1. 1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKAN
Selama bertahun-tahun akuntan publik telah mendapat reputasi baik dari segi
integritas dan obyektivitas. Jasa inti yang dibahas dalam buku ini, yaitu audit atas laporan
keuangan menurut GAAP. Secara umum akuntan publik dapat memberikan empat tingkatan
keyakinan yang berbeda berkaitan dengan penugasan, yaitu : (1) tingkat keyakinan audit, (2)
tingkat keyakinan review, (3) prosedur yang disepakati bersama, dan (4) tidak ada keyakinan.
Standar profesional dasar yang diterbitkan oleh Accounting Standars Board yang berkaitan
dengan jasa ini adalah sebagai berikut : a. Statements on Auditing Standards (SAS), b.
Statements on Standards for Attestations Engangements (SSAE), dan c. Statements on
Standards for Accounting and Review Services (SSARS).
Laporan khusus adalah laporan yang dihasilkan dari audit atas, atau penerapan
prosedur yang disepakati bersama atas, data keuangan historis selain dari laporan keuangan
yang disiapkan sesuai dengan GAAP. Laporan khusus auditor mengenai laporan keuangan
yang disiapkan atas dasar OCBOA harus berisi empat paragraf, yaitu paragraf pendahulu,
paragraf ruang lingkup, paragraf penjelasan, dan paragraf pendapat. Jika akuntan
bersangkutan dengan laporan keuangan yang belum diaudit dari entitas publik, maka dia
diwajibkan untuk menyatakan dalam laporannya bahwa suatu audit belum dilakukan dan
menyertakan penolakan pemberian pendapat.
Manajemen telah memutuskan untuk tidak memasukkan hampir semua pengungkapan
yang diisyaratkan oleh prisip akuntansi yang berlaku umum. Jika pengungkapan yang tidak
dimasukkan itu disertakan dalam laporan keuangan, maka hal itu dapat memengaruhi
kesimpulan pemakai tentang posisi keuangan, hasil operasi, dan arus kas perusahaan. Suatu
perubahan merupakan langkah naik bila hal itu mengklasifikasikan tingkat keyakinan yang
lebih tinggi daripada yang semula disepakati (misalnya, perubahan dari komplikasi menjadi
review atau dari review menjadi audit). Sebaliknya, perubahan penugasan merupakan
langkah turun bila tingkat keyakinan yang lebih rendah diminta oleh klien.
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan Makalah ini adalah agar kita sebagai mahasiswa dapat
mengetahui jasa dan pelaporan yang di buat seoran auditor dalam melaksanakan
tugasnya.
2. 2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 TINJAUAN ATAS TINGKAT KEYAKINAN DAN JASA-JASA LAIN
Secara umum, akuntan publik dapat memberikan empat tingkat keyakinan (level
of assurance) yang berbeda berkaitan dengan penugasan.Keempat tingkat keyakinan dasar itu
dapat diuraikan sebgai berikut :
a. Tingkat keyakinan audit atau pemeriksaan, dimana tujuan dari penugasan adalah
pernyataan positif dari suatu pendapat yang diberikan oleh akuntan public
mengenai asersi manajemen yang diatur dalam standar professional
b. Tingkat keyakinan review, di mana tujuan dari penugasan bagi akuntan public adalah
menyatakan keyakinan negatif (negative assurance) bahwa tidak ada yang menarik
perhatiannya yang menyebabkan akuntan publik berpendapat bahwa asersi oleh
manajemen yang diatur dalam standar profesional akan menyesatkan.
c. Prosedur yang disepakati bersama, di mana tujuan dari penugasan bagi akuntan publik
adalah memberikan ikhtisar temuan-temuan berdasarkan prosedur yang disepakati
bersama yang berlaku atas suatu asersi oleh manajemen yang diatur dalam standar
profesional.Tingkat keyakinan dapat bervariasi tergantung pada prosedur yang berlaku
atas asersi itu.
d. Tidak ada keyakinan, di mana tujuan dari penugasan adalah membantu manajemen
dalam penyiapan informasi yang termasuk dalam suatu asersi yang diatur oleh standar-
standar profesional.Akuntan publik akan menyatakan secara eksplisit bahwa tidak ada
keyakinan yang diberikan dalam laporannya yang berkaitan dengan asersi
manajemen.
