Sistem pernapasan pada manusia terdiri dari alat-alat pernapasan mulai dari rongga hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, hingga paru-paru dan alveolus. Proses pernapasan meliputi inspirasi dimana udara masuk ke paru-paru dan ekspirasi dimana udara keluar. Pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida terjadi di dalam alveolus.
5. Proses pembakaran zat-zat makanan dalam sel.
Disebut juga pernapasan seluler karna berlangsung di dalam sel yaitu
di dalam sitoplasma dan mitokondria.
Proses pembakaran tersebut menggunakan oksigen, dan lebih dari
90% energi yang dihasilkan dari pembakran tersebut disimpan dalam bentuk
ATP (adenosin trifosfat)
C6H12O6 + 6O2
6CO2 + 6H2O + 38ATP
8. Alat Pernapasan
Rongga Hidung
Faring
Bronkus & Bronkiolus
Laring
Trakea
Paru-paru & Alveolus
Adalah serangkaian alat-alat pernapasan yang berupa
saluran dan berakhir pada paru-paru di dalam rongga
dada.
9. Alat Pernapasan
Rongga Hidung
Rongga Hidung
Faring
Bronkus & Bronkiolus
Laring
Trakea
Paru-paru & Alveolus
Rongga hidung berhubungan dengan
tulang dahi , tulang ayak, kelenjar air
mata, telinga bagian tengah, serta rongga
Merupakan saluran pertama yang dilalui udara
mulut.
saat kita menarik napas.
Itulah sebabnya mengapa kita bisa
Pada rongga hidung terdapat:
bernapas melalui mulut.
1. Rambut hidung : berfungsi untuk
manangkap & menyaring partikel dari
udara yang masuk.
2. Cairan mukus : berfungsi untuk
menangkap partikel yang lolos melewati
rambut hidung & mengatur suhu udara
pernapasan agar sesuai dengan panas
tubuh kita.
3. Indra penciuman : indra yang
memungkinkan kita dapat mendeteksi dan
menyelidiki adanya bau yang dihantarkan
udara.
10. Alat Pernapasan
Faring
Merupakan daerah persilangan
antara saluran makanan (esofagus)
dan saluran pernapasan (trakea).
Pada faring terdapat 3 bagian :
1. Nesofaring : daerah faring yang
membuka ke arah rongga
hidung, diatas langit-langit lunak.
2. Orofaring : daerah faring yang
membuka kearah rongga mulut.
3. Laringofaring : daerah faring
yang membuka ke daerah laring.
Rongga Hidung
Faring
Bronkus & Bronkiolus
Laring
Trakea
Paru-paru & Alveolus
11. Alat Pernapasan
Rongga Hidung
Faring
Bronkus & Bronkiolus
Laring
Tersusun atas kepingan tulang rawan
& berfungsi untuk menyalurkan udara dari
faring ke trakea.
Pada bagian atas laring terdapat
suatu bukaan celah (glotis) dan glotis memiliki
penutup yang disebut epiglotis. Dan berfungsi
untuk mencegah makanan masuk kedalam
saluran respirasi.
Laring juga disebut kotak suara karna
didalamnya terdapat pita suara yang dapat
bergetar saat udara melewatinya sehingga
menghasilkan suara. Keras lemahnya suara
ditentukan oleh aliran udara yang melewati
selaput suara.
Laring
Trakea
Paru-paru & Alveolus
12. Alat Pernapasan
Rongga Hidung
Faring
Bronkus & Bronkiolus
Trakea
Merupakan alat pernapasan berbentuk tabung yang
menghubungkan laring dengan bronkus.
Terusun atas tulang rawan yang berbentuk C. Tulang
rawan tersebut berfungsi untuk mencegah terjadinya
pengempisan yang dapat menggangu masuknya udara
dan menjaga kekuatan trakea saat menarik napas.
Trakea & bronkus terdiri atas 3 lapisan sel. Yaitu lapisan
epitelium kolumar ( yang bersilia & berlendir), lapisan
tulang rawan dengan otot polos, dan lapisan terluar
yang terdiri dari jaringan pengikat. Dalam hal ini adanya
silia dan mukus yang dihasilkan oleh sel-sel goblet
epitelium menyebabkan materi yang tidak diinginkan
tertahan dan dapat dikeluarkan melalui bersin atau
batuk.
