SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 22
Perbedaan spermatogenesis dan
oogenesis pada mamalia.
 perbedaan menyangkut waktu meiosis awal.
 Pada wanita, meiosis dimulai pada embrion
gonad
 pada laki-laki, meiosis tidak dimulai sampai
pubertas.
 Akibat asam retinoat (RA) diproduksi oleh
ginjal mesonefrik.
 RA merangsang sel-sel germinal untuk
memulai Replikasi DNA dan memulai meiosis.
 Pada laki-laki, testis embrio mengeluarkan
enzim RA menurunkan Cyp26bl.
 Hal ini untuk mencegah RA dari melakukan
meiosis.
 Nanos2 dalam sel germinal laki-laki akan
mencegah meiosis dan memastikan bahwa
sel-sel ikuti jalur untuk menjadi sperma.
 Gambar 16,26 asam retinoat (RA) menentukan waktu meiosis dan
diferensiasi seksual sel germinal mamalia.
 (A) Dalam embrio tikus betina, RA dikeluarkan dari mesonefros
mencapai gonad dan memicu inisiasi meiosis melalui induksi faktor
transkripsi Stra8 di sel germinal betina. Namun, jika diaktifkan gen
Nanos2 ditambahkan ke sel wanita, akan menekan ekspresi Stra8,
membuat sel germinal menjadi jalur laki-laki.
 (B) Di testis embrio blok Cyp26b1 sinyal RA dengan mencegah sel-sel
germinal pria dengan menghalangi meiosis sampai hari embrio 13,5.
Setelah embrio hari 13,5, ketika ekspresi Cyp26b1 menurun, nanos2
mencegah inisiasi meiosis dengan menghalangi ekspresi Stra8. ini
menginduksi diferensiasi tipe laki-laki di sel germinal.
 PGCs mamalia tiba di punggung kelamin
embrio laki-laki, disebut gonocytes dan
dimasukkan ke korda seks. Dan tetap di sana
sampai waktu tertentu, pada saat korda seks
melubangi untuk membentuk tubulus
seminiferus. Epitel tubulus berdiferensiasi
menjadi sel-sel Sertoli yang akan memelihara
dan melindungi sel-sel sperma berkembang.
 Gonocytes berdiferensiasi menjadi populasi
sel induk yang baru dikatakan sebagai jenis A
spermatogonium.
 berkembang biak atau berdiferensiasi
melibatkan interaksi antara jalur Wnt dan
BMP.
 Sinyal Wnt mendorong perkembangan sel
induk dan spermatogonium memiliki reseptor
untuk Wnts dan BMP.
 Sel-sel germinal spermatogenik terikat sel
sertoli dengan molekul N-kaderin pada
permukaan kedua jenis sel, untuk
galaktosiltransferase molekul pada sel-sel
spermatogenik untuk mengikat reseptor
karbohidrat pada sel sertoli.
 Jenis spermatogonium A1 ditemukan berdekatan
dengan lamina basal luar dari korda seks disebut
sel induk, setelah mencapai kematangan
membuat jenis lain spermatogonium A1 yaitu
spermatogonium tipe A2.
 A2 spermatogonium membelah menghasilkan
jenis A3 spermatogonium, kemudian melahirkan
tipe A4 spermatogonium.
 A4 spermatogonium berdiferensiasi menjadi
jenis sel induk.
 spermatogonium A4 menjadi spermatozoa,
membentuk tipe B spermatogonium. Sel-sel ini
adalah prekursor dari spermatosit dan baris
terakhir sel mengalami mitosis.
 Transisi spermatogonium dan spermatosit
dipengaruh oleh garis sel glial yang diturunkan
faktor neurotropik (GDNF) dan faktor sel induk
(SCF), keduanya yang disekresikan oleh sel
sertoli.
 GDNF dan SCF yang diregulasi oleh folikel
merangsang hormon (FSH), dua faktor ini dapat
berfungsi sebagai penghubung antara sel sertoli
dan sistem endokrin, dan menyediakan
mekanisme bagi FSH untuk menginstruksikan
