SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 6
DESAIN

KURIKULUM

Desain kurikulum adalah rancangan, pola, atau model kurikulum. Dari dasar kata tersebut
mendesain kurikulum berarti menyusun rancangan atau menyusun model kurikulum sesuai
dengan visi dan misi sekolah/madrasah. Para ahli di bidang kurikulum mengemukakan
bermacam-macam

desain

kurikulum.

Diantaranya

adalah

:

Eisner dan Vallance (1974) membagi desain menjadi lima jenis, yaitu model pengembangan
proses kognitif, kurikulum sebagai teknologi, kurikulum aktualisasi diri, kurikulum
rekonstruksi

sosial,

dan

kurikulum

rasional

akademis.

Mc Neil (1977) membagi desain kurikulum menjadi empat yaitu model kurikulum
humanistis, kurikulum rekonstruksi sosial, kurikulum teknologi, dan kurikulum Subjek
akademik.

Saylor, Alexander, dan Lewis (1981) membagi desain kurikulum menjadi kurikulum subject
matter, kurikulum teknologi, kurikulum sebagai proses, kurikulum sebagai fungsi sosial, dan
kurikulum

yang

berdasarkan

minat

individu.

Brennan (1985) mengembangkan tiga jenis model desain kurikulum yaitu, kurikulum
berorientasi pada tujuan (the objective model), model proses, dan model kurikulum yang
didasarkan

kepada

analisis

situasional.

Longstreet dan Shane (1993) membagi desain kurikulum ke dalam empat desain yaitu desain
kurikulum berorientasi pada masyarakat, desain kurikulum berorientasi pada anak, desain
kurikulum yang berorientasi pada pengetahuan, dan desain kurikulum yang bersifat eklektik.

Dari perbedaan-perbedaan tersebut Sanjaya (2008) mengemukakan empat macam desain
kurikulum,

A.

yang

kita

Desain

kaji

sebagai

Kurikulum

berikut

Disiplin

:

Ilmu

Longstreet (1993) menyatakan bahwa kurikulum ini merupakan desain kurikulum yang
berorientasi atau berpusat pada pengetahuan (the knowledge centered design), didesain
berdasarkan struktur ilmu, sehingga disebut juga sebagai kurikulum subjek akademik dengan
penekanan pada pengembangan intelektual anak didik. Para ahli berpandangan bahwa desain
ini berfungsi untuk mengembangkan proses kognitif atau kemampuan berpikir melalui latihan
menggunakan

gagasan

atau

melakukan

penelitian

ilmiah

(Mc.

Neil,

1990).

Terdapat tiga bentuk organisasi kurikulum yang berorientasi pada disiplin ilmu yaitu :

1.

Subject

Centered

Curriculum

Dalam organisasi ini, bahan atau isi kurikulum disusun dalam bentuk mata pelajaran yang
terpisah-pisah dan tidak saling berhubungan satu sama lain seperti mata pelajaran sejarah,
fisika, matematika, dll. Kurikulum ini disebut juga separated subject curriculum

2.

Correlated

Curriculum,

Pada Correlated Curriculum mata pelajaran tidak disajikan secara terpisah, tetapi mata
pelajaran-mata pelajaran yang memiliki kedekatan atau yang sejenis dikelompokkan sehingga
menjadi suatu bidang studi (broadfield), seperti fisika, biologi, dan kimia dikelompokkan
dalam

3.

bidang

studi

Integrated

IPA

Curriculum
Pada organisasi yang menggunakan model integrated, nama-nama mata pelajaran atau bidang
studi sudah tidak nampak. Belajar berangkat dari suatu pokok masalah yang harus
dipecahkan. Maslah tersebut dinamakan unit. Belajar berdasarkan unit ini, bukan hanya
menghafal sejumlah fakta, tetapi juga mencari dan menganalisa fakta sebagai bahan untuk
memecahkan masalah. Belajar dengan model ini diharapkan dapat mengembangkangkan
seluruh aspek diri anak didik, seperti sikap, emosi atau keterampilan, tidak hanya aspek
intelektual

B.

mereka.

Desain

Kurikulum

Berorientasi

pada

Masyarakat

Desain ini didasarkan pada asumsi bahwa tujuan dari sekolah adalah untuk melayani
kebutuhan masyarakat, sehingga kebutuhan masyarakat harus dijadikan dasar dalam
menentukan

isi

kurikulum.