2.2 JENIS – JENIS PENUGASAN
Semua jenis penugasan diliput oleh standar profesional yang dikembangkan oleh
AICPA. Standar profesional ini mempromosikan keseragaman mutu praktik dan
mempertinggi pemahaman pemakai atas perbedaan jenisjenis jasa yang diberikan serta
tingkat keyakinan yang berkaitan dengannya. Akuntan publik yang melaksanakan banyak
jenis jasa ini juga harus bersedia dinilai praktiknya melalui peer review yang teratur.
Standar profesional dasar yang diterbitkan oleh Accounting Standards Board yang
berkaitan dengan jasa ini adalah sebagai berikut :
a. Statements on Auditing Standards (SAS). SAS adalah interpretasi dari standar audit
yang berlaku umum dan pada umumnya berkaitan dengan asersi manajemen tentang
unsur-unsur yang termasuk dalam laporan keuangan .Jenis-jenis penugasan yang
dibahas dalam bab ini mencakup pelaporan laporan keuangan yang disiapkan atas dasar
akuntansi komprehensif selain dari GAAP, pelaporan unsur, akun, atau pos-pos
spesifik dari suatu laporan keuangan, dan laporan ketaatan yang berkaitan dengan
laporan keuangan yang telah diaudit.
3. 3
b. Statement on Standards for Attestation Engagements (SSAE). SSAE menetapkan
kerangka kerja yang luas untuk berbagai jasa atestasi yang diminta dari profesi
akuntansi. Standar ini dan komentar interpretasi yang bertalian dirancang untuk
memberikan pedoman profesional yang akan mempertinggi baik konsistensi
maupun mutu pelaksanaan jasa-jasa tersebut.
c. Statements on Standards for Accounting and Review Services (SSARS). SSARS
mendefinisikan jasa yang berkaitan dengan review atau kompilasi laporan
keuangan dari entitas nonpublic dan memberikan pedoman bagi akuntan berkenaan
dengan standar serta prosedur yang berlaku untuk kedua penugasan ini. Jasa ini hanya
tersedia bagi entitas nonpublik.
2.3 UNSUR, AKUN, ATAU POS-POS SPESIFIK DARI LAPORAN KEUANGAN
Data ini dapat mencakup sewa, royalti, rencana bagi-laba, atau ketentuan untuk pajak
penghasilan. Suatu laporan khusus dapat dikeluarkan atas data-data ini sebagai hasil dari
audit atau penerapan prosedur yang disepakati bersama.
Audit
Suatu audit akan diakhiri dengan pernyataan pendapat mengenai kelayakan penyajian
unsur, akun, atau pos-pos spesifik. Dalam menyatakan pendapat. AU 662.13 menunjukkan
auditor harus mengakui bahwa konsep materialitas harus dikaitkan dengan masing-masing
unsur, akun, atau pos yang dilaporkan, bukan dengan laporan keuangan secara keseluruhan.
Lebih lanjut, auditor tidak boleh menyatakan pendapat atas data spesifik apabila ia telah
menyatakan pendapat tidak wajar atau penolakan memberikan pendapat tentang laporan
keuangan, kecuali data spesifik itu hanya merupakan bagian yang tidak signifikan dari
laporan keuangan.
Prosedur yang Disepakati Bersama
Penerapan prosedur yang disepakati bersama (agreed-upon procedures) bukan
merupakan suatu audit. Jenis jasa ini dapat terjadi, misalnya, dalam akuisisi yang
diusulkan apabila calon pembeli meminta akuntan hanya merekonsiliasi saldo bank dan
mengkonfirmasi piutang usaha.AU 622, Special Reports – Applying Agreed-upon
Procedures to Specified Elements, Accounts, or Items of audit Financial Statement (SAS
75dan 87), menyatakan bahwa seorang akuntan independen dapat menerima penugasan
dengan menerapkan prosedur yang disepakati bersama atas unsure, akun, atau pos
spesifik dalam laporan keuangan menurut kondisi-kondisi berikut :
• Akuntan itu independent
• Akuntan dan pihak-pihak tertentu menyetujui prosedur yang dilaksanakan atau akan
dilaksanakan oleh akuntan.
