SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 20
Bilangan Pecahan
dan
Macam-Macamnya
Pengertian Pecahan


Bilangan pecahan adalah bilangan yang
disajikan/ditampilkan dalam bentuk ; a , b bilangan
bulat dan b ≠ 0. a disebut pembilang dan b disebut
penyebut.



Menurut Kennedy (1994: 425-427), makna pecahan
dapat muncul dari situasi sebagai berikut :
a. Pecahan sebagai bagian yang berukuran
sama dari yang utuh atau keseluruhan
b. Pecahan sebagai bagian dari kelompokkelompok yang beranggotakan sama
banyak atau juga menyatakan pembagian
c. Pecahan sebagai pembagian (rasio)
1 PECAHAN MURNI / PECAHAN
SEJATI
2. PECAHAN TUNGGAL
3. PECAHAN EKUIVALEN
(SENILAI)
4. PECAHAN BIASA
5. PECAHAN CAMPURAN
6. PECAHAN DESIMAL
7. PECAHAN PERSEN
8. PECAHAN PERMIL
Pecahan Murni
 Pecahan Sejati a/b (a dan b bilangan bulat b dan

I a I < I b I, adalah bilangan yang jika dikalikan
dengan b menghasilkan a.
 Rumus : bx a= a.

b
Pecahan Tunggal


Pecahan Tunggal
Pecahan yang dinyatakan dalam
bentuk 1/n
Misalnya : 1/2 , 1/3 ,1/4 dst
PECAHAN EKUIVALEN (SEJENIS)

Pecahan senilai biasanya disebut juga
pecahan ekuivalen. Untuk
menentukan pecahan yang senilai
dapat dilakukan dengan cara sbb :
a. Peragaan dengan benda kongkret
b. Peragaan dengan garis bilangan
c. Dengan memperluas pecahan
A.

PERAGAAN DENGAN BENDA KONGKRET



Kita akan menunjukkan bahwa :



Dengan menggunakan 3 lembar kertas.
lembar 1, dilipat menjadi 2 bagian
yang sama. Yang diarsir
lembar ke 2 dilipat menjadi 2 bagian
yang diarsir menjadi
lebar kertas ke 3, dari lipatan ke 2
dilipat lagi menjadi 2 bagian yang
sama
B.


PERAGAAN DENGAN GARIS BILANGAN
Berikut adalah beberapa pecahan senilai dengan
menggunakan garis bilangan
0

½

0

1/3

¼

0

0

0

1/6

1/8

1

2/3

¾

2/4

2/6

2/8 3/8

3/6

4/8

1

4/6

5/8

1

5/6

6/8

7/8

1

1
C.

DENGAN MEMPERLUAS PECAHAN

Pecahan yang senilai ¼ dapat diperoleh dengan
jalan memeperluas dari pecahan ¼ menjadi 3/12.
pecahan yang senilai dapat dilakukan dengan cara
mengkalikan atau membagi pembilang dan
penyebutnya dengan bilangan yang sama tetapi
tidak nol.
1
1x3
3
 Misalnya :
4
4 x3
12




Secara umum dapat ditulis :

a
b

axc
bxc

a:d
b:d
MEMBANDINGKAN DAN MENGURUTKAN
PECAHAN


A. Dengan menggunakan bangun-bangun geometri
Bahan yang digunakan harus mudah dipotong
dan diwarnai. Sehingga dapat dilihat urutan dari luas
bangunan yang mewakili urutan dan bilangannya.
Misalnya :
1

1
2

3
4

Dari peragaan diatas dapat disimpulkan bahwa :

1
2

3 3
,
1
4 4
B.

DENGAN MENGGUNAKAN KEPINGAN-KEPINGAN
1
1/2

½

1/3

1/3

1/4

1/4

1/6
1/8

1/3

1/6
1/8

1/4

1/6
1/8

1/6

1/8

1/8

¼

1/6
1/8

1/6
1/8

1/8
C.


DENGAN MENYAMAKAN PENYEBUTNYA

Dengan cara menyamakan penyebutnya atau
menentukan pecahan senilainya terlebih dahulu.
Misalnya :

2
3

8
12
D.

