4. Meterai ke-1:KUDA PUTIH
Periode Nubuatan: AD. 31- AD.
100
Jemaat pada zaman rasul-rasul yang memiliki
iman yang murni.
Wahyu 6:2 Dan aku melihat: sesungguhnya,
ada seekor kuda putih dan orang yang
menungganginya memegang sebuah panah
dan kepadanya dikaruniakan sebuah
mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang
untuk merebut kemenangan.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14. Meterai ke-2: KUDA MERAH
PADAMPeriode Nubuatan: AD. 100 –
AD. 313
Iman umat TUHAN yang telah mulai mengalami kerusakan dengan
masuknya berbagi kemurtadan ke dalamnya. Penunggang yang
memiliki sebilah pedang besar melambangkan Kekaisaran Roma
yang menyiksa umat TUHAN
Wahyu 6:4 Dan majulah seekor kuda lain,
seekor kuda merah padam dan orang
yang menungganginya dikaruniakan kuasa
untuk mengambil damai sejahtera dari
atas bumi, sehingga mereka saling
membunuh, dan kepadanya dikaruniakan
sebilah pedang yang besar.
15.
16.
17.
18.
19. Meterai ke-3:
KUDA
HITAM
Periode Nubuatan: AD. 313 –
AD. 538
Warna hitam melambangkan kejatuhan iman yang
lebih merosot dibanding zaman sebelumnya.
Wahyu 6:5 Dan ketika Anak Domba itu
membuka meterai yang ketiga, aku
mendengar makhluk yang ketiga berkata:
"Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya,
ada seekor kuda hitam dan orang yang
menungganginya memegang sebuah
timbangan di tangannya.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56. Meterai ke-4:KUDA HIJAU KUNING
Periode Nubuatan: AD. 538 – AD.
1517
Suatu masa di mana umat TUHAN disiksa, dibunuh
oleh kekuasaan kepausan yang menakutkan.
(Sedikitnya ada 50 juta orang yang mati.)
Wahyu 6:8 Dan aku melihat: sesungguhnya,
ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang
menungganginya bernama Maut dan kerajaan
maut mengikutinya. Dan kepada mereka
diberikan kuasa atas seperempat dari bumi
untuk membunuh dengan pedang, dan
dengan kelaparan dan sampar, dan dengan
binatang-binatang buas yang di bumi.
IMAN YANG MATI
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87. Martin Luther memakukan 95 Dalil di
Gereja Wittenberg pada 31 Oktober 1517
https://id.wikipedia.org/wiki/95_dalil_Luther#Dipakukan_atau_di
kirim.3F
88. Meterai ke-5:
Periode Nubuatan: AD. 1517 – ad.
1755Wahyu 6:9 Dan ketika Anak Domba itu
membuka meterai yang kelima, aku melihat
di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang
telah dibunuh oleh karena firman Allah dan
oleh karena kesaksian yang mereka miliki.
Jiwa-jiwa yang telah dibunuh oleh
karena firman Allah dan oleh
karena kesaksian yang mereka
miliki
Umat TUHAN yang tetap
setia kepada-Nya, rela
berkorban hingga maut
merenggut nyawa mereka di
bawah penyiksaan
kekuasaan Roma Kepausan.
89. Meterai ke-6: Periode Nubuatan:
AD. 1755- Kedatangan YESUS
kali ke-2 (Meterai VII)
Wahyu
6:12 Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam,
sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam
bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah.
6:13 Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara
menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang
kencang.
6:14 Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan
tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.
6:15 Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan
orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang
merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung.
6:16 Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu:
"Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di
atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu."
6:17 Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?
Terjadi gempa bumi yang dahsyat, Matahari menjadi hitam
bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah
seluruhnya bagaikan darah, bintang-bintang di langit
berjatuhan ke atas bumi.
90. Meterai ke-6: Periode Nubuatan:
AD. 1755- Kedatangan YESUS
kali ke-2 (Meterai VII)
Tanda-tanda ini telah disaksikan sebelum abad
kesembilan belas. Sebagai kegenapan nubuatan ini telah
terjadi pada tahun 1755, gempa bumi yang paling
dahsyat yang pernah dicatat. Walaupun biasanya dikenal
sebagai gempa Lissabon, gempa itu menjangkau
sebagian besar Eropa, Afrika dan Amerika. Gempa itu
dirasakan juga di Greenland, di pulau-pulau Hindia
Barat, di pulau Madeira, di Norwegia dan Swedia, di
Britania Raya dan Irlandia. Gempa itu menyebar luas ke
tidak kurang dari empat juta mil bujur sangkar. Di
Afrika, getaran dirasakan sekeras seperti di Eropa.