testis untuk memproduksi sperma lebih banyak
 Mencit dengan mutasi luxoid steril karena tidak
memiliki faktor transkripsi yang mengatur
pembagian ini. Semua spermatogonium mencit
menjadi sperma sekaligus, meninggalkan testis
tanpa sel induk
 Setiap spermatosit primer mengalami
pembelahan meiosis I menghasilkan
sepasang spermatosit sekunder, yang
melengkapi pembelahan meiosis II.
 Sel haploid yang terbentuk disebut
spermatid, dan masih terhubung satu sama
lain melalui jembatan sitoplasma.
 Spermatid yang terhubung dengan cara ini
memiliki inti haploid tetapi secara fungsional
diploid, karena produk gen yang dibuat
dalam satu sel dapat berdifusi ke dalam
sitoplasma.
 Pembelahan dari tipe A, spermatogonium
untuk spermatid, sel-sel bergerak dari lamina
basal tubulus seminiferus dan mendekat ke
lumen.
 Spermatid terletak di perbatasan lumen, akan
kehilangan koneksi sitoplasruik dan
berdiferensiasi menjadi spermatozoa.
 Pada manusia, perkembangan dari sel induk
spermatogonium menjadi matang
spermatozoa membutuhkan 65 hari.
 Pematangan sperma adalah spermiogenesis diferensiasi sel
sperma.
 Untuk terjadi fertilisasi, sperma harus bertemu dan
mengikat dengan telur, dan spermiogenesis
mempersiapkan sperma untuk fungsi motilitas dan
interaksi.
 Proses diferensiasi sperma mamalia, langkah pertama
membuat vesikel akrosom dari aparat Golgi.
 Akrosom membentuk topi yang menutupi nukleus sperma.
Sebagai tutup akrosom terbentuki nti berputar sehingga
tutup akan menghadapi lamina basal dari tubulus
seminiferus.
 Rotasi ini diterjadi karena flagela, yang mulai terbentuk dari
sentriol, di sisi lain dari inti akan memanjang ke lumen.
Selama tahap terakhir dari spermiogenesis, inti rata dan
mengembun, sitoplasma yang tersisa yang dibuang, dan
mitokondria membentuk sebuah cincin di sekeliling dasar
flagel tersebut.
 spermatogonium sering diganti dengan varian histon, dan
disosiasi nukleosom luas terjadi.
 Perubahan nukleosom menjadi titik pola PGC metilasi laki-
laki, pola tertentu genom metilasi dibentuk pada DNA
sperma).
 Spermiogenesis berakhir, inti haploid digantikan oleh
protamines.
 Hasil penggantian menyelesaikan penutupan dari
transkripsi dalam nukleus dan memfasilitasi inti struktur
kristal.
 Sperma yang dihasilkan kemudian masukkan lumen
tubulus seminiferus.
 Pada tikus, perkembangan sel induk menjadi
spermatozoa 34,5 hari: tahap spermatogonium
berlangsung 8 hari, meiosis berlangsung 13 hari,
dan spermiogenesis 13,5 hari.
 Perkembangan sperma manusia membutuhkan
dua kali lebih lama. Karena jenis
spermatogonium A adalah sel keras,
spermatogenesis dapat terjadi terus menerus.
 Setiap hari, sekitar 100 juta sperma yang dibuat
di testis manusia, dan setiap ejakulasi
melepaskan 200 juta sperma. Sperma yang tidak
digunakan diserap dan larut dalam urin.
 Selama hidupnya, pria dapat menghasilkan
1012-1013 sperma.
 Embrio manusia sekitar seribu atau lebih oogonium dari
bulan ketujuh kehamilan untuk membentuk sekitar 7 juta sel
germinal.
 Setelah bulan ketujuh perkembangan embrio, jumlah sel
germinal turun drastis.
 Kebanyakan oogonium mati selama periode ini, sementara
oogonium tersisa memasuki pembelahan meiosis I .
 Sel yang terakhir, disebut oosit primer, maju melalui profase