Terdapat tiga perspektif desain kurikulum berorientasi pada masyarakat yaitu :

1.

Perspektif

status

quo

(the

status

quo

perspective)

Rancangan ini diarahkan untuk melestarikan nilai-nilai budaya masyarakat. Dalam perspektif
ini kurikulum merupakan perencanaan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan
kepada anak didik sebagai persiapan menjadi orang dewasa yang dibutuhkan dalm kehidupan
masyarakat. Yang dijadikan dasar adalah aspek-aspek penting kehidupan masyarakat. Tokoh
aliran

2.

ini

adalah

Perspektif

reformis

Franklin

(reformist

Bobbit.

perspective)

Dalam perspektif ini kurikulum dikembangkan untuk lebih meningkatkan kualitas
masyarakat itu sendiri. Kurikulum ini menghendaki peran serta masyarakat secara total dalam
proses pendidikan. Pendidikan berperan untuk merubah tatanan masyarakat. Baik pendidikan
formal maupun non formal harus mengabdikan diri demi tercapainya orde sosial baru
berdasarkan pembagian kekuasaan dan kekayaan yang lebih adil dan merata. Tokoh
perspektif

3.

ini

adalah

Perspektif

Paulo

masa

Freire

depan

(the

dan

Ivan

futurist

Illich.

perspective)

Perspektif ini seirng dikaitkan dengan kurikulum rekonstruksi sosial, yang menekankan pada
proses mengembangkan hubungan antara kurikulum dengan kehidupan sosial, politik, dan
ekonomi masyarakat. Model ini lebih mengutamakan kepentingan sosial dari pada
kepentingan individu. Setiap individu harus memahami masyarakat yang senantiasa
mengalami perubahan, untuk kemudian mengembangkan masyarakatnya sendiri. Tokoh
perspektif

C.

ini

Desain

adalah

Kurikulum

Harold

Berorientasi

Rug.

pada

Siswa

Desain ini didasarkan pada asumsi bahwa pendidikan adalah untuk membantu anak didik,
sehingga tidak boleh terlepas dari kehidupan anak didik. Kurikulum yang berorientasi pada
siswa menekankan pada siswa sebagai sumber isi kurikulum, karena itu segala sesuatu yang
menjadi

isi

kurikulum

tidak

boleh

lepas

dari

kehidupan

anak

didik.

Desain berorientasi pada anak didik dapat dilihat minimal dalam dua perspektif yaitu :

1. Perspektif kehidupan anak di masyarakat (the child –in- society perspective)

Pada perspektif ini kurikulum mengharapkan materi kurikulum yang dipelajari di sekolah
serta pengalaman belajar, didesain sesuai dengan kebutuhan anak sebagai persiapan agar
mereka dapat hidup di masyarakat. Anak dituntut bukan mempelajari berbagai konsep yang
bersifat abstrak, melainkan teori atau konsep yang dihubungkan dengan kehidupan nyata,
sehingga apa yang dipelajari di sekolah relevan dengan kenyataan di masyarakat. Tokoh
perspektif

2.

Perspektif

ini

psikologis

adalah

(the

Francis

psychological

curriculum

Parker.

perspective).

Dalam perspektif psikologis desain kurikulum yang berorientasi pada siswa, sering diartikan
sebagai kurikulum yang bersifat humanistic, yang muncul sebagai reaksi terhadap proses
pendidikan yang hanya mengutamakan segi intelektual. Karena itu dalam perspektif ini, tugas
dan tanggung jawab pendidikan di sekolah bukan hanya mengembangkan segi intelektual
anak didik saja, tetapi harus mengembangkan seluruh pribadi anak didik sehingga dapat
membentuk manusia utuh. Kurikulum humanistic menekankan pada integrasi, yaitu kesatuan
pribadi secara utuh antara intelektual, emosional, dan tindakan. Kriteria keberhasilan dalam
perspektif ini adalah ditentukan oleh perkembangan anak supaya menjadi manusia yang
terbuka dan berdiri sendiri. Proses pembelajaran yang baik adalah manakala memberikan
kesempatan kepada anak didik untuk tumbuh berkembang sesuai dengan potensi yang
dimilikinya.

D.

