SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 18
KELOMPOK 2

    MUH. ARBIANSYAH
    MARYUNITA
    AYU PRATIWI A.R
    SUCI MENTARI
    JUMIARTI ANDI LOLO
Pemisahan variabel adalah salah satu dari
beberapa metode untuk memecahkan
persamaan differensial biasa dan parsial ,
di mana aljabar memungkinkan kita untuk
menulis ulang persamaan sehingga
masing-masing dua variabel terjadi pada
sisi yang berbeda dari persamaan.
Gambar disamping
merupakan pipa logam
persegi panjang yang
ditanahkan pada tiga
sisinya dan dijaga pada
vo pada bidang atasnya.
Tidak terdapat muatan
volume di dalam pipa.
Bidang atas di isolasi dari
dinding lainnya pada
kedua celahnya.
Potensial di dalam pipa
dapat ditentukan dengan
menggunakan metode
pemisahan variabel.
Dengan menganggap rapat muatan volume di dalam
pipa tersebut sama dengan nol. Kita ingin
mendapatkan potensial ɸ(x,y) di dalam pipa. Secara
matematis, permasalahan ini dapat dinyatakan
sebagai berikut
2 ɸ(x,y) = 0untuk 0< x < a   dan     0< y < b ..(1)

ɸ(0,y)= 0 untuk 0< y < b
                                           (1.a)
ɸ(a,y)= 0 untuk 0< y < b
                                           (1.b)
ɸ(x,0)= 0 untuk 0< x < a
                                           (1.c)
ɸ(x,b)= vo untuk 0< x< a
                                   (1.d)
Karena ɸ adalah fungsi dari x dan y, dapat ditulis
 ulang sebagai berikut:
           +    =0                 (2)

