LAPORAN HUBUNGAN ANTARA KANTOR PUSAT DAN CABANG PT. PLN (Persero) CABANG PALU
1. TUGAS AKUNTANSI
LANJUTAN
DI SUSUN OLEH :
HAIRUN NISA M. HUMAGI C 301 11
104
DEWI MASITA C 301 11
112
LAPORAN HUBUNGAN ANTARA KANTOR PUSAT
DAN CABANG PT. PLN (Persero) CABANG PALU
2. A. Sejarah perkembangan PT.PLN (persero)
Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan
ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat
beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di
bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan
pembangkit listrik untuk keperluan sendiri. Pada
tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah
menjadi BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum
Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan
pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu
Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan
Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan.
Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status Perusahaan
Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai
Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik
bagi kepentingan umum. Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan
kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994
status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga
sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang.
Adapun visi, misi, dan moto PT.PLN (persero) yaitu :
Visi
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan Terpercaya dengan
bertumpu pada Potensi Insani.
Misi
Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan
pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
3. Motto
“ LISTRIK UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK ”
PLN sebagaiBadan Usaha Milik Negara yang berbentuk Perusahaan Perseroan (Persero)
berkewajiban untuk menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dengan tetap memperhatikan
tujuan perusahaan yaitu menghasilkan keuntungan sesuai dengan Undang-Undang No. 19/2000.
Kegiatan usaha perusahaan meliputi :
1. Menjalankan usaha penyediaan tenaga listrik yang meliputi kegiatan pembangkitan, penyaluran,
distribusi tenaga listrik, perencanaan dan pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik.
2. Menjalankan usaha penunjang dalam penyediaan tenaga listrik yang meliputi kegiatan konsultasi,
pembangunan, pemasangan, pemeliharaan peralatan ketenagalistrikan, Pengembangan teknologi
peralatan yang menunjang penyediaan tenaga listrik.
3. Menjalankan kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber energi lainnya
untuk kepentingan penyediaan tenaga listrik, Melakukan pemberian jasa operasi dan pengaturan
(dispatcher) pada pembangkitan, penyaluran, distribusi dan retail tenaga listrik, Menjalankan
kegiatan perindustrian perangkat keras dan perangkat lunak bidang ketenagalistrikan dan
peralatan lain yang terkait dengan tenaga listrik, Melakukan kerja sama dengan badan lain atau
pihak lain atau badan penyelenggara bidang ketenagalistrikan baik dari dalam negeri maupun luar
negeri di bidang pembangunan, operasional, telekomunikasi dan informasi yang berkaitan dengan
ketenagalistrikan.
B. Bentuk Kordinasi serta Pencatatan Antar Kantor Pusat dan Kantor Cabang
PT. PLN (Persero) memiliki pusat di Jl. Trunojoyo Blok M I/135Jakarta 12160,
Kebayoran BaruIndonesia, dan memiliki beberapa cabang di Indonesia, salah satunya adalah
kantor cabang palu tepatnya di jalan kartini, selain itu tidak hanya memiliki kantor cabang,
tetapi masih bada lagi kantor-kantor bawahan yang biasa mereka sebut Rayon. Di Palu
sendiri terdapat 3 Rayon yaitu Rayon kota, Rayon kamonji, Rayon Tawaeli. Pencatatan PT.
PLN (Persero) bersifat Desentralisasi, dimana desentralisasi adalahpembuatan keputusan
tidak hanya dimonopoli oleh pimpinan puncak (top executive) saja (disebut sentralisasi),
melainkan dengan cara melibatkan seluruh elemen yang ada dalam organisasi (melibatkan
manajer dan bawahannya sesuai dengan keterkaitannya dengan masalah yang akan
diputuskan).