meiosis I sampai tahap diplotene, dipertahankan sampai
wanita dewasa.
 Dengan terjadinya pubertas, oosit melanjutkan meiosis.
 Dengan demikian, pada wanita, bagian pertama dari meiosis
dimulai pada embrio, dan sinyal untuk melanjutkan meiosis
tidak diberikan sampai 12 tahun kemudian.
 Bahkan beberapa oosit tetap dalam proses profase meiosis
selama hampir 50 tahun.
 Dari jutaan oosit primer hadir pada saat lahir, hanya sekitar
400 yang matang selama hidup wanita
 Meiosis oogenik berbeda dari meiosis spermatogenik
pada proses metafase.
 Ketika oosit primer membagi intinya yang disebut
vesikel germinal dan gelendong metafase bermigrasi
ke pinggiran sel.
 Pada telofase, salah satu dari dua sel anak
mengandung sitoplasma, sedangkan sel lain
mempertahankan hampir seluruh volume komponen
seluler.
 Sel yang kecil disebut badan badan polar, dan sel
yang besar disebut sebagai oosit sekunder.
 Selama pembelahan meiosis II, terbentuk sitokinesis.
Sebagian besar sitoplasma dipertahankan oleh telur
yang matang (sel telur), dan badan polar kedua
menerima sedikit dari nukleus haploid.
 Dengan demikian, meiosis oogenik mengawetkan
volume oosit sitoplasma dalam sel tunggal dari
pembelahan secara merata di empat keturunan.
 Ovulasi pada mamalia mengikuti salah satu dari dua pola,
tergantung pada spesies.
 Salah satu jenis ovulasi dirangsang oleh tindakan kopulasi.
 Stimulasi fisik serviks memicu pelepasan gonadotropin dari
hipofisis.
 Gonadotropin sinyal telur untuk melanjutkan meiosis dan
memulai peristiwa yang akan melepas dari ovarium.
 Mekanisme kopulasi akan menghasilkan ovum terbuahi, dan
hewan yang memanfaatkan metode ovulasi ini seperti kelinci
dan musang memiliki reputasi keberhasilan pembiakan.
Gambar 16.30 Meiosis di oosit tikus. Ttubulin dari mikrotubulus
bernoda hijau; DNA bernoda biru. (A) Oosit tikus dalam profase
meiosis. Inti haploid besar (vesikel germinal) masih utuh. (B)
Selubung nukleus vesikel germinal rusak karena metafase
dimulai. (C) anafase meiosis I, dimana poros berpindah ke
pinggiran telur dan melepaskan badan polar kecil. (D) meiosis
metafase II, dimana badan polar kedua dilepaskan
 Mamalia memiliki pola ovulasi periodik, dimana wanita
berovulasi hanya pada waktu tertentu.
 Periode ovulasi disebut estrus.
 Pada hewan isyarat dari lingkungan merangsang
hipotalamus untuk melepaskan gonadotropin releasing
hormone (GRH).
 GRH merangsang hipofisis untuk melepaskan hormon
gonadotropin follicle stimulating (FSH) dan luteinizing
hormone (LH) yang menyebabkan sel-sel folikel ovarium
berkembang biak dan mengeluarkan estrogen.
 Estrogen memasuki neuron dan membangkitkan pola
perilaku kawin spesies.
 Gonadotropin juga merangsang pertumbuhan folikel dan
memulai ovulasi.
 Siklus menstruasi merupakan integrasi dari tiga
siklus yang sangat berbeda:
1. Siklus ovarium, fungsi yang matang dan
melepaskan sebuah oosit.
2. Siklus uterus, fungsi memberikan yang
memberikan lingkungan yang sesuai untuk
blastokista berkembang.
3.Siklus serviks, fungsi yang memungkinkan sperma
memasuki saluran reproduksi wanita pada waktu
yang tepat.
 Ketiga fungsi tersebut melalui hormon dari
hipofisis, hipotalamus, dan ovarium.
Spermatogenesis dan Oogenesis