Sehingga kita dapat memakai prosedur pemisahan
 variabel dengan menyatakan:
 ɸ(x,y) = X (x)Y (y)               (3)
 dengan kata lain, kita menganggap bahwa fungsi
 potensial ɸ dapat dinyatakan sebagai hasil kali
 X(x), yang hanya merupakan fungsi variabel x dan
 Y(y), yang hanya merupakan fungsi variabel y.
Dengan mensubstitusikan persamaan (3)
ke dalam persamaan (2), akan
menghasilkan :
                X’’Y + XY’’ = 0
Dimana X’’ dan Y’’ masing- masing
merupakan turunan kedua dari X(x) dan
Y(y). Jika kita menyusun kembali
persamaan diatas akan menghasilkan
bentuk baru berikut:
                = - ........(4)
Dimana X hanya merupakan fungsi x,
sebagaimana X’’ begitupun dengan Y
yang merupakan fungsi y.
Karena persamaan 4 harus memenuhi
semua x dan y dalam daerah 0 < x < a
dan 0 < y < b, ini hanya bisa di penuhi
apabila kedua ruasnya sama dengan
suatu konstanta- artinya,
   =C                        (5a)
   = -C                 (5b)
Konstanta c yang muncul dalam (5) bisa
positif, negatif, atau nol. Sekarang kita
akan meninjau tiga kemungkinan ini
secara detail
Kasus a : C > 0
Jika kita menganggap C positif, maka C
dapat dinyatakan sebagai berikut :
C = k2.. Akibatnya, X (x) merupakan
kombinasi dari ekx dan e-kx atau sinh (kx)
dan cosh (kx) dan Y(y) merupakan
kombinasi dari sin (ky) dan cos (ky).
Kasus B : C < 0
Dalam kasus ini, C = -k2 dan X (x)
merupakan kombinasi dari sin (kx) dan
cos (kx), dan Y (y) merupakan kombinasi
dari sinh (ky) dan cosh (ky).
Kasus C : C = 0
Dalam kasus ini, X (x) = A1x + B1, dan
                  Y(y) = A2y + B2
Dari (1.a) dan (1.b), kita lihat bahwa akan
hilang pada x = 0 dan hilang lagi pada x =
a
Oleh karena itu, kita mengetahui bahwa X (x)
harus memiliki setidaknya dua nol dalam
jangkauan 0 x a.
 Untuk kasus A , X (x) dinyatakan sebagai
sinh (kx) yang hanya memiliki satu buah nol
dan cosh (kx), yang tidak memiliki nol.
Demikian pula untuk kasus c,X (x) hanya
dapat memiliki paling banyak satu buah nilai
nol. Meskipun demikian, kasus B, X (x)
dinyatakan sebagai sin (kx) dan cos (kx),
keduanya memiliki nol yang tak hingga.
Untuk memenuhi kondisi batas, kita harus
memilih kasus B. Akibatnya, kita
menyelesaikan (5.a) dan (5.b) untuk
mendapatkan hasil berikut :
X (x) = A1 sin (kx) + B1 cos (kx) ...(6a)
Y (y) = A2 sinh (ky) + B2 cosh (ky) ...(6b)
ɸ(x,y) = [ A1 sin (kx) + B1 cos (kx) ] [A2 sinh (ky) + B2
cosh (kx) ] ......(6c)
sekarang kita akan menggunakan kondisi
batas (1.a) dan mengharuskan
ɸ (0, y) = 0 = B1 Y (y)
kondisi di atas dapat dipenuhi dengan
mengambil B1 = 0. Demikian pula, dari (1.c)
kita dapatkan B2 = 0. Sekarang fungsi
potensial tersebut akan mengambil bentuk
berikut :
ɸ(x, y) = A sin (kx) sinh (ky) ...(7)
dimana A dan k merupakan konstanta
sembarang. Untuk memenuhi (1.b), kita
mensubstitusikan x = a ke dalam (7) dan
mendapatkan hasil sebagai berikut :
0 = A sin (ka) sinh (ky) untuk        0<y<b
Hasil ini memungkinkan terjadi hanya jika ka
= mπ, dimana m adalah bilangan bulat. Jadi,
fungsi potensial tersebut akan mengambil
bentuk berikut :
ɸ (x, y)= A sin ( ) sinh ( ) ...(8)
dimana m = 1, 2, 3...
Jika kita memiliki suatu rangkaian yang terdiri
dari suku-suku yang berkaitan dengan nilai
dari m yang berbeda-beda, maka rangkaian
tersebut juga akan memenuhi persamaan
laplace (2), yaitu
ɸ (x, y) =     sin    sinh    .....(9)
Kita sebaiknya membuktikan bahwa (9) juga
 memenuhi tiga kondisi pertama dari empat
 kondisi batas yang diberikan pada (1).
 Sekarang kita akan menggunakan kondisi
 batas keempat (1d), yang menghasilkan
V0 =    sin sinh      untuk0 < x < a (10)
 Kita menyadari bahwa (10) semata-mata
 merupakan ekspansi deret Fouirer dari
 konstanta V0 dalam interval 0 < x < a .
Dengan menggunakan teknik standar
untuk perhitugan koefisien Fourier, kita
dapat memperoleh nilai dari Am dalam
(10) untuk semua nilai m. Prosedurnya
ditunjukan bahwa ini mengalikan kedua
ruas dari (10) dengan sin (n /a) dan
kemudian mengintegrasi dari 0 sampai a
akan menghasilkan
          dx = An sinh      ...(11)
     sin
Akibat sifat ortogonalitas dari fungsi sin (n x / a) dari sin (m
  a) dalam interval 0 < x < a ini



             sin          dx =


   jika m    jika m = n

Ruas kiri (11) dapat di integrasi secara analisis untuk
  memperoleh hasil berikut :
    An =



yang bernilai nol apabila n adalah bilangan bulat genap.
 Penyelesaian akhir dari ɸ adalah sebagai berikut
ɸ(x, y) =                        ...(12)



  dimana “n” = ganjil berarti n = 1, 3, 5.....penyelesaian ini
  merupakan penyelesaian unik untuk sol yang diberikan
  karna ia memenuhi persamaan laplace dan semua
  kondisi batasnya titik pada y = b, khususnya, ɸ (x, b) =
  V0 untuk 0
   Persamaan (11.64) akan menghasilkan
            sin   =1


  Kita dapat melihat bahwa deret tersebut memang terus
  naik hingga sama dengan satu (unitas) untuk
  0

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

persamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-iipersamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-iiFaried Doank
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear ElementerSistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear ElementerKelinci Coklat
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierIzhan Nassuha
 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Phe Phe
 
