Rpp ppkn sma xi bab 1 sd 9 daripertemuan awal sd akhir diberikan gratis untuk siapa saja untuk bahan pertimbangan jika ada kesalahan mohon kirim email ke dasepggl@gmail.com ataus sms ke 0856 5990 0626
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 5
1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA N I CIKEMBAR
Kelas/Semester : XI/2
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Materi Pokok : Mencermati Potret Budaya Politik Masyarakat Indonesia
Sub Materi : Hakikat Budaya Politik
Alokasi Waktu :10 x 45 menit (5 X Pertemuan )
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikapsebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1 1.1 Menghayati perilaku
yang sesuai dengan
prinsip-prinsip
solidaritas yang
dilandasi ajaran
agama dan
kepercayaan yang
dianutnya
2 2.2 Menghayati nilai-nilai
yang terkandung
dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar
Negara Republik
Indonesia Tahun
1945dalam kehidupan
berbangsa dan
bernegara.
3 3.9 Menganalisis macam-
macam budaya politik
di Indonesia.
3.9.1 Menjelaskan hakikat budaya
politik
3.9.2 Mengidentifikasi karakteristik
budaya politik masyarakat
Indonesia
3.9.3 Menjelaskan hakikat kesadaran
politik
3.9.4 Mengidentifikasi contoh budaya
politik partisipan
4. 4. 9 Menyaji hasil analisis
tentang budaya
politik di Indonesia
4.9.1 Menyaji hasil identifikasi
karakteristik budaya politik
masyarakat Indonesia
2. 4.10.1 Berinteraksi dengan
teman dan orang
lain berdasarkan
prinsip saling
menghormati, dan
menghargai dalam
keberagaman suku,
agama, ras, budaya,
dan gender.
4.10.2 Menyaji bentuk
partisipasi
kewarganegaraan
yang mencerminkan
komitmen terhadap
keutuhan nasional.
4.9.2 Menyaji hasil identifikasi contoh
budaya politik partisipan
C. Tujuan Pembelajaran :
Pertemuan 1
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan Informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan peserta didik dapat:
1. Menjelaskan makna budaya politik
2. Mengidentifikasi klasifikasi budaya politik
3. Menyaji hasil identifikasi terkait pengertian dan identifikasi budaya
politik
4. Menunjukkan sikap jujur, disiplin dan tanggung jawab
Pertemuan 2 Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan Informasi,
mengasosiasi dan mengkomunikasikan peserta didik dapat:
1. Mengidentifikasi karakteristik budaya politik masyarakat Indonesia
2. Menganalisis karakteristik budaya politik masyarakat Indonesia.
3. Menyaji hasil analisi karakteristik budaya politik masyarakat
Indonesia
4. Menunjukkan santun, responsif dan peduli
Pertemuan 3
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan Informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan peserta didik dapat:
1. Menjelaskan makna kesadaran politik.
2. Menjelaskan mekanisme sosialisasi budaya politik.
3. Menunjukan sikap disiplin,toleran dan damai
Pertemuan 4
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan Informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan peserta didik dapat:
1. Menjelaskaan pengertian partisipasi politik.
2. Mengenal bentuk-bentuk budaya politik partisipan.
3. Menerapkan prinsip partisipasi warga negara dalam kehidupan politik.
4. Menunjukan sikap responsip, disiplin, peduli dan pro aktif
Pertemuan 5
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan Informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan peserta didik dapat:
1. Mengenal bentuk-bentuk budaya politik partisipan
2. Menerapkan prinsip partisipasi warga Negara dalam kehidupan politik
3. Mempraktekan bentuk partsipasi warga Negara dalam kehidupan politik.
4. Menunjukan tanggung jawab, disiplin, dan pro aktif
3. D. Materi Pembelajaran
Hakikat Budaya Politik
1. Pengertian Budaya Politik
Sebelum mendapatkan materi bab ini, apakah kalian pernah mendengar istilah budaya politik?
Jika belum, melalui mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kalian akan
diperkenalkan dengan istilah budaya politik. Apa sebenarnya budaya politik itu?
Istilah budaya politik merupakan alih bahasa dari istilah the political culture. Sebagai suatu
konsep, istilah ini diperkenalkan oleh Gabriel A.Almond dalam tulisannya yang berjudul
Comparative Political System pada tahun 1956. Tahun
1960-1970, Almond mengembangkan konsep budaya politik bersama Sidney Verba, mereka
menghasilkan sebuah buku yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan ilmu politik, yaitu
The Civic Culture. Buku ini berisikan hasil penelitian Almond dan Verba mengenai budaya politik
di lima negara, yaitu Amerika, jerman, Inggris, Italia dan Meksiko. Para pakar politik di Indonesia
menerjemahkan konsep civic culture menjadi budaya politik atau kebudayaan politik.
Pada umumnya budaya politik diartikan sebagai pandangan politik yang mempengaruhi sikap,
orientasi, dan pilihan politik seseorang. Dengan kata lain, budaya politik merupakan faktor
yang mempengaruhi pola pengambilan keputusan-keputusan politik baik oleh masyarakat ataupun
oleh pemerintah. Nah, faktor-faktor tersebut diantaranya adalah agama, suku bangsa, sejarah, dan
status sosial.
Makna lain dari budaya politik dikemukakan oleh Almond dan Powell dalam bukunya yang
berjudul Comparative Politics: A Developmental Approach (1966:50) menyatakan bahwa budaya
politik merupakan suatu konsep yang terdiri atas sikap, nilai-nilai dan keterampilan yang sedang
berlaku bagi seluruh anggota
masyarakat termasuk pola-pola kecenderungan khusus serta pola-pola kebiasaan yang terdapat
pada kelompok-kelompok masyarakat. Sedangkan Jack C. Plano dalam Kamus Analisa Politik
(1994:166), menyimpulkan bahwa budaya politik merupakan kumpulan pengetahuan yang
membentuk pola tingkah laku terhadap pemerintah dan sistem politik dari suatu masyarakat. Ia
acapkali diartikan sebagai tingkah laku politik dalam dimensi psikologis misalnya pada keyakinan,
perasaan dan orientasi evaluatif. Budaya politik merupakan produk pengelaman historis yang
memperlancar proses sosialisasi setiap individu.
Dari uraian di atas, dapat diidentifikasi unsur-unsur yang membangun
pengertian budaya politik, yaitu:
1) Orientasimasyarakatterhadapsistempolitik danpemerintah, yang mencakup: a) Orientasi
yang bersifat kognitif. Orientasi ini menyangkut pemahaman dan keyakinan individu
terhadap sistem politik dan atributnya, seperti tentang ibukota negara, lambang negara,
kepala negara, batas-batas
negara, mata uang yang dipakai dan sebagainya.
b) Orientasi yang bersifat afektif. Orientasi ini menyangkut ikatan emosional yang dimiliki
oleh individu terhadap sistem politiknya.
c) Orientasi yang bersifat evaluatif. Orientasi ini menyangkut kapasitas individu dalam
rangka memberikan penilaian terhadap sistem politik yang sedang berjalan dan
bagaimana peranan individu di dalamnya.