• Pihak-pihak tertentu memikul tanggung jawab atas kecukupan prosedur yang
disepakati bersama untuk tujuan mereka
• Prosedur yang dilaksanakan diharapkan dapat menghasilkan temuan yang cukup
konsisten
4. 4
• Dasar akuntansi dari unsur, akun, atau pos spesifik dalam laporan keuangan jelas
dipahami oleh pihak-pihak tertentu dan akuntan
• Prosedur itu akan diterapkan pada hal-hal yang dapat diestimasi atau diukur secara
layak dan konsisten
• Bukti-bukti yang berkaitan dengan penerapan prosedur tersebut diharapkan dapat
memberi dasar yang layak guna menyatakan temuan-temuan dalam laporan akuntan
• Apabila dapat diterapkan, maka akuntan dan pihak yang ditetapkan akan menyetujui
setiap batas materialitas untuk tujuan pelaporan
• Penggunaan laporan itu terbatas pada pihak-pihak yang ditentukan
Untuk memastikan bahwa semua pihak yang ditetapkan memahami prosedur
yang disepakati bersama, dan memikul tanggung jawab atas kecukupan prosedur tersebut,
akuntan biasanya akan berkomunikasi langsung dengan dan mendaptkan pemberitahuan yang
menguatkan atau afirmatif dari setiap pihak yang ditetapkan itu. Tanggung jawab akuntan
dalam prosedur yang disepakati bersama adalah melaksanakan prosedur itu dan melaporkan
temuan sesuai dengan standar umum, pekerjaan lapangan, dan pelaporan yang berlaku.
Laporan ketaatan yang berakaitan
Perusahaan mungkin diwajibkan oleh perjanjian kontraktual atau lembaga pemerintah
untuk menyerahkan laporan ketaatan yang dibuat oleh auditor independen.Selain
mempersyaratkan laporan keuangan yang telah diaudit, pemberi pinjaman atau wali
amanatnya juga seringkali meminta kepastian dari auditor independen bahwa peminjam
menaati ketentuan akuntansi dan auditing dari perjanjian itu. Auditor memenuhi
permintaan ini dengan memberikan keyakinan negatif atas ketaatan dengan menyatakan
”tidak ada yang menarik perhatian kami yang menunjukkan bahwa perusahaan tidak
menaati” AU 623.19 menyatakan bahwa keyakinan ini tidak boleh diberikan kecuali auditor
telah mengaudit laporan keuangan yang berkaitan dengan perjanjian atau persyaratan
pemerintah itu.Lebih lanjut, keyakinan tersebut tidak boleh diperluas hingga ketentuan yang
berkaitan dengan hal-hal yang belum menjadi pokok dari prosedur audit yang dilaksanakan
dalam audit atas laporan keuangan itu, dan tidak boleh diberikan jika audit menghasilkan
pendapat tidak wajar atau penolakan memberikan pendapat. Keyakinan auditor atas
ketaatan dapat diberikan dalam laporan terpisah atau dalam satu atau lebih paragraf
penjelasan sesudah paragraf pendapat dari suatu laporan atas laporan keuangan yang telah
diaudir.
Laporan keuangan yang belum diaudit dari sebuah entitas Publik
Seorang akuntan publik dapat bersangkutan dengan laporan keuangan perusahaan
public sekalipun ia tidak mengauditnya. SAS 26, Association with Financial Statement (AU
504.03), menyatakan bahwa seorang akuntan publik akan bersangkutan dengan laporan
keuangan apabila dia (1) telah setuju atas penggunaan namanya dalam suatu laporan,
dokumen, atau komunikasi tertulis yang berisi laporan itu, atau (2) menyatakan pada laporan
keuangan klien atu pihak lain bahwa ia telah menyiapkan atau membantu penyiapan
sekalipun namanya tidak dicantumkan dalam laporan itu. Jika akuntan bersangkutan dengan
5. 5
laporan keuangan yang belum diaudit dari entitas publik, maka ia diwajibkan untuk
menyatakan dalam laporannya bahw suatu audit belum dilakukan dan menyertakan
penolakan memberikan pendapat.Disamping itu, setiap halaman dari laporan keuangan itu
juga harus ditandai ”belum diaudit”.