Sebagian besar Aljazair hancur, dan tidak jauh dari
Marokko, suatu perkampungan yang berpenduduk
delapan sampai sepuluh ribu orang penduduk telah
ditelan bumi. Gelombang laut yang besar dan ganas
menyapu pantai Spanyol dan Afrika, melanda kota-kota
dan menimbulkan kebinasaan besar.
1. Gempa bumi yang dahsyat yang berpusat di Lisbon : 1 November 1755
91. Meterai ke-6: Periode Nubuatan:
AD. 1755- Kedatangan YESUS
kali ke-2 (Meterai VII)
Goncangan yang paling kuat terjadi di
Spanyol dan Portugis. Di Cadiz
gelombang yang menyapu dikatakan
setinggi 60 kaki. Gunung-gunung,
"beberapa buah yang tertinggi di
Portugis, telah bergoncang dengan
sangat kuat, seolah-olah goncangan itu
datang dari dasarnya. Dan beberapa
diantaranya terbelah di puncaknya dan
bongkahan-bongkahannya terlepas dan
terbelah-belah dengan cara ajaib, dan
jatuh ke lembah-lembah di sekitarnya.
Nyala api tersembur dari gnung-gunung
ini." -- Lyell, Sir Charles, "Principles of
Geology," p. 495 (ed. 1858, N.Y.).
1. Gempa bumi yang dahsyat yang berpusat di Lisbon : 1 November 1755
92. Meterai ke-6: Periode Nubuatan:
AD. 1755- Kedatangan YESUS
kali ke-2 (Meterai VII)
Di Lisabon, " suara gemuruh terdengr di bawah tanah,
dan segera sesudah itu goncangan keras meruntuhkan
sebagian besar kota itu. Dalam waktu kira-kira enam
menit 60,000 ribu orang binasa. Mula-mula pasang surut,
ambang laut kering. Kemudian laut itu bergulung, naik
setinggi 50 kaki atau lebih dari permukaan yang biasa."
"Di antara kejadian luar biasa yang telah terjadi di
Lissabon selama malapetaka itu ialah hilang lenyapnya
dermaga baru, yang seluruhnya dibangun dari batu
pualam dengan biaya yang tinggi. Sejumlah besar orang
berkumpul di sana untuk mencari perlindungan, sebagai
satu tempat yang jauh dari reruntuhan gedung-gedung.
Tetapi dengan tiba-tiba dermaga itu terbenam dengan
semua orang yang di atasnya, dan tak seorang bangkai
manusiapun yang mengapung ke permukaan." -- Idem, p.
495 (ed. 1858, N.Y.).
1. Gempa bumi yang dahsyat yang berpusat di Lisbon : 1 November 1755
93. Meterai ke-6: Periode Nubuatan:
AD. 1755- Kedatangan YESUS
kali ke-2 (Meterai VII)
"Goncangan" gempa itu, "dengan
segera disusul oleh runtuhnya gereja
dan biara. Hampir semua gedung-
gedung besar dan lebih dari
seperempat rumah-rumah runtuh.
Kira-kira dua jam sesudah goncangan
itu, api mengamuk di berbagai
tempat. Api itu begitu dahsyatnya
dan terus menyala selama tiga hari,
sehingga menyebabkan kota benar-
benar kosong. Gempa bumi itu
terjadi pada waktu hari besar, pada
waktu gereja-gereja dan biara-biara
dipenuhi orang-orang, sehingga
sangat sedikit yang selamat." --
Encyclopaedia Americana, art.
Lisbon, note (ed. 1831).
1. Gempa bumi yang dahsyat yang berpusat di Lisbon : 1 November 1755
94. Meterai ke-6: Periode Nubuatan:
AD. 1755- Kedatangan YESUS
kali ke-2 (Meterai VII)
"Teror yang mengerikan itu tidak dapat
digambarkan. Tak seorangpun yang
menangis, karena tidak tertangiskan. Mereka
berlari ke sana ke mari, tidak sadar karena
ketakutan dan kengerian, sambil memukul-
mukul mukanya dan dadanya dan berseru,
'Misericordia! dunia kiamat!' Ibu-ibu lupa
anak-anak mereka, dan berlari sambil
memeluk patung-patung dan salib.
Malangnya, banyak yang lari ke gereja
mencari perlindungan, tetapi sia-sia
sakramen itu dibukakan, sia-sia makhluk
yang malang ini memeluk mezbah-mezbah,
patung-patung, imam-imam, dan orang-
orang terkubur dalam satu reruntuhan."
Diperkirakan sekitar 90,000 orang binasa
pada hari yang fatal itu.
