SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 7
Rpp ppkn kurikulum 2013 sma 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
NamaSekolah : SMANEGERI1 CIKEMBAR
MataPelajaran : PendidikanPancasiladanKewarganegaraan
Kelas/Semester : XI / 1
KelompokMapel : WajibKelompokA
MateriPokok : OtonomiDaerah
Sub Materi : Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Republik Indonesia
AlokasiWaktu : 4 x 2 JP (8X45”)
KompetensiInti
KI 1 : Menghayati danmengamalkan ajaranagamayangdianutnya.
KI 2 : Menghayati danmengamalkan perilaku jujur,disiplin,tanggungjawab,peduli (gotongroyong,kerjasama,
toleran,damai),santun, responsive dan pro-aktif danmenunjukkan sikapsebagai bagiandari solusi atas
berbagai permasalahan dalamberinteraksi secara efektifdenganlingkungan social danalamsertadalam
menempatkan diri sebagai cerminan
Bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami,menerapkan,menganalisis pengetahuan faktual,konseptual,procedural berdasarkanrasaingin
tahunya tentang ilmupengetahuan,teknologi,seni,budaya, dan humaniora denganwawasan kemanusiaan,
kebangsaan,kenegaraan,dan peradaban terkaitpenyebab fenomena dankejadian,serta menerapkan
pengetahuan procedural padabidangkajianyangspesifiksesuai denganbakat danminatnya untuk
memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah,menalar,dan menyaji dalam ranahkonkretdanranah abstrakterkait denganpengembangan dari
yang dipelajarinyadisekolah secaramandiri,dan mampumenggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KompetensiDasar
3.2 Menganalisissistem pembagiankekuasaanpemerintahanNegara,kementerian Negaradanpemerintahan
daerahmenurutUndang-UndangDasarNegaraRepbulikIndonesiatahun1945
4.4 Menyaji hasil analisissistem pembagiankekuasaanpemerintahanNegara,kementerianNegaradan
pemerintahandaerahmenurutUndang-UndangDasarNegaraRepbulikIndoneesiatahun1945
.
Indikator
 Mendeskripsikanpengertiansistem pembagiankekuasaanNegaraRepublikIndonesia
 MendefinisikankonseppembagiankekuasaanmenurutUUDTahun1945
 MendeskripsikankedudukandanfungsikementrianNegaraIndonesiadan lembagapemerintahnon
kementrian
 Menjelaskankedudukandanfungsipemerintahderahdalam kerangkaNegaraKesatuanRepublik
Indonesia
 Menganalisissistem pembagiankekuasaanpemerintahanNegara,kementrianNegaradanPemerintahan
DaerahmenurutUUD1945
Tujuan Pembelajaran
Melalui prosesmencariinformasi,menanya,dan berdiskusi Pesertadidik dapat:
 Mendeskripsikanpengertiansistem pembagiankekuasaanNegaraRepublikIndonesia
 MendefinisikankonseppembagiankekuasaanmenurutUUDTahun1945
 MendeskripsikankedudukandanfungsikementrianNegaraIndonesiadanlembagapemerintahnon
kementrian
 Menjelaskankedudukandanfungsipemerintahderahdalam kerangkaNegaraKesatuanRepublik
Indonesia
Rpp ppkn kurikulum 2013 sma 2
 Menganalisissistem pembagiankekuasaanpemerintahanNegara,kementrianNegaradanPemerintahan
DaerahmenurutUUD1945
Melalui prosesmencoba,mengasosiasi,dan mengomunikasikan Pesertadidik dapat:
 Mengamati datatentang sistem pembagiankekuasaanNegaraRepublikIndonesia
 Mengolah databerkaitandenganotonomi daerah
 Menyajikanhasillaporan
MateriPembelajaran
a. Pertemuan pertama : Sistem pembagian kekuasaan negara RI
b. Pertemuan kedua : Kedudukan dan fungsi kementerian negara RI dan lembaga
pemerintah non kementerian
c. Pertemuan ketiga : Kedudukan dan fungsi pemerintah daerah dalam kerangka
NKRI
Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Republik Indonesia
1. Macam-macam Kekuasaan Negara
Konsep kekuasaan tentu saja merupakan konsep yang tidak asing bagi kalian. Dalam kehidupan sehari-
hari konsep ini sering sekali terdengar baik dalam obrolan di masyarakat maupun dalam berita di media
cetak maupun elektronik. Apa sebenarnya kekuasaan itu?
Secara sederhana kekuasaan dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang
lain supaya melakukan tindakan-tindakan yang dikehendaki atau diperintahkannya. Sebagai contoh,
ketika kalian sedang menonton televisi, tiba-tiba orang tua kalian menyuruh untuk belajar, kemudian
kalian mematikan televisi tersebut dan masuk ke kamar atau ruang belajar untuk membaca atau
menyelesaikan tugas sekolah. Contoh lain dalam kehidupan di sekolah, kalian datang ke sekolah tidak
boleh terlambat, apabila terlambat tentu saja kalian akan mendapatkan teguran dari guru. Begitu pula di
masyarakat, ketika ada ketentuan bahwa setiap tamu yang tinggal di wilayah itu lebih dari 24 jam wajib
lapor kepada Ketua RT/RW, maka setiap tamu yang datang dan tinggal lebih dari 24 jam harus lapor
kepada yang berwenang. Nah contoh-contoh tersebut menggambarkan perwujudan dari kekuasaan yang
dimiliki oleh sesorang atau lembaga. Apakah negara juga mempunyai kekuasaan?
Negara tentu saja mempunyai kekuasaan, karena pada dasarnya negara merupakan organisasai kekuasaan.
Dengan kata lain, bahwa negara memiliki banyak sekali kekuasaan. Kekuasaan negara merupakan
kewenangan negara untuk mengatur seluruh rakyatnya untuk mencapai keadilan dan kemakmuran, serta
keteraturan.
Apa saja kekuasaan negara itu? Kekuasaan negara banyak sekali macamnya. Menurut John Locke
sebagaimana dikutip oleh Astim Riyanto dalam bukunya yang berjudul Negara Kesatuan; Konsep, Asas,
dan Aplikasinya (2006:273), kekuasaan negara itu dapat dibagi menjadi tiga macam kekuasaan yaitu:
a. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membuat atau membentuk undang-undang
b. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undang-undang, termasuk
kekuasaan untuk mengadili setiap pelanggaran terhadap undang- undang
c. Kekuasaan federatif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan hubungan luar negeri.
Selain John Locke, ada tokoh lain yang berpendapat tentang kekuasaan negara, yaitu Montesquieu.
Rpp ppkn kurikulum 2013 sma 3
Montesquieu sebagaimana dikutip oleh Astim Riyanto dalam bukunya yang berjudul Negara
Kesatuan; Konsep, Asas, dan Aplikasinya (2006:273)
a. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membuat atau membentuk undang-
undang
b. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undang-undang
c. Kekuasaan yudikatif, yaitu kekuasaan untuk mempertahankan undang- undang,
