SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 54
IDENTIFIKASI AREA
KUNCI PADA DITJEN
PERBENDAHARAAN
TEAM DEADY, DIAN, PENDIK, RUTH
SEJARAH

Keputusan Menteri
Keuangan nomor
302/KMK/2004
SEJARAH
1945  Pejabatan
Keuangan

Awal orde baru 
Deputi Bidang
Anggaran

1948  Thesauri
Negara

1962 
Departemen
Urusan Anggaran
Negara

1966  Direktorat
Jenderal Anggaran

2004  Direktorat
Jenderal
Perbendaharaan
VISI
Menjadi pengelola perbendaharaan
negara yang profesional, modern,
dan akuntabel guna mewujudkan
manajemen keuangan pemerintah
yang efektif dan efisien
MISI
Menciptakan fungsi pelaksanaan
anggaran yang efektif.

Mewujudkan pengelolaan kas
yang efisien dan optimal.

Menciptakan sistem manajemen
investasi yang tepat sasaran.

Mewujudkan pengelolaan
keuangan Badan Layanan Umum
yang fleksibel, efektif, dan
akuntabel.

Mewujudkan akuntansi
keuangan negara yang akuntabel,
transparan, tepat waktu dan
akurat.

Mewujudkan dukungan teknis
perbendaharaan yang handal,
terintegrasi, terotomatisasi, dan
mudah diterapkan.

Menyempurnakan proses bisnis
sistem perbendaharaan sesuai
best practice.

Melaksanakan pemberdayaan
dan integrasi seluruh sumber
daya organisasi secara optimal.
STRUKTUR ORGANISASI
TUGAS

Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan
standardisasi teknis di bidang perbendaharaan negara.
FUNGSI
Perumusan kebijakan di bidang perbendaharaan negara;
Pelaksanaan kebijakan di bidang perbendaharaan negara;
Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perbendaharaan
negara;
Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perbendaharaan negara; dan
Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
ORGANISASI
Pelayanan Prima
• dicapai dengan merumuskan dan menciptakan layanan yang mampu
memenuhi kebutuhan stakeholders.

Peningkatan Kapasitas Pengelola Keuangan Negara
• dicapai dengan melaksanakan kegiatan yang bersifat pembimbingan
dan koordinasi terkait pengelolaan perbendaharaan negara kepada
pengelola keuangan negara dengan metode-metode yang efisien,
efektif, terukur, dan berkelanjutan
ORGANISASI
Pengembangan
Organisasi yang
Modern

• Melakukan kajian yang terstruktur
• Menyempurnakan dan menerapkan serta
melakukan pengawasan intensif SOP
• Menyusun profil risiko
• Menyusun dan merumuskan serta diseminasi
budaya organisasi
• Mengembangkan iklim pembelajaran
• Pemberdayaan fungsi Kanwil

Pengelolaan
Anggaran yang
Optimal

• Penerapan performance based budgeting
• Meningkatkan akurasi perencanaan keuangan
ORGANISASI
Peningkatan Kualitas SDM
• Meneruskan secara konsisten pembinaan dan internalisasi kode etik pegawai.
• Meningkatkan jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan
• Menerapkan Balanced Scorecard secara penuh (hall of fame)
• Menyusun blue print manajemen SDM
• Meningkatkan keterlibatan unit-unit vertikal dalam pengelolaan SDM secara optimal
• Mengembangkan sistem informasi kepegawaian
• Reformasi Birokrasi
• Ditjen Perbendaharaan tidak hanya akan menyempurnakan roadmap manajemen sumber daya manusia dan SOP organisasi yang baru,
tetapi juga future business process dalam kerangka best practice dan refromasi birokrasi
FUNGSI PELAKSANAAN
ANGGARAN
Pelaksanaan
Belanja
Negara yang
Optimal

sasaran utamanya adalah pelaksanaan belanja negara
yang optimal melalui penyempurnaan peraturan
tentang penyusunan, penelaahan, dan pelaksanaan
DIPA sesuai performance based budgeting dan MTEF

Tingkat
Kepuasan
Pelanggan
yang Tinggi

dicapai dengan menyempurnakan dan menerapkan
secara konsisten peraturan-peraturan dan ketepatan
atas janji layanan
FUNGSI PELAKSANAAN
ANGGARAN
Pelayanan Prima melalui Manajemen Pelaksanaan
Anggaran yang Efektif dan Efisien
• dicapai dengan melakukan penyelesaian pengesahan DIPA secara tepat
waktu, pengesahan revisi dokumen pelaksanaan anggaran secara tepat
waktu dan rekonsiliasi realisasi APBN

Optimalisasi Monitoring dan Evaluasi
• dilakukan dengan pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
anggaran dalam rangka percepatan tingkat penyerapan anggaran K/L
dan pengawasan atas kepatuhan dalam melaksanakan rencana
penarikan dana, dengan alur monitoring
FUNGSI PENGELOLAAN KAS
NEGARA
Pengelolaan Kas Negara yang
Optimal

Pengelolaan Perbendaharaan
Negara yang Efektif dan Efisien

Kegiatan Perencanaan Kas dan
Pengelolaan Likuiditas

• mempunyai sasaran untuk
mengoptimalisasi kas pemerintah dan
mengurangi cost of fund

• Melaksanakan koordinasi dengan unit
terkait
• Menyediakan dana yang tepat waktu dan
tepat jumlah
• Penyempurnaan proses bisnis pengelolaan
kas negara

• kegiatan analisa pengelolaan kas yang
dikoordinir oleh Treasury Liquidity Unit
dan melibatkan unit-unit yang mempunyai
authority di bidang penerimaan dan
pengeluaran

Kegiatan Analisa Ekonomi
• kegiatan Risk Assessment serta Penetapan
Strategi Investasi dan Pengelolaan
Portofolio
FUNGSI PENGELOLAAN KAS
NEGARA
Kegiatan Eksekusi/ Transaksi
• kegiatan eksekusi sebagai tindak lanjut atas rekomendasi dari Middle Office

Kegiatan Settlement
• kegiatan pencatatan/akuntansi atas cash flow serta managing bank accounts
baik penerimaan maupun pengeluaran yang dikoordinir oleh Back Office

Optimalisasi Monitoring dan Evaluasi
• dilakukan dengan melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap
pengelolaan kas negara dengan cara melakukan monitoring dan evaluasi
FUNGSI SISTEM MANAJEMEN
INVESTASI
Investasi pemerintah yang optimal bagi sektor riil
• Penyempurnaan dan pengembangan pengelolaan penerimaan
pembiayaan dan PNBP penerusan pinjaman
• Pencairan RDI ke RKUN dan pencairan jasa bank
• Evaluasi pelaksanaan pembiayaan penerusan pinjaman
• Penyempurnaan dan mengembangkan istem informasi penerusan
pinjaman
• Peningkatan progres penyelesaian tunggakan piutang
FUNGSI SISTEM MANAJEMEN
INVESTASI
Optimalisasi Penyaluran Dana Investasi
• Optimalisasi Pendapatan Negara yang berasal dari Pengembalian Pinjaman dan
Penerusan Pinjaman
• Penyelesaian Piutang Negara yang bersumber dari RDI/RPD/SLA yang
berkelanjutan
• Peningkatan transparansi pengelolaan keuangan penerusan pinjaman yang
akuntabel dan wajar
• Penyempurnaan tingkat kesehatan keuangan dan kemampuan manajerial
keuangan BUMN/BUMD dan Pemda
• Penggunaan mekanisme on-budget dalam pengelolaan pinjaman kepada
BUMN/BUMD/Pemda
FUNGSI SISTEM MANAJEMEN
INVESTASI
Optimalisasi Penyaluran Dana Investasi
• Peningkatan kinerja operator investasi pemerintah yang semakin
professional, kepastian hukum, transparan, dan akuntabel dalam
memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan /atau manfaat lainnya
• Peningkatan kapasitas SDM stakeholder khususnya
BUMN/PDAM/Pemda dalam melakukan pengelolaan pinjaman
• Penurunan tingkat risiko gagal dalam pengembalian dana dibidang
investasi, pinjaman, dan kredit program
• Penyediaan dan penyaluran dana investasi pemerintah, penerusan
pinjaman dan kredit program yang sesuai dengan program dan
kebijakan yang telah ditetapkan
FUNGSI BADAN LAYANAN UMUM
Penerapan pengelolaan keuangan BLU yang efektif
•
•
•
•

Penyempurnaan boundarries dan redefinisi BLU
Penyempurnaan regulasi dan tata kelola pengelolaan keuangan BLU
Penetapan kriteria-kriteria kualitatif dalam mekanisme penilaian kinerja keuangan
Penetapan desain penilaian kinerja dan keuangan satker PK-BLU

Tingkat Kepuasan Pelayanan yang Tinggi
• dicapai dengan melakukan penyempurnaan norma waktu penetapan satker BLU

