SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 27
Upaya RI melalui Perundingan
Dark sides of
Kelompok
Kelompok 4
Sebab / Latar Belakang perjanjian
Linggarjati
Perjanjian Linggarjati merupakan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah
Republik Indonesia untuk memperoleh pengakuan kedaulatan dari pemerintah
Belanda. Sebelumnya, diplomat dari Inggris, Sir Archibald Clark Kerr mengundang
Indonesia dan Belanda untuk berunding di Hoogwe Veluwe dari tanggal 14 – 25
April 1946 untuk menyelesaikan konflik. Namun perundingan tersebut gagal karena
Indonesia meminta Belanda mengakui kedaulatannya atas Jawa, Sumatera, dan
Madura, namun Belanda hanya mengakui Indonesia atas Jawa dan Madura saja.
Sehingga dengan gagalnya perundingan di Hoogwe Veluwe ini, maka kemudian
diselenggarakan kembali perundingan di Linggarjati, Jawa Barat.
PERUNDINGAN
LINGGARJATI
PELAKSANAAN DAN ISI
PERUNDINGAN LINGGARJATI
Perundingan Linggarjati terlaksana pada 11 - 15 November 1946 di Linggarjati,
dekat Cirebon. Dalam perundingan ini, dihadiri oleh perwakilan dari Indonesia
dan Belanda.
 Delegasi Belanda di wakili oleh :
 Prof. Scermerhorn
 Max Van Poll
 F. de Baer
 H.J. Van Mook.
 Delegasi Indonesia diwakili oleh
 Sutan Syahrir
 Mr. Moh. Roem
 Mr. Susanto Tirtoprojo,
 A.K. Gani
Pada tanggal 15 November 1946, hasil perundingan diumumkan dan
disetujui oleh kedua belah pihak. Secara resmi, naskah hasil perundingan
ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia dan Belanda pada tanggal 25
Maret 1947.
Perundingan ini menghasilkan pokok-pokok sebagai berikut :
1. Belanda mengakui de facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan
meliputi Sumatera, Jawa, dan Madura. Belanda sudah harus meninggalkan
daerah de facto paling lambat pada tanggal 1 Januari 1949.
2. Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama dalam menyelenggarakan
berdirinya negara Indonesia Serikat. Pembentukan RIS akan diadakan
sebelum tanggal 1 Januari 1949.
3. RIS dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda dengan Ratu
Belanda sebagai ketua
HASIL PERUNDINGAN
LINGGARJATI
Terjadi pro dan kontra mengenai perjanjian Linggarjati tetapi akhirnya
Indonesia menandatangani perjanjian ini pada 25 Maret 1947 dengan
alasan :
1. Adanya keyakinan bahwa bagaimanapun juga jalan damai merupakan jalan
yang paling baik dan aman untuk mencapai tujuan Bangsa Indonesia.
2. Cara damai akan mendatangkan simpati dan dukungan internasional yang
harus diperhitungkan oleh lawan.
3. Keadaan militer Indonesia yang masih lemah jika menyetujui perundingan
memungkinkan Indonesia memperoleh kesempatan untuk memperkuat
militer.
4. Jalan diplomasi dipandang sebagai jalan untuk memperjuangkan
pengakuan kedaulatan dan penegakan Negara RI yang berdaulat.
ALASAN INDONESIA MENERIMA
PERJANJIAN LINGGARJATI
Hasil perundingan ini tetap memberikan kesempatan untuk Belanda
membangun kedaulatannya di Indonesia. Pada dasarnya pihak Belanda
terpaksa untuk mengakui kedaulatan wilayah Indonesia. Namun hasil yang
paling diingat dari perundingan ini adalah adanya pengakuan de facto dari
Belanda. Bukan hanya Belanda, perundingan linggarjati juga berdampak
terhadap negara asing lainnya yang berangsur-angsur mengakui kekuasaan
RI. Kesepakatan pembentukan RIS yang membuat Indonesia harus menjadi
bagian persemakmuran kerajaan Belanda, tetap memberikan angin segar
kepada Indonesia yang menginginkan kedaulatan. Perundingan LInggarjati
ini membuat Indonesia terhindar dari banyaknya korban jiwa yang jatuh
jika dibanding dengan melakukan peperangan
DAMPAK PERUNDINGAN
LINGGARJATI
Dampak negatif dari perundingan ini yaitu terjadinya gejolak dalam
tubuh pemerintahan Indonesia. KNIP tidak secepatnya mengesahkan
perundingan linggarjati ini karena dianggap terlalu menguntungkan pihak
Belanda. Beberapa partai seperti Masyumi, PNI, dan pengikut Tan Malaka
begitu keras menentang perjanjian Linggarjati. Walaupun, pada akhirnya
KNIP mengesahkan perjanjian linggarjati pada tanggal 25 Maret 1947
setelah Hatta mengancam Soekarno dan ia akan mengundurkan diri dari
jabatannya sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia.
DAMPAK PERUNDINGAN
LINGGARJATI
Adanya Agresi Militer Belanda I terhadap Indonesia. Hal ini diakibatkan
karena Belanda mengganggap Indonesia tidak patuh terhadap perjanjian
Linggarjati. Dikarenakan Indonesia mengadakan hubungan diplomatic dengan
negara lain, padahal itu bukan wewenangnya. Pada tanggal 20 Juli 1947
Belanda menyatakan tidak terikat lagi dengan perjanjian LInggarjati. Agresipun
dilakukan keesokan harinya pada tanggal 21 Juli 1947 dimana Belanda
melancarkan serangan ke daerah Jawa dan Sumatera
DAMPAK PERUNDINGAN
LINGGARJATI
Lanjutan…
Sebab / Latar Belakang Perundingan Renville
Pada dasarnya perundingan ini diadakan dengan tujuan awal yakni
guna menyelesaikan segala pertikaian dan sengketa yang terjadi antara
Indonesia dengan Belanda.
Agresi Militer Belanda Pertama yang dilakukan Belanda mendatangkan
reaksi keras dari beberapa negara lain. PBB membantu penyelesaian
sengketa antara Indonesia dan Belanda dengan membentuk Komisi Tiga
Negara (KTN) yang terdiri atas:
1. Australia, dipilih oleh Indonesia;
2. Belgia, dipilih oleh Belanda;
3. Amerika Serikat, dipilih oleh Australia dan Belanda.
PERUNDINGAN RENVILLE
Lanjutan….
Komisi Tiga Negara tiba di Indonesia pada tanggal 27 Oktober 1947 dan
segera melakukan kontak dengan Indonesia maupun Belanda. Indonesia dan
Belanda tidak mau mengadakan pertemuan di wilayah yang dikuasai oleh salah
satu pihak. Oleh karena itu, Amerika Serikat menawarkan untuk mengadakan
pertemuan di geladak Kapal Renville milik Amerika Serikat. Indonesia dan
Belanda kemudian menerima tawaran Amerika Serikat.
PERUNDINGAN RENVILLE
Pelaksanaan Perundingan Renville
Perundingan Renville secara resmi dimulai pada tanggal 8 Desember
1947. Komisi Tiga Negara (KTN) memprakarsai perundingan antara Indonesia
dan Belanda. Perundingan dilakukan di atas kapal Renville, yaitu kapal
Angkatan Laut Amerika Serikat yang sudah berlabuh di perlabuhan Tanjung
Priok. Oleh karena itu, hasil perundingan ini dinamakan Perjanjian Renville.
Dalam perundingan itu Negara Indonesia, Belanda, dan masing-masing
anggota KTN diwakili oleh sebuah delegasi.
1. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr. Amir Syarifuddin.
2. Delegasi Belanda dipimpin oleh R. Abdul Kadir Wijoyoatmojo.
3. Delegasi Australia dipimpin oleh Richard C. Kirby.
4. Delegasi Belgia dipimpin oleh Paul van Zeeland.
5. Delegasi Amerika Serikat dipimpin oleh Frank Porter Graham.
PERUNDINGAN RENVILLE
Perjanjian Renville terdiri dari :
a. 10 pasal persetujuan tentang gencatan senjata yang antara lain diterimanyagaris
demarkasi Van Mook.
b. 12 pasal prinsip dasar-dasar politik Renville, yang berisi tentang kesediaan kedua
pihak untuk menyelesaikan pertikaiannya dengan cara damai.
c. 6 pasal prinsip tambahan dari KTN yang berisi, antara lain tentang kedaulatan
Indonesia yang berada di tangan Belanda selama masa peralihan sampai
penyerahan kedaulatan.
Secara Umum perundingan Renville berisi :
1. Belanda hanya mengakui Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sumatera sebagai bagian
wilayah Republik Indonesia
2. Disetujuinya sebuah garis demarkasi yang memisahkan wilayah Indonesia dan
daerah pendudukan Belanda.
3. TNI harus ditarik mundur dari daerah – daerah kantongnya di wilayah pendudukan
di Jawa Timur Indonesia di Yogyakarta.
PERUNDINGAN RENVILLE
PERUNDINGAN RENVILLE
a. Persediaan amunisi yang menipis
b. Adanya kepastian bahwa penolakan berarti serangan baru dari pihak Belanda
secara lebih hebat.
c. Adanya keterangan dari KTN bahwa itulah maksimum yang dapat mereka
lakukan.
d. Tidak adanya jaminan bahwa Dewan Keamanan PBB dapat menolong.
e. Bagi RI menandatangani persetujuan Renville merupakan kesempatan yang
baik untuk membina kekuatan militer.
f. Timbul simpati dunia yang semakin besar karena RI selalu bersedia menerima
petunjuk KTN
Alasan Indonesia menyetujui
perundingan Renville :
PERUNDINGAN RENVILLE
Dampak / Akibat dari Perjanjian Renville
1. Wilayah Republik Indonesia menjadi makin sempit dan dikurung oleh daerah –
daerah kekuasaan Belanda
2. Timbulnya reaksi kekerasan di kalangan para pemimpin Republik Indonesia yang
mengakibatkan jatuhnya kabinet Amir Syarifuddin karena dianggap menjual negara
kepada Belanda. Isi Perjanjian Renville mendapat tentangan sehingga muncul mosi
tidak percaya terhadap Kabinet Amir Syarifuddin dan pada tanggal 23 Januari 1948,
Amir menyerahkan kembali mandatnya kepada Presiden.
3. Perekonomian Indonesia diblokade secara ketat oleh Belanda.
4. Indonesia terpaksa harus menarik mundur kesatuan – kesatuan militernya dari
daerah – daerah gerilya untuk kemudian hijrah ke wilayah Republik Indonesia yang