2.4 MENERIMA DAN MELAKSANAKAN AUDIT
Pada tahun 1996, AICPA menerbitkan untuk pertama kali seri baru pernyataan
otoritatif yang berjudul Statements on Standards for Attestation Enggaments (SSAEs).
Dengan tujuan memberikan pedoman dan menetapkan kerangka kerja yang luas untuk
pelaksanaan serta pelaporan jasa atestasi, SSAEs 1, Attestation Standards (AT 100.01)
mendefinisikan penugasan atestasi sebagai berikut: Penugasan atestasi (attest engagement)
adalah satu penugasan di mana seorang praktisi (akuntan public) bertugas untuk menerbitkan
komunikasi tertulis yang menyatakan suatu kesimpulan mengenia reliabilitas asersi tertulis
yang merupakan tanggung jawab pihak lain.
Dalam melaksanakan suatu penugasan atestasi, seorang akuntan public:
• mengumpulkan bukti untuk mendukung asersi.
• secara objektif menilai pengukuran serta komunikasi dari pribadi yang menbuat asersi.
• melaporkan temuan-temuannya.
Berbagai jasa tidak melibatkan atestasi atas reliabilitas dari asersi tertulis yang
merupakan tanggung jawab pihak lain. Contoh jasa-jasa akuntan public yang tidak dianggap
sebagai penugasan atestasi adalah:
• penugasan konsultasi manajemen di mana para praktisi bertugas memebrikan nasihat
atau rekomendasi kepada klien.
• Penugasan di mana para praktisi bertugas untuk mendukung posisi klien, misalnya
mengenai masalah perpajakan yang direview Dinas Perpajakan (IRS)
• Penugasan pajak dimana para praktisi bertugas menyiapkan SPT pajak dan memberikan
nasihat pajak.
• Penugasan di mana para praktisi mengkompilasi laporan keuangan, karena ia tidak
diwajibkan untuk memeriksa atau mereview setiap bukti yang mendukung informasi yang
diserahkan oleh klien dan tidak menyatakan setiap kesimpulan atas reliabilitasnya.
• Penugasan di mana peranan para praktisi semata-mata adalah membantu klien misalnya,
bertindak sebagai akuntan perusahaan dalam menyiapkan informasi selain laporan
keuangan.
• Penugasan di mana par praktisi bertugas untuk memberi kesaksian sebagai saksi ahli
dalam masalah akuntansi, auditing, perpajakan, atau hal lain, dengan adanya fakta
tertentu yang diterapkan.
2.5 PELAPORAN ATAS PENGENDALIAN INTERNAL
Berbagai faktor telah menyebabkan berkembangnya pengakuan akan pentingnya
6. 6
pengendalian internal suatu entitas. Bersamaan dengan berkembangnya pengakuan ini,
meningkat pula kepentingan puhak investor, pemerintah, Kongres AS, serta pihak lainnya
agar manajemen menerbitkan asersi tertulis tentang pengendalian internal entitas, dan agar
akuntan independen melakukan atestasi pada asersi manajemen. AICPA telah
merekomendasikan agar perusahaan public disyaratkan untuk menerbitkan laporan
tersebut, termasuk atestasi akuntan independen. AT 400 memberikan pedoman mengenai
penugasan untuk memeriksa dan melaporkan asersi manajemen tentang setiap aspek berikut
dari pengendalian internal atas pelaporan keuangan entitas:
• Rancangan dan efektivitas operasi dari pengendalian internal entitas
• Rancangan dan efektivitas operasi dati segmen pengendalian internal entitas
• Kecocokan rancangan dari pengendalian internbal entitas
• Rancangan dan efektivitas operasi dari pengendalian internal entitas berdasarkan criteria
yang ditetapkan oleh lembaga pemerintah
Di samping melaksanakan jasa pemeriksaan atas jasa-jasa asersi di atas, akuntan
independent juga dapat melaksanakan lebih banyak penugasan prosedur yang disepakati
bersama yang terbatas dalam situasi tertentu. Akan tetapi, AT 400 melarang pelaksanaan jasa
review atau menerbitkan keyakinan negatif atas asersi manajemen tentang efektivitas
pengendalian internal.