KETERAMPILAN ATAU TEKNIK CEPAT

1. Bila pembilangnya sama

misalnya :
. Dapat disimpulkan

bahwa pecahan positif, apabila pembilangnya sama

maka pecahan yang lebih dari adalah pecahana yang

penyebut angkanya bernilai lebih kecil. Sedangkan

pada pecahan negative akan sebaliknya.
 2. Bila Penyebutnya sama




Contoh :

dengan



Pada pecahan positif, bila penyebunya sama, maka pecahan
yang lebih dari adalah pecahan yan pembilang angkanya lebih
dari yang lain


3. Bila Pembilang dan penyebutnya tidak sama

>
.







Bila pembilang dan penyebutnya tidak sama maka guru
sering kali menggunakan cara silang. Misalnya ¾
dengan 2/5 mana yang lebih besar ?

dengan

=

8;

sehingga 15…..8,

15

tanda yang lebih tepat adalah

>
Pecahan Biasa dan pecahan campuran
• Pecahan biasa adalah pecahan yang
dinyatakan dengan a/b dimana a adalah
pembilang dan b adalah penyebut.
Contohnya: ½
• Pecahan Campuran adalah pecahan yang
dinyatakan dengan c a/b, dimana c adalah
bilangan bulat dan a/b adalah pecahan biasa.
• Contoh ;
Pecahan Desimal
• Misalnya pecahan 4/10 ditulis dengan bentuk decimal 0,4.
• a. cara mengubah pecahan biasa menjadi pecahan
decimal.
•
Untuk mengubah pecahan biasa menjadi pecahan
decimal dicari dulu pecahan yang penyebutnya
berbasis sepuluh (persepuluhan, perseratusan,
perseribuan, dsb)
• Contoh :
1 5 1x5
0.5
•
2 10 2 x5
• b. Mengubah nama decimal ke lambang bilangan
pecahan misalnya : 0.375 = 375 dapat pula
disederhanakan menjadi 15 1000

40
• C. Mengubah nama decimal berulang ke lambang
bilangan rasional dapat dilakukan sebagai
berikut :
Misalnya nilai a = 0.3, maka :
10a = 10 x 0.3 = 3,333
a = 1 x 0.3 = 0,333 –
9a =
=3
3
a= 9 = 1
3
• Cara diatas merupakan metode euler, dengan
menggunakan metode tersebut maka setiap
bilangan decimal berulang dapat disajikan dalam
a
bentuk lambing bilangan rasional
dengan a
b
dan b asli.
Pecahan Persen
• Pecahan persen adalah pecahan yang
penyebutnya adalah bilangan seratus
• Untuk mengubah pecahan biasa menjadi
persen, dicari lebih dahulu pecahan senilainya
yang penyebutnya adalah 100
Pecahan Permil
• Pecahan permil atau perseribu adalah
pecahan yang penyebutnya merupakan
bilangangan seribu (‰)
 TERIMA KASIH 

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

latihan soal matematika kesebangunan dan kekongruenan kelas 9 smp
latihan soal matematika kesebangunan dan kekongruenan kelas 9 smplatihan soal matematika kesebangunan dan kekongruenan kelas 9 smp
latihan soal matematika kesebangunan dan kekongruenan kelas 9 smp
Dian Nurdiana
 
Bank soal-kesebangunan-kekongruenan
Bank soal-kesebangunan-kekongruenanBank soal-kesebangunan-kekongruenan
Bank soal-kesebangunan-kekongruenan
Anindhita S
 
(8.3.1) soal dan pembahasan relasi fungsi, matematika sltp kelas 8
(8.3.1) soal dan pembahasan relasi fungsi, matematika sltp kelas 8(8.3.1) soal dan pembahasan relasi fungsi, matematika sltp kelas 8
(8.3.1) soal dan pembahasan relasi fungsi, matematika sltp kelas 8
kreasi_cerdik
 

Was ist angesagt? (20)

Bangun datar ppt
Bangun datar pptBangun datar ppt
Bangun datar ppt
 
Rangkuman himpunan
Rangkuman himpunanRangkuman himpunan
Rangkuman himpunan
 
Soal pilihan ganda logika matematika
Soal pilihan ganda logika matematikaSoal pilihan ganda logika matematika
Soal pilihan ganda logika matematika
 