termasuk kekuasaan untuk mengadili setiap pelanggaran terhadap undang-undang.
Pendapat yang dikemukakan oleh Montesquieu merupakan penyempurnaan dari pendapat John Locke.
Kekuasaan federatif oleh Montesquieu dimasukan ke dalam kekuasaan eksekutif dan fungsi mengadili
dijadikan kekuasaan yang berdiri sendiri. Ketiga kekuasaan tersebut dilaksanakan oleh lembaga-lembaga
yang berbeda dan sifatnya terpisah. Oleh karena itu teori Montesquieu ini dinamakan dengan Trias
Politica.
2. Konsep Pembagian Kekuasaan di Indonesia
Dalam sebuah praktik ketatanegaraan tidak jarang terjadi pemusatan kekuasaan pada satu orang saja,
sehingga terjadi pengelolaan sistem pemerintahan yang dilakukan secara absolut atau otoriter. Maka
untuk menghindari hal tersebut perlu adanya pemisahan atau pembagian kekuasaan, sehingga terjadi
kontrol dan keseimbangan diantara lembaga pemegang kekuasaan. Dengan kata lain, kekuasaan legislatif,
eksekutif maupun yudikatif tidak dipegang oleh satu orang saja.
Apa sebenarnya konsep pemisahan dan pembagian kekuasaan itu? Mohammad Kusnardi dan
Hermaily Ibrahim dalam bukunya yang berjudul Pengantar Hukum Tata Negara (1983:140) menyatakan
bahwa istilah pemisahan kekuasaan (separation of powers) dan pembagian kekuasaan (divisions of
power) merupakan dua istilah yang memiliki pengertian berbeda satu sama lainnya. Pemisahan kekuasaan
berarti kekuasaan negara itu terpisah-pisah dalam beberapa bagian, baik mengenai organnya maupun
fungsinya. Dengan kata lain, lembaga pemegang kekuasaan negara yang meliputi lembaga legislatif,
eksekutif dan yudikatif merupakan lembaga yang terpisah satu sama lainnya, berdiri sendiri tanpa
memerlukan koordinasi dan kerjasama. Setiap lembaga menjalan fungsinya masing-masing. Contoh
negara yang menganut mekanisme pemisahan kekuasaan adalah Amerika Serikat.
Berbeda dengan mekanisme pemisahan kekuasaan, di dalam mekanisme pembagian kekuasaan,
kekuasaan negara itu memang dibagi-bagi dalam beberapa bagian (legislatif, eksekutif dan yudikatif),
tetapi tidak dipisahkan. Hal ini membawa konsekuensi bahwa diantara bagian-bagian itu dimungkinkan
ada koordinasi atau kerjasama. Mekanisme pembagian ini banyak sekali dilakukan oleh banyak negara di
dunia, termasuk Indonesia.
Bagaimana konsep pembagian kekuasaan yang dianut Indonesia? Mekanisme pembagian kekuasaan di
Indonesia diatur sepenuhnya di dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Penerapan
pembagian kekuasaan di Indonesia terdiri atas dua bagian, yaitu pembagian kekuasaan secara horizontal
dan pembagian kekuasaan secara vertikal.
a. Pembagian kekuasaan secara horizontal
Pembagian kekuasaan secara horizontal yaitu pembagian kekuasaan menurut fungsi lembaga-lembaga
tertentu (legislatif, eksekutif dan yudikatif). Berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
secara horizontal pembagian kekuasaan negara di lakukan pada tingkatan pemerintahan pusat dan
pemerintahan daerah. Pembagian kekuasaan pada tingkatan pemerintahan pusat berlangsung antara
Rpp ppkn kurikulum 2013 sma 4
lembaga-lembaga negara yang sederajat. Pembagian kekuasaan pada tingkat pemerintahan pusat
mengalami pergeseran setelah terjadinya perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pergeseran yang dimaksud adalah pergeseran klasifikasi kekuasaan negara yang umumnya terdiri atas
tiga jenis kekuasaan (legislatif, eksekutif dan yudikatif) menjadi enam kekuasaan negara,yaitu:
1) Kekuasaan konstitutif, yaitu kekuasaan untuk mengubah dan menetapkan
Undang-Undang Dasar. Kekuasaan ini dijalankan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat
sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 3 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang menyatakan bahwa Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan
menetapkan Undang-Undang Dasar.
2) Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk menjalankan undang-undang dan
penyelenggraan pemerintahan Negara. Kekuasaan ini dipegang oleh Presiden sebagaimana
ditegaskan dalam Pasal 4 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakan bahwa Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan
menurut Undang-Undang Dasar.
3) Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membentuk undang-undang.
Kekuasaan ini dipegang oleh Dewan Perwakilan Rakyat sebagaimana ditegaskan
dalam Pasal 20 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang menyatakan bahwa Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan
membentuk undang-undang.
4) Kekuasaan Yudikatif, atau disebut kekuasaan kehakiman, yaitu kekuasaan untuk m e n y e l
e n g g a r a k a n peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Kekuasaan ini dipegang oleh
Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi sebagaimana ditegaskan dalam Pasal
24 ayat (2) UUD Negara
Republik Indonesia Tahun
1945 yang menyatakan bahwa Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung
dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan
peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan
oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.
5) Kekuasaan eksaminatif/inspektif, yaitu kekuasaan yang berhubungan dengan
penyelenggaraan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara.
Kekuasaan ini dijalankan oleh Badan Pemeriksa Keuangan sebagaimana ditegaskan dalam Pasal
23 E ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa untuk
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan satu Badan
Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri.
6) Kekuasaan moneter, yaitu kekuasaan untuk menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter,
mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta memelihara kestabilan nilai rupiah.
Kekuasaan ini dijalankan oleh Bank Indonesia selaku bank sentral di Indonesia sebagaimana
ditegaskan dalam Pasal 23 D UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa
negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan
indepedensinya diatur dalamundang- undang.
Pembagian kekuasaan secara horizontal pada tingkatan pemerintahan daerah berlangsung antara lembaga-