Desain

Kurikulum

Teknologis

Model desain kurikulum teknologis difokuskan pada efektifitas program, metode, dan bahanbahan yang dianggap dapat mencapai tujuan. Teknologi memengaruhi kurikulum dalam dua
sisi, yaitu :
1. sisi penerapan hasil-hasil teknologi yaitu perencanaan yang sistematis dengan menggunakan
media atau alat dalam kegiatan pembelajaran. Penggunaan alat-alat tersebut adalah untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran. Dengan penerapan hasil-hasil teknologi
sebagai alat, diharapkan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.
2. penerapan teknologi sebagai suatu sistem, yaitu menekankan pada penyusunan program
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan system yang ditandai dengan perumusan
tujuan khusus sebagai tujuan tingkah laku yang harus dicapai. Proses pembelajaran diarahkan
untuk mencapai tujuan tertentu. Keberhasilan pendidikan diukur dari sejauh mana iswa dapat
menguasai atau mencapai tujuan khusus tersebut. Pada sisi kedua ini penerapan teknologi
bukan mengenai alat tetapi bagaimana merancang implementasi kurikulum dengan
pendekatan sistem.

Mc Neil (1990) menyatakan bahwa tujuan kurikulum teknologi ditekankan kepada
pencapaian perubahan tingkah laku yang dapat diukur, karena itu tujuan umum dijabarkan
pada tujuan-tujuan yang khusus. Tujuan lebih banyak ditentuakan dari setiap mata pelajaran,
dan jarang dari tujuan kemasyarakatan. Semua siswa diharapkan tuntas dalam menguasai
tujuan

pengajaran.

Kurikulum teknologis memiliki ciri-ciri :
1. pergorganisasian materi kurikulum berpatokan pada rumusan tujuan
2. materi kurikulum disusun secara berjenjang
3. materi kurikulum disusun dari mulai yang sederhana menuju yang kompleks.

Keberhasilan kurikulum teknologi memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. kesadaran akan tujuan yaitu anak didik perlu memahami bahwa pembelajaran diarahkan
untuk mencapai tujuan
2. dalam pembelajaran anak didik diberi kesempatan memraktekkan kecakapan sesuai dengan
tujuan
3. siswa perlu diberi tahu hasil yang telah dicapai, karena itu siswa perlu menyadari apakah
pembelajaran sudah dianggap cukup atau masih perlu bantuan.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Materi pkn kelas 4 semester 2 globalisasi
Materi pkn kelas 4 semester 2 globalisasiMateri pkn kelas 4 semester 2 globalisasi
Materi pkn kelas 4 semester 2 globalisasiRachmah Safitri
 
Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosialStratifikasi sosial
Stratifikasi sosialChaerul Uman
 
Jenis jenis biaya pendidikan
Jenis jenis biaya pendidikanJenis jenis biaya pendidikan
Jenis jenis biaya pendidikanyayan andrian
 
AKSI NYATA 5.pdf
AKSI NYATA 5.pdfAKSI NYATA 5.pdf
AKSI NYATA 5.pdfIlmalSPd
 
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013imamhidayat21
 
Penyusunan bahan ajar (KELOMPOK 9)
Penyusunan bahan ajar (KELOMPOK 9)Penyusunan bahan ajar (KELOMPOK 9)
Penyusunan bahan ajar (KELOMPOK 9)Nastiti Rahajeng
 
Sumber pendanaan pendidikan
Sumber pendanaan pendidikan Sumber pendanaan pendidikan
Sumber pendanaan pendidikan Abdulr0hman
 
Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)
Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)
Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)Haniatur Rohmah
 
EVALUASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN - M. HARITS ARFAN - KEBIJAKAN PENDIDIKAN.pptx
EVALUASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN - M. HARITS ARFAN - KEBIJAKAN PENDIDIKAN.pptxEVALUASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN - M. HARITS ARFAN - KEBIJAKAN PENDIDIKAN.pptx
EVALUASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN - M. HARITS ARFAN - KEBIJAKAN PENDIDIKAN.pptxSa'datul Ummah
 
Landasan Pengembangan Kurikulum ppt
Landasan Pengembangan Kurikulum pptLandasan Pengembangan Kurikulum ppt
Landasan Pengembangan Kurikulum pptRahmah Salsabila
 
Pendekatan pembiayaan dalam pendidikan
Pendekatan pembiayaan dalam pendidikanPendekatan pembiayaan dalam pendidikan
Pendekatan pembiayaan dalam pendidikanKhanifah Dwi Lestari
 
KONEKSI ANTAR MATERI ASESMEN SIKLUS 1.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI ASESMEN SIKLUS 1.pdfKONEKSI ANTAR MATERI ASESMEN SIKLUS 1.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI ASESMEN SIKLUS 1.pdfBungsuAldianRifqi
 
