1. Kosmetik berasal dari kata Yunani ‘kosmetikos’ yang
mempunyai arti keterampilan menghias atau mengatur.
Pengertian kosmetik dalam Peraturan Menkes RI no 445 tahun
1998 dijelaskan sebagai berikut :
Kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk
digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan atau
disemprotkan pada, dimasukkan dalam, dipergunakan pada
badan atau bagian badan manusia dengan maksud untuk
membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau
mengubah rupa, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik
memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk
mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit.. (Depkes RI,
Undang-undang tentang Kosmetika dan Alat Kesehatan, 1976)
2. Defenisi
Wangi Wangian
Parfum atau minyak wangi adalah campuran
minyak esensial dan senyawa aroma (aroma compound),
fiksatif dan pelarut yang digunakan untuk memberikan
bau wangi untuk tubuh manusia, obyek, atau ruangan.
Parfum adalah campuran dari zat pewangi yang
dilarutkan dalam pelarut yang sesuai. Jumlah dan tipe
pelarut yang bercampur dengan minyak wangi
menentukan apakah suatu parfum dianggap sebagai
ekstrak parfum, Eau de parfum, Eau de toilette, atau Eau
de Cologne.
3. Sejarah Farfum
(wangi wangian)
Farfum sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu - kata "parfum"
berasal dari bahasa Latin per fume "melalui asap". Salah satu kegunaan
parfum tertua berupa bentuk pembakaran dupa dan herbal aromatik yang
digunakan dalam pelayanan keagamaan, seringkali untuk aromatic gums,
kemenyan dan mur, dikumpulkan dari pohon. Mesir adalah yang pertama
memasukkan parfum ke budaya mereka diikuti oleh Cina kuno, Hindu, Israel,
Carthaginians, Arab, Yunani, dan Romawi. Penggunaan awal dari
botol parfum adalah di Mesir sekitar 1000 SM. Mesir menemukan gelas dan
botol parfum adalah salah satu penggunaan umum pertama untuk kaca.
4. Pembagian dan Sumber Parfum
1. Body Splash yaitu, jenis wewangian ini yang paling ringan. Kadar
alkoholnya paling tinggi dan hanya terdapat sekitar 5 persen campuran
essence, sehingga wanginya cepat menguap namun tahan hingga 2-3
jamEau de Parfum (EDP) Wangi EDP biasanya mulai menghilang setelah
beberapa jam, tapi jejak wanginya masih akan ada dalam jangka waktu 24
jam.
2. Eau de Toilette (EDT) adalah yang paling banyak terdapat di pasaran.
contoh Alexander, Casablanca,
3. Eau de Cologne (EDC) sudah jarang ditemukan pada produk wewangian.
Wanginya hanya bertahan sebentar contoh Sisly Gold, Essy Blue, dll
4. Eun de Perfume (EDP) yaitu, dari semua jenis wewangian parfum paling
awet dan bisa bertahan hingga 48 jam. Kadar essence-nya mencapai 22%
tanpa campuran alkohol. contoh Golden, Soft, dll.
5. Persentase volume konsentrat dalam
minyak parfum
Ekstrak parfum: 20% -40% senyawa aromatic
Eau de parfum: 10-30% senyawa aromatik
Eau de toilette: 5-20% senyawa aromatik
Eau de cologne: 2-5% senyawa aromatik
6. Sedangkan dalam penjelasan secara
umumnya, parfum dibedakan menjadi 2 macam
yaitu: .
.
