Rangkuman dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas rencana tata ruang wilayah Kabupaten Musi Banyuasin untuk periode 2011-2031, meliputi latar belakang, tujuan, kebijakan, strategi, sistem kota, dan rencana struktur ruang seperti transportasi, energi, dan penanganan sampah.
2. LATAR BELAKANG
A. LATAR BELAKANG
Dinamisasi Regulasi Penataan Ruang; dimana UU No. 24/1992 tentang
Penataan Ruang diperbaharui menjadi UU No. 26/2007.
Paling lambat 3 tahun Pemerintah Daerah harus sudah mempunyai
RTRW secara legal sebagai payung hukum pelaksanaan pembangunan
yang berdimensi spasial (ruang).
RTRW Prov. Sumsel mengalami perubahan karena adanya Pemekaran
Provinsi Bangka Belitung.
Wilayah Kab. Musi Banyuasin mengalami pemekaran kecamatan
(Perda No. 12/2010) dengan bertambahnya wilayah kecamatan menjadi
14 (Kec. Plakat Tinggi, Kec. Babat Supat, Kec. Lawang Wetan, Kec.
Tungkal Jaya).
www.themegallery.com
3. PROSES DAN KEDUDUKAN KONSULTASI PUBLIK DALAM
PENYUSUNAN RTRW KAB. MUBA 2011-2031
Peninjauan Ulang RTRW Kab. Muba (Perda No. 3/2004).
Penyusunan Dokumen RTRW Kab. Muba 2011-2031
Forum SKPD Kab. Musi Banyuasin.
Konsultasi Publik RTRW Kab. Muba 2011-2031
Pembahasan dg Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah
(BKPRD) Prov. Sumsel.
Pembahasan dg BKPR Nasional di Kementerian PU.
Legalisasi RTRW Kab. Muba 2011-2031
Sosialisasi Perda RTRW Kab. Muba 2011-2031
Penyusunan Rencana Terinci (RDTRK, RTRK, RTBL, serta
Rencana Induk Sektoral lainnya).
Pelaksanaan dan Pengendalian.
www.themegallery.com
4. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN
RTRW KAB. MUBA 2011-2031
Maksudnya adalah menyusun dokumen sebagai arahan perwujudan
ruang wilayah Kabupaten Musi Banyuasin dri Tahun 2011 hingga
Tahun 2031.
Tujuannya adalah:
1. Sebagai dasar untuk memformulasikan kebijakan dan strategi
penataan ruang Wil. Kab. Muba.
2. Memberikan arah bagi penyusunan Indikasi Program utama
dalam pembangunan di Wil. Kab. Muba.
3. Sebagai dasar dalam penetapan arahan pengendalian
pemanfaatan ruang di Wilayah Kab. Muba.
Tujuan Penyusunan RTRW Kab. Muba 2011-2031 disusun berdasarkan
; Visi dan Misi Pembangunan Wilayah Kab. Muba, Karakteristik
Wilayah, Isu Strategis dan Kondisi obyektif yang diharapkan.
Azas Penyusunan RTRW Kab. Muba 2011-2031; AMAN, NYAMAN,
PRODUKTIF dan BERKELANJUTAN.
6. GAMBARAN UMUM
Kabupaten Musi Banyuasin secara
administrasi terletak di Provinsi
Sumatera Selatan (Gambar 1,1)
berada pada ketinggian 20 – 140
meter di atas permukaan air laut
(dpl). Terbentang dari 01 18’ 00”
sampai dengan 4 00’ 00” Lintang
Selatan dan 103 00’00” sampai
dengan 105 40’ 00”, dengan luas
14.265,96 km2 Bujur Timur. Secara
administratif Kabupaten Musi
Banyuasin berbatasan langsung
dengan :
a. Sebelah Utara berbatasan
dengan Propinsi Jambi,
b. Sebelah Selatan berbatasan
dengan Kabupaten Muara Enim,
c. Sebelah Barat berbatasan
dengan Kabupaten Musi Rawas,
dan
d. Sebelah Timur berbatasan
dengan Kabupaten Banyuasin
8. FiISIK DASAR
Geografis:
- Berada diposisi 01⁰18’00ˮ - 04⁰00’00ˮ LS dan 103⁰00’00ˮ- 105⁰40’00ˮ BT dg luas 14.265,96 km2. (15% Luas
Prov. Sumsel).