Pelayanan prima melalui peningkatan kinerja pelayanan publik
• dicapai dengan secara konsisten melakukan pengimplementasian norma waktu penetapan satker BLU

Tingkat Kepatuhan dan Penegakan Hukum
• dicapai dengan melakukan bimbingan dan sosialisasi kepada satker BLU
FUNGSI AKUNTANSI DAN
PELAPORAN KEUANGAN
Pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel
• Penyelesaian LKPP (unaudited) secara tepat waktu
• Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan
Kementerian Negara/Lembaga (LKKL)
• LKPP Tahun 2010 ditargetkan mendapatkan opini audit WDP. Sementara jumlah LKKL yang
mendapatkan Opini Audit WTP dapat naik dari 45 menjadi 50 LKKL, dan yang Disclaimer turun dari 8
menjadi 3.
• LKPP Tahun 2011 ditargetkan mendapatkan opini audit WTP, dan LKKL seluruhnya mendapatkan opini
audit WTP sesuai dengan kontrak kinerja para Menteri/Pimpinan Lembaga anggota Kabinet Indonesia
Bersartu II dengan Presiden RI.
• Penerapan Standar Akuntansi Berbasis Akrual secara bertahap.
• Tahun 2011-2012 adalah tahun pengembangan kebijakan akuntansi, prosedur, guidelines, proses
bisnis, sistem akuntansi berbasis akrual serta pengembangan IT.
FUNGSI AKUNTANSI DAN
PELAPORAN KEUANGAN
Pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel
• Pada tahun 2013 ditargetkan bahwa telah diadakan piloting pada beberapa K/L untuk
penerapan akuntansi berbasis akrual, sementara untuk LK BUN diharapkan dapat parallel untuk
penerapan basis akrual dan Cash Towards Accrual (CTA), serta ujicoba konsolidasi LKBUN akrual.
• Pada tahun 2014 ditargetkan seluruh KL dan BUN telah parallel run dalam penerapan akuntansi
berbasis akrual dan CTA, namun untuk proses audit adalah yang berbasis CTA.
• Penyelesaian RUU Pelaksanaan Pertanggungjawaban APBN secara tepat waktu.
• Penyusunan harmonisasi strategi penerapan akuntansi akrual dan penerapan SPAN agar SPAN
dan Akuntansi Akrual dapat berjalan seiring dan memberikan hasil yang optimal bagi organisasi.
• Pemanfaatan secara optimal laporan keuangan sebagai alat pengambilan keputusan.
• Peningkatan peran Laporan Keuangan sebagai alat pengambil keputusan manajerial.
FUNGSI AKUNTANSI DAN
PELAPORAN KEUANGAN
Transparansi Pengelolaan Keuangan Negara
• dicapai dengan melakukan pembinaan terhadap instansi dalam bentuk pengembangan kapasitas pengelola
akuntasi di K/L dan pembentukan coaching clinic akuntansi

Optimalisasi Monitoring dan Evaluasi
• dicapai dengan meningkatkan kapabilitas K/L dalam bidang akuntansi dan pelaporan keuangan untuk mematuhi
standar, sistem dan prosedur akuntansi pemerintah secara konsisten

Tingkat Kepatuhan dan Penegakan Hukum
• Melakukan pembinaan dan asistensi terhadap instansi serta secara periodik melakukan koordinasi dan asistensi
penyusunan Laporan Keuangan dengan kementerian/lembaga dan Kuasa BUN (tingkat daerah hingga tingkat
pusat).
• Merumuskan reward and punishment terkait penyampaian laporan keuangan
FUNGSI SISTEM
PERBENDAHARAAN
Penerapan sistem perbendaharaan yang handal dan modern
• Meningkatkan proses harmonisasi dan sinkronisasi peraturan dan pengembangan proses bisnis
• Memfungsikan Data Recovery Center secara optimal

Tingkat Kepuasan Pelanggan yang Tinggi
• dicapai dengan melakukan penyediaan sistem perbendaharaan yang handal dalam melakukan perbaikan layanan
dalam memenuhi janji layanan secara konsisten dan responsif atas kebutuhan pengguna layanan

Kajian dan Perumusan Kebijakan yang Tinggi
• Penyusunan dan perumusan peraturan, pedoman pelaksanaan, dan petunjuk teknis di bidang perbendaharaan
negara.
• Pengkajian, evaluasi, harmonisasi, standardisasi dan sinkronisasi peraturan dan proses bisnis secara
menyeluruh, efektif dan applicable dalam framework satu kesatuan keorganisasian yang utuh.
• Penyusunan dan pengembangan proses bisnis perbendaharaan yang dapat diimplementasikan untuk mendukung
terciptanya Sistem Perbendaharaan yang terintegrasi.
FUNGSI SISTEM
PERBENDAHARAAN
Peningkatan kapasitas pengelola keuangan negara
• Percepatan pembentukan jabatan fungsional penyuluh perbendaharaan dalam
rangkan capacity building bagistakeholders Ditjen Perbendaharaan.
• Pengembangan kajian terkait peningkatan kapasitas Pengelola Keuangan Negara
khususnya dalam menjalankan peran Ditjen Perbendaharaan selaku kuasa BUN

Optimalisasi monitoring dan evaluasi
• Sasaran Strategis ini dilakukan dengan memantau penerapan sistem perbendaharaan
dengan mengidentifikasi permasalahan/kendala di lapangan dan kebutuhan
stakeholder sebagai umpan balik untuk penyempurnaan dan pengembangan sistem
perbendaharaan
FUNGSI TRANSFORMASI
PERBENDAHARAAN
Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang terintegrasi
• Membangun sistem database yang terintegrasi pada KPPN, Kanwil, dan Kantor Pusat
Ditjen Perbendaharaan.
• Menyusun rancangan aplikasi dan implementasi program SPAN secara penuh, terkait
business process improvement dan teknologi informasi.
• Menyiapkan hardware TI yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan untuk
mendukung SPAN.
• Mengoptimalkan pelaksanaan CMC sehingga terbangun komitmen bersama dan
awareness mengenai SPAN.
• Menyusun pengintegrasian SPAN dengan aplikasi satker serta mempersiapkan
jaringan komunikasi antara SPAN dan satker.
FUNGSI TRANSFORMASI
PERBENDAHARAAN
Penerapan sistem perbendaharaan yang handal dan
modern
• Menyusun dan memutakhirkan modul-modul untuk mengawal program
SPAN sebagai future vision proses bisnis.
• Menyiapkan Sistem Akuntansi berbasis Akrual pada SPAN dengan
menyelaraskan Standar COTS dengan kebijakan dan sistem akuntansi
berbasis akrual.
• Melakukan review dan analisis dampak perubahan proses bisnis terhadap
peraturan perundangan, organisasi dan sumber daya manusia.
• Melanjutkan kajian-kajian serta komunikasi dengan negara lain yang telah
sukses mengimplementasikan IFMIS sebagai langkah strategis
mewujudkan sistem yang modern berdasarkan best practices.
SUSUNAN ORGANISASI
Sekretariat Direktorat Jenderal;
Direktorat Pelaksanaan Anggaran;
Direktorat Pengelolaan Kas Negara;
Direktorat Sistem Manajemen Investasi;

Direktorat Pembinaan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;
Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan;
Direktorat Sistem Perbendaharaan; dan
Direktorat Transformasi Perbendaharaan.
SEKRETARIAT DIREKTORAT
JENDERAL
Tugas:
Mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

Tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada semua unsur di
Lingkungan direktorat jenderal.
DIREKTORAT PELAKSANAAN
ANGGARAN

Tugas:
•Merumuskan serta
melaksanakan kebijakan dan
standardisasi teknis di bidang
pelaksanaan anggaran.
DIREKTORAT PELAKSANAAN
ANGGARAN
Fungsi:
• Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pelaksanaan anggaran;
• Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pelaksanaan anggaran;
• Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pelaksanaan anggaran;
• Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pelaksanaan anggaran; dan
• Pelaksanaan urusan tata usaha direktorat.
DIREKTORAT PENGELOLAAN KAS
NEGARA

Tugas:
•Merumuskan serta
melaksanakan kebijakan dan
standardisasi teknis di bidang
pengelolaan kas negara.
DIREKTORAT PENGELOLAAN KAS
NEGARA

Fungsi:
Penyiapan
perumusan
kebijakan di
bidang
pengelolaan kas
negara;

Penyiapan
Penyiapan
Penyiapan
penyusunan
pemberian
pelaksanaan
Pelaksanaan
norma, standar, bimbingan teknis
kebijakan di
prosedur, dan
dan evaluasi di
urusan tata
bidang
kriteria di bidang
bidang
usaha direktorat.
pengelolaan kas
pengelolaan kas pengelolaan kas
negara;
negara;
negara; dan
DIREKTORAT SISTEM MANAJEMEN
INVESTASI