2) Menekankan pada dimensi psikologis dan bersifat subjektif
3) Akan membentuk sikap dan perilaku politik yang khas sesuaidengan budaya politik yang melekat
2. KlasifikasiBudaya Politik
Budaya politik yang berkembang di dalam masyarakat tentu saja sangat beragam. Hal ini
dikarenakan orientasi dan peranan yang dimiliki oleh setiap masyarakat pun beragam. Di dalam
kehidupan sehari-hari, mungkin kalian akan menemukan beberapa perilaku dalam kegiatan politik
yang menggambarkan orientasi dan peranan suatu kelompok masyarakat sebagai berikut:
a. Dalam Pemilihan Umum, tidak menutup kemungkinan kalian akan
menemukan orang yang mengaku memilih partai tertentu karena diberi
uang oleh pengurus partai yang bersangkutan. Atau memilih partai yang sama
dengan atasan supaya dinaikkan pangkat.
b. Ada orang yang selalu mengkritisi kebijakan pemerintah dan selalu
memberikan masukan kepada pemerintah.
c. Ada juga orang hanya peduli pada kepentingan daerah asalnya, dia
sama sekali tidak memperhatikan kepentingan bangsa dan negara.
d. Ada pula orang yang masa bodoh atau tidak peduli dengan berbagai kegiatan
politik yang berlangsung di negaranya.
4. Keempat contoh diatas merupakan cerminan dari budaya politik suatu masyarakat. Budaya
politik masyarakat merupakan gambaran orientasi dan peranan masyarakat dalam setiap aspek
kehidupan politik. Berkaitan dengan hal tersebut, Morton Davies sebagaimana dikutip oleh Rusadi
Kantaprawira dalam bukunya yang berjudul Sistem Politik Indonesia (2004:30), membagi budaya
politik ke dalam tiga tipe, yaitu budaya politik parokial, subjek (kaula) dan partisipan. Untuk lebih
jelasnya berikut ini dipaparkan penjelasan ketiga tipe budaya politik tersebut.
a. Budaya Politik Parokial (parochial political culture)
Di dalam kepustakaan-kepustakaan politik, budaya politik parokial sering diartikan sebagai budaya politik
yang sempit. Dikatakan sempit karena orientasi individu atau masyarakat masih
Sangat terbatas pada ruang lingkup yang sempit. Orientasi dan peranan yang dimainkan
masih terbatas pada lingkungan atau wilayah tempat ia tinggal. Dengan kata lain, persoalan-
persoalan di luar wilayahnya tidak diperdulikannya.
Menurut Rusadi Kantaprawira, budaya politik parokial biasanya terdapat dalam sistem politik
tradisional dan sederhana, dengan ciri khas yaitu belum adanya spesialisasi tugas atau peran,
sehinggga para pelaku politik belum memiliki peranan yang khusus. Dengan kata lain, satu
peranan dilakukan bersamaan dengan peranan yang lain. Misalnya, aktifitas dan peranan
pelaku politik dilakukan bersamaan dengan perannya dalam bidang kehidupan lainnya seperti
bidang ekonomi dan agama.
Di dalam budaya politik parokial, masyarakat tidak menaruh minat terhadap objek-objek politik
secara sepenuhnya. Adapun yang menonjol dalam budaya politik parokial adalah adanya
kesadaran anggota masyarakat akan adanya pusat kekuasaan politik di dalam masyarakat yang
dipegang oleh kepala adat atau kepala suku. Selain sebagai pemimpin politik, kepala adat atau
kepala suku berperan juga sebagai pemimpin agama, dan pemimpin sosial.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam budaya politik parokial tidak dijumpai
spesialisasi tugas dan peran dalam kegiatan politik. Kalaupun mungkin ada, dalam intensitas atau
kadar yang masih rendah, sehingga tingkat partisipasi politik masyarakatnya pun masih rendah.
b. Budaya Politik Subjek (subject political culture)
Tipe budaya politik ini agak lebih baik dari tipe pertama. Masyarakat atau individu yang bertipe
budaya politik subjek telah memiliki perhatian, dan minat terhadap sistem politik. Hal ini
diwujudkan dengan berbagai peran politik yang sesuai dengan kedudukannya. Akan tetapi
peran politik yang dilakukannya masih terbatas pada pelaksanaan kebijakan-kebijakan
pemerintah yang mengatur masyarakat. Individu atau masyarakat hanya menerima aturan tersebut
secara pasrah. Tidak ada keinginan atau hasrat untuk menilai, menelaah atau bahkan mengkritisi
setiap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.
Dalam budaya politik subjek, individu atau masyarakat berkedudukan sebagai kaula atau
dalam istilah masyarakat Jawa disebut kawula gusti, artinya sebagai abdi/pengikut setia
pemerintah/raja yang posisinya cenderung pasif. Mereka menganggap bahwa dirinya tidak berdaya
mempengaruhi atau merubah sistem politik. Oleh karena itu mereka menyerah dan turut saja
kepada semua kebijaksanaan dan keputusan para pemegang kekuasaan dalam masyarakatnya.
c. Budaya Politik Partisipan (participant political culture)
Budaya politik partisipan merupakan tipe budaya politik yang ideal. Dalam budaya politik
partisipan individu atau masyarakat telah memiliki perhatian, kesadaran, minat serta peran politik
yang sangat luas. Ia mampu memainkan peran politik baik dalam proses input (yang berupa
pemberian tuntutan dan dukungan terhadap sistem politik) maupun dalam proses output
(pelaksana, penilai dan pengkritisi setiap kebijaksaanan dan keputusan politik pemerintah).
Kondisi yang diciptakan oleh budaya politik partisipan adalah kondisi masyarakat yang ideal dengan
tingkat partisipasi politik yang sangat tinggi. Akan tetapi, hal tersebut dapat terjadi apabila diupayakan
secara optimal oleh segenap lapisan masyarakat dan pemerintah melalui berbagai kegiatan yang positif.
Daya kritis masyarakat sudah sepatutnya dibangun dan disempurnakan. Hal ini didasarkan
pada pertimbangan bahwa daya kritis masyarakat yang sangat tinggi, akan menjadi alat kontrol
yang efektif terhadap berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh para pemegang kekuasaan.
Dengan demikian, akan tercipta kebijakan-kebijakan pemerintah yang menyentuh terhadap
aspirasi, keinginan dan kepentingan masyarakat.
Pada kenyataannya, ketiga budaya politik sebagaimana diuraikan di atas tidak dapat berdiri
sendiri. Tipe budaya politik yang satu tidak dapat menggantikan tipe budaya politik lainnya.