Sebelah Utara berbatasan dg Pro. Jambi
- Sebelah Selatan berbatasan dg Kab. Muara Enim
- Sebelah Barat berbatasan dg Kab. Mura
- Sebelah Timur berbatasan dg Kab. Banyuasin.
Administrasi:
- Terdiri dari 14 kecamatan
- Terdiri dari 236 desa/kelurahan.
Topografis :
Secara umum merupakan dataran rendah dengan ketinggian diatas permukaan laut (d.p.l) antara 20
sampai 140 m dpl.
Hidrologis :
Merupakan kawasan rawa dan dilalui sungai besar dan kecil dg pola aliran tegak lurus (rectangular) dan
menjari (dendintric).
Klimatologis:
Beriklim tropis dg curah hujan relatif normal ( 74,2 – 360,9 mm sepanjang Tahun 2009).
www.themegallery.com
10. KEBIJAKAN, TUJUAN DAN STRATEGI
Mengacu pada klausul kebijakan yang telah dirumuskan serta dikaitkan dengan program pembangunan yang
tertuang dalam RPJP 2005-2025 Kabupaten Musi Banyuasin. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah
Kabupaten Musi Banyuasin dirumuskan sebagai berikut :
Kebijakan 1 : Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) Kawasan pertambangan yang berwawasan
lingkungan
Strategi :
Terwujudnya pemanfaatan dan pengelolaan Kawasan pertambangan yang berkelanjutan dan pemanfaatan
energi non migas sebagai alternatif energi di masa yang akan datang
Meningkatkan peranan perusahaan pertambangan dalam pengelola sumber daya alam untuk lebih berperan
terhadap lingkungan disekitarnya terutama lingkungan masyarakat
Kebijakan 2: pengembangan sektor ekonomi sekunder dan tersier berbasis agro sesuai keunggulan kawasan yang
bernilai ekonomi tinggi, dikelola secara berhasil guna dan terpadu.
Strategi :
Mengembangkan industri pengolahan hasil kegiatan agro sesuai komoditas unggulan kawasan dan kebutuhan
pasar (agroindustri dan agribisnis);
Mengembangkan sentra - sentra kegiatan perkebunan, pertanian, peternakan dan perikanan ; dan
Mengembangkan pusat perdagangan yang didukung kegiatan jasa dalam rangka meningkatkan nilai tambah
ekonomi, daya saing dan memperkuat basis perekonomian wilayah.
11. KEBIJAKAN, TUJUAN DAN STRATEGI
Kebijakan 3: peningkatan produktivitas wilayah melalui intensifikasi lahan dan modernisasi pertanian.
Strategi :
Meningkatkan produktivitas hasil perkebunan, pertanian dan kehutanan melalui intensifikasi lahan ;
Memanfaatkan lahan non produktif secara lebih bermakna bagi peningkatan kualitas lingkungan dan
peningkatan pendapatan masyarakat ; dan
Memanfaatkan lahan non produktif secara lebih bermakna bagi peningkatan kualitas lingkungan dan
peningkatan pendapatan masyarakat.
Kebijakan 4: pengembangan sistem perkotaan yang efisien, efektif, rasional serta terintegrasi.
Strategi :
Merevitalisasi dan meningkatkan fungsi pusat-pusat perkotaan untuk pelayanan kedalam dan keluar wilayah
kabupaten
Meningkatkan keterkaitan fungsi pusat-pusat kegiatan dengan kawasan belakangnya.
