Rpp ppkn sma xi bab 1 sd 9 daripertemuan awal sd akhir diberikan gratis untuk siapa saja untuk bahan pertimbangan jika ada kesalahan mohon kirim email ke dasepggl@gmail.com ataus sms ke 0856 5990 0626
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 1
1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA N I CIKEMBAR
Kelas/Semester : XI/2
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Materi Pokok : Mencermati Potret Budaya Politik Masyarakat Indonesia
Sub Materi : Hakikat Budaya Politik
Alokasi Waktu :10 x 45 menit (5 X Pertemuan )
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikapsebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1 1.1 Menghayati perilaku
yang sesuai dengan
prinsip-prinsip
solidaritas yang
dilandasi ajaran
agama dan
kepercayaan yang
dianutnya
2 2.2 Menghayati nilai-nilai
yang terkandung
dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar
Negara Republik
Indonesia Tahun
1945dalam kehidupan
berbangsa dan
bernegara.
3 3.9 Menganalisis macam-
macam budaya politik
di Indonesia.
3.9.1 Menjelaskan hakikat budaya
politik
3.9.2 Mengidentifikasi karakteristik
budaya politik masyarakat
Indonesia
3.9.3 Menjelaskan hakikat kesadaran
politik
3.9.4 Mengidentifikasi contoh budaya
politik partisipan
4. 4. 9 Menyaji hasil analisis
tentang budaya
politik di Indonesia
4.9.1 Menyaji hasil identifikasi
karakteristik budaya politik
masyarakat Indonesia
2. 4.10.1 Berinteraksi dengan
teman dan orang
lain berdasarkan
prinsip saling
menghormati, dan
menghargai dalam
keberagaman suku,
agama, ras, budaya,
dan gender.
4.10.2 Menyaji bentuk
partisipasi
kewarganegaraan
yang mencerminkan
komitmen terhadap
keutuhan nasional.
4.9.2 Menyaji hasil identifikasi contoh
budaya politik partisipan
C. Tujuan Pembelajaran :
Pertemuan 1
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan Informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan peserta didik dapat:
1. Menjelaskan makna budaya politik
2. Mengidentifikasi klasifikasi budaya politik
3. Menyaji hasil identifikasi terkait pengertian dan identifikasi budaya
politik
4. Menunjukkan sikap jujur, disiplin dan tanggung jawab
Pertemuan 2 Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan Informasi,
mengasosiasi dan mengkomunikasikan peserta didik dapat:
1. Mengidentifikasi karakteristik budaya politik masyarakat Indonesia
2. Menganalisis karakteristik budaya politik masyarakat Indonesia.
3. Menyaji hasil analisi karakteristik budaya politik masyarakat
Indonesia
4. Menunjukkan santun, responsif dan peduli
Pertemuan 3
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan Informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan peserta didik dapat:
1. Menjelaskan makna kesadaran politik.
2. Menjelaskan mekanisme sosialisasi budaya politik.
3. Menunjukan sikap disiplin,toleran dan damai
Pertemuan 4
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan Informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan peserta didik dapat:
1. Menjelaskaan pengertian partisipasi politik.
2. Mengenal bentuk-bentuk budaya politik partisipan.
3. Menerapkan prinsip partisipasi warga negara dalam kehidupan politik.
4. Menunjukan sikap responsip, disiplin, peduli dan pro aktif
Pertemuan 5
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan Informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan peserta didik dapat:
1. Mengenal bentuk-bentuk budaya politik partisipan
2. Menerapkan prinsip partisipasi warga Negara dalam kehidupan politik
3. Mempraktekan bentuk partsipasi warga Negara dalam kehidupan politik.
4. Menunjukan tanggung jawab, disiplin, dan pro aktif
3. D. Materi Pembelajaran
Hakikat Budaya Politik
1. Pengertian Budaya Politik
Sebelum mendapatkan materi bab ini, apakah kalian pernah mendengar istilah budaya politik? Jika belum,
melalui mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kalian akan diperkenalkan dengan
istilah budaya politik. Apa sebenarnya budaya politik itu?
Istilah budaya politik merupakan alih bahasa dari istilah the political culture. Sebagai suatu konsep,
istilah ini diperkenalkan oleh Gabriel A.Almond dalam tulisannya yang berjudul Comparative Political
System pada tahun 1956. Tahun 1960-1970, Almond mengembangkan konsep budaya politik bersama
Sidney Verba, mereka menghasilkan sebuah buku yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan ilmu
politik, yaitu The Civic Culture. Buku ini berisikan hasil penelitian Almond dan Verba mengenai budaya
politik di lima negara, yaitu Amerika, jerman, Inggris, Italia dan Meksiko. Para pakar politik di Indonesia
menerjemahkan konsep civic culture menjadi budaya politik atau kebudayaan politik.
