SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 92
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pelaksanaan pembelajaran kimia selama dua semester atau satu tahun dirinci menjadi 8 Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai berikut.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor : 1
Kelas / Semester : XI / 1
Materi Pembelajaran : Hidrokarbon dan Minyak Bumi
Alokasi Waktu : 12 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 6 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)
3.1. Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan kekhasan atom
karbon dan penggolongan senyawanya
3.2. Memahami proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta
kegunaannya
3.3. Memahami dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan
kesehatan serta cara mengatasinya
4.1. Mengklasifikasi senyawa hidrokarbon berdasarkan struktur, sifat senyawa, dan
kekhasan atom karbon
4.2. Membuktikan proses pembentukan dan pemisahan fraksi-fraksi minyak
4.3. Menyusun rencana penyehatan lingkungan akibat pembakaran senyawa
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.1.1. Menyebutkan sumber senyawa karbon dan hidrokarbon dalam kehidupan sehari- hari
3.1.2. Mengidentifikasi atom C dan H pada senyawa hidrokarbon berdasarkan hasil
pengamatan
3.1.3. Menganalisis kekhasan atom karbon
3.1.4. Menganalisis jenis atom C berdasarkan jumlah atom C yang terikat dari rantai atom
karbon (atom C primer, sekunder, tersier, dan kuarterner)
3.1.5. Mengemukakan pengertian isomer (isomer rangka, posisi, fungsi, geometri)
3.1.6. Mengklasifikasikan alkana, alkena, dan alkuna berdasarkan rumus strukturnya
3.2.1. Menganalisis proses penyulingan bertingkat sebagai proses pembentukan dan teknik
pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaannya
3.2.2. Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktan
3.2.3. Menyusun gagasan tentang bahan bakar alternatif selain dari minyak bumi dan gas
alam
3.3.1. Menganalisis dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan
kesehatan
3.3.2. Menyusun gagasan tentang cara mengatasi dampak pembakaran senyawa
hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan
4.1.1. Menentukan rumus umum alkana, alkena, dan alkuna berdasarkan analisis rumus
strukturnya
4.1.2. Menuliskan nama senyawa alkana, alkena, dan alkuna menurut aturan IUPAC
4.1.3. Membuat struktur senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna) menggunakan
molymod
4.1.4. Memprediksi isomer dari suatu senyawa hidrokarbon
4.1.5. Menganalisis reaksi yang terjadi pada senyawa hidrokarbon
4.1.6. Mengaitkan rumus struktur alkana, alkena, dan alkuna dengan sifat fisiknya
4.2.1. Menyimpulkan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi
beserta kegunaannya
4.2.2. Mempresentasikan gagasan tentang bahan bakar alternatif selain dari minyak bumi
dan gas alam
4.3.1. Menyimpulkan dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan
4.3.2. Mempresentasikan gagasan tentang cara mengatasi dampak pembakaran senyawa
hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa minyak bumi sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
2. Siswa dapat menunjukkan usaha yang keras untuk memperoleh informasi tentang
hidrokarbon dan minyak bumi.
3. Siswa dapat berperilaku menjaga lingkungan dan hemat dalam memanfaatkan hasil
pengolahan minyak bumi
Kognitif
1. Siswa dapat menyebutkan sumber senyawa karbon dan hidrokarbon dalam kehidupan
sehari- hari
2. Siswa dapat mengidentifikasi atom C dan H pada senyawa hidrokarbon berdasarkan
hasil pengamatan
3. Siswa dapat menganalisis kekhasan atom karbon
4. Siswa dapat menganalisis jenis atom C berdasarkan jumlah atom C yang terikat dari
rantai atom karbon (atom C primer, sekunder, tersier, dan kuarterner)
5. Siswa dapat mengemukakan pengertian isomer (isomer rangka, posisi, fungsi,
geometri)
6. Siswa dapat mengklasifikasikan alkana, alkena, dan alkuna berdasarkan rumus
strukturnya
7. Siswa dapat menganalisis proses penyulingan bertingkat sebagai proses pembentukan
dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaannya
8. Siswa dapat membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya
9. Siswa dapat menyusun gagasan tentang bahan bakar alternatif selain dari minyak bumi
dan gas alam
10. Siswa dapat menganalisis dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap
lingkungan dan kesehatan
11. Siswa dapat menyusun gagasan tentang cara mengatasi dampak pembakaran senyawa
hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan
Psikomotorik
1. Siswa dapat menentukan rumus umum alkana, alkena, dan alkuna berdasarkan analisis
rumus strukturnya
2. Siswa dapat menuliskan nama senyawa alkana, alkena, dan alkuna menurut aturan
IUPAC
3. Siswa dapat memprediksi isomer dari suatu senyawa hidrokarbon
4. Siswa dapat menganalisis reaksi yang terjadi pada senyawa hidrokarbon
5. Siswa dapat mengaitkan rumus struktur alkana, alkena, dan alkuna dengan sifat
fisiknya
6. Siswa dapat menyimpulkan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi
minyak bumi beserta kegunaannya
7. Siswa dapat mempresentasikan gagasan tentang bahan bakar alternatif selain dari
minyak bumi dan gas alam
8. Siswa dapat menyimpulkan dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan
dan kesehatan
9. Siswa dapat mempresentasikan gagasan tentang cara mengatasi dampak pembakaran
senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan
D. Materi Pembelajaran
Materi fakta
1. Atom C primer, sekunder, tersier, dan kuarterner
2. Alkana, alkena, alkuna
3. Sifat-sifat fisik alkana, alkena dan alkuna
4. Senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari
Materi konsep
1. Isomer
2. Mutu bensin
3. Reaksi senyawa hidrokarbon
Materi prinsip
1. Kekhasan atom karbon
2. Teknik pemisahan minyak bumi
3. Dampak pembakaran bahan bakar dan cara mengatasinya
Materi prosedur
1. Identifikasi atom C dan H pada senyawa hidrokarbon
2. Tata nama senyawa hidrokarbon
E. Metode Pembelajaran
1. Praktikum
2. Ceramah interaktif
3. Observasi
4. Diskusi kelompok
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang senyawa hidrokarbon.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa senyawa hidrokarbon sangat dekat
dengan kita. Senyawa hidrokarbon banyak dimanfaatkan sebagai bahan
bakar.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Siswa didudukkan secara berkelompok untuk percobaan identifikasi atom C
dan H pada senyawa karbon
 Guru mengajak siswa untuk merancang dan melakukan percobaan identifikasi
atom C dan H pada senyawa karbon, yaitu pada pemanasan gula yang sesuai
dengan lembar kerja.