12. KEBIJAKAN, TUJUAN DAN STRATEGI
Kebijakan 5: pembangunan prasarana dan sarana wilayah yang berkualitas untuk pemenuhan hak dasar dan
dalam rangka pewujudan tujuan penataan ruang yang berimbang.
Strategi:
Membangun sistem jaringan prasarana dan sarana transportasi secara terpadu dengan tetap memperhatikan
daya dukung wilayah ;
Mengembangkan dan membangun jaringan jalan untuk mendorong perkembangan pembangunan fisik, sosial
dan ekonomi di kawasan Kabupaten Musi Banyuasin ;
Mengembangkan dan membangun prasarana energi dan sistem jaringan distribusi untuk meningkatkan
kapasitas, jangkauan dan kualitas layanan energi listrik secara berkelanjutan ;
Membangun sistem prasarana pengolahan air bersih dan sistem jaringan distribusi untuk meningkatkan
kapasitas sediaan, jangkauan, dan kualitas layanan air bersih secara berkelanjutan di kawasan perkotaan dan
perdesaan; dan
Membangun dan meningkatkan sistem jaringan telekomunikasi dan informasi (terestrial dan satelit) di kawasan
perkotaan dan perdesaan untuk meningkatkan akses informasi bagi masyarakat.
Kebijakan 6: penguatan dan pemulihan fungsi kawasan lindung yang meliputi hutan lindung, kawasan yang
memberikan perlindungan terhadap bawahannya, kawasan perlindungan setempat, kawasan suaka alam,
kawasan rawan bencana, dan kawasan lindung lainya
Strategi:
Memantapkan tata batas kawasan lindung dan kawasan budidaya untuk memberikan kepastian rencana
pemanfaatan ruang dan investasi ;
Meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian kerusakan dan pencemaran lingkungan ;
Meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sumber daya keanekaragaman hayati ; dan
Menyusunan program dan membangun berbagai perangkat keras dan lunak untuk mitigasi berbagai
bencana alam, seperti longsor, banjir, dan kebakaran hutan.
14. Sistem Kota-kota Wilayah Kabupaten Musi
Banyuasin
1. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yang merupakan kawasan
Kabupaten yang fungsinya melayani kegiatan skala
provinsi atau beberapa kabupaten/kota. Salah satu
kawasan perkotaan di Kabupaten Musi Banyuasin yang
termasuk kedalam PKW yaitu Sekayu
2. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang merupakan kawasan
kabupaten yang fungsinya melayani kegiatan skala
Kabupaten/Kota atau beberapa kecamatan.Terdapatnya
tiga Kecamatan di Kabupaten Musi Banyuasin yang
ditetapkan sebagai PKL antara lain : Kecamatan Sungai
Lilin, Kecamatan Bayung Lencir,
3. Pusat kegiatan lokal promosi (PKLp) yang merupakan
kawasan kabupaten yang berfungis melayani kegiatan
skala kabupaten atau beberapa kecamatan, lokasi yang
dijadikan PKLp adalah Kecamatan babat toman
4. Pusat Pelayanan Kawasan yang selanjutnya disebut
(PPK) adalah kawasan Kabupaten yang berfungsi untuk
melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa
desa.terdapat 11 Kecamatan di Kabupaten Musibanyuasin