Pada umumnya budaya politik diartikan sebagai pandangan politik yang mempengaruhi sikap, orientasi,
dan pilihan politik seseorang. Dengan kata lain, budaya politik merupakan faktor yang mempengaruhi
pola pengambilan keputusan-keputusan politik baik oleh masyarakat ataupun oleh pemerintah. Nah,
faktor-faktor tersebut diantaranya adalah agama, suku bangsa, sejarah, dan status sosial.
Makna lain dari budaya politik dikemukakan oleh Almond dan Powell dalam bukunya yang berjudul
Comparative Politics: A Developmental Approach (1966:50) menyatakan bahwa budaya politik
merupakan suatu konsep yang terdiri atas sikap, nilai-nilai dan keterampilan yang sedang berlaku bagi
seluruh anggota masyarakat termasuk pola-pola kecenderungan khusus serta pola-pola kebiasaan yang
terdapat pada kelompok-kelompok masyarakat. Sedangkan Jack C. Plano dalam Kamus Analisa Politik
(1994:166), menyimpulkan bahwa budaya politik merupakan kumpulan pengetahuan yang membentuk
pola tingkah laku terhadap pemerintah dan sistem politik dari suatu masyarakat. Ia acapkali diartikan
sebagai tingkah laku politik dalam dimensi psikologis misalnya pada keyakinan, perasaan dan orientasi
evaluatif. Budaya politik merupakan produk pengelaman historis yang memperlancar proses sosialisasi
setiap individu.
Dari uraian di atas, dapat diidentifikasi unsur-unsur yang membangun pengertian budaya politik,
yaitu:
1) Orientasimasyarakatterhadapsistempolitik danpemerintah, yang mencakup:
a) Orientasi yang bersifat kognitif. Orientasi ini menyangkut pemahaman dan keyakinan individu
terhadap sistem politik dan atributnya, seperti tentang ibukota negara, lambang negara,
kepala negara, batas-batas negara,mata uang yang dipakai dan sebagainya.
b) Orientasi yang bersifat afektif. Orientasi ini menyangkut ikatan emosional yang dimiliki oleh
individu terhadap sistem politiknya.
c) Orientasi yang bersifat evaluatif. Orientasi ini menyangkut kapasitas individu dalam rangka
memberikan penilaian terhadap sistem politik yang sedang berjalan dan bagaimana peranan
individu di dalamnya.
2) Menekankan pada dimensi psikologis dan bersifat subjektif
3) Akan membentuk sikap dan perilaku politik yang khassesuaidengan budaya politik yang melekat
2. KlasifikasiBudaya Politik
Budaya politik yang berkembang di dalam masyarakat tentu saja sangat beragam. Hal ini dikarenakan
orientasi dan peranan yang dimiliki oleh setiap masyarakat pun beragam. Di dalam kehidupan sehari-hari,
mungkin kalian akan menemukan beberapa perilaku dalam kegiatan politik yang menggambarkan
orientasi dan peranan suatu kelompok masyarakat sebagai berikut:
a. Dalam Pemilihan Umum, tidak menutup kemungkinan kalian akan menemukan
orang yang mengaku memilih partai tertentu karena diberi uang oleh pengurus partai
yang bersangkutan. Atau memilih partai yang sama dengan atasan supaya dinaikkan
pangkat.
b. Ada orang yang selalu mengkritisi kebijakan pemerintah dan selalu memberikan
masukan kepada pemerintah.
c. Ada juga orang hanya peduli pada kepentingan daerah asalnya, dia sama sekali
tidak memperhatikan kepentingan bangsa dan negara.
d. Ada pula orang yang masa bodoh atau tidak peduli dengan berbagai kegiatan politik
yang berlangsung di negaranya.
Keempat contoh diatas merupakan cerminan dari budaya politik suatu masyarakat. Budaya politik
masyarakat merupakan gambaran orientasi dan peranan masyarakat dalam setiap aspek kehidupan politik.
4. Berkaitan dengan hal tersebut, Morton Davies sebagaimana dikutip oleh Rusadi Kantaprawira dalam
bukunya yang berjudul Sistem Politik Indonesia (2004:30), membagi budaya politik ke dalam tiga tipe,
yaitu budaya politik parokial, subjek (kaula) dan partisipan. Untuk lebih jelasnya berikut ini dipaparkan
penjelasan ketiga tipe budaya politik tersebut.
a. Budaya Politik Parokial (parochial political culture)
Di dalam kepustakaan-kepustakaan politik, budaya politik parokial sering diartikan sebagai budaya politik
yang sempit. Dikatakan sempit karena orientasi individu atau masyarakat masih Sangat terbatas
pada ruang lingkup yang sempit. Orientasi dan peranan yang dimainkan masih terbatas pada
lingkungan atau wilayah tempat ia tinggal. Dengan kata lain, persoalan- persoalan di luar wilayahnya tidak
diperdulikannya.