Almond dan Verba dalam bukunya yang berjudul Budaya Politik, Tingkah Laku Politik di Lima
Negara (1990:26 - 31)menyimpulkan bahwa budaya politik warga negara adalah budaya politik
campuran yang didalamnya banyak individu yang aktif dalam politik, tetapi banyak pula yang
mengambil peranan sebagai subjek yang pasif. Budaya politik campuran ini menurut Almond dan
Verba, terdiri dari tiga bentuk yaitu:
a. Budaya politik subjek-parokial. Dalam budaya politik ini sebagian besar penduduk
menolak tuntutan-tuntutan masyarakat kesukuan atau feodal, dan telah mengembangkan
5. kesetian terhadap sistem politik yang lebih kompleks dengan struktur-struktur pemerintahan
pusat yang bersifat khusus.
b. Budaya politik subjek-partisipan. Dalam budaya politik ini, sebagian besar penduduk telah
memperoleh orientasi-orientasi input yang bersifat khusus dan serangkaian orientasi pribadi sebagai
seorang aktifis. Sementara sebagian penduduk lainnya terus berorientasi ke arah struktur pemerintah
yang otoriter dan secara relatif memiliki serangkaian orientasi pribadi yang pasif.
c. Budaya politik parokial-partisipan. Budaya politik ini berlaku di negara- negara
berkembang yang pada umumnya masyarakat lebih berbudaya politik parokial, akan tetapi
norma-norma dalam struktur pemerintahan yang diperkenalkan kepada masyarakat biasanya
bersifat partisipan.
Tipe-tipe budaya politik di atas merupakan suatu sub-sistem dari kebudayaan yang berlaku
universal. Sehingga tidak bisa terlepas dari pengaruh kebudayaan universal tersebut. Dengan kata
lain, budaya politik merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat dengan ciri-ciri yang khas.
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery learning,
3. Metode : Diskusi, Penugasan/ bekerja dalam
kelompok,tanya jawab.
F. Alat/Media/Bahan
Alat/media : LCD Projector, Gambar /video terkait ancaman
terhadapintegrasi nasional
Sumber Belajar :
6. 1) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Kelas XI
semester 2. Jakarta/: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Halaman: 63 - 86
2) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014.
Buku Guru Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Kelas XI. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Halaman: 186 - 206
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
waktu
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif
untuk proses belajar mengajar; kerapian dan
kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran,
kebersihan, kelas, menyiapkan media dan alat
serta buku yang diperlukan).
2. Guru memberikan motivasi dan dapat
memberikan pertanyaan lisan tentang materi
yang akan dipelajari untuk mendapatkan
gambaran kesiapan belajar peserta didik dan
dilanjutkan dengan menyampaikan topik
tentang Hakikat budaya politik.
3. Guru menegaskan kembali tentang topik dan
menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
10
menit
Inti 1. Mengamati
Peserta didik diminta untuk mengamati gambar
9.1 Musyawarah antar anggota masyarakat.
2. Menanya
Peserta didik diminta untuk mengajukan
pertanyaan yang berkaiatan dengan gambar
yang telah diamati. Guru menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh peserta didik, agar terjalin
komunikasi timbal balik guru memberikan
kesempatan pada peserta didik untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan temannya.
3. Mengumpulkan Informasi
Jika dimungkinkan dalam proses
Mengumpulkan Informasi, peserta didik
dianjurkan untuk menggunakan sumber dari
internet; web, media sosial lainnya terkait
dengan pengertian budaya politik dan dalam
mengerjakan tugas mandiri 9.1.
Melakukan wawancara dengan tokoh
masyarakat terkait dengan perilaku
masyarakat yang mencerminkan perwujudan
budaya politik.
4. Mengasosiasikan
Peserta didik diminta untuk mengerjakan
tugas mandiri 9.1 untuk mengisi tanda
ceklist(√) pada kolom yang tersedia berkaitan
dengan contoh dari nilai-nilai budaya yang
berkembang di masyarakat. Kemudian
peserta didik diminta untuk menyimpulkan
pengertian budaya politik Indonesia.
Peserta didik diminta untuk menyimpulkan
klasifikasi budaya politik masyarakat.
5. Mengkomunikasikan
70
menit
7. Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
waktu
Peserta didik melaporkan kesimpulan atau
generalisasi dalam bentuk lisan, tertulis
Penutup 1. Guru dapat mengulas kembali materi pelajaran
dan mengkonfirmasi kegiatan individu dan
kelompok.
2. Peserta didik dapat ditanya apakah sudah
memahami materi tersebut.
3. Sebelum mengakhiri pelajaran, peserta didik
dapat ditanyakan tentang nilai-nilai apa saja
yang didapat dari pelajaran hari ini.
4. Guru memberi tugas peserta didik untuk untuk
mengerjakan tugas kelompok 9.1 untuk
dikerjakan di rumah dengan terlebih dahulu
mengarahkan siswa untuk melaksanakan
prosedur pengerjakaan tugas tersebut. Selain
itu guru menugaskan setiap peserta didik untuk
membawa surat kabar atau majalah yang
didfalamnya memuat peristiwa-peristiwa yang
berkaitan dengan budaya politik.
10
menit
Penilaian Pertemuan 1
1. Penilaian terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses dan
setelah pembelajaran berlangsung, termasuk pada saat peserta didik
menjawab beberapa pertanyaan dari guru. Penilaian dapat dilakukan
dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya dilihat aktivitas dan
tingkat perhatian peserta didik pada saat pembelajaran berlangsung,
kemampuan menyampaikan pendapat, juga aspek kerja sama, dan tentu
ketepatan peserta didik pada saat menjawab pertanyaan dari guru.
2. Sebagai uji kompetensi, guru juga mengajukan beberapa pertanyaan
yang terkait dengan materi yang baru saja dikaji.
a. Apa yang dimaksud dengan budaya politik?
b. Jelaskan klasifikasi budaya politik masyarakat?
3. Penilaian terhadap peserta didik dapat diambil dari jawaban pada uji
kompetensi pada materi yang baru saja dikaji.
Pertemuan 2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Kelas dipersiapkan oleh guru agar lebih
kondusif untuk proses belajar mengajar
(kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi/
kehadiran, menyiapkan media dan alat serta
buku yang diperlukan).
2. Melaporkan hasil wawancara dengan tokoh
masyarakat mengenai perilaku yang
mencerminkan perwujudan budaya politik.
3. Guru menegaskan topik yang akan dipelajari
yaitu mengenal karakteristik budaya politik dan
5 menit
8. Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
Inti 1. Mengamati
Peserta didik diminta untuk mengamati gambar
8.4 yang terdapat pada buku teks.
2. Menanya
Peserta didik diberi motivasi untuk mengajukan
pertanyaan lanjutan dari apa yang sudah
mereka amati dari gambat tersebut.
3. Mengumpulkan Informasi
Peserta didik diminta untuk mencari dan
mengumpulkan berita dikoran yang berkaitan
dengan karakteristik budaya politik masyarakat
Indonesia.