Laring
Trakea
Paru-paru & Alveolus
13. Alat Pernapasan
Rongga Hidung
Faring
Bronkus & Bronkiolus
Bronkus & Bronkiolus
Adalah cabang trakea yang megarah ke paru-paru
kanan ataupun kiri.
Bronkus kanan bercabang kedalam 3 lobus
(gelambir) paru-paru. Sedangkan bronkus kiri
bercabang kedalam 2 lobus.
Bronkus tersusun atas tulang rawan seperti halnya
trakea.
Lalu, udara dalam masing-masing bronkus masuk
ke beberapa cabang saluran yang lebih kecil yang
disebut “bronkiolus”. Tidak seperti trakea &
bronkus, bronkiolus tidak tersusun atas tulang
rawan.
Selanjutnya, masing-masing bronkiolus berakhir
pasa sekelompok kantong udara yang disebut
“Alveoli” (tunggal : Alveolus)
Laring
Trakea
Paru-paru & Alveolus
14. Alat Pernapasan
Rongga Hidung
Faring
Bronkus & Bronkiolus
Laring
Trakea
Paru-paru & Alveolus
Paru-paru & Alveolus
Paru-paru merupakan alat pernapasan utama pada manusai. Yang berjumlah sepasang dan
dilindungi oleh 12 pasang tulang rusuk dan diafragma.
Diafragma : partisi otot yang berbentuk kubah yang memisahkan rongga dada dan perut.
Tiap paru-paru memiliki rongga pleura , yaitu suatu ruangan yang dibatasi oleh 2 atau lebih
membran pleura yang transparan. Pada rongga pleura terdapat semacam cairan lubrikasi
yang disekresi oleh membran pleura. Cairan lubrikasi berfungsi untuk mengurangi gesekan
paru-paru dengan membran rusuk serta memudahkan paru-paru untuk mengembang dan
mengempis selama berlangsungnya proses pernapasan.
paru-paru sebelah kanan memiliki 3 lobus dan paru-paru kiri 2 lobus. Masingmasing lobus terbagi atas lobulus dan setiap lobulus mengandung jutaan Alveolus.
Lihat Alveolus....
15. Alat Pernapasan
Rongga Hidung
Faring
Bronkus & Bronkiolus
Laring
Trakea
Paru-paru & Alveolus
Alveolus
Merupakan bagian akhir dari saluran pernapasan dan berbentuk gelembunggelembung halus. Di sinilah terjadi proses pertukaran gas antara oksigen dan
karbon dioksida. Diperkirakan lebih dari 300 juta alveolus yang terdapat di dalam
paru-paru kita.
Ketebalan dinding alveolus hanya mencapai 0,004mm. Pemukaan dalam alveolus
terdiri atas sel-sel epitelium pipih serat kolagen dan serat elastik struktur dinding
demikian menyebabkan alveolus menjadi fleksibel sehingga memudahkannya
untuk mengembang dan mengempis selama bernapas.
16. Alat Pernapasan
Rongga Hidung
Faring
Bronkus & Bronkiolus
Alveolus
Permukaan luar alveolus diselubungi oleh
jalinan kapiler paru-paru disini terjadi
pertukaran gas oksigen dengan karbon
dioksida. Oksigen berdifusi melintasi dinding
alveolus masuk ke plasma darah, sedangkan
karbon dioksida berdifusi dari plasma darah
melintasi dinding alveolus masuk kedalam
ujung saluran pernapasan tersebut.
Laring
Trakea
Paru-paru & Alveolus
18. Mekanisme pernapasan
Inspirasi
Ekspirasi
Aktivitas bernapas dapat berlangsung melalui 2 fase, yaitu inspirasi dan ekspirasi.
Kedua fase tersebut selalu melibatkan pergerakan tulang rusuk dan diafragma.
Inspirasi (inshalasi)
Adalah proses pengambilan udara dari lingkuangan
sehingga masuk ke dalam paru-paru.
