Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Sekolah Sabat ke-3 Triwulan III 2021
1. Pelajaran ke-3 Triwulan I, 2021
Diadaptasi dari www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
“…Jika kamu tidak percaya, sungguh, kamu tidak
teguh jaya.” (Yesaya 7:9)
2. Saat-saat berbahaya. Isaiah 7:1-2
Percaya agar teguh jaya. Isaiah 7:3-9
Meminta Tanda. Isaiah 7:10-13
Tanda diberikan: seorang perawan dan seorang
putra. Isaiah 7:14
Imanuel, “ALLAH Beserta kita”. Yesaya 7:14
Coba tempatkan diri anda pada posisi Raja Ahas.
Kerajaan anda lemah, lalu kerajaan lain yang lebih
kuat dari anda bergabung dengan kerajaan ketiga
untuk berperang dengan anda. Apa yang akan anda
lakukan?
Dunia Ahas hampir runtuh, sehingga dia merasa
memerlukan sekutu yang kuat untuk mengatasi
situasi berbahaya ini. Siapa yang ia andalkan?
SYRIA
ISRAEL
YEHU
DA
Damaskus
Samaria
Laut
Mediterania
?
3. SAAT-SAAT
BERBAHAYA
“Lalu diberitahukanlah kepada keluarga Daud:
"Aram telah berkemah di wilayah Efraim," maka
hati Ahas dan hati rakyatnya gemetar ketakutan
seperti pohon-pohon hutan bergoyang ditiup
angin.” (Yesaya 7:2)
Raja
Pekah
dari
Israel
Raja
Rezin dari
Syria
TIGLATH-
PILESER III
Raja Asyria
Raja Ahas yang kejam itu meminta
bantuan Asyur. Kelihatannya ini ide
yang bagus, tapi rencana ini justru
menjadi bumerang baginya (2Raja
16:9; 2Tawarikh 28:20).
Itu bukan saat yang baik untuk kerajaan Yehuda. Edom
dan orang Filistin mengganggu mereka (2Tawarikh 28:17-
18). Selain itu, raja Israel dan Aram bergabung untuk
menggulingkan Ahas dan menempatkan putra Tabeel
sebagai kaki tangan (Yesaya 7:6).
Mereka melakukan strategi itu untuk menjadi lebih kuat
karena Asyur menjadi ancaman yang serius. Mereka
meningkatkan kekuatan militer mereka di bawah
pemerintahan Tiglath-Pileser III.
4. PERCAYA AGAR
TEGUH JAYA
“Jika kamu tidak percaya,
sungguh, kamu tidak teguh jaya.”
(Yesaya 7:9)
Mengapa ALLAH membiarkan Yehuda menanggung
begitu banyak kesusahan (2Tawarikh 28:5,19)?
Ahas melakukan perbuatan kejam yang ekstrim.
Dia adalah raja Yehuda pertama yang
mengorbankan putranya sendiri kepada berhala
(2Raja-raja 16:3). ALLAH membiarkan semua
kesusahan itu terjadi sehingga dia dapat sadar
dari kegilaannya.
Yesaya mengunjungi Ahas bersama dengan putranya, Syear Yasyub (“Yang sisa
akan kembali”). Dia memberi raja sebuah pesan pengharapan dan memintanya
untuk percaya pada kuasa ALLAH (Yesaya 7:3-4).
Raja-raja berbahaya itu (Pekah dan Rezin) hanyalah asap bagi ALLAH. Jika Ahas
percaya pada-Nya, kerajaannya akan tetap berdiri teguh (Yesaya 7:5-7,9).
5. MEMINTA
TANDA
“‘Mintalah suatu pertanda dari TUHAN, Allahmu,
biarlah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling
bawah atau sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas.”
Tetapi Ahas menjawab: "Aku tidak mau meminta, aku
tidak mau mencobai TUHAN.’” (Yesaya 7:11-12)
ALLAH hendak menganugerahkan kuasa-Nya pada manusia fasik itu,
“Mintalah apa pun yang engkau inginkan.” Ia mau memberikan kepada
Ahas apapun yang dimintanya, karena Ia ingin menyalakan hatinya dengan
iman agar dia kembali kepada-Nya.
Tapi Ahas tidak ingin ALLAH
menolongnya. Dia menutup pintu hatinya
untuk berubah.
Karena Ahas telah menolak ALLAH, Yesaya
berhenti berbicara tentang “Allahmu.”
Dia mencela Ahas karena mengganggu
“Allahku” (Yesaya 7:11, 13).
Raja Yehuda menolak ALLAH, tetapi
ALLAH tidak menolak umat-Nya.
6. TANDA DIBERIKAN: SEORANG PERWAN DAN SEORANG PUTRA
“Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu
pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan
akan melahirkan seorang anak laki-laki, […]” (Yesaya 7:14)
ALLAH memilih tanda itu sendiri. Dalam dua tahun (sebelum
seorang anak dikandung, lahir, dan cukup dewasa untuk dapat
membedakan antara yang baik dan yang jahat), dua raja
musuh tidak akan ada lagi (Yesaya 7:14-16).
Kata “perempunan muda” yang digunakan dalam ayat ini tidak
menyiratkan keperawanan seksual, tetapi masa muda. Oleh
karena itu, penggenapan nubuatan segera dan masa depan
adalah jelas:
Ibu:
Segera : Istri Yesaya (Yesaya 8:3-4)
Masa depan: Maria (Matius 1:20-23)
Anak: Segera : Maher-Syalal Hash-Bas (Yesaya 8:1,18)
Masa depan: Yesus (Lukas 1:31)
7. IMANUEL, “ALLAH
BESERTA KITA”
“[…] dan ia akan
menamakan Dia
Imanuel.” (Yesaya 7:14)
“Nama Imanuel adalah suatu tanda nama yang
ditahbiskan ALLAH untuk bersaksi tentang tujuan-Nya
bagi Yehuda saat ini […] Tanda Imanuel akan bersaksi
tentang kehadiran ALLAH bersama umat-Nya untuk
menuntun, melindungi, dan memberkati.” (SDA Bible
Commentary, pada Yesaya 7:14).
Di luar penggenapan nubuatan
segera dan masa depan, hal itu
juga merupakan janji universal:
ALLAH selalu bersama kita,
bahkan ketika kita sedang
melalui masa-masa sulit.
ALLAH yang bersama dengan Yakub dalam kesengsaraannya (Kejadian 32: 24-30) bersama
tiga pemuda Ibrani dalam api (Daniel 3: 23-27) telah berjanji untuk menyertai kita juga.
8. “‘Imanuel, ALLAH beserta kita.’ Sungguh memiliki arti
yang luar biasa bagi hidup kita. Betapa luasnya dasar
iman kita! Betapa besar harapan dengan kekekalan yang
ditempatkan di hadapan jiwa yang percaya! ALLAH
bersama kita di dalam Kristus YESUS
untuk menyertai kita pada setiap
langkah perjalanan ke surga!”
E.G.W. (God’s Amazing Grace, July 12)