Menurut Rusadi Kantaprawira, budaya politik parokial biasanya terdapat dalam sistem politik tradisional
dan sederhana, dengan ciri khas yaitu belum adanya spesialisasi tugas atau peran, sehinggga para pelaku
politik belum memiliki peranan yang khusus. Dengan kata lain, satu peranan dilakukan bersamaan
dengan peranan yang lain. Misalnya, aktifitas dan peranan pelaku politik dilakukan bersamaan dengan
perannya dalam bidang kehidupan lainnya seperti bidang ekonomi dan agama.
Di dalam budaya politik parokial, masyarakat tidak menaruh minat terhadap objek-objek politik secara
sepenuhnya. Adapun yang menonjol dalam budaya politik parokial adalah adanya kesadaran anggota
masyarakat akan adanya pusat kekuasaan politik di dalam masyarakat yang dipegang oleh kepala adat atau
kepala suku. Selain sebagai pemimpin politik, kepala adat atau kepala suku berperan juga sebagai
pemimpin agama, dan pemimpin sosial.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam budaya politik parokial tidak dijumpai spesialisasi
tugas dan peran dalam kegiatan politik. Kalaupun mungkin ada, dalam intensitas atau kadar yang masih
rendah, sehingga tingkat partisipasi politik masyarakatnya pun masih rendah.
b. Budaya Politik Subjek (subject political culture)
Tipe budaya politik ini agak lebih baik dari tipe pertama. Masyarakat atau individu yang bertipe budaya
politik subjek telah memiliki perhatian, dan minat terhadap sistem politik. Hal ini diwujudkan dengan
berbagai peran politik yang sesuai dengan kedudukannya. Akan tetapi peran politik yang
dilakukannya masih terbatas pada pelaksanaan kebijakan-kebijakan pemerintah yang mengatur
masyarakat. Individu atau masyarakat hanya menerima aturan tersebut secara pasrah. Tidak ada keinginan
atau hasrat untuk menilai, menelaah atau bahkan mengkritisi setiap kebijakan yang dikeluarkan
pemerintah.
Dalam budaya politik subjek, individu atau masyarakat berkedudukan sebagai kaula atau dalam
istilah masyarakat Jawa disebut kawula gusti, artinya sebagai abdi/pengikut setia pemerintah/raja yang
posisinya cenderung pasif. Mereka menganggap bahwa dirinya tidak berdaya mempengaruhi atau
merubah sistem politik. Oleh karena itu mereka menyerah dan turut saja kepada semua kebijaksanaan dan
keputusan para pemegang kekuasaan dalam masyarakatnya.
c. Budaya Politik Partisipan (participant political culture)
Budaya politik partisipan merupakan tipe budaya politik yang ideal. Dalam budaya politik partisipan
individu atau masyarakat telah memiliki perhatian, kesadaran, minat serta peran politik yang sangat luas.
Ia mampu memainkan peran politik baik dalam proses input (yang berupa pemberian tuntutan dan
dukungan terhadap sistem politik) maupun dalam proses output (pelaksana, penilai dan pengkritisi setiap
kebijaksaanan dan keputusan politik pemerintah).
Kondisi yang diciptakan oleh budaya politik partisipan adalah kondisi masyarakat yang ideal dengan
tingkat partisipasi politik yang sangat tinggi. Akan tetapi, hal tersebut dapat terjadi apabila diupayakan
secara optimal oleh segenap lapisan masyarakat dan pemerintah melalui berbagai kegiatan yang positif.
Daya kritis masyarakat sudah sepatutnya dibangun dan disempurnakan. Hal ini didasarkan pada
pertimbangan bahwa daya kritis masyarakat yang sangat tinggi, akan menjadi alat kontrol yang efektif
terhadap berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh para pemegang kekuasaan. Dengan demikian, akan
tercipta kebijakan-kebijakan pemerintah yang menyentuh terhadap aspirasi, keinginan dan
kepentingan masyarakat.
Pada kenyataannya, ketiga budaya politik sebagaimana diuraikan di atas tidak dapat berdiri sendiri. Tipe
budaya politik yang satu tidak dapat menggantikan tipe budaya politik lainnya. Almond dan Verba dalam
bukunya yang berjudul Budaya Politik, Tingkah LakuPolitik di Lima Negara (1990:26 - 31)menyimpulkan
bahwa budaya politik warga negara adalah budaya politik campuran yang didalamnya banyak individu
yang aktif dalam politik, tetapi banyak pula yang mengambil peranan sebagai subjek yang pasif. Budaya
5. politik campuran ini menurut Almond dan Verba, terdiri dari tiga bentuk yaitu:
a. Budaya politik subjek-parokial.
Dalam budaya politik ini sebagian besar penduduk menolak tuntutan-tuntutan masyarakat kesukuan atau
feodal, dan telah mengembangkan kesetian terhadap sistem politik yang lebih kompleks dengan struktur-
struktur pemerintahan pusat yang bersifat khusus.
b. Budaya politik subjek-partisipan.