Tugas:
• Merumuskan serta
melaksanakan
kebijakan dan
standardisasi teknis
di bidang sistem
manajemen
investasi
DIREKTORAT SISTEM MANAJEMEN
INVESTASI

Fungsi:

Penyiapan perumusan kebijakan di bidang sistem manajemen investasi;
Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang sistem manajemen
investasi;
Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di
bidang sistem manajemen investasi;
Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sistem
manajemeninvestasi; dan
Pelaksanaan urusan tata usaha direktorat.
DIREKTORAT PEMBINAAN
PENGELOLAAN KEUANGAN
BADAN LAYANAN UMUM
Tugas:
• Merumuskan serta melaksanakan
kebijakan dan standardisasi teknis di
bidang pembinaan pengelolaan
keuangan Badan Layanan Umum (BLU).
DIREKTORAT PEMBINAAN
PENGELOLAAN KEUANGAN
BADAN LAYANAN UMUM
Fungsi:

Perumusan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan keuangan
Badan Layanan Umum (BLU);
Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan keuangan
Badan Layanan Umum (BLU);
Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pembinaan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU);
Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan
pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU); dan
Pelaksanaan urusan tata usaha direktorat
DIREKTORAT AKUNTANSI DAN
PELAPORAN KEUANGAN
Fungsi:

Penyiapan perumusan kebijakan di bidang akuntansi dan pelaporan
keuangan;
Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang akuntansi dan pelaporan
keuangan;
Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
akuntansi dan pelaporan keuangan;
Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
akuntansi dan pelaporan keuangan; dan
Pelaksanaan urusan tata usaha direktorat.
DIREKTORAT SISTEM
PERBENDAHARAAN

Fungsi:
• Penyiapan perumusan kebijakan di bidang sistem perbendaharaan;
• Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang sistem perbendaharaan;
• Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang sistem perbendaharaan;
• Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sistem perbendaharaan; dan
• Pelaksanaan urusan tata usaha direktorat.
DIREKTORAT TRANSFORMASI
PERBENDAHARAAN

Tugas:
•Merumuskan serta melaksanakan
kebijakan dan standardisasi teknis di
bidang transformasi perbendaharaan.
DIREKTORAT TRANSFORMASI
PERBENDAHARAAN
Fungsi:
• Penyiapan perumusan kebijakan di bidang transformasi
perbendaharaan;
• Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang transformasi
perbendaharaan;
• Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria di bidang transformasi perbendaharaan;
• Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di
bidang transformasi perbendaharaan; dan
• Pelaksanaan urusan tata usaha direktorat.
SEKRETARIAT DIREKTORAT
JENDERAL
Fungsi:
• Koordinasi kegiatan direktorat jenderal;
• Koordinasi penyusunan peraturan perbendaharaan;
• Penyelenggaraan pengelolaan urusan organisasi dan ketatalaksanaan,kepegawaian, dan keuangan,
serta pembinaan jabatanfungsional pada direktorat jenderal;
• Pelaksanaan pengembangan pegawai direktorat jenderal;
• Koordinasi penyusunan rencana kerja, rencana strategik, dan laporan akuntabilitas kinerja direktorat
jenderal;
• Koordinasi dan pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan aparat pengawasan fungsional dan
pengawasan masyarakat;
• Pelaksanaan tata usaha, kearsipan, dan dokumentasi direktorat jenderal;
• Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan direktorat jenderal.
DIREKTORAT AKUNTANSI DAN
PELAPORAN KEUANGAN
Tugas:

Merumuskan serta
melaksanakan kebijakan
dan standardisasi teknis di
bidang akuntansi dan
pelaporan keuangan.
DIREKTORAT SISTEM
PERBENDAHARAAN

Tugas:
•Merumuskan serta melaksanakan
kebijakan dan standardisasi teknis
di bidang sistem perbendaharaan.
Tugas dan Fungsi Kanwil Ditjen
Perbendaharaan
Berdasarkan PMK No. 169/PMK.01/ 2012, Kantor Wilayah
menyelenggarakan fungsi:
• Penelaahan, pengesahan, dan revisi dokumen pelaksanaan anggaran
serta penyampaian pelaksanaannya kepada instansi yang telah
ditentukan;
• Penelaahan dan penilaian keserasian antara dokumen pelaksanaan
anggaran dengan pelaksanaan di daerah;
• Pemberian bimbingan teknis pelaksanaan dan penatausahaan anggaran;
• Pemantauan realisasi pelaksanaan anggaran;
• Pembinaan teknis sistem akuntansi;
• Pelaksanaan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan pemerintah;
Tugas dan Fungsi Kanwil Ditjen
Perbendaharaan
Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penyaluran dana perimbangan;
Pembinaan pengelolaan keuangan badan layanan umum (BLU);
Pembinaan pengelolaan penerimaan negara bukan pajak;
Pelaksanaan pengelolaan dana investasi dan pinjaman kepada daerah;
Tugas dan Fungsi Kanwil Ditjen
Perbendaharaan
Pengawasan kewenangan dan pelaksanaan teknis perbendaharaan dan bendahara umum negara;
Pelaksanaan verifikasi atas pertanggungjawaban belanja program pensiun;
Verifikasi dan penatausahaan atas pertanggungjawaban dana Perhitungan Fihak Ketiga (PFK);
Pelaksanaan kehumasan; dan
Pelaksanaan administrasi Kantor Wilayah.
STRUKTUR ORGANISASI KANWIL
DITJEN PERBENDAHARAAN

Bagian
Umum

Bidang
Pembinaan
Pelaksanaan
Anggaran I

Bidang
Pembinaan
Pelaksanaan
Anggaran II

Bidang
Pembinaan
Akuntansi
dan
Pelaporan
Keuangan

Bidang
Supervisi
KPPN dan
Kepatuhan
Internal

Kelompok
Jabatan
Fungsional
JENIS KPPN
KPPN Tipe A1;
KPPN Tipe A2;
KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah;
KPPN Khusus Penerimaan; dan
KPPN Khusus Investasi.
KPPN A1 dan A2
Melaksanakan kewenangan perbendaharaan
dan bendahara umum negara, penyaluran
pembiayaan atas beban anggaran, serta
penatausahaan penerimaan dan
pengeluaran anggaran melalui dan dari kas
negara berdasarkan peraturan perundangundangan.
KPPN A1

Subbagian Umum

Seksi Pencairan
Dana

Seksi Manajemen
Satker dan
Kepatuhan Internal

Seksi Bank

Seksi Verifikasi dan
Akuntansi
KPPN A2
Subbagian Umum;
Seksi Pencairan Dana dan Manajemen Satker;
Seksi Bank;
Seksi Verifikasi, Akuntansi, dan Kepatuhan Internal; dan
Kelompok Jabatan Fungsional
KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah
Instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Pengelolaan Kas Negara.

Melaksanakan penyaluran pembiayaan atas beban anggaran untuk dana
yang berasal dari luar dan dalam negeri secara lancar, transparan, dan
akuntabel serta melaksanakan kewenangan perbendaharaan dan
bendahara umum negara, penyaluran pembiayaan atas beban anggaran,
serta penatausahaan penerimaan dan pengeluaran anggaran melalui dan
dari kas negara berdasarkan peraturan perundang-undangan
KPPN Khusus Penerimaan
Instansi vertikal Direktorat
Jenderal Perbendaharaan
yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada
Direktur Pengelolaan Kas
Negara.

Melaksanakan penerimaan,
pengelolaan, pelaporan, dan
rekonsiliasi transaksi data
penerimaan serta
penatausahaan penerimaan
negara melalui dan dari kas
negara berdasarkan
peraturan perundangundangan
KPPN Khusus Investasi
Instansi vertikal Direktorat
Jenderal Perbendaharaan yang
berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada
Direktur Sistem Manajemen
Investasi.

