SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 43
Oleh :
Christiani Sianturi
Debora Sumarti T.
Deby Ryan Muthiah
Devi Khairun Nisa
Devi Ratna Oktavia M.
Otot (muscle) merupakan jaringan tubuh baik
yang melekat pada tulang maupun tidak dan
berfungsi sebagai alat gerak aktif dan dijumpai
dari invertebrata hingga vertebrata.
Selain fungsi otot sebagai alat gerak aktif,
membentuk postur tubuh dan menghasilkan
panas, Otot memiliki 4 fungsi utama yaitu;
•Kontraktilitas, yaitu kemampuan otot untuk
memendek dengan kekuatan tertentu
•Eksitabilitas, kemampuan otot untuk merespon
stimulus
•Ekstensibilitas, kemampuan otot untuk merenggang
dengan panjang tertentu dengan derajat tertentu
•Elastisitas, kemampuan otot untuk kembali kebentuk
dan ukuran semula.
Gerak yang tidak
mudah diamati
Gerak yang mudah
diamati
Sel otot bekerja berdasarkan Prinsip “ All or None” dimana
bila suatu sel otot diberikan stimulus ambang atau diatas
ambang, maka sel otot akan memberikan kontraksi yang
penuh. Sedangkan terhadap stimulus dibawah ambang, sel
otot tersebut tidak akan merespon apapun terkecuali
stimulus tersebut terjadi secara terus menerus.
Otot Jantung
Otot Polos
Otot Rangka/Lurik
• intinya terletak di tepi (pinggir),
• terdapat garis gelap dan terang (sangat jelas),
•Ujung otot yang melekat pada tulang disebut Tendon
• Ujung otot yang melekat pada tulang yang lebih diam
disebut origo
• Ujung otot yang melekat pada tulang yang bergerak
disebut insersio
•Dua atau lebih kelompok otot dapat bekerja secara
antagonis maupun sinergis
• dua tipe kontraksi otot rangka , yaitu : kontraksi isotonik
dan kontraksi isometrik
Otot Rangka/Lurik
• Bentuk sel otot polos : seperti gelendong, panjang,
ramping, pipih dan langsing
• Setiap otot memiliki 1 inti (nukleus) di tengah
• terdapat pada alat atau daerah organ yang berongga
• kontraksi lambat, berlangsung lama, kadang-
kadang ritmis
• sangat dipengaruhi oleh sistem syaraf otonom
Otot Polos
•Memiliki sifat diantara otot rangka dan otot polos
• sel otot bercabang dengan inti ditengah
•beberapa serabut otot yg bercabang & bersatu dengan
serabut di sebelahnya
•Antara satu sel dengan sel lain disebelahnya
dihubungkan dengansinsitium
• hanya ada di jantung
• dipengaruhin sistem syaraf otonom
• kontraksiyang terjadi otomatis & ritmis
Otot Jantung
Otot Sinergis
Otot yang kerjanya saling membantu
Otot Antagonis
Otot yang kerjanya saling berlawanan
•Otot fleksor :gerakan membengkokkan
•Otot ekstensor : gerak meluruskan
•Otot abduktor : gerakan menjauhi tubuh
•Otot adduktor : gerakan mendekati tubuh
•Otot pronator : gerakan memutar kebawah
•Otot supinator : gerakan memutar keatas
•Tersusun atas sel sel panjang yang tidak bercabang,
disebut : serabut otot (fiber muscle)
•Sel otot memiliki membran yang disebut Sarkolema
•Setiap serabut otot dilapisi oleh jaringan ikat lembut
yang disebut Endomisium
• beberapa kumpulan dari serabut tunggal
membentuk Fesikulus yang dibungkus oleh jaringan
ikat yang disebut perismisium
•Kumpulan fesikulus dibungkus oleh epimisium
Struktur Otot Rangka
jika diamati lebiih lanjut, bagian dalam serabut otot
tersusun atas serabut halus, disebut Miofibril yang
terdapat :
•Miofilamen tebal (Filamen Miosin)
• Miofilamen tipis (Filamen Aktin)
Struktur Miofibril
Dalam setiap Miofibril tersebut terdapat
•A Band = pita gelap(pita A=Anisotropik)
• I Band = pita Terang (Pita I=Isotropik)
•Z Line , yang disebut garis Z ()
• Zona H (Heller=bercahaya)
Sarkomer merupakan subunitmiofibril yang dibatasi
oleh dua garis Z dan merupakan unit fungsional dari
sel otot rangka. Sarkomer tersusun atas :
•Filamen tebal (Miosin),
•Filamen tipis (Aktin), yang tersusun atas Aktin,
Tropomiosin dan Troponin
Sumber energi dalam kontraksi otot
adalah ATP yang akan dibebeaskan
melalui reaksi yang dikatalisis oleh
enzim ATP-ase.
Reaksi :
ATP ATP ase
ADP + H3PO4+energi
untuk kontraksi+energi panas
Selain ATP, didalam otot tersimpan
senyawa fosfat yang berenergi tinggi lain yang
disebut fosfagen yang dapat berupa
fosfokeratin, fosforil-arginin, fosforil-
taurosiamin, fosforil glikosianin atau fosforril-
ambisin.
fosfokreatin + ADP kreatin + ATP .....(2)
Reaksi diatas berlangsung bolak balik jika
ATP yang diproduksi berlebihan
Energi dari glikolisis tidak digunakan langsung
oleh otot secara langsung, tetapi digunakan
untuk mensintesis kembalii fosfokreatin.
Glukosa As. Laktat + energi untuk
sintesis fosfokreatin
Dan apabila akibat kontraksi otot mengalami
kelelahan, maka ATP diperoleh dengan
mengubah ADPmenjadi ATP dengan bantuan
miokinase dan Mg2+
