Dokumen tersebut membahas solusi Rasul Paulus terhadap masalah-masalah yang timbul di antara umat Kristen di Roma mengenai makanan dan hari-hari raya. Rasul Paulus memberikan empat solusi utama, yaitu: (1) yang kuat iman tidak boleh menghakimi yang lemah, (2) jangan menghakimi orang lain karena hanya Allah yang menghakimi, (3) setiap orang berbuat menurut keyakinannya sendiri tanpa memaksakannya ke
1. Pelajaran 13 untuk 30 Desember 2017 www.gmahktanjungpinang.org
Roma 14:10
" Tetapi engkau, mengapakah engkau
menghakimi saudaramu? Atau mengapakah
engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua
harus menghadap takhta pengadilan Allah."
KEHIDUPAN
KRISTEN
2. Kita sekarang berada di bagian
akhir pelajaran tentang kitab
Roma, buku yang telah
melahirkan Reformasi
Protestan—buku yang lebih
daripada yang lain dalam
menunjukkan kepada kita
mengapa kita menjadi Protestan
dan mengapa kita harus tetap
seperti itu. Sebagai Protestan,
dan terutama sebagai Gereja
Masehi Advent Hari Ketujuh, kita
bersandar pada prinsip Sola
Scriptura, hanya Alkitab
sebagai standar iman.
PENDAHULUAN
UNTUK PELAJARAN PEKAN INI,
BACALAH: ROMA 14-16
Dan itu dari Alkitab yang olehnya kita mempelajari kebenaran yang sama
yang menyebabkan nenek moyang rohani kita berabad-abad yang lalu
memisahkan diri dari Katolik Roma, yaitu kebenaran agung tentang
keselamatan oleh iman, kebenaran yang penuh kuasa dinyatakan dalam
surat Paulus kepada jemaat di Roma.
3. SIAPAKAH YANG LEMAH IMANNYA?
(Roma 14:1-15:3)
“ …adalah seseorang yang memiliki pemahaman yang
terbatas tentang prinsip-prinsip kejujuran. Ia rindu
diselamatkan dan rela untuk melakukan apapun yang
ia pikir diperintahkan kepadanya. Namun, ia
memiliki pengalaman Kristen yang belum dewasa
(Ibrani 5: 11 - 6: 2) dan mencoba untuk
diselamatkan oleh mematuhi aturan-aturan dan
perintah-perintah yang tidak benar-benar
mewajibkan baginya; yang mungkin disebabkan oleh
pengalaman dan didikan masa lalunya. Aturan-aturan
tersebut adalah sangat penting baginya; ia
menganggapnya sebagai syarat mutlak untuk dapat
diselamatkan. Ia mengalami kesukaran dan menjadi
bingung ketika ia melihat bahwa orang Kristen
lainnya – yang memiliki pengalaman lebih
daripadanya – sementara ia sendiri tidak
membagikan pandangannya kepada mereka.”
SDA Bible Commentary, on Romans 14:1
4. MASALAH PERTAMA: MAKANAN
Bagaimanakah masalah
makanan pada zaman Paulus
(Roma 14:2-3; 1 Korintus 8)?
• Imam kafir menjual daging yang telah dipersembahkan kepada
berhala-berhala.
• Ada perbincangan di antara orang percaya tentang apakah boleh
untuk memakan daging tersebut.
5. POKOK PERMASALAHANNYA: Mereka yang kuat
imannya mengkritik mereka yang lemah imannya
karena mereka (yang lemah) tidak makan daging
yang telah dipersembahkan kepada berhala;
sehingga yang mereka (yang lemah) menjadi
bimbang dan ragu-ragu.
MASALAH PERTAMA:
MAKANAN
Siapakah yang lemah imannya?
• Mereka yang tidak mau makan
daging yang telah dipersembahkan
kepada berhala dengan hati nurani
yang bersih karena latar belakang
atau pendidikannya.
Siapakah yang kuat imannya?
• Mereka yang percaya bahwa hanya
ada satu Allah yang benar dan
percaya bahwa berhala itu tidak
ada; Oleh karena itu, mereka
memakan daging tersebut.
CATATAN: Daging
tersebut adalah daging
dari hewan yang halal,
tetapi telah
dipersembahkan
kepada berhala.
