Dokumen tersebut membahas sejarah berbagai mazhab fiqh yang berkembang pada abad ke-2 sampai ke-4 Hijriyah. Munculnya berbagai mazhab seperti Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hanbali dengan pendirinya masing-masing. Dokumen juga menjelaskan dasar-dasar hukum setiap mazhab tersebut.
Penetapan Hukum Islam Pada Masa Abad Ke 2 H Hingga Pertengahan Abad Ke 4 H Dan Faktor-faktor Yang Mendorong Perkembangannya
1. M. Abdur Rouf Ali 213-14-162
Nami Puspita Ningrum 213-14-166
Desi Novitasari 213-14-167
2. Pertengahan abad ke-2 sampai pertengahan abad
ke-4 H. Periode ini disebut sebagai periode gemilang
karena fiqh dan ijtihad ulama semakin berkembang.
Pada periode inilah muncul berbagai mazhab,
khususnya mazhab yang empat, yaitu Mazhab Hanafi,
Mazhab Maliki, Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hanbali.
Kitab-kitab fiqh pun mulai disusun pada periode
ini, dan pemerintah pun mulai menganut salah satu
mazhab fiqh resmi negara, seperti dalam pemerintahan
Daulah Abbasiyah yang menjadikan fiqh Mazhab
Hanafi sebagai pegangan para hakim di pengadilan.
3. Banyaknya imam mujtahid, menyebabkan
timbulnya ajaran-ajaran baru dari mazhab-mazhab yang
ada. Dan berkembangnya masa serta meluasnya daerah
serta semakin canggihnya dunia, maka tidak semua
imam mazhab tersebut solid didalam ajaran-ajarannya,
maka para mujtahid berfatwa dengan ijtihadnya,
sehingga timbulah pada masa ini aliran-aliran mazhab.
4. Pendiri madzhab ini adalah An-Nu’man bin Zuhdi,
dan lebih dikenal sebagai Imam Abu Hanafi. Beliau
lahir di Kufah tahun 80 H dan wafat tahun150 H
dengan lahirnya Imam Syafi’i R.A. Abu Hanafi adalah
seorang mujtahid yang ahli ibadah. Dalam memperoleh
suatu hukum yang tidak ada dalam nash, kadang-
kadang ulama mazhab ini meninggalkan qaidah qiyas
dan menggunakan qaidah istihsan.
5. Dasar-dasar Mazhab Hanafi dalam menerapkan hukum
fiqh antara lain:
Al-Qur’an, merupakan sumber hukum utama yang
tidak perlu diperdebatkan lagi.
Sunnah, sebagai sumber hukum setelah Al-Qur’an,
tetapi dengan beberapa kualifikasi dalam
penggunaannya.
Ijma’ sahabat, dalam hal ini ijma’ sahabat lebih
diutamakan daripada pendapat pribadi Abu Hanifah dan
murid-muridnya.
Qiyas.
Istihsan.
Urf
6. Pendiri mazhab ini adalah Malik bin Anas bin Abu
Amir. Yang terkenal dengan sebutan Imam Malik.
Beliau lahir pada tahun 93 H = 712 M di Madinah.
Beliau terkenal sebagai seorang Ahlulhadits.
Mazhab Maliki adalah kumpulan dari beberapa
pendapat yang berasal dari Imam Malik dan para
penerusnya di masa sesudah beliau meninggal dunia.
7. Sumber hukum madzhab Maliki:
Al-Qur’an, sebagaimana imam yang lain, Imam Malik
menempatkan Al-Qur’an sebagai landasan utamanya.
Sunnah, walaupun sama-sama menggunakan sunnah
sebagaimana imam lainnya tetapi Imam Malik
memiliki konsepsi sendiri.
Ijma’ sahabat.
Pendapat individu sahabat.
Qiyas
Istislah (maslahat)
Urf.
8. Mazhab ini dibangun oleh Imam asy-Syafi’i. Beliau lahir di Gaza
(Palestina) tahun 150 H bersamaan dengan tahun wafatnya Imam Abu
Hanifah yang menjadi mazhab pertama. Guru Imam Syafi’i yang pertama
ialah Muslim bin Khalid, seorang mufti di Mekah. Imam Syafi’i sanggup
hafal Al-Qur’an pada usia tujuh tahun.
Mazhab Syafi’i terdiri dari dua macam: Qaul Qadim, yaitu mazhab
yang dibentuk sewaktu hidup di Irak. Qaul Jadid, yaitu mazhab yang
dibentuk sewaktu beliau hidup di Mesir pindah dari Irak.
Dasar-dasar Mazhab Syafi’i dalam mengistinbat hukum syara’ adalah:
Al-Qur’an
As-Sunnah
Al-Ijma’
Khabar Ahad
Al-Qiyas
Al-Istishab
9. Pemikiran Mazhab Hanbali diawali oleh
Imam Ahmad bin Hanbal. Beliau lahir di Bagdad
pada tahun 164 H, wafat tahun 241 H.
Menurut Ibnu Qayyim al-Jauziah dalam kitab
I’laamul Muwaaqi’in, prinsip dasar Mazhab
Hanbali adalah sebagai berikut:
Nash Al-Qur’an atau nash hadits
Fatwa sebagian sahabat
Pendapat sebagian sahabat
Hadits mursal atau hadits dhaif
Qiyas