 Siswa secara berkelompok merancang dan melakukan percobaan yang sesuai
dengan lembar kerja (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu)
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan identifikasi atom
C dan H pada senyawa karbon yang sesuai dengan lembar kerja.
 Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan
untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja.
 Diskusi kelas tentang hasil percobaan.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang hasil percobaan
identifikasi atom C dan H pada senyawa karbon.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan percobaan identifikasi
atom C dan H pada senyawa karbon.
 Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan
identifikasi atom C dan H pada senyawa karbon.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Kekhasan atom karbon
2. Pertemuan ke- 2
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang atom karbon.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa senyawa hidrokarbon terdapat dalam
variasi dan jumlah yang sangat banyak. Hal tersebut tidak terlepas dari
keistimewaan atom karbon.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Guru mengajak siswa untuk menganalisis atom karbon dari data atom karbon
dalam sistem periodik unsur.
 Siswa secara individu menganalisis atom karbon dari data atom karbon dalam
sistem periodik unsur (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin
tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya mengenai kekhasan atom karbon.
 Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan
berdiskusi tentang kedudukan atom karbon
 Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang kekhasan atom
karbon.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan kekhasan atom karbon.
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Struktur dan tata nama senyawa
hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna)
3. Pertemuan ke- 3
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang alkana, alkena, dan
alkuna.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa akibat kekhasan atom karbon, atom
karbon dapat membentuk berbagai jenis senyawa hidrokarbon. Sehingga,
jumlah senyawa hidrokarbon sangatlah banyak dan untuk membedakannya,
tiap senyawa diberikan nama sesuai dengan yang ditetapkan oleh IUPAC.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Guru menjelaskan aturan tata nama senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan
alkuna.
 Siswa secara individu memperhatikan penjelasan guru (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
 Siswa didudukkan secara berkelompok untuk membuat struktur senyawa
hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna) menggunakan molymod.
 Guru mengajak siswa untuk mengamati komponen molymod, misalnya,
bulatan hitam mewakili atom C, bulatan putih mewakili atom H, dst.
 Siswa secara berkelompok melakukan pengamatan terhadap komponen
molymod (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Eksplorasi: Siswa secara berkelompok diminta untuk membentuk struktur
senyawa hidrokarbon dengan menggunakan molymod.
 Elaborasi: Siswa secara individual menggambarkan model molekul,
menuliskan rumus struktur, dan mengelompokkannya kedalam alkana,
alkena, atau alkuna dalam lembar kerja siswa.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang struktur dan tata
nama senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna).
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan struktur dan tata nama
senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna).
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Isomer, sifat fisik, dan reaksi senyawa
hidrokarbon
4. Pertemuan ke- 4
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang isomer.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa senyawa hidrokarbon yang memiliki
rumus molekul sama, belum tentu merupakan senyawa yang sama.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Guru mengajak siswa untuk mengamati rumus struktur senyawa n-butana dan
2-metil-propana.
 Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap rumus struktur
senyawa n-butana dan 2-metil-propana (secara cermat, teliti, sebagai
ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya.
 Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan
berdiskusi tentang sifat-sifat fisik dan reaksi senyawa hidrokarbon.
 Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang isomer, sifat fisik,
dan reaksi senyawa hidrokarbon.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan isomer, sifat fisik, dan
reaksi senyawa hidrokarbon.
 Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat peta konsep mengenai
alkana, alkena, dan alkuna.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Minyak bumi
5. Pertemuan ke- 5
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang minyak bumi.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa minyak bumi merupakan sumber
utama dari senyawa hidrokarbon. Hasil pengolahan minyak bumi sebagian
besar dimanfaatkan untuk bahan bakar, seperti bensin, LPG, dsb.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar destilasi bertingkat minyak
bumi.
 Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap gambar destilasi
bertingkat minyak bumi (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin
tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya.
 Elaborasi: Siswa secara berpasangan berdiskusi tentang mutu bensin
berdasarkan bilangan oktannya.
 Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang minyak bumi.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan kepada siswa, hal-hal yang berkaitan
dengan minyak bumi
 Tindak lanjut: Penugasan diskusi kelompok mengenai energi alternatif dan
portofolio berupa laporan tertulis energi alternatif yang telah didiskusikan.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Dampak pembakaran bahan bakar dan
cara mengatasinya serta energi alternatif
6. Pertemuan ke- 6
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang manfaat senyawa
hidrokarbon.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa persediaan minyak bumi saat ini
sudah mulai menipis sehingga sudah saatnya memikirkan energi alternatif
selain minyak bumi.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Guru mengajak siswa untuk menganalisis dampak pembakaran bahan bakar.
 Siswa secara individu melakukan analisis terhadap dampak pembakaran
bahan bakar (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya.
 Elaborasi: Siswa secara berkelompok menyajikan laporan diskusi kelompok
mengenai energi alternatif.
 Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang dampak
pembakaran bahan bakar dan cara mengatasinya serta energi alternatif.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan dampak pembakaran
bahan bakar dan cara mengatasinya serta energi alternatif.
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Termokimia
G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat
1. Sumber belajar
a. Buku teks Kimia Dasar Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Kurikulum
2013, Erlangga
b. Artikel tentang energi alternatif
2. Bahan ajar
Bahan presentasi, lembar kerja percobaan dan kegiatan model molekul (molymod)
3. Alat
a. Komputer/LCD, VCD/CD player
b. Peralatan percobaan identifikasi atom C dan H dalam senyawa hidrokarbon
c. Molymod
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal :
 Tuliskan struktur dan nama dari lima isomer heptena dengan rantai dengan
rantai induk yang mengandung 5 atom karbon. Tentukan senyawa manakah
yang mempunyai isomer geometri.
 Suatu gas alam terdiri atas 80% metana, 10% etena, 5% propana, dan 5%
gas yang tidak dapat terbakar. Hitunglah volume udaara (20% oksigen) yang
diperlukan untuk pembakaran sempurna 10 liter sampel gas tersebut.