4. Mengasosiasikan
Peserta didik sesuai dengan kelompoknya
mengidentifikasi peristiwa-peritiswa yang ada di
surat kabar atau majalah yang ada kaitannya
dengan budaya politik Indonesia. Kemudian
setiap kelompok diarahkan untuk menyusun
kliping sebanyak lima buah dan menganalisis
salah satu peristiwa yang dianggap menarik
(tugas kelompok 9.2).
5. Mengkomunikasikan
Setiap kelompok diminta untuk melaporkan
hasil analisisnya didepan kelas masing-masing 5
menit dan guru memberikan klarifikasi atas
analisis yang dibacakan oleh masing-masing
kelompok. Setelah itu kliping dikumpulkan
untuk diberi penilaian.
75 menit
Penutup 1. Pertemuan kedua ini ditutup dengan
memberikan komentar dan kesimpulan tentang
materi yang baru saja didiskusikan.
2. Guru menanyakan apakah peserta didik sudah
memahami materi yang telah didiskusikan.
3. Peserta didik diberikan pertanyaan lisan secara
acak untuk mendapatkan umpan balik atas
Pertemuan ini, misalnya:
a. Apa yang dimaksud dengan Budaya politik
Indonesia masih bersifat parokial- kaula ?
b. Apa yang dimaksud dengan sifat ikatan
primordial ?
c. Apa yang dimaksud dengan Budaya politik
Indonesia masih memegang kuat
paternalisme?
10 menit
Penilaian Pertemuan 2
1. Penilaian terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses dan
setelah pembelajaran berlangsung, termasuk pada saat peserta didik
menjawab beberapa pertanyaan dari guru.
2. Penilaian proses mencakup persiapan, kerja sama, partisipasi,
kordinasi, aktivitas dan yang lain dalam menyusun maupun presentasi
hasil kerja.
9. 3. Penilaian setelah pembelajaran dapat dilakukan terhadap penanaman
nilai dan tugas kelompok mencakup dokumen laporan dan presentasi
laporan. Penilaian guru terhadap hasil pembelajaran dari peserta didik
dilaksanakan setelah guru mengkonfirmasi jawaban peserta didik.
Penilaian dilakukan bukan hanya untuk memberikan angka terhadap
jawaban peserta didik melainkan meluruskan, memperkuat, dan
memberikan apresiasi terhadap hasil kerja yang telah dibuat oleh peserta
didik.
Pertemuan 3
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk
proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang
kelas, presensi (kehadiran, kebersihan, kelas,
menyiapkan media dan alat serta buku yang
diperlukan).
2. Guru memberikan motivasi pentingnya mempelajari
materi ini dan dapat memberikan pertanyaan lisan
tentang materi yang akan dipelajari untuk mendapatkan
gambaran kesiapan belajar peserta didik dan
dilanjutkan dengan menyampaikan topik tentang
“Hakikat kesadaran politik”.
3. Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang akan
dicapai serta menginformasikan kegiatan yang akan
dilaksanakan
10 menit
Inti 1. Mengamati
Peserta didik diminta untuk membaca Buku teks PPKn
kelas XI Bab 9 Sub bab C materi Makna sosialisasi
kesadaran politik dan memahami mekamisme sosialisasi
budaya politik.
2. Menanya
Setelah membaca literature, guru mengarahkan peserta
didik untuk mengajukan pertanyaan yang terkait
dengan sosialisasi kesadaran budaya politik.
3. Mengumpulkan Informasi
Jika dimungkinkan dalam proses Mengumpulkan
Informasi, peserta didik dianjurkan untuk
menggunakan sumber dari internet; web, media
sosial lainnya terkait dengan makna kesadaran
politik dan mekanisme sosialisasi budaya politik,
mengidentifikasi nama-nama partai politik peserta
pemilu tahun 2014 beserta asasnya.
Peserta didik dengan bimbingan guru merancang
kegiatan untuk melakukan wawancara dengan
pengurus partai politik yang ada disekitar tempat
tinggalnya terkait dengan bentuk sosialisasi dan
rekruitmen politik yang dilakukan oleh partai politik.
(tugas kelompok 9.3).
4. Mengasosiasikan
Guru mendorong peserta didik untuk menyimpulkan
kesadaran politik masing-masing sebagaimana yang
ditugaskan dalam Buku PPKn Kelas XI (tugas
mandiri 9.2).
Guru mendorong peserta didik untuk menelaah
70 menit
10. Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
peran partai politik dalam meningkatkan
kesadaraan politik masyarakat.
5. Mengkomunikasikan
Guru menunjuk beberapa orang peserta didik untuk
mempresentasikan gambaran kesadaran politiknya
masing-masing serta hasil telaahannya tentang
peran partai politik dalam meningkatkan kesadaran
politik masyarakat.
Guru mengklarifikasi hal-hal yang disampaikan atau
dipresentasikan oleh peserta didik.
Penutup 1. Pertemuan ketiga ini ditutup dengan memberikan
komentar dan kesimpulan tentang materi yang baru
saja didiskusikan.
2. Guru menanyakan apakah peserta didik sudah
memahami materi yang telah didiskusikan.
3. Peserta didik diberikan pertanyaan lisan secara acak
untuk mendapatkan umpan balik atas Pertemuan ini,
misalnya:
a. Apa yang dimaksud dengan sosialisasi budaya
politik ?
b. Apa yang dimaksud agen sosialisasi politik ?
c. Bagaimana bentuk sosialisasi politik yang
dilakukan partai politik?
10 menit
Penilaian Pertemuan 3
1. Penilaian terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses dan
setelah pembelajaran berlangsung, termasuk pada saat peserta didik
menjawab beberapa pertanyaan dari guru.
2. Penilaian proses mencakup persiapan, kerja sama, partisipasi,
kordinasi, aktivitas dan yang lain dalam menyusun maupun
presentasi hasil kerja.
3. Penilaian setelah pembelajaran dapat dilakukan terhadap penanaman
nilai dan tugas kelompok mencakup dokumen laporan dan presentasi
laporan. Penilaian guru terhadap hasil pembelajaran dari peserta didik
dilaksanakan setelah guru mengkonfirmasi jawaban peserta didik.
Penilaian dilakukan bukan hanya untuk memberikan angka terhadap
jawaban peserta didik melainkan meluruskan, memperkuat, dan
memberikan apresiasi terhadap hasil kerja yang telah dibuat oleh peserta
didik.
Pertemuan 4
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk
proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang
kelas, presensi (kehadiran, agenda kegiatan, kebersihan
kelas, menyiapkan media dan alat serta buku yang
diperlukan).
2. Guru menanyakan hasil tugas wawancara kepada
pengurus partai yang ada didaerahnya berkaitan dengan
sosialisasi politik. Tiga kelompok diminta untuk
mempresentasikan hasilnya selama 10 menit, kelompok
lainya menanggapi. Setelah itu hasil tugas wawancara
dikumpulkan untuk mendapatkan penilaian.