lembaga daerah yang sederajat, yaitu antara Pemerintah Daerah (Kepala Daerah/WakilKepala Daerah) dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Pada tingkat provinsi, pembagian kekuasaan berlangsung
antara Pemerintah provinsi (Gubernur/wakil Gubernur) dan DPRD provinsi. Sedangkan pada tingkat
kabupaten/kota, pembagian kekuasaan berlangsung antara Pemerintah Kabupaten/Kota (Bupati/wakil
Bupati atau Walikota/wakil Walikota) dan DPRD kabupaten/kota.
Rpp ppkn kurikulum 2013 sma 5
b. Pembagian kekuasaan secara vertikal
Pembagian kekuasaan secara vertikal merupakan pembagian kekuasaan menurut tingkatnya, yaitu
pembagian kekuasaan antara beberapa tingkatan pemerintahan. Pasal 18 ayat (1) UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-
daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,
kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang.
Berdasarkan ketentuan tersebut, pembagian kekuasaan secara vertikal di negara Indonesia berlangsung
antara pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah (pemerintahan provinsi dan pemerintahan
kabupaten/kota). Pada pemerintahan daerah berlangsung pula pembagian kekuasaan secara vertikal yang
ditentukan oleh pemerintahan pusat. Hubungan antara pemerintahan provinsi dan pemerintahan
kabupaten/kota terjalin dengan koordinasi, pembinaan dan pengawasan oleh Pemerintahan Pusat dalam
bidang administrasi dan kewilayahan.
Pembagian kekuasaan secara vertikal muncul sebagai konsekuensi dari diterapkannya asas desentralisasi
di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan asas tersebut, Pemerintah Pusat menyerahkan wewenang
pemerintahan kepada pemerintah daerah otonom (provinsi dan kabupaten/kota) untuk mengurus dan
mengatur sendiri urusan pemerintahan di daerahnya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Pemerintah Pusat, yaitu kewenangan yang berkaitan dengan politik luar negeri, pertahanan,
keamanan, yustisi, agama, moneter dan fiskal. Hal tersebut ditegaskan dalam Pasal 18 ayat (5) UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan Pemerintah daerah menjalankan otonomi
seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan
Pemerintah Pusat.
MetodePembelajaran
1. Strategi: PBL
2. Pendekatan : Saintifik
3. Metode :
 Pengamatan
 Diskusikelompok
 Presentasi
 Penugasan
Alat/Media/Bahan
 Alat : LCDproyektor, JaringanInternet, dancomputer.
 Media : BukuUUD 1945
Kegiatan Pembelajaran
PERTEMUAN KE-1:
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan 1. Mempersiapkan kondisi siswa dan kondisi kelas, mengecek
kerapihan, kebersihan kelas. Menyiapkan media-media
pembelaran.
2. Berdoa dan mengecek kehadiran siswa
3. Memberikan motivasi dan bersyukur atas nimat Tuhan
YME karena dilahirkan di wilayah indonesia yang kaya
10 Menit
Rpp ppkn kurikulum 2013 sma 6
akan keanekaragaman budaya dan kekayaan alam yang
melimpah.
4. Menyampaikan topik dan mekanisme pembelajaran yang
akan dipelejari serta kompetensi yang akan dicapai dan
mengaitkannya dengan materi minggu lalu.
Kegiatan Inti
Fase 1 : Orientasi peserta didik kepada masalah
Menyimak :
Siswa menyimak gambar 4.1 dalam buku siswa PPKn kelas XI
halaman 92. Atau menyimak tayangan video tentang
pelantikan para pejabat atau yang berkenaan dengan
pembagian kekuasaan.
70
menit
Fase 2 : Mengorganisasikan peserta didik
Menanya :
1. Siswa diminta untuk mengajukan pertanyaan terkait dengan
gambar atau video yang telah ditayangkan secara
bergantian dengan pertanyaan yang berbeda.
2. Pertanyaan-pertanyaan tadi dipersilahkan untuk dijawab
oleh siswa yang lainnya.
3. Siswa mendengarkan kesimpulan jawaban dari guru
Fase 3 : Membimbing penyelidikan individu dan
kelompok
Mengumpulkan Informasi:
Para peserta didik duduk berkelompok untuk mencari dan
mengumpulkan informasi baik dari buku siswa maupaun
internet, artikel atau sumber lain yang relevan yang
berhubungan dengan pembagian kekuasaan negara RI yang
meliputi macam-macam kekuasaan negara dan konsep
pembagian kekuasaan di indonesia.
Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Mengasosiasikan:
Peserta didik menyimpulkan konsep pembagian kekuasaan di
Indonesia dikaitkan dengan pembagian tugas dan wewenang
lembaga negara menurut UUD NRI Tahun 1945.Kemudian
hasil pekerjaannya di sampaikan di depan kelas secara
bergantian.
Fase 5 : Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah
Mengkomunikasikan:
1. Setiap kelompok secara bergantian melaporkan hasil
analisisnya dan yang lainnya menanggapi hasil pekerjaan
temannya.
2. Peserta didik menyerahkan hasil kajiannya secara tertulis
3. Peserta didik mendengarkan klarifikasi dan penguatan hasil
pekerjaannya masing-masing.
Penutup 1. Guru mencari unpan balik secara lisan dan random tentang
penguasaan materi peserta didik yang berkaitan materi
yang telah dipelajari
10 Menit
Rpp ppkn kurikulum 2013 sma 7
2. Guru mempersilahkan para peserta didik untuk membuat
refleksi terkait proses pembelajaran.
3. Menugaskan peserta didik untuk mengerjakan tugas dalam
buku siswa PPKn halaman 99.
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa
syukur kepada Allah SWT, bahwa pertamuan telah berjalan
dengan baik dan lancar.
Penilaian
1. Tugas:
- MengumpulkandatadariberbagaisumbertentangSistem pembagiankekuasaanpemerintahanNegara,
kementerianNegaradanpemerintahandaerah
- Diskusikelompokmembahashasilpengamatan
- Membuatlaporan hasilpengamatan
- Mempresentasikanhasillaporandidepankelas
(formatpresentasiterlampir)
2. Observasi
Menilaikegiatan pengamatandantanya jawabdengannarasumberberkaitan Sistem pembagiankekuasaan
pemerintahanNegara,kementerianNegaradanpemerintahandaerah
3. Portofolio,
Penilaianinidigunakanuntukmenilaihasilpekerjaanbaikindividumaupunkelompoktentang Sistem pembagian
kekuasaanpemerintahanNegara,kementerianNegaradanpemerintahandaerah (formatportofolioterlampir)
4. Tes
DigunakanuntukmenilaihasilbelajarsecaraindividutentangSistem pembagiankekuasaanpemerintahan
Negara,kementerianNegaradanpemerintahandaerah
Sumber/Referensi;
Buku PeganganKurikulum 2013
Buku PPKn kelasXI
UUDNRI Tahun1945

