakan ( multiplication ) sel-sel. Dari beberapa pengertian diatas dapat dipahami bahwa istilah perubahan dalam konteks perkembangan merujuk perubahan-perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu peningkatan dalam ukuran dan struktur, seperti pertumbuhan ingatan, pertumbuhan berpikir, pertumbuhan kecerdasan, dan sebagainya, sebab kesemuanya merupakan perubahan fungsi-fungsi rohaniah. Dengan demikian, istilah “ pertumbuhan ” lebih cenderung menunjuk pada kemajuan fisik atau pertumbuhan tubuh yang melaju sampai pada suatu titik optimum dan kemudian menurun menuju pada keruntuhannya. Sedangkan istilah “ perkembangan ” lebih menunjuk pada kemajuan mental atau perkembangan rohani yang melaju terus sampai akhir hayat. Perkembangan rohani tidak terhambat walaupun keadaan jasmani sudah sampai pada puncak pertumbuhannya. Bahkan menurut Witherington ( 1986 ), “ pertumbuhan dalam pengertiannya yang luas meliputi perkembangan ”. C. Kematangan
  • 8. 6 Istilah “ kematangan ”, yang dalam bahasa Inggris disebut denganmaturation, sering dilawankan dengan immaturation, yang artinya tidak matang. Chaplin (2002) mengartikan kematangan (maturation) sebagai : 1). perkembangan, proses mencapai kemasakan/usia masak; 2). proses perkembangan, yang dianggap berasal dari keturunan, atau merupakan tingkah laku khusus spesies (jenis, rumpun). Myers (1996) mendefinisikan kematangan (maturation) sebagai “ biological growth processes that enable orderly in behavior, relatively uninfluenced by experience ” menurut Zigler dan Stevenson (1993), kematangan adalah“ the orderly physiological changes that occur in all species over time and that appear to unfold according to a genetic blueprint ”. Davidoff (1988), menggunakan istilah kematangan (maturation), untuk menunjuk pada munculnya pola perilaku tertentu yang bergantung pada pertumbuhan jasmani dan kesiapan susunan saraf. Kematangan tidak dapat dikategorikan sebagai faktor keturunan atau pembawaan karena kematangan ini merupakan suatu sifat tersendiri yang umum dimiliki oleh setiap individu dalam bentuk dan masa tertentu. D. Perubahan Perubahan-perubahan dalam perkembangan bertujuan untuk memungkinkan orang menyesuaikan diri dengan lingkungan di mana ia hidup. Realisasi diri atau yang biasanya disebut “aktualisasi diri” merupakan faktor yang sangat penting. Tujuan ini dapat dianggap sebagai suatu dorongan untuk melakukan sesuatu yang tepat, untuk menjadi manusia seperti yang diinginkan baik secara fisik maupun psikis. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam perkembangan itu dapat dibagi ke dalam empat bentuk, yaitu : a. Perubahan dalam ukuran besarnya. Setiap tahun seorang anak tumbuh menjadi dewasa, tinggi dan berat badannya bertambah, kecuali jika keadaan yang tidak normal mempengaruhinya maka akan terjadi berbagai penyimpangan dalam pertumbuhannya. Pertumbuhan mental pun akan menunjukan kemajuan yang sama, seperti terlihat pada semakin meningkat dan bertambahnya perbendaharaan kosakata setiap tahunnya, kemampuannya dalam berpikir, mengingat, mengecap, dan menggunakan sesuatu yang berlangsung selama masa perkembangannya dari tahun ke tahun.
  • 9. 7 b. Perubahan-perubahan dalam proporsi. Pertumbuhan fisik tidak terbatas pada perubahan-perubahan ukuran, tetapi juga pada proporsi. Kemudian ketika anak mencapai usia pubertas, baru proporsi- proporsi tubuhnya mulai menyerupai orang dewasa. Secara berangsur-angsur dan bertahap, unsur-unsur fantastik itu mulai menjurus kearah yang lebih realistis. c. Hilangnya bentuk atau ciri-ciri lama. Jenis perubahan yang terjadi dalam perkembangan individu adalah hilangnya bentuk dan ciri-ciri tertentu. Diantara ciri-ciri fisik, berangsur-angsur hilangnya kelenjar kanak-kanak ( thymus gland ) yang terletak di leher, kelenjar pinel pada otak, reflek-reflek tertentu, rambut, gigi dengan hilangnya gigi anak- anak. Sementara itu, ciri-ciri mental diantaranya terlihat dalam perkembangan bicaranya, impuls-impuls gerakan yang kekanak-kanakan sebelun berpikir, bentuk- bentuk gerakan bayi, seperti merangkak, merambat, perkembangan penglihatannya yang semakin tajam atau pengindraan lainnya, terutama yang berkaitan dengan rasa dan bau atau penciuman. d. Timbul atau lahirnya ciri-ciri baru. Diantara ciri dan bentuk pertumbuhan fisik yang sangat penting adalah tumbuhnya gigi pertama dan kedua yang terlihar jelas pada masa kanak-kanak memasuki masa remaja. Sedangkan ciri dan bentuk perkembangan mental ialah tumbuhnya rasa ingin, khususnya yang berkenaan dengan masalah-masalah seks, desakan/dorongan seks, pengetahuan dan nilai-nilai moral, keyakinan/kepercayaan agama, bentuk-bentuk bahasa yang berbeda. 