Bangun ruang
Bangun ruangBangun ruang
Bangun ruang
 
PPT Materi Hubungan Garis dan Sudut
PPT Materi Hubungan Garis dan Sudut PPT Materi Hubungan Garis dan Sudut
PPT Materi Hubungan Garis dan Sudut
 
1. kesebangunan
1. kesebangunan1. kesebangunan
1. kesebangunan
 
PPT Hubungan Antar Sudut
PPT Hubungan Antar SudutPPT Hubungan Antar Sudut
PPT Hubungan Antar Sudut
 
latihan soal matematika kesebangunan dan kekongruenan kelas 9 smp
latihan soal matematika kesebangunan dan kekongruenan kelas 9 smplatihan soal matematika kesebangunan dan kekongruenan kelas 9 smp
latihan soal matematika kesebangunan dan kekongruenan kelas 9 smp
 
Presentasi Prisma segitiga
Presentasi Prisma segitigaPresentasi Prisma segitiga
Presentasi Prisma segitiga
 
Bank soal-kesebangunan-kekongruenan
Bank soal-kesebangunan-kekongruenanBank soal-kesebangunan-kekongruenan
Bank soal-kesebangunan-kekongruenan
 
Ciri ciri dan unsur-unsur kubus
Ciri ciri dan unsur-unsur kubusCiri ciri dan unsur-unsur kubus
Ciri ciri dan unsur-unsur kubus
 
Sudut dalam Bangun Ruang
Sudut dalam Bangun RuangSudut dalam Bangun Ruang
Sudut dalam Bangun Ruang
 
IPA Kelas 4 SD "Tumbuhan"
IPA Kelas 4 SD "Tumbuhan"IPA Kelas 4 SD "Tumbuhan"
IPA Kelas 4 SD "Tumbuhan"
 
Bangun ruang sisi lengkung
Bangun ruang sisi lengkungBangun ruang sisi lengkung
Bangun ruang sisi lengkung
 
Garis dan Sudut
Garis dan SudutGaris dan Sudut
Garis dan Sudut
 
Basis Bilangan
Basis BilanganBasis Bilangan
Basis Bilangan
 
(8.3.1) soal dan pembahasan relasi fungsi, matematika sltp kelas 8
(8.3.1) soal dan pembahasan relasi fungsi, matematika sltp kelas 8(8.3.1) soal dan pembahasan relasi fungsi, matematika sltp kelas 8
(8.3.1) soal dan pembahasan relasi fungsi, matematika sltp kelas 8
 
20. soal soal vektor
20. soal soal vektor20. soal soal vektor
20. soal soal vektor
 
PPT SUDUT
PPT SUDUTPPT SUDUT
PPT SUDUT
 
5. BAB V. PECAHAN.pptx
5. BAB V. PECAHAN.pptx5. BAB V. PECAHAN.pptx
5. BAB V. PECAHAN.pptx
 

Andere mochten auch (12)

Bilangan Pecahan
Bilangan Pecahan Bilangan Pecahan
Bilangan Pecahan
 
PECAHAN SENILAI (Moragati)
PECAHAN SENILAI (Moragati)PECAHAN SENILAI (Moragati)
PECAHAN SENILAI (Moragati)
 
persentasi melalui power point
persentasi melalui power pointpersentasi melalui power point
persentasi melalui power point
 
Materi pecahan
Materi pecahanMateri pecahan
Materi pecahan
 
Penjumlahan dan Pengurangan bilangan pecahan
Penjumlahan dan Pengurangan bilangan pecahanPenjumlahan dan Pengurangan bilangan pecahan
Penjumlahan dan Pengurangan bilangan pecahan
 
Ppt Pecahan Ria Puspita
Ppt Pecahan Ria PuspitaPpt Pecahan Ria Puspita
Ppt Pecahan Ria Puspita
 
Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian & Pembagian Pecahan di SD
Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian & Pembagian Pecahan di SDPembelajaran Operasi Hitung Perkalian & Pembagian Pecahan di SD
Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian & Pembagian Pecahan di SD
 
Ppt matematika
Ppt matematikaPpt matematika
Ppt matematika
 
Modul standar kompetensi mengoperasikan aplikasi perangkat lunak
Modul standar kompetensi mengoperasikan aplikasi perangkat lunakModul standar kompetensi mengoperasikan aplikasi perangkat lunak
Modul standar kompetensi mengoperasikan aplikasi perangkat lunak
 
