Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Dua Tahun Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Aceh Dan Nias Pasca-Tsunami : Evaluasi Publik
1. DUA TAHUN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI
ACEH DAN NIAS PASCA-TSUNAMI :
EVALUASI PUBLIK
Temuan Survei Opini Publik NAD dan Pulau Nias
Desember 2006
Lembaga Survei Indonesia (LSI)
Jakarta
2. Masalah dan Fokus Survei
Kejadian musibah Tsunami di Aceh dan Nias sudah hampir 2 tahun. Pemerintah, masyarakat
Indonesia, masyarakat internasional, dan pemerintah negara-negara lain memberikan
perhatian besar terhadap musibah tersebut. Upaya-upaya pemulihan Aceh dan Nias akibat
Tsunami tersebut sedang dilakukan. Evaluasi atas kemajuan yang dicapai untuk pemulihan
itu juga sudah banyak dilakukan. Tapi belum ada evaluasi sistematik yang dilakukan oleh
warga Aceh dan warga Nias sendiri atas upaya-upaya pemulihan tersebut. Bagaimanapun
warga biasa itu yang merasakan langsung dari musibah dan upaya-upaya untuk
pemulihannya. Karena itu apa yang mereka rasakan, persepsikan, dan alami harus didengar,
dan harus menjadi ukuran dari progres yang dicapai untuk pemulihan dua wilayah Indonesia
itu.
Untuk itu survei opini publik secara sistematik atas warga NAD dan Nias dilakukan.
Apa implikasi dari evaluasi warga tersebut terutama terhadap pilihan politik dalam Pilkada
dan rasa kebangsaan atau keindonesiaan warga Aceh?
3. Populasi, sampel, dan metode
Populasi survei provinsi Aceh adalah warga provinsi NAD yang berumur 17 tahun atau lebih; dan
survei kepulauan Nias adalah warga kepuluan Nias yang berumur 17 tahun atau lebih.
Sampel: 809 sampel pada 12-18 Desember 2006 di provinsi Aceh. Di Pulau Nias pada Desember
12-18 2006 sebanyak 419 sampel.
Metode: Sampel di tiap survei dipilih dengan metode multistage random sampling dengan jumlah
sampel proporsional di masing-masing kabupaten untuk survei di provinsi NAD dan kecamatan di
Kepuluan Nias. Primary sampling unit (PSU) adalah desa/kelurahan atau yang setara dengannya. Di
masing-masing desa/kelurahan terpilih secara random kemudian dipilih 10 responden secara
random untuk diwawancarai dengan terlebih dahulu memilih secara random 5 RT atau yang setara,
dan di masing-masing RT terpilih kemudian dipilih secara random 2 Keluarga, dan di masing-
masing Keluarga terpilih dipilih secara random 1 orang laki-laki atau perempuan untuk
diwawancarai.
Margin of error: Aceh +/- 3,5, dan Nias +/-4,9. Masing-masing pada tingkat kepercayaan 95%.
Wawancara dilakukan dengan tatap muka oleh pewawancara yang telah terlatih. Seorang
pewawancara bertugas mewawancarai 10 responden.
quality control dilakukan dengan melakukan spot check sebanyak 20% dari total responden yang
dipilih secara random, dan tidak ditemukan kesalahan yang berarti.