Solusi D'Alembert Pers. Gelombang 1D
Solusi D'Alembert Pers. Gelombang 1DSolusi D'Alembert Pers. Gelombang 1D
Solusi D'Alembert Pers. Gelombang 1DHeni Widayani
 
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptrahmawarni
 
Diferensial Parsial
Diferensial ParsialDiferensial Parsial
Diferensial ParsialRose Nehe
 
koordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bolakoordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bolalinda_rosalina
 
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertamaPersamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertamadwiprananto
 
Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1Jamil Sirman
 
Matematika 2 - Slide week 13 - Eigen
Matematika 2 - Slide week 13 - EigenMatematika 2 - Slide week 13 - Eigen
Matematika 2 - Slide week 13 - EigenBeny Nugraha
 

Was ist angesagt? (20)

persamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-iipersamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-ii
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
 
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear ElementerSistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linier
 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )
 
Solusi D'Alembert Pers. Gelombang 1D
Solusi D'Alembert Pers. Gelombang 1DSolusi D'Alembert Pers. Gelombang 1D
Solusi D'Alembert Pers. Gelombang 1D
 
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
 
1 Bilangan Kompleks
1 Bilangan Kompleks1 Bilangan Kompleks
1 Bilangan Kompleks
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Diferensial Parsial
Diferensial ParsialDiferensial Parsial
Diferensial Parsial
 
koordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bolakoordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bola
 
Integral Garis
Integral GarisIntegral Garis
Integral Garis
 
Relasi Rekurensi
Relasi RekurensiRelasi Rekurensi
Relasi Rekurensi
 
Paper
PaperPaper
Paper
 
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertamaPersamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
 
Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1
 
Turunan numerik
Turunan numerikTurunan numerik
Turunan numerik
 
Matematika 2 - Slide week 13 - Eigen
Matematika 2 - Slide week 13 - EigenMatematika 2 - Slide week 13 - Eigen
Matematika 2 - Slide week 13 - Eigen
 
Modul 1 pd linier orde satu
Modul 1 pd linier orde satuModul 1 pd linier orde satu
Modul 1 pd linier orde satu
 

Andere mochten auch

Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Maya Umami
 
Persamaan diferensial
Persamaan diferensialPersamaan diferensial
Persamaan diferensialWiko Prameso
 
Diferensial parsial
Diferensial parsialDiferensial parsial
Diferensial parsialyenisaja
 
Persamaan schroedinger bebas waktu
Persamaan schroedinger bebas waktuPersamaan schroedinger bebas waktu
Persamaan schroedinger bebas waktuFani Diamanti
 
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)Khubab Basari
 
Kuliah 3 matematika teknik i
Kuliah 3 matematika teknik iKuliah 3 matematika teknik i
Kuliah 3 matematika teknik iSamuel Bojes
 
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan Parsial
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan ParsialIntegral Fungsi Rasional dengan Pecahan Parsial
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan ParsialFitria Maghfiroh
 
Bab 3 b5 persamaan schrodinger
Bab 3 b5 persamaan schrodingerBab 3 b5 persamaan schrodinger
Bab 3 b5 persamaan schrodingerNur Yunani Yuna
 
Dasar dasar korespondensi bisnis
Dasar dasar korespondensi bisnisDasar dasar korespondensi bisnis
Dasar dasar korespondensi bisnisSyeirabani Hatta
 
Studi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datar
Studi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datarStudi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datar
Studi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datarAli Hasimi Pane
 
Bab 4 usaha dan momentum
Bab 4 usaha dan momentumBab 4 usaha dan momentum
Bab 4 usaha dan momentumFauzan Ghifari
 
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaContoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaAyuShaleha
 
Fisika Matematika II (5 - 7) solusi-deret dari persamaan differensial
Fisika Matematika II (5 - 7) solusi-deret dari persamaan differensialFisika Matematika II (5 - 7) solusi-deret dari persamaan differensial
Fisika Matematika II (5 - 7) solusi-deret dari persamaan differensialjayamartha
 

Andere mochten auch (18)

15. soal soal diferensial
15. soal soal diferensial15. soal soal diferensial
15. soal soal diferensial
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
Persamaan diferensial
Persamaan diferensialPersamaan diferensial
Persamaan diferensial
 