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

RPP PKN Kurikulum 2013 kelas x
RPP PKN Kurikulum 2013 kelas xRPP PKN Kurikulum 2013 kelas x
RPP PKN Kurikulum 2013 kelas x
Putri Lenggogeni
 

Was ist angesagt? (20)

Rpp kelas x bab 1 pertemuan 3 edisi revisi 2016 kurnas
Rpp kelas x bab 1 pertemuan 3 edisi revisi 2016 kurnasRpp kelas x bab 1 pertemuan 3 edisi revisi 2016 kurnas
Rpp kelas x bab 1 pertemuan 3 edisi revisi 2016 kurnas
 
Rpp ppkn kls x bab 2 wilayah dan warga negara
Rpp ppkn kls x bab 2 wilayah dan warga negaraRpp ppkn kls x bab 2 wilayah dan warga negara
Rpp ppkn kls x bab 2 wilayah dan warga negara
 
Ki kd ppkn sma
Ki kd ppkn smaKi kd ppkn sma
Ki kd ppkn sma
 
Rpp 3 pkn xii sem 1
Rpp 3 pkn xii sem 1Rpp 3 pkn xii sem 1
Rpp 3 pkn xii sem 1
 
RPP PKN X Kurikulum 2013 yasirmaster.web.id Rpp 6
RPP PKN X Kurikulum 2013 yasirmaster.web.id Rpp 6RPP PKN X Kurikulum 2013 yasirmaster.web.id Rpp 6
RPP PKN X Kurikulum 2013 yasirmaster.web.id Rpp 6
 
Rpp kelas x bab 1 pertemuan 2 edisi revisi 2016 kurnas
Rpp kelas x bab 1 pertemuan 2 edisi revisi 2016 kurnasRpp kelas x bab 1 pertemuan 2 edisi revisi 2016 kurnas
Rpp kelas x bab 1 pertemuan 2 edisi revisi 2016 kurnas
 
Rpp ppkn kls x bab 4 hubungan struktural dan fungsional pemerintahan pusat da...
Rpp ppkn kls x bab 4 hubungan struktural dan fungsional pemerintahan pusat da...Rpp ppkn kls x bab 4 hubungan struktural dan fungsional pemerintahan pusat da...
Rpp ppkn kls x bab 4 hubungan struktural dan fungsional pemerintahan pusat da...
 
Rpp 2 pkn xii sem 1
Rpp 2 pkn xii sem 1Rpp 2 pkn xii sem 1
Rpp 2 pkn xii sem 1
 
Bab 5 pertemuan ke 1
Bab 5 pertemuan ke 1Bab 5 pertemuan ke 1
Bab 5 pertemuan ke 1
 
Rpp 4 pkn xii sem 1
Rpp 4 pkn xii sem 1Rpp 4 pkn xii sem 1
Rpp 4 pkn xii sem 1
 
RPP PKN X Kurikulum 2013 yasirmaster.web.id Rpp 3
RPP PKN X Kurikulum 2013 yasirmaster.web.id Rpp 3RPP PKN X Kurikulum 2013 yasirmaster.web.id Rpp 3
RPP PKN X Kurikulum 2013 yasirmaster.web.id Rpp 3
 
Rpp 5 pkn xi sem 1
Rpp 5 pkn xi sem 1Rpp 5 pkn xi sem 1
Rpp 5 pkn xi sem 1
 
Rpp bab 1 ppkn sma kelas xii kurnas
Rpp bab 1 ppkn sma kelas xii kurnasRpp bab 1 ppkn sma kelas xii kurnas
Rpp bab 1 ppkn sma kelas xii kurnas
 
Rpp 6 ppkn sma kls x
Rpp 6 ppkn sma kls xRpp 6 ppkn sma kls x
Rpp 6 ppkn sma kls x
 
RPP PKN Kurikulum 2013 kelas x
RPP PKN Kurikulum 2013 kelas xRPP PKN Kurikulum 2013 kelas x
RPP PKN Kurikulum 2013 kelas x
 
RPP PKN X Kurikulum 2013 yasirmaster.web.id Rpp 7
RPP PKN X Kurikulum 2013 yasirmaster.web.id Rpp 7RPP PKN X Kurikulum 2013 yasirmaster.web.id Rpp 7
RPP PKN X Kurikulum 2013 yasirmaster.web.id Rpp 7
 
RPP PKN KURIKULUM 2013 (SISTEM HUKUM & PERADILAN)
RPP PKN KURIKULUM 2013 (SISTEM HUKUM & PERADILAN)RPP PKN KURIKULUM 2013 (SISTEM HUKUM & PERADILAN)
RPP PKN KURIKULUM 2013 (SISTEM HUKUM & PERADILAN)
 