Farfum beralkohol
Farfum non alkohol
7. Fungsi farfum
• Dapat memberikan kesenangan hidup
• Dapat mempengaruhi kejiwaan dan syaraf
• Memberikan wewangian kepada bahan yang tidak wangi dan
menghilangkan bau yang tidak enak pada berbagai macam hasil
industri textil, kulit, kertas, karet, plastik
• Dapat melindungi manusia dari penyakit yang Disebabkan bakteri
• Dapat menetralisir keracunan makanan karena Bakteri tertentu
• Dapat mengobati sakit kepala
• Dapat membantu proses pencernaan
• Dapat menambah selera makan
• Dapat meningkatkan kepercayaan diri
• Dapat menarik perhatian lawan jenis
8. Sumber farfum
1. Parfum yg berasal dari tumbuhan
• Minyak atsiri diperoleh dari bermacam-macam Tumbuhan dari bagian-bagian
tertentu seperti:
· Bunga: rose, lavender, orange blossom (buah limau)
· Biji: caraway (jintan), almond (prunus amygdalus)
· Daun: bay (daun salam), thyme, patchoull (nilam)
· Kayu: sandalwood (cendana), cedar, aloe
· Kulit kayu: cinnamon, cascarilla
· Buah: lemon (citrus), nutmeg (pala)
· Minyak bunga: jasmin absolute, rose absolute
· Resin, gum, balsam bahan tidak menguap yang diperoleh dari tanaman tetapi bahan
ini mengandung minyak menguap yang beraroma dan kental: gum styrax, balsam peru,
benzoin, myrrh.
9. 2. Parfum dari sekresi binatang
1. Musk: Dalam istilah dunia parfum, musk adalah sekresi aroma yang diproduksi
kelenjar perut rusa jantan tak bertanduk (musk deer). Rusa ini hidup di Asia Tengah
dan di Pegunungan Himalaya.
2. Civet: Spesies kesturi yang dipakai dalam dunia parfum berasal dari barat daya Etiopia.
Hewan ini punya kantong perut berbentuk bulan sabit, yang terletak didekat alat
vitalnya. Kantong perutnya menghasilkan viverreum, substansi kental berwarna
kecokelatan beraroma keras. Namun, setelah diolah menjadi parfum, kesan sensual
dan kehangatanlah yang terasa.
3. Ambergris: Bahan ini berasal dari sperma ikan paus yang terlepas di saat kematiannya.
4. Castereum: Salah satu bahan baku wewangian ini berasal dari sepasang kelenjar
dalam tubuh berang-berang. Si kelenjar menghasilkan minyak yang melindungi bulu
berang-berang dari pengaruh perubahan cuaca.
5. Castoreum adalah penguat terbaik parfum dan dipakai dengan larutan alkohol. Bahan
ini terutama dipakai pada wewangian pria.
10. 3. Parfum dari bahan kimia (isolat)
• EUGINOL: biasanya diperoleh dari minyak cengkeh
• CITRAL: dari minyak lemongras
• GERANIOL: dari minyak citronella
Produk isolat diturunkan langsung dari
masing-masing minyak atsiri melalui reaksi kimia,
senyawa ini tidak ada dalam alam, bahan ini
merupakan produk esterifikasi seperti: formiat,
asetat, propionat, dan ester-ester dari citronellol,
linalool, geraniol, terpinol, dan lain sebagainya
11. 4. Parfum dari bahan kimia (organic sintetik)
Bahan organic sintetik terdiri dari alkohol aromatic. Dan alkohol lemak
(fatty alkohol) yang biasanya mempunyai bau, ester-ester dan aldehida.
• Phenyl ethyl alkohol: salah satu bahan dasar parfum rose
• Cinnamyl alkohol: suatu fixatif dan digunakan dalam parfum Lilac
• Terpineol: terdapat dalam minyak pine tetapi dibuat dari
• Terpentin, suatu minyak atsiri
• Amyl cinnamic aldehyde, salah satu bahan dasar parfum jasmin
• Ester-ester dari bau karakteristik buah-buahan: methyl phenyl
• Carbinyl acetate yg digunakan dlm parfum gardenia & jasmine
• Benzyl acetate yang digunakan dalam floral parfum
12. Tehnik dan Cara Pembuatan Parfum
Maceration: Merupakan teknik yang paling
kuno, yakni penyatuan antara wewangian dan lemak
melalui pemanasan. Pada proses ini, absorbsi minyak
atsiri oleh lemak dilakukan dalam keadaan hangat.
Alat yg digunakan dan proses pencampuran bunga
dengan lemak sama seperti pada enfleurage
13. Enfleurage: Pada proses ini absorbsi minyak
atsiri oleh lemak dilaku kan pada suhu rendah,
sehingga minyak terhindar da ri kerusak an yang
disebabkan panas. Metode ini banyak diterapkan
untuk mengekstraksi beberapa jenis minyak bunga
seperti: melati, ekstraksi sedap malam, mawar,
yang masih melanjutkan kegiatan fisiologisnya dan
memproduksi minyak setelah bunga dipetik.