[3] rpp sd kelas 4 semester 1 peduli terhadap mahkluk hid up
[3] rpp sd kelas 4 semester 1   peduli terhadap mahkluk hid up[3] rpp sd kelas 4 semester 1   peduli terhadap mahkluk hid up
[3] rpp sd kelas 4 semester 1 peduli terhadap mahkluk hid up
 
perangkat pembelajaran tematik SD Kelas 4 semester 1 tema 3
perangkat pembelajaran tematik SD Kelas 4 semester 1 tema 3perangkat pembelajaran tematik SD Kelas 4 semester 1 tema 3
perangkat pembelajaran tematik SD Kelas 4 semester 1 tema 3
 
Kls 5 matematika
Kls 5 matematikaKls 5 matematika
Kls 5 matematika
 

Ähnlich wie Bilangan Pecahan dan Macamnya

Bilangan pecahan
Bilangan pecahanBilangan pecahan
Bilangan pecahan
Eka Putra
 
penjumlahan dan pengurangan pecahan / Syahidatul islamiyah
penjumlahan dan pengurangan pecahan / Syahidatul islamiyahpenjumlahan dan pengurangan pecahan / Syahidatul islamiyah
penjumlahan dan pengurangan pecahan / Syahidatul islamiyah
Neni Susanti
 
penjumlahan dan pengurangan pecahan/syahidatul islamiyah
penjumlahan dan pengurangan pecahan/syahidatul islamiyahpenjumlahan dan pengurangan pecahan/syahidatul islamiyah
penjumlahan dan pengurangan pecahan/syahidatul islamiyah
Neni Susanti
 
kumpulan rumus mtk smp
kumpulan rumus mtk smpkumpulan rumus mtk smp
kumpulan rumus mtk smp
Teguh Nugraha
 
39881357 kumpulan-rumus-mtk-smp-pdf-110708214157-phpapp02
39881357 kumpulan-rumus-mtk-smp-pdf-110708214157-phpapp0239881357 kumpulan-rumus-mtk-smp-pdf-110708214157-phpapp02
39881357 kumpulan-rumus-mtk-smp-pdf-110708214157-phpapp02
Wayan Sudiarta
 

Ähnlich wie Bilangan Pecahan dan Macamnya (20)

PECAHAN (Nova elvina)
PECAHAN (Nova elvina)PECAHAN (Nova elvina)
PECAHAN (Nova elvina)
 
Bilangan rasional
Bilangan rasionalBilangan rasional
Bilangan rasional
 
Bilangan pecahan
Bilangan pecahanBilangan pecahan
Bilangan pecahan
 
MODUL 7 mtk ......pptx
MODUL 7 mtk ......pptxMODUL 7 mtk ......pptx
MODUL 7 mtk ......pptx
 
Kelas x bab 1
Kelas x bab 1Kelas x bab 1
Kelas x bab 1
 
Kelas x bab 1
Kelas x bab 1Kelas x bab 1
Kelas x bab 1
 
Kelas x bab 1
Kelas x bab 1Kelas x bab 1
Kelas x bab 1
 
penjumlahan dan pengurangan pecahan / Syahidatul islamiyah
penjumlahan dan pengurangan pecahan / Syahidatul islamiyahpenjumlahan dan pengurangan pecahan / Syahidatul islamiyah
penjumlahan dan pengurangan pecahan / Syahidatul islamiyah
 
penjumlahan dan pengurangan pecahan/syahidatul islamiyah
penjumlahan dan pengurangan pecahan/syahidatul islamiyahpenjumlahan dan pengurangan pecahan/syahidatul islamiyah
penjumlahan dan pengurangan pecahan/syahidatul islamiyah
 
POWER POINT PECAHAN.pdf
POWER POINT PECAHAN.pdfPOWER POINT PECAHAN.pdf
POWER POINT PECAHAN.pdf
 
Kelas x bab 1 SMA
Kelas x bab 1 SMAKelas x bab 1 SMA
Kelas x bab 1 SMA
 
kumpulan rumus mtk smp
kumpulan rumus mtk smpkumpulan rumus mtk smp
kumpulan rumus mtk smp
 
