KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
Pelajaran sekolah sabat ke 13 triwulan 1 2018
1. Pelajaran 13 untuk 31 Maret 2018
Diadaptasi dari www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
1 Petrus 2:12 “Milikilah cara hidup
yang baik di tengah-tengah bangsa-
bangsa bukan Yahudi, supaya apabila
mereka memfitnah kamu sebagai
orang durjana, mereka dapat
melihatnya dari perbuatan-
perbuatanmu yang baik dan
memuliakan Allah pada hari Ia
melawat mereka."
2. KESALEHAN
RASA CUKUP
PERCAYA
PENGARUH
KEHORMATAN
Tujuan langsung dari penatalayanan
adalah untuk menggenapi misi ALLAH
dan menyelamatkan dunia. TUHAN
ingin membuat penatalayanan menjadi
hal yang nyata dalam hidup kita. Hal ini
akan menghasilkan:
3. KESALEHAN
“Hai orang-orang, berapa lama lagi kemuliaanku dinodai, berapa
lama lagi kamu mencintai yang sia-sia dan mencari
kebohongan?” (Mazmur 4:3)
Kesalehan adalah mengasihi TUHAN
dan sesama kita dan menunjukkannya
dalam hidup kita sehari-hari.
Paulus mengingatkan kita bahwa pada
akhir zaman akan ada orang-orang yang
“Secara lahiriah mereka menjalankan
ibadah mereka, tetapi pada
hakekatnya mereka memungkiri
kekuatannya” (2Timotius 3: 5)
Kita belajar dari teladan Ayub
bahwa kehidupan yang saleh
mengalir dari hati yang disucikan. Ia
tidak tergantung pada keadaan dari
luar seseorang.
Penatalayanan terungkap dalam kehidupan yang
saleh.
Kita menunjukkan iman kita dengan melakukan
atau tidak melakukan hal-hal tertentu.
4. RASA CUKUP
“Janganlah kamu menjadi hamba uang dan
cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu.
Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak
akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak
akan meninggalkan engkau.’” (Ibrani 13:5)
Rasul Paulus berkata bahwa “Memang ibadah itu kalau
disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.”
(1Timotius 6:6)
Kehidupan yang saleh tidak identik dengan kekayaan.
Namun demikian, kehidupan yang saleh dengan rasa
cukup adalah sumber berkat rohani yang besar.
Merasa puas / cukup dengan apa yang kita miliki adalah
berserah pada tangan Yang Maha Tinggi dan sepenuhnya
percaya kepada-Nya maka kita akan hidup dengan damai
dan tenang.
ALLAH ingin agar para penatalayan_nya bersukacita :
“Bersukacitalah di dalam TUHAN, sekali lagi ku
katakan bersukacitalah!” (Filipi 4:4)
5. PERCAYA
“Percayalah kepada TUHAN dengan
segenap hatimu, dan janganlah
bersandar kepada pengertianmu
sendiri.” (Amsal 3:5)
Para penatalayan ALLAH harus mengizinkan
Ia Yang membuat keputusan. Kita harus
percaya kepada kebijaksanaan ilahi-Nya
gantinya kepada pikiran kita sendiri.
Ketika kita perlu membuat keputusan,
kita menyerahkannya kepada ALLAH
dalam doa. Ia menuntun kita untuk
memilih pilihan terbaik, atau yang akan
bermanfaat bagi orang lain dan untuk
kehidupan kekal kita. Kita harus belajar
percaya kepada-Nya seperti yang
dilakukan oleh para rasul dahulu. Mereka
menaruh kepercayaan mereka kepada-
Nya dan menerima kekayaan rohani.
Kepercayaan dan kesetiaan adalah sejalan. Kita menunjukkan kepercayaan Kita
kepada ALLAH ketika kita berjalan dengan iman dan taat kepada-Nya setiap saat.
6. PENGARUH
Penatalayanan kita ditampilkan di hadapan keluarga
kita, komunitas kita, dunia, dan alam semesta.
(1Korintus 4:9)
Kita dapat memberi pengaruh atas pikiran dan hati orang-
orang di sekitar kita oleh menghidupkan iman kita.
Alkitab menasehatkan, “dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam
berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam
pengajaranmu.” (Titus 2:7)
Kita adalah terang dunia karena Terang itu ditunjukkan melalui hidup kita (Yohanes
8:12). Jika kita sepenuhnya menyerahkan diri kepada Tuhan dan bekerja dalam
pekerjaan yang Ia persiapkan bagi kita, kita akan menjadi pengaruh yang baik
terhadap orang lain. (Efesus 2:10)
“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan
orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik
dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Mat. 5:16)
7. KEHORMATAN
“Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang
baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan
kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam
kebahagiaan tuanmu.’” (Matius 25:21)
Betapa bahagianya ketika hari itu tiba ketika kita
mendengar suara YESUS ketika Ia datang kembali.
Hidup kita saat ini hanyalah gerbang pengantar
kepada hidup yang kekal. Kita adalah para musafir di
dunia ini seraya kita belajar melayani ALLAH dengan
lebih baik hari demi hari.
“Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang
ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami
adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya
melakukan apa yang kami harus lakukan” (Lukas 17:10)
Para penatalayan yang setia yang telah mencerminkan YESUS dalam hidup
mereka akan menerima mahkota. Bukan oleh karena jasa kita, namun oleh
jasa-Nya: “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu
bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah” (Efesus 2:8)
8. Agar bahagia, kita harus berusaha untuk
mencapai karakter yang ditunjukkan Kristus.
Satu ciri khas Kristus adalah penyangkalan diri
dan kebajikan-Nya. Dia datang bukan demi
kepentingan-Nya. Ia melakukan kebaikan, dan
ini adalah makanan dan minuman-Nya. Kita
dapat, oleh mengikuti teladan Juruselamat,
berada dalam persekutuan kudus dengan-Nya,
dan setiap hari berusaha meniru karakter-Nya
dan mengikuti teladan-Nya, kita akan menjadi
berkat bagi dunia dan akan menjamin bagi diri
kita sendiri kepuasan dan sebuah upah kekal
yang akan datang.
E.G.W. (Testimonies for the Church, vol. 4, cp. 20, p. 227)