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Perkembangan Embrio
Perkembangan EmbrioPerkembangan Embrio
Perkembangan EmbrioRahma Rahma
 
Laporan Praktikum Difusi Osmosis Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis PlasmolisisLaporan Praktikum Difusi Osmosis Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis PlasmolisisTri Hapsari Meilani
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...UNESA
 
Jaringan Epitel
Jaringan Epitel Jaringan Epitel
Jaringan Epitel Nur Aini
 
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrositSofyan Dwi Nugroho
 
11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit
11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit
11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencitSofyan Dwi Nugroho
 
Laporan praktikum iv
Laporan praktikum ivLaporan praktikum iv
Laporan praktikum ivsarahmae26
 
Jaringan sklerenkim
Jaringan sklerenkimJaringan sklerenkim
Jaringan sklerenkimGumi Ra
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Hubungan tumbuhan dengan air
Hubungan tumbuhan dengan airHubungan tumbuhan dengan air
Hubungan tumbuhan dengan airHidayatul Annisa
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimFransiska Puteri
 
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIALaporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIAKlara Tri Meiyana
 
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...Yan PeRa
 
fisiologi tumbuhan - water deficit
fisiologi tumbuhan - water deficitfisiologi tumbuhan - water deficit
fisiologi tumbuhan - water deficitAisAisyah
 
Tingkah Laku Lele (clarias Batrachus)
Tingkah Laku Lele (clarias Batrachus)Tingkah Laku Lele (clarias Batrachus)
Tingkah Laku Lele (clarias Batrachus)Firah Alam
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...Feri Chandra
 

Was ist angesagt? (20)

CHLOROPHYTA
CHLOROPHYTACHLOROPHYTA
CHLOROPHYTA
 
Perkembangan Embrio
Perkembangan EmbrioPerkembangan Embrio
Perkembangan Embrio
 
Laporan Praktikum Difusi Osmosis Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis PlasmolisisLaporan Praktikum Difusi Osmosis Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis Plasmolisis
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
 
Laporan jaringan otot
Laporan jaringan ototLaporan jaringan otot
Laporan jaringan otot
 
Jaringan Epitel
Jaringan Epitel Jaringan Epitel
Jaringan Epitel
 
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora) GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
 
Protozoa volvox globator
Protozoa  volvox globatorProtozoa  volvox globator
Protozoa volvox globator
 
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
 
11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit
11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit
11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit
 
Laporan praktikum iv
Laporan praktikum ivLaporan praktikum iv
Laporan praktikum iv
 
Jaringan sklerenkim
Jaringan sklerenkimJaringan sklerenkim
Jaringan sklerenkim
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
 
Hubungan tumbuhan dengan air
Hubungan tumbuhan dengan airHubungan tumbuhan dengan air
Hubungan tumbuhan dengan air
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
 
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIALaporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
 
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...
 
fisiologi tumbuhan - water deficit
fisiologi tumbuhan - water deficitfisiologi tumbuhan - water deficit
fisiologi tumbuhan - water deficit
 
Tingkah Laku Lele (clarias Batrachus)
Tingkah Laku Lele (clarias Batrachus)Tingkah Laku Lele (clarias Batrachus)
Tingkah Laku Lele (clarias Batrachus)
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
 

Ähnlich wie Spermatogenesis dan Oogenesis

Biologi ppt nds reproduksi2
Biologi ppt nds reproduksi2Biologi ppt nds reproduksi2
Biologi ppt nds reproduksi2Dzikri Fauzi
 
Fortofolio 2 Gametogenesis
Fortofolio 2 GametogenesisFortofolio 2 Gametogenesis
Fortofolio 2 GametogenesisIvho Mamonto
 