 Tuliskan reaksi pembentukan polietena dari etena
 Jelaskan mengapa asap buang kendaraan bermotor mengandung CO2, CO,
oksida belerang, oksida nitrogen, dan partikel timah hitam
 Jelaskan dengan singkat apa yang dimaksud dengan :
a. Efek rumah kaca
b. Pemanasan global
c. Hujan asam
d. Pengubah katalitik
2. Psikomotorik
a. Percobaan identifikasi atom C dan H dalam senyawa karbon
b. Pembuatan peta konsep alkana, alkena, dan alkuna
c. Keterampilan membentuk struktur senyawa hidrokarbon dengan molymod
d. Laporan tertulis hasil diskusi kelompok mengenai energi alternatif
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan diskusi kelompok
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 1
Indikator :
Siswa dapat mengidentifikasi atom C dan H pada senyawa karbon berdasarkan hasil
pengamatan.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Identifikasi atom C dan H pada senyawa karbon
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai
Skor Nilai
Kesesuaian
pelaksanaan dengan
cara kerja
Inisiatif dalam
bekerja
Kontribusi
dalam teman
kelompok
Hasil
laporan
tertulis
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 2
Indikator :
Siswa dapat mendeskripsikan alkana, alkena, dan alkuna yang dikomunikasikan dalam berbagai
bentuk media informasi, misalnya peta konsep.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Pembuatan media informasi (peta konsep) alkana, alkena, dan alkuna
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No
Nama
Siswa
Kelompok
Aspek yang dinilai dalam peta konsep
Skor Nilai
Kesesuaian
isi dengan
tema
Model/Bentuk/
Perpaduan
warna
Susunan
Kalimat
Ketepatan
waktu
penyelesaian
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 3
Indikator :
Siswa dapat membuat struktur senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna) menggunakan
molymod
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Struktur senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna)
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai
Skor Nilai
Kesesuaian
pelaksanaan dengan
cara kerja
Inisiatif dalam
bekerja
Kontribusi
dalam teman
kelompok
Hasil
laporan
tertulis
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK – 4
Indikator:
Siswa dapat menyusun gagasan tentang bahan bakar alternatif selain dari minyak bumi dan gas
alam.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Energi alternatif.
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No
Nama
Siswa
Kelompok
Aspek yang dinilai dalam laporan diskusi
Skor Nilai
Kesesuaian
isi dengan
tema
Kelengkapan
materi
Susunan
Kalimat
Ketepatan
waktu
penyelesaian
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN AFEKTIF
N
o.
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai Jumlah
skor
Kriteria
Kerjasama dalam kelompok Perhatian Peran serta Kejujuran
1.
2.
3.
Pedoman penilaian afektif : 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor : 2
Kelas / Semester : XI / 1
Materi Pembelajaran : Termokimia
Alokasi Waktu : 8 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 4 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)
3.4. Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan dan
diagram tingkat energi
3.5. Memahami H reaksi berdasarkan hukum Hess
4.4. Membuktikan proses terjadinya reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
4.5. Menggunakan Hukum Hess untuk menghitung H suatu reaksi
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.4.1. Menjelaskan pengertian sistem dan lingkungan beserta klasifikasi sistem
3.4.2. Membedakan macam-macam perubahan entalpi suatu zat
3.4.3. Mengkategorikan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan hasil percobaan dan
diagram tingkat energi
3.4.4. Menganalisis data untuk membuat diagram tingkat energi
3.5.1. Memahami H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi
pembentukan standar, dan data energi ikatan
4.4.1. Merancang dan melakukan percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
4.4.2. Menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan endoterm dalam bentuk laporan
tertulis
4.4.3. Menentukan kalor yang terlibat dalam reaksi berdasarkan hasil percobaan reaksi
eksoterm dan endoterm
4.5.1. Menentukan H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi
pembentukan standar, dan data energi ikatan
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat menyadari adanya keteraturan dalam termokimia sebagai wujud
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
2. Siswa dapat menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dalam memahami termokimia
3. Siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja
sama, dan pro-aktif dalam melakukan percobaan
Kognitif
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian sistem dan lingkungan beserta klasifikasi sistem
2. Siswa dapat membedakan macam-macam perubahan entalpi suatu zat
3. Siswa dapat mmengkategorikan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan hasil
percobaan dan diagram tingkat energi
4. Siswa dapat menganalisis data untuk membuat diagram tingkat energi
5. Siswa dapat memahami H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi
pembentukan standar, dan data energi ikatan
Psikomotorik
1. Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan reaksi eksoterm dan reaksi
endoterm
2. Siswa dapat menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan endoterm dalam bentuk
laporan tertulis
3. Siswa dapat menentukan kalor yang terlibat dalam reaksi berdasarkan hasil percobaan
reaksi eksoterm dan endoterm
4. Siswa dapat menentukan H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi
pembentukan standar, dan data energi ikatan
D. Materi Pembelajaran
Materi fakta
1. Kalorimeter
2. Diagram energi
Materi konsep
1. Sistem dan lingkungan
2. Reaksi eksoterm dan endoterm
3. Energi dan entalpi reaksi
4. Perubahan entalpi standar
Materi prinsip
Penggunan hukum Hess, entalpi pembentukan standar, dan energi disosiasi ikatan untuk
menentukan entalpi reaksi
Materi prosedur
1. Prosedur percobaan reaksi eksoterm dan endoterm
2. Prosedur percobaan pengukuran perubahan entalpi dengan kalorimeter
E. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif
2. Praktikum
3. Diskusi kelompok
4. Latihan soal
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang termokimia.
 Memotivasi: Guru mengajukan pertanyaan “Mengapa pemerintah
mengkonversi minyak tanah menjadi LPG? Benarkah LPG lebih murah dan
lebih efisien daripada minyak tanah? Dengan mempelajari termokimia, kita
dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar suatu reaksi kimia didalam
gelas kimia.
 Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap gambar suatu reaksi
kimia didalam gelas kimia (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin
tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya untuk menentukan mana yang sistem dan mana yang lingkungan.
 Elaborasi: Siswa secara berpasangan berdiskusi tentang reaksi eksoterm dan
endoterm serta diagram energinya.
 Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
 Guru menunjuk siswa secara random untuk membuat diagram energi dari
contoh reaksi yang diberikan pada papan tulis.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang sistem dan
lingkungan, reaksi eksoterm dan endoterm, serta diagram energi.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan sistem dan lingkungan,
reaksi eksoterm dan endoterm, serta diagram energi.