Proses ini menghasilkan rendemen minyak lebih
tinggi, kelemahannya memerlukan waktu lebih
lama.
14. Distilasi atau penyulingan: proses pemisahan komponen berupa cairan atau padatan
dari 2 macam campuran atau lebih berdasarkan titik uapnya dan proses ini dilakukan terhadap
minyak atsiri yang tidak larut dalam air dan tidak rusak oleh uap. Kelemahan distilasi adalah
Tidak baik digunakan untuk jenis minyak yang mengalami kerusakan oleh panas dan air.
Minyak atsiri yang mengandung fraksi ester akan terhidrolisa karena adanya air dan panas.
Komponen minyak yang larut dalam air tidak dapat diekstraksi. Komponen minyak dengan
titik didih tinggi, sebagian tidak ikut tersuling dan tetap tinggal dalam bahan. Berbagai bahan
wewangian dilumatkan dan dimasukkan kedalam mesin penyuling, lalu dicampur dengan air
dan dipanaskan hingga mendidih. Melalui pipa leher angsa, uapnya didinginkan dan menjadi
cairan: air terletak dibagian bawah, sedangkan esensnya yang berupa minyak mengambang
dibagian atas.Dari esens itu, biasanya kemudian dipisahkan.Namun kadang-kadang air
bercampur esens itu dijual dalam bentuk murni.
15. Ekstraksi: Mengingat tidak semua bunga atau tanaman dapat
didistilasi, misalnya mawar centifolia, narcissus, atau mimosa. Maka
para ahli mengembangkan teknik ekstraksi. Bahan-bahan parfum tidak
dilumatkan tapi dicampur dengan air dan diputar berulang-ulang
hingga mengeluarkan pelarut. Pelarut ini kemudian ke ruang hampa
udara, dipanaskan, dijadikan uap dan seterusnya sama dengan proses
distilasi.
16. Ekspresi atau pengepresan: Cara pengepresan umumnya dilakukan
terhadap bahan beberapa biji, buah atau kulit buah yang dihasilkan dari
tanaman yang termasuk famili citrus, karena minyak dari tanaman citrus akan
mengalami kerusakan jika diekstraksi dengan penyulingan. Dengan tekanan
pengepresan, sel-sel yang mengandung minyak akan pecah dan minyak akan
mengalir ke permukaan bahan Contoh: Minyak lemon, Minyak bergamot (kulit
jeruk mandarin)Adalah teknik terakhir. Cara ini digunakan untuk
mengekstraksi minyak citrus dan buah-buahan semacam jeruk orange, lemon,
dan mandarin. Minyak alami dari buah-buahan ini terdapat dalam kelenjar
kecil dibagian kulitnya. Dengan pengupasan dan pemerasan, minyak yang
merupakan esens wewangian dan air itu dapat keluar. Prinsip yang sama
diterapkan dalam pabrikasi parfum.
17. Kandungan dan Komposisi Parfum
Setiap produk wewangian mengandung pelarut tambahan
yang berfungsi sebagai media atau fondation baik parfum itu asli
atau sintesis. Persentase kandungan bahan kimia dalam parfum
antara kisaran 30 % tergantung dari jenis produknya. Namun dari
beberapa analisa pasar, 95 % bahan kimia yang terkandung di
dalam produk wangian adalah bahan kimia sintetik yang berbahan
dasar petroleum yang merupakan turunan benzena, aldehid atau
zat yang umumnya terkenal beracun.
18. FORMULA FARFUM
• Zat pewangi (odoriferous substances)
Komponen pewangi terdiri dari persenyawaan
kimia yang menghasilkan bau wangi yang diperoleh dari
minyak atsiri atau dihasilkan secara sintetis. Zat Pewangi
Pada umumnya parfum mengandung zat pewangi 2%
(weak parfum) sampai 10% atau 22,5% (strong parfum)
dan selebihnya adalah bahan pengencer dan zat
pengikat.