a. Kondisi-kondisi untuk Pelaksanaan Penugasan
Seorang akuntan independen harus melaksanakan jenis-jenis penugasan terdahulu
hanya bila manajemen (1) menerima tanggung jawab atas efektivitas pengendaliab
internal entitas itu, (2) mengevaluasi efektivitas pengendalian internalnya dengan
menggunakan criteria yang layak yang ditetapkan oleh lembaga yang diakui, dan (3)
mengacu criteria itu dalam laporan yang memuat asersi tertulisnya. Selain itu, bukti yang
mencukupi juga harus ada atau dapat dikembangkan untuk mendukung evaluasi
manajemen.
b. Merencanakan dan Melaksanakan Penugasan
Walaupun terdapat banyak kemiripan dalam metodologi untuk
mempertimbangkan pengendalian internal pada audit atas laporan keuangan dan ketika
melaksanakan suatu penugasan untuk memeriksa asersi tertulis manajemen tentang
efektivitas pengendalian internal, namun hal yang terakhir ini jauh lebih luas. Sebagai contoh,
dalam suatu audit, pengujian pengendalian hanya perlu dilakukan atas kebijakan dan prosedur
pengendalian apabila auditor menilai risiko pengendalian berada di bawah maksimum
sebagai bagian dari strategi untuk mengurangi pengujian substantif. Dalam suatu penugasan
untuk memeriksa asersi manajemen tentang pengendalian internal, pengujian
pengendalian tergantung pada sifat asersi dan ktiteria yang disebutkan oleh manajemen dalam
laporan yang berisi asersi tersebut. Periode waktu yang tercakup oleh pengujian
pengendalian, yang merupakan periode audit keseluruhan dalam suatu audit atas laporan
keuangan, juga dapat bervariasi berdasarkan sifat asersi dalam pemeriksaan menurut AT 400.
akan tetapi, baik dalam audit maupun pemeriksaan suatu pemahaman atas pengendalian
7. 7
internal harus diperoleh, dan setiap kondisi yang sapat dilaporkan serta kelemahan material
yang timbul dari pemahaman atau pengujian pengendalian harus dikomunikasikan kepada
komite audit. AT 400 memuat pedoman ekstensif tentang penanganan berbagai situasi
yang dapat timbul dalam suatu pemeriksaan atas beberapa jenis asersi manajemen mengenai
pengendalian internal entitas yang disebutkan sebelumnya.
2.6 JASA AKUNTANSI DAN REVIEW
Statements on Standards for Accounting and Reviews Service (SSARSs)
dikembangkan pertama kali pada tahun 1979 ketika akuntan publik (CPA) hanya dapat
memberikan dua tingkat keyakinan atas laporan keuangan. Akuntan publik dapat mengaudit
laporan keuangan, memberikan keyakinan layak bahwa laporan keuangan itu telah bebas dari
salah saji yang material, atau tidak memberikan keyakinan tentang apakah laporan keuangan
telah bebas dari salah saji yang meterial dalam bentuk laporan keuangan yang belum diaudit.
Jasa review SSARSs semula dikembangkan sebagai alternatif biaya yang lebih rendah dan
keyakinan yang lebih rendah dari suatu audit atas laporan keuangan perusahaan non publik.
Kondifikasi Statements on Standard for Accounting Reviews Service dirujuk oleh nomor
seksi AR yang berkaitan dengan jasa akuntansi dan review. AR 100.04 mendefinisikan
perusahaan nonpubliksebagai suatu entitas selain dari (a) perusahaan yang sekuritasnya
diperdagangkan di pasar umum baik pada bursa saham (domestik atau luar negeri) maupun di
pasar over-the-counter, termasuk sekuritas yang hanya dikutip secara lokal atau regional, (b)
perusahaan yang mendaftar pada lembaga pemerintah dalam persiapan untuk melakukan
penjualan setiap kelas sekuritasnya di pasar umum, atau (c) anak perusahaan, perusahaan
joint venture, atau entitas lain yang dikendalikan oleh suatu entitas yang tercakup dalam (a)
dan (b). SSARSs juga memberikan pedoman tentang pelaporan laporan keuangan pribadi,
dan memuat pengecualian untuk penyiapan laporan keuangan pribadi yang termasuk dalam
rencana keuangan pribadi yang disiapkanoleh seorang akuntan.