Diferensial parsial
Diferensial parsialDiferensial parsial
Diferensial parsial
 
O5
O5O5
O5
 
Persamaan schroedinger bebas waktu
Persamaan schroedinger bebas waktuPersamaan schroedinger bebas waktu
Persamaan schroedinger bebas waktu
 
Metode transformasi fourier
Metode transformasi fourierMetode transformasi fourier
Metode transformasi fourier
 
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
 
Persamaan Schrodinger
Persamaan SchrodingerPersamaan Schrodinger
Persamaan Schrodinger
 
2 deret fourier
2 deret fourier2 deret fourier
2 deret fourier
 
Kuliah 3 matematika teknik i
Kuliah 3 matematika teknik iKuliah 3 matematika teknik i
Kuliah 3 matematika teknik i
 
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan Parsial
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan ParsialIntegral Fungsi Rasional dengan Pecahan Parsial
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan Parsial
 
Bab 3 b5 persamaan schrodinger
Bab 3 b5 persamaan schrodingerBab 3 b5 persamaan schrodinger
Bab 3 b5 persamaan schrodinger
 
Dasar dasar korespondensi bisnis
Dasar dasar korespondensi bisnisDasar dasar korespondensi bisnis
Dasar dasar korespondensi bisnis
 
Studi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datar
Studi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datarStudi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datar
Studi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datar
 
Bab 4 usaha dan momentum
Bab 4 usaha dan momentumBab 4 usaha dan momentum
Bab 4 usaha dan momentum
 
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaContoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
 
Fisika Matematika II (5 - 7) solusi-deret dari persamaan differensial
Fisika Matematika II (5 - 7) solusi-deret dari persamaan differensialFisika Matematika II (5 - 7) solusi-deret dari persamaan differensial
Fisika Matematika II (5 - 7) solusi-deret dari persamaan differensial
 

Ähnlich wie Pemisahan variabel

Persamaan dan pertidaksamaan
Persamaan dan pertidaksamaanPersamaan dan pertidaksamaan
Persamaan dan pertidaksamaandeepsypuss
 
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAANPERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAANwulan_handayani02
 
Bab 5 program linear
Bab 5 program linearBab 5 program linear
Bab 5 program linearEko Supriyadi
 
Matematika Dasar Pertaksamaan dan Nilai Mutlak.pptx
Matematika Dasar Pertaksamaan dan Nilai Mutlak.pptxMatematika Dasar Pertaksamaan dan Nilai Mutlak.pptx
Matematika Dasar Pertaksamaan dan Nilai Mutlak.pptxGaryChocolatos
 
Roheni(0902085) ppt 2007
Roheni(0902085) ppt 2007Roheni(0902085) ppt 2007
Roheni(0902085) ppt 2007Roheni heni
 
persamaan-kuadrat-1.ppt
persamaan-kuadrat-1.pptpersamaan-kuadrat-1.ppt
persamaan-kuadrat-1.pptSitiShopiyah2
 
persamaan-kuadrat-1.ppt
persamaan-kuadrat-1.pptpersamaan-kuadrat-1.ppt
persamaan-kuadrat-1.pptMirecleKapoh
 
Persamaan kuadrat (wulandari)
Persamaan kuadrat (wulandari)Persamaan kuadrat (wulandari)
Persamaan kuadrat (wulandari)MathFour
 
Ajeng fungsi kuadrat.pptx
Ajeng fungsi kuadrat.pptxAjeng fungsi kuadrat.pptx
Ajeng fungsi kuadrat.pptxMirecleKapoh
 
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bMuhammad Ali Subkhan Candra
 
ditribusi teoritis
ditribusi teoritisditribusi teoritis
ditribusi teoritisMunajiMoena
 
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptxBAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptxNaufalDhiyaulhaq2
 
materi Transformasi
materi Transformasimateri Transformasi
materi Transformasifauz1
 

Ähnlich wie Pemisahan variabel (20)

X persamaan dan pertidaksamaan
X persamaan dan pertidaksamaanX persamaan dan pertidaksamaan
X persamaan dan pertidaksamaan
 