1. Gempa bumi yang dahsyat yang berpusat di Lisbon : 1 November 1755
95. Meterai ke-6: Periode Nubuatan:
AD. 1755- Kedatangan YESUS
kali ke-2 (Meterai VII)
Dua puluh lima tahun kemudian muncullah tanda
berikut, yang disebutkan dalam nubuatan --
matahari dan bulan digelapkan. Apa yang
menyebabkan hal ini sangat menarik ialah
kenyataan bahwa kegenapan nubuatan itu telah
ditunjukkan dengan pasti. Dalam percakapan Juru
Selamat dengan murid-murid-Nya di gunung Zaitun,
setelah menjelaskan pencobaan yang lama bagi
gereja -- 1260 tahun penganiayaan kepausan,
mengenai ini Ia telah menjanjikan bahwa
penyiksaan itu akan diperpendek -- maka Ia
menyebutkan kejadian-kejadian tertentu yang
mendahului kedatangan-Nya, dan menentukan
waktunya kapan ini untuk pertama kali akan
disaksikan, "Tetapi pada masa itu, sesudah siksaan
itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak
bercahaya." ( Markus 13:24).
2. Matahari menjadi hitam bagiakan karung rambut dan Bulan menjadi darah:
19 Mei 1780
96. Meterai ke-6: Periode Nubuatan:
AD. 1755- Kedatangan YESUS
kali ke-2 (Meterai VII)
Masa 1260 hari atau tahun itu berakhir
pada tahun 1798. Seperempat abad
sebelumnya, penganiayaan sudah
hampir seluruhnya berakhir. Sesudah
penganiayaan atau penyiksaan ini,
menurut perkataan Kristus, matahari
akan digelapkan. Pada tanggal 19 Mei
1780, nubuatan ini sudah digenapi.
"Hampir kalau bukan seluruhnya sebagai
satu-satunya jenis fenomena yang
misterius dan tak terjelaskan, . . .
terjadi pada tanggal 19 Mei 1780, -- di
New England, langit tampak menjadi
gelap tidak bisa djelaskan kenapa
demikian." -- Devens, R.M., "Our First
Century," p. 89.
2. Matahari menjadi hitam bagiakan karung rambut dan Bulan menjadi darah:
19 Mei 1780
97. Meterai ke-6: Periode Nubuatan:
AD. 1755- Kedatangan YESUS
kali ke-2 (Meterai VII)
Seorang saksi mata di Massachusetts menjelaskan
kejadian itu sebagai berikut: "Pada pagi hari matahari
terbit bersinar terang, tetapi tidak lama kemudian
awan menutupi langit. Awan-awan itu menjadi semakin
turun, dan dari awan-
awan yang kemudian gelap itu kilat menyambar dan
guntur berbunyi serta hujan rintik-rintik turun.
Menjelang pukul sembilan, awan itu menjadi semakin
tipis, dan berubah warna menjadi kekuning-kuningan
bagaikan warna kuningan atau tembaga, sehingga
tanah, batu-batuan, pohon-pohonan, bangun-bangunan,
air dan orang-orang telah tampak berubah warnanya
oleh terang yang aneh dan ngeri itu. Beberapa menit
kemudian, awan hitam pekat menyebar ke seluruh
langit kecuali lingkaran tipis di kaki langit, dan
gelapnya seperti gelapnya pada pukul sembilan malam
musim panas. . . .
2. Matahari menjadi hitam bagiakan karung rambut dan Bulan menjadi darah:
19 Mei 1780
98. Meterai ke-6: Periode Nubuatan:
AD. 1755- Kedatangan YESUS
kali ke-2 (Meterai VII)
"Ketakutan, kecemasan dan kengerian merasuk
pikiran orang-orang. Perempuan-perempuan
berdiri di pintu, melihat pemandangan alam
yang gelap; laki-laki kembali ke rumah dari
bekerja di ladang. Tukang kayu meninggalkan
perkakasnya, tukang besi meninggalkan
bengkelnya, dan para pedagang meninggalkan
toko-tokonya. Murid-murid sekolah-sekolah
dibubarkan, dan dengan gemetar murid-murid
itu berlari pulang ke rumah masing-masing. Para
pengembara atau yang sedang mengadakan
perjalanan berhenti di pondok-pondok petani
yang terdekat. 'Apa yang sedang terjadi,' hati
dan bibir manusia bertanya-tanya. Tampaknya
seperti badai akan menyapu negeri itu, atau
seolah-olah hari itu merupakan hari
kemusnahan segala sesuatu.