Inspirasi terjadi jika otot-otot antar tulang rusuk dan
tulang dada terangkat ke atas.
Akibatnya, rongga dada membesar dan tekanan dan
dalam paru-paru berkurang sehingga udara masuk
dan terjadilah inspirasi.
19. Mekanisme pernapasan
Inspirasi
Ekspirasi
Aktivitas bernapas dapat berlangsung melalui 2 fase, yaitu inspirasi dan ekspirasi.
Kedua fase tersebut selalu melibatkan pergerakan tulang rusuk dan diafragma.
Ekspirasi (ekshalasi)
Adalah proses pengeluaran udara dari paru-paru.
Ekspirasi terjadi jika otot-otot antar tulang-tulang
rusuk relaksasi, yaitu tulang rusuk dan tulang dada
turun kembali pada kedudukan semula sehingga
dada mengempis.
Oleh karna volume paru-paru berkurang maka
tekanan udara dalam paru-paru bertambah,
akibatnya udara keluar, dan terjadilah ekspirasi.
21. Macam pernapasan
Pernapasan Dada
Pernapasan Perut
Berdasarkan cara melakukan inspirasi & ekspirasi pernapasn manusia
dapat dibedakan atas pernapsan dada dan pernapasan perut.
22. Macam pernapasan
Pernapasan Dada
Pernapasan Perut
Pernapasan dada
Terjadi karna aktivitas otot antar tulang rusuk. Jika otot antar tulang rusuk
eksternal berkontraksi, maka tulang-tulang rusuk terangkat.
Akibatnya, rongga dada membesar, sedangkan tekanan udara di
dalamnya menjadi lebih kecil dari pada di luar sehingga terjadi inspirasi.
Jika otot antar tulang rusuk internal berkontraksi, maka tulang rusuk akan
tertekan dan akan kembali ke posisi semula. Pada sat itu, rongga dada
mengecil dan tekanan udara di dalamnya menjadi lebih besar daripada
di luar sehingga terjadi ekspirasi.
23. Macam pernapasan
Pernapasan Dada
Pernapasan Perut
Pernapasan perut
Terjadi karna aktivitas diafragma. Jika diafragma berkontraksi , diafragma
akan mendatar. Akibatnya, rongga dada membesar sehingga tekanan
udara di dalamya menjadi lebih kecil dari pada di luar. Kondisi demikian
menyebabkan terjadinya inspirasi.
Jika diafragma relaksasi dan otot perut berkontraksi , maka diafragma
akan naik atau kembali ke posisi semula. Hal tersebut menyebabkan
rongga dada mengecil, sedangkan tekana udara di dalamnya menjadi
lebih besar sehingga terjadi ekspirasi.
24. Beberapa hal yang berkaitan dengan
sistem pernapasan pada manusia.
Volume dan kapasitas paru-paru.
Mekanisme pertukaran gas di dalam
tubuh.
Kelainan pada sistem pernapasan
Teknologi yang berkaitan dengan sistem
pernapasn.
Bahaya Merokok bagi kesehatan
25. Beberapa hal yang berkaitan dengan
sistem normal, volume udara inspirasi dan udara ekspirasi sekitar 500 ml dan disebut
Dalam keadaan pernapasan pada manusia.
udara pernapasan atau volume tidal. Volume tidal dapat berubah tergantung aktivitas
tubuh.
Pada saat kita bernapas lebih dalam, kita dapat menambah udara cadangan inspirasi (udara
Volume dan kapasitas paru-paru.
komplementer) menjadi sekitar 1500 ml dan menambah cadangan ekspirasi (udara
suplementer) menjadi sekitar 1500 ml. sementara itu, kurang lebih 1000 ml udara sisa
Mekanisme pertukaran gas di dalam
yang selau berada dalam paru-paru tidak dapat diekspresikan, disebut “udara residu” .