berdekatan
Penandatanganan naskah perjanjian Renville ini dapat menimbulkan akibat buruk
bagi pemerintahan Republik Indonesia, antara lain sebagai berikut :
Sebab / Latar Belakang Perundingan Roem - Royen
Ketika Dr. Beel menjabat sebagai Wakil Tinggi Mahkota Belanda di
Indonesia, ia mempunyai pandangan yang berbeda dengan Van Mook
tentang Indonesia. Ia berpendirian bahwa di Indonesia harus dilaksanakan
pemulihan kekuasaan pemerintah kolonial dengan tindakan militer. Oleh
karena itu pada tanggal 18 Desember 1948 Dr. Beel mengumumkan tidak
terikat dengan Perundingan Renville dan dilanjutkan tindakan agresi
militernya yang kedua pada tanggal 19 Desember 1948 pada pukul 06.00
pagi dengan menyerang ibu kota RI yang berkedudukan di Yogyakarta.
Dengan peristiwa ini Komisi Tiga Negara (KTN) diubah namanya
menjadi Komisi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Indonesia (United
Nations Commission for Indonesian atau UNCI). Komisi UNCI bertugas
membantu me!ancarkan perundingan-perundingan antara Indonesia dengan
Belanda.
PERUNDINGAN ROEM-ROYEN
Pelaksanaan dan Isi Perundingan Roem - Royen
Pada tanggal 7 Mei 1949 di Jakarta, Mr. Moh. Roem selaku ketua
delegasi Indonesia dan Dr. Van Royen se!aku ketua delegasi Belanda yang
masing-masing membuat pernyataan sebagai berikut.
Pernyataan Mr. Moh Roem :
a. Mengeluarkan perintah kepada “Pengikut Repub!ik yang bersenjata” untuk
menghentikan perang gerilya.
b. Bekerja sama da!am hal mengembalikan perdamaian dan menjaga
ketertiban dan keamanan.
c. Turut serta dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag dengan maksud
untuk mempercepat “penyerahan” kedaulatan yang sungguh-sungguh dan
lengkap kepada Negara Indonesia Serikat, dengan tidak bersyarat.
PRUNDINGAN ROEM-ROYEN
Pernyataan Dr. Van Royen:
a. Menyetujui kembalinya Pemerintah Republik Indonesia ke Yogyakarta.
b. Menjamin penghentian gerakan-gerakan militer dan pembebasan semua
tahanan politik.
c. Tidak akan mendirikan atau mengakui negara-negara yang berada di
daerah-derah yang dikuasai RI sebe!um tanggai 19 Desember 1948 dan
tidak akan meluaskan negara atau daerah dengan merugikan Republik
d. Menyetujui adanya Republik Indonesia sebagai bagian dan Negara
Indonesia Serikat.
e. Berusaha dengan sungguh-sungguh agar Konferensi Meja Bundar
segera diadakan sete!ah Pemerintah RI kemba!i ke Yogyakarta.
PRUNDINGAN ROEM-ROYEN
a. Pemerintah RI dan Belanda sepakat untuk menghentikan tembak-
menembak dan bekerja sama untuk menciptakan keamanan.
b. Pemerintah Belanda akan segera mengembalikan pemerintah Indonesia ke
Yogyakarta, dan Kedua belah pihak sepakat untuk menyelenggarakan
Konferensi Meja Bundar (KMB)
di Den Haag, Belanda
PRUNDINGAN ROEM-ROYEN
Dari dua usulan tersebut akhirnya diperoleh kesepakatan yang ditandatangani
tanggal 7 Mei 1949. Kesepakatan antara lain:
Sejak bulan Juni 1949, berlangsung persiapan pemulihan pemerintahan
Indonesia di Yogyakarta. Persiapan itu berlangsung di bawah pengawasan UNCI.
Sejak tanggal 24-29 Juni 1949, tentara Belanda ditarik dari Yogyakarta. TNI
akhirnya memasuki kota Yogyakarta. Pada 6 Juni 1949, presiden, wakil presiden,
serta para pemimpin lainnya kembali ke Yogyakarta.
Sebagai tindak lanjut perjanjian Roem-Royen, pada tanggal 22 Juni 1949
diadakan perundingan antara RI, BFO, dan Belanda yang hasilnya sebagai
berikut.
a. Tanggal 24 Juni 1949, keresidenan Yogyakarta dikosongkan oleh tentara Belanda.
Pada tanggal 1 Juli 1949, pemerintah RI kembali ke Yogyakarta setelah tentara
Republik menguasai sepenuhnya.
b. Mengenai penghentian permusuhan akan dibahas setelah kembalinya
pemerintahan RI ke Yogayakarta
c. Konferensi Meja Bundar (KMB) akan diadakan di Den Haag.
PERUNDINGAN ROEM-ROYEN
Dampak / Akibat Perundingan Roem – Royen
Sebelum Konferensi Meja Bundar berlangsung, dilakukan pendekatan dan
koordinasi dengan negara- negara bagian (BFO) terutama berkaitan dengan
pembentukan Republik Indonesia Serikat. Konferensi Inter-Indonesia ini
penting untuk menciptakan kesamaan pandangan menghadapi Belanda dalam
KMB.
KONFERENSI INTER-INDONESIA
Sebab / Latar Belakang Konferensi Inter- Indonesia
Konferensi diadakan setelah para pemimpin RI kembali ke
Yogyakarta. Konferensi Inter-Indonesia I diadakan di Yogyakarta pada
tanggal 19 – 22 Juli 1949. Konferensi Inter-Indonesia I
dipimpin Mohammad Hatta. Konferensi Inter-Indonesia II diadakan di
Jakarta pada tanggal 30 Juli – 2 Agustus 1949. Konferensi Inter-
Indonesia II dipimpin oleh Sultan Hamid (Ketua BFO).
Pembicaraan dalam Konferensi Inter-Indonesia hampir semuanya
difokuskan pada masalah pembentukan RIS, antara lain:
1. masalah tata susunan dan hak Pemerintah RIS,
2. kerja sama antara RIS dan Belanda dalam Perserikatan Uni.
KONFERENSI INTER-INDONESIA
Pelaksanaan Inter-Indonesia
1. Negara Indonesia Serikat yang nantinya akan dibentuk di Indonesia bernama
Republik Indonesia Serikat (RIS).
2. Bendera kebangsaan adalah Merah Putih.
3. Lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya.
4. Hari 17 Agustus adalah Hari Nasional.
1. Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) adalah Angkatan Perang
Nasional.
2. TNI menjadi inti APRIS dan akan menerima orang-orang Indonesia yang ada
dalam KNIL dan kesatuan-kesatuan tentara Belanda lain dengan syarat-syarat
yang akan ditentukan lebih lanjut.
3. Pertahanan negara adalah semata-mata hak Pemerintah RIS, negara-negara
bagian tidak mempunyai angkatan perang sendiri.
KONFERENSI INTER-INDONESIA
Isi Konferensi Inter-Indonesia
Disepakatinya beberapa hal berikut ini
Dalam bidang militer, Konferensi Inter-Indonesia memutuskan hal-hal berikut.
Dampak / Akibat Konferensi Inter - Indonesia
Kesepakatan tersebut mempunyai arti penting sebab perpecahan
yang telah dilakukan oleh Belanda sebelumnya, melalui bentuk-bentuk
negara bagian telah dihapuskan. Kesepakatan ini juga merupakan
bekal yang sangat berharga dalam menghadapi Belanda dalam
perundingan-perundingan yang akan diadakan kemudian. Pada tanggal
1 Agustus 1949, pihak Republik Indonesia dan Belanda mencapai
persetujuan penghentian tembak-menembak yang akan mulai berlaku
di Jawa pada tanggal 11 Agustus dan di Sumatera pada tanggal 15
Agustus. Tercapainya kesepakatan tersebut memungkinkan
terselenggaranya Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda.
KONFERENSI INTER-INDONESIA
Sebab / Latar Belakang Konferensi Meja Bundar
Perjanjian Roem Royen belum menyelesaikan masalah Indonesia
Belanda. Salah satu agenda yang disepakati Indonesia Belanda adalah
penyelenggaraan Konferensi Meja Bundar di Den Haag.
KONFERENSI MEJA BUNDAR
KMB dibuka pada tanggal 23 Agustus 1949 di Den Haag. Indonesia telah
menetapkan delegasi yang mewakili KMB yakni Moh. Hatta, Moh. Roem, Mr.
Supomo, Dr. J. Leimena, Mr. Ali Sastroamijoyo, Dr. Sukiman, Ir. Juanda, Dr. Sumitro
Joyohadikusumo, Mr. Suyono Hadinoto, Mr. AK. Pringgodigdo, TB. Simatupang, dan
Mr. Sumardi. Sedangkan BFO diwakili oleh Sultan Hamid II dari Pontianak. Delegasi
Belanda dipimpin oleh Mr. Van Maarseveen dan dari UNCI sebagai mediator adalah
Chritchley.
Tujuan diadakan KMB adalah untuk :
1. Menyelesaikan persengketaan antara Indonesia dan Belanda
2. Untuk mencapai kesepakatan antara para peserta tentang tata cara penyerahan
yang penuh dan tanpa syarat kepada Negara Indonesia Serikat, sesuai dengan
ketentuan Persetuiuan Renville.
KONFERENSI MEJA BUNDAR
Pelaksanaan KMB
• Soal Uni Indonesia-Belanda.
Pihak Indonesia menghendaki agar sifatnya hanya kerja sama yang bebas
tanpa adanya organisasi permanen. Sedangkan Belanda menghendaki
kerja yang lebih luas dengan organisasi permanen (mengikat).
• Soal utang.
Pihak Indonesia hanya mengakui utang-utang Hindia Belanda sampai
menyerahnya Belanda kepada Jepang. Sementara Belanda menghendaki
agar Indonesia mengambil alih semua utang Hindia Belanda sampai
penyerahan kedaulatan, termasuk biaya perang kolonial melawan TNI
KONFERENSI MEJA BUNDAR
Pelaksanaan KMB
Beberapa masalah yang sulit dipecahkan dalam KMB terutama sebagai berikut.
Dampak / Akibat Konferensi Meja Bundar
Ada sebagian keputusan yang merugikan Indonesia, yakni beban utang Hindia
Belanda yang harus ditanggung RIS sebesar 4,3 miliar gulden. Juga penundaan soal
penyelesaian Irian Barat yang merupakan masalah yang menjadi pekerjaan panjang
bangsa Indonesia. Tetapi yang jelas bahwa hasil KMB telah memberikan
kesempatan yang lebih luas bagi Indonesia untuk membangun negeri sendiri.
Setelah KMB selesai dan menghasilkan berbagai keputusan dengan segala cara
pelaksanaannya, kemudian Moh. Hatta dan rombongan pada tanggal 7 November
1949 meninggalkan negeri Belanda. Rombongan kemudian singgah ke Kairo dan
Rangoon. Tanggal 14 November 1949 Moh. Hatta tiba di Maguwo, Yogyakarta
disambut oleh Presiden.
KONFERENSI MEJA BUNDAR