Dalam budaya politik ini, sebagian besar penduduk telah memperoleh orientasi-orientasi input yang
bersifat khusus dan serangkaian orientasi pribadi sebagaiseorang aktifis. Sementara sebagian penduduk
lainnya terus berorientasi ke arah struktur pemerintah yang otoriter dan secara relatif memiliki
serangkaian orientasi pribadi yang pasif.
c. Budaya politik parokial-partisipan.
Budaya politik ini berlaku di negara- negara berkembangyang pada umumnya masyarakat lebih
berbudaya politik parokial, akan tetapi norma-norma dalam struktur pemerintahan yang diperkenalkan
kepada masyarakat biasanya bersifat partisipan.
Tipe-tipe budaya politik di atas merupakan suatu sub-sistem dari kebudayaan yang berlaku universal.
Sehingga tidak bisa terlepas dari pengaruh kebudayaan universal tersebut. Dengan kata lain, budaya
politik merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat dengan ciri-ciri yang khas.
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery learning,
3. Metode : Diskusi, Penugasan/ bekerja dalam
kelompok,tanya jawab.
F. Alat/Media/Bahan
Alat/media : LCD Projector, Gambar /video terkait ancaman
terhadapintegrasi nasional
Sumber Belajar :
1) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Kelas XI
semester 2. Jakarta/: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Halaman: 63 - 86
2) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014.
Buku Guru Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Kelas XI. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Halaman: 186 - 206
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
waktu
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif
untuk proses belajar mengajar; kerapian dan
kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran,
kebersihan, kelas, menyiapkan media dan alat
serta buku yang diperlukan).
2. Guru memberikan motivasi dan dapat
memberikan pertanyaan lisan tentang materi
yang akan dipelajari untuk mendapatkan
gambaran kesiapan belajar peserta didik dan
dilanjutkan dengan menyampaikan topik
tentang Hakikat budaya politik.
3. Guru menegaskan kembali tentang topik dan
menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
10
menit
6. Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
waktu
Inti 1. Mengamati
Peserta didik diminta untuk mengamati gambar
9.1 Musyawarah antar anggota masyarakat.
2. Menanya
Peserta didik diminta untuk mengajukan
pertanyaan yang berkaiatan dengan gambar
yang telah diamati. Guru menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh peserta didik, agar terjalin
komunikasi timbal balik guru memberikan
kesempatan pada peserta didik untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan temannya.
3. Mengumpulkan Informasi
Jika dimungkinkan dalam proses
Mengumpulkan Informasi, peserta didik
dianjurkan untuk menggunakan sumber dari
internet; web, media sosial lainnya terkait
dengan pengertian budaya politik dan dalam
mengerjakan tugas mandiri 9.1.
Melakukan wawancara dengan tokoh
masyarakat terkait dengan perilaku
masyarakat yang mencerminkan perwujudan
budaya politik.
4. Mengasosiasikan
Peserta didik diminta untuk mengerjakan
tugas mandiri 9.1 untuk mengisi tanda
ceklist(√) pada kolom yang tersedia berkaitan
dengan contoh dari nilai-nilai budaya yang
berkembang di masyarakat. Kemudian
peserta didik diminta untuk menyimpulkan
pengertian budaya politik Indonesia.
Peserta didik diminta untuk menyimpulkan
klasifikasi budaya politik masyarakat.
5. Mengkomunikasikan
Peserta didik melaporkan kesimpulan atau
generalisasi dalam bentuk lisan, tertulis
70
menit
Penutup 1. Guru dapat mengulas kembali materi pelajaran
dan mengkonfirmasi kegiatan individu dan
kelompok.
2. Peserta didik dapat ditanya apakah sudah
memahami materi tersebut.
3. Sebelum mengakhiri pelajaran, peserta didik
dapat ditanyakan tentang nilai-nilai apa saja
yang didapat dari pelajaran hari ini.
4. Guru memberi tugas peserta didik untuk untuk
mengerjakan tugas kelompok 9.1 untuk
dikerjakan di rumah dengan terlebih dahulu
mengarahkan siswa untuk melaksanakan
prosedur pengerjakaan tugas tersebut. Selain
itu guru menugaskan setiap peserta didik untuk
membawa surat kabar atau majalah yang
didfalamnya memuat peristiwa-peristiwa yang
berkaitan dengan budaya politik.
10
menit
7. Penilaian Pertemuan 1
1. Penilaian terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses dan
setelah pembelajaran berlangsung, termasuk pada saat peserta didik
menjawab beberapa pertanyaan dari guru. Penilaian dapat dilakukan
dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya dilihat aktivitas dan
tingkat perhatian peserta didik pada saat pembelajaran berlangsung,
kemampuan menyampaikan pendapat, juga aspek kerja sama, dan tentu
ketepatan peserta didik pada saat menjawab pertanyaan dari guru.
2. Sebagai uji kompetensi, guru juga mengajukan beberapa pertanyaan
yang terkait dengan materi yang baru saja dikaji.
a. Apa yang dimaksud dengan budaya politik?
b. Jelaskan klasifikasi budaya politik masyarakat?