Rpp 1 pkn xii sem 1
Rpp 1 pkn xii sem 1Rpp 1 pkn xii sem 1
Rpp 1 pkn xii sem 1
 
RPP TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK
RPP TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIKRPP TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK
RPP TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK
 
RPP PKN X Kurikulum 2013 Rpp 10
RPP PKN X Kurikulum 2013 Rpp 10RPP PKN X Kurikulum 2013 Rpp 10
RPP PKN X Kurikulum 2013 Rpp 10
 

Ähnlich wie Rpp ppkn sma xi bab 4 pertemuan 1

PENGERTIAN KEKUASAAN NEGARA PERTEMUAN 1.pptx
PENGERTIAN KEKUASAAN NEGARA PERTEMUAN 1.pptxPENGERTIAN KEKUASAAN NEGARA PERTEMUAN 1.pptx
PENGERTIAN KEKUASAAN NEGARA PERTEMUAN 1.pptx
Alief21
 
Makalah sistem pemerintahan indonesia BAB
Makalah sistem pemerintahan indonesia BABMakalah sistem pemerintahan indonesia BAB
Makalah sistem pemerintahan indonesia BAB
lingga prasetyo
 
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasiPerkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
jampanx
 
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...
Pusat Analisis
 
Dwi bmd pp kel 1 tugas 2
Dwi bmd pp kel 1 tugas 2Dwi bmd pp kel 1 tugas 2
Dwi bmd pp kel 1 tugas 2
DWI P.H
 
Perkembangan dan-konsolidasi-lembaga-negara-pasca-reformasi
Perkembangan dan-konsolidasi-lembaga-negara-pasca-reformasiPerkembangan dan-konsolidasi-lembaga-negara-pasca-reformasi
Perkembangan dan-konsolidasi-lembaga-negara-pasca-reformasi
Ladzan Gun
 
Makalah lembaga negara
Makalah lembaga negaraMakalah lembaga negara
Makalah lembaga negara
bruh97
 

Ähnlich wie Rpp ppkn sma xi bab 4 pertemuan 1 (20)

Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Modul PKn Kelas 10 BAB 1 pertemuan 1: Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Indon...
Modul PKn Kelas 10 BAB 1 pertemuan 1: Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Indon...Modul PKn Kelas 10 BAB 1 pertemuan 1: Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Indon...
Modul PKn Kelas 10 BAB 1 pertemuan 1: Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Indon...
 
ringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiri
ringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiriringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiri
ringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiri
 
PENGERTIAN KEKUASAAN NEGARA PERTEMUAN 1.pptx
PENGERTIAN KEKUASAAN NEGARA PERTEMUAN 1.pptxPENGERTIAN KEKUASAAN NEGARA PERTEMUAN 1.pptx
PENGERTIAN KEKUASAAN NEGARA PERTEMUAN 1.pptx
 
Makalah sistem pemerintahan indonesia BAB
Makalah sistem pemerintahan indonesia BABMakalah sistem pemerintahan indonesia BAB
Makalah sistem pemerintahan indonesia BAB
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
 
presentsi Pkn smk nurul huda
presentsi Pkn smk nurul hudapresentsi Pkn smk nurul huda
presentsi Pkn smk nurul huda
 
my bab 2 exp
my bab 2 expmy bab 2 exp
my bab 2 exp
 
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasiPerkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
 
Presentation PKN Kel. della
Presentation PKN Kel. dellaPresentation PKN Kel. della
Presentation PKN Kel. della
 
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...
 
Makalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negaraMakalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negara
 
Tugas pkn
Tugas pknTugas pkn
Tugas pkn
 
Dwi bmd pp kel 1 tugas 2
Dwi bmd pp kel 1 tugas 2Dwi bmd pp kel 1 tugas 2
Dwi bmd pp kel 1 tugas 2
 
Perkembangan dan-konsolidasi-lembaga-negara-pasca-reformasi
Perkembangan dan-konsolidasi-lembaga-negara-pasca-reformasiPerkembangan dan-konsolidasi-lembaga-negara-pasca-reformasi
Perkembangan dan-konsolidasi-lembaga-negara-pasca-reformasi
 
Makalah lembaga negara
Makalah lembaga negaraMakalah lembaga negara
Makalah lembaga negara
 
Makalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negaraMakalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negara
 
Makalah hukum tata negara (2)
Makalah hukum tata negara (2)Makalah hukum tata negara (2)
Makalah hukum tata negara (2)
 
Makalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negaraMakalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negara
 
Htn
HtnHtn
Htn
 

Mehr von eli priyatna laidan

Mehr von eli priyatna laidan (20)

Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
 
Soal utn plus kunci gurusd.net
Soal utn plus kunci gurusd.netSoal utn plus kunci gurusd.net
Soal utn plus kunci gurusd.net
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1
 
Soal up akmal
Soal up akmalSoal up akmal
Soal up akmal
 
Soal tkp serta kunci jawabannya
Soal tkp serta kunci jawabannyaSoal tkp serta kunci jawabannya
Soal tkp serta kunci jawabannya
 
Soal tes wawasan kebangsaan
Soal tes wawasan kebangsaanSoal tes wawasan kebangsaan
Soal tes wawasan kebangsaan
 
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
 
Soal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikSoal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didik
 
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
 
Rekap soal kompetensi pedagogi
Rekap soal kompetensi pedagogiRekap soal kompetensi pedagogi
Rekap soal kompetensi pedagogi
 