Lecture Notes 1 Perkembangan Embrionik Awal
Lecture Notes 1 Perkembangan Embrionik AwalLecture Notes 1 Perkembangan Embrionik Awal
Lecture Notes 1 Perkembangan Embrionik AwalCatatan Medis
 
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosis
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosisKelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosis
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosisfajrinadifah1
 
Pembuahan, nidasi dan plasentasi
Pembuahan, nidasi dan plasentasiPembuahan, nidasi dan plasentasi
Pembuahan, nidasi dan plasentasifikri asyura
 
GAMETOGENESIS.ppt
GAMETOGENESIS.pptGAMETOGENESIS.ppt
GAMETOGENESIS.pptandibrian
 
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )riacantik96
 
Proses terjadinya manusia berdasarkan IPTEK
Proses terjadinya manusia berdasarkan IPTEKProses terjadinya manusia berdasarkan IPTEK
Proses terjadinya manusia berdasarkan IPTEKmugnisulaeman
 
Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...
Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...
Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...luluk anas
 
Biologi - Sistem Reproduksi Manusia
Biologi - Sistem Reproduksi ManusiaBiologi - Sistem Reproduksi Manusia
Biologi - Sistem Reproduksi ManusiaFransisca Rompas
 
Pembelahan sel meisha
Pembelahan sel meishaPembelahan sel meisha
Pembelahan sel meishaMEISHAADITYA
 
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptxMATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptxFIRYAL14
 
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 

Ähnlich wie Spermatogenesis dan Oogenesis (20)

Tugas ipa
Tugas ipaTugas ipa
Tugas ipa
 
embriologi
embriologiembriologi
embriologi
 
sistem reproduksi
sistem reproduksisistem reproduksi
sistem reproduksi
 
gametogenesis
gametogenesisgametogenesis
gametogenesis
 
Biologi ppt nds reproduksi2
Biologi ppt nds reproduksi2Biologi ppt nds reproduksi2
Biologi ppt nds reproduksi2
 
Remed pts biologi xii ips i zufar
Remed pts biologi xii ips i zufarRemed pts biologi xii ips i zufar
Remed pts biologi xii ips i zufar
 
Fortofolio 2 Gametogenesis
Fortofolio 2 GametogenesisFortofolio 2 Gametogenesis
Fortofolio 2 Gametogenesis
 
Lecture Notes 1 Perkembangan Embrionik Awal
Lecture Notes 1 Perkembangan Embrionik AwalLecture Notes 1 Perkembangan Embrionik Awal
Lecture Notes 1 Perkembangan Embrionik Awal
 
Tugas ppt purwa
Tugas ppt purwaTugas ppt purwa
Tugas ppt purwa
 
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosis
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosisKelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosis
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosis
 
Pembuahan, nidasi dan plasentasi
Pembuahan, nidasi dan plasentasiPembuahan, nidasi dan plasentasi
Pembuahan, nidasi dan plasentasi
 
GAMETOGENESIS.ppt
GAMETOGENESIS.pptGAMETOGENESIS.ppt
GAMETOGENESIS.ppt
 
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )
 
Proses terjadinya manusia berdasarkan IPTEK
Proses terjadinya manusia berdasarkan IPTEKProses terjadinya manusia berdasarkan IPTEK
Proses terjadinya manusia berdasarkan IPTEK
 
Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...
Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...
Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...
 