3. Guru menyampaikan topik yang akan dipelajari yaitu
tentang “contoh budaya politik partisipan dan
menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
20 menit
11. Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Inti 1. Mengamati
Peserta didik diminta untuk membaca buku teks PPKn
kelas XI bab 9 sub bab D tentang contoh budaya politik
partisipan.
2. Menanya
Peserta didik diberi motivasi untuk bertanya dari apa
yang sudah mereka baca
3. Mengumpulkan Informasi
Jika dimungkinkan dalam proses Mengumpulkan
Informasi, peserta didik dianjurkan untuk
menggunakan sumber dari internet; web, media sosial
lainnya dalam mengidetentifikasikan bentuk
partisipasi politik dan mengerjakan tugas kelompok
9.4 yaitu diskusi dengan teman sebangku tentang
partisipasi politik warga negara dalam kegiatan
pemilihan kepala daerah akhir-akhir ini menurun.
Apa penyebabnya ? dan Bagaimana cara untuk
meningkatkan kembali partisipasi warga negara dalam
Pemilukada.
4. Mengasosiasikan
Peserta didik menyimpulkan bentuk partisipasi warga
negara dalam kehidupan politik dalam lingkungan
keluarga, sekolah, masyarakat dan negara. Guru dapat
menunjuk peserta didik secara bergantian untuk
menuliskan dipapan tulis.
5. Peserta didik diarahkan untuk mengerjakan tugas
kelompok 9.4 yaitu diskusi dengan teman sebangku
menyimpulkan mengapa partisipasi politik warga
negara yang akhir-akhir ini menurun. Apa
penyebabnya dan bagaimana cara untuk
meningkatkan kembali partisipasi warga negara dalam
Pemilukada.
6. Mengkomunikasikan
Guru menunjuk secara acak beberapa kelompok untuk
menyajikan hasil diskusinya dan kelompok lain
diminta untuk menanggapi.
75 menit
Penutup 1. Guru dapat mengulas kembali materi pelajaran dan
mengkonfirmasi kegiatan individu dan kelompok.
2. Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami
materi tersebut.
3. Guru menginformasikan kegiatan pertemuan berikutnya
agar dipersiapkan yaitu Praktik Belajar
kewarganegaraan Mari berdebat dengan tema “
Demonstrasi sebagai salah satu cara efektif
penyampaian aspirasi rakyat”.
4. Guru mengakhiri pelajaran dengan ucapan syukur
karena kegiatan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
10 menit
Penilaian Pertemuan 4
1. Penilaian terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses dan
setelah pembelajaran berlangsung, termasuk pada saat peserta didik
menjawab beberapa pertanyaan dari guru.
2. Penilaian proses mencakup persiapan, kerja sama, partisipasi,
kordinasi, aktivitas dan yang lain dalam menyusun maupun
presentasi hasil kerja.
12. 3. Penilaian setelah pembelajaran dapat dilakukan terhadap penanaman
nilai dan tugas kelompok mencakup dokumen laporan dan presentasi
laporan. Penilaian guru terhadap hasil pembelajaran dari peserta didik
dilaksanakan setelah guru mengkonfirmasi jawaban peserta didik.
Penilaian dilakukan bukan hanya untuk memberikan angka terhadap
jawaban peserta didik melainkan meluruskan, memperkuat, dan
memberikan apresiasi terhadap hasil kerja yang telah dibuat oleh peserta
didik.
Pertemuan 5
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif
untuk proses belajar mengajar; kerapian dan
kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran,
kebersihan, kelas, menyiapkan media dan alat
serta buku yang diperlukan).
2. Guru memotivasi peserta didik untuk
mengerjakan praktek belajar kewarganegaraan
3. Guru menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai dan menginformasikan kegiatan yang
akan dilaksanakan.
5 menit
Inti 1. Mengamati
Peserta didik diberikan Penjelasan aturan main
berdebat dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Kelas dibagi kedalam dua kelompok besar,
yaitu kelompok yang pro dan kontra
b) Masalah yang diperdebatkan adalah
Demonstrasi sebagai salah cara efektif
penyampaian aspirasi rakyat.
c) Salah seorang siswa berperan sebagai
moderator yang bertugas memimpin
jalannya perdebatan.
d) Perdebatan berlangsung dalam dua tahap,
dimana setiap kelompok berganti peran
(dari pro ke kontra atau sebaliknya) dalam
tahap berikutnya dengan masalah yang
diperdebatkan tetap sama.
e) Waktu berdebat selama 20 menit setiap
tahap, dengan perincian waktu:
1) 5 menit pemaparan kelompok pro
2) 5 menit sanggahan kelompok kontra
3) 2,5 menit jawaban kelompok pro
4) 2,5 menit sanggahan kelompok
kontra
5) 2,5 menit kesimpulan kelompok pro
6) 2,5 menit kesimpulan kelompok
kontra
7) Argumentasi yang dilontarkan harus
bersifat ilmiah dan didasari oleh
fakta-fakta yang mendukung.
8) Tidak boleh memotong pembicaran
orang lain.
9) Tidak boleh berkata-kata kasar pada
lawan debat.
2. Menanya
Peserta didik diberi motivasi untuk
mengajukan pertanyaan lanjutan dari apa
75 menit
13. Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
yang sudah mereka dengarkan dari penjelasan
guru tentang aturan main berdebat.
3. Mengumpulkan Informasi
Jika dimungkinkan dalam proses
Mengumpulkan Informasi terkait materi yang
akan diperdebatkan, peserta didik dianjurkan
untuk menggunakan sumber dari internet;
web, media sosial lainnya.
4. Mengasosiasikan
Dalam kegiatan mengasosiasikan, peserta
didik dapat melakukan analisis terhadap
suatu permasalahan yang akan diperdebatkan
dalam kelompok.
5. Mengkomunikasikan
a) Setiap kelompok memaparkan hasil
kajiananya terkait dengan materi yang
diperdebatkan dan kelompok lain
memberikan sanggahan atau pendapatnya
terkait dengan materi yang diperdebatkan
tersebut
b) .Peserta didik bersama guru
menyimpulkan hasil kegiatan debat dan
mengarahkan peserta didik untuk
merefleksikan hal-hal yang berkaitan
dengan proses pembelajaran pada bab ini
selama 10 menit. Rubrik refleksinya
sebagaimana tercantum dalam Buku PPKn
Kelas XI.
c) Peserta didik mengerjakan uji kompetensi
bab sembilan yang terdapat dalam Buku
PPKn Kelas XI selama 30 menit.
Penutup 1. Guru dapat mengulas kembali materi pelajaran
dan mengkonfirmasi kegiatan individu dan
kelompok.
2. Peserta didik dapat ditanya apakah sudah
memahami materi tersebut.
3. Sebelum mengakhiri pelajaran, peserta didik
dapat ditanyakan tentang nilai-nilai apa saja
yang didapat dari pelajaran hari ini.
