Pengembangan Ekowisata di Gua Gong Pacitan Menggunakan Tinjauan Fisik, Sosial dan Sarana Wilayah
1. I II
III IV VI
V
TINJAUAN FISIK, SOSIAL DAN SARANA WILAYAH
SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN EKOWISATA
DI GUA GONG KABUPATEN PACITAN i
VII
KELUAR
AWAL HALAMAN AWAL
2. KELUAR
AWAL PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
1. Kawasan kars dikenal sebagai kawasan yang rentan terhadap perubahan fisik (Dirjen
Sumberdaya Air,2005:V-5).
2. Pengunjung Gua Gong meningkat dari tahun ke tahun (UPT Disbudparpora Kab. Pacitan).
3. Kerusakan pada ornamen Gua Gong karena pengunjung dan utilitas di dalam gua.
4. Diperlukan pengembangan objek wisata secara konservatif untuk menjaga kelestarian
objek wisata, bersamaan dengan usaha memberikan pengaruh positif bagi perekonomian
masyarakat sekitar.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah kondisi fisik objek wisata Gua Gong?
2. Bagaimanakah kondisi sosial objek wisata Gua Gong?
3. Bagaimanakah kondisi sarana wilayah objek wisata Gua
Gong?
4. Bagaimanakah arah pengembangan ekowisata Gua Gong
berdasarkan kondisi fisik, sosial dan sarana wilayah?
MANFAAT PENELITIAN
RUANG LINGKUP PENELITIAN
JABARAN VARIABEL
DEFINISI OPERASIONAL
TUJUAN PENELITIAN
3. KELUAR
AWAL KAJIAN PUSTAKA
PENGERTIAN PARIWISATA PENGEMBANGAN PARIWISATA
PENGERTIAN EKOWISATA
Ekowisata adalah kegiatan wisata alam di daerah yang bertanggungjawab dengan
memperhatikan unsur pendidikan, pemahaman, dan dukungan terhadap usaha-usaha
konservasi sumberdaya alam, serta peningkatan pendapatan masyarakat lokal (Permendagri
Nomor 33 Tahun 2009).
DASAR PENGEMBANGAN EKOWISATA
KONDISI FISIK
Suhu
Curah Hujan
Kemiringan
Tanah
Daya Dukung Fisik
KONDISI SARANA WILAYAH
Aksesibilitas
Sarana Wisata
Sanitasi Lingkungan
KONDISI SOSIAL
Pemahaman Ekowisata
Budaya
Tingkat Pendidikan
Keamanan
Keterlibatan Masyarakat
4. KELUAR
AWAL METODE PENELITIAN
RANCANGAN PENELITIAN eksposfakto dengan analisis deskriptif kuantitatif.
POPULASI dan SAMPEL
Masyarakat Pengunjung
25 100
Accidental sampling
Kuesioner
PENGUMPULAN DATA
Observasi, kuesioner,
wawancara dan dokumentasi.
ANALISIS DATA
Scoring Analisis SWOT
Analisis DDF
Nilai Kelayakan (%) Kategori Kelayakan
81,26 – 100,0 Sangat sesuai
62,52 – 81,25 Sesuai
43,76 – 62,50 Kurang sesuai
25,00 – 43,75 Tidak sesuai
11. KELUAR
AWAL KONDISI GEOGRAFIS
IKLIM
HIDROLOGI
PENGGUNAAN
LAHAN
VEGETASI
PENDUDUK
1. Tipe iklim menurut Koppen adalah Aw.
2. Tipe iklim menurut Schmidt dan Ferguson.
Sukar mendapatkan air tanah karena tanahnya bersifat
porous.
1. Pohon dan perdu.
2. Semak.
Bangunan, tegal/kebun, perkebunan rakyat, hutan
rakyat/kayu-kayuan, hutan negara.
Desa Bomo
Kepadatan 265 jiwa/Km2, mata pencaharian utama sebagai
petani, tamat SMA hanya 628 jiwa.
