SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 10
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKAN
Selama bertahun-tahun akuntan publik telah mendapat reputasi baik dari segi
integritas dan obyektivitas. Jasa inti yang dibahas dalam buku ini, yaitu audit atas laporan
keuangan menurut GAAP. Secara umum akuntan publik dapat memberikan empat tingkatan
keyakinan yang berbeda berkaitan dengan penugasan, yaitu : (1) tingkat keyakinan audit, (2)
tingkat keyakinan review, (3) prosedur yang disepakati bersama, dan (4) tidak ada keyakinan.
Standar profesional dasar yang diterbitkan oleh Accounting Standars Board yang berkaitan
dengan jasa ini adalah sebagai berikut : a. Statements on Auditing Standards (SAS), b.
Statements on Standards for Attestations Engangements (SSAE), dan c. Statements on
Standards for Accounting and Review Services (SSARS).
Laporan khusus adalah laporan yang dihasilkan dari audit atas, atau penerapan
prosedur yang disepakati bersama atas, data keuangan historis selain dari laporan keuangan
yang disiapkan sesuai dengan GAAP. Laporan khusus auditor mengenai laporan keuangan
yang disiapkan atas dasar OCBOA harus berisi empat paragraf, yaitu paragraf pendahulu,
paragraf ruang lingkup, paragraf penjelasan, dan paragraf pendapat. Jika akuntan
bersangkutan dengan laporan keuangan yang belum diaudit dari entitas publik, maka dia
diwajibkan untuk menyatakan dalam laporannya bahwa suatu audit belum dilakukan dan
menyertakan penolakan pemberian pendapat.
Manajemen telah memutuskan untuk tidak memasukkan hampir semua pengungkapan
yang diisyaratkan oleh prisip akuntansi yang berlaku umum. Jika pengungkapan yang tidak
dimasukkan itu disertakan dalam laporan keuangan, maka hal itu dapat memengaruhi
kesimpulan pemakai tentang posisi keuangan, hasil operasi, dan arus kas perusahaan. Suatu
perubahan merupakan langkah naik bila hal itu mengklasifikasikan tingkat keyakinan yang
lebih tinggi daripada yang semula disepakati (misalnya, perubahan dari komplikasi menjadi
review atau dari review menjadi audit). Sebaliknya, perubahan penugasan merupakan
langkah turun bila tingkat keyakinan yang lebih rendah diminta oleh klien.
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan Makalah ini adalah agar kita sebagai mahasiswa dapat
mengetahui jasa dan pelaporan yang di buat seoran auditor dalam melaksanakan
tugasnya.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 TINJAUAN ATAS TINGKAT KEYAKINAN DAN JASA-JASA LAIN
Secara umum, akuntan publik dapat memberikan empat tingkat keyakinan (level
of assurance) yang berbeda berkaitan dengan penugasan.Keempat tingkat keyakinan dasar itu
dapat diuraikan sebgai berikut :
a. Tingkat keyakinan audit atau pemeriksaan, dimana tujuan dari penugasan adalah
pernyataan positif dari suatu pendapat yang diberikan oleh akuntan public
mengenai asersi manajemen yang diatur dalam standar professional
b. Tingkat keyakinan review, di mana tujuan dari penugasan bagi akuntan public adalah
menyatakan keyakinan negatif (negative assurance) bahwa tidak ada yang menarik
perhatiannya yang menyebabkan akuntan publik berpendapat bahwa asersi oleh
manajemen yang diatur dalam standar profesional akan menyesatkan.
c. Prosedur yang disepakati bersama, di mana tujuan dari penugasan bagi akuntan publik
adalah memberikan ikhtisar temuan-temuan berdasarkan prosedur yang disepakati
bersama yang berlaku atas suatu asersi oleh manajemen yang diatur dalam standar
profesional.Tingkat keyakinan dapat bervariasi tergantung pada prosedur yang berlaku
atas asersi itu.
d. Tidak ada keyakinan, di mana tujuan dari penugasan adalah membantu manajemen
dalam penyiapan informasi yang termasuk dalam suatu asersi yang diatur oleh standar-
standar profesional.Akuntan publik akan menyatakan secara eksplisit bahwa tidak ada
keyakinan yang diberikan dalam laporannya yang berkaitan dengan asersi
manajemen.
2.2 JENIS – JENIS PENUGASAN
Semua jenis penugasan diliput oleh standar profesional yang dikembangkan oleh
AICPA. Standar profesional ini mempromosikan keseragaman mutu praktik dan
mempertinggi pemahaman pemakai atas perbedaan jenisjenis jasa yang diberikan serta
tingkat keyakinan yang berkaitan dengannya. Akuntan publik yang melaksanakan banyak
jenis jasa ini juga harus bersedia dinilai praktiknya melalui peer review yang teratur.
Standar profesional dasar yang diterbitkan oleh Accounting Standards Board yang
berkaitan dengan jasa ini adalah sebagai berikut :
a. Statements on Auditing Standards (SAS). SAS adalah interpretasi dari standar audit
yang berlaku umum dan pada umumnya berkaitan dengan asersi manajemen tentang
unsur-unsur yang termasuk dalam laporan keuangan .Jenis-jenis penugasan yang
dibahas dalam bab ini mencakup pelaporan laporan keuangan yang disiapkan atas dasar
akuntansi komprehensif selain dari GAAP, pelaporan unsur, akun, atau pos-pos
spesifik dari suatu laporan keuangan, dan laporan ketaatan yang berkaitan dengan
laporan keuangan yang telah diaudit.
3
b. Statement on Standards for Attestation Engagements (SSAE). SSAE menetapkan
kerangka kerja yang luas untuk berbagai jasa atestasi yang diminta dari profesi
akuntansi. Standar ini dan komentar interpretasi yang bertalian dirancang untuk
memberikan pedoman profesional yang akan mempertinggi baik konsistensi
maupun mutu pelaksanaan jasa-jasa tersebut.
c. Statements on Standards for Accounting and Review Services (SSARS). SSARS
mendefinisikan jasa yang berkaitan dengan review atau kompilasi laporan
keuangan dari entitas nonpublic dan memberikan pedoman bagi akuntan berkenaan
dengan standar serta prosedur yang berlaku untuk kedua penugasan ini. Jasa ini hanya
tersedia bagi entitas nonpublik.
2.3 UNSUR, AKUN, ATAU POS-POS SPESIFIK DARI LAPORAN KEUANGAN
Data ini dapat mencakup sewa, royalti, rencana bagi-laba, atau ketentuan untuk pajak
penghasilan. Suatu laporan khusus dapat dikeluarkan atas data-data ini sebagai hasil dari
audit atau penerapan prosedur yang disepakati bersama.
Audit
Suatu audit akan diakhiri dengan pernyataan pendapat mengenai kelayakan penyajian
unsur, akun, atau pos-pos spesifik. Dalam menyatakan pendapat. AU 662.13 menunjukkan
auditor harus mengakui bahwa konsep materialitas harus dikaitkan dengan masing-masing
unsur, akun, atau pos yang dilaporkan, bukan dengan laporan keuangan secara keseluruhan.
Lebih lanjut, auditor tidak boleh menyatakan pendapat atas data spesifik apabila ia telah
menyatakan pendapat tidak wajar atau penolakan memberikan pendapat tentang laporan
keuangan, kecuali data spesifik itu hanya merupakan bagian yang tidak signifikan dari
laporan keuangan.
Prosedur yang Disepakati Bersama
Penerapan prosedur yang disepakati bersama (agreed-upon procedures) bukan
merupakan suatu audit. Jenis jasa ini dapat terjadi, misalnya, dalam akuisisi yang
diusulkan apabila calon pembeli meminta akuntan hanya merekonsiliasi saldo bank dan
mengkonfirmasi piutang usaha.AU 622, Special Reports – Applying Agreed-upon
Procedures to Specified Elements, Accounts, or Items of audit Financial Statement (SAS
75dan 87), menyatakan bahwa seorang akuntan independen dapat menerima penugasan
dengan menerapkan prosedur yang disepakati bersama atas unsure, akun, atau pos
spesifik dalam laporan keuangan menurut kondisi-kondisi berikut :
• Akuntan itu independent
• Akuntan dan pihak-pihak tertentu menyetujui prosedur yang dilaksanakan atau akan
dilaksanakan oleh akuntan.
• Pihak-pihak tertentu memikul tanggung jawab atas kecukupan prosedur yang
disepakati bersama untuk tujuan mereka
• Prosedur yang dilaksanakan diharapkan dapat menghasilkan temuan yang cukup
konsisten
4
• Dasar akuntansi dari unsur, akun, atau pos spesifik dalam laporan keuangan jelas
dipahami oleh pihak-pihak tertentu dan akuntan
• Prosedur itu akan diterapkan pada hal-hal yang dapat diestimasi atau diukur secara
layak dan konsisten
• Bukti-bukti yang berkaitan dengan penerapan prosedur tersebut diharapkan dapat
memberi dasar yang layak guna menyatakan temuan-temuan dalam laporan akuntan
• Apabila dapat diterapkan, maka akuntan dan pihak yang ditetapkan akan menyetujui
setiap batas materialitas untuk tujuan pelaporan
• Penggunaan laporan itu terbatas pada pihak-pihak yang ditentukan
Untuk memastikan bahwa semua pihak yang ditetapkan memahami prosedur
yang disepakati bersama, dan memikul tanggung jawab atas kecukupan prosedur tersebut,
akuntan biasanya akan berkomunikasi langsung dengan dan mendaptkan pemberitahuan yang