Melaksanakan penatausahaan
naskah perjanjian investasi,
penyaluran dana investasi
pemerintah, penghitungan,
penagihan, dan penerbitan
perintah membayar investasi
pemerintah, penerusan
pinjaman, kredit program, dan
investasi lainnya.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Malaysia Accrued Government Accounting
Malaysia Accrued Government AccountingMalaysia Accrued Government Accounting
Malaysia Accrued Government AccountingMNorazizi HM
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi Pemerintah PusatSistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi Pemerintah PusatSujatmiko Wibowo
 
Taklimat kesedaran perakaunan_akruan_negeri1
Taklimat kesedaran perakaunan_akruan_negeri1Taklimat kesedaran perakaunan_akruan_negeri1
Taklimat kesedaran perakaunan_akruan_negeri1Man Tok
 
Pedoman umum sistem akuntansi pemerintah
Pedoman umum sistem akuntansi pemerintahPedoman umum sistem akuntansi pemerintah
Pedoman umum sistem akuntansi pemerintahAmbara Sugama
 
Pencatatan transaksi RPK-BUN-KPPN
Pencatatan transaksi RPK-BUN-KPPNPencatatan transaksi RPK-BUN-KPPN
Pencatatan transaksi RPK-BUN-KPPNAhmad Abdul Haq
 
Kerangka umum Standar Akuntansi Pemerintah Pusat
Kerangka umum Standar Akuntansi Pemerintah PusatKerangka umum Standar Akuntansi Pemerintah Pusat
Kerangka umum Standar Akuntansi Pemerintah PusatDian N
 
STRATEGI MENCAPAI OPINI WTP LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT (LKPP)
STRATEGI MENCAPAI OPINI WTP LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT (LKPP)STRATEGI MENCAPAI OPINI WTP LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT (LKPP)
STRATEGI MENCAPAI OPINI WTP LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT (LKPP)Beta Uliansyah
 
Progress agenda reformasi tata pemerintahan dasar pemerintah kota palangka raya
Progress agenda reformasi tata pemerintahan dasar pemerintah kota palangka rayaProgress agenda reformasi tata pemerintahan dasar pemerintah kota palangka raya
Progress agenda reformasi tata pemerintahan dasar pemerintah kota palangka rayaMellianae Merkusi
 
SAPP - Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
SAPP - Sistem Akuntansi Pemerintah PusatSAPP - Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
SAPP - Sistem Akuntansi Pemerintah PusatTatang Suwandi
 
04 tindak lanjut-temuan-bpk
04 tindak lanjut-temuan-bpk04 tindak lanjut-temuan-bpk
04 tindak lanjut-temuan-bpkYonk Leto
 
Penatausahaan Transaksi dan Rekonsiliasi Bank Rekening KPPN pada SPAN
Penatausahaan Transaksi dan Rekonsiliasi Bank Rekening KPPN pada SPANPenatausahaan Transaksi dan Rekonsiliasi Bank Rekening KPPN pada SPAN
Penatausahaan Transaksi dan Rekonsiliasi Bank Rekening KPPN pada SPANAhmad Abdul Haq
 
Slides MStrategi Pengembangan Kapasitas SDM Pemerintah Daerah dalam Mewujudka...
Slides MStrategi Pengembangan Kapasitas SDM Pemerintah Daerah dalam Mewujudka...Slides MStrategi Pengembangan Kapasitas SDM Pemerintah Daerah dalam Mewujudka...
Slides MStrategi Pengembangan Kapasitas SDM Pemerintah Daerah dalam Mewujudka...azetra
 
Standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
Standar akuntansi pemerintahan berbasis akrualStandar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
Standar akuntansi pemerintahan berbasis akrualNadia Amelia
 
Modul manajemen dipa satker
Modul manajemen dipa satkerModul manajemen dipa satker
Modul manajemen dipa satkerSai Jawa Tengah
 
Pemantauan Kinerja Pemerintah Daerah di NTB Menyelesaikan Rekomendasi BPK RI ...
Pemantauan Kinerja Pemerintah Daerah di NTB Menyelesaikan Rekomendasi BPK RI ...Pemantauan Kinerja Pemerintah Daerah di NTB Menyelesaikan Rekomendasi BPK RI ...
Pemantauan Kinerja Pemerintah Daerah di NTB Menyelesaikan Rekomendasi BPK RI ...Fitra Ntb
 

Was ist angesagt? (20)

Mengenal Lebih Jauh SPAN
Mengenal Lebih Jauh SPANMengenal Lebih Jauh SPAN
Mengenal Lebih Jauh SPAN
 
SAPP
SAPPSAPP
SAPP
 
Malaysia Accrued Government Accounting
Malaysia Accrued Government AccountingMalaysia Accrued Government Accounting
Malaysia Accrued Government Accounting
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi Pemerintah PusatSistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
 
Taklimat kesedaran perakaunan_akruan_negeri1
Taklimat kesedaran perakaunan_akruan_negeri1Taklimat kesedaran perakaunan_akruan_negeri1
Taklimat kesedaran perakaunan_akruan_negeri1
 
Pedoman umum sistem akuntansi pemerintah
Pedoman umum sistem akuntansi pemerintahPedoman umum sistem akuntansi pemerintah
Pedoman umum sistem akuntansi pemerintah
 
Pencatatan transaksi RPK-BUN-KPPN
Pencatatan transaksi RPK-BUN-KPPNPencatatan transaksi RPK-BUN-KPPN
Pencatatan transaksi RPK-BUN-KPPN
 
Modul span
Modul spanModul span
Modul span
 
Kerangka umum Standar Akuntansi Pemerintah Pusat
Kerangka umum Standar Akuntansi Pemerintah PusatKerangka umum Standar Akuntansi Pemerintah Pusat
Kerangka umum Standar Akuntansi Pemerintah Pusat
 
STRATEGI MENCAPAI OPINI WTP LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT (LKPP)
STRATEGI MENCAPAI OPINI WTP LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT (LKPP)STRATEGI MENCAPAI OPINI WTP LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT (LKPP)
STRATEGI MENCAPAI OPINI WTP LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT (LKPP)
 
Progress agenda reformasi tata pemerintahan dasar pemerintah kota palangka raya
Progress agenda reformasi tata pemerintahan dasar pemerintah kota palangka rayaProgress agenda reformasi tata pemerintahan dasar pemerintah kota palangka raya
Progress agenda reformasi tata pemerintahan dasar pemerintah kota palangka raya
 
SAPP - Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
SAPP - Sistem Akuntansi Pemerintah PusatSAPP - Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
SAPP - Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
 
04 tindak lanjut-temuan-bpk
04 tindak lanjut-temuan-bpk04 tindak lanjut-temuan-bpk
04 tindak lanjut-temuan-bpk
 
Penatausahaan Transaksi dan Rekonsiliasi Bank Rekening KPPN pada SPAN
Penatausahaan Transaksi dan Rekonsiliasi Bank Rekening KPPN pada SPANPenatausahaan Transaksi dan Rekonsiliasi Bank Rekening KPPN pada SPAN
Penatausahaan Transaksi dan Rekonsiliasi Bank Rekening KPPN pada SPAN
 
Slides MStrategi Pengembangan Kapasitas SDM Pemerintah Daerah dalam Mewujudka...
Slides MStrategi Pengembangan Kapasitas SDM Pemerintah Daerah dalam Mewujudka...Slides MStrategi Pengembangan Kapasitas SDM Pemerintah Daerah dalam Mewujudka...
Slides MStrategi Pengembangan Kapasitas SDM Pemerintah Daerah dalam Mewujudka...
 
Standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
Standar akuntansi pemerintahan berbasis akrualStandar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
Standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
 
Spip reviu
Spip reviuSpip reviu
Spip reviu
 
Modul manajemen dipa satker
Modul manajemen dipa satkerModul manajemen dipa satker
Modul manajemen dipa satker
 
Bagan Akun Standar
Bagan Akun StandarBagan Akun Standar
Bagan Akun Standar
 
Pemantauan Kinerja Pemerintah Daerah di NTB Menyelesaikan Rekomendasi BPK RI ...
Pemantauan Kinerja Pemerintah Daerah di NTB Menyelesaikan Rekomendasi BPK RI ...Pemantauan Kinerja Pemerintah Daerah di NTB Menyelesaikan Rekomendasi BPK RI ...
Pemantauan Kinerja Pemerintah Daerah di NTB Menyelesaikan Rekomendasi BPK RI ...
 

Ähnlich wie Area Kunci Ditjen Perbendaharaan

Slide reviu lk l
Slide reviu lk lSlide reviu lk l
Slide reviu lk lTri Haryati
 
Slide reviu lk lengkap
Slide reviu lk lengkapSlide reviu lk lengkap
Slide reviu lk lengkapTri Haryati
 
3. Pengelolaan Keuangan Madrasah.pptx
3. Pengelolaan Keuangan Madrasah.pptx3. Pengelolaan Keuangan Madrasah.pptx
3. Pengelolaan Keuangan Madrasah.pptxsmpn1kiarapedesproje
 
annualreporttrbp-2012.pdf
annualreporttrbp-2012.pdfannualreporttrbp-2012.pdf
annualreporttrbp-2012.pdfiadiputro
 
Akrual osp
Akrual ospAkrual osp
Akrual ospResnaEka
 
Pengeualaran Daerah Efektif
Pengeualaran Daerah EfektifPengeualaran Daerah Efektif
Pengeualaran Daerah Efektifguest5fc123f
 
Pengeualaran Daerah Efektif
Pengeualaran Daerah EfektifPengeualaran Daerah Efektif
Pengeualaran Daerah Efektifguest5fc123f
 
4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptx
4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptx4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptx
4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptxWakhyudi
 
Standar akuntansi keuangan
Standar akuntansi keuanganStandar akuntansi keuangan
Standar akuntansi keuanganGung Arii
 
BADAN LAYANAN UMUM-AKNT SEKTOR PUBLIK
BADAN LAYANAN UMUM-AKNT SEKTOR PUBLIKBADAN LAYANAN UMUM-AKNT SEKTOR PUBLIK
BADAN LAYANAN UMUM-AKNT SEKTOR PUBLIKrohima _yesung
 