4. Multistage Random Sampling
Populasi desa/kelurahan
tingkat provinsi
Kab k Desa/kelurahan di tingkat
Kab 1
Kabubapten/kota dipilihsecara random
… …
dengan jumlah proporsional
Ds 1 … Ds m
Ds 1 … Ds n
RT1 RT2 RT3 RT4 RT5 RT/lingkungan dipilih secara random
sebanyak 5 dari tiap-tiap desa terpilih
Di masing-masing RT/Lingkungan
KK1 KK2
dipilih secara random dua KK
Di KK terpilih dipilih secara random
Laki-laki Perempuan
Satu orang yang punya hak pilih
laki-laki/perempuan
5. Profil demografi responden
SENSUS LSI SENSUS LSI
BPS (N=830) BPS (N=430)
ACEH 63.8 80.4 NIAS 95.3 96.3
JAWA 15.9 7.5 BATAK 0.3 1
GAYO LOR 6.8 6.8 JAWA 0.1 0.2
BATAK 2.3 0.7 MELAYU 0.1 0.2
LAINNYA 11.2 4.6 LAINNYA 4.2 2.3
ISLAM 97.3 99.5 ISLAM 4.4 5.4
PROTESTAN 1.9 0.2 PROTESTAN 81.2 81.3
KATOLIK 0.4 0.2 KATOLIK 14.1 13.1
HINDU - - HINDU - -
BUDHA - 0.1 BUDHA 0.1 -
SD 61.9* 40.9 SD 83.8* 57.2
SLTP 17.6 24.3 SLTP 9.5 25.1
SLTA 17.5 26.5 SLTA 5.9 13.3
KULIAH 2.9 4 KULIAH 0.8 4.4
19 ke bawah 16.4* 6.5
20 – 29 Tahun 26.6 26.3
30 – 39 Tahun 21.5 29.9
40 – 49 Tahun 16.5 19.8
50 Tahun + 19 17.6
* Termasuk anak yang belum punya hak pilih
7. Persepsi warga Aceh: Cukup banyak bantuan dari … untuk
pemulihan Aceh akibat Tsunami, Juni dan Desember 05-06 (%)
70
68
65 Kelompok relawan luar
64
negeri
60 59
57 Pemerintah negara-negara
56 lain
53
50 50 Kelompok relawan dalam
negeri
46
45
44
43 Masyarakat Indonesia
40 40
34 35 Pemerintah pusat
34
32
30
27 Pemerintah NAD
20
Juni Des' 05 Des'06
8. Persepsi warga Aceh: Cukup banyak bantuan dari … untuk
pemulihan Aceh akibat Tsunami, Juni dan Desember 05-06 (%)
40 40
35
Umum
30
29
28
Korban
20
Des' 05 Des'06
9. Perkembangan bantuan
Dibanding tahun lalu setelah dua tahun tsunami di Aceh (Desember 2004), sekarang lebih
sedikit masyarakat Aceh pada umumnya yang merasakan bahwa bantuan dari masyarakat
atau LSM dalam dan luar negeri banyak atau cukup banyak. Tapi tahun ini dibanding tahun
lalu, lebih banyak dari publik Aceh yang merasakan banyak atau cukup banyak bantuan dari
pemerintah untuk penanggulangan pasca Tsunami, meskipun kenaikan ini belum mencapai
mayoritas warga.
Bagi warga yang terkena musibah tsunami, kenaikan jumlah yang mempersepsikan bahwa
pemerintah banyak atau cukup banyak membantu korban tsunami tidak mengalami
perubahan. Pada umumnya masih merasakan bahwa bantuan pemerintah untuk korban
tsunami sedikit atau sangat sedikit.
10. “Ada kemajuan” dalam membangun kembali … menurut
warga Aceh, Des 05-06 (%)
47
43
39
33
2005
27 26 25 2006
24
Jalan raya Kantor-kantor Perumahan Sarana air bersih
11. “Ada kemajuan” dalam membangun kembali … menurut
warga Aceh dan Nias, Des 05-06 (%)
55 55
42
34 34 34
2005
2006
Rumah sakit Sarana pendidikan Rumah ibadah
12. “Ada kemajuan” dalam … bagi korban tsunami menurut
warga Aceh, Des 05-06 (%)
49
2005
2006
36
32
27
23 24
20 20
16
10
Penyediaan Penyediaan Pendaftaran Penyediaan Pernyediaan
lapangan kerja kebutuhan ulang hak milik obat-obatan latihan
pokok tanah keterampilan
13. Kemajuan perbaikan
Dibanding evaluasi tahun lalu (Desember 2005), ada peningkatan yang cukup berarti dari
warga Aceh pada umumnya yang merasakan terjadinya perbaikan infrastruktur pasca
tsunami, seperti pembangunan kembali jalan-jalan, gedung-gedung pemerintah, sekolah-
sekolah, sarana ibadah, dan perumahan warga. Hanya terhadap pembangunan sarana air
bersih yang tidak mengalami kenaikan persepsi positif tersebut, bahkan sebaliknya
mengalami penurunan.
Kenaikan jumlah yang punya persepsi positif juga berkaitan dengan hal-hal yang secara
lebih langsung berkaitan dengan korban tsunami seperti lapangan kerja, sembako, dan
pelatihan.
Yang belum ada kenaikan berarti adalah persepsi positif berkaitan dengan pengaturan
kembali kepemilikan tanah.