2ADP miokinase dan Mg2+
ATP + AMP
Setelah otot berkontraksi maka 1/5 dari asam
laktat yg tertimbunakan menjadi H2O+CO2 dan
energi yang dilepas menggunakan 4/5 asam
laktat menjadi glikogen yang selanjutnya
disimpan dalam otot.
1/5 As.Laktat + O2 H2O+CO2+energi
4/5 As.Laktat Glikogen
Mekanisme hutang Oksigen terjadi apabila otot
mengalami kelelahan akibat energi yang
dikeluarkan terlalu banyak akibat suatu
aktifitas.
Terpaksa otot menggunakan glikolisis
anaerobic untuk memenuhi tuntutan aktifitas
dan sisanya berupa asam laktat yang
merupakan racun.
Hutang oksigen tersebut dibayar setelah
aktifitas selesai untuk memproses perubahan
asam laktat dan menggantikannya dengan
glikolisis aerobic yang tanpa zat sisa penyebab
kelelahan otot.
•Perjalanan impuls hingga masuk ke miofibril
Impuls saraf sinapsis neuro
transmiter asetil kolin maka timbul
potensial aksi
Tubulus T (tranverse) retikulum sarkoplasmik
mengeluarkan ion Ca2+
lalu ke miofibril
Dan di miofibril :
• Aktin
Ion Ca2+
+ troponin membukanya kompleks
tropomosin troponin akibatnya sisi aktif aktin
terbuka
• Miosin
Miosin + ATP ADP + Pi
Kepala miosin + sisi aktif Aktin jembatan
silang aktin-miosin akibatnya kepala miosin
menarik filamen aktin ke arah garis M, pemendekan
Zona H, sedangkan I band danA band tetap
Setelah proses sebelumnya selesai, terjadi
pelepasan ADP dan Pi terbentuki sisi
ikatan baru untuk ATP.
Hal ini akan terus terjadi sampai proses kontraksi
selesai dan ion Ca2+
tidak lagi dikeluarkan
sarkoplasma
•Kontraksi Otot Polos
Kontraksi pada otot polos sama halnya dengan
kontraksiotot rangka. Namun memiliki perbedaan karena
miofilamen pada otot polos tipis hampir tidak
mengandung troponin, maka ion Ca2+
mengaktifkan otot
polos dengan pengaturan rantai miosin.
Ion Ca2+
mengatur fosforilasi miosin rantai ringan secara
tidak langsung dengan cara berkombinasi dengan protein
pengikat Ca2+
.
Ca2+
mengaktifkan miosin rantai ringan kinase, yang
memfosforilasi miosin rantai ringan kemudian
memulai kontraksi dan memelihara siklus jembatan
silang selama Ca2+
masih tersedia.
Otot polos dapat diaktifkan secara spontan oleh saraf
dan hormon.
Ion kalsium Ca2+
disini berperan dalam pergeseran
tropomiosin apabila Ion Ca2+
ini melekat pada
troponin sehingga tempat perlekatan miosin pada
aktin ikut terbuka. Akibatnya jembata silang miosin
akan melekat pada akti dan melalui siklus jembatan
silang berkali kali, maka kontrasi terjadi.
Ada beberapa gangguan dalam sistem otot, yaitu :
•Kejang otot
merupakan ketegangan otot yang sangat kuat, hal ini
dapat terjadi kerena cuaca dingin, aktivitas yang
terlalu berat, serta tidak tidak seimbangnya ion dan
air didalam tubuh.
•Keseleo
Penyebabnya adalah tertariknya tendon didaerah
persendian, dan jika terlalu keras bisa menyebabkan
putusnya otot.
•Nyeri otot
Nyeri otot terjadi karena alirah darah yang terhambat,
sehingga menyebabkan peredaran darah tidak lancar, nyeri
biasanya dialami oleh orang yang berusia lanjut dan ada
kecendrungan kambuh pada cuaca dingin.
•Miastenia Gravis
Miastenia grafis adalah penyakit yang menyebabkan otot
menjadi lemah dan cenderung lumpuh.penyakit ini
biasanya menyerang sekitar kelopak mata, muka, leher dan
anggota gerak lainya.
•Polio
Polio adalah infeksi virus yang menyerang pada otot
pengendali, polio dapat menyebabkan mengecilnya kaki
sehingga menyebabkan penderitanya menjadi lumpuh
•Kelelahan Otot
Kelelahan otot adalah suatu keadaan di mana otot tidak
mampu lagi melakukan kontraksi sehingga mengakibatkan
terjadinya kram otot atau kejang-kejang otot.
•Astrofi Otot
Astrofi otot adalah penurunan fungsi otot akibat dari otot
yang menjadi kecil dan kehilangan fungsi kontraksi.
Biasanya disebabkan oleh penyakit poliomielitis.
•Distrofi Otot
Distrofi otot adalah suatu kelainan otot yang biasanya
terjadi pada anak-anak karena adanya penyakit kronis atau
cacat bawaan sejak lahir.
•Kaku Leher / Leher Kaku / Stiff
Kaku leher adalah suatu kelainan yang terjadi karena otot
yang radang / peradangan otot trapesius leher karena salah
gerakan atau adanya hentakan pada leher serta
menyebabkan rasa nyeri dan kaku pada leher seseorang.
•Hipotrofit Otot
Hipotrofit otot adalah suatu jenis kelainan pada otot yang
menyebabkan otot menjadi lebih besar dan tampak kuat
disebabkan karena aktivitas otot yang berlebihan yang
umumnya karena kerja dan olahraga berlebih.
•Hernis Abdominal
Hernis abdominal adalah kelainan pada dinding otot perut
yang mengakibatkan penyakit hernia atau turun berok,
yaitu penurunan usus yang masuk ke dalam rongga perut.
Sistem otot