Sistem pendidikan nasional (makalah)
Sistem pendidikan nasional (makalah)Sistem pendidikan nasional (makalah)
Sistem pendidikan nasional (makalah)Pujiati Puu
 
Sejarah perkembangan ips
Sejarah perkembangan ipsSejarah perkembangan ips
Sejarah perkembangan ipsEnmoiya
 
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannya
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannyaPermasalahan pendidikan dan penanggulangannya
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannyaVissta L'Kim D'vhirly
 

Was ist angesagt? (20)

Karakteristik mata pelajaran PPKn
Karakteristik mata pelajaran PPKnKarakteristik mata pelajaran PPKn
Karakteristik mata pelajaran PPKn
 
Materi pkn kelas 4 semester 2 globalisasi
Materi pkn kelas 4 semester 2 globalisasiMateri pkn kelas 4 semester 2 globalisasi
Materi pkn kelas 4 semester 2 globalisasi
 
Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosialStratifikasi sosial
Stratifikasi sosial
 
Jenis jenis biaya pendidikan
Jenis jenis biaya pendidikanJenis jenis biaya pendidikan
Jenis jenis biaya pendidikan
 
Kurikulum Berbasis Kompetensi
Kurikulum Berbasis KompetensiKurikulum Berbasis Kompetensi
Kurikulum Berbasis Kompetensi
 
AKSI NYATA 5.pdf
AKSI NYATA 5.pdfAKSI NYATA 5.pdf
AKSI NYATA 5.pdf
 
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013
 
Penyusunan bahan ajar (KELOMPOK 9)
Penyusunan bahan ajar (KELOMPOK 9)Penyusunan bahan ajar (KELOMPOK 9)
Penyusunan bahan ajar (KELOMPOK 9)
 
Sumber pendanaan pendidikan
Sumber pendanaan pendidikan Sumber pendanaan pendidikan
Sumber pendanaan pendidikan
 
Bahan ajar
Bahan ajarBahan ajar
Bahan ajar
 
Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)
Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)
Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)
 
EVALUASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN - M. HARITS ARFAN - KEBIJAKAN PENDIDIKAN.pptx
EVALUASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN - M. HARITS ARFAN - KEBIJAKAN PENDIDIKAN.pptxEVALUASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN - M. HARITS ARFAN - KEBIJAKAN PENDIDIKAN.pptx
EVALUASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN - M. HARITS ARFAN - KEBIJAKAN PENDIDIKAN.pptx
 
Landasan Pengembangan Kurikulum ppt
Landasan Pengembangan Kurikulum pptLandasan Pengembangan Kurikulum ppt
Landasan Pengembangan Kurikulum ppt
 
Pendekatan pembiayaan dalam pendidikan
Pendekatan pembiayaan dalam pendidikanPendekatan pembiayaan dalam pendidikan
Pendekatan pembiayaan dalam pendidikan
 
Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelasPengelolaan kelas
Pengelolaan kelas
 
KONEKSI ANTAR MATERI ASESMEN SIKLUS 1.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI ASESMEN SIKLUS 1.pdfKONEKSI ANTAR MATERI ASESMEN SIKLUS 1.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI ASESMEN SIKLUS 1.pdf
 
Sistem pendidikan nasional (makalah)
Sistem pendidikan nasional (makalah)Sistem pendidikan nasional (makalah)
Sistem pendidikan nasional (makalah)
 
Sejarah perkembangan ips
Sejarah perkembangan ipsSejarah perkembangan ips
Sejarah perkembangan ips
 
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannya
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannyaPermasalahan pendidikan dan penanggulangannya
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannya
 
Annova 2 jalur
Annova 2 jalurAnnova 2 jalur
Annova 2 jalur
 

Ähnlich wie Desain kurikulum

model-model-kurikulum-pembelajaran.ppt
model-model-kurikulum-pembelajaran.pptmodel-model-kurikulum-pembelajaran.ppt
model-model-kurikulum-pembelajaran.pptwahyudiirawan2
 
Tugas 1 kurikulum dan pembelajaran
Tugas 1   kurikulum dan pembelajaranTugas 1   kurikulum dan pembelajaran
Tugas 1 kurikulum dan pembelajaranKadek Kariasa
 
Kurikulum Dan Pembljrn Irma
Kurikulum Dan Pembljrn IrmaKurikulum Dan Pembljrn Irma
Kurikulum Dan Pembljrn IrmaIRMA HERDIANTI
 