 Tindak lanjut: Penugasan individu untuk membuat tabel berisi 5 buah contoh
sistem dan lingkungan yang dapat diamati dalam kehidupan sehari-hari.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Percobaan reaksi eksoterm dan endoterm
2. Pertemuan ke- 2
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang reaksi eksoterm dan
endoterm.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa untuk lebih memahami tentang reaksi
eksoterm dan endoterm, maka akan dilakukan percobaan reaksi eksoterm dan
endoterm.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Siswa didudukkan secara berkelompok untuk merancang dan melakukan
percobaan reaksi eksoterm dan endoterm.
 Guru menanyakan pertanyaan yang berhubungan dengan materi reaksi
eksoterm dan endoterm pada pertemuan sebelumnya.
 Siswa secara individu menjawab pertanyaan mengenai materi reaksi eksoterm
dan endoterm (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Guru mengajak siswa untuk merancang percobaan eksoterm dan endoterm
yang sesuai dengan lembar kerja.
 Siswa secara berkelompok merancang percobaan eksoterm dan endoterm
yang sesuai dengan lembar kerja (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa
ingin tahu).
 Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan eksoterm dan
endoterm yang sesuai dengan lembar kerja.
 Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan
untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang reaksi eksoterm
dan endoterm.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan reaksi eksoterm dan
endoterm reaksi eksoterm dan endoterm.
 Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan reaksi
eksoterm dan endoterm.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: entalpi reaksi
3. Pertemuan ke- 3
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang entalpi reaksi.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa reaksi kimia selalu disertai dengan
perubahan energi.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai entalpi reaksi.
 Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai entalpi reaksi (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individual menghitung entalpi reaksi dari suatu
persamaan reaksi.
 Elaborasi: Siswa mengembangkan pemahamannya tentang entalpi reaksi
dengan mengerjakan latihan soal untuk menentukan entalpi reaksi
berdasarkan hukum Hess, kalorimetri, entalpi pembentukan standar, dan
energi disosiasi ikatan.
 Diskusi kelas tentang latihan soal yang diberikan.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi
kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang entalpi reaksi.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan entalpi reaksi.
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Bahan bakar dan perubahan entalpinya.
4. Pertemuan ke- 4
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang bahan bakar.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa bahan bakar merupakan senyawa
yang bila dibakar menghasilkan kalor yang dapat dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan. Pemilihan bahan bakar harus mempertimbangkan faktor-
faktor seperti nilai kalor bakar, ketersediaan, tingkat kebersihan, dan
pencemarannya.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Guru mengajak siswa untuk menganalisis tabel data nilai kalor bakar
beberapa bahan bakar.
 Siswa secara individu menganalisis tabel data nilai kalor bakar beberapa
bahan bakar (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya.
 Elaborasi: Siswa secara berpasangan menentukan nilai kalor bakar beberapa
bahan bakar dan menganalisis bahan bakar yang lebih efisien.
 Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi
kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang bahan bakar dan
perubahan entalpinya.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan bahan bakar dan
perubahan entalpinya.
 Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat makalah tentang
konversi minyak tanah menjadi LPG (termasuk pengukuran efisiensi masing-
masing bahan bakar).
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Laju reaksi.
G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat
1. Sumber belajar
a. Buku teks Kimia Dasar Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Kurikulum
2013, Erlangga
b. Artikel tentang konversi minyak tanah menjadi LPG
2. Bahan ajar
Bahan presentasi, lembar kerja percobaan reaksi eksoterm dan endoterm
3. Alat
a. Komputer/LCD, VCD/CD player
b. Peralatan percobaan reaksi eksoterm dan endoterm
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal :
 Reaksi kimia selalu disertai perubahan energi. Jelaskan.
 Jelaskan perbedaan reaksi eksoterm daan reaksi endoterm
 Diketahui data reaksi berikut:
H2(g) + ½O2(g) → H2O(g) ∆H = -242 kJ
2H(g) + O(g) → H2O(g) ∆H = -927 kJ
2H(g) + 2O(g) → H2O2(g) ∆H = -1.070,5 kJ
2O(g) → O2(g) ∆H = -495 kJ
H2O2(l) → H2O2(g) ∆H = 51,5 kJ
Berdasarkan data diatas, tentukanlah entalpi pembentukan H2O2(l).
 Sebanyak 0,58 gram gas butana dibakar dalam sebuah kalorimeter bom
yang berisi 500 mL air dengan suhu 30oC. Setelah reaksi, suhu air dalam
kalorimeter naik menjadi 43,7oC. Jika kapasitas kalor kalorimeter diabaikan,
sedangkan kalor jenis air adalah 4,18 J g-1 oC-1, tentukan entalpi pembakaran
butana
2. Psikomotorik
a. Unjuk kerja dalam percobaan reaksi eksoterm dan endoterm
b. Laporan tertulis percobaan reaksi eksoterm dan endoterm serta makalah diskusi
kelompok mengenai konversi minyak tanah menjadi LPG
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar, diskusi kelompok, dan percobaan di
laboratorium.
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 1
Indikator :
Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan reaksi
endoterm
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Reaksi eksoterm dan endoterm
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai
Skor Nilai
Kesesuaian
pelaksanaan dengan
cara kerja
Inisiatif dalam
bekerja
Kontribusi
dalam teman
kelompok
Hasil
laporan
tertulis
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK – 2
Indikator:
Siswa dapat menyusun gagasan tentang konversi minyak tanah menjadi LPG.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Konversi minyak tanah menjadi LPG
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No
Nama
Siswa
Kelompok
Aspek yang dinilai dalam laporan diskusi
Skor Nilai
Kesesuaian
isi dengan
tema
Kelengkapan
materi
Susunan
Kalimat
Ketepatan
waktu
penyelesaian
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN AFEKTIF
N
o.
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai Jumlah
skor
Kriteria
Kerjasama dalam kelompok Perhatian Peran serta Kejujuran
1.
2.
3.