10 menit
Penilaian Pertemuan 5
1. Penilaian terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses dan
setelah pembelajaran berlangsung, termasuk pada saat peserta didik
menjawab beberapa pertanyaan dari guru.
2. Penilaian proses mencakup persiapan, kerja sama, partisipasi,
kordinasi, aktivitas dan yang lain dalam menyusun maupun
presentasi hasil kerja.
3. Penilaian setelah pembelajaran dapat dilakukan terhadap penanaman
nilai dan tugas kelompok mencakup dokumen laporan dan presentasi
laporan. Penilaian guru terhadap hasil pembelajaran dari peserta didik
dilaksanakan setelah guru mengkonfirmasi jawaban peserta didik.
Penilaian dilakukan bukan hanya untuk memberikan angka terhadap
jawaban peserta didik melainkan meluruskan, memperkuat, dan
memberikan apresiasi terhadap hasil kerja yang telah dibuat oleh peserta
didik
14. Instrumen penilaian Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan terlampir.
Mengetahui Suak Timah, 20
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. Baharuddin Mardalena, S.Pd
NIP 196204 19199303 1 004 NIP 19740307 200212 2 001
Catatan Kepala Sekolah
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..............................................................................................................
15. LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
FORMAT PENILAIAN OBSERVASI
SIKAP SPRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK
Petunjuk
Lembaran ini diisi oleh guru pada saat dan setelah pelaksanaan pembelajaran. Pada
kolom sikapspiritual dan sosial, tuliskan skor angka 1-4. Kemudian, tuliskan jumlah
dan rata-rata skor pada kolom yang tersedia. Konversikan rata-rata skor tersebut
tersebut ke dalam nilai kualitatif berikut ini
Interval Nilai Kualitatif
3,66 – 4,00 SB (Sangat Baik)
2,66 – 3,33 B (Baik)
1,66 – 2,33 C (Cukup)
< 1,33 K (Kurang)
Nama Sekolah : ………………………………………………..
Kelas : ………………………………………………..
Kompetensi Dasar : ………………………………………………..
Materi Pokok : ………………………………………………..
Periode Penilaian : ……………………….s.d ……………….....
No
Nama
Siswa
Sikap Spiritual dan Sosial
TotalSkor
Rata-Rata
NilaiKualitatif Deskripsi
1.Jujur
2.Disiplin
3.Tangg.
jawab
4.Toleran
5.GtngRoyong
6.Kerjasama
7.Santun
8.Damai
9.Responsif
10.Proaktif
Taatmenjalank
anagama
1.
2.
3.
4.
5.
6.
ds
t
RUBRIK PENSKORAN
1. Aspek : Jujur
No. Indikator Kejujuran Penilaian Kejujuran
1. Tidak menyontek dalam
mengerjakan ujian/ulangan
Skor 1 jika 1 sampai 2 indikator
muncul
2. Tidak menjadi plagiat
(mengambil/menyalin karya orang
lain tanpa menyebutkan sumber)
dalam mengerjakan setiap tugas
Skor 2 jika 3 sampai 4 indikator
muncul
3. Mengemukakan perasaan terhadap
sesuatu apa adanya
Skor 3 jika 5 indikator muncul
4. Melaporkan barang yang ditemukan Skor 4 jika 6 indikator muncul
5. Melaporkan data atau informasi apa
adanya
6. Mengakui kesalahan atau
kekurangan yang dimiliki
2. Aspek : Disiplin
No. Indikator Disiplin Penilaian Disiplin
1. sama sekali tidak bersikap disiplin selama proses
pembelajaran.
Kurang (1)
2. menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap
disiplin selama proses pembelajaran tetapi masih
belum ajeg/konsisten
Cukup (2)
3. menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap
disiplin selama proses pembelajaran tetapi masih
Baik (3)
16. belum ajeg/konsisten
4. menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap
disiplin selama proses pembelajaran secara terus
menerus dan ajeg/konsisten.
Sangat baik (4)
3. Aspek : Tanggungjawab
No. Indikator Tanggungjawab Penilaian Tanggungjawab
1. Melaksanakan tugas
individu dengan baik
Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator yang
konsisten ditunjukkan peserta didik
2. Menerima resiko dari
tindakan yang dilakukan
Skor 2 jika 2indikator kosisten ditunjukkan
peserta didik
3. Mengembalikan barang
yang dipinjam
Skor 3 jika 3indikator kosisten ditunjukkan
peserta didik
4. Meminta maaf atas
kesalahan yang dilakukan
Skor 4 jika 4 indikator konsisten ditunjukkan
peserta didik
4. Aspek : Toleran
No. Indikator Toleran Penilaian Toleran
1. Tidak mengganggu teman yang berbeda
pendapat
Skor 1 jika 1 atau tidak ada
indikator yang konsisten
ditunjukkan peserta didik
2. Menghormati teman yang berbeda
suku, agama, ras, budaya, dan gender
Skor 2 jika 2 indikator kosisten
ditunjukkan peserta didik
3. Menerima kesepakatan meskipun
berbeda dengan pendapatnya
Skor 3 jika 3 indikator kosisten
ditunjukkan peserta didik
4. Dapat mememaafkan
kesalahan/kekurangan orang lain
Skor 4 jika 4 indikator konsisten
ditunjukkan peserta didik
5. Aspek : Gotong Royong
No. Indikator Gotong Royong Penilaian Gotong Royong
1. Saling membantu dalam mengerjakan
tugas kelompok
Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
2. Bersama-sama dalam mengerjakan
tugas kelompok
Skor 2 jika terpenuhi dua indikator
3. Mengajak teman untuk membantu
teman lain yang mengalami kesulitan
Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator
4. Membagi pekerjaan/tugas berdasarkan
job description yang telah disepakati
Skor 4 jika terpenuhi semua
indikator
6. Aspek : Kerjasama
No. Indikator Kerjasama Penilaian Kerjasama
1. Terlibat aktif dalam
bekerja kelompok
Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator yang
konsisten ditunjukkan peserta didik
2. Kesediaan melakukan
tugas sesuai kesepakatan
Skor 2 jika 2indikator kosisten ditunjukkan
peserta didik
3. Bersedia membantu orang
lain dalam satu kelompok
yang mengalami kesulitan
Skor 3 jika 3indikator kosisten ditunjukkan
peserta didik
4. Rela berkorban untuk
teman lain
Skor 4 jika 4 indikator konsisten ditunjukkan
peserta didik
7. Aspek : Santun
No. Indikator Santun Penilaian Santun
1. Baik budi bahasanya (sopan
ucapannya)
Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
2. Menggunakan ungkapan yang tepat Skor 2 jika terpenuhi dua indikator
3. Mengekspresikan wajah yang cerah Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator
4. Berperilaku sopan Skor 4 jika terpenuhi semua indikator
8. Aspek : Damai
No. Indikator Damai Penilaian Damai
1. Menghargai teman dalam setiap
menjalankan aktivita
Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
2. Kebersamaan menjadi bahagian dalam
pergaulan
Skor 2 jika terpenuhi dua indikator
17. 3. Menghormati dan menghargai setiap
perbedaan yang ada
Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator
4. Mengindari konflik atau petentangan
dalam perggaulan
Skor 4 jika terpenuhi semua
indikator
9. Aspek : Responsif
No. Indikator Responsif PenilaianResponsif
1. Acuh (tidak merespon) 1 (Kurang)
2. Ragu-ragu/bimbang dalam merespon 2 (Cukup)
3. Lamban memberikan respon/tanggapan 3 (Baik)
4. Cepat merespon/menanggapi 4 (Sangat Baik)
10. Aspek : Proaktif
No. Indikator Proaktif Penilaian Proaktif
1 berinisiatif dalam bertindak Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
2 mampu menggunakankesempatan Skor 2 jikaterpenuhi dua indikator
3 memiliki prinsipdalam bertindak
(tidak ikut-ikutan)
Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator
4 bertindak dengan penuh tanggung
jawab
Skor 4 jikaterpenuhi semua indikator
11. Aspek : Taat Menjalankan Agama
No. Indikator KetaatanMenjalankan
Agama
PenilaianKetaatan Menjalankan Agama
1 Disiplin (selalu tepat waktu) dalam
menjalankan agamanya
Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
2 Teratur dalam menjalankan
agamanya
Skor 2 jikaterpenuhi dua indikator
3 Bersungguh-sungguhmenjalankan
ajaran agama
Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator
4 Berakhlak/berperilaku santun dan
menghargai orang lain
Skor 4 jikaterpenuhi semua indikator
Lampiran 2.