19. FORMULA FARFUM
• Zat pengikat (fixatives)
Wangi parfum akan cepat menguap tanpa zat
pengikat karena pada umumnya zat pewangi dalam
alkohol lebih cepat menguap dari alkohol sendiri. Zat
pengikat adalah suatu persenyawaan yang memiliki daya
menguap yang lebih rendah dari zat pewangi atau
minyak atsiri serta dapat menghambat atau mengurangi
kecepatan penguapan zat pewangi. Penambahan zat
pengikat bertujuan mempertahankan komponen yang
dapat menguap agar dapat dipertahankan untuk jangka
waktu yang lebih lama.
20. FORMULASI FARFUM
• Zat pengikat yg ideal:
• Larut sempurna dalam etanol, minyak atsiri, dan persyaratan
aromatik berwujud cair
• Mudah digunakan dalam parfum beralkohol dan bahan berupa
bubuk atau padatan mengurangi daya menyerap parfum dan
menghasilkan campuran wangi yang harmonis
• Berada dalam keadaan murni sehingga efektif jika digunakan
dalam jumlah kecil
• Pada umumnya zat pengikat berasal dari bahan nabati, hewani
dan sentetis. Zat pengikat nabati berasal dari gol: gum, resin,
lilin dan beberapa minyak atsiri bertitik didih tinggi
21. FORMULA FARFUM
• Bahan pelarut atau pengencer (diluent)
Bahan pelarut yang baik digunakan: etil alkohol.
Fungsi bahan pengencer: menurunkan konsentrasi zat
pewangi dalam parfum sampai konsentrasi tertentu,
sehingga dihasilkan intensitas wangi yg dikehendaki.
22. Velvet Orchid Tom Ford for women
• Designed by Tom Ford
• Top notes : bergamot, mandarin, Succan
absolute (purified rum extract) and
honey.
• Middle notes : creation (made of
"corporeal floral notes.") is Tom Ford's
distinctive, “timeless” signature - an
imaginary accord of black orchid
blended with notes of velvet orchid,
which gives the perfume its name, with
intense Turkish rose oil and jasmine
There are also additional floral notes of
orange blossom, rose absolute,
narcissus, hyacinth and heliotrope.
• Base notes : Peru balsam, myrrh,
labdanum, sandalwood, suede and
vanilla.
• 50 and 100 ml Eau de Parfum
concentration.
23. Bahaya Penggunaan Parfum
Tes yang dilakukan pada tahun 1991 menemukan zat-zat
yang terkandung adalah kloroform yang dapat juga ditemui pada
pelembut pakaian dan p-diklorobenzena yang telah diketahui
bersifat karsinogenik pada produk penyegar ruangan dengan dosis
yang tinggi.
Selain itu juga terdapat pengharum yang beraroma musk,
yang dicurigai mengakibatkan sakit kepala dan juga bersifat
karsinogenik meskipun pada kandungan yang lemah. Berdasarkan
riset dari FDA pada tahun 1968-1972, bahan kimia seperti alfa-
terpineol, benzil asetat, benzil alcohol, limonin, lioanalol yang
sering terdapat dalam kosmetik, bahan-bahan ini dicurigai sering
memberikan efek samping pada kulit pemakai.
27. Cara menggunakan farfum
• Sesuaikan dengan body lotion
Setelah mandi, mungkin Anda terbiasa
menggunakan body lotion. Bila akan memakai parfum,
sesuaikan wangi dari body lotion agar sesuai agar
wanginya tidak saling "bertabrakan". Selain itu,
sebaiknya menggunakan body lotion terlebih dahulu
sebelum menyemprotkan parfum karena body lotion
dapat mengurangi aroma harum dari parfum.
28. Cara menggunakan farfum
• Semprotkan parfum pada kulit
Sebaiknya, parfum tidak disemprotkan pada pakaian.
Pada jenis parfum tertentu, bila menyemprotkan pada
pakaian dapat menimbulkan noda, meninggalkan tanda
seperti terkena tetesan air dalam waktu yang lama.
• Semprotkan parfum pada bagian tubuh yang tepat
Bagian tubuh yang sebaiknya disemprotkan
parfum adalah pergelangan tangan bagian dalam, siku
lengan bagian dalam, belakang telinga, dada dan leher.