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
 
Bank soal ppg
Bank soal ppgBank soal ppg
Bank soal ppg
 
Soal cpns-paket-17
Soal cpns-paket-17Soal cpns-paket-17
Soal cpns-paket-17
 
Soal cpns-paket-14
Soal cpns-paket-14Soal cpns-paket-14
Soal cpns-paket-14
 
Soal cpns-paket-13
Soal cpns-paket-13Soal cpns-paket-13
Soal cpns-paket-13
 
Soal cpns-paket-12
Soal cpns-paket-12Soal cpns-paket-12
Soal cpns-paket-12
 

Kürzlich hochgeladen

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 

Rpp ppkn sma xi bab 4 pertemuan 1

  • 1. Rpp ppkn kurikulum 2013 sma 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NamaSekolah : SMANEGERI1 CIKEMBAR MataPelajaran : PendidikanPancasiladanKewarganegaraan Kelas/Semester : XI / 1 KelompokMapel : WajibKelompokA MateriPokok : OtonomiDaerah Sub Materi : Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Republik Indonesia AlokasiWaktu : 4 x 2 JP (8X45”) KompetensiInti KI 1 : Menghayati danmengamalkan ajaranagamayangdianutnya. KI 2 : Menghayati danmengamalkan perilaku jujur,disiplin,tanggungjawab,peduli (gotongroyong,kerjasama, toleran,damai),santun, responsive dan pro-aktif danmenunjukkan sikapsebagai bagiandari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secara efektifdenganlingkungan social danalamsertadalam menempatkan diri sebagai cerminan Bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami,menerapkan,menganalisis pengetahuan faktual,konseptual,procedural berdasarkanrasaingin tahunya tentang ilmupengetahuan,teknologi,seni,budaya, dan humaniora denganwawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan,dan peradaban terkaitpenyebab fenomena dankejadian,serta menerapkan pengetahuan procedural padabidangkajianyangspesifiksesuai denganbakat danminatnya untuk memecahkan masalah KI 4 : Mengolah,menalar,dan menyaji dalam ranahkonkretdanranah abstrakterkait denganpengembangan dari yang dipelajarinyadisekolah secaramandiri,dan mampumenggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. KompetensiDasar 3.2 Menganalisissistem pembagiankekuasaanpemerintahanNegara,kementerian Negaradanpemerintahan daerahmenurutUndang-UndangDasarNegaraRepbulikIndonesiatahun1945 4.4 Menyaji hasil analisissistem pembagiankekuasaanpemerintahanNegara,kementerianNegaradan pemerintahandaerahmenurutUndang-UndangDasarNegaraRepbulikIndoneesiatahun1945 . Indikator  Mendeskripsikanpengertiansistem pembagiankekuasaanNegaraRepublikIndonesia  MendefinisikankonseppembagiankekuasaanmenurutUUDTahun1945  MendeskripsikankedudukandanfungsikementrianNegaraIndonesiadan lembagapemerintahnon kementrian  Menjelaskankedudukandanfungsipemerintahderahdalam kerangkaNegaraKesatuanRepublik Indonesia  Menganalisissistem pembagiankekuasaanpemerintahanNegara,kementrianNegaradanPemerintahan DaerahmenurutUUD1945 Tujuan Pembelajaran Melalui prosesmencariinformasi,menanya,dan berdiskusi Pesertadidik dapat:  Mendeskripsikanpengertiansistem pembagiankekuasaanNegaraRepublikIndonesia  MendefinisikankonseppembagiankekuasaanmenurutUUDTahun1945  MendeskripsikankedudukandanfungsikementrianNegaraIndonesiadanlembagapemerintahnon kementrian  Menjelaskankedudukandanfungsipemerintahderahdalam kerangkaNegaraKesatuanRepublik Indonesia
  • 2. Rpp ppkn kurikulum 2013 sma 2  Menganalisissistem pembagiankekuasaanpemerintahanNegara,kementrianNegaradanPemerintahan DaerahmenurutUUD1945 Melalui prosesmencoba,mengasosiasi,dan mengomunikasikan Pesertadidik dapat:  Mengamati datatentang sistem pembagiankekuasaanNegaraRepublikIndonesia  Mengolah databerkaitandenganotonomi daerah  Menyajikanhasillaporan MateriPembelajaran a. Pertemuan pertama : Sistem pembagian kekuasaan negara RI b. Pertemuan kedua : Kedudukan dan fungsi kementerian negara RI dan lembaga pemerintah non kementerian c. Pertemuan ketiga : Kedudukan dan fungsi pemerintah daerah dalam kerangka NKRI Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Republik Indonesia 1. Macam-macam Kekuasaan Negara Konsep kekuasaan tentu saja merupakan konsep yang tidak asing bagi kalian. Dalam kehidupan sehari- hari konsep ini sering sekali terdengar baik dalam obrolan di masyarakat maupun dalam berita di media cetak maupun elektronik. Apa sebenarnya kekuasaan itu? Secara sederhana kekuasaan dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain supaya melakukan tindakan-tindakan yang dikehendaki atau diperintahkannya. Sebagai contoh, ketika kalian sedang menonton televisi, tiba-tiba orang tua kalian menyuruh untuk belajar, kemudian kalian mematikan televisi tersebut dan masuk ke kamar atau ruang belajar untuk membaca atau menyelesaikan tugas sekolah. Contoh lain dalam kehidupan di sekolah, kalian datang ke sekolah tidak boleh terlambat, apabila terlambat tentu saja kalian akan mendapatkan teguran dari guru. Begitu pula di masyarakat, ketika ada ketentuan bahwa setiap tamu yang tinggal di wilayah itu lebih dari 24 jam wajib lapor kepada Ketua RT/RW, maka setiap tamu yang datang dan tinggal lebih dari 24 jam harus lapor kepada yang berwenang. Nah contoh-contoh tersebut menggambarkan perwujudan dari kekuasaan yang dimiliki oleh sesorang atau lembaga. Apakah negara juga mempunyai kekuasaan? Negara tentu saja mempunyai kekuasaan, karena pada dasarnya negara merupakan organisasai kekuasaan. Dengan kata lain, bahwa negara memiliki banyak sekali kekuasaan. Kekuasaan negara merupakan kewenangan negara untuk mengatur seluruh rakyatnya untuk mencapai keadilan dan kemakmuran, serta keteraturan. Apa saja kekuasaan negara itu? Kekuasaan negara banyak sekali macamnya. Menurut John Locke sebagaimana dikutip oleh Astim Riyanto dalam bukunya yang berjudul Negara Kesatuan; Konsep, Asas, dan Aplikasinya (2006:273), kekuasaan negara itu dapat dibagi menjadi tiga macam kekuasaan yaitu: a. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membuat atau membentuk undang-undang b. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undang-undang, termasuk kekuasaan untuk mengadili setiap pelanggaran terhadap undang- undang c. Kekuasaan federatif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan hubungan luar negeri. Selain John Locke, ada tokoh lain yang berpendapat tentang kekuasaan negara, yaitu Montesquieu.