LEMBAR PENILAIAN SIKAP
“PENILAIAN DIRI”
Nama Siswa : ....................................................................
Kelas/Semester : X ….. / I
Materi/Bab : ....................................................................
Indikator :
1. Memiliki motivasi selama proses pembelajaran dan menjelang ulangan harian
2. Penguasaan Materi yang akan diujikan
3. bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok
4. menunjukkan sikap disiplin dalam menyelesaikan tugas individu maupun
kelompok
5. menunjukkan rasa percaya diri dalam mengemukakan gagasan, bertanya, atau
menyajikan hasil diskusi
6. Menunjukkan sikap toleransi terhadap perbedaan pendapat/cara dalam
menyelesaikan masalah
Untuk pertanyaan 1 sampai dengan 6, tulis masing-masing huruf
(A/B/C/D) sesuai dengan pendapatmu !, jika :
A = Selalu
B = Sering
C = Jarang
D = Tidak pernah
1 Saya memiliki motivasi selama proses pembelajaran dan
kesiapan menjelang Ulangan Harian
18. 2 Saya menguasai materi /Bab/Sub Bab yang akan diujikan
dalam ulangan harian nanti
3 Saya bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok
4 Saya menunjukkan sikap disiplin dalam menyelesaikan
tugas individu maupun kelompok
5 Saya menunjukkan rasa percaya diri dalam mengemukakan
gagasan, bertanya, atau menyajikan hasil diskusi
6 Menunjukkan sikap toleransi terhadap perbedaan
pendapat/cara dalam menyelesaikan masalah
Pedoman Penskoran:
Skor 4, jika A = Selalu Skor 2, jika C = Jarang
Skor 3, jika B = Sering Skor 1, jika D = Tidak pernah
Skor Perolehan =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑆𝑘𝑜𝑟𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
24
Lampiran 3
LEMBAR PENILAIAN SIKAP
PENILAIAN ANTAR PESERTA DIDIK (TEMAN)
Satuan Pendidikan : .................................
Kelas : .................................
Materi : .................................
Teman yang Dinilai : .................................
Penilai : .................................
Indikator:
1. Siswa tidak meniru (menyontek) hasil kerja teman ketika mengerjakan tugas
2. Siswa tangguh dalam menyelesaikan masalah
3. Siswa menunjukkan sikap kritis dalam diskusi kelompok
4. Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam menyelesaikan tugas individu maupun
kelompok
Instrumen Penilaian
Petunjuk:
Berilah tanda chek (√) pada pilihan yang paling menggambarkan kondisi teman kamu.
Tidak Pernah
Jarang
Sering
Selalu
3No. Aspek Penilaian 4 2 1
1. Siswa tidak bertanya kepada teman ketika mengerjakan tugas
individu
2. Siswa tidak meniru/menyontek pekerjaan teman pada saat ulangan
3. Siswa tidak mengeluh ketika menyelesaikan tugas individu atau
kelompok
4. Siswa menuntaskan tugas yang diberikan guru
5. Siswa bertanya kepada teman ketika proses pembelajaran
berlangsung
6. Siswa mengumpulkan tugas tepat waktu
Jumlah
Total Skor
Keterangan:
Tidak Pernah (intensitas sikap yang diamati tidak muncul)
Jarang (intensitasnya sikap yang diamati sebagian kecil muncul)
Sering (intensitasnya sikap yang diamati sebagian besar muncul)
Selalu (intensitasnya sikap yang diamati selalu muncul)
Nilai =
19. Lampiran 4
FORMAT LEMBAR OBSERVASI
KEGIATAN DISKUSI
Petunjuk
Lembaran ini diisi oleh guru pada saat Diskusi Kelompoki. Lembar ini mencatat
keefektifan peserta diskusi dalam 3 (tiga) kode nilai akhir, yaitu: A (Baik),B (Cukup), dan
C (Kurang).Pada kolom Aspek Penilaian yang terdiri dari sikap, pendapat dan bahasa,
tuliskan skor angka 1-10. Pada kolom Penilaian, tuliskan Rata-Rata Skor Angka dan
konversi Kode Nilainya.
No Nama Siswa
Aspek Penilaian Penilaian
Sikap Pendapat Bahasa
Rata-rata
Skor
Angka
Kode
Nilai
Keterangan:
1. Sikap : kesopanan,kerjasama, semangat, toleransi meluruskan
penyimpangan, dan menunjukkan sikap terpuji.
2. Pendapat : rasional, teliti,jelas, relevan, sistematis dan keaktifan pendapat
3. Bahasa : jelas, teliti, tepat, menarik dan wajar
Peserta didik memperolehnilai :
Interval Nilai Kualitatif
3,66 – 4,00 SB (Sangat Baik)
2,66 – 3,33 B (Baik)
1,66 – 2,33 C (Cukup)
< 1,33 K (Kurang)
Lampiran 5
LEMBAR KINERJA PRESENTASI
Mata Pelajaran : ...............................................
Materi : ...............................................
Kelompok : ...............................................
No Nama Siswa
Kinerja Presentasi
Jmlh
Skor
NilaiKreatif
i
tas
Kebenara
n
substansi
Penyajia
n materi
Visual/
grafis
1
2
3
4
...