4. Pada pengambilan keputusan terdesentralisasi memperkenankan manajer pada jenjang
yang lebih rendah untuk membuat dan mengimplementasikan keputusan-keputusan penting
yang berkaitan dengan wilayah pertanggungjawaban mereka.Jadi singkatnya desentralisasi
adalah praktik pendelegasian wewenang pengambilan keputusan kepada jenjang yang lebih
rendah. Sehingga kamipun menggambil kesimpulan bahwa, PT. PLN (Persero) menggunakan
system desentralisasi atau system pencatatan yang dilakukan secara sendiri-sendiri, dimana
pada kantor pusat mencatat apa yang dilakukan bagian cabang, yang nantinya akan
dilaporkan, dan begitupun bagian cabang melakukan pencatatan yang kan dilaporkan ke
bagian pusat.
Dalam hal ini, kantor cabang masih memiliki lagi kantor bawahan yang biasa disebut
Rayon ini juga melakukan pencatatan, tapi hanya berupa jurnal-jurnal yang di catat oleh
Rayon ini. Berikut adalah beberapa contoh jurnal yang mereka laporkan ke kantor cabang:
a. Pelanggan Baru
1) Pembayaran biaya penyambungan dan token awal dengan jurnal sebagai berikut :
1 00 601 001 Kas / Bank Receipt
3 00 100 100 Pendapatan BP Belum Tersambung
4 00 229 915 Penerimaan dimuka rekening listrik prabayar
4 00 202 005 Bea Materai yang terutang
4 00 202 006 PPN yang masih harus dibayar
4 00 2X9 911 Hutang PPJ YMH disetor
2) Pengakuan pendapatan tenaga listrik pada akhir bulan berdasarkan perhitungan
seperti yang tersebut pada pengukuran (butir 1) diatas :
4 00 229 915 Penerimaan dimuka rekening listrik pra bayar
5 00 10X 003 Pendapatan PTL Pra Bayar (per golongan)
b. Pelanggan Migrasi dari Pasca Bayar ke Prabayar (Asumsi Daya Tetap)
1) Penyelesaian TS/SPH Pelanggan (jika ada), dengan jurnal sebagai berikut:
1 00 601 001 Kas / Bank Receipt
1 00 6x4 10x xxx Piutang Tagihan Susulan
2) Perhitungan UJL terhadap sisa tagihan akhir pasca bayar yang belum sempat
diterbitkan rekeningnya
a) Pengakuan kWh yang belum tercatat
1 00 6x4 10x xxx Piutang langganan (per golongan per unsur)
5 00 10x 000 Pendapatan PTL (per golongan)
4 00 202 005 Bea Materai yang terutang
5. 4 00 202 006 PPN yang masih harus dibayar
4 00 2X9 911 Hutang PPJ YMH disetor
b) Jika UJL > sisa tagihan
4 00 1x3 100 UJL
1 00 6x4 10x xxx Piutang langganan (per golongan per unsur)
4 00 229 915 Penerimaan dimuka rekening listrik prabayar
c) Jika UJL < dari sisa tagihan
4 00 1x3 100 UJL
1 00 601 001 Kas / Bank Receipt
1 00 6x4 10x xxx Piutang langganan (per golongan per unsur)
c. Pelanggan Merubah Daya
Pelanggan melakukan pembayaran Biaya Penyambungan dan pembelian
token/voucher awal serta Biaya Administrasi dengan jurnal sebagai berikut :
a) Jika migrasi dari postpaid ke prepaid, maka jurnal :
1 00 601 001 Kas / Bank Receipt
3 00 100 100 Pendapatan BP Belum Tersambung
4 00 229 915 Penerimaan dimuka rekening listrik pra bayar
4 00 202 005 Bea Materai yang terutang
4 00 202 006 PPN yang masih harus dibayar
4 00 2X9 911 Hutang PPJ YMH disetor