Persamaan dan pertidaksamaan
Persamaan dan pertidaksamaanPersamaan dan pertidaksamaan
Persamaan dan pertidaksamaan
 
Lks prolin
Lks prolinLks prolin
Lks prolin
 
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAANPERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
 
Bab 5 program linear
Bab 5 program linearBab 5 program linear
Bab 5 program linear
 
Adt
AdtAdt
Adt
 
Matematika Dasar Pertaksamaan dan Nilai Mutlak.pptx
Matematika Dasar Pertaksamaan dan Nilai Mutlak.pptxMatematika Dasar Pertaksamaan dan Nilai Mutlak.pptx
Matematika Dasar Pertaksamaan dan Nilai Mutlak.pptx
 
spdv,spltv,and sptldv
spdv,spltv,and sptldvspdv,spltv,and sptldv
spdv,spltv,and sptldv
 
Roheni(0902085) ppt 2007
Roheni(0902085) ppt 2007Roheni(0902085) ppt 2007
Roheni(0902085) ppt 2007
 
persamaan-kuadrat-1.ppt
persamaan-kuadrat-1.pptpersamaan-kuadrat-1.ppt
persamaan-kuadrat-1.ppt
 
persamaan-kuadrat-1.ppt
persamaan-kuadrat-1.pptpersamaan-kuadrat-1.ppt
persamaan-kuadrat-1.ppt
 
Persamaan kuadrat (wulandari)
Persamaan kuadrat (wulandari)Persamaan kuadrat (wulandari)
Persamaan kuadrat (wulandari)
 
Ajeng fungsi kuadrat.pptx
Ajeng fungsi kuadrat.pptxAjeng fungsi kuadrat.pptx
Ajeng fungsi kuadrat.pptx
 
Modul Kalkulus
Modul KalkulusModul Kalkulus
Modul Kalkulus
 
Modul kalkulus
Modul kalkulusModul kalkulus
Modul kalkulus
 
R5 g kel 6 allin2 2
R5 g kel 6 allin2 2R5 g kel 6 allin2 2
R5 g kel 6 allin2 2
 
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
 
ditribusi teoritis
ditribusi teoritisditribusi teoritis
ditribusi teoritis
 
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptxBAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
 
materi Transformasi
materi Transformasimateri Transformasi
materi Transformasi
 

Mehr von Merah Mars HiiRo (20)

Tugas Anatomi Radiologi 3
Tugas Anatomi Radiologi 3Tugas Anatomi Radiologi 3
Tugas Anatomi Radiologi 3
 
Tugas Anatomi Radiologi 2
Tugas Anatomi Radiologi 2Tugas Anatomi Radiologi 2
Tugas Anatomi Radiologi 2
 
Tugas anatomi Radiologi 7
Tugas anatomi Radiologi 7Tugas anatomi Radiologi 7
Tugas anatomi Radiologi 7
 
Tugas Anatomi Radiologi 1
Tugas Anatomi Radiologi 1Tugas Anatomi Radiologi 1
Tugas Anatomi Radiologi 1
 
KERMA - Kinetic Energy Release in Material
KERMA - Kinetic Energy Release in MaterialKERMA - Kinetic Energy Release in Material
KERMA - Kinetic Energy Release in Material
 
Interaksi foton
Interaksi fotonInteraksi foton
Interaksi foton
 
Ct scan kel viii
Ct scan kel viiiCt scan kel viii
Ct scan kel viii
 
Antena radio kel ii
Antena radio kel iiAntena radio kel ii
Antena radio kel ii
 
X ray (kel x)
X ray (kel x)X ray (kel x)
X ray (kel x)
 
Televisi
TelevisiTelevisi
Televisi
 
Teori medan
Teori medanTeori medan
Teori medan
 
Teleterapi kel ix
Teleterapi kel ixTeleterapi kel ix
Teleterapi kel ix
 
Radar kel iii
Radar kel iiiRadar kel iii
Radar kel iii
 
MRI
MRIMRI
MRI
 
Microwave kel iv
Microwave kel ivMicrowave kel iv
Microwave kel iv
 
Komponen dan alat ukur listrik
Komponen dan alat ukur listrikKomponen dan alat ukur listrik
Komponen dan alat ukur listrik
 