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)Agung Anggoro
 
Konsep dasar gerakan dalam manual terapi
Konsep dasar gerakan dalam manual terapiKonsep dasar gerakan dalam manual terapi
Konsep dasar gerakan dalam manual terapiYanto Physio
 
Konsep Dasar Elektroterapi
Konsep Dasar ElektroterapiKonsep Dasar Elektroterapi
Konsep Dasar ElektroterapiYanto Physio
 
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik VertebraKonsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik VertebraYanto Physio
 
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptxKONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptxaditya romadhon
 
Sistem Persyarafan
Sistem PersyarafanSistem Persyarafan
Sistem PersyarafanNona Zesifa
 
Fifiologi musculoskletal
Fifiologi musculoskletalFifiologi musculoskletal
Fifiologi musculoskletalTha Matsuyama
 
Sistem saraf pusat anatomi faal
Sistem saraf pusat anatomi faalSistem saraf pusat anatomi faal
Sistem saraf pusat anatomi faalIjal Mustofa
 
3. Mekanisme Nyeri Otot.pptx
3. Mekanisme Nyeri Otot.pptx3. Mekanisme Nyeri Otot.pptx
3. Mekanisme Nyeri Otot.pptxaditya romadhon
 
C5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi DasarC5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi DasarCatatan Medis
 