yang ditetapkan sebagai PKL antara lain: Plakat
tinggi,sungai keruh,lais, sangga desa,Leko,Lawang Wetan,
babat supat,tungkai jaya,
No Ibukota/kecamat
an
Hirarki
Fungsi
1 Sekayu PKW
2 sungai lilin PKL
3 Bayung Lencir PKL
4 Babat Toman PKLp
5 Plakat Tinggi PPK
6 Lalan PPK
7 Lais PPK
8 Sangga Desa PPK
9 Sungai Keruh PPK
10 Batanghari leko PPK
11 Keluang PPK
12 Lawang wetan PPK
13 Tungkal jaya PPK
14 Babat supat PPK
18. www.themegallery.com
•jalur rel dari sekayu ke betung
Jalur rel dari Lahat-Musi banyuasin-Banyuasin-
Muaraenim
Rencana pembangunan
Jalan tol
Terminal Tipe A : Berlokasi di Sekayu
Terminal Tpe B : Berlokasi di Sungai Lilin
Terminal tipe C : Babat Toman, Lawang Wetan, Babat Supat,
Batanghari Leko, Sanga Desa, Sungai Keruh, Lais, Keluang,
Bayung Lencir, Tungkal Jaya, Plakat Tinggi, Lalan
Menetapkan bandara skyline sekayu menjadi bandara
yang berfungsi sebagai sarana untuk evakuasi bencana
terutama upaya pencegahan dan penangulangan
Kebakaran hutan dan banjir
20. www.themegallery.com
Jaringan distribusi saluran udara tegangan menengah 275 KV
untuk kebutuhan antara Kecamatan,yaitu kecamatan PlakatTinggi
-kecamatan Batanghari Leko- kecamatan sanga Desa –
-kecamatan Sungai Keruh- kecamatan Sekayu - kecamatan Lais
-Sungai Lilin – kecamatan Keluang- kecamatan bayung lencir-
-kecamatan Lalan
Rencana jaringan Listrik rendah bagi kawasan desa belum berlistrik 50 KVA
Kecamatan Bayung lencir : Desa Muara bahar,Desa pagar desa,Desa Kepayang,
Desa muara medak, pulai gading,beji mulyo
Kecamatan lalan : Desa Galihsari
Kecamatan Batanghari leko : Desa Macang sakti, Desa pangkalan bulian
Kecamatan Plakat tinggi : Desa Sukamaju,sukamakmur dan Banguharjo
Kecamatan sungai keruh : Desa makarjaya, Rukun rahayu, talang medang
21. www.themegallery.com
Rencana Penanganan sampah
•Rencana lokasi TPA di masing masing Kecamatan
•dengan jumlah satu unit, (eksisting 4 TPA), penambahan 7 unit TPA
•Luas areal TPA minimal memiliki luasan 4 Ha di masing masing Kecamatan
•Perlu penambahan prasarana pendukung Bak sampah, dan truk sampah
• untuk menunjang kemudahan proses pembuahan sampah ke lokasi TPA
Untuk menunjang produksi timbulan
limbah di Kabupaten Musi banyuasin
maka di hitung perkiraan Kebutuhan
sarana IPAL untuk kebutuhan masing
masing Kecamatan adalah 1 Kecamatan
1 sarana IPAL
26. Nama Kecamatan
Luas Fungsi Hutan (Ha)
HL HP HPK HPT SM TN TNL Total
Kec. Babat Supat 260795,52 65198,88 325994,4
Kec. Babat Toman 40049,308 40049,308
Kec. Batanghari Leko 1388116,93 3000655,021 692458,851 923278,468 923278,468 6927787,738
Kec. Bayung Lencir 964182,816 4338822,672 1928365,632 964182,816 1928365,632 10123919,57
Kec. Keluang 131848,5 87899 219747,5
Kec. Lais 177371,727 177371,727
Kec. Lalan 421299,844 315974,883 315974,883 210649,922 210649,922 1474549,454