Bidang Garapan (Ruang Lingkup) Kurikulum. oleh : Bayu muhammad gibran/PAI3G/1...
Bidang Garapan (Ruang Lingkup) Kurikulum. oleh : Bayu muhammad gibran/PAI3G/1...Bidang Garapan (Ruang Lingkup) Kurikulum. oleh : Bayu muhammad gibran/PAI3G/1...
Bidang Garapan (Ruang Lingkup) Kurikulum. oleh : Bayu muhammad gibran/PAI3G/1...BayuGibran218
 
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064iik30
 
Model Konsep Kurikulum
Model Konsep KurikulumModel Konsep Kurikulum
Model Konsep KurikulumEmirita Reta
 
Kurikulum dan pembellajaran
Kurikulum dan pembellajaranKurikulum dan pembellajaran
Kurikulum dan pembellajaranKhifdul Qolby
 

Ähnlich wie Desain kurikulum (20)

Andi alfina ulandari dpkb
Andi alfina ulandari dpkbAndi alfina ulandari dpkb
Andi alfina ulandari dpkb
 
model-model-kurikulum-pembelajaran.ppt
model-model-kurikulum-pembelajaran.pptmodel-model-kurikulum-pembelajaran.ppt
model-model-kurikulum-pembelajaran.ppt
 
Aan rukanda
Aan rukandaAan rukanda
Aan rukanda
 
Aan rukanda
Aan rukandaAan rukanda
Aan rukanda
 
2804124.ppt
2804124.ppt2804124.ppt
2804124.ppt
 
Dian andriani 2 d
Dian andriani 2 dDian andriani 2 d
Dian andriani 2 d
 
Dian andriani 2 d
Dian andriani 2 dDian andriani 2 d
Dian andriani 2 d
 
Dikiii
DikiiiDikiii
Dikiii
 
Dikiii
DikiiiDikiii
Dikiii
 
Tugas Kurikulum Asep
Tugas Kurikulum AsepTugas Kurikulum Asep
Tugas Kurikulum Asep
 
Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaran
 
Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaran
 
Tugas 1 kurikulum dan pembelajaran
Tugas 1   kurikulum dan pembelajaranTugas 1   kurikulum dan pembelajaran
Tugas 1 kurikulum dan pembelajaran
 
Kurikulum Dan Pembljrn Irma
Kurikulum Dan Pembljrn IrmaKurikulum Dan Pembljrn Irma
Kurikulum Dan Pembljrn Irma
 
Bidang Garapan (Ruang Lingkup) Kurikulum. oleh : Bayu muhammad gibran/PAI3G/1...
Bidang Garapan (Ruang Lingkup) Kurikulum. oleh : Bayu muhammad gibran/PAI3G/1...Bidang Garapan (Ruang Lingkup) Kurikulum. oleh : Bayu muhammad gibran/PAI3G/1...
Bidang Garapan (Ruang Lingkup) Kurikulum. oleh : Bayu muhammad gibran/PAI3G/1...
 
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
 
Model Konsep Kurikulum
Model Konsep KurikulumModel Konsep Kurikulum
Model Konsep Kurikulum
 
Desain kurikulum
Desain kurikulumDesain kurikulum
Desain kurikulum
 
Bab I
Bab IBab I
Bab I
 
Kurikulum dan pembellajaran
Kurikulum dan pembellajaranKurikulum dan pembellajaran
Kurikulum dan pembellajaran
 

Mehr von Dedi Yulianto

Komputer & multimedia
Komputer & multimediaKomputer & multimedia
Komputer & multimediaDedi Yulianto
 
Penelitian kualitatif dan wawancara
Penelitian kualitatif dan wawancaraPenelitian kualitatif dan wawancara
Penelitian kualitatif dan wawancaraDedi Yulianto
 
Analisis butir soal (v)
Analisis butir soal (v)Analisis butir soal (v)
Analisis butir soal (v)Dedi Yulianto
 
Pengembangan bhn ujian dan analisis
Pengembangan bhn ujian dan analisisPengembangan bhn ujian dan analisis
Pengembangan bhn ujian dan analisisDedi Yulianto
 
Sekilas konsep evaluasi
Sekilas konsep evaluasiSekilas konsep evaluasi
Sekilas konsep evaluasiDedi Yulianto
 
Disain instruksional
Disain instruksionalDisain instruksional
Disain instruksionalDedi Yulianto
 