Perkembangan psak sak etap dan psap
Perkembangan psak sak etap dan psapPerkembangan psak sak etap dan psap
Perkembangan psak sak etap dan psappadlah1984
 
[[RTM3 (4)-1.docx
[[RTM3 (4)-1.docx[[RTM3 (4)-1.docx
[[RTM3 (4)-1.docxIslanMuza
 

Ähnlich wie Area Kunci Ditjen Perbendaharaan (20)

Slide reviu lk l
Slide reviu lk lSlide reviu lk l
Slide reviu lk l
 
Tugas asp 4 c akt (1)
Tugas asp 4 c akt (1)Tugas asp 4 c akt (1)
Tugas asp 4 c akt (1)
 
Slide reviu lk lengkap
Slide reviu lk lengkapSlide reviu lk lengkap
Slide reviu lk lengkap
 
Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor PublikAkuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor Publik
 
3. Pengelolaan Keuangan Madrasah.pptx
3. Pengelolaan Keuangan Madrasah.pptx3. Pengelolaan Keuangan Madrasah.pptx
3. Pengelolaan Keuangan Madrasah.pptx
 
annualreporttrbp-2012.pdf
annualreporttrbp-2012.pdfannualreporttrbp-2012.pdf
annualreporttrbp-2012.pdf
 
Peran apip inspektorat jenderal dalam redesign sistem penganggaran
Peran apip inspektorat jenderal dalam redesign sistem penganggaranPeran apip inspektorat jenderal dalam redesign sistem penganggaran
Peran apip inspektorat jenderal dalam redesign sistem penganggaran
 
Akrual osp
Akrual ospAkrual osp
Akrual osp
 
Pengeualaran Daerah Efektif
Pengeualaran Daerah EfektifPengeualaran Daerah Efektif
Pengeualaran Daerah Efektif
 
Pengeualaran Daerah Efektif
Pengeualaran Daerah EfektifPengeualaran Daerah Efektif
Pengeualaran Daerah Efektif
 
Akuntabilitas Dana APBN
Akuntabilitas Dana APBNAkuntabilitas Dana APBN
Akuntabilitas Dana APBN
 
Bab iii fix
Bab iii fixBab iii fix
Bab iii fix
 
4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptx
4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptx4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptx
4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptx
 
Standar akuntansi keuangan
Standar akuntansi keuanganStandar akuntansi keuangan
Standar akuntansi keuangan
 
Reformasi birokrasi
Reformasi birokrasiReformasi birokrasi
Reformasi birokrasi
 
BADAN LAYANAN UMUM-AKNT SEKTOR PUBLIK
BADAN LAYANAN UMUM-AKNT SEKTOR PUBLIKBADAN LAYANAN UMUM-AKNT SEKTOR PUBLIK
BADAN LAYANAN UMUM-AKNT SEKTOR PUBLIK
 
Akauntabiliti
Akauntabiliti Akauntabiliti
Akauntabiliti
 
Perkembangan psak sak etap dan psap
Perkembangan psak sak etap dan psapPerkembangan psak sak etap dan psap
Perkembangan psak sak etap dan psap
 
ppt.pptx
ppt.pptxppt.pptx
ppt.pptx
 
[[RTM3 (4)-1.docx
[[RTM3 (4)-1.docx[[RTM3 (4)-1.docx
[[RTM3 (4)-1.docx
 

Mehr von Deady Rizky Yunanto

Measurement of Asset and Liabilities
Measurement of Asset and LiabilitiesMeasurement of Asset and Liabilities
Measurement of Asset and LiabilitiesDeady Rizky Yunanto
 
Conceptual Framework in Accounting
Conceptual Framework in AccountingConceptual Framework in Accounting
Conceptual Framework in AccountingDeady Rizky Yunanto
 
Behavioral Research in Accounting
Behavioral Research in AccountingBehavioral Research in Accounting
Behavioral Research in AccountingDeady Rizky Yunanto
 
Metodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Metodologi Penelitian - Statistik DeskriptifMetodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Metodologi Penelitian - Statistik DeskriptifDeady Rizky Yunanto
 
Pengaruh Pengeluaran Konsumsi Dan Investasi Pemerintah Terhadap Pertumbuhan E...
Pengaruh Pengeluaran Konsumsi Dan Investasi Pemerintah Terhadap Pertumbuhan E...Pengaruh Pengeluaran Konsumsi Dan Investasi Pemerintah Terhadap Pertumbuhan E...
Pengaruh Pengeluaran Konsumsi Dan Investasi Pemerintah Terhadap Pertumbuhan E...Deady Rizky Yunanto
 
Metodologi Penelitian - Instrumen Pengumpulan Data
Metodologi Penelitian - Instrumen Pengumpulan DataMetodologi Penelitian - Instrumen Pengumpulan Data
Metodologi Penelitian - Instrumen Pengumpulan DataDeady Rizky Yunanto
 
Metodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
Metodologi Penelitian - Cara Membuat KuisionerMetodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
Metodologi Penelitian - Cara Membuat KuisionerDeady Rizky Yunanto
 
Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Perimbangan Terhadap Pertumbuhan Ek...
 Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Perimbangan Terhadap Pertumbuhan Ek... Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Perimbangan Terhadap Pertumbuhan Ek...
Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Perimbangan Terhadap Pertumbuhan Ek...Deady Rizky Yunanto
 
Analisis Pengaruh Belanja Daerah terhadap Inflasi Daerah
Analisis Pengaruh Belanja Daerah terhadap Inflasi DaerahAnalisis Pengaruh Belanja Daerah terhadap Inflasi Daerah
Analisis Pengaruh Belanja Daerah terhadap Inflasi DaerahDeady Rizky Yunanto
 
Analisis Pengaruh Equalization Grant dan Sumber Kemandiian Fiskal Terhadap Be...
Analisis Pengaruh Equalization Grant dan Sumber Kemandiian Fiskal Terhadap Be...Analisis Pengaruh Equalization Grant dan Sumber Kemandiian Fiskal Terhadap Be...
Analisis Pengaruh Equalization Grant dan Sumber Kemandiian Fiskal Terhadap Be...Deady Rizky Yunanto
 
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Investigatif
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan InvestigatifPemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Investigatif
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan InvestigatifDeady Rizky Yunanto
 
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Dengan Tujuan TertentuPemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Dengan Tujuan TertentuDeady Rizky Yunanto
 
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pelaporan Pemeriksaan Kinerja
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pelaporan Pemeriksaan KinerjaPemeriksaan Keuangan Negara - Pelaporan Pemeriksaan Kinerja
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pelaporan Pemeriksaan KinerjaDeady Rizky Yunanto
 
Pemeriksaan Keuangan Negara - Perencanaan Pemeriksaan Kinerja
Pemeriksaan Keuangan Negara - Perencanaan Pemeriksaan KinerjaPemeriksaan Keuangan Negara - Perencanaan Pemeriksaan Kinerja
Pemeriksaan Keuangan Negara - Perencanaan Pemeriksaan KinerjaDeady Rizky Yunanto
 
Pemeriksaan Keuangan Negara - Perencanaan Pemeriksaan LKPP
Pemeriksaan Keuangan Negara - Perencanaan Pemeriksaan LKPPPemeriksaan Keuangan Negara - Perencanaan Pemeriksaan LKPP
Pemeriksaan Keuangan Negara - Perencanaan Pemeriksaan LKPPDeady Rizky Yunanto
 
Pemeriksaan Keuangan Negara - Keuangan Negara
Pemeriksaan Keuangan Negara - Keuangan NegaraPemeriksaan Keuangan Negara - Keuangan Negara
Pemeriksaan Keuangan Negara - Keuangan NegaraDeady Rizky Yunanto
 
Manajemen Risiko - Context Settings
Manajemen Risiko - Context SettingsManajemen Risiko - Context Settings
Manajemen Risiko - Context SettingsDeady Rizky Yunanto
 
Manajemen Risiko - Identifikasi Risiko
Manajemen Risiko - Identifikasi RisikoManajemen Risiko - Identifikasi Risiko
Manajemen Risiko - Identifikasi RisikoDeady Rizky Yunanto
 

Mehr von Deady Rizky Yunanto (20)

Positive Theory
Positive TheoryPositive Theory
Positive Theory
 
Measurement of Asset and Liabilities
Measurement of Asset and LiabilitiesMeasurement of Asset and Liabilities
Measurement of Asset and Liabilities
 
Expense Theory
Expense TheoryExpense Theory
Expense Theory
 
Conceptual Framework in Accounting
Conceptual Framework in AccountingConceptual Framework in Accounting
Conceptual Framework in Accounting
 
Behavioral Research in Accounting
Behavioral Research in AccountingBehavioral Research in Accounting
Behavioral Research in Accounting
 
Metodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Metodologi Penelitian - Statistik DeskriptifMetodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Metodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
 
Pengaruh Pengeluaran Konsumsi Dan Investasi Pemerintah Terhadap Pertumbuhan E...
Pengaruh Pengeluaran Konsumsi Dan Investasi Pemerintah Terhadap Pertumbuhan E...Pengaruh Pengeluaran Konsumsi Dan Investasi Pemerintah Terhadap Pertumbuhan E...
Pengaruh Pengeluaran Konsumsi Dan Investasi Pemerintah Terhadap Pertumbuhan E...
 