Selanjutnya, padatubuh.
saat berinspirasi sedalam-dalamnya dan berekspirasi sekuatkuatnya, total udara yang masuk dan keluar itu sekitar 3500-4000 ml. volume udara
tersebut adalah “kapasitas vital paru-paru”
Kelainan pada sistem pernapasan
kapasitas vital = v.tidal + v.komplementer + v.suplementer
Teknologi yang berkaitan dengan sistem
Lalu, untuk megetahui kapasitas total paru-paru maka kapasitas vital ditambah dengan
pernapasn.
udara residu. Alat untuk mengukur kapasitas vital paru-paru disebut spirometer.
Bahaya Merokok bagi kesehatan
26. Reaksi pemecahan asam karbonat
biasanya dipercepat oleh enzim anhidrase
yang terdapat di dalam eritrosit. Ion H
yang dibebaskan dapat mengubah
pHsecara drastis. Selanjutnya, ion H
diserap oleh globin, sedangkan ion
bikarbonat berdifusi keluar dari eritrosit
dan masuk ke plasma darah. Ion H yang
bergabung dengan hemoglobin disebut
hemoglobin tereduksi yang disimbolkan
dengan HHb. Senyawa ini sangat
berperan dalam menjaga pH normal
darah yaitu sekitar 7,4. Pada saat darah
masuk kedalam kapiler paruparu, sebagian besar CO2 adalah dalam
bentuk ion bikarbonat. Selanjutnya, ion
tersebut memperoleh ion hidrogen yang
berasal dari hemoglobin tereduksi.
H+ + HCO-3
H2CO3
CO2 + H2O
Selajutnya, CO2 yang dibebaskan akan
berdifusi keluar dari darah menuju
alveolus. Kemudian CO2 masuk kedalam
saluran pernapasan hingga mengalir lagi
ke lingkungan. Reaksi ini juga dipercepat
oleh enzim anhidrase.
Beberapa hal yang berkaitan dengan
sistem di dalam paru-paru (alveolus)
Pertukaran gas pernapasan pada manusia.
terjadi secara difusi. Oksigen yang berdifusi ke
dalam darah umumnya berikatan dengan
hemoglobin membentuk oksihemoglobin di
Volume dan kapasitas paru-paru.
dalam eritrosit.
Hb + O2
HbO2
Setelah sampai di sel-sel tubuh oksigen dailepas
Mekanisme pertukaran gas di dalam
dari ikatan oksihemoglobin dan keluar menuju
tubuh.
cairan jaringan. Selanjutnya, oksigen masuk ke
sel-sel tubuh.
Kelainan pada sistem pernapasan
HbO2
Hb + O2
Pada saat yang sama, CO2 sel-sel tubuh masuk
ke dalam darah. Sebagian kecilnya bergabung
Teknologi yang berkaitan dengan sistem
dengan hemoglobin membentuk ikatan
pernapasn.
karboksihemoglobin. Kebanyakan CO2 masuk ke
dalam plasma darah dan berikatan dengan air
membentuk asam karbonat (H2CO3).
Bahaya Merokok bagi kesehatan
Selanjutnya, asam karbonat terurai ion
hidrogen dan ion bikarbonat.
CO2 + H2O
H2CO3
H+ + HCO-3
27. Beberapa hal yang berkaitan dengan
sistem pernapasan pada manusia.
Sinusitis
Volume dan kapasitas paru-paru.
Tonsilitis
Laringitis
Mekanisme pertukaran gas di dalam
tubuh.
Bronkitis
Kelainan pada sistem pernapasan
Pneumonia
Klik kotak disamping untuk melihat
rinciannya
Emfisema yang berkaitan dengan sistem
Teknologi
pernapasn.
Tuberkolosi
s (TBC)
Bahaya Merokok bagi kesehatan
Kanker
paru-paru
Asfiksia
28. Kelainan pada sistem pernapasan
Sinusitis
Tonsilitis
Laringitis
Bronkitis
Pneumonia
Emfisema
Tuberkolosi
s (TBC)
Kanker
paru-paru
Asfiksia
Sinusitis
Merupakan suatu infeksi pada daerah sinus. Infeksi terjadi ketika saluran
tersebut tersumbat. Dan menimbulkan rasa sakit pada daerah dahi dan pipi.
Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengatasi sinusitis yaitu dengan
cara tidur terlentang, mandi dengan air hangat, lalu penggunaan obat-obatan.