menguatkan atau afirmatif dari setiap pihak yang ditetapkan itu. Tanggung jawab akuntan
dalam prosedur yang disepakati bersama adalah melaksanakan prosedur itu dan melaporkan
temuan sesuai dengan standar umum, pekerjaan lapangan, dan pelaporan yang berlaku.
Laporan ketaatan yang berakaitan
Perusahaan mungkin diwajibkan oleh perjanjian kontraktual atau lembaga pemerintah
untuk menyerahkan laporan ketaatan yang dibuat oleh auditor independen.Selain
mempersyaratkan laporan keuangan yang telah diaudit, pemberi pinjaman atau wali
amanatnya juga seringkali meminta kepastian dari auditor independen bahwa peminjam
menaati ketentuan akuntansi dan auditing dari perjanjian itu. Auditor memenuhi
permintaan ini dengan memberikan keyakinan negatif atas ketaatan dengan menyatakan
”tidak ada yang menarik perhatian kami yang menunjukkan bahwa perusahaan tidak
menaati” AU 623.19 menyatakan bahwa keyakinan ini tidak boleh diberikan kecuali auditor
telah mengaudit laporan keuangan yang berkaitan dengan perjanjian atau persyaratan
pemerintah itu.Lebih lanjut, keyakinan tersebut tidak boleh diperluas hingga ketentuan yang
berkaitan dengan hal-hal yang belum menjadi pokok dari prosedur audit yang dilaksanakan
dalam audit atas laporan keuangan itu, dan tidak boleh diberikan jika audit menghasilkan
pendapat tidak wajar atau penolakan memberikan pendapat. Keyakinan auditor atas
ketaatan dapat diberikan dalam laporan terpisah atau dalam satu atau lebih paragraf
penjelasan sesudah paragraf pendapat dari suatu laporan atas laporan keuangan yang telah
diaudir.
Laporan keuangan yang belum diaudit dari sebuah entitas Publik
Seorang akuntan publik dapat bersangkutan dengan laporan keuangan perusahaan
public sekalipun ia tidak mengauditnya. SAS 26, Association with Financial Statement (AU
504.03), menyatakan bahwa seorang akuntan publik akan bersangkutan dengan laporan
keuangan apabila dia (1) telah setuju atas penggunaan namanya dalam suatu laporan,
dokumen, atau komunikasi tertulis yang berisi laporan itu, atau (2) menyatakan pada laporan
keuangan klien atu pihak lain bahwa ia telah menyiapkan atau membantu penyiapan
sekalipun namanya tidak dicantumkan dalam laporan itu. Jika akuntan bersangkutan dengan
5
laporan keuangan yang belum diaudit dari entitas publik, maka ia diwajibkan untuk
menyatakan dalam laporannya bahw suatu audit belum dilakukan dan menyertakan
penolakan memberikan pendapat.Disamping itu, setiap halaman dari laporan keuangan itu
juga harus ditandai ”belum diaudit”.
2.4 MENERIMA DAN MELAKSANAKAN AUDIT
Pada tahun 1996, AICPA menerbitkan untuk pertama kali seri baru pernyataan
otoritatif yang berjudul Statements on Standards for Attestation Enggaments (SSAEs).
Dengan tujuan memberikan pedoman dan menetapkan kerangka kerja yang luas untuk
pelaksanaan serta pelaporan jasa atestasi, SSAEs 1, Attestation Standards (AT 100.01)
mendefinisikan penugasan atestasi sebagai berikut: Penugasan atestasi (attest engagement)
adalah satu penugasan di mana seorang praktisi (akuntan public) bertugas untuk menerbitkan
komunikasi tertulis yang menyatakan suatu kesimpulan mengenia reliabilitas asersi tertulis
yang merupakan tanggung jawab pihak lain.
Dalam melaksanakan suatu penugasan atestasi, seorang akuntan public:
• mengumpulkan bukti untuk mendukung asersi.
• secara objektif menilai pengukuran serta komunikasi dari pribadi yang menbuat asersi.
• melaporkan temuan-temuannya.
Berbagai jasa tidak melibatkan atestasi atas reliabilitas dari asersi tertulis yang
merupakan tanggung jawab pihak lain. Contoh jasa-jasa akuntan public yang tidak dianggap
sebagai penugasan atestasi adalah:
• penugasan konsultasi manajemen di mana para praktisi bertugas memebrikan nasihat
atau rekomendasi kepada klien.
• Penugasan di mana para praktisi bertugas untuk mendukung posisi klien, misalnya
mengenai masalah perpajakan yang direview Dinas Perpajakan (IRS)
• Penugasan pajak dimana para praktisi bertugas menyiapkan SPT pajak dan memberikan
nasihat pajak.
• Penugasan di mana para praktisi mengkompilasi laporan keuangan, karena ia tidak
diwajibkan untuk memeriksa atau mereview setiap bukti yang mendukung informasi yang
diserahkan oleh klien dan tidak menyatakan setiap kesimpulan atas reliabilitasnya.
• Penugasan di mana peranan para praktisi semata-mata adalah membantu klien misalnya,
bertindak sebagai akuntan perusahaan dalam menyiapkan informasi selain laporan
keuangan.
• Penugasan di mana par praktisi bertugas untuk memberi kesaksian sebagai saksi ahli
dalam masalah akuntansi, auditing, perpajakan, atau hal lain, dengan adanya fakta
tertentu yang diterapkan.
2.5 PELAPORAN ATAS PENGENDALIAN INTERNAL
Berbagai faktor telah menyebabkan berkembangnya pengakuan akan pentingnya
6
pengendalian internal suatu entitas. Bersamaan dengan berkembangnya pengakuan ini,
meningkat pula kepentingan puhak investor, pemerintah, Kongres AS, serta pihak lainnya
agar manajemen menerbitkan asersi tertulis tentang pengendalian internal entitas, dan agar
akuntan independen melakukan atestasi pada asersi manajemen. AICPA telah
merekomendasikan agar perusahaan public disyaratkan untuk menerbitkan laporan
tersebut, termasuk atestasi akuntan independen. AT 400 memberikan pedoman mengenai
penugasan untuk memeriksa dan melaporkan asersi manajemen tentang setiap aspek berikut
dari pengendalian internal atas pelaporan keuangan entitas:
• Rancangan dan efektivitas operasi dari pengendalian internal entitas
• Rancangan dan efektivitas operasi dati segmen pengendalian internal entitas
• Kecocokan rancangan dari pengendalian internbal entitas
• Rancangan dan efektivitas operasi dari pengendalian internal entitas berdasarkan criteria
yang ditetapkan oleh lembaga pemerintah
Di samping melaksanakan jasa pemeriksaan atas jasa-jasa asersi di atas, akuntan
independent juga dapat melaksanakan lebih banyak penugasan prosedur yang disepakati
bersama yang terbatas dalam situasi tertentu. Akan tetapi, AT 400 melarang pelaksanaan jasa
review atau menerbitkan keyakinan negatif atas asersi manajemen tentang efektivitas
pengendalian internal.
a. Kondisi-kondisi untuk Pelaksanaan Penugasan
Seorang akuntan independen harus melaksanakan jenis-jenis penugasan terdahulu
hanya bila manajemen (1) menerima tanggung jawab atas efektivitas pengendaliab
internal entitas itu, (2) mengevaluasi efektivitas pengendalian internalnya dengan
menggunakan criteria yang layak yang ditetapkan oleh lembaga yang diakui, dan (3)
mengacu criteria itu dalam laporan yang memuat asersi tertulisnya. Selain itu, bukti yang
mencukupi juga harus ada atau dapat dikembangkan untuk mendukung evaluasi
manajemen.
b. Merencanakan dan Melaksanakan Penugasan
Walaupun terdapat banyak kemiripan dalam metodologi untuk
mempertimbangkan pengendalian internal pada audit atas laporan keuangan dan ketika
melaksanakan suatu penugasan untuk memeriksa asersi tertulis manajemen tentang
efektivitas pengendalian internal, namun hal yang terakhir ini jauh lebih luas. Sebagai contoh,
dalam suatu audit, pengujian pengendalian hanya perlu dilakukan atas kebijakan dan prosedur
pengendalian apabila auditor menilai risiko pengendalian berada di bawah maksimum
sebagai bagian dari strategi untuk mengurangi pengujian substantif. Dalam suatu penugasan
untuk memeriksa asersi manajemen tentang pengendalian internal, pengujian
pengendalian tergantung pada sifat asersi dan ktiteria yang disebutkan oleh manajemen dalam
laporan yang berisi asersi tersebut. Periode waktu yang tercakup oleh pengujian
pengendalian, yang merupakan periode audit keseluruhan dalam suatu audit atas laporan
keuangan, juga dapat bervariasi berdasarkan sifat asersi dalam pemeriksaan menurut AT 400.
akan tetapi, baik dalam audit maupun pemeriksaan suatu pemahaman atas pengendalian
7
internal harus diperoleh, dan setiap kondisi yang sapat dilaporkan serta kelemahan material
yang timbul dari pemahaman atau pengujian pengendalian harus dikomunikasikan kepada
komite audit. AT 400 memuat pedoman ekstensif tentang penanganan berbagai situasi
yang dapat timbul dalam suatu pemeriksaan atas beberapa jenis asersi manajemen mengenai
pengendalian internal entitas yang disebutkan sebelumnya.
2.6 JASA AKUNTANSI DAN REVIEW
Statements on Standards for Accounting and Reviews Service (SSARSs)
dikembangkan pertama kali pada tahun 1979 ketika akuntan publik (CPA) hanya dapat
memberikan dua tingkat keyakinan atas laporan keuangan. Akuntan publik dapat mengaudit