2EM #32 Sistema nervoso (2016)
2EM #32 Sistema nervoso (2016)2EM #32 Sistema nervoso (2016)
2EM #32 Sistema nervoso (2016)Professô Kyoshi
 
Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)
Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)
Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)aditya romadhon
 
Power point kelompok saraf spinal
Power point kelompok saraf spinalPower point kelompok saraf spinal
Power point kelompok saraf spinalNatalia Julita
 
Pelayanan fisioterapi (mapel) kel 4
Pelayanan fisioterapi (mapel) kel 4Pelayanan fisioterapi (mapel) kel 4
Pelayanan fisioterapi (mapel) kel 4Ika Asyikah
 
Sistem Muskuloskeletal
Sistem MuskuloskeletalSistem Muskuloskeletal
Sistem MuskuloskeletalDedi Kun
 
Fisioterapi pada gangguan perkembangan
Fisioterapi pada gangguan perkembanganFisioterapi pada gangguan perkembangan
Fisioterapi pada gangguan perkembanganAnda Sella Permata
 

Was ist angesagt? (20)

Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)
 
Konsep dasar gerakan dalam manual terapi
Konsep dasar gerakan dalam manual terapiKonsep dasar gerakan dalam manual terapi
Konsep dasar gerakan dalam manual terapi
 
Konsep Dasar Elektroterapi
Konsep Dasar ElektroterapiKonsep Dasar Elektroterapi
Konsep Dasar Elektroterapi
 
Neuromuscular junction
Neuromuscular junctionNeuromuscular junction
Neuromuscular junction
 
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik VertebraKonsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
 
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptxKONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
 
Sistem Persyarafan
Sistem PersyarafanSistem Persyarafan
Sistem Persyarafan
 
Teknik teknik PNF
Teknik teknik PNFTeknik teknik PNF
Teknik teknik PNF
 
Fifiologi musculoskletal
Fifiologi musculoskletalFifiologi musculoskletal
Fifiologi musculoskletal
 
Sistem saraf pusat anatomi faal
Sistem saraf pusat anatomi faalSistem saraf pusat anatomi faal
Sistem saraf pusat anatomi faal
 
3. Mekanisme Nyeri Otot.pptx
3. Mekanisme Nyeri Otot.pptx3. Mekanisme Nyeri Otot.pptx
3. Mekanisme Nyeri Otot.pptx
 
C5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi DasarC5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi Dasar
 
2. Cortex Cerebral.pptx
2. Cortex Cerebral.pptx2. Cortex Cerebral.pptx
2. Cortex Cerebral.pptx
 
2EM #32 Sistema nervoso (2016)
2EM #32 Sistema nervoso (2016)2EM #32 Sistema nervoso (2016)
2EM #32 Sistema nervoso (2016)
 
Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)
Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)
Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)
 
Kb3 bioakustik
Kb3 bioakustikKb3 bioakustik
Kb3 bioakustik
 
Power point kelompok saraf spinal
Power point kelompok saraf spinalPower point kelompok saraf spinal
Power point kelompok saraf spinal
 
Pelayanan fisioterapi (mapel) kel 4
Pelayanan fisioterapi (mapel) kel 4Pelayanan fisioterapi (mapel) kel 4
Pelayanan fisioterapi (mapel) kel 4
 
Sistem Muskuloskeletal
Sistem MuskuloskeletalSistem Muskuloskeletal
Sistem Muskuloskeletal
 
Fisioterapi pada gangguan perkembangan
Fisioterapi pada gangguan perkembanganFisioterapi pada gangguan perkembangan
Fisioterapi pada gangguan perkembangan
 

Ähnlich wie Sistem otot

Sistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada ManusiaSistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada ManusiaMichu OH
 
ANFISMAN_OTOT new.pptx
ANFISMAN_OTOT new.pptxANFISMAN_OTOT new.pptx
ANFISMAN_OTOT new.pptxDarmawan887957
 
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_OTOT_Muscles_p.pptx
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_OTOT_Muscles_p.pptxPRESENTASI_PPT_Powerpoint_OTOT_Muscles_p.pptx
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_OTOT_Muscles_p.pptxAvichenaChannel
 
Pjm 3106 anatomi dan fisiologi-Sistem otot
Pjm 3106 anatomi dan fisiologi-Sistem ototPjm 3106 anatomi dan fisiologi-Sistem otot
Pjm 3106 anatomi dan fisiologi-Sistem ototELena LuLia
 
tugas 1 fisiologi olahraga.pptx
tugas 1 fisiologi olahraga.pptxtugas 1 fisiologi olahraga.pptx
tugas 1 fisiologi olahraga.pptxLaUcil
 