Metodologi Penelitian - Instrumen Pengumpulan Data
Metodologi Penelitian - Instrumen Pengumpulan DataMetodologi Penelitian - Instrumen Pengumpulan Data
Metodologi Penelitian - Instrumen Pengumpulan Data
 
Metodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
Metodologi Penelitian - Cara Membuat KuisionerMetodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
Metodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
 
Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Perimbangan Terhadap Pertumbuhan Ek...
 Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Perimbangan Terhadap Pertumbuhan Ek... Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Perimbangan Terhadap Pertumbuhan Ek...
Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Perimbangan Terhadap Pertumbuhan Ek...
 
Analisis Pengaruh Belanja Daerah terhadap Inflasi Daerah
Analisis Pengaruh Belanja Daerah terhadap Inflasi DaerahAnalisis Pengaruh Belanja Daerah terhadap Inflasi Daerah
Analisis Pengaruh Belanja Daerah terhadap Inflasi Daerah
 
Analisis Pengaruh Equalization Grant dan Sumber Kemandiian Fiskal Terhadap Be...
Analisis Pengaruh Equalization Grant dan Sumber Kemandiian Fiskal Terhadap Be...Analisis Pengaruh Equalization Grant dan Sumber Kemandiian Fiskal Terhadap Be...
Analisis Pengaruh Equalization Grant dan Sumber Kemandiian Fiskal Terhadap Be...
 
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Investigatif
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan InvestigatifPemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Investigatif
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Investigatif
 
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Dengan Tujuan TertentuPemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu
 
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pelaporan Pemeriksaan Kinerja
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pelaporan Pemeriksaan KinerjaPemeriksaan Keuangan Negara - Pelaporan Pemeriksaan Kinerja
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pelaporan Pemeriksaan Kinerja
 
Pemeriksaan Keuangan Negara - Perencanaan Pemeriksaan Kinerja
Pemeriksaan Keuangan Negara - Perencanaan Pemeriksaan KinerjaPemeriksaan Keuangan Negara - Perencanaan Pemeriksaan Kinerja
Pemeriksaan Keuangan Negara - Perencanaan Pemeriksaan Kinerja
 
Pemeriksaan Keuangan Negara - Perencanaan Pemeriksaan LKPP
Pemeriksaan Keuangan Negara - Perencanaan Pemeriksaan LKPPPemeriksaan Keuangan Negara - Perencanaan Pemeriksaan LKPP
Pemeriksaan Keuangan Negara - Perencanaan Pemeriksaan LKPP
 
Pemeriksaan Keuangan Negara - Keuangan Negara
Pemeriksaan Keuangan Negara - Keuangan NegaraPemeriksaan Keuangan Negara - Keuangan Negara
Pemeriksaan Keuangan Negara - Keuangan Negara
 
Manajemen Risiko - Context Settings
Manajemen Risiko - Context SettingsManajemen Risiko - Context Settings
Manajemen Risiko - Context Settings
 
Manajemen Risiko - Identifikasi Risiko
Manajemen Risiko - Identifikasi RisikoManajemen Risiko - Identifikasi Risiko
Manajemen Risiko - Identifikasi Risiko
 