Pedoman penilaian afektif : 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor : 3
Kelas / Semester : XI / 1
Materi Pembelajaran : Laju Reaksi
Alokasi Waktu : 8 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 4 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)
3.6. Memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan reaksi kimia
3.7. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
4.6. Mengevaluasi terjadinya reaksi kimia dengan menggunakan teori tumbukan (tabrakan).
4.7. Membuktikan proses laju reaksi dari berbagai faktor yang mempengaruhinya
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.6.1. Menjelaskan terjadinya reaksi kimia menggunakan teori tumbukan
3.6.2. Mengaitkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dengan teori tumbukan
3.7.1. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
3.7.2. Menyimpulkan peran katalis dalam industri kimia
4.6.1. Menghubungkan reaksi kimia yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
4.7.1. Merancang percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (ukuran,
konsentrasi, suhu dan katalis)
4.7.2. Melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
4.7.3. Menyajikan data percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
dalam bentuk laporan tertulis
4.7.4. Mengolah data untuk membuat grafik laju reaksi
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat menyadari adanya keteraturan dalam laju reaksi sebagai wujud kebesaran
Tuhan Yang Maha Esa
2. Siswa dapat menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dalam memahami laju reaksi
3. Siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja
sama, dan pro-aktif dalam melakukan percobaan
4. Siswa dapat menunjukkan perilaku responif dan proaktif, serta bijaksana sebagai
wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
Kognitif
1. Siswa dapat menjelaskan penerapan konsep laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari
2. Siswa dapat menjelaskan terjadinya reaksi kimia menggunakan teori tumbukan
3. Siswa dapat mengaitkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dengan teori
tumbukan
4. Siswa dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
5. Siswa dapat menghubungkan reaksi kimia yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
dengan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
6. Siswa dapat menentukan persamaan laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan
7. Siswa dapat menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan
8. Siswa dapat menyimpulkan peran katalis dalam industri kimia
Psikomotorik
1. Siswa dapat merancang percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
(ukuran, konsentrasi, suhu dan katalis)
2. Siswa dapat melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
3. Siswa dapat menyajikan data percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi dalam bentuk laporan tertulis
4. Siswa dapat mengolah data untuk membuat grafik laju reaksi
D. Materi Pembelajaran
Materi fakta
1. Katalis
2. Luas permukaan
Materi konsep
1. Laju reaksi
2. Energi aktivasi
3. Orde reaksi
4. Tumbukan efektif
Materi prinsip
1. Grafik laju reaksi
2. Teori tumbukan
Materi prosedur
Prosedur praktikum faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
E. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif
2. Praktikum
3. Diskusi kelompok
4. Latihan soal
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang laju reaksi.
 Memotivasi: Guru menyebutkan beberapa contoh reaksi kimia seperti
pencoklatan apel, pengkaratan besi, petasan, dll. Guru mengajukan
pertanyaan “Mengapa ada reaksi yang berjalan cepat dan ada juga yang
lambat? Dengan mempelajari termokimia, kita dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Guru mengajak siswa untuk mengamati reaksi yang berjalan sangat cepat dan
reaksi yang berjalan sangat lambat, contoh petasan, perkaratan besi.
 Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap reaksi yang berjalan
sangat cepat dan reaksi yang berjalan sangat lambat (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya mengenai pengertian laju reaksi
 Elaborasi: Siswa secara berpasangan berlatih menentukan laju reaksi rata-rata
dan membuat grafik laju
 Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang laju reaksi.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan laju reaksi.
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Persamaan laju reaksi
2. Pertemuan ke- 2
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang persamaan laju reaksi.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa untuk mengetahui laju reaksi yang
dimiliki oleh suatu reaksi kimia, dapat dilihat dari persamaan lajunya.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai persamaan laju
reaksi.
 Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai persamaan laju reaksi
(secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individual merumuskan persamaan laju dari reaksi
kimia yang diberikan.
 Elaborasi: Siswa mengembangkan pemahamannya tentang persamaan laju
reaksi dengan mengerjakan latihan soal untuk menentukan orde reaksi.
 Diskusi kelas tentang latihan soal yang diberikan.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi
kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang persamaan laju
reaksi.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan persamaan laju reaksi.
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi.
3. Pertemuan ke- 3
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.
 Memotivasi: Guru mengajukan pertanyaan, misalnya “Apakah kalian pernah
mencoba untuk membuat teh manis dengan air dingin? Apa perbedaan ketika
membuat teh manis dengan air panas dan air dingin?”
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Siswa didudukkan secara berkelompok untuk melakukan percobaan tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (ukuran, konsentrasi, suhu dan
katalis).
 Guru mengajak siswa untuk merancang dan membuat hipotesis percobaan
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi sesuai dengan lembar kerja.
 Siswa secara berkelompok merancang dan membuat hipotesis percobaan
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi sesuai dengan lembar kerja
(secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi sesuai dengan lembar kerja.
 Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan
untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.
 Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan praktikum
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Teori tumbukan.
4. Pertemuan ke- 4
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang teori tumbukan.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa reaksi kimia bergantung pada
interaksi antar pereaksi.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Guru mengajak siswa untuk membandingkan kemungkinan yang terjadi
antara jalanan yang lengang dan jalanan yang padat.
 Siswa secara individu membandingkan kemungkinan yang terjadi antara jalan
raya yang lengang dan jalan raya yang padat (secara cermat, teliti, sebagai
ungkapan rasa ingin tahu).
 Guru menjelaskan kepada siswa bahwa seperti halnya jalan raya, semakin
banyak pereaksi maka kemungkinan terjadinya tabrakan semakin besar.
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya mengenai tumbukan efektif.
 Elaborasi: Siswa secara berpasangan mengaitkan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi dengan teori tumbukan.
 Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi
kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang teori tumbukan.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan teori tumbukan.
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Kesetimbangan kimia
G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat
1. Sumber belajar
Buku teks Kimia Dasar Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Kurikulum 2013,
Erlangga
2. Bahan ajar
Bahan presentasi, lembar kerja praktikum faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi
3. Alat
a. Komputer/LCD, VCD/CD player
b. Peralatan praktikum pengukuran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal :
 Suatu reaksi berorde 2 terhadap salah satu pereaksi. Bagaimana perubahan
aju reaksi itu apabila konsentrasi pereaksi tersebut diperbesar 2 kali?