Kumpulan rumus-mtk-smp-pdf post
Kumpulan rumus-mtk-smp-pdf postKumpulan rumus-mtk-smp-pdf post
Kumpulan rumus-mtk-smp-pdf post
 
PPT MATERI BILANGAN KLS 7 SM 1.pptx
PPT  MATERI BILANGAN KLS 7 SM 1.pptxPPT  MATERI BILANGAN KLS 7 SM 1.pptx
PPT MATERI BILANGAN KLS 7 SM 1.pptx
 
39881357 kumpulan-rumus-mtk-smp-pdf-110708214157-phpapp02
39881357 kumpulan-rumus-mtk-smp-pdf-110708214157-phpapp0239881357 kumpulan-rumus-mtk-smp-pdf-110708214157-phpapp02
39881357 kumpulan-rumus-mtk-smp-pdf-110708214157-phpapp02
 
Bil bul
Bil bul Bil bul
Bil bul
 
Pecahan
PecahanPecahan
Pecahan
 
PPT ESPS MATEMATIKA 6 (BAB V).pptx
PPT ESPS MATEMATIKA 6 (BAB V).pptxPPT ESPS MATEMATIKA 6 (BAB V).pptx
PPT ESPS MATEMATIKA 6 (BAB V).pptx
 
Materi matematika semester 1
Materi matematika semester 1Materi matematika semester 1
Materi matematika semester 1
 
PERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWI
PERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWIPERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWI
PERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWI
 

Mehr von Desy Aryanti

Sifat segitiga (simetri lipat & putar)
Sifat segitiga (simetri lipat & putar)Sifat segitiga (simetri lipat & putar)
Sifat segitiga (simetri lipat & putar)
Desy Aryanti
 
Pembelajaran Online
Pembelajaran OnlinePembelajaran Online
Pembelajaran Online
Desy Aryanti
 
Pendidikan Jarak Jauh
Pendidikan Jarak JauhPendidikan Jarak Jauh
Pendidikan Jarak Jauh
Desy Aryanti
 
Pengertian Komputer dan Multimedia
Pengertian Komputer dan MultimediaPengertian Komputer dan Multimedia
Pengertian Komputer dan Multimedia
Desy Aryanti
 
Media dan Teknologi Pembelajaran (Visual Principles)
Media dan Teknologi Pembelajaran (Visual Principles)Media dan Teknologi Pembelajaran (Visual Principles)
Media dan Teknologi Pembelajaran (Visual Principles)
Desy Aryanti
 
Perencanaan PTK, Penyusunan Proposal dan Pelaksanaan PTK
Perencanaan PTK, Penyusunan Proposal dan Pelaksanaan PTKPerencanaan PTK, Penyusunan Proposal dan Pelaksanaan PTK
Perencanaan PTK, Penyusunan Proposal dan Pelaksanaan PTK
Desy Aryanti
 
Sifat Bangun Datar Segitiga dan Kongruensinya
Sifat Bangun Datar Segitiga dan KongruensinyaSifat Bangun Datar Segitiga dan Kongruensinya
Sifat Bangun Datar Segitiga dan Kongruensinya
Desy Aryanti
 
Sistem Perdaran Darah
Sistem Perdaran DarahSistem Perdaran Darah
Sistem Perdaran Darah
Desy Aryanti
 
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWANKLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
Desy Aryanti
 
Komitmen Guru Profesional
Komitmen Guru ProfesionalKomitmen Guru Profesional
Komitmen Guru Profesional
Desy Aryanti
 
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui Sertifikasi
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui SertifikasiMeningkatkan Kemampuan Diri Melalui Sertifikasi
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui Sertifikasi
Desy Aryanti
 

Mehr von Desy Aryanti (20)

discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuandiscovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
 
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalahproblem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
 
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyek
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyekproject based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyek
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyek
 
konsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientifickonsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientific
 
Sifat segitiga (simetri lipat & putar)
Sifat segitiga (simetri lipat & putar)Sifat segitiga (simetri lipat & putar)
Sifat segitiga (simetri lipat & putar)
 
Media Visual
Media VisualMedia Visual
Media Visual
 
Pembelajaran Online
Pembelajaran OnlinePembelajaran Online
Pembelajaran Online
 
Pendidikan Jarak Jauh
Pendidikan Jarak JauhPendidikan Jarak Jauh
Pendidikan Jarak Jauh
 