Biologi - Sistem Reproduksi Manusia
Biologi - Sistem Reproduksi ManusiaBiologi - Sistem Reproduksi Manusia
Biologi - Sistem Reproduksi Manusia
 
Pembelahan sel meisha
Pembelahan sel meishaPembelahan sel meisha
Pembelahan sel meisha
 
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptxMATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
 
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
 
Biosel
BioselBiosel
Biosel
 

Kürzlich hochgeladen

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 

Kürzlich hochgeladen (20)

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 

Spermatogenesis dan Oogenesis

  • 1.
  • 2. Perbedaan spermatogenesis dan oogenesis pada mamalia.  perbedaan menyangkut waktu meiosis awal.  Pada wanita, meiosis dimulai pada embrion gonad  pada laki-laki, meiosis tidak dimulai sampai pubertas.  Akibat asam retinoat (RA) diproduksi oleh ginjal mesonefrik.  RA merangsang sel-sel germinal untuk memulai Replikasi DNA dan memulai meiosis.
  • 3.  Pada laki-laki, testis embrio mengeluarkan enzim RA menurunkan Cyp26bl.  Hal ini untuk mencegah RA dari melakukan meiosis.  Nanos2 dalam sel germinal laki-laki akan mencegah meiosis dan memastikan bahwa sel-sel ikuti jalur untuk menjadi sperma.
  • 4.  Gambar 16,26 asam retinoat (RA) menentukan waktu meiosis dan diferensiasi seksual sel germinal mamalia.  (A) Dalam embrio tikus betina, RA dikeluarkan dari mesonefros mencapai gonad dan memicu inisiasi meiosis melalui induksi faktor transkripsi Stra8 di sel germinal betina. Namun, jika diaktifkan gen Nanos2 ditambahkan ke sel wanita, akan menekan ekspresi Stra8, membuat sel germinal menjadi jalur laki-laki.  (B) Di testis embrio blok Cyp26b1 sinyal RA dengan mencegah sel-sel germinal pria dengan menghalangi meiosis sampai hari embrio 13,5. Setelah embrio hari 13,5, ketika ekspresi Cyp26b1 menurun, nanos2 mencegah inisiasi meiosis dengan menghalangi ekspresi Stra8. ini menginduksi diferensiasi tipe laki-laki di sel germinal.
  • 5.  PGCs mamalia tiba di punggung kelamin embrio laki-laki, disebut gonocytes dan dimasukkan ke korda seks. Dan tetap di sana sampai waktu tertentu, pada saat korda seks melubangi untuk membentuk tubulus seminiferus. Epitel tubulus berdiferensiasi menjadi sel-sel Sertoli yang akan memelihara dan melindungi sel-sel sperma berkembang.  Gonocytes berdiferensiasi menjadi populasi sel induk yang baru dikatakan sebagai jenis A spermatogonium.
  • 6.  berkembang biak atau berdiferensiasi melibatkan interaksi antara jalur Wnt dan BMP.  Sinyal Wnt mendorong perkembangan sel induk dan spermatogonium memiliki reseptor untuk Wnts dan BMP.  Sel-sel germinal spermatogenik terikat sel sertoli dengan molekul N-kaderin pada permukaan kedua jenis sel, untuk galaktosiltransferase molekul pada sel-sel spermatogenik untuk mengikat reseptor karbohidrat pada sel sertoli.
  • 7.
  • 8.  Jenis spermatogonium A1 ditemukan berdekatan dengan lamina basal luar dari korda seks disebut sel induk, setelah mencapai kematangan membuat jenis lain spermatogonium A1 yaitu spermatogonium tipe A2.  A2 spermatogonium membelah menghasilkan jenis A3 spermatogonium, kemudian melahirkan tipe A4 spermatogonium.  A4 spermatogonium berdiferensiasi menjadi jenis sel induk.  spermatogonium A4 menjadi spermatozoa, membentuk tipe B spermatogonium. Sel-sel ini adalah prekursor dari spermatosit dan baris terakhir sel mengalami mitosis.
  • 9.