29. Kelainan pada sistem pernapasan
Sinusitis
Tonsilitis
Laringitis
Bronkitis
Pneumonia
Emfisema
Tuberkolosi
s (TBC)
Kanker
paru-paru
Asfiksia
Tonsilitis
Adalah peradangan pada tonsil (amandel) dan biasa disebabkan karna infeksi
melalaui mulut atau saluran pernapasan.
Pembengkakan pada tonsil dapat menyebabkan penyempitan saluran
pernapasan. Tonsil dapat dihilangkan melalui tindakan medis yaitu dengan cara
operasi.
30. Kelainan pada sistem pernapasan
Sinusitis
Tonsilitis
Laringitis
Bronkitis
Pneumonia
Emfisema
Tuberkolosi
s (TBC)
Kanker
paru-paru
Asfiksia
Laringitis
Terjadi karena adanya infeksi pada laring sehingga menyebabkan suara serak.
Jika suara serak yang muncul bukan disebabkan karna infeksi, maka sebaiknya
periksakan diri ke dokter karna bisajadi pertanda indikasi adanaya kanker.
31. Kelainan pada sistem pernapasan
Sinusitis
Tonsilitis
Laringitis
Bronkitis
Pneumonia
Emfisema
Tuberkolosi
s (TBC)
Kanker
paru-paru
Asfiksia
Bronkitis
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh peradangan dan tersumbatnya
saluran udara (bronkus) oleh cairan mukosa. Biasanya, cairan itu akan keluar
bersamaan dengan batuk. Sedangkan, Bronkitis kronis paling sering disebabkan
oleh kebiasaan merokok dan menghisap cerutu.
32. Kelainan pada sistem pernapasan
Sinusitis
Tonsilitis
Laringitis
Bronkitis
Pneumonia
Emfisema
Tuberkolosi
s (TBC)
Kanker
paru-paru
Asfiksia
Merupakan suatu bentuk peradangan paru-paru, terutama disebabkan oleh
infeksi bakteri yang dapat menyebabkan alveolus mgeluarkan cairan yang
dapat mengangguproses difusi. Gejala penyakit ini ditandai antara lain dengan
demam tinggi, nyeri pada dada, dan sakit kepala.
33. Kelainan pada sistem pernapasan
Sinusitis
Tonsilitis
Laringitis
Bronkitis
Pneumonia
Emfisema
Tuberkolosi
s (TBC)
Kanker
paru-paru
Asfiksia
Emfisema
Terjadi karna jaringan paru-paru kehilanagan elastisitasnya akibat gangguan
jaringan elastik dan kerusakan dinding di antara alveoli.
Emfisema umumnya disebabakan oleh kebiasaan merokok, polusi asap rokok,
dan polusi udara.
34. Kelainan pada sistem pernapasan
Sinusitis
Tonsilitis
Laringitis
Bronkitis
Pneumonia
Emfisema
Tuberkolosi
s (TBC)
Kanker
paru-paru
Asfiksia
TBC
Disebabjan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tubercolosis. Pada saat daya
tahan tubuh kuat, bakteri ini akan mati. Akan tetapi, pada saat daya tahan
tubuh lemah bakteri akan bebas dan masuk. Pada akhirnya, infeksi bakteri
tersebut akan menimbulkan kerusakan pada paru-paru sehingga menggangu
fungsi kerjanya.
35. Kelainan pada sistem pernapasan
Sinusitis
Tonsilitis
Laringitis
Bronkitis
Pneumonia
Emfisema
Tuberkolosi
s (TBC)
Kanker
paru-paru
Asfiksia
Kanker paru-paru
Umumnya terjadi akibat kebiasaan merokok. Racun yang dikandung rokok
dapat merangsang sel paru-parumenjadi tidak normal dan tidak terkandali
pertumbuhannya. Jaringan kanker akan mendesak alveoluus sehingga jaringan
tersebut tidak berfungsi lagi.