6. MASALAH KE-2:
HARI-HARI RAYA
Beberapa saudara dari bangsa Yahudi percaya bahwa
mereka tetap harus memelihara hari-hari raya (Bulan
baru, Sabat Upacara, paskah, Pentakosa, Hari
Pendamaian ...) dan hari puasa (Senin dan kamis)
“Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah
kamu dikenal Allah, bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh
dunia yang lemah dan miskin dan mau mulai memperhambakan diri lagi
kepadanya? Kamu dengan teliti memelihara hari-hari tertentu, bulan-
bulan, masa-masa yang tetap dan tahun-tahun.” (Galatia 4:9-10)
Apa masalah yang timbul tentang hari-hari
raya pada zaman Paulus? (Roma 14:6; Kolose
2:16; Galatia 4:9-10)?
“Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum
kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari
raya, bulan baru ataupun hari Sabat.” (Kolose 2:16)
Sabat yang dimaksud bukanlah
Sabat dalam Hukum Sepuluh,
melainkan Sabat-sabat upacara
seperti yang terdapat pada
Imamat 23.
7. POKOK PERMASALAHAN: Mereka yang lemah imannya hendak memaksakan
kepada yang kuat imannya untuk tetap memelihara hari-hari raya tersebut.
Siapakah yang lemah imannya?
• Mereka yang percaya bahwa
mereka harus tetap memelihara
setiap hari raya yang merupakan
bagian dari upacara dan tradisi
Yahudi.
Siapakah yang kuat imannya?
• Mereka yang percaya bahwa
hari-hari raya Yahudi hanyalah
lambang dari Kristus dan telah
berakhir ketika YESUS mati
disalibkan.
MASALAH KE-2:
HARI-HARI RAYA
8. RASUL PAULUS MEMBERIKAN SOLUSI
1. Yang kuat imannya tidak boleh menghakimi yang lemah (Roma 14:4)
ALLAH menerima setiap orang.
2. Jangan menghakimi dan memandang rendah siapapun (Roma 14:10-21)
ALLAH-lah Yang akan menghakimi setiap orang; kita hanya
bertanggungjawab kepada diri kita, bukan kepada orang lain.
Ketika kita menghakimi orang lain, kita akan menjadi batu sandungan
bagi saudara kita. Saudara kita, yang baginya YESUS telah mati, dapat
menjadi lemah imannya bahkan menjadi murtad oleh karena kita.
3. Setiap orang harus berbuat menurut keyakinannya tanpa
memaksakannya kepada orang lain (Roma 14:22-23)
Kita harus berbuat menurut apa yang kita percayai.
Jika kita salah, ALLAH akan menolong kita untuk memahaminya ketika Ia
melihat saat yang tepat.
4. Lakukanlah apa yang menyenangkan hati saudara kita (Roma 15:1-3)
“Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi
kebaikannya untuk membangunnya.” (Roma 15:2)
Kita harus mendorong saudara kita secara rohani dan menolongnya
dalam pertumbuhan rohani pribadinya untuk menuju kesempurnaan.
9. ALLAH menghendaki orang Kristen untuk
menghormati kebebasan yang Ia miliki dengan
cara yang sangat luar biasa yang diberikan
kepada mereka. Di dalam Kristus diberikan hak
kepemilikan setiap orang. Manusia seharusnya
bukan menjadi milik orang lain. ALLAH telah
membeli manusia. Pikiran seseorang, kekuatan
seseorang, tidak boleh memerintah dan
mengendalikan hati nurani orang lain. Di
hadapan kekayaan dan posisi ALLAH, jangan
meninggikan seseorang di atas yang lain.
Manusia bebas untuk melayani Allah, untuk
mengasihi dan mematuhi semua perintah-Nya.
E.G.W. (SDA Bible Commentary, vol. 1, Notes on Exodus 21:1-6)
10. Rasul paulus mengakhir suratnya oleh
membagikan berkat khusus dari ALLAH
kepada kita.
Roma
15:5
Semoga Allah,
yang adalah
sumber ketekunan
dan penghiburan
mengaruniakan
kerukunan kepada
kamu
sesuai dengan
kehendak Kristus
Yesus
Roma
15:13
Semoga Allah,
sumber
pengharapan
memenuhi kamu
dengan segala sukacita
dan damai sejahtera
dalam iman kamu
supaya oleh kekuatan
Roh Kudus kamu
berlimpah-limpah
dalam pengharapan
Roma
15:33
Allah, sumber
damai sejahtera
menyertai kamu sekalian! Amin.
Kerinduannya adalah agar kita
menunjukkan ketekunan, semangat
dan kedamaian yang teguh dalam
setiap saat kehidupan kita.
Marilah maju bersama!