  • 10.  Transisi spermatogonium dan spermatosit dipengaruh oleh garis sel glial yang diturunkan faktor neurotropik (GDNF) dan faktor sel induk (SCF), keduanya yang disekresikan oleh sel sertoli.  GDNF dan SCF yang diregulasi oleh folikel merangsang hormon (FSH), dua faktor ini dapat berfungsi sebagai penghubung antara sel sertoli dan sistem endokrin, dan menyediakan mekanisme bagi FSH untuk menginstruksikan testis untuk memproduksi sperma lebih banyak  Mencit dengan mutasi luxoid steril karena tidak memiliki faktor transkripsi yang mengatur pembagian ini. Semua spermatogonium mencit menjadi sperma sekaligus, meninggalkan testis tanpa sel induk
  • 11.  Setiap spermatosit primer mengalami pembelahan meiosis I menghasilkan sepasang spermatosit sekunder, yang melengkapi pembelahan meiosis II.  Sel haploid yang terbentuk disebut spermatid, dan masih terhubung satu sama lain melalui jembatan sitoplasma.  Spermatid yang terhubung dengan cara ini memiliki inti haploid tetapi secara fungsional diploid, karena produk gen yang dibuat dalam satu sel dapat berdifusi ke dalam sitoplasma.
  • 12.  Pembelahan dari tipe A, spermatogonium untuk spermatid, sel-sel bergerak dari lamina basal tubulus seminiferus dan mendekat ke lumen.  Spermatid terletak di perbatasan lumen, akan kehilangan koneksi sitoplasruik dan berdiferensiasi menjadi spermatozoa.  Pada manusia, perkembangan dari sel induk spermatogonium menjadi matang spermatozoa membutuhkan 65 hari.
  • 13.  Pematangan sperma adalah spermiogenesis diferensiasi sel sperma.  Untuk terjadi fertilisasi, sperma harus bertemu dan mengikat dengan telur, dan spermiogenesis mempersiapkan sperma untuk fungsi motilitas dan interaksi.  Proses diferensiasi sperma mamalia, langkah pertama membuat vesikel akrosom dari aparat Golgi.  Akrosom membentuk topi yang menutupi nukleus sperma. Sebagai tutup akrosom terbentuki nti berputar sehingga tutup akan menghadapi lamina basal dari tubulus seminiferus.  Rotasi ini diterjadi karena flagela, yang mulai terbentuk dari sentriol, di sisi lain dari inti akan memanjang ke lumen. Selama tahap terakhir dari spermiogenesis, inti rata dan mengembun, sitoplasma yang tersisa yang dibuang, dan mitokondria membentuk sebuah cincin di sekeliling dasar flagel tersebut.
  • 14.  spermatogonium sering diganti dengan varian histon, dan disosiasi nukleosom luas terjadi.  Perubahan nukleosom menjadi titik pola PGC metilasi laki- laki, pola tertentu genom metilasi dibentuk pada DNA sperma).  Spermiogenesis berakhir, inti haploid digantikan oleh protamines.  Hasil penggantian menyelesaikan penutupan dari transkripsi dalam nukleus dan memfasilitasi inti struktur kristal.  Sperma yang dihasilkan kemudian masukkan lumen tubulus seminiferus.
  • 15.  Pada tikus, perkembangan sel induk menjadi spermatozoa 34,5 hari: tahap spermatogonium berlangsung 8 hari, meiosis berlangsung 13 hari, dan spermiogenesis 13,5 hari.  Perkembangan sperma manusia membutuhkan dua kali lebih lama. Karena jenis spermatogonium A adalah sel keras, spermatogenesis dapat terjadi terus menerus.  Setiap hari, sekitar 100 juta sperma yang dibuat di testis manusia, dan setiap ejakulasi melepaskan 200 juta sperma. Sperma yang tidak digunakan diserap dan larut dalam urin.  Selama hidupnya, pria dapat menghasilkan 1012-1013 sperma.