Instruksional sistem
Instruksional sistemInstruksional sistem
Instruksional sistemDedi Yulianto
 
Model assure media pembelajaran
Model assure media  pembelajaran Model assure media  pembelajaran
Model assure media pembelajaran Dedi Yulianto
 
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksi
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksiDeskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksi
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksiDedi Yulianto
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualDedi Yulianto
 
Contextual teaching-and-learning-ctl
Contextual teaching-and-learning-ctlContextual teaching-and-learning-ctl
Contextual teaching-and-learning-ctlDedi Yulianto
 
Filsafat zaman yunani kuno
Filsafat zaman yunani kunoFilsafat zaman yunani kuno
Filsafat zaman yunani kunoDedi Yulianto
 
Hubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafatHubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafatDedi Yulianto
 

Mehr von Dedi Yulianto (20)

Sk tim perencana
Sk tim perencanaSk tim perencana
Sk tim perencana
 
Komputer & multimedia
Komputer & multimediaKomputer & multimedia
Komputer & multimedia
 
Media pembelajaran
Media  pembelajaranMedia  pembelajaran
Media pembelajaran
 
Penelitian kualitatif dan wawancara
Penelitian kualitatif dan wawancaraPenelitian kualitatif dan wawancara
Penelitian kualitatif dan wawancara
 
Analisis butir soal (v)
Analisis butir soal (v)Analisis butir soal (v)
Analisis butir soal (v)
 
Pengembangan bhn ujian dan analisis
Pengembangan bhn ujian dan analisisPengembangan bhn ujian dan analisis
Pengembangan bhn ujian dan analisis
 
Sekilas konsep evaluasi
Sekilas konsep evaluasiSekilas konsep evaluasi
Sekilas konsep evaluasi
 
Desain pesan
Desain pesanDesain pesan
Desain pesan
 
Desain pembelajaran
Desain pembelajaranDesain pembelajaran
Desain pembelajaran
 
Disain instruksional
Disain instruksionalDisain instruksional
Disain instruksional
 
Jenis penelitian
Jenis penelitianJenis penelitian
Jenis penelitian
 
Desain pesan
Desain pesanDesain pesan
Desain pesan
 
Instruksional sistem
Instruksional sistemInstruksional sistem
Instruksional sistem
 
Model assure media pembelajaran
Model assure media  pembelajaran Model assure media  pembelajaran
Model assure media pembelajaran
 
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksi
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksiDeskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksi
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksi
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
 
Contextual teaching-and-learning-ctl
Contextual teaching-and-learning-ctlContextual teaching-and-learning-ctl
Contextual teaching-and-learning-ctl
 
Ctl
CtlCtl
Ctl
 
Filsafat zaman yunani kuno
Filsafat zaman yunani kunoFilsafat zaman yunani kuno
Filsafat zaman yunani kuno
 
Hubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafatHubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafat
 