Kürzlich hochgeladen

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 

Area Kunci Ditjen Perbendaharaan

  • 1. IDENTIFIKASI AREA KUNCI PADA DITJEN PERBENDAHARAAN TEAM DEADY, DIAN, PENDIK, RUTH
  • 3. SEJARAH 1945  Pejabatan Keuangan Awal orde baru  Deputi Bidang Anggaran 1948  Thesauri Negara 1962  Departemen Urusan Anggaran Negara 1966  Direktorat Jenderal Anggaran 2004  Direktorat Jenderal Perbendaharaan
  • 4. VISI Menjadi pengelola perbendaharaan negara yang profesional, modern, dan akuntabel guna mewujudkan manajemen keuangan pemerintah yang efektif dan efisien
  • 5. MISI Menciptakan fungsi pelaksanaan anggaran yang efektif. Mewujudkan pengelolaan kas yang efisien dan optimal. Menciptakan sistem manajemen investasi yang tepat sasaran. Mewujudkan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum yang fleksibel, efektif, dan akuntabel. Mewujudkan akuntansi keuangan negara yang akuntabel, transparan, tepat waktu dan akurat. Mewujudkan dukungan teknis perbendaharaan yang handal, terintegrasi, terotomatisasi, dan mudah diterapkan. Menyempurnakan proses bisnis sistem perbendaharaan sesuai best practice. Melaksanakan pemberdayaan dan integrasi seluruh sumber daya organisasi secara optimal.
  • 7. TUGAS Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang perbendaharaan negara.
  • 8. FUNGSI Perumusan kebijakan di bidang perbendaharaan negara; Pelaksanaan kebijakan di bidang perbendaharaan negara; Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perbendaharaan negara; Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perbendaharaan negara; dan Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
  • 9. ORGANISASI Pelayanan Prima • dicapai dengan merumuskan dan menciptakan layanan yang mampu memenuhi kebutuhan stakeholders. Peningkatan Kapasitas Pengelola Keuangan Negara • dicapai dengan melaksanakan kegiatan yang bersifat pembimbingan dan koordinasi terkait pengelolaan perbendaharaan negara kepada pengelola keuangan negara dengan metode-metode yang efisien, efektif, terukur, dan berkelanjutan
  • 10. ORGANISASI Pengembangan Organisasi yang Modern • Melakukan kajian yang terstruktur • Menyempurnakan dan menerapkan serta melakukan pengawasan intensif SOP • Menyusun profil risiko • Menyusun dan merumuskan serta diseminasi budaya organisasi • Mengembangkan iklim pembelajaran • Pemberdayaan fungsi Kanwil Pengelolaan Anggaran yang Optimal • Penerapan performance based budgeting • Meningkatkan akurasi perencanaan keuangan
  • 11. ORGANISASI Peningkatan Kualitas SDM • Meneruskan secara konsisten pembinaan dan internalisasi kode etik pegawai. • Meningkatkan jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan • Menerapkan Balanced Scorecard secara penuh (hall of fame) • Menyusun blue print manajemen SDM • Meningkatkan keterlibatan unit-unit vertikal dalam pengelolaan SDM secara optimal • Mengembangkan sistem informasi kepegawaian • Reformasi Birokrasi • Ditjen Perbendaharaan tidak hanya akan menyempurnakan roadmap manajemen sumber daya manusia dan SOP organisasi yang baru, tetapi juga future business process dalam kerangka best practice dan refromasi birokrasi
  • 12. FUNGSI PELAKSANAAN ANGGARAN Pelaksanaan Belanja Negara yang Optimal sasaran utamanya adalah pelaksanaan belanja negara yang optimal melalui penyempurnaan peraturan tentang penyusunan, penelaahan, dan pelaksanaan DIPA sesuai performance based budgeting dan MTEF Tingkat Kepuasan Pelanggan yang Tinggi dicapai dengan menyempurnakan dan menerapkan secara konsisten peraturan-peraturan dan ketepatan atas janji layanan
  • 13. FUNGSI PELAKSANAAN ANGGARAN Pelayanan Prima melalui Manajemen Pelaksanaan Anggaran yang Efektif dan Efisien • dicapai dengan melakukan penyelesaian pengesahan DIPA secara tepat waktu, pengesahan revisi dokumen pelaksanaan anggaran secara tepat waktu dan rekonsiliasi realisasi APBN Optimalisasi Monitoring dan Evaluasi • dilakukan dengan pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran dalam rangka percepatan tingkat penyerapan anggaran K/L dan pengawasan atas kepatuhan dalam melaksanakan rencana penarikan dana, dengan alur monitoring
  • 14. FUNGSI PENGELOLAAN KAS NEGARA Pengelolaan Kas Negara yang Optimal Pengelolaan Perbendaharaan Negara yang Efektif dan Efisien Kegiatan Perencanaan Kas dan Pengelolaan Likuiditas • mempunyai sasaran untuk mengoptimalisasi kas pemerintah dan mengurangi cost of fund • Melaksanakan koordinasi dengan unit terkait • Menyediakan dana yang tepat waktu dan tepat jumlah • Penyempurnaan proses bisnis pengelolaan kas negara • kegiatan analisa pengelolaan kas yang dikoordinir oleh Treasury Liquidity Unit dan melibatkan unit-unit yang mempunyai authority di bidang penerimaan dan pengeluaran Kegiatan Analisa Ekonomi • kegiatan Risk Assessment serta Penetapan Strategi Investasi dan Pengelolaan Portofolio
  • 15. FUNGSI PENGELOLAAN KAS NEGARA Kegiatan Eksekusi/ Transaksi • kegiatan eksekusi sebagai tindak lanjut atas rekomendasi dari Middle Office Kegiatan Settlement • kegiatan pencatatan/akuntansi atas cash flow serta managing bank accounts baik penerimaan maupun pengeluaran yang dikoordinir oleh Back Office Optimalisasi Monitoring dan Evaluasi • dilakukan dengan melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pengelolaan kas negara dengan cara melakukan monitoring dan evaluasi
  • 16. FUNGSI SISTEM MANAJEMEN INVESTASI Investasi pemerintah yang optimal bagi sektor riil • Penyempurnaan dan pengembangan pengelolaan penerimaan pembiayaan dan PNBP penerusan pinjaman • Pencairan RDI ke RKUN dan pencairan jasa bank • Evaluasi pelaksanaan pembiayaan penerusan pinjaman • Penyempurnaan dan mengembangkan istem informasi penerusan pinjaman • Peningkatan progres penyelesaian tunggakan piutang
  • 17. FUNGSI SISTEM MANAJEMEN INVESTASI Optimalisasi Penyaluran Dana Investasi • Optimalisasi Pendapatan Negara yang berasal dari Pengembalian Pinjaman dan Penerusan Pinjaman • Penyelesaian Piutang Negara yang bersumber dari RDI/RPD/SLA yang berkelanjutan • Peningkatan transparansi pengelolaan keuangan penerusan pinjaman yang akuntabel dan wajar • Penyempurnaan tingkat kesehatan keuangan dan kemampuan manajerial keuangan BUMN/BUMD dan Pemda • Penggunaan mekanisme on-budget dalam pengelolaan pinjaman kepada BUMN/BUMD/Pemda
  • 18. FUNGSI SISTEM MANAJEMEN INVESTASI Optimalisasi Penyaluran Dana Investasi • Peningkatan kinerja operator investasi pemerintah yang semakin professional, kepastian hukum, transparan, dan akuntabel dalam memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan /atau manfaat lainnya • Peningkatan kapasitas SDM stakeholder khususnya BUMN/PDAM/Pemda dalam melakukan pengelolaan pinjaman • Penurunan tingkat risiko gagal dalam pengembalian dana dibidang investasi, pinjaman, dan kredit program • Penyediaan dan penyaluran dana investasi pemerintah, penerusan pinjaman dan kredit program yang sesuai dengan program dan kebijakan yang telah ditetapkan
  • 19. FUNGSI BADAN LAYANAN UMUM Penerapan pengelolaan keuangan BLU yang efektif • • • • Penyempurnaan boundarries dan redefinisi BLU Penyempurnaan regulasi dan tata kelola pengelolaan keuangan BLU Penetapan kriteria-kriteria kualitatif dalam mekanisme penilaian kinerja keuangan Penetapan desain penilaian kinerja dan keuangan satker PK-BLU Tingkat Kepuasan Pelayanan yang Tinggi • dicapai dengan melakukan penyempurnaan norma waktu penetapan satker BLU Pelayanan prima melalui peningkatan kinerja pelayanan publik • dicapai dengan secara konsisten melakukan pengimplementasian norma waktu penetapan satker BLU Tingkat Kepatuhan dan Penegakan Hukum • dicapai dengan melakukan bimbingan dan sosialisasi kepada satker BLU
  • 20. FUNGSI AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN Pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel • Penyelesaian LKPP (unaudited) secara tepat waktu • Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) • LKPP Tahun 2010 ditargetkan mendapatkan opini audit WDP. Sementara jumlah LKKL yang mendapatkan Opini Audit WTP dapat naik dari 45 menjadi 50 LKKL, dan yang Disclaimer turun dari 8 menjadi 3. • LKPP Tahun 2011 ditargetkan mendapatkan opini audit WTP, dan LKKL seluruhnya mendapatkan opini audit WTP sesuai dengan kontrak kinerja para Menteri/Pimpinan Lembaga anggota Kabinet Indonesia Bersartu II dengan Presiden RI. • Penerapan Standar Akuntansi Berbasis Akrual secara bertahap. • Tahun 2011-2012 adalah tahun pengembangan kebijakan akuntansi, prosedur, guidelines, proses bisnis, sistem akuntansi berbasis akrual serta pengembangan IT.
  • 21. FUNGSI AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN Pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel • Pada tahun 2013 ditargetkan bahwa telah diadakan piloting pada beberapa K/L untuk penerapan akuntansi berbasis akrual, sementara untuk LK BUN diharapkan dapat parallel untuk penerapan basis akrual dan Cash Towards Accrual (CTA), serta ujicoba konsolidasi LKBUN akrual. • Pada tahun 2014 ditargetkan seluruh KL dan BUN telah parallel run dalam penerapan akuntansi berbasis akrual dan CTA, namun untuk proses audit adalah yang berbasis CTA. • Penyelesaian RUU Pelaksanaan Pertanggungjawaban APBN secara tepat waktu. • Penyusunan harmonisasi strategi penerapan akuntansi akrual dan penerapan SPAN agar SPAN dan Akuntansi Akrual dapat berjalan seiring dan memberikan hasil yang optimal bagi organisasi. • Pemanfaatan secara optimal laporan keuangan sebagai alat pengambilan keputusan. • Peningkatan peran Laporan Keuangan sebagai alat pengambil keputusan manajerial.
  • 22. FUNGSI AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN Transparansi Pengelolaan Keuangan Negara • dicapai dengan melakukan pembinaan terhadap instansi dalam bentuk pengembangan kapasitas pengelola akuntasi di K/L dan pembentukan coaching clinic akuntansi Optimalisasi Monitoring dan Evaluasi • dicapai dengan meningkatkan kapabilitas K/L dalam bidang akuntansi dan pelaporan keuangan untuk mematuhi standar, sistem dan prosedur akuntansi pemerintah secara konsisten Tingkat Kepatuhan dan Penegakan Hukum • Melakukan pembinaan dan asistensi terhadap instansi serta secara periodik melakukan koordinasi dan asistensi penyusunan Laporan Keuangan dengan kementerian/lembaga dan Kuasa BUN (tingkat daerah hingga tingkat pusat). • Merumuskan reward and punishment terkait penyampaian laporan keuangan
  • 23. FUNGSI SISTEM PERBENDAHARAAN Penerapan sistem perbendaharaan yang handal dan modern • Meningkatkan proses harmonisasi dan sinkronisasi peraturan dan pengembangan proses bisnis • Memfungsikan Data Recovery Center secara optimal Tingkat Kepuasan Pelanggan yang Tinggi • dicapai dengan melakukan penyediaan sistem perbendaharaan yang handal dalam melakukan perbaikan layanan dalam memenuhi janji layanan secara konsisten dan responsif atas kebutuhan pengguna layanan Kajian dan Perumusan Kebijakan yang Tinggi • Penyusunan dan perumusan peraturan, pedoman pelaksanaan, dan petunjuk teknis di bidang perbendaharaan negara. • Pengkajian, evaluasi, harmonisasi, standardisasi dan sinkronisasi peraturan dan proses bisnis secara menyeluruh, efektif dan applicable dalam framework satu kesatuan keorganisasian yang utuh. • Penyusunan dan pengembangan proses bisnis perbendaharaan yang dapat diimplementasikan untuk mendukung terciptanya Sistem Perbendaharaan yang terintegrasi.