12. KELUAR
AWAL HASIL PENELITIAN
Tabel 5.2 Nilai dan Kategori Kondisi Fisik Gua Gong
No. Kondisi Fisik
Kategori Penilaian
Skor (S)
4 3 2 1
1. Suhu 75
2. Curah hujan 100
3. Kemiringan 50
4. Tanah 50
Rata-rata (𝑥) 68,75
Kategori Sesuai
Tabel 5.10 Nilai dan Kategori Kondisi Sosial di Sekitar Gua Gong
No. Indikator Skor (S)
1. Pemahaman ekowisata 79
2. Budaya 69
3. Pendidikan 97
4. Keamanan 95,5
5. Keterlibatan masyarakat 100
Jumlah Nilai 88,1
Kategori Sangat Sesuai
Tabel 5.26 Nilai dan Kategori Kondisi Sarana Wilayah di Gua Gong
No. Indikator Skor (S)
1. Aksesibilitas 83,5
2. Sarana wisata 69,86
3. Sanitasi lingkungan 72,19
Rata-rata (𝑥) 74,43
Kategori Sesuai
14. KELUAR
AWAL PEMBAHASAN
KONDISI FISIK KONDISI SOSIAL KONDISI SARANA WILAYAH KELAYAKAN EKOWISATA
ARAH PENGEMBANGAN
–
Kuadran II Stability Kuadran I Growth
C B
D A
E H
+
F G
Kuadran III Survival
Kuadran IV
Disersivication
–
Gambar 6.1 Posisi Pengembangan Gua Gong pada Kuadran SWOT
Tabel 6.3 Matriks SWOT
IFAS
EFAS
Kekuatan (Strength)
1. Kelengkapan ornamen
gua yang potensial
dijadikan objek ekowisata
kars
2. Tersedia cenderamata
khas, yaitu batu akik
3. Keamanan di dalam dan
luar gua yang sangat baik
Kelemahan (Weakness)
1. Pendidikan masyarakat
sekitar kurang memadai
2. Atraksi budaya tradisional
sangat minim
3. Keterbatasan sarana dan
prasarana pendukung
kegiatan wisata
Peluang (Opportunity)
1. Dukungan pemerintah
2. Peningkatan minat
ekowisata
3. Peningkatan kepedulian
akan pentingnya
pembangunan
berkelanjutan
Strategi SO
1. Pengembangan ekowisata
kars bertaraf nasional
dengan pusat lokasi Gua
Gong
2. Penyediaan modal bagi
perajin cenderamata
3. Pelaksanaan Paket
Ekowisata Kars
Strategi WO
1. Peningkatan kualitas
sumberdaya manusia
dengan pelatihan
kepariwisataan
2. Penyelenggaraan hari seni
tradisional di sekitar Gua
Gong
3. Peningkatan sarana dan
prasarana pendukung
kegiatan wisata
Ancaman (Threat)
1. Nama 'Gua Gong'
mengundang rasa
penasaran pengunjung
untuk memukul ornamen
gua
2. Ledakan pengunjung
3. Tidak ada peraturan
khusus berwisata di gua
Strategi ST
1. Penyediaan pemandu
ekowisata gua untuk
menujukkan seluruh
ornamen gua
2. Pembatasan pengunjung
dengan cara membagi
pengunjung pada objek
alami dan budaya
Strategi WT
1. Peningkatan pengetahuan
masyarakat sekitar tentang
ekowisata
2. Penyelenggaraan atraksi
budaya tradisional
3. Pengadaan peraturan
khusus berkunjung di gua
15. KELUAR
AWAL PENUTUP
KESIMPULAN
1. Kondisi fisik Gua Gong secara keseluruhan
mendukung pengembangan ekowisata.
2. Kondisi sosial masyarakat di sekitar gua
secara keseluruhan sangat sesuai untuk
mendukung pengembangan ekowisata.
3. Kondisi sarana wilayah Gua Gong secara
keseluruhan sesuai untuk pengembangan
ekowisata.
4. Arah pengembangan objek wisata Gua
Gong secara umum adalah Rapid Growth
Strategy atau pertumbuhan aliran cepat
dengan pengembangan secara maksimal
untuk target tertentu dalam waktu
singkat.
SARAN
1. Pelaksanaan Paket Ekowisata Kars.
2. Pelaksanaan paket pembelajaran tentang
gua.
3. Pemerintah Kabupaten Pacitan hendaknya
melakukan kajian ekowisata pada objek
wisata-objek wisata lain.
4. Publikasi peraturan di Gua Gong terutama
tentang daya dukung fisik gua.
5. Penentuan daya dukung secara
menyeluruh.
6. Pelatihan pada masyarakat yang terlibat
dalam pengelolaan Gua Gong.
7. Pemberian bantuan modal usaha pada
perajin cenderamata tradisional khas.