2.2.2 Hukum-hukum Perkembangan A. Hukum Kesatuan Organis Menurut hukum ini anak adalah satu kesatuan organis, bukan suatu penjumlahan atau suatu kumpulan unsur yang berdiri sendiri. Pertumbuhan dan perkembangan adalah differensiasi atau pengkhususan dari totalitas pada unsur-unsur atau bagian- bagian baru, bukan kombinasi dari unsur-unsur atau bukan suatu kumpulan dari bagian-bagian. B. Hukum Tempo Perkembangan Menurut hukum ini, setiap anak mempunyai tempo kecepatan perkembangan sendiri-sendiri. Artinya, ada anak yang mengalami perkembangan cepat, sedang, dan lambat. Tempo perkembangan seorang anak sebenarnya dapat diubah sedikit tetapi tidak dapat dipaksakan. Misalnya ada orang tua yang menganggap dirinya
  • 10. 8 bijaksana, dengan berusaha mengajari anaknya yang belum sekolah membaca, menulis dan berhitung. Kemudian ketika anaknya sekolah tidak diberi kesempatan bermain – main. Tindakan ini dapat mempercepat perkembangan akan tetapi tindakan seperti ini sebenarnya tidak tepat. C. Hukum Irama Perkembangan Hukum irama berlaku untuk setiap manusia, baik perkembangan jasmani maupun rohani tidak selalu dialami perlahan-lahan dengan urutan-urutan yang teratur, melainkan merupakan gelombang - gelombang besar dan kecil silih berganti. Di samping memiliki tempo, perkembangan juga berlangsung sesuai dengan iramanya. Hukum irama berlaku untuk setiap manusia. Baik perkembangan jasmani maupun perkembangan rohani tidak selalu dialami perlahan- lahan dengan urutan- urutan yang teratur, melainkan merupakan gelombang- gelombang besar dan kecil yang silih berganti. Pada suatu masa, laju perkembanganya berjalan dengan cepat, tetapi pada waktu berikutnya sedikitpun tidak tampak kemajuan (terhambat). Kelajuan atau keterhambatan dalam perkembangan itu tidak sama besar pada setiap anak. Demikian pula proses percepatan maupun pelambatan dalam peralihan perkembangan tidak sama cara berlangsungnya pada setiap anak. Demikian pula proses percepatan maupun perlambatan dalam peralihan perkembangan cepat atau lambat ini, anak dapat dibedakan atas tiga golongan, yaitu: a. Anak yang tidak menunjukkan perkembangan yang cepat ataupun terhambat, melainkan perkembangannya berlangsung mendatar dan maju secara berangsur- angsur. Semuanya berlangsung dengan dengan tenang, masa yang satu disambung oleh masa berikutnya dengan tidak menunjukkan peralihan yang nyata. b. Anak yang cepat sekali berkembang pada waktu kecilnya, tetapi sesudah besar kecepatan perkembangannya semakin berkurang sehingga akhirnya berhenti sama sekali. c. Anak yang lambat laju perkembangannya pada waktu kecil, tetapi semakin besar (lama) semakin bertambah cepat kemajuannya. D. Hukum Masa Peka Masa peka adalah suatu masa ketika fungsi - fungsi jiwa menonjolkan diri keluar, dan peka akan pengaruh rangsangan yang datang. Menurut Maria Montessori asal Italia ini berpendapat bahwa masa peka merupakan masa pertumbuhan ketika suatu fungsi jiwa mudah sekali dipengaruhi dan dikembangkan. Masa peka merupakan
  • 11. 9 masa pertumbuhan ketika suatu fungsi jiwa mudah sekali di pengaruhi dan dikmbangkan. Usia 3-5 tahun merupakan masa peka, pada masa ini adalah masa yang baik sekali untuk mempelajari bahasa ibu dan bahasa di daerahnya. Contohnya, anak yang peka terhadap bahasa, sebut saja Alya yang berumur 4 tahun. Alya dibesarkan di Bogor sehingga ia dapat dapat berbahasa sunda dengan baik. Karena ayahnya dimutasikan ke Solo, dan seluruh keluarganya ikut kesana. Baru satu tahun di sana Alya sudah bisa berbahasa Jawa, sedangkan ayah dan ibunya belum bisa berbahasa Jawa. Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa sebaiknya orang tua mengarahkan potensi yang di miliki anak, agar dapat berkembang dengan baik terlebih pada masa peka anak, yang mana masa peka ini merupakan suatu masa dimana anak dapat dengan mudah untuk menangkap rangsangan atau stimulus yang datang. Jika pada masa peka ini tidak dapat di kembangkan dengan baik, dikhawatirkan akan mengalami kelainan yang akan mengganggu perkembangan anak karena ia peka tidak mendapatkan pendidikan dan pelayanan yang maksimal. E. Hukum Rekapitulasi Menurut Hackle asal jerman ini menyebut hukum ini hukum biogenetis. Dalam hukum rekapitulasi ini perkembangan jasmani individu merupakan ulangan dari perkembangan jenisnya. Dengan kata lain, otogenese adalah rekapitulasi dari phylogenese. Otogenese adalah perkembangan individu sedangkan phylogenese adalah kehidupan nenek moyang suatu bangsa. Dengan demikian menurut hukum rekapitulasi ini perkembangan yang dialami seorang anak merupakan ulangan ringkas sejarah kehidupan umat manusia. Berdasarkan hukum rekapitulasi tersebut, perkembangan individu dapat digolongkan kedalam babarapa fase atau masa yang dalam bentuk realnya dapat dilihat dari permainan mereka. Adapun fase-fase perkembangan tersebut adalah: a. Masa berburu dan menyamun ( sampai dengan 8 tahun) Ciri-ciri yang menonjol dari masa ini adalah bahwa anak-anak dalam permainannya menunjukkan kesenangan menangkap binatang, bermain dengan panah-panahan, membuat rumah-rumahan, saling mengintai, saling memata- matai, saling menyelinap untuk menangkap musuh, dan sebagainya. b. Masa beternak (8-10 tahun)
  • 12. 10 Masa ini juga disebut dengan masa menggembala. Cara yang menonjol pada masa ini adalah anak senang sekali memelihara binatang. Misalnya, memelihara ayam, merpati, perkutut, kucing, hamster, atau kambing. c. Masa bertani atau bercocok tanam (10-12 tahun) Ciri yang menonjol pada masa ini adalah anak gemar memelihara tanaman. Misalnya, tanaman bunga, tanaman pot bunga, atau tanaman dihalaman rumah. Biasanya anak ingin mempunyai kebun sendiri meskipun dalam ukuran mini. d. Masa berdagang (12-14 tahun) Ciri yang menonjol pada masa ini adalah perhatian anak terutama tertuju kepada hal-hal yang mirip dengan perdagangan. Misalnya, bermain jual beli dengan uang dari kertas atau daun, tukar menukar perangko bekas, pengumpulan bungkus rokok, karcis bekas, dan sebagainya. e. Masa industri (15 tahun ke atas) Ciri yang menonjol pada masa ini adalah anak gemar membuat permainannya sendiri dengan bahan-bahan yang ada disekelilingnya. Misalnya, membuat layang-layang, membuat seruloing bambu, katapel, gasing, dan sebagainya. F. Hukum mempertahankan dan mengembangkan diri Dalam diri anak terdapat hasrat dasar untuk mempertahankan dan mengembangkan diri. Hasrat mempertahankan diri terlihat dalam bentuk-bentuk nafsu makan dan minum, menjaga keselamatan diri. Sedangkan hasrat pengembangan diri seperti hasrat ingin tahu, mengenal lingkungan, ingin bergerak, kegiatan bermain-main, dan sebagainya. G. Hukum Predistinasi Menurut hukum predistinasi berarti betapapun sempurnanya pembawaan, bakat, dan sifat-sifat keturunan, betapapun baiknya lingkungan dan pemeliharaan anak, serta betapapun lengkapnya sarana dan sumber penghidupan, tetapi proses dan jalan perkembangan tidak akan berlangsung sebagaimana yang dikehendaki manusia seandainya nasib tidak membawanya demikian atau jika tidak diizinkan Allah. BAB III
  • 13. 11 PENUTUP 3.1 Kesimpulan Psikologi perkembangan peserta didik adalah sebuah disiplin ilmu yang secara khusus mempelajari tentang perkembangan tingkah peserta didik dalam interaksinya dengan lingkungannya. Perkembangan tidaklah terbatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin membesar, melainkan di dalamnya juga terkandung serangkaian perubahan yang berlangsung secara terus-menerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu menuju ke tahap kematangan melalui pertumbuhan, pemasakan, dan belajar. Dengan demikian, istilah pertumbuhan lebih cenderung menunjuk pada kemajuan fisik atau pertumbuhan tubuh yang melaju sampai pada suatu titik optimum dan kemudian menurun menuju pada keruntuhannya. Perubahan-perubahan dalam perkembangan bertujuan untuk memungkinkan orang menyesuaikan diri dengan lingkungan di mana ia hidup. Hukum-hukum perkembangan 1. Hukum-hukum perkembangan 2. Hukum Kesatuan Organis 3. Hukum Tempo Perkembangan 4. Hukum Irama Perkembangan 5. Hukum Masa Peka 6. Hukum Rekapitulasi 7. Hukum Mempertahankan dan Mengembangkan Diri 8. Hukum Predistinas
  • 15. MAKNA DAN KONSEP DASAR HUKUM PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata Teknologi Informasi dan Komunikasi yang diampuh oleh Muhamad Ginanjar Ganeswara, S.Kom, M.Pd. Disusun oleh: Dicki Abullah 032117054 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN 2018