Pengertian Komputer dan Multimedia
Pengertian Komputer dan MultimediaPengertian Komputer dan Multimedia
Pengertian Komputer dan Multimedia
 
Media dan Teknologi Pembelajaran (Visual Principles)
Media dan Teknologi Pembelajaran (Visual Principles)Media dan Teknologi Pembelajaran (Visual Principles)
Media dan Teknologi Pembelajaran (Visual Principles)
 
Perencanaan PTK, Penyusunan Proposal dan Pelaksanaan PTK
Perencanaan PTK, Penyusunan Proposal dan Pelaksanaan PTKPerencanaan PTK, Penyusunan Proposal dan Pelaksanaan PTK
Perencanaan PTK, Penyusunan Proposal dan Pelaksanaan PTK
 
Sifat Bangun Datar Segitiga dan Kongruensinya
Sifat Bangun Datar Segitiga dan KongruensinyaSifat Bangun Datar Segitiga dan Kongruensinya
Sifat Bangun Datar Segitiga dan Kongruensinya
 
Sistem Pencernaan
Sistem PencernaanSistem Pencernaan
Sistem Pencernaan
 
Sistem Perdaran Darah
Sistem Perdaran DarahSistem Perdaran Darah
Sistem Perdaran Darah
 
Sistem Otot
Sistem OtotSistem Otot
Sistem Otot
 
Reproduksi Hewan
Reproduksi HewanReproduksi Hewan
Reproduksi Hewan
 
Rangka Manusia
Rangka ManusiaRangka Manusia
Rangka Manusia
 
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWANKLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
 
Komitmen Guru Profesional
Komitmen Guru ProfesionalKomitmen Guru Profesional
Komitmen Guru Profesional
 
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui Sertifikasi
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui SertifikasiMeningkatkan Kemampuan Diri Melalui Sertifikasi
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui Sertifikasi
 