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pertempuran Ambarawa
Pertempuran AmbarawaPertempuran Ambarawa
Pertempuran AmbarawaLusiana Diyan
 
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi BangsaPerjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi BangsaDavid Adi Nugroho
 
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)Putri Nadhilah
 
Pertempuran 5 hari di semarang
Pertempuran 5 hari di semarangPertempuran 5 hari di semarang
Pertempuran 5 hari di semarangEra Hami
 
Perang tondano lengkap banget
Perang tondano lengkap bangetPerang tondano lengkap banget
Perang tondano lengkap bangetttanitaaprilia
 
PPT BANDUNG LAUTAN API ELFRIDHO.pptx
PPT BANDUNG LAUTAN API ELFRIDHO.pptxPPT BANDUNG LAUTAN API ELFRIDHO.pptx
PPT BANDUNG LAUTAN API ELFRIDHO.pptxfridfrid1
 
Revolusi indonesia
Revolusi indonesiaRevolusi indonesia
Revolusi indonesiaFachroel07
 
[XII A1 kel.3] kabinet wilopo
[XII A1 kel.3] kabinet wilopo[XII A1 kel.3] kabinet wilopo
[XII A1 kel.3] kabinet wilopoPakuan University
 
Perjuangan Meraih Kemerdekaan Pada Masa Pendudukan Jepang
Perjuangan Meraih Kemerdekaan Pada Masa Pendudukan JepangPerjuangan Meraih Kemerdekaan Pada Masa Pendudukan Jepang
Perjuangan Meraih Kemerdekaan Pada Masa Pendudukan JepangFani K
 
Pengakuan PBB terhadap Kemerdekaan RI.pptx
Pengakuan PBB terhadap Kemerdekaan RI.pptxPengakuan PBB terhadap Kemerdekaan RI.pptx
Pengakuan PBB terhadap Kemerdekaan RI.pptxIlhamBayuUmboh
 
Perjuangan Bangsa Indonesia Secara Diplomasi
Perjuangan Bangsa Indonesia Secara DiplomasiPerjuangan Bangsa Indonesia Secara Diplomasi
Perjuangan Bangsa Indonesia Secara DiplomasiVictoria Pardede
 
Profil Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Profil Sri Sultan Hamengkubuwono IXProfil Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Profil Sri Sultan Hamengkubuwono IXFOXSFOR
 
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesiaPerjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesiaMeliana Siboro
 
Penjajahan Jepang ke Indonesia - Sejarah indonesia
Penjajahan Jepang ke Indonesia - Sejarah indonesiaPenjajahan Jepang ke Indonesia - Sejarah indonesia
Penjajahan Jepang ke Indonesia - Sejarah indonesiaLisa Tri Setiawati
 
Dinamika Persatuan dan Kesatuan dalam Konteks NKRI.pptx
Dinamika Persatuan dan Kesatuan dalam Konteks NKRI.pptxDinamika Persatuan dan Kesatuan dalam Konteks NKRI.pptx
Dinamika Persatuan dan Kesatuan dalam Konteks NKRI.pptxafifahdhaniyah
 

Was ist angesagt? (20)

Pertempuran Ambarawa
Pertempuran AmbarawaPertempuran Ambarawa
Pertempuran Ambarawa
 
Perlawanan Diponegoro
Perlawanan DiponegoroPerlawanan Diponegoro
Perlawanan Diponegoro
 
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi BangsaPerjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
 
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)
 
Pertempuran 5 hari di semarang
Pertempuran 5 hari di semarangPertempuran 5 hari di semarang
Pertempuran 5 hari di semarang
 
Perang Diponegoro
Perang DiponegoroPerang Diponegoro
Perang Diponegoro
 
Perang tondano lengkap banget
Perang tondano lengkap bangetPerang tondano lengkap banget
Perang tondano lengkap banget
 