14. “Ada kemajuan” dalam membangun kembali … menurut
warga Aceh yang menjadi korban tsunami, Des 05-06 (%)
45
42
40
36
2005
28 28
25 2006
24
Jalan raya Kantor-kantor Perumahan Sarana air bersih
15. “Ada kemajuan” dalam membangun kembali … menurut
warga Aceh yang menjadi korban tsunami, Des 05-06 (%)
53 52
40 41
38
32
2005
2006
Rumah sakit Sarana pendidikan Rumah ibadah
16. “Ada kemajuan” dalam … bagi korban tsunami menurut
warga Aceh yang menjadi korban tsunami, Des 05-06 (%)
49
2005
39 2006
32
30 30 29
26
23
19
11
Penyediaan Penyediaan Pendaftaran Penyediaan Pernyediaan
lapangan kerja kebutuhan ulang hak milik obat-obatan latihan
pokok tanah keterampilan
17. Kemajuan perbaikan bagi
korban
Kalau analisis difokuskan pada warga yang menjadi korban atau yang
keluarganya ada yang menjadi korban, secara umum ada kenaikan jumlah yang
mempersepsikan ada kemajuan yang dibuat dalam pembangunan insfrastrukur
seperti perumahan, jalan-jalan raya, sekolah-sekolah, rumah sakit, dan rumah
ibadah. Namun demikian persepsi yang positif ini secara umum masih belum
mencakup mayoritas warga yang kena korban tsunami.
Secara lebih khusus, tidak ada perubahan jumlah secara berarti dari korban yang
berkaitan dengan persepsi tentang pendaftaran ulang hak milik tanah.
Secara umum, ada kenaikan jumlah korban yang mempersepsikan secara positif
atas perbaikan keadaan di Aceh setelah dua tahun tsunami, tapi belum dirasakan
oleh mayoritas korban.
18. “Ada kemajuan” dalam membangun kembali … menurut
warga Nias, Des 05-06 (%)
21
15 15 2005
2006
9
7 7
6
2
Jalan raya Kantor-kantor Perumahan Sarana air bersih
19. “Ada kemajuan” dalam … bagi korban tsunami menurut
warga Aceh, Des 05-06 (%)
49
2005
2006
36
32
27
23 24
20 20
16
10
Penyediaan Penyediaan Pendaftaran Penyediaan Pernyediaan
lapangan kerja kebutuhan ulang hak milik obat-obatan latihan
pokok tanah keterampilan
20. “Ada kemajuan” dalam membangun kembali … menurut
warga Nias, Des 05-06 (%)
16
14
13
9 9
6
2005
2006
Rumah sakit Sarana pendidikan Rumah ibadah
21. “Ada kemajuan” dalam … bagi korban tsunami menurut
warga Nias, Des 05-6 (%)
22
2005
2006
13
12
11
6
4 4
2 2 2
Penyediaan Penyediaan Pendaftaran Penyediaan Pernyediaan
lapangan kerja kebutuhan ulang hak milik obat-obatan latihan
pokok tanah keterampilan
22. Perbaikan di Nias
Seperti halnya di Aceh, di Nias jumlah warga yang mempersepsikan adanya
perbaikan dalam penanggulangan pasca gempa mengalami peningkatan.
Namun demikian kenaikan ini masih jauh dari angka mayoritas.
Kalau dilihat dari persepsi publik Nias, ada kesan Nias kurang mendapat
perhatian dibanding Aceh dalam penanggulangan kehancuran pasca gempa.
Keadaan ini terlihat sejak tahun lalu di mana secara umum sangat sedikit yang
merasakan adanya kemajuan dalam perbaikan kerhancuran setelah hampir satu
tahun.
23. “Banyak” Kemajuan yang dilakukan pemerintah pusat untuk
pemulihan Aceh dan Nias akibat Tsunami, menurut opini
warga Aceh dan Nias, 2005-2006 (%)
43
Aceh
Nias
27
24
18
13
Juni Des'05 Des'06
24. Ada kemajuan di Aceh, tapi
penurunan di Nias
Jumlah warga yang mempersepsikan bahwa pemerintah pusat telah
banyak melakukan kemajuan dalam penanggulangan pasca tsunami
meningkat di Aceh dari 27% Desember 2005, menjadi 43% Desember
2006. Sebaliknya, di Nias terjadi sedikit penurunan dari 18% ke 13%
dalam waktu yang sama.