Dalam setiap penugasan yang dilaksanakan menurut SSARSs, akuntan harus
menetapkan suatu pemahaman atas entitas bersangkutan, lebih baik dalam bentuk tertulis,
mengenai jasa – jasa yang akan dilaksanakan. Jasa – jasa ini jauh lebih kecil dari audit.
Dengan demikian, pemahaman itu juga harus menentukan
• Bahwa penugasan itu tidak dapat diandalkan untuk mengungkapkan kekeliruan,
kecurangan, atau tindakan melawan hukum.
• Bahwa akuntan akan memberi tahu tingkat manajemen yang tepat setiap kekeliruan
material yang menarik perhatiannya dan setiap kecurangan atau tindakan melawan hukum
yang menarik perhatiannya, kecuali hal itu jelas tidak berkaitan.
Review atas laporan keuangan
Tujuan dari penugasan review (review engagement) atas laporan keuangan
perusahaan nonpublik adalah melaksanakan tanya-jawab dan prosedur analitis, yang
memberikan akuntan dasar memadai guna menyatakan keyakinan yang terbatas bahwa tidak
ada modifikasi material yang harus dibuat pada laporan agar sesuai dengan GAAP (atau
OCBOA, jika dapat diterapkan). Prosedur yang ditempuh akuntan itu terutama didasarkan
8. 8
pada pengajuan pertanyaan dan prosedur analitis. Akuntan harus mempunyai pengetahuan
tentang prinsipdan praktik akuntansi yang digunakan oleh industri serta pengetahuan tentang
perusahaanitu, organisasi dan karakteristik operasinya, serta sifat aktiva, kewajiban,
pendapatan, dan beban yang mendukung penggunaan pengajuan pertanyaan serta prosedur
analitis secara efektif. Pengetahuan tentang perusahaan seringkalinmeliputi pemahaman atas
produk dan jasa entitas itu serta karakteristik operasi yang penting dari organisasinya.
Prosedur analitis yang ditempuh serupa dengan dilaksanakan pada tahap perencanaan
audit. Akuntan biasanya memusatkan perhatian pada pemahaman atas strategi entitas dengan
mengajukan pertanyaan mengenai tindakan yang akan diambil dalam rapat dewan komisaris.
Selanjutnya, akuntan mengajukan pertanyaan kepada orang – orang yang mempunyai
tanggung jawab atas masalah keuangan dan akuntansi tentang prinsip akuntansi entitas itu,
serta sistem akuntansi untuk transaksi dan untuk mengembangkan informasi bagi laporan
keuangan, serta masalah – masalah seperti perubahan aktiva bisnis entitas atau praktik
akuntansi atau tentang peristiwa kemudian.
Kompilasi laporan keuangan
Tujuan dari penugasan kompilasi (compilation engagement) adalh menyajikan dalam
bentuk informasi laporan keuangan yang merupakan representasi manajeman, tanpa harus
menyatakan suatu keyakinan atas laporan itu. Akuntan publik juga melaksanakan jenis jasa
yang sama untuk perusahaan kecil yang dapat dilaksanakan oleh seorang pejabat keuangan
kepala atau kontroler dalam menyiapkan informasi untuk manajeman perusahaan besar.
Penugasan kompilasi diarahkan guna membantu manajeman dalam penyiapan informasi
keuangan-bukan memberikan keyakinan tentang apakah informasi itu telah bebas dari salah
saji yang material. Akibatnya, penting bagi auditor untuk mendapatkan pemahamn dengan
klien mengenai tujuan dari penugasan itu dan fakta bahwa kompilasi tidak dapat diandalkan
untuk menemukan kesalahan atau kecurangan.