  • 24. FUNGSI SISTEM PERBENDAHARAAN Peningkatan kapasitas pengelola keuangan negara • Percepatan pembentukan jabatan fungsional penyuluh perbendaharaan dalam rangkan capacity building bagistakeholders Ditjen Perbendaharaan. • Pengembangan kajian terkait peningkatan kapasitas Pengelola Keuangan Negara khususnya dalam menjalankan peran Ditjen Perbendaharaan selaku kuasa BUN Optimalisasi monitoring dan evaluasi • Sasaran Strategis ini dilakukan dengan memantau penerapan sistem perbendaharaan dengan mengidentifikasi permasalahan/kendala di lapangan dan kebutuhan stakeholder sebagai umpan balik untuk penyempurnaan dan pengembangan sistem perbendaharaan
  • 25. FUNGSI TRANSFORMASI PERBENDAHARAAN Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang terintegrasi • Membangun sistem database yang terintegrasi pada KPPN, Kanwil, dan Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan. • Menyusun rancangan aplikasi dan implementasi program SPAN secara penuh, terkait business process improvement dan teknologi informasi. • Menyiapkan hardware TI yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan untuk mendukung SPAN. • Mengoptimalkan pelaksanaan CMC sehingga terbangun komitmen bersama dan awareness mengenai SPAN. • Menyusun pengintegrasian SPAN dengan aplikasi satker serta mempersiapkan jaringan komunikasi antara SPAN dan satker.
  • 26. FUNGSI TRANSFORMASI PERBENDAHARAAN Penerapan sistem perbendaharaan yang handal dan modern • Menyusun dan memutakhirkan modul-modul untuk mengawal program SPAN sebagai future vision proses bisnis. • Menyiapkan Sistem Akuntansi berbasis Akrual pada SPAN dengan menyelaraskan Standar COTS dengan kebijakan dan sistem akuntansi berbasis akrual. • Melakukan review dan analisis dampak perubahan proses bisnis terhadap peraturan perundangan, organisasi dan sumber daya manusia. • Melanjutkan kajian-kajian serta komunikasi dengan negara lain yang telah sukses mengimplementasikan IFMIS sebagai langkah strategis mewujudkan sistem yang modern berdasarkan best practices.
  • 27. SUSUNAN ORGANISASI Sekretariat Direktorat Jenderal; Direktorat Pelaksanaan Anggaran; Direktorat Pengelolaan Kas Negara; Direktorat Sistem Manajemen Investasi; Direktorat Pembinaan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum; Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan; Direktorat Sistem Perbendaharaan; dan Direktorat Transformasi Perbendaharaan.
  • 28. SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL Tugas: Mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan Tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada semua unsur di Lingkungan direktorat jenderal.
  • 29. DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARAN Tugas: •Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pelaksanaan anggaran.
  • 30. DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARAN Fungsi: • Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pelaksanaan anggaran; • Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pelaksanaan anggaran; • Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pelaksanaan anggaran; • Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pelaksanaan anggaran; dan • Pelaksanaan urusan tata usaha direktorat.
  • 31. DIREKTORAT PENGELOLAAN KAS NEGARA Tugas: •Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pengelolaan kas negara.
  • 32. DIREKTORAT PENGELOLAAN KAS NEGARA Fungsi: Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengelolaan kas negara; Penyiapan Penyiapan Penyiapan penyusunan pemberian pelaksanaan Pelaksanaan norma, standar, bimbingan teknis kebijakan di prosedur, dan dan evaluasi di urusan tata bidang kriteria di bidang bidang usaha direktorat. pengelolaan kas pengelolaan kas pengelolaan kas negara; negara; negara; dan
  • 33. DIREKTORAT SISTEM MANAJEMEN INVESTASI Tugas: • Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang sistem manajemen investasi
  • 34. DIREKTORAT SISTEM MANAJEMEN INVESTASI Fungsi: Penyiapan perumusan kebijakan di bidang sistem manajemen investasi; Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang sistem manajemen investasi; Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang sistem manajemen investasi; Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sistem manajemeninvestasi; dan Pelaksanaan urusan tata usaha direktorat.
  • 35. DIREKTORAT PEMBINAAN PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM Tugas: • Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pembinaan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU).
  • 36. DIREKTORAT PEMBINAAN PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM Fungsi: Perumusan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU); Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU); Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembinaan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU); Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU); dan Pelaksanaan urusan tata usaha direktorat
  • 37. DIREKTORAT AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN Fungsi: Penyiapan perumusan kebijakan di bidang akuntansi dan pelaporan keuangan; Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang akuntansi dan pelaporan keuangan; Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang akuntansi dan pelaporan keuangan; Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang akuntansi dan pelaporan keuangan; dan Pelaksanaan urusan tata usaha direktorat.
  • 38. DIREKTORAT SISTEM PERBENDAHARAAN Fungsi: • Penyiapan perumusan kebijakan di bidang sistem perbendaharaan; • Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang sistem perbendaharaan; • Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang sistem perbendaharaan; • Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sistem perbendaharaan; dan • Pelaksanaan urusan tata usaha direktorat.
  • 39. DIREKTORAT TRANSFORMASI PERBENDAHARAAN Tugas: •Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang transformasi perbendaharaan.
  • 40. DIREKTORAT TRANSFORMASI PERBENDAHARAAN Fungsi: • Penyiapan perumusan kebijakan di bidang transformasi perbendaharaan; • Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang transformasi perbendaharaan; • Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang transformasi perbendaharaan; • Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang transformasi perbendaharaan; dan • Pelaksanaan urusan tata usaha direktorat.
  • 41. SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL Fungsi: • Koordinasi kegiatan direktorat jenderal; • Koordinasi penyusunan peraturan perbendaharaan; • Penyelenggaraan pengelolaan urusan organisasi dan ketatalaksanaan,kepegawaian, dan keuangan, serta pembinaan jabatanfungsional pada direktorat jenderal; • Pelaksanaan pengembangan pegawai direktorat jenderal; • Koordinasi penyusunan rencana kerja, rencana strategik, dan laporan akuntabilitas kinerja direktorat jenderal; • Koordinasi dan pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan aparat pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat; • Pelaksanaan tata usaha, kearsipan, dan dokumentasi direktorat jenderal; • Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan direktorat jenderal.
  • 42. DIREKTORAT AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN Tugas: Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang akuntansi dan pelaporan keuangan.
  • 43. DIREKTORAT SISTEM PERBENDAHARAAN Tugas: •Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang sistem perbendaharaan.
  • 44. Tugas dan Fungsi Kanwil Ditjen Perbendaharaan Berdasarkan PMK No. 169/PMK.01/ 2012, Kantor Wilayah menyelenggarakan fungsi: • Penelaahan, pengesahan, dan revisi dokumen pelaksanaan anggaran serta penyampaian pelaksanaannya kepada instansi yang telah ditentukan; • Penelaahan dan penilaian keserasian antara dokumen pelaksanaan anggaran dengan pelaksanaan di daerah; • Pemberian bimbingan teknis pelaksanaan dan penatausahaan anggaran; • Pemantauan realisasi pelaksanaan anggaran; • Pembinaan teknis sistem akuntansi; • Pelaksanaan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan pemerintah;
  • 45. Tugas dan Fungsi Kanwil Ditjen Perbendaharaan Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penyaluran dana perimbangan; Pembinaan pengelolaan keuangan badan layanan umum (BLU); Pembinaan pengelolaan penerimaan negara bukan pajak; Pelaksanaan pengelolaan dana investasi dan pinjaman kepada daerah;
  • 46. Tugas dan Fungsi Kanwil Ditjen Perbendaharaan Pengawasan kewenangan dan pelaksanaan teknis perbendaharaan dan bendahara umum negara; Pelaksanaan verifikasi atas pertanggungjawaban belanja program pensiun; Verifikasi dan penatausahaan atas pertanggungjawaban dana Perhitungan Fihak Ketiga (PFK); Pelaksanaan kehumasan; dan Pelaksanaan administrasi Kantor Wilayah.
  • 47. STRUKTUR ORGANISASI KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN Bagian Umum Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran I Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II Bidang Pembinaan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Bidang Supervisi KPPN dan Kepatuhan Internal Kelompok Jabatan Fungsional
  • 48. JENIS KPPN KPPN Tipe A1; KPPN Tipe A2; KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah; KPPN Khusus Penerimaan; dan KPPN Khusus Investasi.
  • 49. KPPN A1 dan A2 Melaksanakan kewenangan perbendaharaan dan bendahara umum negara, penyaluran pembiayaan atas beban anggaran, serta penatausahaan penerimaan dan pengeluaran anggaran melalui dan dari kas negara berdasarkan peraturan perundangundangan.
  • 50. KPPN A1 Subbagian Umum Seksi Pencairan Dana Seksi Manajemen Satker dan Kepatuhan Internal Seksi Bank Seksi Verifikasi dan Akuntansi
  • 51. KPPN A2 Subbagian Umum; Seksi Pencairan Dana dan Manajemen Satker; Seksi Bank; Seksi Verifikasi, Akuntansi, dan Kepatuhan Internal; dan Kelompok Jabatan Fungsional
  • 52. KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah Instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Pengelolaan Kas Negara. Melaksanakan penyaluran pembiayaan atas beban anggaran untuk dana yang berasal dari luar dan dalam negeri secara lancar, transparan, dan akuntabel serta melaksanakan kewenangan perbendaharaan dan bendahara umum negara, penyaluran pembiayaan atas beban anggaran, serta penatausahaan penerimaan dan pengeluaran anggaran melalui dan dari kas negara berdasarkan peraturan perundang-undangan
  • 53. KPPN Khusus Penerimaan Instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Pengelolaan Kas Negara. Melaksanakan penerimaan, pengelolaan, pelaporan, dan rekonsiliasi transaksi data penerimaan serta penatausahaan penerimaan negara melalui dan dari kas negara berdasarkan peraturan perundangundangan
  • 54. KPPN Khusus Investasi Instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Sistem Manajemen Investasi. Melaksanakan penatausahaan naskah perjanjian investasi, penyaluran dana investasi pemerintah, penghitungan, penagihan, dan penerbitan perintah membayar investasi pemerintah, penerusan pinjaman, kredit program, dan investasi lainnya.