36. Kelainan pada sistem pernapasan
Sinusitis
Tonsilitis
Laringitis
Bronkitis
Pneumonia
Emfisema
Tuberkolosi
s (TBC)
Kanker
paru-paru
Asfiksia
Asfiksia
Merupakan gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan. Gangguan
dapat terjadi karna adanya kelainan pada fungsi paru-paru darah keracunan gas
sianida atau gas karbon dioksida.
37. Beberapa hal yang berkaitan dengan
sistem pernapasan pada manusia.
Berbagai penyakit dan gangguan pernapasan dapat berakibat fatal. Saat ini telah
dikembangkan berbagai cara untuk mengatasi dan mencegahnya. Dengan
menggunakan teknologi tentunya.
Volume dan kapasitas paru-paru.
1. Intubasi endotrakea dan trakeostomi
Kedua cara ini dilakukan untuk menjaga agar
Mekanisme pertukaran gas di dalam
trakea tetap membuka. Intubasu endotrakea
tubuh.
dilakukan dengan memasukan selang di
dalam trakea. Sedangkan trakeostomi
Kelainan pada melubangi trakea.
dilakukan dengan carasistem pernapasan
Trakeostomi umunya dilakukan oleh ahli
bedah untuk memasukan alat untuk
Teknologi yang berkaitan dengan sistem
mengeluarkan sekresi dari cabang bronkus
pernapasan.
atau saluran pernapasan lain.
Bahaya Merokok bagi kesehatan
2. Radiasi menggunakan sinar X
Penyinaran bagian dalam (rontgen) sering
dilakukan untuk mendiagnosis penyakit alat
pernapasan, misalnya kanker paru-paru. Ada
2 macam metode dalam rontgen yaitu PA
(posterior ke anterior) dan AP(anterior ke
posterior).
38. Beberapa hal yang berkaitan dengan
sistem pernapasan pada manusia.
Barbagai penelitian membuktilkan bahwa merokok dapat membahayakan
kesehatan, antara lain dapat menyebabkan kanker paruparu, tenggorokan, lidah, kerongkongan, dan rahang, impotensi, gangguan saluran
Volume dan kapasitas nafsu makan, dan mempengaruhi tekanan darah, detak
pernapasan, hilangnya paru-paru.
jantung, persediaan oksigen, serta membahayakan ibu hamil dan bayi yang
dikandungnya
Mekanisme pertukaran gas di dalam
tubuh.
Zat yang terkandung
dalam rokok
Kelainan pada sistem pernapasan
Teknologi yang berkaitan dengan sistem
pernapasan.
Bahaya Merokok bagi kesehatan
39. Nikotin
Karbon monoksida
Nikotin
nikotin dalam jumlah kecil mempunyai
pengaruh menenangkan, tetapi dapat
menyebabkan radang saluran pernapasan.
Dalam jumlah besar nikotin sangat berbahaya,
25-30 mg nikotin dapat menyebabkan
pernapasan terhenti.
Nikotin menaikkan tekanan darah dan
mempercepat denyut jantung, sehingga
pekerjaan jantung lebih berat.
Nikotin juga menyebankan kecanduan.
tar
40. Nikotin
Karbon monoksida
Karbon monoksida (CO)
merupakan gas beracun yang tidak berbau.
Daya afinitas hemoglobin darah terhadap
karbon monoksida lebih kuat dibandingkan
terhadap oksigen, akibatnya oksigen tersingkir
dan tidak dapat digunakan oleh tubuh. Efek
selanjutnua adalah pembuluh darah akan
menyempit dan mengeras sehingga
mengakibatkan penyumbatan pembuluh
darah.
Satu rokok yang dibakar mengandung 3-5% CO.
Gabungan karbon monoksida dengan nikotin
dapat mengakibatkan para perokok menderita
penyakit penyempitan dan penymbatan
pembuluh darah
tar
41. Nikotin
Karbon monoksida
Tar
tar adalah komponen asap rokok yang
tinggal sebagai sisa setelah nikotin dan
tetesan-tetesan cairannya dihilangkan.
Tar memiliki efek karsinogenik
(menyebabkan kanker).
Sebatang rokok menghasilkan 10-30 mg tar.
Kadar tar yang terkandung di dalam rokok
inilah yang berhubungan dengan resiko
timbulnya kanker.
Jadi……
tar