  • 3. Rpp ppkn kurikulum 2013 sma 3 Montesquieu sebagaimana dikutip oleh Astim Riyanto dalam bukunya yang berjudul Negara Kesatuan; Konsep, Asas, dan Aplikasinya (2006:273) a. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membuat atau membentuk undang- undang b. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undang-undang c. Kekuasaan yudikatif, yaitu kekuasaan untuk mempertahankan undang- undang, termasuk kekuasaan untuk mengadili setiap pelanggaran terhadap undang-undang. Pendapat yang dikemukakan oleh Montesquieu merupakan penyempurnaan dari pendapat John Locke. Kekuasaan federatif oleh Montesquieu dimasukan ke dalam kekuasaan eksekutif dan fungsi mengadili dijadikan kekuasaan yang berdiri sendiri. Ketiga kekuasaan tersebut dilaksanakan oleh lembaga-lembaga yang berbeda dan sifatnya terpisah. Oleh karena itu teori Montesquieu ini dinamakan dengan Trias Politica. 2. Konsep Pembagian Kekuasaan di Indonesia Dalam sebuah praktik ketatanegaraan tidak jarang terjadi pemusatan kekuasaan pada satu orang saja, sehingga terjadi pengelolaan sistem pemerintahan yang dilakukan secara absolut atau otoriter. Maka untuk menghindari hal tersebut perlu adanya pemisahan atau pembagian kekuasaan, sehingga terjadi kontrol dan keseimbangan diantara lembaga pemegang kekuasaan. Dengan kata lain, kekuasaan legislatif, eksekutif maupun yudikatif tidak dipegang oleh satu orang saja. Apa sebenarnya konsep pemisahan dan pembagian kekuasaan itu? Mohammad Kusnardi dan Hermaily Ibrahim dalam bukunya yang berjudul Pengantar Hukum Tata Negara (1983:140) menyatakan bahwa istilah pemisahan kekuasaan (separation of powers) dan pembagian kekuasaan (divisions of power) merupakan dua istilah yang memiliki pengertian berbeda satu sama lainnya. Pemisahan kekuasaan berarti kekuasaan negara itu terpisah-pisah dalam beberapa bagian, baik mengenai organnya maupun fungsinya. Dengan kata lain, lembaga pemegang kekuasaan negara yang meliputi lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif merupakan lembaga yang terpisah satu sama lainnya, berdiri sendiri tanpa memerlukan koordinasi dan kerjasama. Setiap lembaga menjalan fungsinya masing-masing. Contoh negara yang menganut mekanisme pemisahan kekuasaan adalah Amerika Serikat. Berbeda dengan mekanisme pemisahan kekuasaan, di dalam mekanisme pembagian kekuasaan, kekuasaan negara itu memang dibagi-bagi dalam beberapa bagian (legislatif, eksekutif dan yudikatif), tetapi tidak dipisahkan. Hal ini membawa konsekuensi bahwa diantara bagian-bagian itu dimungkinkan ada koordinasi atau kerjasama. Mekanisme pembagian ini banyak sekali dilakukan oleh banyak negara di dunia, termasuk Indonesia. Bagaimana konsep pembagian kekuasaan yang dianut Indonesia? Mekanisme pembagian kekuasaan di Indonesia diatur sepenuhnya di dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Penerapan pembagian kekuasaan di Indonesia terdiri atas dua bagian, yaitu pembagian kekuasaan secara horizontal dan pembagian kekuasaan secara vertikal. a. Pembagian kekuasaan secara horizontal Pembagian kekuasaan secara horizontal yaitu pembagian kekuasaan menurut fungsi lembaga-lembaga tertentu (legislatif, eksekutif dan yudikatif). Berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, secara horizontal pembagian kekuasaan negara di lakukan pada tingkatan pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah. Pembagian kekuasaan pada tingkatan pemerintahan pusat berlangsung antara
  • 4. Rpp ppkn kurikulum 2013 sma 4 lembaga-lembaga negara yang sederajat. Pembagian kekuasaan pada tingkat pemerintahan pusat mengalami pergeseran setelah terjadinya perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pergeseran yang dimaksud adalah pergeseran klasifikasi kekuasaan negara yang umumnya terdiri atas tiga jenis kekuasaan (legislatif, eksekutif dan yudikatif) menjadi enam kekuasaan negara,yaitu: 1) Kekuasaan konstitutif, yaitu kekuasaan untuk mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar. Kekuasaan ini dijalankan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 3 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar. 2) Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk menjalankan undang-undang dan penyelenggraan pemerintahan Negara. Kekuasaan ini dipegang oleh Presiden sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 4 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar. 3) Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membentuk undang-undang. Kekuasaan ini dipegang oleh Dewan Perwakilan Rakyat sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 20 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-undang. 4) Kekuasaan Yudikatif, atau disebut kekuasaan kehakiman, yaitu kekuasaan untuk m e n y e l e n g g a r a k a n peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Kekuasaan ini dipegang oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 24 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi. 5) Kekuasaan eksaminatif/inspektif, yaitu kekuasaan yang berhubungan dengan penyelenggaraan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara. Kekuasaan ini dijalankan oleh Badan Pemeriksa Keuangan sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 23 E ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan satu Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri. 6) Kekuasaan moneter, yaitu kekuasaan untuk menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta memelihara kestabilan nilai rupiah. Kekuasaan ini dijalankan oleh Bank Indonesia selaku bank sentral di Indonesia sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 23 D UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan indepedensinya diatur dalamundang- undang. Pembagian kekuasaan secara horizontal pada tingkatan pemerintahan daerah berlangsung antara lembaga- lembaga daerah yang sederajat, yaitu antara Pemerintah Daerah (Kepala Daerah/WakilKepala Daerah) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Pada tingkat provinsi, pembagian kekuasaan berlangsung antara Pemerintah provinsi (Gubernur/wakil Gubernur) dan DPRD provinsi. Sedangkan pada tingkat kabupaten/kota, pembagian kekuasaan berlangsung antara Pemerintah Kabupaten/Kota (Bupati/wakil Bupati atau Walikota/wakil Walikota) dan DPRD kabupaten/kota.