OTOT MANUSIA DAN GANGGUANNYA.pptx
OTOT MANUSIA DAN GANGGUANNYA.pptxOTOT MANUSIA DAN GANGGUANNYA.pptx
OTOT MANUSIA DAN GANGGUANNYA.pptxNUKEHAWARIZQI
 
Sistem Gerak SMA Kelas 11 Semester 1.pptx
Sistem Gerak SMA Kelas 11 Semester 1.pptxSistem Gerak SMA Kelas 11 Semester 1.pptx
Sistem Gerak SMA Kelas 11 Semester 1.pptxachmadfatoni24
 
Sistem otot pada manusia, menjelaskan bagaimana sistem otot pada manusia
Sistem otot pada manusia, menjelaskan bagaimana sistem otot pada manusiaSistem otot pada manusia, menjelaskan bagaimana sistem otot pada manusia
Sistem otot pada manusia, menjelaskan bagaimana sistem otot pada manusiakanakalawana
 
SGD 1 Kelompok A1.pptx
SGD 1 Kelompok A1.pptxSGD 1 Kelompok A1.pptx
SGD 1 Kelompok A1.pptxHorakhtyPride
 
_Muskuloskeletal_.pdf
_Muskuloskeletal_.pdf_Muskuloskeletal_.pdf
_Muskuloskeletal_.pdfdiafahmi
 

Ähnlich wie Sistem otot (20)

Sistem otot
Sistem ototSistem otot
Sistem otot
 
otot ppt
otot pptotot ppt
otot ppt
 
Sistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada ManusiaSistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada Manusia
 
ANFISMAN_OTOT new.pptx
ANFISMAN_OTOT new.pptxANFISMAN_OTOT new.pptx
ANFISMAN_OTOT new.pptx
 
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_OTOT_Muscles_p.pptx
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_OTOT_Muscles_p.pptxPRESENTASI_PPT_Powerpoint_OTOT_Muscles_p.pptx
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_OTOT_Muscles_p.pptx
 
Sistem gerak aktif
Sistem gerak aktif Sistem gerak aktif
Sistem gerak aktif
 
Pjm 3106 anatomi dan fisiologi-Sistem otot
Pjm 3106 anatomi dan fisiologi-Sistem ototPjm 3106 anatomi dan fisiologi-Sistem otot
Pjm 3106 anatomi dan fisiologi-Sistem otot
 
tugas 1 fisiologi olahraga.pptx
tugas 1 fisiologi olahraga.pptxtugas 1 fisiologi olahraga.pptx
tugas 1 fisiologi olahraga.pptx
 
OTOT MANUSIA DAN GANGGUANNYA.pptx
OTOT MANUSIA DAN GANGGUANNYA.pptxOTOT MANUSIA DAN GANGGUANNYA.pptx
OTOT MANUSIA DAN GANGGUANNYA.pptx
 
Sistem Gerak SMA Kelas 11 Semester 1.pptx
Sistem Gerak SMA Kelas 11 Semester 1.pptxSistem Gerak SMA Kelas 11 Semester 1.pptx
Sistem Gerak SMA Kelas 11 Semester 1.pptx
 
Bio otot ppt
Bio otot pptBio otot ppt
Bio otot ppt
 
Jaringan otot
Jaringan ototJaringan otot
Jaringan otot
 
Sistem otot pada manusia, menjelaskan bagaimana sistem otot pada manusia
Sistem otot pada manusia, menjelaskan bagaimana sistem otot pada manusiaSistem otot pada manusia, menjelaskan bagaimana sistem otot pada manusia
Sistem otot pada manusia, menjelaskan bagaimana sistem otot pada manusia
 