 Sebanyak 5 gram pualam (CaCO3) bereaksi dengan asam nitrat
menghasilkan gas CO2 menurut persamaan reaksi berikut :
CaCO3(g) + 2HCl(g) → CaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
Laju reaksi diikuti dengan mengukur waktu yang diperlukan untuk
membentuk 20 mL gas CO2. Diperoleh data sebagai berikut.
No. Bentuk pualam [HCl] (M) Suhu (oC) Waktu (s)
1 Serbuk 0,5 27 10
2 Kepingan 0,5 27 20
3 Serbuk 1,0 27 6
4 Kepingan 0,5 40 15
Faktor apakah yang mempengaruhi laju reaksi pada percobaan-percobaan
berikut.
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 1 dan 4
d. 2 dan 3
e. 3 dan 4
 Jelaskan apa yang dimaksud denga tumbukan efektif. Berikan faktor-faktor
yang mempengaruhi tumbukan.
2. Psikomotorik
a. Unjuk kerja dalam percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
b. Laporan tertulis praktikum faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar, diskusi kelompok, dan praktikum di
laboratorium.
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK
Indikator :
Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai
Skor Nilai
Kesesuaian
pelaksanaan dengan
cara kerja
Inisiatif dalam
bekerja
Kontribusi
dalam teman
kelompok
Hasil
laporan
tertulis
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN AFEKTIF
N
o.
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai Jumlah
skor
Kriteria
Kerjasama dalam kelompok Perhatian Peran serta Kejujuran
1.
2.
3.
Pedoman penilaian afektif : 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor : 4
Kelas / Semester : XI / 1
Materi Pembelajaran : Kesetimbangan Kimia
Alokasi Waktu : 8 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 4 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)
3.8. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan yang
diterapkan dalam industri
4.8. Membuktikan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan yang
diterapkan dalam industri.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.8.1. Memahami syarat-syarat terjadinya reaksi setimbang
3.8.2. Menghubungkan asas Le Chatelier dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
pergeseran arah kesetimbangan
3.8.3. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan
yang diterapkan dalam industri
3.8.4. Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan suatu reaksi berdasarkan faktor-faktor
yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan
4.8.1. Merancang dan melakukan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran
arah kesetimbangan
4.8.2. Menyimpulkan data hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran
arah kesetimbangan
4.8.3. Menyajikan data hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah
kesetimbangan dalam bentuk laporan tertulis
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat menyadari adanya keteraturan dalam kesetimbangan kimia sebagai wujud
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
2. Siswa dapat memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam
mengkaji kesetimbangan kimia
3. Siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja
sama, dan pro-aktif dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
Kognitif
1. Siswa dapat memahami syarat-syarat terjadinya reaksi setimbang
2. Siswa dapat menghubungkan asas Le Chatelier dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan
3. Siswa dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah
kesetimbangan yang diterapkan dalam industri
4. Siswa dapat meramalkan arah pergeseran kesetimbangan suatu reaksi berdasarkan
faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan
5. Siswa dapat merumuskan hukum kesetimbangan suatu reaksi setimbang
6. Siswa dapat meramalkan arah reaksi berdasarkan nilai tetapan kesetimbangan
7. Siswa dapat menjelaskan hubungan antara Kc dan Kp
Psikomotorik
1. Siswa dapat membuat grafik laju reaksi terhadap waktu dalam kesetimbangan
2. Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi
pergeseran arah kesetimbangan
3. Siswa dapat menyimpulkan data hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi
pergeseran arah kesetimbangan
4. Siswa dapat menyajikan data hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi
pergeseran arah kesetimbangan dalam bentuk laporan tertulis
5. Siswa dapat menghitung komposisi zat saat keadaan setimbang
6. Siswa dapat menentukan nilai tetapan kesetimbangan (Kc)
7. Siswa dapat menentukan nilai tetapan kesetimbangan gas (Kp)
8. Siswa dapat menentukan derajat disosiasi (α) dalam sistem kesetimbangan disosiasi
D. Materi Pembelajaran
Materi fakta
1. Nilai tetapan kesetimbangan
2. Proses Habor-Bosch
3. Proses Kontak
Materi konsep
1. Kesetimbangan dinamis
2. Pergeseran kesetimbangan
3. Katalis
Materi prinsip
1. Hukum kesetimbangan kimia
2. Asas Le Chatelier
Materi prosedur
1. Prosedur percobaan reaksi bolak-balik
2. Prosedur percobaan pergeseran kesetimbangan
E. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif
2. Praktikum
3. Diskusi kelompok
4. Latihan soal
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang kesetimbangan
dinamis.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa bila air diletakkan didalam botol
terbuka dan dibiarkan dalam waktu yang cukup lama, maka air didalam botol
akan berkurang karena butir-butir air menguap dari permukaan air dan keluar
dari botol. Tetapi, pada botol tertutup uap air yang terjadi pada proses
penguapan tidak keluar dari botol. Akibatnya, bila uap telah menjadi jenuh,
ada sebagian uap air yang akan mengembun kembali.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur tentang reaksi bolak-balik dan
kesetimbangan kimia.
 Siswa secara individu mengkaji literatur tentang reaksi bolak-balik dan
kesetimbangan kimia (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya mengenai syarat-syarat terjadinya reaksi setimbang
 Elaborasi: Siswa secara berkelompok merumuskan persamaan kesetimbangan
kimia.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang kesetimbangan
kimia.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan kesetimbangan kimia.
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Nilai tetapan kesetimbangan Kc dan Kp
2. Pertemuan ke- 2
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang hukum kesetimbangan
dan nilai tetapan kesetimbangan Kc dan Kp.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa dengan mempelajari hukum
kesetimbangan dan nilai tetapan kesetimbangan, kita dapat meramalkan arah
reaksi serta menentukan komposisi zat saat keadaan setimbang.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai nilai tetapan
kesetimbangan (Kc dan Kp).
 Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai nilai tetapan
kesetimbangan (Kc dan Kp) (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa
ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individual berlatih menentukan nilai tetapan
kesetimbangan.
 Elaborasi: Siswa secara berkelompok berdiskusi mengenai hubungan Kc dan
Kp.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi
kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang nilai tetapan
kesetimbangan (Kc dan Kp).
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan nilai tetapan
kesetimbangan (Kc dan Kp).
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Percobaan pergeseran kesetimbangan
kimia.