Bab 6 sejarah wajib sma xi
Bab 6 sejarah wajib sma xiBab 6 sejarah wajib sma xi
Bab 6 sejarah wajib sma xi
 
PPT BANDUNG LAUTAN API ELFRIDHO.pptx
PPT BANDUNG LAUTAN API ELFRIDHO.pptxPPT BANDUNG LAUTAN API ELFRIDHO.pptx
PPT BANDUNG LAUTAN API ELFRIDHO.pptx
 
Revolusi indonesia
Revolusi indonesiaRevolusi indonesia
Revolusi indonesia
 
Revolusi Nasional Indonesia
Revolusi Nasional IndonesiaRevolusi Nasional Indonesia
Revolusi Nasional Indonesia
 
[XII A1 kel.3] kabinet wilopo
[XII A1 kel.3] kabinet wilopo[XII A1 kel.3] kabinet wilopo
[XII A1 kel.3] kabinet wilopo
 
Perjuangan Meraih Kemerdekaan Pada Masa Pendudukan Jepang
Perjuangan Meraih Kemerdekaan Pada Masa Pendudukan JepangPerjuangan Meraih Kemerdekaan Pada Masa Pendudukan Jepang
Perjuangan Meraih Kemerdekaan Pada Masa Pendudukan Jepang
 
Pengakuan PBB terhadap Kemerdekaan RI.pptx
Pengakuan PBB terhadap Kemerdekaan RI.pptxPengakuan PBB terhadap Kemerdekaan RI.pptx
Pengakuan PBB terhadap Kemerdekaan RI.pptx
 
Perjuangan Bangsa Indonesia Secara Diplomasi
Perjuangan Bangsa Indonesia Secara DiplomasiPerjuangan Bangsa Indonesia Secara Diplomasi
Perjuangan Bangsa Indonesia Secara Diplomasi
 
Profil Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Profil Sri Sultan Hamengkubuwono IXProfil Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Profil Sri Sultan Hamengkubuwono IX
 
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesiaPerjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia
 
Penjajahan Jepang ke Indonesia - Sejarah indonesia
Penjajahan Jepang ke Indonesia - Sejarah indonesiaPenjajahan Jepang ke Indonesia - Sejarah indonesia
Penjajahan Jepang ke Indonesia - Sejarah indonesia
 
Perhimpunan Indonesia
Perhimpunan IndonesiaPerhimpunan Indonesia
Perhimpunan Indonesia
 
Dinamika Persatuan dan Kesatuan dalam Konteks NKRI.pptx
Dinamika Persatuan dan Kesatuan dalam Konteks NKRI.pptxDinamika Persatuan dan Kesatuan dalam Konteks NKRI.pptx
Dinamika Persatuan dan Kesatuan dalam Konteks NKRI.pptx
 

Andere mochten auch

Dampak positif dan negatif letak sosiokultural indonesia
Dampak positif dan negatif letak sosiokultural indonesiaDampak positif dan negatif letak sosiokultural indonesia
Dampak positif dan negatif letak sosiokultural indonesiafziada
 
Pengaruh letak geologis terhadap batuan dan sumber daya alam
Pengaruh letak geologis terhadap batuan dan sumber daya alamPengaruh letak geologis terhadap batuan dan sumber daya alam
Pengaruh letak geologis terhadap batuan dan sumber daya alamPrinscha Bella
 
Media cetak vs online
Media cetak vs onlineMedia cetak vs online
Media cetak vs onlineMaya Michiko
 
Perjanjian Renville dan Roem Royen
Perjanjian Renville dan Roem RoyenPerjanjian Renville dan Roem Royen
Perjanjian Renville dan Roem Royenalmasalsabella
 
Buku pegangan siswa pp kn smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blo...
Buku pegangan siswa pp kn smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blo...Buku pegangan siswa pp kn smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blo...
Buku pegangan siswa pp kn smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blo...Wienda Hapsari
 

Andere mochten auch (6)

Perjanjian renville
Perjanjian renvillePerjanjian renville
Perjanjian renville
 
Dampak positif dan negatif letak sosiokultural indonesia
Dampak positif dan negatif letak sosiokultural indonesiaDampak positif dan negatif letak sosiokultural indonesia
Dampak positif dan negatif letak sosiokultural indonesia
 
Pengaruh letak geologis terhadap batuan dan sumber daya alam
Pengaruh letak geologis terhadap batuan dan sumber daya alamPengaruh letak geologis terhadap batuan dan sumber daya alam
Pengaruh letak geologis terhadap batuan dan sumber daya alam
 
Media cetak vs online
Media cetak vs onlineMedia cetak vs online
Media cetak vs online
 
Perjanjian Renville dan Roem Royen
Perjanjian Renville dan Roem RoyenPerjanjian Renville dan Roem Royen
Perjanjian Renville dan Roem Royen
 
Buku pegangan siswa pp kn smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blo...
Buku pegangan siswa pp kn smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blo...Buku pegangan siswa pp kn smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blo...
Buku pegangan siswa pp kn smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blo...
 

Ähnlich wie Perjuangan RI melalui Perundingan

Perjanjian Linggajati.pptx
Perjanjian Linggajati.pptxPerjanjian Linggajati.pptx
Perjanjian Linggajati.pptxSheraNajoan1
 
Agresi Militer Belanda I- Canva.pdf
Agresi Militer Belanda I- Canva.pdfAgresi Militer Belanda I- Canva.pdf
Agresi Militer Belanda I- Canva.pdfrafflesz
 
Perjuangan Bangsa antara Perang dan Damai - SMA N 65
Perjuangan Bangsa antara Perang dan Damai - SMA N 65Perjuangan Bangsa antara Perang dan Damai - SMA N 65
Perjuangan Bangsa antara Perang dan Damai - SMA N 65Fitri Ayu Kusuma Wijayanti
 
Usaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia
Usaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesiaUsaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia
Usaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesiaDayang Anjani
 
Upaya Mempertahankan Kemerdekaan dari Ancaman Disintegrasi Bangsa
Upaya Mempertahankan Kemerdekaan dari Ancaman Disintegrasi BangsaUpaya Mempertahankan Kemerdekaan dari Ancaman Disintegrasi Bangsa
Upaya Mempertahankan Kemerdekaan dari Ancaman Disintegrasi Bangsaliawidialee
 
Bab 6 perang kemerdekaan
Bab 6 perang kemerdekaanBab 6 perang kemerdekaan
Bab 6 perang kemerdekaansusi_tamis
 
Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia
Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan IndonesiaPerjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia
Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan IndonesiaRahmad Wijanarko
 
Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia
Upaya Mempertahankan Kemerdekkan IndonesiaUpaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia
Upaya Mempertahankan Kemerdekkan IndonesiaNani Alitu
 
Makalah Konferensi Meja Bundar
Makalah Konferensi Meja BundarMakalah Konferensi Meja Bundar
Makalah Konferensi Meja BundarMuhammad Viddin
 
Ulya arviatul n. (100210302091)
Ulya arviatul n. (100210302091)Ulya arviatul n. (100210302091)
Ulya arviatul n. (100210302091)Ulya Arvia
 
Agresi Militer Belanda
Agresi Militer BelandaAgresi Militer Belanda
Agresi Militer Belandaramabriliant
 
Kembalinya Indonesia ke bentuk NKRI
Kembalinya Indonesia ke bentuk NKRIKembalinya Indonesia ke bentuk NKRI
Kembalinya Indonesia ke bentuk NKRIGian Angelo
 
Agresi militer Belanda I terjadi karena adanya perbedaan penafsiran dari perj...
Agresi militer Belanda I terjadi karena adanya perbedaan penafsiran dari perj...Agresi militer Belanda I terjadi karena adanya perbedaan penafsiran dari perj...
Agresi militer Belanda I terjadi karena adanya perbedaan penafsiran dari perj...Arij Asfari
 
2797_Keterlibatan Australia dalam Masalah Indonesia (1945 - 1949).pptx
2797_Keterlibatan Australia dalam Masalah Indonesia (1945 - 1949).pptx2797_Keterlibatan Australia dalam Masalah Indonesia (1945 - 1949).pptx
2797_Keterlibatan Australia dalam Masalah Indonesia (1945 - 1949).pptxShadrinaChaerunissa
 
Agresi militer belanda i dan renville
Agresi militer belanda i dan renvilleAgresi militer belanda i dan renville
Agresi militer belanda i dan renvilleFreddy Then
 

Ähnlich wie Perjuangan RI melalui Perundingan (20)

Perjanjian Linggajati.pptx
Perjanjian Linggajati.pptxPerjanjian Linggajati.pptx
Perjanjian Linggajati.pptx
 