3. Penilaian terhadap peserta didik dapat diambil dari jawaban pada uji
kompetensi pada materi yang baru saja dikaji.
8. LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
FORMAT PENILAIAN OBSERVASI
SIKAP SPRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK
Petunjuk
Lembaran ini diisi oleh guru pada saat dan setelah pelaksanaan pembelajaran. Pada
kolom sikapspiritual dan sosial, tuliskan skor angka 1-4. Kemudian, tuliskan jumlah
dan rata-rata skor pada kolom yang tersedia. Konversikan rata-rata skor tersebut
tersebut ke dalam nilai kualitatif berikut ini
Interval Nilai Kualitatif
3,66 – 4,00 SB (Sangat Baik)
2,66 – 3,33 B (Baik)
1,66 – 2,33 C (Cukup)
< 1,33 K (Kurang)
Nama Sekolah : ………………………………………………..
Kelas : ………………………………………………..
Kompetensi Dasar : ………………………………………………..
Materi Pokok : ………………………………………………..
Periode Penilaian : ……………………….s.d ……………….....
No
Na
ma
Sis
wa
Sikap Spiritual dan Sosial
TotalSkor
Rata-Rata
NilaiKualitatif Deskripsi
1.Jujur
2.Disiplin
3.Tangg.
jawab
4.Toleran
5.GtngRoyong
6.Kerjasama
7.Santun
8.Damai
9.Responsif
10.Proaktif
Taatmenjalank
anagama
1.
2.
3.
4.
5.
6.
dst
RUBRIK PENSKORAN
1. Aspek : Jujur
No. Indikator Kejujuran Penilaian Kejujuran
1. Tidak menyontek dalam
mengerjakan ujian/ulangan
Skor 1 jika 1 sampai 2 indikator
muncul
2. Tidak menjadi plagiat
(mengambil/menyalin karya orang
lain tanpa menyebutkan sumber)
dalam mengerjakan setiap tugas
Skor 2 jika 3 sampai 4 indikator
muncul
3. Mengemukakan perasaan terhadap
sesuatu apa adanya
Skor 3 jika 5 indikator muncul
4. Melaporkan barang yang ditemukan Skor 4 jika 6 indikator muncul
5. Melaporkan data atau informasi apa
adanya
6. Mengakui kesalahan atau
kekurangan yang dimiliki
2. Aspek : Disiplin
No. Indikator Disiplin Penilaian Disiplin
1. sama sekali tidak bersikap disiplin selama proses
pembelajaran.
Kurang (1)
2. menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap
disiplin selama proses pembelajaran tetapi masih
belum ajeg/konsisten
Cukup (2)
3. menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap
disiplin selama proses pembelajaran tetapi masih
belum ajeg/konsisten
Baik (3)
9. 4. menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap
disiplin selama proses pembelajaran secara terus
menerus dan ajeg/konsisten.
Sangat baik (4)
3. Aspek : Tanggungjawab
No. Indikator Tanggungjawab Penilaian Tanggungjawab
1. Melaksanakan tugas
individu dengan baik
Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator yang
konsisten ditunjukkan peserta didik
2. Menerima resiko dari
tindakan yang dilakukan
Skor 2 jika 2indikator kosisten ditunjukkan
peserta didik
3. Mengembalikan barang
yang dipinjam
Skor 3 jika 3indikator kosisten ditunjukkan
peserta didik
4. Meminta maaf atas
kesalahan yang dilakukan
Skor 4 jika 4 indikator konsisten ditunjukkan
peserta didik
4. Aspek : Toleran
No. Indikator Toleran Penilaian Toleran
1. Tidak mengganggu teman yang berbeda
pendapat
Skor 1 jika 1 atau tidak ada
indikator yang konsisten
ditunjukkan peserta didik
2. Menghormati teman yang berbeda
suku, agama, ras, budaya, dan gender
Skor 2 jika 2 indikator kosisten
ditunjukkan peserta didik
3. Menerima kesepakatan meskipun
berbeda dengan pendapatnya
Skor 3 jika 3 indikator kosisten
ditunjukkan peserta didik
4. Dapat mememaafkan
kesalahan/kekurangan orang lain
Skor 4 jika 4 indikator konsisten
ditunjukkan peserta didik
5. Aspek : Gotong Royong
No. Indikator Gotong Royong Penilaian Gotong Royong
1. Saling membantu dalam mengerjakan
tugas kelompok
Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
2. Bersama-sama dalam mengerjakan
tugas kelompok
Skor 2 jika terpenuhi dua indikator
3. Mengajak teman untuk membantu
teman lain yang mengalami kesulitan
Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator
4. Membagi pekerjaan/tugas berdasarkan
job description yang telah disepakati
Skor 4 jika terpenuhi semua
indikator
6. Aspek : Kerjasama
No. Indikator Kerjasama Penilaian Kerjasama
1. Terlibat aktif dalam
bekerja kelompok
Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator yang
konsisten ditunjukkan peserta didik
2. Kesediaan melakukan
tugas sesuai kesepakatan
Skor 2 jika 2indikator kosisten ditunjukkan