SGD 1 Kelompok A1.pptx
SGD 1 Kelompok A1.pptxSGD 1 Kelompok A1.pptx
SGD 1 Kelompok A1.pptx
 
muskular.pptx
muskular.pptxmuskular.pptx
muskular.pptx
 
_Muskuloskeletal_.pdf
_Muskuloskeletal_.pdf_Muskuloskeletal_.pdf
_Muskuloskeletal_.pdf
 
jaringan otot
jaringan ototjaringan otot
jaringan otot
 
Jaringan otot
Jaringan otot Jaringan otot
Jaringan otot
 
Sistem Otot
Sistem OtotSistem Otot
Sistem Otot
 
Bab 6 - Anatomi & Fisiologi (2).pdf
Bab 6 - Anatomi & Fisiologi (2).pdfBab 6 - Anatomi & Fisiologi (2).pdf
Bab 6 - Anatomi & Fisiologi (2).pdf
 

Mehr von debora sumarti

Mehr von debora sumarti (11)

LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
 
Bab 1,2,3
Bab 1,2,3Bab 1,2,3
Bab 1,2,3
 
Interaksi populasi
Interaksi  populasiInteraksi  populasi
Interaksi populasi
 
Pengukuran variabilitas
Pengukuran variabilitasPengukuran variabilitas
Pengukuran variabilitas
 
metode mikriteknik
metode mikriteknikmetode mikriteknik
metode mikriteknik
 
manfaat sabut kelapa sebagai media tanam
manfaat sabut kelapa sebagai media tanammanfaat sabut kelapa sebagai media tanam
manfaat sabut kelapa sebagai media tanam
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
 
sistem otot part 1
sistem otot part 1sistem otot part 1
sistem otot part 1
 
presentase
 presentase presentase
presentase
 
metabolit sekunder pada daun buas buas
metabolit sekunder pada daun buas buasmetabolit sekunder pada daun buas buas
metabolit sekunder pada daun buas buas
 