Agresi Militer Belanda I- Canva.pdf
Agresi Militer Belanda I- Canva.pdfAgresi Militer Belanda I- Canva.pdf
Agresi Militer Belanda I- Canva.pdf
 
Perjuangan Bangsa antara Perang dan Damai - SMA N 65
Perjuangan Bangsa antara Perang dan Damai - SMA N 65Perjuangan Bangsa antara Perang dan Damai - SMA N 65
Perjuangan Bangsa antara Perang dan Damai - SMA N 65
 
Usaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia
Usaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesiaUsaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia
Usaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia
 
Upaya Mempertahankan Kemerdekaan dari Ancaman Disintegrasi Bangsa
Upaya Mempertahankan Kemerdekaan dari Ancaman Disintegrasi BangsaUpaya Mempertahankan Kemerdekaan dari Ancaman Disintegrasi Bangsa
Upaya Mempertahankan Kemerdekaan dari Ancaman Disintegrasi Bangsa
 
Bab 6 perang kemerdekaan
Bab 6 perang kemerdekaanBab 6 perang kemerdekaan
Bab 6 perang kemerdekaan
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia
Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan IndonesiaPerjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia
Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia
 
Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia
Upaya Mempertahankan Kemerdekkan IndonesiaUpaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia
Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia
 
Sejarah Wajib
Sejarah WajibSejarah Wajib
Sejarah Wajib
 
Makalah Konferensi Meja Bundar
Makalah Konferensi Meja BundarMakalah Konferensi Meja Bundar
Makalah Konferensi Meja Bundar
 
Ulya arviatul n. (100210302091)
Ulya arviatul n. (100210302091)Ulya arviatul n. (100210302091)
Ulya arviatul n. (100210302091)
 
PPT gue
PPT guePPT gue
PPT gue
 
PPT gue
PPT guePPT gue
PPT gue
 
Agresi Militer Belanda
Agresi Militer BelandaAgresi Militer Belanda
Agresi Militer Belanda
 
Kembalinya Indonesia ke bentuk NKRI
Kembalinya Indonesia ke bentuk NKRIKembalinya Indonesia ke bentuk NKRI
Kembalinya Indonesia ke bentuk NKRI
 
Agresi militer Belanda I terjadi karena adanya perbedaan penafsiran dari perj...
Agresi militer Belanda I terjadi karena adanya perbedaan penafsiran dari perj...Agresi militer Belanda I terjadi karena adanya perbedaan penafsiran dari perj...
Agresi militer Belanda I terjadi karena adanya perbedaan penafsiran dari perj...
 
2797_Keterlibatan Australia dalam Masalah Indonesia (1945 - 1949).pptx
2797_Keterlibatan Australia dalam Masalah Indonesia (1945 - 1949).pptx2797_Keterlibatan Australia dalam Masalah Indonesia (1945 - 1949).pptx
2797_Keterlibatan Australia dalam Masalah Indonesia (1945 - 1949).pptx
 
SEJARAH INDONESIA
SEJARAH INDONESIASEJARAH INDONESIA
SEJARAH INDONESIA
 
Agresi militer belanda i dan renville
Agresi militer belanda i dan renvilleAgresi militer belanda i dan renville
Agresi militer belanda i dan renville
 

Mehr von David Adi Nugroho

Mail Server - SMTP IMAP POP3
Mail Server - SMTP IMAP POP3Mail Server - SMTP IMAP POP3
Mail Server - SMTP IMAP POP3David Adi Nugroho
 
WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM MENGGUNAKAN LINKSYS WRT54GL
WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM MENGGUNAKAN LINKSYS WRT54GLWIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM MENGGUNAKAN LINKSYS WRT54GL
WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM MENGGUNAKAN LINKSYS WRT54GLDavid Adi Nugroho
 
Basis Data dan Perangkat Lunak Pengolah Basis Data
Basis Data dan Perangkat Lunak Pengolah Basis DataBasis Data dan Perangkat Lunak Pengolah Basis Data
Basis Data dan Perangkat Lunak Pengolah Basis DataDavid Adi Nugroho
 
Sistem Informasi - Multimedia
Sistem Informasi - MultimediaSistem Informasi - Multimedia
Sistem Informasi - MultimediaDavid Adi Nugroho
 
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan KodeSistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan KodeDavid Adi Nugroho
 
Sistem Informasi - Data dan Basis Data
Sistem Informasi - Data dan Basis DataSistem Informasi - Data dan Basis Data
Sistem Informasi - Data dan Basis DataDavid Adi Nugroho
 
Sistem Informasi - Peralatan Teknologi Informasi
Sistem Informasi - Peralatan Teknologi InformasiSistem Informasi - Peralatan Teknologi Informasi
Sistem Informasi - Peralatan Teknologi InformasiDavid Adi Nugroho
 
Sistem Informasi - Struktur dan Fungsi Sistem Komputer
Sistem Informasi - Struktur dan Fungsi Sistem KomputerSistem Informasi - Struktur dan Fungsi Sistem Komputer
Sistem Informasi - Struktur dan Fungsi Sistem KomputerDavid Adi Nugroho
 
Sistem Informasi - Dasar Teknologi Informasi
Sistem Informasi - Dasar Teknologi InformasiSistem Informasi - Dasar Teknologi Informasi
Sistem Informasi - Dasar Teknologi InformasiDavid Adi Nugroho
 
Belajar Desain Busana Dasar Lengkap
Belajar Desain Busana Dasar LengkapBelajar Desain Busana Dasar Lengkap
Belajar Desain Busana Dasar LengkapDavid Adi Nugroho
 
Ngelab Packet Tracer - Subnet, IP, DHCP, Server, DNS, Email, NTP, FTP, RIP, E...
Ngelab Packet Tracer - Subnet, IP, DHCP, Server, DNS, Email, NTP, FTP, RIP, E...Ngelab Packet Tracer - Subnet, IP, DHCP, Server, DNS, Email, NTP, FTP, RIP, E...
Ngelab Packet Tracer - Subnet, IP, DHCP, Server, DNS, Email, NTP, FTP, RIP, E...David Adi Nugroho
 
Hasil Wawancara UKM - Criping Ketela
Hasil Wawancara UKM - Criping KetelaHasil Wawancara UKM - Criping Ketela
Hasil Wawancara UKM - Criping KetelaDavid Adi Nugroho
 
MSDM - Pengembangan Sumber Daya Manusia
MSDM - Pengembangan Sumber Daya ManusiaMSDM - Pengembangan Sumber Daya Manusia
MSDM - Pengembangan Sumber Daya ManusiaDavid Adi Nugroho
 
Kuliah Online Lisensi Software oleh Ade Malsasa Akbar
Kuliah Online Lisensi Software oleh Ade Malsasa AkbarKuliah Online Lisensi Software oleh Ade Malsasa Akbar
Kuliah Online Lisensi Software oleh Ade Malsasa AkbarDavid Adi Nugroho
 
Soal UAS FIsika Kelas XI SMA/SMK Semester Gasal 2015/2016
Soal UAS FIsika Kelas XI SMA/SMK Semester Gasal 2015/2016Soal UAS FIsika Kelas XI SMA/SMK Semester Gasal 2015/2016
Soal UAS FIsika Kelas XI SMA/SMK Semester Gasal 2015/2016David Adi Nugroho
 
Peralatan Metereologi dan Klimatologi BMKG JATENG
Peralatan Metereologi dan Klimatologi BMKG JATENGPeralatan Metereologi dan Klimatologi BMKG JATENG
Peralatan Metereologi dan Klimatologi BMKG JATENGDavid Adi Nugroho
 
Pemahaman Cuaca dan Iklim Oleh BMKG JATENG
Pemahaman Cuaca dan Iklim Oleh BMKG JATENGPemahaman Cuaca dan Iklim Oleh BMKG JATENG
Pemahaman Cuaca dan Iklim Oleh BMKG JATENGDavid Adi Nugroho
 

Mehr von David Adi Nugroho (20)

Mail Server - SMTP IMAP POP3
Mail Server - SMTP IMAP POP3Mail Server - SMTP IMAP POP3
Mail Server - SMTP IMAP POP3
 
WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM MENGGUNAKAN LINKSYS WRT54GL
WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM MENGGUNAKAN LINKSYS WRT54GLWIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM MENGGUNAKAN LINKSYS WRT54GL
WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM MENGGUNAKAN LINKSYS WRT54GL
 