laporan keuangan, memberikan keyakinan layak bahwa laporan keuangan itu telah bebas dari
salah saji yang material, atau tidak memberikan keyakinan tentang apakah laporan keuangan
telah bebas dari salah saji yang meterial dalam bentuk laporan keuangan yang belum diaudit.
Jasa review SSARSs semula dikembangkan sebagai alternatif biaya yang lebih rendah dan
keyakinan yang lebih rendah dari suatu audit atas laporan keuangan perusahaan non publik.
Kondifikasi Statements on Standard for Accounting Reviews Service dirujuk oleh nomor
seksi AR yang berkaitan dengan jasa akuntansi dan review. AR 100.04 mendefinisikan
perusahaan nonpubliksebagai suatu entitas selain dari (a) perusahaan yang sekuritasnya
diperdagangkan di pasar umum baik pada bursa saham (domestik atau luar negeri) maupun di
pasar over-the-counter, termasuk sekuritas yang hanya dikutip secara lokal atau regional, (b)
perusahaan yang mendaftar pada lembaga pemerintah dalam persiapan untuk melakukan
penjualan setiap kelas sekuritasnya di pasar umum, atau (c) anak perusahaan, perusahaan
joint venture, atau entitas lain yang dikendalikan oleh suatu entitas yang tercakup dalam (a)
dan (b). SSARSs juga memberikan pedoman tentang pelaporan laporan keuangan pribadi,
dan memuat pengecualian untuk penyiapan laporan keuangan pribadi yang termasuk dalam
rencana keuangan pribadi yang disiapkanoleh seorang akuntan.
Dalam setiap penugasan yang dilaksanakan menurut SSARSs, akuntan harus
menetapkan suatu pemahaman atas entitas bersangkutan, lebih baik dalam bentuk tertulis,
mengenai jasa – jasa yang akan dilaksanakan. Jasa – jasa ini jauh lebih kecil dari audit.
Dengan demikian, pemahaman itu juga harus menentukan
• Bahwa penugasan itu tidak dapat diandalkan untuk mengungkapkan kekeliruan,
kecurangan, atau tindakan melawan hukum.
• Bahwa akuntan akan memberi tahu tingkat manajemen yang tepat setiap kekeliruan
material yang menarik perhatiannya dan setiap kecurangan atau tindakan melawan hukum
yang menarik perhatiannya, kecuali hal itu jelas tidak berkaitan.
Review atas laporan keuangan
Tujuan dari penugasan review (review engagement) atas laporan keuangan
perusahaan nonpublik adalah melaksanakan tanya-jawab dan prosedur analitis, yang
memberikan akuntan dasar memadai guna menyatakan keyakinan yang terbatas bahwa tidak
ada modifikasi material yang harus dibuat pada laporan agar sesuai dengan GAAP (atau
OCBOA, jika dapat diterapkan). Prosedur yang ditempuh akuntan itu terutama didasarkan
8
pada pengajuan pertanyaan dan prosedur analitis. Akuntan harus mempunyai pengetahuan
tentang prinsipdan praktik akuntansi yang digunakan oleh industri serta pengetahuan tentang
perusahaanitu, organisasi dan karakteristik operasinya, serta sifat aktiva, kewajiban,
pendapatan, dan beban yang mendukung penggunaan pengajuan pertanyaan serta prosedur
analitis secara efektif. Pengetahuan tentang perusahaan seringkalinmeliputi pemahaman atas
produk dan jasa entitas itu serta karakteristik operasi yang penting dari organisasinya.
Prosedur analitis yang ditempuh serupa dengan dilaksanakan pada tahap perencanaan
audit. Akuntan biasanya memusatkan perhatian pada pemahaman atas strategi entitas dengan
mengajukan pertanyaan mengenai tindakan yang akan diambil dalam rapat dewan komisaris.
Selanjutnya, akuntan mengajukan pertanyaan kepada orang – orang yang mempunyai
tanggung jawab atas masalah keuangan dan akuntansi tentang prinsip akuntansi entitas itu,
serta sistem akuntansi untuk transaksi dan untuk mengembangkan informasi bagi laporan
keuangan, serta masalah – masalah seperti perubahan aktiva bisnis entitas atau praktik
akuntansi atau tentang peristiwa kemudian.
Kompilasi laporan keuangan
Tujuan dari penugasan kompilasi (compilation engagement) adalh menyajikan dalam
bentuk informasi laporan keuangan yang merupakan representasi manajeman, tanpa harus
menyatakan suatu keyakinan atas laporan itu. Akuntan publik juga melaksanakan jenis jasa
yang sama untuk perusahaan kecil yang dapat dilaksanakan oleh seorang pejabat keuangan
kepala atau kontroler dalam menyiapkan informasi untuk manajeman perusahaan besar.
Penugasan kompilasi diarahkan guna membantu manajeman dalam penyiapan informasi
keuangan-bukan memberikan keyakinan tentang apakah informasi itu telah bebas dari salah
saji yang material. Akibatnya, penting bagi auditor untuk mendapatkan pemahamn dengan
klien mengenai tujuan dari penugasan itu dan fakta bahwa kompilasi tidak dapat diandalkan
untuk menemukan kesalahan atau kecurangan.
Prosedur yang ditempuh akuntan berkaitan dengan penugasan kompilasi diarahkan
untuk menyiapkan informasi, bukan memberikan keyakinan tentang informasi itu. Ketika
melaksanakan kompilasi, AR 100.12 menyatakan bahwa akuntan tidak wajib untuk
mengajukan pertanyaan atau melaksanakan prosedur lain guna memverifikasi, mendukung,
atau mereview informasi yang diberikan oleh entitas itu. Akan tetapi, akuntan mungkin telah
mengajukan pertanyaan atau melaksanakan prosedur lainnya.
Hasil dari pengajuan pertanyaan atau prosedur tersebut, berdasarkan pengetahuan
yang diperoleh dari penugasan sebelumnya, atau dari laporan keuangannya sendiri dapat
menyebabkan akuntan menyadari bahwa informasi yang diberikan oleh entitas adalah tidak
benar, tidak tengkap atau sebaliknya tidak memuaskan untuk tujuan kompilasi laporan
keuangan. Dalam situasi ini, akuntan harus memperoleh informasi tambahan atau yang
direvisi, maka akuntan harus dipertimbangkan apakah modifikasi atas laporan standarnya
telah memadai untuk mengungkapkan penyimpangan itu, atau apakah ia harus menarik diri
dari penugasan kompilasi.Accounting and Review Service Committee sedang mengevaluasi
exposure draft yang memungkinkan akuntan untuk mengevaluasi risiko bahwa pihak ketiga
9
akan menggunakan laporan keuangan yang dikompilasi. Menurut exposure draft itu, apabila
auditor menjawab bahwa ada sedikit risiko pihak ketiga menggunakan laporan keuangan itu,
akuntan dapat
• Menerbitkan laporan kompilasi.
• Mendapatkan surat penugassan yang ditandatangani oleh manajeman yang
mendokumentasikan suatu pemahamn dengan entitas mengenai jasa yang akan
dilaksanakan.
• Mengeluarkan surat kepada manajemen yang mendokumentasikan pemahaman
• dengan entitas tentang jasa yang akan dilaksanakan.
2.7 PERTIMBANGAN LAIN
Perubahan Penugasan
Pada saat memberikan jasa profesional, seorang akuntan dapat diminta untuk
mengubah satu jenis jasa ke yang lain. Suatu perubahan merupakan langkah naik(step up)
bila hal itu menghasilkan tingkat keyakinan yang lebih tinggi daripada yang semula
disepakati. Akuntan publik dapat menyetujui jenis perubahan ini bila (1) terdapat bukti yang
mencukupi untuk mendukung tingkat keyakinan yang lebih tinggi dan (2) kemungkinan besar
penugasan yang direvisi tampak dapat diselesaikan sesuai dengan standar profesional. Faktor
– faktor yang dapat membatasi akuntan publik dapat berubah ketersediaan personil dan
pertimbangan praktis yang bertalian dengan pendapatan waktu pekerjaan. Sebaliknya,
perubahan penugasan merupakan langkah turun(step down) bila tingkat keyakinan yang lebih
rendah diminta oleh klien. Perubahan ini dapat diterima oleh akuntan publik jika terdapat
pengertian mengenai penugasan semula atau situasi klien telah berubah.
10
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Suatu audit akan diakhiri dengan pernyataan pendapat mengenai kelayakan penyajian
unsur, akun, atau pos-pos spesifik. Dalam menyatakan pendapat. AU 662.13 menunjukkan
auditor harus mengakui bahwa konsep materialitas harus dikaitkan dengan masing-masing
unsur, akun, atau pos yang dilaporkan, bukan dengan laporan keuangan secara keseluruhan.
Lebih lanjut, auditor tidak boleh menyatakan pendapat atas data spesifik apabila ia telah
menyatakan pendapat tidak wajar atau penolakan memberikan pendapat tentang laporan
keuangan, kecuali data spesifik itu hanya merupakan bagian yang tidak signifikan dari
laporan keuangan.
Secara umum akuntan publik dapat memberikan empat tingkatan keyakinan yang
berbeda berkaitan dengan penugasan, yaitu : (1) tingkat keyakinan audit, (2) tingkat
keyakinan review, (3) prosedur yang disepakati bersama, dan (4) tidak ada keyakinan.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Akuntansi Internasional, BAB III AKUNTANSI KOMPARATIF : EROPA
Akuntansi Internasional, BAB III AKUNTANSI KOMPARATIF : EROPAAkuntansi Internasional, BAB III AKUNTANSI KOMPARATIF : EROPA
Akuntansi Internasional, BAB III AKUNTANSI KOMPARATIF : EROPAEllvinna Marikar
 