Kec. Plakat Tinggi 51069,96 51069,96
Kec. Sanga Desa 114468,284 114468,284 57234,142 286170,71
Kec. Sekayu 297294,44 297294,44
Kec. Sungai Keruh 71843,515 71843,515
Kec. Sungai Lilin 40828,441 40828,441
Kec. Tungkal Jaya 393532,464 295149,348 491915,58 1180597,392
Luas Hutan Total (Ha) 2466768,03 8869908,315 3824353,117 1887461,284 3747433,563 210649,922 210649,922 21217224,15
27. www.themegallery.com
No. Status Kawasan Hutan
Luas Eksisting
(Ha)
Luas Perubahan (Ha) Luas Hutan
Setelah
Perubahan
(Ha)
Total
APL - HP APL - TN HL - HSMHP - APL
HPK -
APL
HPT -
APL
HSM -
APL
TNL -
APL
1 Hutan lindung 19561,899 3338,345 16223,554 19561,899
421769,23
2 Hutan produksi 421769,237 28775,69 392993,551
7
3
Hutan Porduksi
konversi
118317,671 77472,59 40845,077
118317,67
1
4
Hutan Produksi
terbatas
96029,623 3962,353 92067,27
96029,623
5 Suaka Margasatwa 53352,519 1478,141 51874,378 53352,519
6 Taman nasional 2897,172 2897,172 2897,172
7 Taman nasional lindung 214,605 214,466 0,139 214,605
8 APL - HP 2915,717 2915,717 2915,717 2915,717
9 APL - TN 3326,101 3326,101 3326,101 3326,101
718384,54
10 Total 718384,544 2915,7173326,1013338,34528775,6977472,593962,3531478,141 214,466 603142,959
4
28. No Kecamatan Luas
areal (Ha)
Produksi
(Ton)
1 Babat Toman 202 391
2 Plakat Tinggi 253 288
3 Batanghari Leko 475 2654
4 Sanga Desa 63 130
5 Sungai keruh 225 875
6 Sekayu 212 617
7 Lais 239 1616
8 Sungai Lilin 4155 37848
9 Keluang 933 2663
10 Bayung lencir 14411 212529
11 Lalan 226 114
Total 21394 259725
No Perkebunan Luas
areal
(Ha)
Produk
si (Ton)
1 Perkebunan
rakyat
162.741,5 104.708
2 Proyek
PRPTE/SRDP
1.354,5 1.349
3 Swasta
Nasional
4.148 4.166
Kelapa Sawit
Karet
31. No
Potensi Sumberdaya Batubara Kabupaten Musi Banyuasin
Lokasi Measure
d
Indicate
d
Inferred Hypothetic
al
Total
(ribu ton)
1 Bayat 67.008 165.132 509.122 2.427.968 744.657
2 Lubuk Mahang 61.361 137.260 352.146 1.342.008 552.117
3 Sungai Lilin 216.042 102.709 80.797 72.857 472.405
4 Kota Tengah 65.258 117.437 369.392 1.069.656 553.812
5 Babat Toman 58.826 85.341 121.463 30.618 296.248
6 Babat 196.187 258.353 587.385 2.698.764 1045.387
7 Sekayu 395.077 765.081 1.747.9
72
5.181.160 1168.218
8 Bentayan - - 92.220 - 92.22
9 Bayung Lencir - - 323.500 - 323.5
10 Tamiang - 116.220 - - 116.22
11 Talang Ubi - 3.380.7
00
- - 4.08
12 Tanah Abang - 333.060 - - 333.06
13 Lokasi Tritama
Benua
25.325 25.325 25.325 - 75.975
14 Lokasi PT.Duta
Putra T
65.212 108.929 161.731 - 335.872
Jumlah 90.537 587.614 187.056 118.748 6113.771
Cadangan Terbukti Minyak Bumi, Kondesat dan Gas Alam Kabupaten
Musi Banyuasin
No Cadangan
Terbukti
Lapangan Yang Telah
Diproduksi
Lapangan Yang
Belum Diproduksi
1 Minyak Bumi 224.811,8 MSTB 3.700 MSTB
2 Kondesat 6.560 MSTB 11.737 MSTB
3 Gas Alam 2.059,104 BSCF 2.410,607 BSCF
32. www.themegallery.com