Keterangan pengisian skor
4. Sangat tinggi
3. Tinggi
2. Cukup tinggi
1. Kurang
Keterangan:
NO INDIKATOR URAIAN
1 Kreativitas Baru, unik, tidak asal berbeda
20. NO INDIKATOR URAIAN
2 Kebenaran substansi
materi
Sesuai dengan konsepdan teori
yang benar dari sisi keilmuan
Tidak ada bagian yang
salah/keliru
Tidak ada kesalahanpenempatan
gambar, suara dan teks
3 Penyajian Materi Runut sesuai dengan struktur
keilmuan
Mengikuti alur logika yang jelas (
sistimatis ) Bervariasi
4 Grafis Tampilan layar ( warna, tataletak
(layout))
Ilustrasi
Lampiran 6
FORMAT PENILAIAN PRAKTIK KEWARGANEGRAAN
Petunjuk
Lembaran ini diisi oleh guru atau teman selama proses penyusunan laporan oleh
kelompok. Lembaran ini mencatat perilaku siswa secara perorangan. Pada akhir
penilaian siswa akan mendapatkan salah satu dari 3 (tiga) kode nilai akhir berikut:
A (Baik), B (Cukup), dan C (Kurang). Pada kolom Aspek Penilaian yang terdiri dari
sikap, pendapat dan bahasa, tuliskan skor angka 1-10. Pada kolom Penilaian,
tuliskan Rata-Rata Skor Angka dan konversi Kode Nilainya.
Kelas :............................
Kelompok :............................
Topik :............................
No Nama Siswa
Aspek Penilaian Penilaian
Partisipasi Sikap Kerjasama
Rata-rata
Skor
Angka
Kode
Nilai
1
2
3
4
5
dst
Keterangan:
1. Partisipasi: persiapan, keaktifan kerja dan tanggung jawab melaksanakan tugas
2. Sikap: menghargai pendapat orang lain, toleransi, dan antusiasme dalam
mengerjakan tugas bersama anggota tim lainnya
3. Kerjasama: koordinasi dengan teman, kesediaan untuk menolong orang lain dan
tidak hanya terpaku pada tugas yang menjadi tanggung jawabnya
21. Lampiran 7
LEMBAR PENILAIAN LAPORAN PRAKTIK KEWARGANEGARAAN
Petunjuk:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai dokumen laporan hasil Praktik
Kewarganegaraan. Pada akhirnya,siswa akanmendapatkan salah satu dari 3 (tiga) kode
nilai akhir berikut: A (Baik), B (Cukup), dan C (Kurang). Pada kolom Nilai, tuliskan skor
angka 2-5 (2=kurang, 3=cukup, 4=baik, dan 5=baik sekali). Kemudian tuliskan jumlah
nilai pada kolom yang tersedia. Nilai Akhir didapat dengan rumus Jumlah Nilai dibagi
11. Konversikan Nilai Akhir tersebut ke dalam Kode Nilai A, B atau C.
Nama : ...........................
Kelompok : ............................
Topik : ............................
No Aspek Penilaian Nilai Catatan
A Menjelaskan Masalah
1. Kelengkapan
2. Kejelasan
3. Sumber
4. Data Pendukung
5. Grafis/Ilustrasi/Tabel
6. Dokumentasi
B Keaslian/bukan Flagiat
C Sistematis dalam Laporan
D Penulisan Bahasa
E Tandan Tangan Orang Tua
Jumlah
Nilai
Lampiran 8
LEMBAR PENGAMATAN PRESENTASI HASIL
PRAKTIK KEWARGANEGARAAN
Petunjuk
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai perilaku siswa dalam presentasi laporan
Praktik Kewarganegaraan. Pada akhirnya, siswa akan mendapatkan salah satu dari 3
(tiga) kode nilai akhir berikut: A (Baik), B (Cukup), dan C (Kurang). Pada kolom Nilai,
tuliskan skor angka 2-5 (2=kurang, 3=cukup, 4=baik, dan 5=baik sekali). Kemudian
tuliskan jumlah nilai pada kolom yang tersedia. Nilai Akhir didapat dengan rumus =
(Jumlah Nilai X 4)/10 . Konversikan Nilai Akhir tersebut ke dalam Kode Nilai A, B
atau C.
Kelas :............................
Kelompok :............................
Topik :............................
No Aspek Penilaian Nilai Catatan
1 Signifikansi (kebermaknaan
informasi)
2 Pemahaman terhadap materi
3 Kemampuan melakukan
argumentasi (alasan usulan,
mempertahankan pendapat)
4 Responsif (memberikan
respon yang sesuai dengan
permasalahan/pertanyaan)
5 Kerjasama Kelompok
(berpartisipasi, memiliki
tanggung jawab bersama)
Jumlah Nilai
Nilai Akhir
22. Lampiran 9
FORMAT PENILAIAN AKHIR
Petunjuk
Format ini merupakan rangkuman penilaian untuk semua kegiatan yang telah
dilaksanakanolehsiswa.JumlahTugas/Diskusi yang dinilai tergantung pada penilaian yang
dilakukan oleh guru. Jadi, pada akhir pembelajaran setiapBab, siswa akan mendapatkan
Nilai Akhir beserta rincian dan catatan guru. Kemudian siswa diminta menunjukkan
format ini kepada orang tua untuk diberikan umpan balik dan paraf pada kolom yang
tersedia.
Lembar ini dapat disalin atau diadaptasi oleh guru. Kemudian sekolah sebaiknya
menfasilitasi untuk penggandaannya sesuai kebutuhan.
Nama Siswa : .........................................................................
Kelas : ............................
Materi/Bab : .........................................................................
Tugas/Diskusi
Penilaian
Nilai Kualitatif Skor Angka
1. Tugas Mandiri
2. Tugas Kelompok
3. Uji Kompetensi
4. Penilaian Afektif/(Spiritual
dan Sosial)
5. Praktek Kewarganegaraan
Catatan perilaku Peserta didik dalam
menyelesaikan tugas/diskusi dari awal sampai
akhir
Total Skor:
Rata-rata/Nilai
Akhir:
Lampiran 10.
KONVERSI KONPETENSI PENGETAHUAN, KETERAMPILAN DAN SIKAP
Predikat Rentang Nilai Nilai Kompetensi
Pengetahuan Keterampilan Sikap
A 99 – 100 4 4 SB
A- 91 – 95 3,66 3,66
B+ 85 – 90 3,33 3,33
BB 80 – 84 3 3
B- 75 – 79 2,66 2,66
C+ 70 – 74 2,33 2,33
CC 65 – 69 2 2
C- 60 – 64 1,66 1,66
D+ 55 – 59 1,33 1,33 K
D ≥ 55 1 1
Kriteria Ketuntasan
Ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada Kompetensi
Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan yaitu 2,66 (B-)
Pencapaian minimal untuk Kompetensi Sikap adalah B
Tanda Tangan
Orang Tua