Pengauditan siklus jasa personalia
Pengauditan siklus jasa personaliaPengauditan siklus jasa personalia
Pengauditan siklus jasa personaliaDina Nurmariyani
 
Penerimaan perikatan dan perencanaan audit
Penerimaan perikatan dan perencanaan auditPenerimaan perikatan dan perencanaan audit
Penerimaan perikatan dan perencanaan auditCecylia Preketeg
 
MAKALAH KELOMPOK 1 AKM II.pdf
MAKALAH KELOMPOK 1 AKM II.pdfMAKALAH KELOMPOK 1 AKM II.pdf
MAKALAH KELOMPOK 1 AKM II.pdfAprisaangrariani
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Rose Meea
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaStephanie Isvirastri
 
Pengauditan siklus pendapatan
Pengauditan siklus pendapatanPengauditan siklus pendapatan
Pengauditan siklus pendapatanDina Nurmariyani
 
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo pptMerancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo pptRina Limiati
 
Sifat siklus pengeluaran
Sifat siklus pengeluaranSifat siklus pengeluaran
Sifat siklus pengeluarandesiiantarii
 
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrens
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrensTugas auditing ii bab 16 alvin arrens
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrensSeh Wahyu Lestari
 
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaranMenyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaranRudiah Purnami
 
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...Ilham Sousuke
 
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATAN
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATANSIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATAN
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATANSsusanti Ssusanti
 
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-short
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-shortPsak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-short
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-shortSri Apriyanti Husain
 
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan AkuntansiKebijakan Akuntansi
Kebijakan Akuntansimas ijup
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2Ratih Anjilni
 
Lk konsolidasi perusahaan anak di ln
Lk konsolidasi perusahaan anak di lnLk konsolidasi perusahaan anak di ln
Lk konsolidasi perusahaan anak di lnDiah Arini Retno Sari
 

Was ist angesagt? (20)

Akuntansi Internasional, BAB III AKUNTANSI KOMPARATIF : EROPA
Akuntansi Internasional, BAB III AKUNTANSI KOMPARATIF : EROPAAkuntansi Internasional, BAB III AKUNTANSI KOMPARATIF : EROPA
Akuntansi Internasional, BAB III AKUNTANSI KOMPARATIF : EROPA
 
Pengauditan siklus jasa personalia
Pengauditan siklus jasa personaliaPengauditan siklus jasa personalia
Pengauditan siklus jasa personalia
 
Penerimaan perikatan dan perencanaan audit
Penerimaan perikatan dan perencanaan auditPenerimaan perikatan dan perencanaan audit
Penerimaan perikatan dan perencanaan audit
 
Rangkuman audit
Rangkuman auditRangkuman audit
Rangkuman audit
 
MAKALAH KELOMPOK 1 AKM II.pdf
MAKALAH KELOMPOK 1 AKM II.pdfMAKALAH KELOMPOK 1 AKM II.pdf
MAKALAH KELOMPOK 1 AKM II.pdf
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 
Pengauditan siklus pendapatan
Pengauditan siklus pendapatanPengauditan siklus pendapatan
Pengauditan siklus pendapatan
 
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo pptMerancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
 
Sifat siklus pengeluaran
Sifat siklus pengeluaranSifat siklus pengeluaran
Sifat siklus pengeluaran
 
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrens
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrensTugas auditing ii bab 16 alvin arrens
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrens
 
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaranMenyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
 
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
 
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATAN
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATANSIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATAN
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATAN
 
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-short
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-shortPsak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-short
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-short
 
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan AkuntansiKebijakan Akuntansi
Kebijakan Akuntansi
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
 
Remote Audit
Remote AuditRemote Audit
Remote Audit
 
Lk konsolidasi perusahaan anak di ln
Lk konsolidasi perusahaan anak di lnLk konsolidasi perusahaan anak di ln
Lk konsolidasi perusahaan anak di ln
 
Auditing 1
Auditing 1Auditing 1
Auditing 1
 

Ähnlich wie Makalah jasa dan pelaporan lain

Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh Hidayati
Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh HidayatiMakalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh Hidayati
Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh HidayatiDayati Dokpopers
 
Auditor chapter 2
Auditor chapter 2Auditor chapter 2
Auditor chapter 2purplenhyy
 
Kelompok_3_Audit_Reports-topic_5[1][1].pptx
Kelompok_3_Audit_Reports-topic_5[1][1].pptxKelompok_3_Audit_Reports-topic_5[1][1].pptx
Kelompok_3_Audit_Reports-topic_5[1][1].pptxabdillahzamri
 
Jasa lain kantor akuntan publik
Jasa lain kantor akuntan publikJasa lain kantor akuntan publik
Jasa lain kantor akuntan publikDina Nurmariyani
 
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)arinakhasbana
 
Bab 3 2012110006 andre pratama ondang
Bab 3 2012110006 andre pratama ondangBab 3 2012110006 andre pratama ondang
Bab 3 2012110006 andre pratama ondangandre085252
 