  • 16.  Embrio manusia sekitar seribu atau lebih oogonium dari bulan ketujuh kehamilan untuk membentuk sekitar 7 juta sel germinal.  Setelah bulan ketujuh perkembangan embrio, jumlah sel germinal turun drastis.  Kebanyakan oogonium mati selama periode ini, sementara oogonium tersisa memasuki pembelahan meiosis I .  Sel yang terakhir, disebut oosit primer, maju melalui profase meiosis I sampai tahap diplotene, dipertahankan sampai wanita dewasa.  Dengan terjadinya pubertas, oosit melanjutkan meiosis.  Dengan demikian, pada wanita, bagian pertama dari meiosis dimulai pada embrio, dan sinyal untuk melanjutkan meiosis tidak diberikan sampai 12 tahun kemudian.  Bahkan beberapa oosit tetap dalam proses profase meiosis selama hampir 50 tahun.  Dari jutaan oosit primer hadir pada saat lahir, hanya sekitar 400 yang matang selama hidup wanita
  • 17.  Meiosis oogenik berbeda dari meiosis spermatogenik pada proses metafase.  Ketika oosit primer membagi intinya yang disebut vesikel germinal dan gelendong metafase bermigrasi ke pinggiran sel.  Pada telofase, salah satu dari dua sel anak mengandung sitoplasma, sedangkan sel lain mempertahankan hampir seluruh volume komponen seluler.  Sel yang kecil disebut badan badan polar, dan sel yang besar disebut sebagai oosit sekunder.  Selama pembelahan meiosis II, terbentuk sitokinesis. Sebagian besar sitoplasma dipertahankan oleh telur yang matang (sel telur), dan badan polar kedua menerima sedikit dari nukleus haploid.  Dengan demikian, meiosis oogenik mengawetkan volume oosit sitoplasma dalam sel tunggal dari pembelahan secara merata di empat keturunan.
  • 18.  Ovulasi pada mamalia mengikuti salah satu dari dua pola, tergantung pada spesies.  Salah satu jenis ovulasi dirangsang oleh tindakan kopulasi.  Stimulasi fisik serviks memicu pelepasan gonadotropin dari hipofisis.  Gonadotropin sinyal telur untuk melanjutkan meiosis dan memulai peristiwa yang akan melepas dari ovarium.  Mekanisme kopulasi akan menghasilkan ovum terbuahi, dan hewan yang memanfaatkan metode ovulasi ini seperti kelinci dan musang memiliki reputasi keberhasilan pembiakan.
  • 19. Gambar 16.30 Meiosis di oosit tikus. Ttubulin dari mikrotubulus bernoda hijau; DNA bernoda biru. (A) Oosit tikus dalam profase meiosis. Inti haploid besar (vesikel germinal) masih utuh. (B) Selubung nukleus vesikel germinal rusak karena metafase dimulai. (C) anafase meiosis I, dimana poros berpindah ke pinggiran telur dan melepaskan badan polar kecil. (D) meiosis metafase II, dimana badan polar kedua dilepaskan
  • 20.  Mamalia memiliki pola ovulasi periodik, dimana wanita berovulasi hanya pada waktu tertentu.  Periode ovulasi disebut estrus.  Pada hewan isyarat dari lingkungan merangsang hipotalamus untuk melepaskan gonadotropin releasing hormone (GRH).  GRH merangsang hipofisis untuk melepaskan hormon gonadotropin follicle stimulating (FSH) dan luteinizing hormone (LH) yang menyebabkan sel-sel folikel ovarium berkembang biak dan mengeluarkan estrogen.  Estrogen memasuki neuron dan membangkitkan pola perilaku kawin spesies.  Gonadotropin juga merangsang pertumbuhan folikel dan memulai ovulasi.
  • 21.  Siklus menstruasi merupakan integrasi dari tiga siklus yang sangat berbeda: 1. Siklus ovarium, fungsi yang matang dan melepaskan sebuah oosit. 2. Siklus uterus, fungsi memberikan yang memberikan lingkungan yang sesuai untuk blastokista berkembang. 3.Siklus serviks, fungsi yang memungkinkan sperma memasuki saluran reproduksi wanita pada waktu yang tepat.  Ketiga fungsi tersebut melalui hormon dari hipofisis, hipotalamus, dan ovarium.