pencemaran Tanah
pencemaran Tanahpencemaran Tanah
pencemaran Tanah
 

Kürzlich hochgeladen

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 

Sistem otot

  • 1. Oleh : Christiani Sianturi Debora Sumarti T. Deby Ryan Muthiah Devi Khairun Nisa Devi Ratna Oktavia M.
  • 2. Otot (muscle) merupakan jaringan tubuh baik yang melekat pada tulang maupun tidak dan berfungsi sebagai alat gerak aktif dan dijumpai dari invertebrata hingga vertebrata.
  • 3. Selain fungsi otot sebagai alat gerak aktif, membentuk postur tubuh dan menghasilkan panas, Otot memiliki 4 fungsi utama yaitu; •Kontraktilitas, yaitu kemampuan otot untuk memendek dengan kekuatan tertentu
  • 4. •Eksitabilitas, kemampuan otot untuk merespon stimulus •Ekstensibilitas, kemampuan otot untuk merenggang dengan panjang tertentu dengan derajat tertentu •Elastisitas, kemampuan otot untuk kembali kebentuk dan ukuran semula.
  • 5. Gerak yang tidak mudah diamati Gerak yang mudah diamati
  • 6. Sel otot bekerja berdasarkan Prinsip “ All or None” dimana bila suatu sel otot diberikan stimulus ambang atau diatas ambang, maka sel otot akan memberikan kontraksi yang penuh. Sedangkan terhadap stimulus dibawah ambang, sel otot tersebut tidak akan merespon apapun terkecuali stimulus tersebut terjadi secara terus menerus.
  • 8. • intinya terletak di tepi (pinggir), • terdapat garis gelap dan terang (sangat jelas), •Ujung otot yang melekat pada tulang disebut Tendon • Ujung otot yang melekat pada tulang yang lebih diam disebut origo • Ujung otot yang melekat pada tulang yang bergerak disebut insersio •Dua atau lebih kelompok otot dapat bekerja secara antagonis maupun sinergis • dua tipe kontraksi otot rangka , yaitu : kontraksi isotonik dan kontraksi isometrik
  • 10. • Bentuk sel otot polos : seperti gelendong, panjang, ramping, pipih dan langsing • Setiap otot memiliki 1 inti (nukleus) di tengah • terdapat pada alat atau daerah organ yang berongga • kontraksi lambat, berlangsung lama, kadang- kadang ritmis • sangat dipengaruhi oleh sistem syaraf otonom
  • 12. •Memiliki sifat diantara otot rangka dan otot polos • sel otot bercabang dengan inti ditengah •beberapa serabut otot yg bercabang & bersatu dengan serabut di sebelahnya •Antara satu sel dengan sel lain disebelahnya dihubungkan dengansinsitium • hanya ada di jantung • dipengaruhin sistem syaraf otonom • kontraksiyang terjadi otomatis & ritmis
  • 14.
  • 15.
  • 16. Otot Sinergis Otot yang kerjanya saling membantu Otot Antagonis Otot yang kerjanya saling berlawanan
  • 17. •Otot fleksor :gerakan membengkokkan •Otot ekstensor : gerak meluruskan •Otot abduktor : gerakan menjauhi tubuh •Otot adduktor : gerakan mendekati tubuh •Otot pronator : gerakan memutar kebawah •Otot supinator : gerakan memutar keatas
  • 18. •Tersusun atas sel sel panjang yang tidak bercabang, disebut : serabut otot (fiber muscle) •Sel otot memiliki membran yang disebut Sarkolema •Setiap serabut otot dilapisi oleh jaringan ikat lembut yang disebut Endomisium • beberapa kumpulan dari serabut tunggal membentuk Fesikulus yang dibungkus oleh jaringan ikat yang disebut perismisium •Kumpulan fesikulus dibungkus oleh epimisium
  • 20. jika diamati lebiih lanjut, bagian dalam serabut otot tersusun atas serabut halus, disebut Miofibril yang terdapat : •Miofilamen tebal (Filamen Miosin) • Miofilamen tipis (Filamen Aktin)
  • 21.
  • 22.
  • 24. Dalam setiap Miofibril tersebut terdapat •A Band = pita gelap(pita A=Anisotropik) • I Band = pita Terang (Pita I=Isotropik) •Z Line , yang disebut garis Z () • Zona H (Heller=bercahaya)
  • 25. Sarkomer merupakan subunitmiofibril yang dibatasi oleh dua garis Z dan merupakan unit fungsional dari sel otot rangka. Sarkomer tersusun atas : •Filamen tebal (Miosin), •Filamen tipis (Aktin), yang tersusun atas Aktin, Tropomiosin dan Troponin
  • 26.
  • 27. Sumber energi dalam kontraksi otot adalah ATP yang akan dibebeaskan melalui reaksi yang dikatalisis oleh enzim ATP-ase. Reaksi : ATP ATP ase ADP + H3PO4+energi untuk kontraksi+energi panas
  • 28. Selain ATP, didalam otot tersimpan senyawa fosfat yang berenergi tinggi lain yang disebut fosfagen yang dapat berupa fosfokeratin, fosforil-arginin, fosforil- taurosiamin, fosforil glikosianin atau fosforril- ambisin. fosfokreatin + ADP kreatin + ATP .....(2) Reaksi diatas berlangsung bolak balik jika ATP yang diproduksi berlebihan
  • 29. Energi dari glikolisis tidak digunakan langsung oleh otot secara langsung, tetapi digunakan untuk mensintesis kembalii fosfokreatin. Glukosa As. Laktat + energi untuk sintesis fosfokreatin Dan apabila akibat kontraksi otot mengalami kelelahan, maka ATP diperoleh dengan mengubah ADPmenjadi ATP dengan bantuan miokinase dan Mg2+ 2ADP miokinase dan Mg2+ ATP + AMP