3. Pertemuan ke- 3
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang pergeseran
kesetimbangan.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa prinsip dalam industri yang
melibatkan reaksi kimia adalah menghasilkan hasil yang maksimal dengan
waktu yang singkat. Untuk itu, diperlukan kondisi reaksi yang sesuai agar
produk yang diharapkan dapat terbentuk.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Siswa didudukkan secara berkelompok untuk melakukan percobaan
pergeseran kesetimbangan (ukuran, konsentrasi, suhu dan katalis).
 Guru mengajak siswa untuk merancang dan membuat hipotesis percobaan
pergeseran kesetimbangan sesuai dengan lembar kerja.
 Siswa secara berkelompok merancang dan membuat hipotesis percobaan
pergeseran kesetimbangan sesuai dengan lembar kerja (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan pergeseran
kesetimbangan sesuai dengan lembar kerja.
 Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan
untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan pergeseran
kesetimbangan.
 Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan
pergeseran kesetimbangan.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Kesetimbangan kimia dalam industri
kimia.
4. Pertemuan ke- 4
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang kesetimbangan kimia
dalam industri kimia.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa prinsip pergeseran kesetimbangan
banyak diterapkan dalam industri kimia.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Guru mengajak siswa untuk menganalisis kondisi reaksi yang optimal dari
proses Haber untuk menghasilkan ammonia dalam jumlah yang maksimal.
 Siswa secara individu menganalisis kondisi reaksi yang optimal dari proses
Haber untuk menghasilkan ammonia dalam jumlah yang maksimal (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya.
 Elaborasi: Siswa secara berpasangan menganalisis kondisi reaksi yang
optimal dari proses Kontak untuk menghasilkan asam sulfat dalam jumlah
yang maksimal.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi
kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang kesetimbangan
kimia dalam industri kimia.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan kesetimbangan kimia
dalam industri kimia.
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Ulangan akhir semester ganjil
G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat
1. Sumber belajar
Buku teks Kimia Dasar Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Kurikulum 2013,
Erlangga
2. Bahan ajar
Bahan presentasi, lembar kerja praktikum pergeseran kesetimbangan
3. Alat
a. Komputer/LCD, VCD/CD player
b. Peralatan praktikum pergeseran kesetimbangan.
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal :
 Mengapa kesetimbangan kimia disebut kesetimbangan dinamis? Jelaskan.
 Pengangkutan oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan oleh hemoglobin
(Hb) berlangsung berdasarkan reaksi kesetimbangan:
Hb + O2  HbO2
Di dalam paru-paru reaksi tersebut condong ke kanan, sedangkan dalam
jaringan condong ke kiri. Jelaskan mengapa demikian.
 Sebanyak 2 mol N2O4 dipanaskan dalam suatu ruangan 1 L sehingga
sebagian berubah menjadi NO2 menurut reaksi kesetimbangan berikut:
N2O4(g)  2NO2(g)
Pada suhu T K, tercapai suatu kesetimbangan dimana terdapat 1 mol NO2.
a. Tentukan susunan kesetimbangan
b. Gambarkan perubahan konsentrasi N2O4 dan NO2 hingga mencapai
kesetimbangan
c. Tentukan nilai tetapan kesetimbangan pada suhu tersebut.
2. Psikomotorik
a. Unjuk kerja dalam praktikum pergeseran kesetimbangan kimia.
b. Laporan tertulis praktikum pergeseran kesetimbangan kimia.
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar, diskusi kelompok, dan praktikum di
laboratorium.
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK
Indikator :
Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan
pergeseran kesetimbangan
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Pergeseran kesetimbangan kimia
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai
Skor Nilai
Kesesuaian
pelaksanaan dengan
cara kerja
Inisiatif dalam
bekerja
Kontribusi
dalam teman
kelompok
Hasil
laporan
tertulis
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN AFEKTIF
N
o.
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai Jumlah
skor
Kriteria
Kerjasama dalam kelompok Perhatian Peran serta Kejujuran
1.
2.
3.
Pedoman penilaian afektif : 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor : 5
Kelas / Semester : XI / 2
Materi Pembelajaran : Asam dan Basa
Alokasi Waktu : 8 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 4 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)
3.9. Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep asam basa dan/atau pH larutan
4.9. Mengukur derajat keasaman larutan
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.9.1.Menyebutkan contoh-contoh senyawa asam dan basa dalam kehidupan
3.9.2.Mendekripsikan teori-teori asam dan basa
3.9.3.Mengidentifikasi sifat larutan asam/basa berdasarkan konsep asam/basa
3.9.4.Mengajukan gagasan tentang penggunaan indikator yang tepat untuk menentukan
keasaman asam/basa
4.9.1.Menentukan derajat keasaman (pH) dari suatu larutan asam/basa
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam
mengkaji larutan asam dan basa
2. Siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja
sama, dan pro-aktif dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
Kognitif
1. Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh senyawa asam dan basa dalam kehidupan
2. Siswa dapat mendekripsikan teori-teori asam dan basa
3. Siswa dapat mengidentifikasi sifat larutan asam/basa berdasarkan konsep asam/basa
dan/atau pH larutan
4. Siswa dapat mengajukan gagasan tentang penggunaan indikator yang tepat untuk
menentukan keasaman asam/basa
Psikomotorik
1. Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan sifat asam dan basa
2. Siswa dapat menentukan derajat keasaman (pH) dari suatu larutan asam/basa
3. Siswa dapat menentukan trayek pH suatu larutan asam/basa berdasarkan data hasil
percobaan
D. Materi Pembelajaran
Materi fakta
1. Tetapan ionisasi asam
2. Tetapan ionisasi basa
3. Indikator asam/basa
Materi konsep
1. Asam
2. Basa
Materi prinsip
1. pH
2. Teori asam dan basa
Materi prosedur
1. Prosedur percobaan identifikasi sifat asam dan basa dengan indikator asam/basa
2. Prosedur percobaan reaksi netralisasi
E. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif
2. Praktikum
3. Diskusi kelompok
4. Latihan soal
5. Observasi
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang asam dan basa.
 Memotivasi: Guru menyebutkan contoh-contoh senyawa asam dan basa
dalam kehidupan.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Guru mengajak siswa untuk membandingkan sifat-sifat senyawa asam dan
basa, seperti air jeruk dan sabun.
 Siswa secara individu membandingkan sifat-sifat senyawa asam dan basa,
seperti air jeruk dan sabun. (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin
tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya mengenai sifat asam dan basa.