Prosedur yang ditempuh akuntan berkaitan dengan penugasan kompilasi diarahkan
untuk menyiapkan informasi, bukan memberikan keyakinan tentang informasi itu. Ketika
melaksanakan kompilasi, AR 100.12 menyatakan bahwa akuntan tidak wajib untuk
mengajukan pertanyaan atau melaksanakan prosedur lain guna memverifikasi, mendukung,
atau mereview informasi yang diberikan oleh entitas itu. Akan tetapi, akuntan mungkin telah
mengajukan pertanyaan atau melaksanakan prosedur lainnya.
Hasil dari pengajuan pertanyaan atau prosedur tersebut, berdasarkan pengetahuan
yang diperoleh dari penugasan sebelumnya, atau dari laporan keuangannya sendiri dapat
menyebabkan akuntan menyadari bahwa informasi yang diberikan oleh entitas adalah tidak
benar, tidak tengkap atau sebaliknya tidak memuaskan untuk tujuan kompilasi laporan
keuangan. Dalam situasi ini, akuntan harus memperoleh informasi tambahan atau yang
direvisi, maka akuntan harus dipertimbangkan apakah modifikasi atas laporan standarnya
telah memadai untuk mengungkapkan penyimpangan itu, atau apakah ia harus menarik diri
dari penugasan kompilasi.Accounting and Review Service Committee sedang mengevaluasi
exposure draft yang memungkinkan akuntan untuk mengevaluasi risiko bahwa pihak ketiga
9. 9
akan menggunakan laporan keuangan yang dikompilasi. Menurut exposure draft itu, apabila
auditor menjawab bahwa ada sedikit risiko pihak ketiga menggunakan laporan keuangan itu,
akuntan dapat
• Menerbitkan laporan kompilasi.
• Mendapatkan surat penugassan yang ditandatangani oleh manajeman yang
mendokumentasikan suatu pemahamn dengan entitas mengenai jasa yang akan
dilaksanakan.
• Mengeluarkan surat kepada manajemen yang mendokumentasikan pemahaman
• dengan entitas tentang jasa yang akan dilaksanakan.
2.7 PERTIMBANGAN LAIN
Perubahan Penugasan
Pada saat memberikan jasa profesional, seorang akuntan dapat diminta untuk
mengubah satu jenis jasa ke yang lain. Suatu perubahan merupakan langkah naik(step up)
bila hal itu menghasilkan tingkat keyakinan yang lebih tinggi daripada yang semula
disepakati. Akuntan publik dapat menyetujui jenis perubahan ini bila (1) terdapat bukti yang
mencukupi untuk mendukung tingkat keyakinan yang lebih tinggi dan (2) kemungkinan besar
penugasan yang direvisi tampak dapat diselesaikan sesuai dengan standar profesional. Faktor
– faktor yang dapat membatasi akuntan publik dapat berubah ketersediaan personil dan
pertimbangan praktis yang bertalian dengan pendapatan waktu pekerjaan. Sebaliknya,
perubahan penugasan merupakan langkah turun(step down) bila tingkat keyakinan yang lebih
rendah diminta oleh klien. Perubahan ini dapat diterima oleh akuntan publik jika terdapat
pengertian mengenai penugasan semula atau situasi klien telah berubah.
10. 10
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Suatu audit akan diakhiri dengan pernyataan pendapat mengenai kelayakan penyajian
unsur, akun, atau pos-pos spesifik. Dalam menyatakan pendapat. AU 662.13 menunjukkan
auditor harus mengakui bahwa konsep materialitas harus dikaitkan dengan masing-masing
unsur, akun, atau pos yang dilaporkan, bukan dengan laporan keuangan secara keseluruhan.
Lebih lanjut, auditor tidak boleh menyatakan pendapat atas data spesifik apabila ia telah
menyatakan pendapat tidak wajar atau penolakan memberikan pendapat tentang laporan
keuangan, kecuali data spesifik itu hanya merupakan bagian yang tidak signifikan dari
laporan keuangan.
Secara umum akuntan publik dapat memberikan empat tingkatan keyakinan yang
berbeda berkaitan dengan penugasan, yaitu : (1) tingkat keyakinan audit, (2) tingkat
keyakinan review, (3) prosedur yang disepakati bersama, dan (4) tidak ada keyakinan.