  • 5. Rpp ppkn kurikulum 2013 sma 5 b. Pembagian kekuasaan secara vertikal Pembagian kekuasaan secara vertikal merupakan pembagian kekuasaan menurut tingkatnya, yaitu pembagian kekuasaan antara beberapa tingkatan pemerintahan. Pasal 18 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah- daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang. Berdasarkan ketentuan tersebut, pembagian kekuasaan secara vertikal di negara Indonesia berlangsung antara pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah (pemerintahan provinsi dan pemerintahan kabupaten/kota). Pada pemerintahan daerah berlangsung pula pembagian kekuasaan secara vertikal yang ditentukan oleh pemerintahan pusat. Hubungan antara pemerintahan provinsi dan pemerintahan kabupaten/kota terjalin dengan koordinasi, pembinaan dan pengawasan oleh Pemerintahan Pusat dalam bidang administrasi dan kewilayahan. Pembagian kekuasaan secara vertikal muncul sebagai konsekuensi dari diterapkannya asas desentralisasi di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan asas tersebut, Pemerintah Pusat menyerahkan wewenang pemerintahan kepada pemerintah daerah otonom (provinsi dan kabupaten/kota) untuk mengurus dan mengatur sendiri urusan pemerintahan di daerahnya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat, yaitu kewenangan yang berkaitan dengan politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, agama, moneter dan fiskal. Hal tersebut ditegaskan dalam Pasal 18 ayat (5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat. MetodePembelajaran 1. Strategi: PBL 2. Pendekatan : Saintifik 3. Metode :  Pengamatan  Diskusikelompok  Presentasi  Penugasan Alat/Media/Bahan  Alat : LCDproyektor, JaringanInternet, dancomputer.  Media : BukuUUD 1945 Kegiatan Pembelajaran PERTEMUAN KE-1: Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi waktu Pendahuluan 1. Mempersiapkan kondisi siswa dan kondisi kelas, mengecek kerapihan, kebersihan kelas. Menyiapkan media-media pembelaran. 2. Berdoa dan mengecek kehadiran siswa 3. Memberikan motivasi dan bersyukur atas nimat Tuhan YME karena dilahirkan di wilayah indonesia yang kaya 10 Menit
  • 6. Rpp ppkn kurikulum 2013 sma 6 akan keanekaragaman budaya dan kekayaan alam yang melimpah. 4. Menyampaikan topik dan mekanisme pembelajaran yang akan dipelejari serta kompetensi yang akan dicapai dan mengaitkannya dengan materi minggu lalu. Kegiatan Inti Fase 1 : Orientasi peserta didik kepada masalah Menyimak : Siswa menyimak gambar 4.1 dalam buku siswa PPKn kelas XI halaman 92. Atau menyimak tayangan video tentang pelantikan para pejabat atau yang berkenaan dengan pembagian kekuasaan. 70 menit Fase 2 : Mengorganisasikan peserta didik Menanya : 1. Siswa diminta untuk mengajukan pertanyaan terkait dengan gambar atau video yang telah ditayangkan secara bergantian dengan pertanyaan yang berbeda. 2. Pertanyaan-pertanyaan tadi dipersilahkan untuk dijawab oleh siswa yang lainnya. 3. Siswa mendengarkan kesimpulan jawaban dari guru Fase 3 : Membimbing penyelidikan individu dan kelompok Mengumpulkan Informasi: Para peserta didik duduk berkelompok untuk mencari dan mengumpulkan informasi baik dari buku siswa maupaun internet, artikel atau sumber lain yang relevan yang berhubungan dengan pembagian kekuasaan negara RI yang meliputi macam-macam kekuasaan negara dan konsep pembagian kekuasaan di indonesia. Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Mengasosiasikan: Peserta didik menyimpulkan konsep pembagian kekuasaan di Indonesia dikaitkan dengan pembagian tugas dan wewenang lembaga negara menurut UUD NRI Tahun 1945.Kemudian hasil pekerjaannya di sampaikan di depan kelas secara bergantian. Fase 5 : Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Mengkomunikasikan: 1. Setiap kelompok secara bergantian melaporkan hasil analisisnya dan yang lainnya menanggapi hasil pekerjaan temannya. 2. Peserta didik menyerahkan hasil kajiannya secara tertulis 3. Peserta didik mendengarkan klarifikasi dan penguatan hasil pekerjaannya masing-masing. Penutup 1. Guru mencari unpan balik secara lisan dan random tentang penguasaan materi peserta didik yang berkaitan materi yang telah dipelajari 10 Menit
  • 7. Rpp ppkn kurikulum 2013 sma 7 2. Guru mempersilahkan para peserta didik untuk membuat refleksi terkait proses pembelajaran. 3. Menugaskan peserta didik untuk mengerjakan tugas dalam buku siswa PPKn halaman 99. 4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, bahwa pertamuan telah berjalan dengan baik dan lancar. Penilaian 1. Tugas: - MengumpulkandatadariberbagaisumbertentangSistem pembagiankekuasaanpemerintahanNegara, kementerianNegaradanpemerintahandaerah - Diskusikelompokmembahashasilpengamatan - Membuatlaporan hasilpengamatan - Mempresentasikanhasillaporandidepankelas (formatpresentasiterlampir) 2. Observasi Menilaikegiatan pengamatandantanya jawabdengannarasumberberkaitan Sistem pembagiankekuasaan pemerintahanNegara,kementerianNegaradanpemerintahandaerah 3. Portofolio, Penilaianinidigunakanuntukmenilaihasilpekerjaanbaikindividumaupunkelompoktentang Sistem pembagian kekuasaanpemerintahanNegara,kementerianNegaradanpemerintahandaerah (formatportofolioterlampir) 4. Tes DigunakanuntukmenilaihasilbelajarsecaraindividutentangSistem pembagiankekuasaanpemerintahan Negara,kementerianNegaradanpemerintahandaerah Sumber/Referensi; Buku PeganganKurikulum 2013 Buku PPKn kelasXI UUDNRI Tahun1945