Desain kurikulum

  • 1. DESAIN KURIKULUM Desain kurikulum adalah rancangan, pola, atau model kurikulum. Dari dasar kata tersebut mendesain kurikulum berarti menyusun rancangan atau menyusun model kurikulum sesuai dengan visi dan misi sekolah/madrasah. Para ahli di bidang kurikulum mengemukakan bermacam-macam desain kurikulum. Diantaranya adalah : Eisner dan Vallance (1974) membagi desain menjadi lima jenis, yaitu model pengembangan proses kognitif, kurikulum sebagai teknologi, kurikulum aktualisasi diri, kurikulum rekonstruksi sosial, dan kurikulum rasional akademis. Mc Neil (1977) membagi desain kurikulum menjadi empat yaitu model kurikulum humanistis, kurikulum rekonstruksi sosial, kurikulum teknologi, dan kurikulum Subjek akademik. Saylor, Alexander, dan Lewis (1981) membagi desain kurikulum menjadi kurikulum subject matter, kurikulum teknologi, kurikulum sebagai proses, kurikulum sebagai fungsi sosial, dan kurikulum yang berdasarkan minat individu. Brennan (1985) mengembangkan tiga jenis model desain kurikulum yaitu, kurikulum berorientasi pada tujuan (the objective model), model proses, dan model kurikulum yang didasarkan kepada analisis situasional. Longstreet dan Shane (1993) membagi desain kurikulum ke dalam empat desain yaitu desain kurikulum berorientasi pada masyarakat, desain kurikulum berorientasi pada anak, desain kurikulum yang berorientasi pada pengetahuan, dan desain kurikulum yang bersifat eklektik. Dari perbedaan-perbedaan tersebut Sanjaya (2008) mengemukakan empat macam desain
  • 2. kurikulum, A. yang kita Desain kaji sebagai Kurikulum berikut Disiplin : Ilmu Longstreet (1993) menyatakan bahwa kurikulum ini merupakan desain kurikulum yang berorientasi atau berpusat pada pengetahuan (the knowledge centered design), didesain berdasarkan struktur ilmu, sehingga disebut juga sebagai kurikulum subjek akademik dengan penekanan pada pengembangan intelektual anak didik. Para ahli berpandangan bahwa desain ini berfungsi untuk mengembangkan proses kognitif atau kemampuan berpikir melalui latihan menggunakan gagasan atau melakukan penelitian ilmiah (Mc. Neil, 1990). Terdapat tiga bentuk organisasi kurikulum yang berorientasi pada disiplin ilmu yaitu : 1. Subject Centered Curriculum Dalam organisasi ini, bahan atau isi kurikulum disusun dalam bentuk mata pelajaran yang terpisah-pisah dan tidak saling berhubungan satu sama lain seperti mata pelajaran sejarah, fisika, matematika, dll. Kurikulum ini disebut juga separated subject curriculum 2. Correlated Curriculum, Pada Correlated Curriculum mata pelajaran tidak disajikan secara terpisah, tetapi mata pelajaran-mata pelajaran yang memiliki kedekatan atau yang sejenis dikelompokkan sehingga menjadi suatu bidang studi (broadfield), seperti fisika, biologi, dan kimia dikelompokkan dalam 3. bidang studi Integrated IPA Curriculum
  • 3. Pada organisasi yang menggunakan model integrated, nama-nama mata pelajaran atau bidang studi sudah tidak nampak. Belajar berangkat dari suatu pokok masalah yang harus dipecahkan. Maslah tersebut dinamakan unit. Belajar berdasarkan unit ini, bukan hanya menghafal sejumlah fakta, tetapi juga mencari dan menganalisa fakta sebagai bahan untuk memecahkan masalah. Belajar dengan model ini diharapkan dapat mengembangkangkan seluruh aspek diri anak didik, seperti sikap, emosi atau keterampilan, tidak hanya aspek intelektual B. mereka. Desain Kurikulum Berorientasi pada Masyarakat Desain ini didasarkan pada asumsi bahwa tujuan dari sekolah adalah untuk melayani kebutuhan masyarakat, sehingga kebutuhan masyarakat harus dijadikan dasar dalam menentukan isi kurikulum. Terdapat tiga perspektif desain kurikulum berorientasi pada masyarakat yaitu : 1. Perspektif status quo (the status quo perspective) Rancangan ini diarahkan untuk melestarikan nilai-nilai budaya masyarakat. Dalam perspektif ini kurikulum merupakan perencanaan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada anak didik sebagai persiapan menjadi orang dewasa yang dibutuhkan dalm kehidupan masyarakat. Yang dijadikan dasar adalah aspek-aspek penting kehidupan masyarakat. Tokoh aliran 2. ini adalah Perspektif reformis Franklin (reformist Bobbit. perspective) Dalam perspektif ini kurikulum dikembangkan untuk lebih meningkatkan kualitas masyarakat itu sendiri. Kurikulum ini menghendaki peran serta masyarakat secara total dalam