Lepas dari perbedaan itu, adanya kemajuan yang dilakukan pemerintah
pusat dalam pemulihan pasca bencana tsunami belum dirasakan oleh
mayoritas warga Aceh maupun Nias.
25. Kinerja BRR menurut warga Aceh dan Nias,
Desember 2006 (%)
60
Aceh
Nias
34 35
31
15
10
Secara umum BRR telah BRR bekerja dengan cepat Pengelolaan BRR
bekerja dengan baik transparan/terbuka kepada
masyarakat
26. Kinerja BRR menurut warga Aceh secara umum,
Des 05-06 (%)
60
BRR bekerja
dengan baik
BRR bekerja
38 dengan cepat
35
31
BRR bekerja
dengan
20 transparan
18
Des' 05 Des' 06
27. Kinerja BRR menurut warga Aceh yang jadi korban
tsunami, Des 05-06 (%)
59
BRR bekerja
dengan baik
43
BRR bekerja
dengan cepat
28
24 BRR bekerja
23
dengan
transparan
Des' 05 Des' 06
28. BRR bekerja dengan baik menurut warga Aceh
secara umum dan korban tsunami, Des 05-06 (%)
60
59
43
38
Des' 05 Des' 06
Umum Korban
29. BRR bekerja dengan cepat menurut warga Aceh secara
umum dan yang menjadi korban tsunami, Des 05-06 (%)
35
28
23
20
Des' 05 Des' 06
Umum Korban
30. BRR bekerja dengan transparan menurut warga Aceh secara
umum dan yang menjadi korban tsunami, Des 05-06 (%)
31
28
24
18
Des' 05 Des' 06
Umum Korban
31. Kepuasan terhadap kerja BRR sejauh ini menurut
warga Aceh, Desember 2006 (%)
42 42
16
Puas Tidak puas Tidak tahu
32. Kepuasan terhadap kerja BRR sejauh ini menurut
warga Nias, 2006 (%)
78
18
4
Puas Tidak puas Tidak tahu
33. Kinerja BRR
Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) telah hadir setidaknya lebih dari satu tahun di Aceh dan Nias.
Persepsi positif atas kinerja BRR secara umum mengalami kenaikan yang berarti dibanding tahun lalu.
Di Aceh, baik bagi warga umum maupun bagi korban, BRR dipersepsikan telah bekerja baik oleh mayoritas
warga. Terjadi kenaikan persepsi positif pada warga Aceh pada umumnya dari 39% 2005 ke 60% tahun
2006, dan kenaikan yang kurang lebih sama pada korban atau keluarga korban.
Secara lebih spesifik, terjadi kenaikan jumlah warga yang memersepsikan bahwa BRR telah bekerja dengan
cepat, dari 20% pada 2005 ke 35% pada 2006.
Kenaikan juga terjadi dari persepsi warga tentang transparansi BRR dalam melaksanakan tugasnya di Aceh.
Pada Desember 2005 jumlah warga yang mempersepsikan demikian sebanyak 18%, dan kemudian
meningkat menjadi 34% pada Desember 2006.
Kenaikan jumlah yang mempersepsikan kecepatan dan transparansi BRR secara positif tersebut terjadi pada
warga Aceh secara umum dan warga Aceh yang terkait dengan korban tsunami. Namun demikian perbaikan
ini belum dirasakan oleh mayoritas warga.
Sementara di Nias jumlah yang mempersepsikan adanya perbaikan kinerja BRR lebih rendah di banding di
Aceh, meskipun sama-sama ada peningkatan dalam setahun terakhir.
Secara umum kepuasan publik Aceh atas kinerja BRR terbelah. Sebagian merasa puas, dan sebagian lagi
merasa tidak puas.
Sementara di Nias hampir semua warga tidak merasa puas dengan kinerja BRR.
34. Indeks kinerja pembangunan kembali Aceh dan
Nias Pasca-Tsunami 2005-2006
(1 = sangat banyak kemajuan, 4 = Tidak ada kemajuan sama sekali)
Aceh Nias
2005 2.782 3.410
2006 2.690 3.330
35. Temuan umum
Indeks kienrja pemerintah dalam pemulihan Aceh dan Nias pasca-tsunami adalah skor rata-
rata dari total skor item-item persepsi atas kinerja pemerintah dalam pembangunan kembali
Aceh dan Pulau Nias Pasca Tsunami dan gempa. Indeks dengan skor 1-1.5 = sangat banyak
kemajuan, 1.5-2.49 = Cukup banyak kemajuan, 2.5-3.49 = sedikit kemajuan, dan 3.5-4 =
tidak ada kemajuan.