2. Matahari menjadi hitam bagiakan karung rambut dan Bulan menjadi darah:
19 Mei 1780
99. Meterai ke-6: Periode Nubuatan:
AD. 1755- Kedatangan YESUS
kali ke-2 (Meterai VII)
"Lilin-lilin dinyalakan dan api dari
perapian bercahaya begitu terang
seperti pada malam tanpa sinar
bulan di musim gugur . . . . Unggas
kembali ke sarangnya dan tidur,
ternak berkumpul di kandangnya,
katak-katak berisik, burung-burung
menyanyikan nyanyian malam
mereka, dan kelelawar-kelelawar
mulai beterbangan. Tetapi manusia
mengetahui sebenarnya malam
belum tiba . . . .
2. Matahari menjadi hitam bagiakan karung rambut dan Bulan menjadi darah:
19 Mei 1780
100. Meterai ke-6: Periode Nubuatan:
AD. 1755- Kedatangan YESUS
kali ke-2 (Meterai VII)
"Dr. Natahanael Whittaker, pendeta gereja
Tabernakel di Salem, mengadakan acara keagamaan
di tempat pertemuan, dan mengkhotbahkan khotbah
di mana ia mengatakan bahwa kegelapan itu suatu
keajaiban supernatural. Anggota-anggota jemaat
datang berkumpul di berbagai tempat. Ayat-ayat
khotbah yang tiba-tiba tanpa persiapan ini adalah
yang tampaknya menyatakan bahwa kegelapan itu
sesuai dengan nubuatan Alkitab . . . . Kegelapan
yang paling pekat atau kelam terjadi sesudah pukul
sebelas." -- "The Essex Antiquarian," Salem, Mass.,
April 1899 (Vol. III, No. 4, pp. 53, 54). "Di sebahagian
besar negeri itu kegelapan begitu hebatnya di siang
hari itu, sehingga orang-orang tidak bisa menyatakan
jam berapa dengan melihat jam, atau makan atau
melakukan kerjanya di rumah tanpa cahaya lilin . . .
2. Matahari menjadi hitam bagiakan karung rambut dan Bulan menjadi darah:
19 Mei 1780
101. Meterai ke-6: Periode Nubuatan:
AD. 1755- Kedatangan YESUS
kali ke-2 (Meterai VII)
" Luasnya cakupan kejadian kegelapan ini
luar biasa. Dapat dilihat ke sebelah Timur
sejauh Falmouth. Ke arah Barat sampai
bagian terjauh Connecticut dan Albany. Ke
arah Selatan, dapat dilihat sepanjang tepi
laut, dan ke arah Utara sejauh pemukiman
Amerika." -- Gordon, Dr. Wm., "History of
the Rise, Progress and Establishment of
the Independent of U.S.A.," Vol. III, p. 57
(N.Y., 1789).
2. Matahari menjadi hitam bagiakan karung rambut dan Bulan menjadi darah:
19 Mei 1780
102. Meterai ke-6: Periode Nubuatan:
AD. 1755- Kedatangan YESUS
kali ke-2 (Meterai VII)
Kegelapan pekat hari itu telah berlalu sejam atau dua jam kemudian sebelum
malam, oleh langit yang sebagian terang, dan matahari tampak meskipun masih
ditutupi oleh kabut hitam tebal. "Sesudah matahari terbenam, awan kembali
datang menutupi dan malampun datang cepat." "Kegelapan malam inipun tidak
kurang menakutkan dan luar biasa dibandingkan dengan yang terjadi pada siang
harinya. Walaupun pada malam itu sudah hampir bulan purnama, tidak ada benda
yang dapat dilihat tanpa pertolongan terang buatan atau lampu, yang bilamana
dilihat dari rumah-rumah tetangga dan tempat-tempat lain yang agak berjauhan,
nampak bagaikan kegelapan Mesir yang kelihatannya hampir tidak bisa ditembusi
oleh sinar." -- Thomas, Massachusetts Spy; or, American Oracle of Liberty," Vol. X,
No. 472 (May 25, 1780). Salah seorang saksi mata pemandangan itu berkata, "Saya
tidak bisa membayangkan pada waktu itu, sekiranya semua benda bercahaya di
jagad raya ini diselubungi dengan selubung yang tidak tembus cahaya, atau
benda-benda bercahaya itu dilenyapkan, maka kegelapan itu akan lebih hebat
lagi." -- Letter by Dr. Samuel Tenney, of Exeter, N. H., December 1785 (in
"Massachusetts Historical Society Collection," 1792, 1st series, Vol. I, p. 97).
2. Matahari menjadi hitam bagiakan karung rambut dan Bulan menjadi darah:
19 Mei 1780
103. Meterai ke-6: Periode Nubuatan:
AD. 1755- Kedatangan YESUS
kali ke-2 (Meterai VII)
Walaupun pukul sembilan malam itu bulan purnama
nampak juga, "sinarnya tak mampu mengusir
kegelapan mencekam bagaikan maut itu." Sesudah
tengah malam, kegelapan itu sirna, dan bulan pada
waktu pertama kali kelihatan, tampak seperti
darah.