  • 4. proses pendidikan. Pendidikan berperan untuk merubah tatanan masyarakat. Baik pendidikan formal maupun non formal harus mengabdikan diri demi tercapainya orde sosial baru berdasarkan pembagian kekuasaan dan kekayaan yang lebih adil dan merata. Tokoh perspektif 3. ini adalah Perspektif Paulo masa Freire depan (the dan Ivan futurist Illich. perspective) Perspektif ini seirng dikaitkan dengan kurikulum rekonstruksi sosial, yang menekankan pada proses mengembangkan hubungan antara kurikulum dengan kehidupan sosial, politik, dan ekonomi masyarakat. Model ini lebih mengutamakan kepentingan sosial dari pada kepentingan individu. Setiap individu harus memahami masyarakat yang senantiasa mengalami perubahan, untuk kemudian mengembangkan masyarakatnya sendiri. Tokoh perspektif C. ini Desain adalah Kurikulum Harold Berorientasi Rug. pada Siswa Desain ini didasarkan pada asumsi bahwa pendidikan adalah untuk membantu anak didik, sehingga tidak boleh terlepas dari kehidupan anak didik. Kurikulum yang berorientasi pada siswa menekankan pada siswa sebagai sumber isi kurikulum, karena itu segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum tidak boleh lepas dari kehidupan anak didik. Desain berorientasi pada anak didik dapat dilihat minimal dalam dua perspektif yaitu : 1. Perspektif kehidupan anak di masyarakat (the child –in- society perspective) Pada perspektif ini kurikulum mengharapkan materi kurikulum yang dipelajari di sekolah serta pengalaman belajar, didesain sesuai dengan kebutuhan anak sebagai persiapan agar mereka dapat hidup di masyarakat. Anak dituntut bukan mempelajari berbagai konsep yang
  • 5. bersifat abstrak, melainkan teori atau konsep yang dihubungkan dengan kehidupan nyata, sehingga apa yang dipelajari di sekolah relevan dengan kenyataan di masyarakat. Tokoh perspektif 2. Perspektif ini psikologis adalah (the Francis psychological curriculum Parker. perspective). Dalam perspektif psikologis desain kurikulum yang berorientasi pada siswa, sering diartikan sebagai kurikulum yang bersifat humanistic, yang muncul sebagai reaksi terhadap proses pendidikan yang hanya mengutamakan segi intelektual. Karena itu dalam perspektif ini, tugas dan tanggung jawab pendidikan di sekolah bukan hanya mengembangkan segi intelektual anak didik saja, tetapi harus mengembangkan seluruh pribadi anak didik sehingga dapat membentuk manusia utuh. Kurikulum humanistic menekankan pada integrasi, yaitu kesatuan pribadi secara utuh antara intelektual, emosional, dan tindakan. Kriteria keberhasilan dalam perspektif ini adalah ditentukan oleh perkembangan anak supaya menjadi manusia yang terbuka dan berdiri sendiri. Proses pembelajaran yang baik adalah manakala memberikan kesempatan kepada anak didik untuk tumbuh berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya. D. Desain Kurikulum Teknologis Model desain kurikulum teknologis difokuskan pada efektifitas program, metode, dan bahanbahan yang dianggap dapat mencapai tujuan. Teknologi memengaruhi kurikulum dalam dua sisi, yaitu : 1. sisi penerapan hasil-hasil teknologi yaitu perencanaan yang sistematis dengan menggunakan media atau alat dalam kegiatan pembelajaran. Penggunaan alat-alat tersebut adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran. Dengan penerapan hasil-hasil teknologi sebagai alat, diharapkan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.
  • 6. 2. penerapan teknologi sebagai suatu sistem, yaitu menekankan pada penyusunan program pembelajaran dengan menggunakan pendekatan system yang ditandai dengan perumusan tujuan khusus sebagai tujuan tingkah laku yang harus dicapai. Proses pembelajaran diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Keberhasilan pendidikan diukur dari sejauh mana iswa dapat menguasai atau mencapai tujuan khusus tersebut. Pada sisi kedua ini penerapan teknologi bukan mengenai alat tetapi bagaimana merancang implementasi kurikulum dengan pendekatan sistem. Mc Neil (1990) menyatakan bahwa tujuan kurikulum teknologi ditekankan kepada pencapaian perubahan tingkah laku yang dapat diukur, karena itu tujuan umum dijabarkan pada tujuan-tujuan yang khusus. Tujuan lebih banyak ditentuakan dari setiap mata pelajaran, dan jarang dari tujuan kemasyarakatan. Semua siswa diharapkan tuntas dalam menguasai tujuan pengajaran. Kurikulum teknologis memiliki ciri-ciri : 1. pergorganisasian materi kurikulum berpatokan pada rumusan tujuan 2. materi kurikulum disusun secara berjenjang 3. materi kurikulum disusun dari mulai yang sederhana menuju yang kompleks. Keberhasilan kurikulum teknologi memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut : 1. kesadaran akan tujuan yaitu anak didik perlu memahami bahwa pembelajaran diarahkan untuk mencapai tujuan 2. dalam pembelajaran anak didik diberi kesempatan memraktekkan kecakapan sesuai dengan tujuan 3. siswa perlu diberi tahu hasil yang telah dicapai, karena itu siswa perlu menyadari apakah pembelajaran sudah dianggap cukup atau masih perlu bantuan.