Atas dasar indeks itu, dalam dua tahun terakhir kinerja pemerintah secara umum dalam
pemulihan atau pembangunan kembali Aceh dan Nias Pasca-Tsunami belum banyak
mengalami perubahan. Secara umum memang ada kenaikan sekitar 10 poin antara kinerja
tahun 2005 dan 2006, tapi masih berada dalam kategori “sedikit kemajuan” yang telah
dilakukan pemerintah dalam pembangunan kembali Aceh dan Nias. Dalam kategori “sedikit
kemajuan” ini Aceh lebih baik dibanding Nias. Publik Nias hampir saja menilai “tidak ada
kemajuan sama sekali” dalam upaya pemerintah membangun kembali Nias Pasca-Tsunami,
dan sebaliknya publik Aceh pada Desember 2006 hampir memberikan penilian “cukup
banyak kemajuan” yang dilakukan pemerintah dalam pembangunan kembali Aceh Pasca-
Tsunami. Keadaan ini secara umum tercermin dari tingkat kepuasan publik terhadap kinerja
BRR. Di Aceh publik terbelah: sebagian merasa puas, dan sebaliknya sebagian lagi merasa
tidak puas dengan kerja BRR selama ini. Di Nias, hampir semua warga merasa tidak puas,
atau persisnya 8 dari 10 warga Nias tidak puas dengan kinerja BRR. Apakah ini refleksi dari
kurang diperhatikannya Nias dibanding Aceh?
36. Temuan umum
Secara umum, tidak bisa menafikan memang ada kemajuan yang dibuat pemerintah dan
BRR di Aceh, tapi kemajuan ini belum dirasakan banyak oleh warga pada umumnya.
Sebagian ini mungkin substantif, dan sebagian lagi mungkin masalah komunikasi antara
pemerintah dan BRR dengan publik pada umumnya.
Kemungkinan masalah komunikasi ini terlihat dari kecenderungan sikap positif terhadap
kinerja pemerintah dalam rekonstruksi Aceh dari warga yang lebih berpendidikan ketimbang
yang kurang berpendidikan, di mana yang lebih berpendidikan cenderung lebih terekspos
pada informasi publik, termasuk perkembangan program rekonstruksi tersebut.
37. Regresi logistik efek kinerja rekonstruksi Aceh atas pilihan
gubernur: Irwandi versus calon-calon lain
Parameter Logit Std. Error
Iskandar Intercept -2.062 2.058
indekskinerja -.498 .675
Pendidikan .101 .149
Tamlicha Intercept -.418 2.334
indekskinerja -.858 .782
Pendidikan -.113 .190
Malik Intercept -.518 1.066
indekskinerja -.735* .354
Pendidikan .204** .078
Humam Intercept -3.001 1.064
indekskinerja .250 .331
Pendidikan .213** .071
Djali Intercept -5.245 3.108
indekskinerja .404 .958
Pendidikan .110 .205
Azwar Intercept -4.290 1.571
indekskinerja .443 .482
Pendidikan .185 .103
Ghazali Intercept -2.698 1.071
indekskinerja .055 .336
Pendidikan .245** .073
** dan * secara statistik signifikan masing-masing pada P<.01 dan P<.05
38. Implikasi
Analisis statistik menunjukan beberapa implikasi dari persepsi atas kinerja
rekonstruksi Aceh ini.
Warga yang menilai positif terhadap kinerja pemerintah dalam rekonstruksi Aceh
cenderung memilih Malik Raden dibanding Irwandi, dan sebaliknya.
Masih besarnya warga yang menilai negatif kinerja pemerintah tersebut
menguntungkan Irwandi dibanding Malik, tapi tidak berpengaruh terhadap
persaingan Irwandi dengan calon-calon yang lain.
Di samping itu persepsi positif atas kinerja rekonstruksi Aceh meningkatkan
perasaan kebanggan orang Aceh menjadi orag Indonesia, dan sebaliknya
menurunkan kebanggaan menjadi orang Indonesia.
Karena itu kierja pemerintah dalam rekonstruksi Aceh punya ikut merubah
konstelasi politik Aceh mutahkhir dengan terpilihnya Irwandi, dan juga terhadap
rasa keindonesiaan warga Aceh.