Kepekaan istrik dan medan d
Kepekaan istrik dan medan dKepekaan istrik dan medan d
Kepekaan istrik dan medan d
 
Fluks magnetik
Fluks magnetikFluks magnetik
Fluks magnetik
 
Bahan magnetisasi
Bahan magnetisasiBahan magnetisasi
Bahan magnetisasi
 
Polarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrikPolarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrik
 

Kürzlich hochgeladen

AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Kürzlich hochgeladen (20)

AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

Pemisahan variabel

  • 1.
  • 2. KELOMPOK 2  MUH. ARBIANSYAH  MARYUNITA  AYU PRATIWI A.R  SUCI MENTARI  JUMIARTI ANDI LOLO
  • 3. Pemisahan variabel adalah salah satu dari beberapa metode untuk memecahkan persamaan differensial biasa dan parsial , di mana aljabar memungkinkan kita untuk menulis ulang persamaan sehingga masing-masing dua variabel terjadi pada sisi yang berbeda dari persamaan.
  • 4. Gambar disamping merupakan pipa logam persegi panjang yang ditanahkan pada tiga sisinya dan dijaga pada vo pada bidang atasnya. Tidak terdapat muatan volume di dalam pipa. Bidang atas di isolasi dari dinding lainnya pada kedua celahnya. Potensial di dalam pipa dapat ditentukan dengan menggunakan metode pemisahan variabel.
  • 5. Dengan menganggap rapat muatan volume di dalam pipa tersebut sama dengan nol. Kita ingin mendapatkan potensial ɸ(x,y) di dalam pipa. Secara matematis, permasalahan ini dapat dinyatakan sebagai berikut 2 ɸ(x,y) = 0untuk 0< x < a dan 0< y < b ..(1) ɸ(0,y)= 0 untuk 0< y < b (1.a) ɸ(a,y)= 0 untuk 0< y < b (1.b) ɸ(x,0)= 0 untuk 0< x < a (1.c) ɸ(x,b)= vo untuk 0< x< a (1.d)
  • 6. Karena ɸ adalah fungsi dari x dan y, dapat ditulis ulang sebagai berikut: + =0 (2) Sehingga kita dapat memakai prosedur pemisahan variabel dengan menyatakan: ɸ(x,y) = X (x)Y (y) (3) dengan kata lain, kita menganggap bahwa fungsi potensial ɸ dapat dinyatakan sebagai hasil kali X(x), yang hanya merupakan fungsi variabel x dan Y(y), yang hanya merupakan fungsi variabel y.
  • 7. Dengan mensubstitusikan persamaan (3) ke dalam persamaan (2), akan menghasilkan : X’’Y + XY’’ = 0 Dimana X’’ dan Y’’ masing- masing merupakan turunan kedua dari X(x) dan Y(y). Jika kita menyusun kembali persamaan diatas akan menghasilkan bentuk baru berikut: = - ........(4)
  • 8. Dimana X hanya merupakan fungsi x, sebagaimana X’’ begitupun dengan Y yang merupakan fungsi y. Karena persamaan 4 harus memenuhi semua x dan y dalam daerah 0 < x < a dan 0 < y < b, ini hanya bisa di penuhi apabila kedua ruasnya sama dengan suatu konstanta- artinya, =C (5a) = -C (5b)
  • 9. Konstanta c yang muncul dalam (5) bisa positif, negatif, atau nol. Sekarang kita akan meninjau tiga kemungkinan ini secara detail Kasus a : C > 0 Jika kita menganggap C positif, maka C dapat dinyatakan sebagai berikut : C = k2.. Akibatnya, X (x) merupakan kombinasi dari ekx dan e-kx atau sinh (kx) dan cosh (kx) dan Y(y) merupakan kombinasi dari sin (ky) dan cos (ky).
  • 10. Kasus B : C < 0 Dalam kasus ini, C = -k2 dan X (x) merupakan kombinasi dari sin (kx) dan cos (kx), dan Y (y) merupakan kombinasi dari sinh (ky) dan cosh (ky). Kasus C : C = 0 Dalam kasus ini, X (x) = A1x + B1, dan Y(y) = A2y + B2 Dari (1.a) dan (1.b), kita lihat bahwa akan hilang pada x = 0 dan hilang lagi pada x = a