Tanggal 19 Mei 1780 dicatat dalam sejarah sebagai,
"Hari Gelap." (The Dark Day). Sejak zaman Musa,
belum ada waktu kegelapan yang menyamai
kepekatan, jangkauan dan lamanya kegelapan ini
yang pernah dicatat. Penjelasan mengenai kejadian
ini yang diberikan oleh para saksi mata merupakan
gema firman Tuhan yang dicatat oleh Nabi Yoel,
dua ribu ima ratus tahun sebelum kegenapannya,
"Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan
bulan menjadi darah sebelum datangnya hari
Tuhan." (Yoel 2:31).
2. Matahari menjadi hitam bagiakan karung rambut dan Bulan menjadi darah:
19 Mei 1780
104. Meterai ke-6: Periode Nubuatan:
AD. 1755- Kedatangan YESUS
kali ke-2 (Meterai VII)
Pada tahun 1833, dua tahun sesudah Miller mulai
mengkhotbahkan bukti-bukti kedatangan Kristus
yang segera di depan umum, tanda terakhir
nampak yang dijanjikan oleh Juru Selamat sebagai
tanda kedatangan-Nya yang kedua kali. Yesus
berkata, "Bintang-bintang akan berjatuhan dari
langit." (Mat. 24:29). Dan Yohanes dalam buku
Wahyu menyatakan, sementara ia memandang
dalam penglihatan pemandangan yang mendahului
hari Allah, "Dan bintang-bintang di langit
berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara
menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila
ia diguncang angin kencang." (Wah. 6:13) Nubuatan
ini memperoleh penggenapan yang nyata dan
mengesankan pada peristiwa besar hujan meteor
pada tanggal 13 Nopember 1833. Itulah kejatuhan
bintang yang paling besar dan paling hebat yang
pernah dicatat.
3. Bintang-bintang Berjatuhan dari Langit
19 Mei 1780
105. Meterai ke-6: Periode Nubuatan:
AD. 1755- Kedatangan YESUS
kali ke-2 (Meterai VII)
"Seluruh cakrawala di atas seluruh Amerika Serikat, menyala
berpijar selama beberapa jam. Tidak pernah terjadi
fenomena langit di negeri ini sejak pendudukan yang
pertama, yang dilihat dengan sangat kagum oleh segolongan
masyarakat atau dengan sangat takut dan gentar oleh
golongan yang lain." "Keagungan dan keindahannya masih
terus terkenang di banyak pikiran orang . . . . Belum pernah
hujan turun lebih lebat dari meteor-meteor itu yang jatuh
ke bumi ini. Ke Timur, ke Barat, ke Utara dan ke Selatan
sama saja. Pendek kata seluruh langit tampak bergoyang . .
. . Kejadian itu, sebagaimana dijelaskan di Journal Profesor
Silliman, dilihat di seluruh Amerika Utara . . . . Dari jam dua
sampai terang pagi hari langit sangat terang dan cerah tanpa
berawan, suatu pertunjukan yang terus-menerus kilauan
cahaya bintang-bintang yang cemerlang terjadi di seputar
langit." -- Devens, R.M., "American Progress; or The Greatest
Event of the Greatest Country," Ch. 28, -ars. 1-5.
3. Bintang-bintang Berjatuhan dari Langit
19 Mei 1780
106. Meterai ke-6: Periode Nubuatan:
AD. 1755- Kedatangan YESUS
kali ke-2 (Meterai VII)
"Sungguh, tidak ada bahasa yang dapat menggambarkan
kemuliaan pertunjukan yang begitu indah; . . . tak
seorangpun yang tidak melihatnya dapat membentuk
suatu gambaran yang memadai dalam pikirannya
mengenai kemuliaan periistiwa itu. Tampaknya
bagaikan seluruh langit berbintang berkumpul di suatu
titik dekat zenith (puncak) dan secepat kilat serta-
merta serentak memancar ke segala penjuru kaki
langit. Tetapi tidak habis-habisnya -- ribuan meteor
diikuti ribuan meteor lainnya seolah-olah semuanya itu
diciptakan untuk kejadian itu." -- Reed, F. in the
Christian Advocate Journal, 13 December 1833. " Suatu
gambaran yang lebih tepat ialah bagaikan sebatang
pohon ara yang menggugurkan buahnya apabila
dihembus angin kencang. Tidak mungkin untuk
memperhatikan seluruhnya." -- "The Old Countryman,"
in Portland Evening Advenrtiser, 26 November 1833.