peserta didik
3. Bersedia membantu orang
lain dalam satu kelompok
yang mengalami kesulitan
Skor 3 jika 3indikator kosisten ditunjukkan
peserta didik
4. Rela berkorban untuk
teman lain
Skor 4 jika 4 indikator konsisten ditunjukkan
peserta didik
7. Aspek : Santun
No. Indikator Santun Penilaian Santun
1. Baik budi bahasanya (sopan
ucapannya)
Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
2. Menggunakan ungkapan yang tepat Skor 2 jika terpenuhi dua indikator
3. Mengekspresikan wajah yang cerah Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator
4. Berperilaku sopan Skor 4 jika terpenuhi semua indikator
8. Aspek : Damai
No. Indikator Damai Penilaian Damai
1. Menghargai teman dalam setiap
menjalankan aktivita
Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
2. Kebersamaan menjadi bahagian dalam
pergaulan
Skor 2 jika terpenuhi dua indikator
3. Menghormati dan menghargai setiap Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator
10. perbedaan yang ada
4. Mengindari konflik atau petentangan
dalam perggaulan
Skor 4 jika terpenuhi semua
indikator
9. Aspek : Responsif
No. Indikator Responsif PenilaianResponsif
1. Acuh (tidak merespon) 1 (Kurang)
2. Ragu-ragu/bimbang dalam merespon 2 (Cukup)
3. Lamban memberikan respon/tanggapan 3 (Baik)
4. Cepat merespon/menanggapi 4 (Sangat Baik)
10. Aspek : Proaktif
No. Indikator Proaktif Penilaian Proaktif
1 berinisiatif dalam bertindak Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
2 mampu menggunakankesempatan Skor 2 jikaterpenuhi dua indikator
3 memiliki prinsipdalam bertindak
(tidak ikut-ikutan)
Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator
4 bertindak dengan penuh tanggung
jawab
Skor 4 jikaterpenuhi semua indikator
11. Aspek : Taat Menjalankan Agama
No. Indikator KetaatanMenjalankan
Agama
PenilaianKetaatan Menjalankan Agama
1 Disiplin (selalu tepat waktu) dalam
menjalankan agamanya
Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
2 Teratur dalam menjalankan
agamanya
Skor 2 jikaterpenuhi dua indikator
3 Bersungguh-sungguhmenjalankan
ajaran agama
Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator
4 Berakhlak/berperilaku santun dan
menghargai orang lain
Skor 4 jikaterpenuhi semua indikator
Lampiran 2.
LEMBAR PENILAIAN SIKAP
“PENILAIAN DIRI”
Nama Siswa : ....................................................................
Kelas/Semester : X ….. / I
Materi/Bab : ....................................................................
Indikator :
1. Memiliki motivasi selama proses pembelajaran dan menjelang ulangan harian
2. Penguasaan Materi yang akan diujikan
3. bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok
4. menunjukkan sikap disiplin dalam menyelesaikan tugas individu maupun
kelompok
5. menunjukkan rasa percaya diri dalam mengemukakan gagasan, bertanya, atau
menyajikan hasil diskusi
6. Menunjukkan sikap toleransi terhadap perbedaan pendapat/cara dalam
menyelesaikan masalah
Untuk pertanyaan 1 sampai dengan 6, tulis masing-masing huruf
(A/B/C/D) sesuai dengan pendapatmu !, jika :
A = Selalu
B = Sering
C = Jarang
D = Tidak pernah
1 Saya memiliki motivasi selama proses pembelajaran dan
kesiapan menjelang Ulangan Harian
2 Saya menguasai materi /Bab/Sub Bab yang akan diujikan
dalam ulangan harian nanti
11. 3 Saya bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok
4 Saya menunjukkan sikap disiplin dalam menyelesaikan
tugas individu maupun kelompok
5 Saya menunjukkan rasa percaya diri dalam mengemukakan
gagasan, bertanya, atau menyajikan hasil diskusi
6 Menunjukkan sikap toleransi terhadap perbedaan
pendapat/cara dalam menyelesaikan masalah
Pedoman Penskoran:
Skor 4, jika A = Selalu Skor 2, jika C = Jarang
Skor 3, jika B = Sering Skor 1, jika D = Tidak pernah
Skor Perolehan =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑆𝑘𝑜𝑟𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
24
Lampiran 3
LEMBAR PENILAIAN SIKAP
PENILAIAN ANTAR PESERTA DIDIK (TEMAN)
Satuan Pendidikan : .................................
Kelas : .................................
Materi : .................................
Teman yang Dinilai : .................................
Penilai : .................................