  • 11. Oleh karena itu, kita mengetahui bahwa X (x) harus memiliki setidaknya dua nol dalam jangkauan 0 x a. Untuk kasus A , X (x) dinyatakan sebagai sinh (kx) yang hanya memiliki satu buah nol dan cosh (kx), yang tidak memiliki nol. Demikian pula untuk kasus c,X (x) hanya dapat memiliki paling banyak satu buah nilai nol. Meskipun demikian, kasus B, X (x) dinyatakan sebagai sin (kx) dan cos (kx), keduanya memiliki nol yang tak hingga.
  • 12. Untuk memenuhi kondisi batas, kita harus memilih kasus B. Akibatnya, kita menyelesaikan (5.a) dan (5.b) untuk mendapatkan hasil berikut : X (x) = A1 sin (kx) + B1 cos (kx) ...(6a) Y (y) = A2 sinh (ky) + B2 cosh (ky) ...(6b) ɸ(x,y) = [ A1 sin (kx) + B1 cos (kx) ] [A2 sinh (ky) + B2 cosh (kx) ] ......(6c) sekarang kita akan menggunakan kondisi batas (1.a) dan mengharuskan ɸ (0, y) = 0 = B1 Y (y)
  • 13. kondisi di atas dapat dipenuhi dengan mengambil B1 = 0. Demikian pula, dari (1.c) kita dapatkan B2 = 0. Sekarang fungsi potensial tersebut akan mengambil bentuk berikut : ɸ(x, y) = A sin (kx) sinh (ky) ...(7) dimana A dan k merupakan konstanta sembarang. Untuk memenuhi (1.b), kita mensubstitusikan x = a ke dalam (7) dan mendapatkan hasil sebagai berikut : 0 = A sin (ka) sinh (ky) untuk 0<y<b
  • 14. Hasil ini memungkinkan terjadi hanya jika ka = mπ, dimana m adalah bilangan bulat. Jadi, fungsi potensial tersebut akan mengambil bentuk berikut : ɸ (x, y)= A sin ( ) sinh ( ) ...(8) dimana m = 1, 2, 3... Jika kita memiliki suatu rangkaian yang terdiri dari suku-suku yang berkaitan dengan nilai dari m yang berbeda-beda, maka rangkaian tersebut juga akan memenuhi persamaan laplace (2), yaitu ɸ (x, y) = sin sinh .....(9)
  • 15. Kita sebaiknya membuktikan bahwa (9) juga memenuhi tiga kondisi pertama dari empat kondisi batas yang diberikan pada (1). Sekarang kita akan menggunakan kondisi batas keempat (1d), yang menghasilkan V0 = sin sinh untuk0 < x < a (10) Kita menyadari bahwa (10) semata-mata merupakan ekspansi deret Fouirer dari konstanta V0 dalam interval 0 < x < a .
  • 16. Dengan menggunakan teknik standar untuk perhitugan koefisien Fourier, kita dapat memperoleh nilai dari Am dalam (10) untuk semua nilai m. Prosedurnya ditunjukan bahwa ini mengalikan kedua ruas dari (10) dengan sin (n /a) dan kemudian mengintegrasi dari 0 sampai a akan menghasilkan dx = An sinh ...(11) sin
  • 17. Akibat sifat ortogonalitas dari fungsi sin (n x / a) dari sin (m a) dalam interval 0 < x < a ini sin dx = jika m jika m = n Ruas kiri (11) dapat di integrasi secara analisis untuk memperoleh hasil berikut : An = yang bernilai nol apabila n adalah bilangan bulat genap. Penyelesaian akhir dari ɸ adalah sebagai berikut
  • 18. ɸ(x, y) = ...(12) dimana “n” = ganjil berarti n = 1, 3, 5.....penyelesaian ini merupakan penyelesaian unik untuk sol yang diberikan karna ia memenuhi persamaan laplace dan semua kondisi batasnya titik pada y = b, khususnya, ɸ (x, b) = V0 untuk 0 Persamaan (11.64) akan menghasilkan sin =1 Kita dapat melihat bahwa deret tersebut memang terus naik hingga sama dengan satu (unitas) untuk 0