SA 200 - 265 - revisedx
SA 200 - 265 - revisedxSA 200 - 265 - revisedx
SA 200 - 265 - revisedxgisilowati
 
laporan_audit_ppt.pptx
laporan_audit_ppt.pptxlaporan_audit_ppt.pptx
laporan_audit_ppt.pptxWawYey
 
Untidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdf
Untidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdfUntidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdf
Untidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdfArdiansahDoansah29
 

Ähnlich wie Makalah jasa dan pelaporan lain (20)

P6
P6P6
P6
 
Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh Hidayati
Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh HidayatiMakalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh Hidayati
Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh Hidayati
 
Auditor chapter 2
Auditor chapter 2Auditor chapter 2
Auditor chapter 2
 
Audit Report
Audit ReportAudit Report
Audit Report
 
Kelompok_3_Audit_Reports-topic_5[1][1].pptx
Kelompok_3_Audit_Reports-topic_5[1][1].pptxKelompok_3_Audit_Reports-topic_5[1][1].pptx
Kelompok_3_Audit_Reports-topic_5[1][1].pptx
 
Laporan audit bentu baku
Laporan audit bentu bakuLaporan audit bentu baku
Laporan audit bentu baku
 
Jasa lain kantor akuntan publik
Jasa lain kantor akuntan publikJasa lain kantor akuntan publik
Jasa lain kantor akuntan publik
 
Standard Auditing
Standard AuditingStandard Auditing
Standard Auditing
 
Sepuluh standar auditing
Sepuluh standar auditingSepuluh standar auditing
Sepuluh standar auditing
 
AUDITING 3
AUDITING 3AUDITING 3
AUDITING 3
 
Quiz 4 the building blocks of auditing
Quiz 4   the building blocks of auditingQuiz 4   the building blocks of auditing
Quiz 4 the building blocks of auditing
 
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)
 
Pra audit
Pra auditPra audit
Pra audit
 
Bab 3 2012110006 andre pratama ondang
Bab 3 2012110006 andre pratama ondangBab 3 2012110006 andre pratama ondang
Bab 3 2012110006 andre pratama ondang
 
SA 200 - 265 - revisedx
SA 200 - 265 - revisedxSA 200 - 265 - revisedx
SA 200 - 265 - revisedx
 
laporan_audit_ppt.pptx
laporan_audit_ppt.pptxlaporan_audit_ppt.pptx
laporan_audit_ppt.pptx
 
Laporan Audit
Laporan AuditLaporan Audit
Laporan Audit
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Auditing bab 3
Auditing bab 3Auditing bab 3
Auditing bab 3
 
Untidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdf
Untidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdfUntidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdf
Untidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdf
 

Mehr von dewi masita

Biaya produksi manajemen industri & strategi
Biaya produksi manajemen industri & strategiBiaya produksi manajemen industri & strategi
Biaya produksi manajemen industri & strategidewi masita
 
LAPORAN HUBUNGAN ANTARA KANTOR PUSAT DAN CABANG PT. PLN (Persero) CABANG PALU
LAPORAN HUBUNGAN ANTARA KANTOR PUSAT DAN CABANG PT. PLN (Persero) CABANG PALULAPORAN HUBUNGAN ANTARA KANTOR PUSAT DAN CABANG PT. PLN (Persero) CABANG PALU
LAPORAN HUBUNGAN ANTARA KANTOR PUSAT DAN CABANG PT. PLN (Persero) CABANG PALUdewi masita
 
Penerapan Sistem informasi akuntansi pada PT PLN (Persero) di Kota Palu
Penerapan Sistem informasi akuntansi pada PT PLN (Persero) di Kota PaluPenerapan Sistem informasi akuntansi pada PT PLN (Persero) di Kota Palu
Penerapan Sistem informasi akuntansi pada PT PLN (Persero) di Kota Paludewi masita
 
Ringkasan materi Audit keuangan internal dan pemerintah dan audit operasional...
Ringkasan materi Audit keuangan internal dan pemerintah dan audit operasional...Ringkasan materi Audit keuangan internal dan pemerintah dan audit operasional...
Ringkasan materi Audit keuangan internal dan pemerintah dan audit operasional...dewi masita
 
Makalah fraud auditing
Makalah fraud auditingMakalah fraud auditing
Makalah fraud auditingdewi masita
 
Makalah akuntansi internasional
Makalah akuntansi internasionalMakalah akuntansi internasional
Makalah akuntansi internasionaldewi masita
 

Mehr von dewi masita (7)

Cover
CoverCover
Cover
 
Biaya produksi manajemen industri & strategi
Biaya produksi manajemen industri & strategiBiaya produksi manajemen industri & strategi
Biaya produksi manajemen industri & strategi
 
LAPORAN HUBUNGAN ANTARA KANTOR PUSAT DAN CABANG PT. PLN (Persero) CABANG PALU
LAPORAN HUBUNGAN ANTARA KANTOR PUSAT DAN CABANG PT. PLN (Persero) CABANG PALULAPORAN HUBUNGAN ANTARA KANTOR PUSAT DAN CABANG PT. PLN (Persero) CABANG PALU
LAPORAN HUBUNGAN ANTARA KANTOR PUSAT DAN CABANG PT. PLN (Persero) CABANG PALU
 
Penerapan Sistem informasi akuntansi pada PT PLN (Persero) di Kota Palu
Penerapan Sistem informasi akuntansi pada PT PLN (Persero) di Kota PaluPenerapan Sistem informasi akuntansi pada PT PLN (Persero) di Kota Palu
Penerapan Sistem informasi akuntansi pada PT PLN (Persero) di Kota Palu
 
Ringkasan materi Audit keuangan internal dan pemerintah dan audit operasional...
Ringkasan materi Audit keuangan internal dan pemerintah dan audit operasional...Ringkasan materi Audit keuangan internal dan pemerintah dan audit operasional...
Ringkasan materi Audit keuangan internal dan pemerintah dan audit operasional...
 
Makalah fraud auditing
Makalah fraud auditingMakalah fraud auditing
Makalah fraud auditing
 
Makalah akuntansi internasional
Makalah akuntansi internasionalMakalah akuntansi internasional
Makalah akuntansi internasional
 