5 00 303 300 Pendapatan Administrasi
b) Jika migrasi dari prepaid ke prepaid, maka jurnal :
1 00 601 001 Kas / Bank Receipt
3 00 100 100 Pendapatan BP Belum Tersambung
4 00 202 005 Bea Materai yang terutang
5 00 303 300 Pendapatan Administrasi
C. Jurnal hubungan antara kantor pusat dan kantor cabang
jurnal Kantor cabang Kantor pusat
Penerimaan uang tunai Kas xxx
R/K kantor pusat xxx
R/K kantor cabang xxx
Kas
xxx
Piutang - Kas xxx
Piutang xxx
6. Pembelian ATK Alat kantor xxx
Kas xxx
-
Perbaikan gedung Gedung xxx
Investasi kantor pusat xxx
Investasi pada cabang xxx
Kas xxx
D. Laporan keuangan PT. PLN (Persero)
PT. PLN (Persero)
LAPORAN KEUANGAN LABA RUGI
PERIODE 20XX
PENDAPATAN USAHA
Penjualan tenaga listrik xxx
Penjualan tenaga listrik bruto
Pendapatan penjualan tenaga listrik xxx
Pendapatan penjualan tenaga listrik pra bayar xxx
Total penjualan tenaga listrik bruto ( xxx )
Total penjualan tenaga listrik xxx
penyambungan pelanggan xxx
pendapatan penyambungan listrik xxx
Total penyambungan pelanggan xxx
Lain-lain
pendapatan sewa trafo, genset dan kapasitor xxx
pdapatan pemakaian trafo xxx
pendapatan lain-lain opal xxx
pendapatan penggantian peralatan xxx
Total lain-lain xxx
Total pendapatan usaha xxx
BEBAN USAHA
pembelian tenaga listrik xxx
total pembelian tenaga listrik xxx
sewa genset xxx
sewa mesin pembangkit xxx
total sewa genset xxx
bahan bakar dan minyak pelumas xxx
beban minyak bakar HSD xxx
beben minyak bakar residu xxx
beban pelumas xxx
Total bahan bakar dn minyak pelumas xxx
Pemeliharaan
Pemakaian material
beban pemakaian mate-transformator xxx
beban pemakaian mate-switchgear dan jaringan xxx
beban pemakaian mate-kabel xxx
7. beban pemakaian mate-alat ukur xxx
beban pemakaian mate-menara dan tiang xxx
beban pemakaian mate-persedian umum xxx
beban pemakaian mate-minyak dan pelumas xxx
beban pemakaian mate-instalasi dan mesin xxx
total pemakaian material xxx
Jasa Rombongan
beban jasa borong bangunan dan kelengkapan halaman xxx
beban jasa borong bangunan saluran air dan perlengkapan xxx
beban jasa borong instalasi dan mesin xxx
beban jasa borong jaringan distribusi xxx
beban jasa borong gardu distribusi xxx
beban jasa borong perlengkapan lain-lain distribusi xxx
beban jasa borong perlengkapan pengolahan data xxx
beban jasa borong perlengkapan khusus xxx
beban jasa borong perlengkapan telekomunikasi xxx
beban jasa borong perlengkapan umum xxx
beban jasa borong transportasi xxx
beban jasa borong material cadang xxx
Total Jasa Borong xxx
Total Pemeliharaan ( xxx )
Kepegawaian
Gaji
beban tariff grade xxx
beban tariff grade transisi (D1,D2,D3,D4,D5) xxx
TUNJANGAN POSISI xxx
Total Gaji xxx
Cuti dan Lainnya
Beban tunjangan cuti tahunan xxx
Beban tunjangan cuti besar xxx
Beban penghargaan kesetian kerja xxx
Beban pesangon normal xxx
Beban tunjangan hari raya xxx
Beban iuran pemberi kerja xxx
Beban pph 21 yang di tanggung perusahaan xxx
Beban peserta latihan (inhouse traning) xxx