Basis Data dan Perangkat Lunak Pengolah Basis Data
Basis Data dan Perangkat Lunak Pengolah Basis DataBasis Data dan Perangkat Lunak Pengolah Basis Data
Basis Data dan Perangkat Lunak Pengolah Basis Data
 
Sistem Informasi - Multimedia
Sistem Informasi - MultimediaSistem Informasi - Multimedia
Sistem Informasi - Multimedia
 
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan KodeSistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
 
Sistem Informasi - Data dan Basis Data
Sistem Informasi - Data dan Basis DataSistem Informasi - Data dan Basis Data
Sistem Informasi - Data dan Basis Data
 
Sistem Informasi - Software
Sistem Informasi - SoftwareSistem Informasi - Software
Sistem Informasi - Software
 
Sistem Informasi - Peralatan Teknologi Informasi
Sistem Informasi - Peralatan Teknologi InformasiSistem Informasi - Peralatan Teknologi Informasi
Sistem Informasi - Peralatan Teknologi Informasi
 
Sistem Informasi - Struktur dan Fungsi Sistem Komputer
Sistem Informasi - Struktur dan Fungsi Sistem KomputerSistem Informasi - Struktur dan Fungsi Sistem Komputer
Sistem Informasi - Struktur dan Fungsi Sistem Komputer
 
Sistem Informasi - Dasar Teknologi Informasi
Sistem Informasi - Dasar Teknologi InformasiSistem Informasi - Dasar Teknologi Informasi
Sistem Informasi - Dasar Teknologi Informasi
 
Materi Penjasorkes Lengkap
Materi Penjasorkes LengkapMateri Penjasorkes Lengkap
Materi Penjasorkes Lengkap
 
Belajar Desain Busana Dasar Lengkap
Belajar Desain Busana Dasar LengkapBelajar Desain Busana Dasar Lengkap
Belajar Desain Busana Dasar Lengkap
 
Ngelab Packet Tracer - Subnet, IP, DHCP, Server, DNS, Email, NTP, FTP, RIP, E...
Ngelab Packet Tracer - Subnet, IP, DHCP, Server, DNS, Email, NTP, FTP, RIP, E...Ngelab Packet Tracer - Subnet, IP, DHCP, Server, DNS, Email, NTP, FTP, RIP, E...
Ngelab Packet Tracer - Subnet, IP, DHCP, Server, DNS, Email, NTP, FTP, RIP, E...
 
Hasil Wawancara UKM - Criping Ketela
Hasil Wawancara UKM - Criping KetelaHasil Wawancara UKM - Criping Ketela
Hasil Wawancara UKM - Criping Ketela
 
Hasil Wawancara UKM - Shovy
Hasil Wawancara UKM - ShovyHasil Wawancara UKM - Shovy
Hasil Wawancara UKM - Shovy
 
MSDM - Pengembangan Sumber Daya Manusia
MSDM - Pengembangan Sumber Daya ManusiaMSDM - Pengembangan Sumber Daya Manusia
MSDM - Pengembangan Sumber Daya Manusia
 
Kuliah Online Lisensi Software oleh Ade Malsasa Akbar
Kuliah Online Lisensi Software oleh Ade Malsasa AkbarKuliah Online Lisensi Software oleh Ade Malsasa Akbar
Kuliah Online Lisensi Software oleh Ade Malsasa Akbar
 
Soal UAS FIsika Kelas XI SMA/SMK Semester Gasal 2015/2016
Soal UAS FIsika Kelas XI SMA/SMK Semester Gasal 2015/2016Soal UAS FIsika Kelas XI SMA/SMK Semester Gasal 2015/2016
Soal UAS FIsika Kelas XI SMA/SMK Semester Gasal 2015/2016
 
Peralatan Metereologi dan Klimatologi BMKG JATENG
Peralatan Metereologi dan Klimatologi BMKG JATENGPeralatan Metereologi dan Klimatologi BMKG JATENG
Peralatan Metereologi dan Klimatologi BMKG JATENG
 
Pemahaman Cuaca dan Iklim Oleh BMKG JATENG
Pemahaman Cuaca dan Iklim Oleh BMKG JATENGPemahaman Cuaca dan Iklim Oleh BMKG JATENG
Pemahaman Cuaca dan Iklim Oleh BMKG JATENG
 

Kürzlich hochgeladen

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 

Kürzlich hochgeladen (20)