Kürzlich hochgeladen

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 

Makalah jasa dan pelaporan lain

  • 1. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKAN Selama bertahun-tahun akuntan publik telah mendapat reputasi baik dari segi integritas dan obyektivitas. Jasa inti yang dibahas dalam buku ini, yaitu audit atas laporan keuangan menurut GAAP. Secara umum akuntan publik dapat memberikan empat tingkatan keyakinan yang berbeda berkaitan dengan penugasan, yaitu : (1) tingkat keyakinan audit, (2) tingkat keyakinan review, (3) prosedur yang disepakati bersama, dan (4) tidak ada keyakinan. Standar profesional dasar yang diterbitkan oleh Accounting Standars Board yang berkaitan dengan jasa ini adalah sebagai berikut : a. Statements on Auditing Standards (SAS), b. Statements on Standards for Attestations Engangements (SSAE), dan c. Statements on Standards for Accounting and Review Services (SSARS). Laporan khusus adalah laporan yang dihasilkan dari audit atas, atau penerapan prosedur yang disepakati bersama atas, data keuangan historis selain dari laporan keuangan yang disiapkan sesuai dengan GAAP. Laporan khusus auditor mengenai laporan keuangan yang disiapkan atas dasar OCBOA harus berisi empat paragraf, yaitu paragraf pendahulu, paragraf ruang lingkup, paragraf penjelasan, dan paragraf pendapat. Jika akuntan bersangkutan dengan laporan keuangan yang belum diaudit dari entitas publik, maka dia diwajibkan untuk menyatakan dalam laporannya bahwa suatu audit belum dilakukan dan menyertakan penolakan pemberian pendapat. Manajemen telah memutuskan untuk tidak memasukkan hampir semua pengungkapan yang diisyaratkan oleh prisip akuntansi yang berlaku umum. Jika pengungkapan yang tidak dimasukkan itu disertakan dalam laporan keuangan, maka hal itu dapat memengaruhi kesimpulan pemakai tentang posisi keuangan, hasil operasi, dan arus kas perusahaan. Suatu perubahan merupakan langkah naik bila hal itu mengklasifikasikan tingkat keyakinan yang lebih tinggi daripada yang semula disepakati (misalnya, perubahan dari komplikasi menjadi review atau dari review menjadi audit). Sebaliknya, perubahan penugasan merupakan langkah turun bila tingkat keyakinan yang lebih rendah diminta oleh klien. 1.2 TUJUAN Adapun tujuan dari pembuatan Makalah ini adalah agar kita sebagai mahasiswa dapat mengetahui jasa dan pelaporan yang di buat seoran auditor dalam melaksanakan tugasnya.
  • 2. 2 BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 TINJAUAN ATAS TINGKAT KEYAKINAN DAN JASA-JASA LAIN Secara umum, akuntan publik dapat memberikan empat tingkat keyakinan (level of assurance) yang berbeda berkaitan dengan penugasan.Keempat tingkat keyakinan dasar itu dapat diuraikan sebgai berikut : a. Tingkat keyakinan audit atau pemeriksaan, dimana tujuan dari penugasan adalah pernyataan positif dari suatu pendapat yang diberikan oleh akuntan public mengenai asersi manajemen yang diatur dalam standar professional b. Tingkat keyakinan review, di mana tujuan dari penugasan bagi akuntan public adalah menyatakan keyakinan negatif (negative assurance) bahwa tidak ada yang menarik perhatiannya yang menyebabkan akuntan publik berpendapat bahwa asersi oleh manajemen yang diatur dalam standar profesional akan menyesatkan. c. Prosedur yang disepakati bersama, di mana tujuan dari penugasan bagi akuntan publik adalah memberikan ikhtisar temuan-temuan berdasarkan prosedur yang disepakati bersama yang berlaku atas suatu asersi oleh manajemen yang diatur dalam standar profesional.Tingkat keyakinan dapat bervariasi tergantung pada prosedur yang berlaku atas asersi itu. d. Tidak ada keyakinan, di mana tujuan dari penugasan adalah membantu manajemen dalam penyiapan informasi yang termasuk dalam suatu asersi yang diatur oleh standar- standar profesional.Akuntan publik akan menyatakan secara eksplisit bahwa tidak ada keyakinan yang diberikan dalam laporannya yang berkaitan dengan asersi manajemen. 2.2 JENIS – JENIS PENUGASAN Semua jenis penugasan diliput oleh standar profesional yang dikembangkan oleh AICPA. Standar profesional ini mempromosikan keseragaman mutu praktik dan mempertinggi pemahaman pemakai atas perbedaan jenisjenis jasa yang diberikan serta tingkat keyakinan yang berkaitan dengannya. Akuntan publik yang melaksanakan banyak jenis jasa ini juga harus bersedia dinilai praktiknya melalui peer review yang teratur. Standar profesional dasar yang diterbitkan oleh Accounting Standards Board yang berkaitan dengan jasa ini adalah sebagai berikut : a. Statements on Auditing Standards (SAS). SAS adalah interpretasi dari standar audit yang berlaku umum dan pada umumnya berkaitan dengan asersi manajemen tentang unsur-unsur yang termasuk dalam laporan keuangan .Jenis-jenis penugasan yang dibahas dalam bab ini mencakup pelaporan laporan keuangan yang disiapkan atas dasar akuntansi komprehensif selain dari GAAP, pelaporan unsur, akun, atau pos-pos spesifik dari suatu laporan keuangan, dan laporan ketaatan yang berkaitan dengan laporan keuangan yang telah diaudit.
  • 3. 3 b. Statement on Standards for Attestation Engagements (SSAE). SSAE menetapkan kerangka kerja yang luas untuk berbagai jasa atestasi yang diminta dari profesi akuntansi. Standar ini dan komentar interpretasi yang bertalian dirancang untuk memberikan pedoman profesional yang akan mempertinggi baik konsistensi maupun mutu pelaksanaan jasa-jasa tersebut. c. Statements on Standards for Accounting and Review Services (SSARS). SSARS mendefinisikan jasa yang berkaitan dengan review atau kompilasi laporan keuangan dari entitas nonpublic dan memberikan pedoman bagi akuntan berkenaan dengan standar serta prosedur yang berlaku untuk kedua penugasan ini. Jasa ini hanya tersedia bagi entitas nonpublik. 2.3 UNSUR, AKUN, ATAU POS-POS SPESIFIK DARI LAPORAN KEUANGAN Data ini dapat mencakup sewa, royalti, rencana bagi-laba, atau ketentuan untuk pajak penghasilan. Suatu laporan khusus dapat dikeluarkan atas data-data ini sebagai hasil dari audit atau penerapan prosedur yang disepakati bersama. Audit Suatu audit akan diakhiri dengan pernyataan pendapat mengenai kelayakan penyajian unsur, akun, atau pos-pos spesifik. Dalam menyatakan pendapat. AU 662.13 menunjukkan auditor harus mengakui bahwa konsep materialitas harus dikaitkan dengan masing-masing unsur, akun, atau pos yang dilaporkan, bukan dengan laporan keuangan secara keseluruhan. Lebih lanjut, auditor tidak boleh menyatakan pendapat atas data spesifik apabila ia telah menyatakan pendapat tidak wajar atau penolakan memberikan pendapat tentang laporan keuangan, kecuali data spesifik itu hanya merupakan bagian yang tidak signifikan dari laporan keuangan. Prosedur yang Disepakati Bersama Penerapan prosedur yang disepakati bersama (agreed-upon procedures) bukan merupakan suatu audit. Jenis jasa ini dapat terjadi, misalnya, dalam akuisisi yang diusulkan apabila calon pembeli meminta akuntan hanya merekonsiliasi saldo bank dan mengkonfirmasi piutang usaha.AU 622, Special Reports – Applying Agreed-upon Procedures to Specified Elements, Accounts, or Items of audit Financial Statement (SAS 75dan 87), menyatakan bahwa seorang akuntan independen dapat menerima penugasan dengan menerapkan prosedur yang disepakati bersama atas unsure, akun, atau pos spesifik dalam laporan keuangan menurut kondisi-kondisi berikut : • Akuntan itu independent • Akuntan dan pihak-pihak tertentu menyetujui prosedur yang dilaksanakan atau akan dilaksanakan oleh akuntan. • Pihak-pihak tertentu memikul tanggung jawab atas kecukupan prosedur yang disepakati bersama untuk tujuan mereka • Prosedur yang dilaksanakan diharapkan dapat menghasilkan temuan yang cukup konsisten
