2. PERAN IMPLEMENTASI NILAI BUDAYA
“SIPAKATAU” DAN “MALEMPU” DALAM
MEMBENTUK KEPRIBADIAN GENERASI
MUDA DI KOTA BULUKUMBA
OLEH :
SYAMSIR
NUR AMALIAH
RIFALDY FAJAR
KELOMPOK ILMIAH REMAJA
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BULUKUMBA
SULAWESI-SELATAN
3. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang
Kepribadian dan
Kepribadian dan Proses
Proses Faktor
Faktor
Karakter
Karakter Sosialisasi
Sosialisasi Kebudayaan
Kebudayaan
Dulu
Dulu Perubahan
Perubahan sekarang
sekarang
Bersikap & berperilaku Kepribadian, Etika
Bersikap & berperilaku Kepribadian, Etika Dibutuhkan
Dibutuhkan Pembentukan
Pembentukan
sesuai budaya dan & moral menurun
sesuai budaya dan & moral menurun alat pengontrol
alat pengontrol Kepribadian
Kepribadian
norma yang berlaku
norma yang berlaku
Nilai kebudayaan
Nilai kebudayaan Pengimplementasian
Pengimplementasian
diabaikan
diabaikan
Nilai Sipakatau
Nilai Sipakatau
dan Malempu
dan Malempu
4. B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
Workshop Pengintegrasian Pendidikan Karakter Bangsa
5. TINJAUAN PUSTAKA
•Sipakatau adalah salah satu bentuk nilai dan budaya luhur masyarakat Bugis-
Makassar sewaktu dulu dalam bersikap dan berprilaku dalam kehidupan
sehari-hari.
• Sipakatau (Saling Memanusiakan), yang bermakna sama dengan
sipakarengngerangi, sipangajari, sipaitai, atau sipakalebbi.
• Sipakatau merupakan konsep yang memandang setiap manusia sebagai
manusia.
•Malempu’ adalah nilai dan budaya luhur masyarakat Bugis-Makassar yang
mengarah pada sifat dan perbuatan manusia yang apa adanya sesuai dengan
kenyataan dalam artian berkata dan berbuat jujur.
•Dalam Sastra Paseng, “Lempu” atau “Malempu” dikenal sebagai
perbuatan yang “teppugau’ gau’ maceko” sebagaimana pula disebutkan dalam
Pappaseng tak melakukan perbuatan curang atau culas.
Workshop Pengintegrasian Pendidikan Karakter Bangsa
6. C. Pembentuk Kepribadian
• Kepribadian menunjuk pada pengaturan sikap-sikap
seseorang untuk berbuat, berpikir, dan merasakan,
khususnya apabila dia berhubungan dengan orang lain
atau menanggapi suatu keadaan.
• Kepribadian seseorang bersifat unik dan tidak ada
duanya. Unsur-unsur yang memengaruhi kepribadian
seseorang itu adalah pengetahuan, perasaan, dan
dorongan naluri, sosial serta kebudayaan..
Workshop Pengintegrasian Pendidikan Karakter Bangsa
7. Nilai Sipakatau dan Malempu’ untuk
Nilai Sipakatau dan Malempu’ untuk
pembentukan kepribadian
pembentukan kepribadian
Peran
Sumber Pengetahuan
Formal Informal Pembentukan Kepribadian Perbaikan sistem
moral
Buku Sekolah Orang Tua Masyarakat Religius Demokratis Jujur
Sumber sekitar
Peduli sosial Bersahabat/komunikatif
Implementasi Upaya Pemerintah
Upaya Pemerintah
Tindakan
Perspektif
Saat dulu Saat ini Lingkungan keluarga Lingkungan Masyarakat Lingkungan Sekolah
Workshop Pengintegrasian Pendidikan Karakter Bangsa
9. Nilai Budaya Sipakatau
Sipakatau adalah nilai dan budaya luhur masyarakat Bugis-Makassar yang
memiliki makna saling memanusiakan, saling menghargai dan memandang
setiap manusia sebagai manusia,
Nilai Budaya Malempu’
Malempu’ adalah nilai dan budaya luhur masyarakat Bugis-Makassar yang
mengarah pada sifat dan perbuatan manusia yang apa adanya sesuai dengan
kenyataan dalam artian berkata dan berbuat juju
Dalam penelitian ini, digunakan jenis penelitian lapangan (field research)
dengan memadukan metode deskriptif.