3. Bintang-bintang Berjatuhan dari Langit
19 Mei 1780
107. Meterai ke-6: Periode Nubuatan:
AD. 1755- Kedatangan YESUS
kali ke-2 (Meterai VII)
Dalam New York Journal of
Commerce 14 November 1833,
muncul sebuah artikel panjang
mengenai fenomena ajaib ini yang
berisi pernyataan berikut, "Saya pikir,
tak seorang ahli filsafat atau
sarjanapun yang menceriterakan
atau mencatat suatu kejadian seperti
kejadian kemarin pagi. Seorang nabi
meramalkannya dengan tepat 1800
tahun yang lalu, jikalau kita
mengalami kesulitan untuk mengerti
bahwa bintang-bintang yang
berjatuhan itu berarti jatuhnya
bintang-bintang . . .
dalam satu-satunya pengertian yang
mungkin benar secara harafiah."
3. Bintang-bintang Berjatuhan dari Langit
19 Mei 1780
108. Meterai ke-6: Periode Nubuatan:
AD. 1755- Kedatangan YESUS
kali ke-2 (Meterai VII)
Demikianlah diperagakan tanda-tanda
terakhir kedatangan-Nya, mengenai
mana Yesus menyuruh murid-murid-
Nya, "Demikian juga, jika kamu
melihat semuanya ini, ketahuilah,
bahwa waktunya sudah dekat, sudah
di ambang pintu." (Mat. 24:33).
Setelah tanda-tanda ini, Yohanes
melihat sebagai peristiwa besar
berikut yang lainnya, langit menyusut
bagaikan gulungan kitab yang
digulung, sementara bumi
bergoncang, gunung-gunung dan
pulau-pulau bergeser dari tempatnya.
Dan orang jahat yang ketakutan
berusaha melarikan diri dari hadirat
Anak Manusia."(Wah. 6:12-17).
3. Bintang-bintang Berjatuhan dari Langit
19 Mei 1780
109. Meterai ke-6: Periode Nubuatan:
AD. 1755- Kedatangan YESUS
kali ke-2 (Meterai VII)
Banyak yang menyaksikan jatuhnya
bintang-bintang itu, memandangnya
sebagai suatu berita penghakiman yang
akan datang, -- "suatu jenis tanda yang
mengerikan, tanda pendahuluan yang
pasti, suatu tanda penuh kemurahan
dari hari besar yang menakutkan itu." --
"The Old Countyman" in Portland
Evening Advertiser, 26 Nopember 1833.
Dengan demikian perhatian orang-orang
ditujukan kepada kegenapan nubuatan,
dan banyak dituntun untuk
memperhatikan amaran kedatangan-
Nya yang kedua kali.
3. Bintang-bintang Berjatuhan dari Langit
19 Mei 1780
110. Meterai ke-7: Periode Nubuatan:
Menjelang kedatangan YESUS
kali ke-2 hingga Kedatangan-
Nya kali yang ke-2
Surga sunyi senyap:
Keheningan makhluk surga,
mereka sedang berhenti
menyorakkan pujian yang
biasanya selalu mereka
kumandangkan untuk
memuliakan ALLAH, oleh
karena menantikan suatu
peristiwa yang luar biasa,
yaitu kedatangan TUHAN
kali yang ke-2 ke planet
Bumi.
Surga sunyi senyap kira-kira untuk setengah jam
lamanya
Wahyu 8:1
111. Meterai ke-7: Periode Nubuatan:
Menjelang kedatangan YESUS
kali ke-2 hingga Kedatangan-
Nya kali yang ke-2
Mengapa “Sunyi Senyap”
dalam pembukaan
meterai yang terakhir?
Keheningan tampaknya
menjadi cara yang tidak
biasa untuk menyimpulkan
suatu gambaran
penghakiman
Wahyu 8:1
112. Meterai ke-7: Periode Nubuatan:
Menjelang kedatangan YESUS
kali ke-2 hingga Kedatangan-
Nya kali yang ke-2
Mengapa Para Pembawa kabar
itu berdiam diri (hening)?
3 malaikat terbang di langit dengan amaran tentang
akhir zaman (Wahyu 14). Malaikat lainnya turun dari
surga memenuhi bumi dengan kemuliaan ketika ia
memberikan panggilan terakhir (Wahyu18:1). Ketika
setiap orang telah membuat keputusan mereka,
panggilan-panggilan lainnya tidak akan
menyebabkan orang-orang berbalik dari pilihan yang
telah mereka buat. Pembawa kabar itu hening hingga
upah bagi orang baik dan orang jahat diberikan.