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 

Perjuangan RI melalui Perundingan

  • 1. Upaya RI melalui Perundingan Dark sides of Kelompok Kelompok 4
  • 2. Sebab / Latar Belakang perjanjian Linggarjati Perjanjian Linggarjati merupakan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah Republik Indonesia untuk memperoleh pengakuan kedaulatan dari pemerintah Belanda. Sebelumnya, diplomat dari Inggris, Sir Archibald Clark Kerr mengundang Indonesia dan Belanda untuk berunding di Hoogwe Veluwe dari tanggal 14 – 25 April 1946 untuk menyelesaikan konflik. Namun perundingan tersebut gagal karena Indonesia meminta Belanda mengakui kedaulatannya atas Jawa, Sumatera, dan Madura, namun Belanda hanya mengakui Indonesia atas Jawa dan Madura saja. Sehingga dengan gagalnya perundingan di Hoogwe Veluwe ini, maka kemudian diselenggarakan kembali perundingan di Linggarjati, Jawa Barat. PERUNDINGAN LINGGARJATI
  • 3. PELAKSANAAN DAN ISI PERUNDINGAN LINGGARJATI Perundingan Linggarjati terlaksana pada 11 - 15 November 1946 di Linggarjati, dekat Cirebon. Dalam perundingan ini, dihadiri oleh perwakilan dari Indonesia dan Belanda.  Delegasi Belanda di wakili oleh :  Prof. Scermerhorn  Max Van Poll  F. de Baer  H.J. Van Mook.  Delegasi Indonesia diwakili oleh  Sutan Syahrir  Mr. Moh. Roem  Mr. Susanto Tirtoprojo,  A.K. Gani
  • 4. Pada tanggal 15 November 1946, hasil perundingan diumumkan dan disetujui oleh kedua belah pihak. Secara resmi, naskah hasil perundingan ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia dan Belanda pada tanggal 25 Maret 1947. Perundingan ini menghasilkan pokok-pokok sebagai berikut : 1. Belanda mengakui de facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan meliputi Sumatera, Jawa, dan Madura. Belanda sudah harus meninggalkan daerah de facto paling lambat pada tanggal 1 Januari 1949. 2. Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama dalam menyelenggarakan berdirinya negara Indonesia Serikat. Pembentukan RIS akan diadakan sebelum tanggal 1 Januari 1949. 3. RIS dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketua HASIL PERUNDINGAN LINGGARJATI
  • 5. Terjadi pro dan kontra mengenai perjanjian Linggarjati tetapi akhirnya Indonesia menandatangani perjanjian ini pada 25 Maret 1947 dengan alasan : 1. Adanya keyakinan bahwa bagaimanapun juga jalan damai merupakan jalan yang paling baik dan aman untuk mencapai tujuan Bangsa Indonesia. 2. Cara damai akan mendatangkan simpati dan dukungan internasional yang harus diperhitungkan oleh lawan. 3. Keadaan militer Indonesia yang masih lemah jika menyetujui perundingan memungkinkan Indonesia memperoleh kesempatan untuk memperkuat militer. 4. Jalan diplomasi dipandang sebagai jalan untuk memperjuangkan pengakuan kedaulatan dan penegakan Negara RI yang berdaulat. ALASAN INDONESIA MENERIMA PERJANJIAN LINGGARJATI
  • 6. Hasil perundingan ini tetap memberikan kesempatan untuk Belanda membangun kedaulatannya di Indonesia. Pada dasarnya pihak Belanda terpaksa untuk mengakui kedaulatan wilayah Indonesia. Namun hasil yang paling diingat dari perundingan ini adalah adanya pengakuan de facto dari Belanda. Bukan hanya Belanda, perundingan linggarjati juga berdampak terhadap negara asing lainnya yang berangsur-angsur mengakui kekuasaan RI. Kesepakatan pembentukan RIS yang membuat Indonesia harus menjadi bagian persemakmuran kerajaan Belanda, tetap memberikan angin segar kepada Indonesia yang menginginkan kedaulatan. Perundingan LInggarjati ini membuat Indonesia terhindar dari banyaknya korban jiwa yang jatuh jika dibanding dengan melakukan peperangan DAMPAK PERUNDINGAN LINGGARJATI
  • 7. Dampak negatif dari perundingan ini yaitu terjadinya gejolak dalam tubuh pemerintahan Indonesia. KNIP tidak secepatnya mengesahkan perundingan linggarjati ini karena dianggap terlalu menguntungkan pihak Belanda. Beberapa partai seperti Masyumi, PNI, dan pengikut Tan Malaka begitu keras menentang perjanjian Linggarjati. Walaupun, pada akhirnya KNIP mengesahkan perjanjian linggarjati pada tanggal 25 Maret 1947 setelah Hatta mengancam Soekarno dan ia akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia. DAMPAK PERUNDINGAN LINGGARJATI
  • 8. Adanya Agresi Militer Belanda I terhadap Indonesia. Hal ini diakibatkan karena Belanda mengganggap Indonesia tidak patuh terhadap perjanjian Linggarjati. Dikarenakan Indonesia mengadakan hubungan diplomatic dengan negara lain, padahal itu bukan wewenangnya. Pada tanggal 20 Juli 1947 Belanda menyatakan tidak terikat lagi dengan perjanjian LInggarjati. Agresipun dilakukan keesokan harinya pada tanggal 21 Juli 1947 dimana Belanda melancarkan serangan ke daerah Jawa dan Sumatera DAMPAK PERUNDINGAN LINGGARJATI Lanjutan…
  • 9. Sebab / Latar Belakang Perundingan Renville Pada dasarnya perundingan ini diadakan dengan tujuan awal yakni guna menyelesaikan segala pertikaian dan sengketa yang terjadi antara Indonesia dengan Belanda. Agresi Militer Belanda Pertama yang dilakukan Belanda mendatangkan reaksi keras dari beberapa negara lain. PBB membantu penyelesaian sengketa antara Indonesia dan Belanda dengan membentuk Komisi Tiga Negara (KTN) yang terdiri atas: 1. Australia, dipilih oleh Indonesia; 2. Belgia, dipilih oleh Belanda; 3. Amerika Serikat, dipilih oleh Australia dan Belanda. PERUNDINGAN RENVILLE
  • 10. Lanjutan…. Komisi Tiga Negara tiba di Indonesia pada tanggal 27 Oktober 1947 dan segera melakukan kontak dengan Indonesia maupun Belanda. Indonesia dan Belanda tidak mau mengadakan pertemuan di wilayah yang dikuasai oleh salah satu pihak. Oleh karena itu, Amerika Serikat menawarkan untuk mengadakan pertemuan di geladak Kapal Renville milik Amerika Serikat. Indonesia dan Belanda kemudian menerima tawaran Amerika Serikat. PERUNDINGAN RENVILLE
  • 11. Pelaksanaan Perundingan Renville Perundingan Renville secara resmi dimulai pada tanggal 8 Desember 1947. Komisi Tiga Negara (KTN) memprakarsai perundingan antara Indonesia dan Belanda. Perundingan dilakukan di atas kapal Renville, yaitu kapal Angkatan Laut Amerika Serikat yang sudah berlabuh di perlabuhan Tanjung Priok. Oleh karena itu, hasil perundingan ini dinamakan Perjanjian Renville. Dalam perundingan itu Negara Indonesia, Belanda, dan masing-masing anggota KTN diwakili oleh sebuah delegasi. 1. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr. Amir Syarifuddin. 2. Delegasi Belanda dipimpin oleh R. Abdul Kadir Wijoyoatmojo. 3. Delegasi Australia dipimpin oleh Richard C. Kirby. 4. Delegasi Belgia dipimpin oleh Paul van Zeeland. 5. Delegasi Amerika Serikat dipimpin oleh Frank Porter Graham. PERUNDINGAN RENVILLE
  • 12. Perjanjian Renville terdiri dari : a. 10 pasal persetujuan tentang gencatan senjata yang antara lain diterimanyagaris demarkasi Van Mook. b. 12 pasal prinsip dasar-dasar politik Renville, yang berisi tentang kesediaan kedua pihak untuk menyelesaikan pertikaiannya dengan cara damai. c. 6 pasal prinsip tambahan dari KTN yang berisi, antara lain tentang kedaulatan Indonesia yang berada di tangan Belanda selama masa peralihan sampai penyerahan kedaulatan. Secara Umum perundingan Renville berisi : 1. Belanda hanya mengakui Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sumatera sebagai bagian wilayah Republik Indonesia 2. Disetujuinya sebuah garis demarkasi yang memisahkan wilayah Indonesia dan daerah pendudukan Belanda. 3. TNI harus ditarik mundur dari daerah – daerah kantongnya di wilayah pendudukan di Jawa Timur Indonesia di Yogyakarta. PERUNDINGAN RENVILLE
  • 13. PERUNDINGAN RENVILLE a. Persediaan amunisi yang menipis b. Adanya kepastian bahwa penolakan berarti serangan baru dari pihak Belanda secara lebih hebat. c. Adanya keterangan dari KTN bahwa itulah maksimum yang dapat mereka lakukan. d. Tidak adanya jaminan bahwa Dewan Keamanan PBB dapat menolong. e. Bagi RI menandatangani persetujuan Renville merupakan kesempatan yang baik untuk membina kekuatan militer. f. Timbul simpati dunia yang semakin besar karena RI selalu bersedia menerima petunjuk KTN Alasan Indonesia menyetujui perundingan Renville :
  • 14. PERUNDINGAN RENVILLE Dampak / Akibat dari Perjanjian Renville 1. Wilayah Republik Indonesia menjadi makin sempit dan dikurung oleh daerah – daerah kekuasaan Belanda 2. Timbulnya reaksi kekerasan di kalangan para pemimpin Republik Indonesia yang mengakibatkan jatuhnya kabinet Amir Syarifuddin karena dianggap menjual negara kepada Belanda. Isi Perjanjian Renville mendapat tentangan sehingga muncul mosi tidak percaya terhadap Kabinet Amir Syarifuddin dan pada tanggal 23 Januari 1948, Amir menyerahkan kembali mandatnya kepada Presiden. 3. Perekonomian Indonesia diblokade secara ketat oleh Belanda. 4. Indonesia terpaksa harus menarik mundur kesatuan – kesatuan militernya dari daerah – daerah gerilya untuk kemudian hijrah ke wilayah Republik Indonesia yang berdekatan Penandatanganan naskah perjanjian Renville ini dapat menimbulkan akibat buruk bagi pemerintahan Republik Indonesia, antara lain sebagai berikut :