• Variabel
Variabel X adalah nilai budaya Sipakatau dan Malempu, yang
mempengaruhi variable Y yaitu peran implementasi dalam pembentukan
kepribadian generasi muda di Kota Bulukumba.
• Desain penelitian
Penelitian ini merupakan desain penelitian deskriptif
Workshop Pengintegrasian Pendidikan Karakter Bangsa
10. • Tahap Persiapan.
•Tahap Pengambilan Data
•Tahap penyusunan hasil penelitian
•Waktu Penelitian
Pembuatan karya tulis penelitian ini berlangsung pada tanggal 17 –19
Desember 2011
•Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Caile Kecamatan Ujung Bulu Kab
Bulukumba
• Populasi
Populasi merupakan seluruh data yang menjadi titik fokus peneliti dalam suatu
ruang lingkup dengan waktu tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah
generasi muda (diliha dari batasan umur) di Kelurahan Caile Kecamatan Ujung
Bulu Kabupaten Bulukumba.
• Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang menjadi objek penelitian. Sampel ini
dipilih secara acak dari populasi sehingga data yang didiapat akan beragam.
11. • Observasi
•Penyebaran Quesioner/Angket
•Wawancara (Interview)
1.Media Internet
2.Studi Pustaka
3.Generasi muda (berdasarkan batasan usia)
4.Kantor Kelurahan Caile
•Analisis Kuantitatif
Cara ini terdiri dari angka-angka dengan menggunakan rumus presentase
data yang dianalisis lebih lanjut dalam bentuk tabulasi data yang kemudian
disajikan dalam bentuk diagram batang.
Rumusnya sebagai berikut:
F Ket : P = Persentase
P = —— F = Jumlah jawaban Responden
I I = Jumlah responden
•Analisis Kualitatif
Data berdasarkan hasil studi pustaka, kemudian dipadukan dengan hasil
statistik dengan menerjemahkan angka hasil perhitungan analisis
kuantitatif.
14. Deskripsi hasil penelitian ini diuraikan dalam 3 bagian besar
A. Bagaimanakah pengetahuan generasi muda terkait dengan nilai budaya
Sipakatau dan Malempu’?
15.
16. B. Apakah nilai budaya Sipakatau dan Malempu’ masih diimplementasikan dan di
pegang teguh sampai saat ini oleh para generasi muda di Kota Bulukumba ?
17.
18. C. Apakah peran implementasi nilai budaya Sipakatau dan Malempu’ dalam pembentukan
kepribadian generasi muda di Kota Bulukumba ?
19. A. Kesimpulan
Banyak Generasi muda yang belum mengetahui tentang
Budaya Sipakatau dan Malempu’ karena tidak pernah
dikenalkan atau mendapatkan pengetahuan terkait Nilai
Budaya Sipakatau dan Malempu’ tapi ada pula sebagaian
masyarakat yang sekedar mengetahui arti dari kata dari
Sipakatau dan Malempu’ tetapi belum mengetahui makna dan
hakikat budaya tersebut secara mendalam.
Sebagian generasi muda dan orang-orang disekitarnya
memang pernah mengimplementasikan nilai Sipakatau dan
Malempu’ dalam kehidupan sehari-hari, namun hal itu sudah
jarang ditemukan saat ini
Pengimplementasian Budaya Sipakatau dan Malempu’
memiliki peran yang cukup besar dalam pembentukan
kepribadian generasi muda.
20. B. Saran
Sebaiknya Pemerintah mengadakan sosialisasi
kepada masyarakat khususnya bagi Generasi muda
mengenai pentingnya pengimplementasian budaya
Sipakatau dan Malempu’ dalam kehidupan sehari-hari
Orang tua seharusnya menerapkan sebuah teknik
yang tepat dan kreatif sehingga makna dan hakikat
nilai budaya Sipakatau dan Malempu’ dapat tertanam
dengan baik sehingga dapat diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari
Sebuah sekolah sebaiknya menyediakan fasilitas
seperti perpustakaan yang memadai dan
pembaharuan jenis-jenis buku khususnya buku-buku
bacaan yang mengandung nilai-nilai budaya luhur
suatu wilayah teruratama buku yang membahas
tentang nilai Budaya Sipakatau dan Malempu’ agar
generasi muda dapat memperoleh pengetahuan Nilai-
nilai budaya yang berkembang dimasyarakat sebagai
pengontrol dan pembentukan kepribadian seseorang