  • 4. 4 • Dasar akuntansi dari unsur, akun, atau pos spesifik dalam laporan keuangan jelas dipahami oleh pihak-pihak tertentu dan akuntan • Prosedur itu akan diterapkan pada hal-hal yang dapat diestimasi atau diukur secara layak dan konsisten • Bukti-bukti yang berkaitan dengan penerapan prosedur tersebut diharapkan dapat memberi dasar yang layak guna menyatakan temuan-temuan dalam laporan akuntan • Apabila dapat diterapkan, maka akuntan dan pihak yang ditetapkan akan menyetujui setiap batas materialitas untuk tujuan pelaporan • Penggunaan laporan itu terbatas pada pihak-pihak yang ditentukan Untuk memastikan bahwa semua pihak yang ditetapkan memahami prosedur yang disepakati bersama, dan memikul tanggung jawab atas kecukupan prosedur tersebut, akuntan biasanya akan berkomunikasi langsung dengan dan mendaptkan pemberitahuan yang menguatkan atau afirmatif dari setiap pihak yang ditetapkan itu. Tanggung jawab akuntan dalam prosedur yang disepakati bersama adalah melaksanakan prosedur itu dan melaporkan temuan sesuai dengan standar umum, pekerjaan lapangan, dan pelaporan yang berlaku. Laporan ketaatan yang berakaitan Perusahaan mungkin diwajibkan oleh perjanjian kontraktual atau lembaga pemerintah untuk menyerahkan laporan ketaatan yang dibuat oleh auditor independen.Selain mempersyaratkan laporan keuangan yang telah diaudit, pemberi pinjaman atau wali amanatnya juga seringkali meminta kepastian dari auditor independen bahwa peminjam menaati ketentuan akuntansi dan auditing dari perjanjian itu. Auditor memenuhi permintaan ini dengan memberikan keyakinan negatif atas ketaatan dengan menyatakan ”tidak ada yang menarik perhatian kami yang menunjukkan bahwa perusahaan tidak menaati” AU 623.19 menyatakan bahwa keyakinan ini tidak boleh diberikan kecuali auditor telah mengaudit laporan keuangan yang berkaitan dengan perjanjian atau persyaratan pemerintah itu.Lebih lanjut, keyakinan tersebut tidak boleh diperluas hingga ketentuan yang berkaitan dengan hal-hal yang belum menjadi pokok dari prosedur audit yang dilaksanakan dalam audit atas laporan keuangan itu, dan tidak boleh diberikan jika audit menghasilkan pendapat tidak wajar atau penolakan memberikan pendapat. Keyakinan auditor atas ketaatan dapat diberikan dalam laporan terpisah atau dalam satu atau lebih paragraf penjelasan sesudah paragraf pendapat dari suatu laporan atas laporan keuangan yang telah diaudir. Laporan keuangan yang belum diaudit dari sebuah entitas Publik Seorang akuntan publik dapat bersangkutan dengan laporan keuangan perusahaan public sekalipun ia tidak mengauditnya. SAS 26, Association with Financial Statement (AU 504.03), menyatakan bahwa seorang akuntan publik akan bersangkutan dengan laporan keuangan apabila dia (1) telah setuju atas penggunaan namanya dalam suatu laporan, dokumen, atau komunikasi tertulis yang berisi laporan itu, atau (2) menyatakan pada laporan keuangan klien atu pihak lain bahwa ia telah menyiapkan atau membantu penyiapan sekalipun namanya tidak dicantumkan dalam laporan itu. Jika akuntan bersangkutan dengan
  • 5. 5 laporan keuangan yang belum diaudit dari entitas publik, maka ia diwajibkan untuk menyatakan dalam laporannya bahw suatu audit belum dilakukan dan menyertakan penolakan memberikan pendapat.Disamping itu, setiap halaman dari laporan keuangan itu juga harus ditandai ”belum diaudit”. 2.4 MENERIMA DAN MELAKSANAKAN AUDIT Pada tahun 1996, AICPA menerbitkan untuk pertama kali seri baru pernyataan otoritatif yang berjudul Statements on Standards for Attestation Enggaments (SSAEs). Dengan tujuan memberikan pedoman dan menetapkan kerangka kerja yang luas untuk pelaksanaan serta pelaporan jasa atestasi, SSAEs 1, Attestation Standards (AT 100.01) mendefinisikan penugasan atestasi sebagai berikut: Penugasan atestasi (attest engagement) adalah satu penugasan di mana seorang praktisi (akuntan public) bertugas untuk menerbitkan komunikasi tertulis yang menyatakan suatu kesimpulan mengenia reliabilitas asersi tertulis yang merupakan tanggung jawab pihak lain. Dalam melaksanakan suatu penugasan atestasi, seorang akuntan public: • mengumpulkan bukti untuk mendukung asersi. • secara objektif menilai pengukuran serta komunikasi dari pribadi yang menbuat asersi. • melaporkan temuan-temuannya. Berbagai jasa tidak melibatkan atestasi atas reliabilitas dari asersi tertulis yang merupakan tanggung jawab pihak lain. Contoh jasa-jasa akuntan public yang tidak dianggap sebagai penugasan atestasi adalah: • penugasan konsultasi manajemen di mana para praktisi bertugas memebrikan nasihat atau rekomendasi kepada klien. • Penugasan di mana para praktisi bertugas untuk mendukung posisi klien, misalnya mengenai masalah perpajakan yang direview Dinas Perpajakan (IRS) • Penugasan pajak dimana para praktisi bertugas menyiapkan SPT pajak dan memberikan nasihat pajak. • Penugasan di mana para praktisi mengkompilasi laporan keuangan, karena ia tidak diwajibkan untuk memeriksa atau mereview setiap bukti yang mendukung informasi yang diserahkan oleh klien dan tidak menyatakan setiap kesimpulan atas reliabilitasnya. • Penugasan di mana peranan para praktisi semata-mata adalah membantu klien misalnya, bertindak sebagai akuntan perusahaan dalam menyiapkan informasi selain laporan keuangan. • Penugasan di mana par praktisi bertugas untuk memberi kesaksian sebagai saksi ahli dalam masalah akuntansi, auditing, perpajakan, atau hal lain, dengan adanya fakta tertentu yang diterapkan. 2.5 PELAPORAN ATAS PENGENDALIAN INTERNAL Berbagai faktor telah menyebabkan berkembangnya pengakuan akan pentingnya
  • 6. 6 pengendalian internal suatu entitas. Bersamaan dengan berkembangnya pengakuan ini, meningkat pula kepentingan puhak investor, pemerintah, Kongres AS, serta pihak lainnya agar manajemen menerbitkan asersi tertulis tentang pengendalian internal entitas, dan agar akuntan independen melakukan atestasi pada asersi manajemen. AICPA telah merekomendasikan agar perusahaan public disyaratkan untuk menerbitkan laporan tersebut, termasuk atestasi akuntan independen. AT 400 memberikan pedoman mengenai penugasan untuk memeriksa dan melaporkan asersi manajemen tentang setiap aspek berikut dari pengendalian internal atas pelaporan keuangan entitas: • Rancangan dan efektivitas operasi dari pengendalian internal entitas • Rancangan dan efektivitas operasi dati segmen pengendalian internal entitas • Kecocokan rancangan dari pengendalian internbal entitas • Rancangan dan efektivitas operasi dari pengendalian internal entitas berdasarkan criteria yang ditetapkan oleh lembaga pemerintah Di samping melaksanakan jasa pemeriksaan atas jasa-jasa asersi di atas, akuntan independent juga dapat melaksanakan lebih banyak penugasan prosedur yang disepakati bersama yang terbatas dalam situasi tertentu. Akan tetapi, AT 400 melarang pelaksanaan jasa review atau menerbitkan keyakinan negatif atas asersi manajemen tentang efektivitas pengendalian internal. a. Kondisi-kondisi untuk Pelaksanaan Penugasan Seorang akuntan independen harus melaksanakan jenis-jenis penugasan terdahulu hanya bila manajemen (1) menerima tanggung jawab atas efektivitas pengendaliab internal entitas itu, (2) mengevaluasi efektivitas pengendalian internalnya dengan menggunakan criteria yang layak yang ditetapkan oleh lembaga yang diakui, dan (3) mengacu criteria itu dalam laporan yang memuat asersi tertulisnya. Selain itu, bukti yang mencukupi juga harus ada atau dapat dikembangkan untuk mendukung evaluasi manajemen. b. Merencanakan dan Melaksanakan Penugasan Walaupun terdapat banyak kemiripan dalam metodologi untuk mempertimbangkan pengendalian internal pada audit atas laporan keuangan dan ketika melaksanakan suatu penugasan untuk memeriksa asersi tertulis manajemen tentang efektivitas pengendalian internal, namun hal yang terakhir ini jauh lebih luas. Sebagai contoh, dalam suatu audit, pengujian pengendalian hanya perlu dilakukan atas kebijakan dan prosedur pengendalian apabila auditor menilai risiko pengendalian berada di bawah maksimum sebagai bagian dari strategi untuk mengurangi pengujian substantif. Dalam suatu penugasan untuk memeriksa asersi manajemen tentang pengendalian internal, pengujian pengendalian tergantung pada sifat asersi dan ktiteria yang disebutkan oleh manajemen dalam laporan yang berisi asersi tersebut. Periode waktu yang tercakup oleh pengujian pengendalian, yang merupakan periode audit keseluruhan dalam suatu audit atas laporan keuangan, juga dapat bervariasi berdasarkan sifat asersi dalam pemeriksaan menurut AT 400. akan tetapi, baik dalam audit maupun pemeriksaan suatu pemahaman atas pengendalian