Bilangan Pecahan dan Macamnya

  • 2. Pengertian Pecahan  Bilangan pecahan adalah bilangan yang disajikan/ditampilkan dalam bentuk ; a , b bilangan bulat dan b ≠ 0. a disebut pembilang dan b disebut penyebut.  Menurut Kennedy (1994: 425-427), makna pecahan dapat muncul dari situasi sebagai berikut : a. Pecahan sebagai bagian yang berukuran sama dari yang utuh atau keseluruhan b. Pecahan sebagai bagian dari kelompokkelompok yang beranggotakan sama banyak atau juga menyatakan pembagian c. Pecahan sebagai pembagian (rasio)
  • 3. 1 PECAHAN MURNI / PECAHAN SEJATI 2. PECAHAN TUNGGAL 3. PECAHAN EKUIVALEN (SENILAI) 4. PECAHAN BIASA 5. PECAHAN CAMPURAN 6. PECAHAN DESIMAL 7. PECAHAN PERSEN 8. PECAHAN PERMIL
  • 4. Pecahan Murni  Pecahan Sejati a/b (a dan b bilangan bulat b dan I a I < I b I, adalah bilangan yang jika dikalikan dengan b menghasilkan a.  Rumus : bx a= a. b
  • 5. Pecahan Tunggal  Pecahan Tunggal Pecahan yang dinyatakan dalam bentuk 1/n Misalnya : 1/2 , 1/3 ,1/4 dst
  • 6. PECAHAN EKUIVALEN (SEJENIS) Pecahan senilai biasanya disebut juga pecahan ekuivalen. Untuk menentukan pecahan yang senilai dapat dilakukan dengan cara sbb : a. Peragaan dengan benda kongkret b. Peragaan dengan garis bilangan c. Dengan memperluas pecahan
  • 7. A. PERAGAAN DENGAN BENDA KONGKRET  Kita akan menunjukkan bahwa :  Dengan menggunakan 3 lembar kertas. lembar 1, dilipat menjadi 2 bagian yang sama. Yang diarsir lembar ke 2 dilipat menjadi 2 bagian yang diarsir menjadi lebar kertas ke 3, dari lipatan ke 2 dilipat lagi menjadi 2 bagian yang sama
  • 8. B.  PERAGAAN DENGAN GARIS BILANGAN Berikut adalah beberapa pecahan senilai dengan menggunakan garis bilangan 0 ½ 0 1/3 ¼ 0 0 0 1/6 1/8 1 2/3 ¾ 2/4 2/6 2/8 3/8 3/6 4/8 1 4/6 5/8 1 5/6 6/8 7/8 1 1
  • 9. C. DENGAN MEMPERLUAS PECAHAN Pecahan yang senilai ¼ dapat diperoleh dengan jalan memeperluas dari pecahan ¼ menjadi 3/12. pecahan yang senilai dapat dilakukan dengan cara mengkalikan atau membagi pembilang dan penyebutnya dengan bilangan yang sama tetapi tidak nol. 1 1x3 3  Misalnya : 4 4 x3 12   Secara umum dapat ditulis : a b axc bxc a:d b:d
  • 10. MEMBANDINGKAN DAN MENGURUTKAN PECAHAN  A. Dengan menggunakan bangun-bangun geometri Bahan yang digunakan harus mudah dipotong dan diwarnai. Sehingga dapat dilihat urutan dari luas bangunan yang mewakili urutan dan bilangannya. Misalnya : 1 1 2 3 4 Dari peragaan diatas dapat disimpulkan bahwa : 1 2 3 3 , 1 4 4
  • 12. C.  DENGAN MENYAMAKAN PENYEBUTNYA Dengan cara menyamakan penyebutnya atau menentukan pecahan senilainya terlebih dahulu. Misalnya : 2 3 8 12
  • 13. D. KETERAMPILAN ATAU TEKNIK CEPAT 1. Bila pembilangnya sama  misalnya : . Dapat disimpulkan  bahwa pecahan positif, apabila pembilangnya sama  maka pecahan yang lebih dari adalah pecahana yang  penyebut angkanya bernilai lebih kecil. Sedangkan  pada pecahan negative akan sebaliknya.  2. Bila Penyebutnya sama   Contoh : dengan  Pada pecahan positif, bila penyebunya sama, maka pecahan yang lebih dari adalah pecahan yan pembilang angkanya lebih dari yang lain
  • 14.  3. Bila Pembilang dan penyebutnya tidak sama > .    Bila pembilang dan penyebutnya tidak sama maka guru sering kali menggunakan cara silang. Misalnya ¾ dengan 2/5 mana yang lebih besar ? dengan = 8; sehingga 15…..8, 15 tanda yang lebih tepat adalah >
  • 15. Pecahan Biasa dan pecahan campuran • Pecahan biasa adalah pecahan yang dinyatakan dengan a/b dimana a adalah pembilang dan b adalah penyebut. Contohnya: ½ • Pecahan Campuran adalah pecahan yang dinyatakan dengan c a/b, dimana c adalah bilangan bulat dan a/b adalah pecahan biasa. • Contoh ;
  • 16. Pecahan Desimal • Misalnya pecahan 4/10 ditulis dengan bentuk decimal 0,4. • a. cara mengubah pecahan biasa menjadi pecahan decimal. • Untuk mengubah pecahan biasa menjadi pecahan decimal dicari dulu pecahan yang penyebutnya berbasis sepuluh (persepuluhan, perseratusan, perseribuan, dsb) • Contoh : 1 5 1x5 0.5 • 2 10 2 x5 • b. Mengubah nama decimal ke lambang bilangan pecahan misalnya : 0.375 = 375 dapat pula disederhanakan menjadi 15 1000 40
  • 17. • C. Mengubah nama decimal berulang ke lambang bilangan rasional dapat dilakukan sebagai berikut : Misalnya nilai a = 0.3, maka : 10a = 10 x 0.3 = 3,333 a = 1 x 0.3 = 0,333 – 9a = =3 3 a= 9 = 1 3 • Cara diatas merupakan metode euler, dengan menggunakan metode tersebut maka setiap bilangan decimal berulang dapat disajikan dalam a bentuk lambing bilangan rasional dengan a b dan b asli.
  • 18. Pecahan Persen • Pecahan persen adalah pecahan yang penyebutnya adalah bilangan seratus • Untuk mengubah pecahan biasa menjadi persen, dicari lebih dahulu pecahan senilainya yang penyebutnya adalah 100
  • 19. Pecahan Permil • Pecahan permil atau perseribu adalah pecahan yang penyebutnya merupakan bilangangan seribu (‰)