  • 30. Setelah otot berkontraksi maka 1/5 dari asam laktat yg tertimbunakan menjadi H2O+CO2 dan energi yang dilepas menggunakan 4/5 asam laktat menjadi glikogen yang selanjutnya disimpan dalam otot. 1/5 As.Laktat + O2 H2O+CO2+energi 4/5 As.Laktat Glikogen
  • 31. Mekanisme hutang Oksigen terjadi apabila otot mengalami kelelahan akibat energi yang dikeluarkan terlalu banyak akibat suatu aktifitas. Terpaksa otot menggunakan glikolisis anaerobic untuk memenuhi tuntutan aktifitas dan sisanya berupa asam laktat yang merupakan racun.
  • 32. Hutang oksigen tersebut dibayar setelah aktifitas selesai untuk memproses perubahan asam laktat dan menggantikannya dengan glikolisis aerobic yang tanpa zat sisa penyebab kelelahan otot.
  • 33. •Perjalanan impuls hingga masuk ke miofibril Impuls saraf sinapsis neuro transmiter asetil kolin maka timbul potensial aksi Tubulus T (tranverse) retikulum sarkoplasmik mengeluarkan ion Ca2+ lalu ke miofibril
  • 34. Dan di miofibril : • Aktin Ion Ca2+ + troponin membukanya kompleks tropomosin troponin akibatnya sisi aktif aktin terbuka • Miosin Miosin + ATP ADP + Pi Kepala miosin + sisi aktif Aktin jembatan silang aktin-miosin akibatnya kepala miosin menarik filamen aktin ke arah garis M, pemendekan Zona H, sedangkan I band danA band tetap
  • 35. Setelah proses sebelumnya selesai, terjadi pelepasan ADP dan Pi terbentuki sisi ikatan baru untuk ATP. Hal ini akan terus terjadi sampai proses kontraksi selesai dan ion Ca2+ tidak lagi dikeluarkan sarkoplasma
  • 36. •Kontraksi Otot Polos Kontraksi pada otot polos sama halnya dengan kontraksiotot rangka. Namun memiliki perbedaan karena miofilamen pada otot polos tipis hampir tidak mengandung troponin, maka ion Ca2+ mengaktifkan otot polos dengan pengaturan rantai miosin. Ion Ca2+ mengatur fosforilasi miosin rantai ringan secara tidak langsung dengan cara berkombinasi dengan protein pengikat Ca2+ .
  • 37. Ca2+ mengaktifkan miosin rantai ringan kinase, yang memfosforilasi miosin rantai ringan kemudian memulai kontraksi dan memelihara siklus jembatan silang selama Ca2+ masih tersedia. Otot polos dapat diaktifkan secara spontan oleh saraf dan hormon.
  • 38. Ion kalsium Ca2+ disini berperan dalam pergeseran tropomiosin apabila Ion Ca2+ ini melekat pada troponin sehingga tempat perlekatan miosin pada aktin ikut terbuka. Akibatnya jembata silang miosin akan melekat pada akti dan melalui siklus jembatan silang berkali kali, maka kontrasi terjadi.
  • 39. Ada beberapa gangguan dalam sistem otot, yaitu : •Kejang otot merupakan ketegangan otot yang sangat kuat, hal ini dapat terjadi kerena cuaca dingin, aktivitas yang terlalu berat, serta tidak tidak seimbangnya ion dan air didalam tubuh. •Keseleo Penyebabnya adalah tertariknya tendon didaerah persendian, dan jika terlalu keras bisa menyebabkan putusnya otot.
  • 40. •Nyeri otot Nyeri otot terjadi karena alirah darah yang terhambat, sehingga menyebabkan peredaran darah tidak lancar, nyeri biasanya dialami oleh orang yang berusia lanjut dan ada kecendrungan kambuh pada cuaca dingin. •Miastenia Gravis Miastenia grafis adalah penyakit yang menyebabkan otot menjadi lemah dan cenderung lumpuh.penyakit ini biasanya menyerang sekitar kelopak mata, muka, leher dan anggota gerak lainya. •Polio Polio adalah infeksi virus yang menyerang pada otot pengendali, polio dapat menyebabkan mengecilnya kaki sehingga menyebabkan penderitanya menjadi lumpuh
  • 41. •Kelelahan Otot Kelelahan otot adalah suatu keadaan di mana otot tidak mampu lagi melakukan kontraksi sehingga mengakibatkan terjadinya kram otot atau kejang-kejang otot. •Astrofi Otot Astrofi otot adalah penurunan fungsi otot akibat dari otot yang menjadi kecil dan kehilangan fungsi kontraksi. Biasanya disebabkan oleh penyakit poliomielitis. •Distrofi Otot Distrofi otot adalah suatu kelainan otot yang biasanya terjadi pada anak-anak karena adanya penyakit kronis atau cacat bawaan sejak lahir.
  • 42. •Kaku Leher / Leher Kaku / Stiff Kaku leher adalah suatu kelainan yang terjadi karena otot yang radang / peradangan otot trapesius leher karena salah gerakan atau adanya hentakan pada leher serta menyebabkan rasa nyeri dan kaku pada leher seseorang. •Hipotrofit Otot Hipotrofit otot adalah suatu jenis kelainan pada otot yang menyebabkan otot menjadi lebih besar dan tampak kuat disebabkan karena aktivitas otot yang berlebihan yang umumnya karena kerja dan olahraga berlebih. •Hernis Abdominal Hernis abdominal adalah kelainan pada dinding otot perut yang mengakibatkan penyakit hernia atau turun berok, yaitu penurunan usus yang masuk ke dalam rongga perut.