Indikator:
1. Siswa tidak meniru (menyontek) hasil kerja teman ketika mengerjakan tugas
2. Siswa tangguh dalam menyelesaikan masalah
3. Siswa menunjukkan sikap kritis dalam diskusi kelompok
4. Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam menyelesaikan tugas individu maupun
kelompok
Instrumen Penilaian
Lampiran 4
FORMAT LEMBAR OBSERVASI
Petunjuk:
Berilah tanda chek (√) pada pilihan yang paling menggambarkan kondisi teman kamu.
Tidak Pernah
Jarang
Sering
Selalu
3No. Aspek Penilaian 4 2 1
1. Siswa tidak bertanya kepada teman ketika mengerjakan tugas
individu
2. Siswa tidak meniru/menyontek pekerjaan teman pada saat ulangan
3. Siswa tidak mengeluh ketika menyelesaikan tugas individu atau
kelompok
4. Siswa menuntaskan tugas yang diberikan guru
5. Siswa bertanya kepada teman ketika proses pembelajaran
berlangsung
6. Siswa mengumpulkan tugas tepat waktu
Jumlah
Total Skor
Keterangan:
Tidak Pernah (intensitas sikap yang diamati tidak muncul)
Jarang (intensitasnya sikap yang diamati sebagian kecil muncul)
Sering (intensitasnya sikap yang diamati sebagian besar muncul)
Selalu (intensitasnya sikap yang diamati selalu muncul)
Nilai =
12. KEGIATAN DISKUSI
Petunjuk
Lembaran ini diisi oleh guru pada saat Diskusi Kelompoki. Lembar ini mencatat
keefektifan peserta diskusi dalam 3 (tiga) kode nilai akhir, yaitu: A (Baik),B (Cukup), dan
C (Kurang).Pada kolom Aspek Penilaian yang terdiri dari sikap, pendapat dan bahasa,
tuliskan skor angka 1-10. Pada kolom Penilaian, tuliskan Rata-Rata Skor Angka dan
konversi Kode Nilainya.
No Nama Siswa
Aspek Penilaian Penilaian
Sikap Pendapat Bahasa
Rata-rata
Skor
Angka
Kode
Nilai
Keterangan:
1. Sikap : kesopanan,kerjasama, semangat, toleransi meluruskan
penyimpangan, dan menunjukkan sikap terpuji.
2. Pendapat : rasional, teliti,jelas, relevan, sistematis dan keaktifan pendapat
3. Bahasa : jelas, teliti, tepat, menarik dan wajar
Peserta didik memperolehnilai :
Interval Nilai Kualitatif
3,66 – 4,00 SB (Sangat Baik)
2,66 – 3,33 B (Baik)
1,66 – 2,33 C (Cukup)
< 1,33 K (Kurang)
Lampiran 5
LEMBAR KINERJA PRESENTASI
Mata Pelajaran : ...............................................
Materi : ...............................................
Kelompok : ...............................................
No Nama Siswa
Kinerja Presentasi
Jmlh
Skor
NilaiKreatif
i
tas
Kebenara
n
substansi
Penyajia
n materi
Visual/
grafis
1
2
3
4
...
Keterangan pengisian skor
4. Sangat tinggi
3. Tinggi
2. Cukup tinggi
1. Kurang
Keterangan:
NO INDIKATOR URAIAN
1 Kreativitas Baru, unik, tidak asal berbeda
13. NO INDIKATOR URAIAN
2 Kebenaran substansi
materi
Sesuai dengan konsepdan teori
yang benar dari sisi keilmuan
Tidak ada bagian yang
salah/keliru
Tidak ada kesalahanpenempatan
gambar, suara dan teks
3 Penyajian Materi Runut sesuai dengan struktur
keilmuan
Mengikuti alur logika yang jelas (
sistimatis ) Bervariasi
4 Grafis Tampilan layar ( warna, tataletak
(layout))
Ilustrasi
Lampiran 6
FORMAT PENILAIAN PRAKTIK KEWARGANEGRAAN
Petunjuk
Lembaran ini diisi oleh guru atau teman selama proses penyusunan laporan oleh
kelompok. Lembaran ini mencatat perilaku siswa secara perorangan. Pada akhir
penilaian siswa akan mendapatkan salah satu dari 3 (tiga) kode nilai akhir berikut:
A (Baik), B (Cukup), dan C (Kurang). Pada kolom Aspek Penilaian yang terdiri dari
sikap, pendapat dan bahasa, tuliskan skor angka 1-10. Pada kolom Penilaian,
tuliskan Rata-Rata Skor Angka dan konversi Kode Nilainya.
Kelas :............................
Kelompok :............................
Topik :............................