(Wahyu 22:11-15; Yesaya 62:1, 2).
Wahyu 8:1
113. 1-4
5
6
7
Kelompok-kelompok orang-orang yang dihakimi
Penghakiman dimulai dari orang-orang benar yang
telah mati
Pekerjaan penghakiman Ujian. Orang jahat yang hidup di
akhir zaman akan berteriak agar batu dan gunung menimpa
mereka dan menyembunyikan mereka dari Dia Yang di atas
tahta (Yang sedang menghakimi {Wahyu 5:6,7}). Orang
benar yang hidup (144.000) dihakimi dan dimeterai.
Sunyi senyap — suatu waktu bagi orang-orang untuk
memastikan pilihan mereka menenunjukkan kepermanen-
annya. Baik orang benar maupun orang jahat menunjukkan
bahwa mereka telah membuat pilihan terakhir. Bandingkan
Why. 12:11; Ayub 13:15; Why. 16:9; Why. 22:11
Pembukaan-pembukaan Meterai
menunjukkan hal-hal berikut dalam
kaitannya dengan Penghakiman:
Meter
ai ke
- ...
114. Meterai ke-7: Periode Nubuatan:
Menjelang kedatangan YESUS
kali ke-2 hingga Kedatangan-
Nya kali yang ke-2
Masa “Sunyi Senyap” lainnya di Alkitab
1. Keluarga Nuh di dalam bahtera sebelum
terjadinya air bah
2. Yakub di Sungai Yabok Bergumul melawan
ALLAH.
3. Saat-saat menjelang kematian YESUS di
Salib
Wahyu 8:1
115. 1. Keluarga Nuh di dalam bahtera sebelum
terjadinya air bah
"7:1 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Nuh: "Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau
dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang
zaman ini.
7:2 Dari segala binatang yang tidak haram haruslah kauambil tujuh pasang, jantan dan
betinanya, tetapi dari binatang yang haram satu pasang, jantan dan betinanya;
7:3 juga dari burung-burung di udara tujuh pasang, jantan dan betina, supaya
terpelihara hidup keturunannya di seluruh bumi.
7:4 Sebab tujuh hari lagi Aku akan menurunkan hujan ke atas bumi empat puluh hari
empat puluh malam lamanya, dan Aku akan menghapuskan dari muka bumi segala
yang ada, yang Kujadikan itu.“ ...
7:16 Dan yang masuk itu adalah jantan dan betina dari segala yang hidup, seperti yang
diperintahkan Allah kepada Nuh; lalu TUHAN menutup pintu bahtera itu di belakang
Nuh
Kejadian 7:1-4;16
116. 1. Keluarga Nuh di dalam bahtera sebelum
terjadinya air bah
Masa 7 hari dapat menjadi suatu waktu untuk menyelidiki hati (dari dosa-
dosa) bagi mereka yang dimeterai di dalam bahtera sementara Matahari
bersinar seperti biasanya. Itu juga dapat menjadi suatu waktu bagi mereka
yang berada di luar yang tadinya ingin masuk untuk menunjukkan karakter
mereka yang sesungguhnya. Setelah ini, langit akan memecahkan keheningan
mereka melalui hujan yang telah dikhotbahkan Nuh selama 120 tahun.
117. 1. Keluarga Nuh di dalam bahtera sebelum
terjadinya air bah
"Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh,
demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak
Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman
sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan
mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke
dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan
sesuatu, sebelum air bah itu datang dan
melenyapkan mereka semua, demikian pulalah
halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.”
Matius 24:37-39
Dalam Kisah Air Bah kita memiliki 3 periode
sebagaimana yang terdapat pada akhir zaman:
1. Peringatan
2. Suatu masa hening/ “Sunyi senyap” yang singkat
3. Keselamatan bagi orang benar dan
penghukuman bagi orang jahat, yang telah
menolak kasih karunia ALLAH.