dua jenis status pertambangan yaitu status operasi produksi dan status masih eksploitasi, sehingga
untuk menjaga keseimbangan ruang, diperlukan arahan penetapan sebagai berikut :
Yang masuk kedalam pola ruang Kabupaten Musi banyuasin adalah Kawasan pertambangan yang
No Perusahaan
Luas (ribu
hektar)
1
PT. SWADAYA HUTANI
ALAM
4.000
2 PT. NUSA INDAH PERMAI 4.500
3
PT. RIMBA SUBUR
LESTARI
4.902
4
PT. WAHANA RIMBA
LESTARI
4.938
5 PT. MAKARYA EKAGUNA 4.972
6
PI BUANA INTI (ITRA
PRIMA (BIC)
4.999
7
PT. MANGGALA ALAM
LESTARI
4.836
8
PT. CAHAYA NUSA
PRATAMA
4.991
9
PT. BUANA BABA EKA
PRATAMA
4.686
10 PT. LAIS COAL MINE 1.022
11 PT. PUTRA MUBA COAL 3.716
12
PT. REALITA JAYA
MANDIRI
1.642
13 PT. KAUTIM GLOBAL 4.547
14
PT. PACIFIC GLOBAL
RESOURCES
3.228
15
PT. PACIFIC GLOBAL
UTAMA
4.495
telah berstatus operasi Produksi
Kawasan pertambangan yang berstatus eksplorasi dalam pola ruang masih masuk kedalam usulan
kawasan pertambangan,
34. www.themegallery.com
No. Pola Ruang Luas (Ha)
1 Hutan Lindung 19130
2 Hutan Produksi Konversi 115627
3 Hutan Produksi Terbatas 93993
4 Hutan Produksi Tetap 412420
5 Kawasan Lindung Gambut 518
6 Perkebunan/Tanaman Tahunan 557080
7 Permukiman 21999
8 Pertanian Lahan Basah 23736
9 Pertanian Lahan Kering 110903
10 Sempadan Sungai 6156
11 Suaka Alam 2
12 Suaka Marga Satwa 53041
13 Sungai 8949
14 Taman Nasional 2831
15 Taman Nasional Laut 210
16 Total 1426596
35. INDIKASI PROGRAM
Memuat indikasi program untuk mewujudkan rencana
tata ruang yang telah disusun sebelumnya
Indikasi disusun selama 20 tahun dengan pembagian
tiap 5 tahun
Dalam indikasi program, dijabarkan jenis program,
stakeholder yang terkait, periode pelaksanaan, dan
sumber pembiayaan
36. KETENTUAN PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG
No Kategori Penggunaan
Rencana Pola Ruang
Kawasan Lindung
Kawasan
Budidaya
berfungsi
Lindung
Kawasan Budidaya Pertanian Kawasan Budidaya Non Pertanian
Hutan
Lindung
Hutan
Bakau
Sempadan
Pantai Sungai
dan Mata Air
HPT HPK
Tanaman
Tahunan
Tanaman
Lahan
Basah
Tanaman
Lahan
Kering
Permukim
an
Pertambangan
/ESDM
Industri
Perdaganga
n dan Jasa
Pemerintah
an
1 Kawasan Lindung
a) Hutan Lindung I I X X X X X X X X X X b) Hutan Bakau I I X X X X X X X X X X c) Sempadan Pantai Sungai dan Mata Air I I X X X X X X X X X X 2 Kawasan Budidaya berfungsi Lindung
a) HPT X X X I B B T B/T B/T B/T X B/T b) HPK X X X I T T T X B/T X X X 3 Kawasan Budidaya Pertanian
a) Tanaman Tahunan X X X B T X X B/T B X X X b) Tanaman Lahan Basah X X X B T X X B X X X X c) Tanaman Lahan Kering X X X T T X X B B/T X X X 4 Kawasan Budidaya Non Pertanian
a) Permukiman B X X B B B X B B B B B b) Pertambangan/ESDM X X X B X B X B B B X X c) Industri X X X X X X X X X B X X d) Perdagangan dan Jasa X X X X X X X X T/B X B B e) Pemerintahan X X X X X X X X B X B B f) Pendidikan X X X X X X X X I X B T/B B