No Nama Siswa
Aspek Penilaian Penilaian
Partisipasi Sikap Kerjasama
Rata-rata
Skor
Angka
Kode
Nilai
1
2
3
4
5
dst
Keterangan:
1. Partisipasi: persiapan, keaktifan kerja dan tanggung jawab melaksanakan tugas
2. Sikap: menghargai pendapat orang lain, toleransi, dan antusiasme dalam
mengerjakan tugas bersama anggota tim lainnya
3. Kerjasama: koordinasi dengan teman, kesediaan untuk menolong orang lain dan
tidak hanya terpaku pada tugas yang menjadi tanggung jawabnya
14. Lampiran 7
LEMBAR PENILAIAN LAPORAN PRAKTIK KEWARGANEGARAAN
Petunjuk:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai dokumen laporan hasil Praktik
Kewarganegaraan. Pada akhirnya,siswa akanmendapatkan salah satu dari 3 (tiga) kode
nilai akhir berikut: A (Baik), B (Cukup), dan C (Kurang). Pada kolom Nilai, tuliskan skor
angka 2-5 (2=kurang, 3=cukup, 4=baik, dan 5=baik sekali). Kemudian tuliskan jumlah
nilai pada kolom yang tersedia. Nilai Akhir didapat dengan rumus Jumlah Nilai dibagi
11. Konversikan Nilai Akhir tersebut ke dalam Kode Nilai A, B atau C.
Nama : ...........................
Kelompok : ............................
Topik : ............................
No Aspek Penilaian Nilai Catatan
A Menjelaskan Masalah
1. Kelengkapan
2. Kejelasan
3. Sumber
4. Data Pendukung
5. Grafis/Ilustrasi/Tabel
6. Dokumentasi
B Keaslian/bukan Flagiat
C Sistematis dalam Laporan
D Penulisan Bahasa
E Tandan Tangan Orang Tua
Jumlah
Nilai
Lampiran 8
LEMBAR PENGAMATAN PRESENTASI HASIL
PRAKTIK KEWARGANEGARAAN
Petunjuk
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai perilaku siswa dalam presentasi laporan
Praktik Kewarganegaraan. Pada akhirnya, siswa akan mendapatkan salah satu dari 3
(tiga) kode nilai akhir berikut: A (Baik), B (Cukup), dan C (Kurang). Pada kolom Nilai,
tuliskan skor angka 2-5 (2=kurang, 3=cukup, 4=baik, dan 5=baik sekali). Kemudian
tuliskan jumlah nilai pada kolom yang tersedia. Nilai Akhir didapat dengan rumus =
(Jumlah Nilai X 4)/10 . Konversikan Nilai Akhir tersebut ke dalam Kode Nilai A, B
atau C.
Kelas :............................
Kelompok :............................
Topik :............................
No Aspek Penilaian Nilai Catatan
1 Signifikansi (kebermaknaan
informasi)
2 Pemahaman terhadap materi
3 Kemampuan melakukan
argumentasi (alasan usulan,
mempertahankan pendapat)
4 Responsif (memberikan
respon yang sesuai dengan
permasalahan/pertanyaan)
5 Kerjasama Kelompok
(berpartisipasi, memiliki
tanggung jawab bersama)
Jumlah Nilai
Nilai Akhir
15. Lampiran 9
FORMAT PENILAIAN AKHIR
Petunjuk
Format ini merupakan rangkuman penilaian untuk semua kegiatan yang telah
dilaksanakanolehsiswa.JumlahTugas/Diskusi yang dinilai tergantung pada penilaian yang
dilakukan oleh guru. Jadi, pada akhir pembelajaran setiapBab, siswa akan mendapatkan
Nilai Akhir beserta rincian dan catatan guru. Kemudian siswa diminta menunjukkan
format ini kepada orang tua untuk diberikan umpan balik dan paraf pada kolom yang
tersedia.
Lembar ini dapat disalin atau diadaptasi oleh guru. Kemudian sekolah sebaiknya
menfasilitasi untuk penggandaannya sesuai kebutuhan.
Nama Siswa : .........................................................................
Kelas : ............................
Materi/Bab : .........................................................................
Tugas/Diskusi
Penilaian
Nilai Kualitatif Skor Angka
1. Tugas Mandiri
2. Tugas Kelompok
3. Uji Kompetensi
4. Penilaian Afektif/(Spiritual
dan Sosial)
5. Praktek Kewarganegaraan
Catatan perilaku Peserta didik dalam
menyelesaikan tugas/diskusi dari awal sampai
akhir
Total Skor:
Rata-rata/Nilai
Akhir:
Lampiran 10.
KONVERSI KONPETENSI PENGETAHUAN, KETERAMPILAN DAN SIKAP
Predikat Rentang Nilai Nilai Kompetensi
Pengetahuan Keterampilan Sikap
A 99 – 100 4 4 SB
A- 91 – 95 3,66 3,66
B+ 85 – 90 3,33 3,33
BB 80 – 84 3 3
B- 75 – 79 2,66 2,66
C+ 70 – 74 2,33 2,33
CC 65 – 69 2 2
C- 60 – 64 1,66 1,66
D+ 55 – 59 1,33 1,33 K
D ≥ 55 1 1
Kriteria Ketuntasan
Ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada Kompetensi
Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan yaitu 2,66 (B-)
Pencapaian minimal untuk Kompetensi Sikap adalah B
Tanda Tangan
Orang Tua