Beban perawatan kesehatan xxx
Premi piket shift xxx
Beban makan lembur xxx
Bantuan pengganti fasilitas perumahan (BPFP) xxx
Total cuti dan lainnya xxx
Total kepegawaian xxx
Penyusutan aktiva tetap
Beban depresiasi bangunan dan kelengkapan halaman xxx
8. Beban depresiasi bangunan saluran air dan perlengkapan xxx
Beban depresiasi instalasi dan mesin xxx
Beban depresiasi perlengkapan penyaluran tenaga listrik xxx
Beban depresiasi jaringan distribusi xxx
Beban depresiasi gardu distribusi xxx
Beban depresiasi perlengkapan lain-lain distribusi xxx
Beban depresiasi perlengkapan pengolahan data xxx
Beban depresiasi perlengkapan telekomunikasi xxx
Beban depresiasi perlengkapan umur xxx
Beban depresiasi material cadang xxx
Total penyusutan aktiva tetap xxx
Lain-lain
Biaya adminitrasi niaga xxx
Baca meter xxx
Beban penagihan xxx
Beban pemutusan dan penyambungan kembali xxx
Beban P2TL xxx
Beban penyisihan piutang xxx
Beban pemasaran xxx
Total biaya adminitrasi dan umum xxx
Honorium
Pemakaian perkakas dan peralatan xxx
Perjalan dinas non diklat xxx
Perjalanan dinas mutasi jabatan xxx
Listrik, gas, dan air xxx
Pos dan telekomunikasi xxx
Beban bank xxx
Bahan makanan dan konsumsi xxx
Sewa gedung dan tanah xxx
Alat keperluan kantor xxx
Barang cetakan xxx
Pajak dan retribusi xxx
Iuran, abodemen dan iklan xxx
Beban keamanan xxx
Beban penyisihan material xxx
Total biaya adminitrasi dan umum xxx
Total lain-lain xxx
Total beban usaha xxx
Pendapatan (beban) lain-lain
Pendapatan biaya keterlambatan xxx
Pendapatan jasa giro xxx
Pendapatan lainlain xxx
Beban pension xxx
Beban pension_perawatan kesehatan xxx
9. Total beban pension xxx
Beban lain-lain
Beban penyesuaian tahun lalu xxx
Laba(rugi) dari selisih pembulatan xxx
Beban lain-lain xxx
Total beban lain-lain ( xxx )
Total pendapatan (beban) lain-lain ( xxx )
Total laba rugi xxx
PT. PLN (Persero)
LAPORAN KEUANGAN NERACA
PERIODE 20XX
AKTIVA
Aktiva Tetap
Tanah dan hak atas tanah xxx
Bangunan & kelengkapan halaman xxx
Bangunan saluran air dan perlengkapannya xxx
Jalan dan sepur palingan xxx
Instalansi dan mesin xxx
Perlengkapan penyaluran tenaga listrik xxx
Jaringan distribusi xxx
Gardu distribusi xxx
Perlengkapan lain-lain distribusi xxx
Perlengkapan pengolahan data xxx
Perlengkapan telekomunikasi xxx
Perlengkapan umum xxx
Kend. Transportasi xxx
Material cadang – Instalansi dan Mesin xxx
Total Aktiva Tetap xxx
Akumulasi Penyusutan
AP. Bangunan & perlengkapan halaman xxx
AP. Bangunan saluran air dan perlengkapannya xxx
AP. Jalan dan sepur samping xxx
AP. Gardu distribusi xxx
AP. Perlengkapan lain-lain distribusi xxx
AP. Perlengkapan pengolahan data xxx
AP. Perlengkapan telekomunikasi xxx
AP. Perlengkapan umum xxx
AP. Kend. Transportasi xxx
AP. Material cadang – Instalansi dan Mesin xxx
10. Total Akumulasi Penyusutan ( xxx )
Total Aktiva Tetap (Netto) xxx
Pekerjaan Dalam Penyelesaian
PDP - Instalansi dan mesin xxx