118. 2. Yakub bergumul melawan ALLAH di Sungai
Yabok
"Kemudian berkatalah Yakub: "Ya Allah nenekku Abraham dan Allah
ayahku Ishak, ya TUHAN, yang telah berfirman kepadaku: Pulanglah
ke negerimu serta kepada sanak saudaramu dan Aku akan berbuat
baik kepadamu --sekali-kali aku tidak layak untuk menerima segala
kasih dan kesetiaan yang Engkau tunjukkan kepada hamba-Mu ini,
sebab aku membawa hanya tongkatku ini waktu aku menyeberangi
sungai Yordan ini, tetapi sekarang telah menjadi dua
pasukan.Lepaskanlah kiranya aku dari tangan kakakku, dari tangan
Esau, sebab aku takut kepadanya, jangan-jangan ia datang membunuh
aku, juga ibu-ibu dengan anak-anaknya. Lalu tinggallah Yakub seorang
diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar
menyingsing. Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat
mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga
sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang
itu. Lalu kata orang itu: "Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah
menyingsing." Sahut Yakub: "Aku tidak akan membiarkan engkau
pergi, jika engkau tidak memberkati aku.“ Bertanyalah orang itu
kepadanya: "Siapakah namamu?" Sahutnya: "Yakub.“ Lalu kata orang
itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab
engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau
menang.“ Kejadian 32:9-11, 24-28. Bandingkan dengan Yeremia 30
dan Nahum 2:10
119. 2. Yakub bergumul melawan ALLAH di Sungai
YabokMalam itu, malam sebelum ia akan
bertemu dengan saudara yang pernah ia
curangi, Yakub memilih untuk
mengasingkan dirinya dari rombongannya.
Setan menekannya dengan perasaan
bersalah terhadap dosa penipuan dalam
mendapatkan hak kesulungan. Yakub
seorang diri dan tidak berdaya, ia datang
memohon kepada ALLAH. Lalu Seorang
malaikat TUHAN (YESUS KRISTUS) datang
untuk mengujinya.
Bagaimana Yakub merespon ujian itu di
saat ia sedang dalam keadaan tak berdaya
dan putus asa?
Justru dalam ketidakberdayaannya,
dengan bersungguh-sungguh ia meminta
berkat kekuatan rohani dari Malaikat itu.
120. 3. YESUS pada saat menjelang Penyaliban-Nya
Di saat kritis-Nya, dari sisi kemanusiaan-Nya Ia khawatir apakah Ia akan
dapat kembali bersatu dengan Bapa-Nya. Ia tidak memiliki jaminan bahwa
pengorbanan-Nya dapat diterima atau bahkan apakah Ia pasti akan bangkit
dari kubur-Nya. Ia berserah sepenuh hati kepada janji-janji yang diberikan
sebelum-Nya ketika Ia masih dapat bersekutu dengan Bapa.
Mereka yang menghadapi ujian akhir – mungkin anda dan saya – tidak akan
melalui pengorbanan yang serupa dengan KRISTUS namun kita pasti akan
melalui suatu periode waktu pencobaan besar, akan terputus dari setiap
dukungan manusia.
Sementara ejekan, penganiayaan bahkan ancaman hukuman mati
dijatuhkan, mereka tidak akan sendirian.YESUS telah melalui penganiayaan
itu sehingga kita tidak perlu lagi melaluinya. ”Dan ketahuilah, Aku
menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:20b).
Hal itu akan menjadi masa “Sunyi senyap / “Hening” di surga.
121. 3. YESUS pada saat menjelang Penyaliban-Nya
Matius
27:45 Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu
sampai jam tiga.
27:46 Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli,
lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau
meninggalkan Aku?
122. 3. YESUS pada saat menjelang Penyaliban-Nya
Markus
8:34 Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata
kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus
menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
123. Meterai ke-7: Periode Nubuatan:
Menjelang kedatangan YESUS
kali ke-2 hingga Kedatangan-
Nya kali yang ke-2
Setengah Jam Surga sunyi senyap kira-kira untuk
setengah jam lamanya
½ jam =
1/48 hari
1 hari
nubuatan =
360 hari
Jadi ½
jam
artinya ...
1/48 x
360 hari
7 ½ hari
Wahyu 8:1
124. Meterai ke-7: Periode Nubuatan:
Menjelang kedatangan YESUS
kali ke-2 hingga Kedatangan-
Nya kali yang ke-2
Setengah Jam Surga sunyi senyap kira-kira untuk
setengah jam lamanya
7 ½ hari
Apakah angka 7 ½ hari adalah
suatu angka yang literal ataukah
hanya sebagai lambang dari suatu
periode waktu tertentu?
Kita tidak dapat memastikannya. Periode 7 ½ hari itu dapat memiliki makna
“Suatu waktu yang singkat”. Kata “Kira-kira” dapat menjadi suatu petunjuk
untuk tidak mengartikannya secara literal, meskipun pada peristiwa pada
zaman Nuh, angka itu adalah literal.
- Pada peristiwa Nabi Nuh kita dapat melihatnya sebagai “Suatu waktu yang
singkat” tepat sebelum YESUS datang membawa kita dengan malaikat-
malaikat-Nya (Bahtera) dan ketika bumi dibinasakan (Terjadinya Air bah).
- Pada peristiwa “Yakub di Sungai Yabok” kita dapat melihatnya sebagai
suatu waktu “Menyelidiki hati terhadap dosa-dosa”
Wahyu 8:1