  • 7. 7 internal harus diperoleh, dan setiap kondisi yang sapat dilaporkan serta kelemahan material yang timbul dari pemahaman atau pengujian pengendalian harus dikomunikasikan kepada komite audit. AT 400 memuat pedoman ekstensif tentang penanganan berbagai situasi yang dapat timbul dalam suatu pemeriksaan atas beberapa jenis asersi manajemen mengenai pengendalian internal entitas yang disebutkan sebelumnya. 2.6 JASA AKUNTANSI DAN REVIEW Statements on Standards for Accounting and Reviews Service (SSARSs) dikembangkan pertama kali pada tahun 1979 ketika akuntan publik (CPA) hanya dapat memberikan dua tingkat keyakinan atas laporan keuangan. Akuntan publik dapat mengaudit laporan keuangan, memberikan keyakinan layak bahwa laporan keuangan itu telah bebas dari salah saji yang material, atau tidak memberikan keyakinan tentang apakah laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang meterial dalam bentuk laporan keuangan yang belum diaudit. Jasa review SSARSs semula dikembangkan sebagai alternatif biaya yang lebih rendah dan keyakinan yang lebih rendah dari suatu audit atas laporan keuangan perusahaan non publik. Kondifikasi Statements on Standard for Accounting Reviews Service dirujuk oleh nomor seksi AR yang berkaitan dengan jasa akuntansi dan review. AR 100.04 mendefinisikan perusahaan nonpubliksebagai suatu entitas selain dari (a) perusahaan yang sekuritasnya diperdagangkan di pasar umum baik pada bursa saham (domestik atau luar negeri) maupun di pasar over-the-counter, termasuk sekuritas yang hanya dikutip secara lokal atau regional, (b) perusahaan yang mendaftar pada lembaga pemerintah dalam persiapan untuk melakukan penjualan setiap kelas sekuritasnya di pasar umum, atau (c) anak perusahaan, perusahaan joint venture, atau entitas lain yang dikendalikan oleh suatu entitas yang tercakup dalam (a) dan (b). SSARSs juga memberikan pedoman tentang pelaporan laporan keuangan pribadi, dan memuat pengecualian untuk penyiapan laporan keuangan pribadi yang termasuk dalam rencana keuangan pribadi yang disiapkanoleh seorang akuntan. Dalam setiap penugasan yang dilaksanakan menurut SSARSs, akuntan harus menetapkan suatu pemahaman atas entitas bersangkutan, lebih baik dalam bentuk tertulis, mengenai jasa – jasa yang akan dilaksanakan. Jasa – jasa ini jauh lebih kecil dari audit. Dengan demikian, pemahaman itu juga harus menentukan • Bahwa penugasan itu tidak dapat diandalkan untuk mengungkapkan kekeliruan, kecurangan, atau tindakan melawan hukum. • Bahwa akuntan akan memberi tahu tingkat manajemen yang tepat setiap kekeliruan material yang menarik perhatiannya dan setiap kecurangan atau tindakan melawan hukum yang menarik perhatiannya, kecuali hal itu jelas tidak berkaitan. Review atas laporan keuangan Tujuan dari penugasan review (review engagement) atas laporan keuangan perusahaan nonpublik adalah melaksanakan tanya-jawab dan prosedur analitis, yang memberikan akuntan dasar memadai guna menyatakan keyakinan yang terbatas bahwa tidak ada modifikasi material yang harus dibuat pada laporan agar sesuai dengan GAAP (atau OCBOA, jika dapat diterapkan). Prosedur yang ditempuh akuntan itu terutama didasarkan
  • 8. 8 pada pengajuan pertanyaan dan prosedur analitis. Akuntan harus mempunyai pengetahuan tentang prinsipdan praktik akuntansi yang digunakan oleh industri serta pengetahuan tentang perusahaanitu, organisasi dan karakteristik operasinya, serta sifat aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban yang mendukung penggunaan pengajuan pertanyaan serta prosedur analitis secara efektif. Pengetahuan tentang perusahaan seringkalinmeliputi pemahaman atas produk dan jasa entitas itu serta karakteristik operasi yang penting dari organisasinya. Prosedur analitis yang ditempuh serupa dengan dilaksanakan pada tahap perencanaan audit. Akuntan biasanya memusatkan perhatian pada pemahaman atas strategi entitas dengan mengajukan pertanyaan mengenai tindakan yang akan diambil dalam rapat dewan komisaris. Selanjutnya, akuntan mengajukan pertanyaan kepada orang – orang yang mempunyai tanggung jawab atas masalah keuangan dan akuntansi tentang prinsip akuntansi entitas itu, serta sistem akuntansi untuk transaksi dan untuk mengembangkan informasi bagi laporan keuangan, serta masalah – masalah seperti perubahan aktiva bisnis entitas atau praktik akuntansi atau tentang peristiwa kemudian. Kompilasi laporan keuangan Tujuan dari penugasan kompilasi (compilation engagement) adalh menyajikan dalam bentuk informasi laporan keuangan yang merupakan representasi manajeman, tanpa harus menyatakan suatu keyakinan atas laporan itu. Akuntan publik juga melaksanakan jenis jasa yang sama untuk perusahaan kecil yang dapat dilaksanakan oleh seorang pejabat keuangan kepala atau kontroler dalam menyiapkan informasi untuk manajeman perusahaan besar. Penugasan kompilasi diarahkan guna membantu manajeman dalam penyiapan informasi keuangan-bukan memberikan keyakinan tentang apakah informasi itu telah bebas dari salah saji yang material. Akibatnya, penting bagi auditor untuk mendapatkan pemahamn dengan klien mengenai tujuan dari penugasan itu dan fakta bahwa kompilasi tidak dapat diandalkan untuk menemukan kesalahan atau kecurangan. Prosedur yang ditempuh akuntan berkaitan dengan penugasan kompilasi diarahkan untuk menyiapkan informasi, bukan memberikan keyakinan tentang informasi itu. Ketika melaksanakan kompilasi, AR 100.12 menyatakan bahwa akuntan tidak wajib untuk mengajukan pertanyaan atau melaksanakan prosedur lain guna memverifikasi, mendukung, atau mereview informasi yang diberikan oleh entitas itu. Akan tetapi, akuntan mungkin telah mengajukan pertanyaan atau melaksanakan prosedur lainnya. Hasil dari pengajuan pertanyaan atau prosedur tersebut, berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dari penugasan sebelumnya, atau dari laporan keuangannya sendiri dapat menyebabkan akuntan menyadari bahwa informasi yang diberikan oleh entitas adalah tidak benar, tidak tengkap atau sebaliknya tidak memuaskan untuk tujuan kompilasi laporan keuangan. Dalam situasi ini, akuntan harus memperoleh informasi tambahan atau yang direvisi, maka akuntan harus dipertimbangkan apakah modifikasi atas laporan standarnya telah memadai untuk mengungkapkan penyimpangan itu, atau apakah ia harus menarik diri dari penugasan kompilasi.Accounting and Review Service Committee sedang mengevaluasi exposure draft yang memungkinkan akuntan untuk mengevaluasi risiko bahwa pihak ketiga
  • 9. 9 akan menggunakan laporan keuangan yang dikompilasi. Menurut exposure draft itu, apabila auditor menjawab bahwa ada sedikit risiko pihak ketiga menggunakan laporan keuangan itu, akuntan dapat • Menerbitkan laporan kompilasi. • Mendapatkan surat penugassan yang ditandatangani oleh manajeman yang mendokumentasikan suatu pemahamn dengan entitas mengenai jasa yang akan dilaksanakan. • Mengeluarkan surat kepada manajemen yang mendokumentasikan pemahaman • dengan entitas tentang jasa yang akan dilaksanakan. 2.7 PERTIMBANGAN LAIN Perubahan Penugasan Pada saat memberikan jasa profesional, seorang akuntan dapat diminta untuk mengubah satu jenis jasa ke yang lain. Suatu perubahan merupakan langkah naik(step up) bila hal itu menghasilkan tingkat keyakinan yang lebih tinggi daripada yang semula disepakati. Akuntan publik dapat menyetujui jenis perubahan ini bila (1) terdapat bukti yang mencukupi untuk mendukung tingkat keyakinan yang lebih tinggi dan (2) kemungkinan besar penugasan yang direvisi tampak dapat diselesaikan sesuai dengan standar profesional. Faktor – faktor yang dapat membatasi akuntan publik dapat berubah ketersediaan personil dan pertimbangan praktis yang bertalian dengan pendapatan waktu pekerjaan. Sebaliknya, perubahan penugasan merupakan langkah turun(step down) bila tingkat keyakinan yang lebih rendah diminta oleh klien. Perubahan ini dapat diterima oleh akuntan publik jika terdapat pengertian mengenai penugasan semula atau situasi klien telah berubah.
  • 10. 10 BAB 3 PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Suatu audit akan diakhiri dengan pernyataan pendapat mengenai kelayakan penyajian unsur, akun, atau pos-pos spesifik. Dalam menyatakan pendapat. AU 662.13 menunjukkan auditor harus mengakui bahwa konsep materialitas harus dikaitkan dengan masing-masing unsur, akun, atau pos yang dilaporkan, bukan dengan laporan keuangan secara keseluruhan. Lebih lanjut, auditor tidak boleh menyatakan pendapat atas data spesifik apabila ia telah menyatakan pendapat tidak wajar atau penolakan memberikan pendapat tentang laporan keuangan, kecuali data spesifik itu hanya merupakan bagian yang tidak signifikan dari laporan keuangan. Secara umum akuntan publik dapat memberikan empat tingkatan keyakinan yang berbeda berkaitan dengan penugasan, yaitu : (1) tingkat keyakinan audit, (2) tingkat keyakinan review, (3) prosedur yang disepakati bersama, dan (4) tidak ada keyakinan.