PDP - Perlengkapan penyaluran tenaga listrik xxx
PDP - Jaringan distribusi xxx
PDP - Gardu distribusi xxx
PDP - Perlengkapan lain-lain distribusi xxx
Total Pekerjaan Dalam Penyelesaian xxx
Aktiva Lain-lain
Nilai perolehan AT yg akan dihapus xxx
Akum. Penyusutan AT yg akan dihapus xxx
ATBM - Bangunan & keleng. Halaman xxx
ATBM – Instalasi dan mesin xxx
PUMP KPR/BPRD yg akan diterima jk. Panjang xxx
Tuntutan ganti rugi jk. Panjang xxx
Biaya sewa gedung rugi jk. Panjang xxx
Biaya dibayar dimuka lainnya xxx
Total Aktiva Lain-lain xxx
Aktiva Lancar
Kas Lancar xxx
Kas setara kas xxx
Kas xxx
Kas kecil xxx
Total kas xxx
Bank
Bank (Rupiah) xxx
Bank Negara Indonesia xxx
BNI1-Area Palu-Imprest-IDR-MB xxx
BNI2-Area Palu-Investasi-IDR-MB xxx
BNI-Imprest-PLTD Silae xxx
BNI-Imprest-Rayon Palu Kota xxx
BNI-Imprest-Rayon Tawaeli xxx
Total Bank xxx
Piutang Usaha
Piutang langganan xxx
Piutang ragu-ragu xxx
Penyisihan piutang usaha xxx
Total piutang usaha xxx
Persedaiaan
Minyak bakar HSD xxx
Minyak bakar residu xxx
11. Minyak & pelumas xxx
Transformator xxx
Switchgear & jaringan xxx
Kabel xxx
Alat Ukur xxx
Menara & tiang xxx
Persediaan umum xxx
Instalasi & mesin xxx
Penyisihan Material Pemeliharaan xxx
Total persediaan xxx
Piutang Lain-Lain (Jgka Pendek)
Piutang pegawai xxx
PUMP KPR/BPRP yg akan diterima jk. Pendek xxx
Total piutang lain-lain
Biaya Dibayar Dimuka & Uang Muka
Pembayaran dimuka lainnya xxx
Gaji dibayar dimuka xxx
Total Biaya Dibayar Dimuka & Uang Muka xxx
Total Aktiva Lancar xxx
TOTAL AKTIVA xxx
PASSIVA
LIABILITAS & EKUITAS & BP & LAIN-LAIN
Ekuitas
Ekuitas Pemilik Induk xxx
Total Ekuitas xxx
Liabilitas Jangka Pendek xxx
Hutang Usaha xxx
Hutang usaha investasi dan operasi xxx
Hutang usaha pembelian tenaga listrik xxx
Hutang usaha sewa pembangkit xxx
Hutang perantarampenerimaan barang dan jasa xxx
Hutang usaha belum ditagih xxx
Total Hutang Usaha xxx
Hutang Dana Pensiun
Iuran peserta xxx
Iuran pemberi kerja xxx
Total Hutang Dana Pensiun xxx
Hutang Pajak
PPh karyawan Ps. 21 YMH Disetor xxx
PPh pihak lain Ps. 21 YMH Disetor xxx
12. PPN yg masih harus disetor xxx
Total Hutang Pajak xxx
Hutang Lain-lain
Penerimaan dimuka rekening listrik xxx
Hutang pegawai xxx
Hutang PJU xxx
Hutang PJU YMH disetor xxx
Total Hutang lan-lain xxx
Total Liabilitas Jangka Pendek xxx
TOTAL LIABILITAS & EKUITAS & BP & LAIN2 xxx
E. Kesimpulan
PT. PLN (Persero) adalah sebuah perusahaan listrik yang bersifat monopoli, yang
termasuk dalam BUMN. Pencatatan PT.PLN (Persero) bersifat desentralisasi dimana rayon
menyerahkan data ke kantor cabang dan kemudian di proses ke kantor wilaya dan berlanjut
ke kantor pusat. Dalam PT.PLN (Persero) terdiri dari 2 pelaporan yaitu laporan tehnis yang
bertanggung jawab adalah bagian distribusi dan pemasaran sedangkan non tehnis yang
bertanggung jawab adalah bagian keuangan/finansial dan bagian penjualan dengan
menggunankan system online GL Magic dan AP2T yang teah ada.