Menggunakan parfum di tempat-tempat tersebut membuat
harum dari parfum tahan lebih lama.
29. Cara menggunakan farfum
• Jangan menggosokkan kulit selesai menyemprot parfum
Kebiasaaan sebagian orang adalah menggunakan parfum pada
pergelangan tangan bagian dalam lalu menggosok-gosokkan kedua
pergelangan tangan. Cara ini sebenarnya akan menghilangkan aroma
dari parfum. Jadi, biarkan parfum mengering dengan sendirinya.
• Jangan menggunakan aksesoris atau perhiasan sebelum
menggunakan parfum
Bila terkena semprotan farfum, dapat membuat aksesoris atau
perhiasan yang Anda kenakan menjadi berubah warna. Hasilnya
aksesoris Anda tidak lagi terlihat menarik.
• Gunakan parfum sewajarnya
Menggunakan parfum secara berlebihan dapat membuat
orang yang tidak suka menjadi pusing. Penggunaan parfum dapat
disesuaikan dengan jenis kulit. Untuk Anda yang berkulit kering
membutuhkan semprotan parfum lebih banyak. Sedangkan bila kulit
Anda berminyak, cukup semprotkan parfum sedikit saja
30. Cara menggunakan farfum
• Simpan parfum di tempat yang tepat
Harga parfum tidaklah murah sehingga tentu akan
disayangkan bila parfum Anda menguap karena tidak
ditutup dengan benar. Jadi, pastikan parfum Anda
tertutup dengan rapat. Simpan parfum di tempat yang
kering dan sejuk serta terhindar dari sinar matahari.
Perlu diketahui bahwa dalam jangka waktu lama aroma
parfum dapat berubah. Maka sesuaikan ukuran isi
parfum dengan kebutuhan Anda, agar parfum tidak
tersimpan terlalu lama dan mengubah aroma menjadi
tidak lagi harum.
31. Beda Farfum Bayi Dan
Dewasa
cologne untuk bayi adalah parfum untuk bayi. Bedanya
dengan parfum orang dewasa, produk ini merupakan
produk perawatan kulit yang dirancang khusus untuk
bayi sehingga baunya tentu tidak menyengat melainkan
lebih lembut. Produk ini pun biasanya memiliki
kandungan alkohol yang sangat rendah atau bahkan
tidak memiliki kandungan alkhohol sama sekali karena
memang diformulasikan untuk kulit bayi yang lebih
sensitif dan memerlukan produk yang lembut di kulit.
32. Attention!
• Komponen dalam parfum yang bisa menimbulkan efek samping berupa
reaksi alergi bagi sebagian orang, antara lain: Amylcinnamic alcohol, Anisyl
alcohol, Benzyl alcohol, Benzyl salicylate, Cinnamic alcohol, Cinnamic
aldehyde, Coumarin, Eugenol, Geraniol, Hydroxycitronellal, Isoeugenol,
Musk ambrette, Oak moss absolute, Sandalwood oil, Wood tars.
• Pelarut yang paling umum digunakan untuk mengencerkan minyak parfum
adalah etanol atau campuran etanol dan air. Penggunaan metanol sebagai
pelarut dalam produk parfum tidak diizinkan karena metanol adalah bahan
yang dilarang dalam peraturan kosmetika. Metanol masuk ke tubuh melalui
saluran pernafasan, bukan melalui kontak dengan kulit. Apabila metanol
terhirup dan masuk ke dalam tubuh, akan diubah menjadi formaldehid/
formalin yang berbahaya bagi tubuh dan dapat memicu terjadinya kanker.
• Gejala yang ditimbulkan dalam jangka waktu singkat antara lain adalah
pusing, sakit kepala, mual, sakit perut, dan gangguan penglihatan.
33. Referensi :
Anonim, 1985, Formularium Kosmetika Indonesia, Depkes RI Jakarta.
Balsam MS and Sagarin E (ed), 1972, Cosmetics, Science and
Technology, 2nd ed., Wiley-Interscience, New York.
Flick EW, 1966, Cosmetics abd Toiletry Formulations, Vol.5, Noyes Publ.,
Westwood, New Jersey.
Jellinek JS, 1970, Formulation and Function of Cosmetics, Wiley-
Interscience, New York.
.