  • 15. Sebab / Latar Belakang Perundingan Roem - Royen Ketika Dr. Beel menjabat sebagai Wakil Tinggi Mahkota Belanda di Indonesia, ia mempunyai pandangan yang berbeda dengan Van Mook tentang Indonesia. Ia berpendirian bahwa di Indonesia harus dilaksanakan pemulihan kekuasaan pemerintah kolonial dengan tindakan militer. Oleh karena itu pada tanggal 18 Desember 1948 Dr. Beel mengumumkan tidak terikat dengan Perundingan Renville dan dilanjutkan tindakan agresi militernya yang kedua pada tanggal 19 Desember 1948 pada pukul 06.00 pagi dengan menyerang ibu kota RI yang berkedudukan di Yogyakarta. Dengan peristiwa ini Komisi Tiga Negara (KTN) diubah namanya menjadi Komisi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Indonesia (United Nations Commission for Indonesian atau UNCI). Komisi UNCI bertugas membantu me!ancarkan perundingan-perundingan antara Indonesia dengan Belanda. PERUNDINGAN ROEM-ROYEN
  • 16. Pelaksanaan dan Isi Perundingan Roem - Royen Pada tanggal 7 Mei 1949 di Jakarta, Mr. Moh. Roem selaku ketua delegasi Indonesia dan Dr. Van Royen se!aku ketua delegasi Belanda yang masing-masing membuat pernyataan sebagai berikut. Pernyataan Mr. Moh Roem : a. Mengeluarkan perintah kepada “Pengikut Repub!ik yang bersenjata” untuk menghentikan perang gerilya. b. Bekerja sama da!am hal mengembalikan perdamaian dan menjaga ketertiban dan keamanan. c. Turut serta dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag dengan maksud untuk mempercepat “penyerahan” kedaulatan yang sungguh-sungguh dan lengkap kepada Negara Indonesia Serikat, dengan tidak bersyarat. PRUNDINGAN ROEM-ROYEN
  • 17. Pernyataan Dr. Van Royen: a. Menyetujui kembalinya Pemerintah Republik Indonesia ke Yogyakarta. b. Menjamin penghentian gerakan-gerakan militer dan pembebasan semua tahanan politik. c. Tidak akan mendirikan atau mengakui negara-negara yang berada di daerah-derah yang dikuasai RI sebe!um tanggai 19 Desember 1948 dan tidak akan meluaskan negara atau daerah dengan merugikan Republik d. Menyetujui adanya Republik Indonesia sebagai bagian dan Negara Indonesia Serikat. e. Berusaha dengan sungguh-sungguh agar Konferensi Meja Bundar segera diadakan sete!ah Pemerintah RI kemba!i ke Yogyakarta. PRUNDINGAN ROEM-ROYEN
  • 18. a. Pemerintah RI dan Belanda sepakat untuk menghentikan tembak- menembak dan bekerja sama untuk menciptakan keamanan. b. Pemerintah Belanda akan segera mengembalikan pemerintah Indonesia ke Yogyakarta, dan Kedua belah pihak sepakat untuk menyelenggarakan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda PRUNDINGAN ROEM-ROYEN Dari dua usulan tersebut akhirnya diperoleh kesepakatan yang ditandatangani tanggal 7 Mei 1949. Kesepakatan antara lain:
  • 19. Sejak bulan Juni 1949, berlangsung persiapan pemulihan pemerintahan Indonesia di Yogyakarta. Persiapan itu berlangsung di bawah pengawasan UNCI. Sejak tanggal 24-29 Juni 1949, tentara Belanda ditarik dari Yogyakarta. TNI akhirnya memasuki kota Yogyakarta. Pada 6 Juni 1949, presiden, wakil presiden, serta para pemimpin lainnya kembali ke Yogyakarta. Sebagai tindak lanjut perjanjian Roem-Royen, pada tanggal 22 Juni 1949 diadakan perundingan antara RI, BFO, dan Belanda yang hasilnya sebagai berikut. a. Tanggal 24 Juni 1949, keresidenan Yogyakarta dikosongkan oleh tentara Belanda. Pada tanggal 1 Juli 1949, pemerintah RI kembali ke Yogyakarta setelah tentara Republik menguasai sepenuhnya. b. Mengenai penghentian permusuhan akan dibahas setelah kembalinya pemerintahan RI ke Yogayakarta c. Konferensi Meja Bundar (KMB) akan diadakan di Den Haag. PERUNDINGAN ROEM-ROYEN Dampak / Akibat Perundingan Roem – Royen
  • 20. Sebelum Konferensi Meja Bundar berlangsung, dilakukan pendekatan dan koordinasi dengan negara- negara bagian (BFO) terutama berkaitan dengan pembentukan Republik Indonesia Serikat. Konferensi Inter-Indonesia ini penting untuk menciptakan kesamaan pandangan menghadapi Belanda dalam KMB. KONFERENSI INTER-INDONESIA Sebab / Latar Belakang Konferensi Inter- Indonesia
  • 21. Konferensi diadakan setelah para pemimpin RI kembali ke Yogyakarta. Konferensi Inter-Indonesia I diadakan di Yogyakarta pada tanggal 19 – 22 Juli 1949. Konferensi Inter-Indonesia I dipimpin Mohammad Hatta. Konferensi Inter-Indonesia II diadakan di Jakarta pada tanggal 30 Juli – 2 Agustus 1949. Konferensi Inter- Indonesia II dipimpin oleh Sultan Hamid (Ketua BFO). Pembicaraan dalam Konferensi Inter-Indonesia hampir semuanya difokuskan pada masalah pembentukan RIS, antara lain: 1. masalah tata susunan dan hak Pemerintah RIS, 2. kerja sama antara RIS dan Belanda dalam Perserikatan Uni. KONFERENSI INTER-INDONESIA Pelaksanaan Inter-Indonesia
  • 22. 1. Negara Indonesia Serikat yang nantinya akan dibentuk di Indonesia bernama Republik Indonesia Serikat (RIS). 2. Bendera kebangsaan adalah Merah Putih. 3. Lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya. 4. Hari 17 Agustus adalah Hari Nasional. 1. Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) adalah Angkatan Perang Nasional. 2. TNI menjadi inti APRIS dan akan menerima orang-orang Indonesia yang ada dalam KNIL dan kesatuan-kesatuan tentara Belanda lain dengan syarat-syarat yang akan ditentukan lebih lanjut. 3. Pertahanan negara adalah semata-mata hak Pemerintah RIS, negara-negara bagian tidak mempunyai angkatan perang sendiri. KONFERENSI INTER-INDONESIA Isi Konferensi Inter-Indonesia Disepakatinya beberapa hal berikut ini Dalam bidang militer, Konferensi Inter-Indonesia memutuskan hal-hal berikut.
  • 23. Dampak / Akibat Konferensi Inter - Indonesia Kesepakatan tersebut mempunyai arti penting sebab perpecahan yang telah dilakukan oleh Belanda sebelumnya, melalui bentuk-bentuk negara bagian telah dihapuskan. Kesepakatan ini juga merupakan bekal yang sangat berharga dalam menghadapi Belanda dalam perundingan-perundingan yang akan diadakan kemudian. Pada tanggal 1 Agustus 1949, pihak Republik Indonesia dan Belanda mencapai persetujuan penghentian tembak-menembak yang akan mulai berlaku di Jawa pada tanggal 11 Agustus dan di Sumatera pada tanggal 15 Agustus. Tercapainya kesepakatan tersebut memungkinkan terselenggaranya Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda. KONFERENSI INTER-INDONESIA
  • 24. Sebab / Latar Belakang Konferensi Meja Bundar Perjanjian Roem Royen belum menyelesaikan masalah Indonesia Belanda. Salah satu agenda yang disepakati Indonesia Belanda adalah penyelenggaraan Konferensi Meja Bundar di Den Haag. KONFERENSI MEJA BUNDAR
  • 25. KMB dibuka pada tanggal 23 Agustus 1949 di Den Haag. Indonesia telah menetapkan delegasi yang mewakili KMB yakni Moh. Hatta, Moh. Roem, Mr. Supomo, Dr. J. Leimena, Mr. Ali Sastroamijoyo, Dr. Sukiman, Ir. Juanda, Dr. Sumitro Joyohadikusumo, Mr. Suyono Hadinoto, Mr. AK. Pringgodigdo, TB. Simatupang, dan Mr. Sumardi. Sedangkan BFO diwakili oleh Sultan Hamid II dari Pontianak. Delegasi Belanda dipimpin oleh Mr. Van Maarseveen dan dari UNCI sebagai mediator adalah Chritchley. Tujuan diadakan KMB adalah untuk : 1. Menyelesaikan persengketaan antara Indonesia dan Belanda 2. Untuk mencapai kesepakatan antara para peserta tentang tata cara penyerahan yang penuh dan tanpa syarat kepada Negara Indonesia Serikat, sesuai dengan ketentuan Persetuiuan Renville. KONFERENSI MEJA BUNDAR Pelaksanaan KMB
  • 26. • Soal Uni Indonesia-Belanda. Pihak Indonesia menghendaki agar sifatnya hanya kerja sama yang bebas tanpa adanya organisasi permanen. Sedangkan Belanda menghendaki kerja yang lebih luas dengan organisasi permanen (mengikat). • Soal utang. Pihak Indonesia hanya mengakui utang-utang Hindia Belanda sampai menyerahnya Belanda kepada Jepang. Sementara Belanda menghendaki agar Indonesia mengambil alih semua utang Hindia Belanda sampai penyerahan kedaulatan, termasuk biaya perang kolonial melawan TNI KONFERENSI MEJA BUNDAR Pelaksanaan KMB Beberapa masalah yang sulit dipecahkan dalam KMB terutama sebagai berikut.
  • 27. Dampak / Akibat Konferensi Meja Bundar Ada sebagian keputusan yang merugikan Indonesia, yakni beban utang Hindia Belanda yang harus ditanggung RIS sebesar 4,3 miliar gulden. Juga penundaan soal penyelesaian Irian Barat yang merupakan masalah yang menjadi pekerjaan panjang bangsa Indonesia. Tetapi yang jelas bahwa hasil KMB telah memberikan kesempatan yang lebih luas bagi Indonesia untuk membangun negeri sendiri. Setelah KMB selesai dan menghasilkan berbagai keputusan dengan segala cara pelaksanaannya, kemudian Moh. Hatta dan rombongan pada tanggal 7 November 1949 meninggalkan negeri Belanda. Rombongan kemudian singgah ke Kairo dan Rangoon. Tanggal 14 November 1949 Moh. Hatta tiba di Maguwo, Yogyakarta disambut oleh Presiden. KONFERENSI MEJA BUNDAR