 Elaborasi: Siswa secara berkelompok berdiskusi mengenai teori asam basa.
 Diskusi kelas mengenai hasil diskusi kelompok
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang sifat asam dan
basa.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan sifat asam dan basa.
 Tindak lanjut: Penugasan untuk membuat peta konsep berdasarkan hasil
diskusi mengenai teori asam dan basa.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Derajat keasaman (pH).
2. Pertemuan ke- 2
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang derajat keasaman (pH).
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa derajat keasaman (pH) dapat
digunakan untuk menentukan kekuatan asam/ basa suatu larutan.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai derajat keasaman
(pH).
 Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai derajat keasaman (pH)
(secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Eksplorasi: Siswa secara individual menentukan derajat keasaman (pH).
 Diskusi kelas tentang latihan soal yang diberikan.
 Elaborasi: Siswa menganalisis hubungan antara tetapan ionisasi asam/basa
lemah dengan derajat keasaman (pH).
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi
kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang derajat keasaman
(pH).
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan derajat keasaman (pH).
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Percobaan untuk memperkirakan pH
larutan menggunakan indikator asam-basa.
3. Pertemuan ke- 3
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang indikator asam/basa.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa untuk memperkirakan derajat
keasaman (pH) suatu larutan asam/basa dapat menggunakan indikator
asam/basa yang memiliki trayek pH tertentu. Banyak bahan-bahan alami yang
dapat dijadikan indikator asam/basa
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Siswa didudukkan secara berkelompok untuk melakukan percobaan
memperkirakan pH menggunakan indikator asam/basa.
 Guru mengajak siswa untuk merancang dan membuat hipotesis percobaan
memperkirakan pH menggunakan indikator asam/basa sesuai dengan lembar
kerja.
 Siswa secara berkelompok merancang dan membuat hipotesis percobaan
memperkirakan pH menggunakan indikator asam/basa sesuai dengan lembar
kerja (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan memperkirakan
pH menggunakan indikator asam/basa sesuai dengan lembar kerja.
 Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan
untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang memperkirakan pH
menggunakan indikator asam/basa.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan memperkirakan pH
menggunakan indikator asam/basa.
 Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan
memperkirakan pH menggunakan indikator asam/basa.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Reaksi asam dan basa (reaksi netralisasi).
4. Pertemuan ke- 4
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang reaksi asam dan basa.
 Memotivasi: Guru mengajukan pertanyaan seperti, “Mengapa kalian mandi
dengan menggunakan sabun? Apakah setelah mandi, masih terdapat bau asam
dari keringat tubuh kita?”
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Siswa didudukkan secara berkelompok untuk melakukan percobaan reaksi
asam dan basa.
 Guru mengajak siswa untuk merancang dan membuat hipotesis percobaan
reaksi asam dan basa sesuai dengan lembar kerja.
 Siswa secara berkelompok merancang dan membuat hipotesis percobaan
reaksi asam dan basa sesuai dengan lembar kerja (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan reaksi netralisasi
sesuai dengan lembar kerja.
 Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan
untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang reaksi asam dan
basa.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan reaksi asam dan basa.
 Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan reaksi
asam dan basa.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Koloid.
G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat
1. Sumber belajar
Buku teks Kimia Dasar Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Kurikulum 2013,
Erlangga
2. Bahan ajar
Bahan presentasi, lembar kerja percobaan
3. Alat
c. Komputer/LCD, VCD/CD player
d. Peralatan praktikum.
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal :
 Tentukanlah pH dari larutan-larutan berikut.
a. Asam klorida 0,1 M
b. Asam asetat 0,1 M (Ka = 1 x 10-5)
c. Ammonia 0,1 M (Kb =1 x 10-5)
d. Natrium hidroksida 0,1 M
e. Kalsium hidroksida 0,01 M
 Sebanyak 50 mL larutan asam klorida 0,1 M ditetesi dengan larutan kalium
hidroksida 0,1 M. tentukan pH campuran pada saat volume larutan kalium
hidroksida yang ditambahkan :
a. 0 mL
b. 25 mL
c. 50 mL
d. 100 mL
 Suatu larutan jika ditetesi indikator metil merah berwarna merah, sedangkan
jika ditetesi bromtimol biru berwarna kuning. Dengan menggunakan data
trayek pH, perkirakan nilai pH larutan terseut. Apakah warna yang akan
terlihat jika ditetesi dengan indikator PP?
2. Psikomotorik
a. Unjuk kerja dalam praktikum.
b. Laporan tertulis praktikum.
c. Peta konsep teori asam basa
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar, diskusi kelompok, dan praktikum di
laboratorium.
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 1
Indikator :
Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan
memperkirakan pH larutan menggunakan indikator asam-basa
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Memperkirakan pH larutan menggunakan indikator asam-basa
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai
Skor Nilai
Kesesuaian
pelaksanaan dengan
cara kerja
Inisiatif dalam
bekerja
Kontribusi
dalam teman
kelompok
Hasil
laporan
tertulis
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK – 2
Indikator :
Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi
netralisasi
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Reaksi netralisasi
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai
Skor Nilai
Kesesuaian
pelaksanaan dengan
cara kerja
Inisiatif dalam
bekerja
Kontribusi
dalam teman
kelompok
Hasil
laporan
tertulis
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK – 3
Indikator :
Siswa dapat memahami teori asam-basa yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media
informasi, misalnya peta konsep.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Pembuatan media informasi (peta konsep) teori asam-basa
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No
Nama
Siswa
Kelompok
Aspek yang dinilai dalam peta konsep
Skor Nilai
Kesesuaian
isi dengan
tema
Model/Bentuk/
Perpaduan
warna
Susunan
Kalimat
Ketepatan
waktu
penyelesaian
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN AFEKTIF
N
o.
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai Jumlah
skor
Kriteria
Kerjasama dalam kelompok Perhatian Peran serta Kejujuran
1.
2.
3.
Pedoman penilaian afektif : 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor : 6
Kelas / Semester : XI / 2
Materi Pembelajaran : Koloid
Alokasi Waktu : 8 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 4 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)
3.10.Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya
4.10.Membuat larutan koloid
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.10.1. Membedakan sistem koloid dengan larutan dan suspensi
3.10.2. Mengidentifiksi dan mengelompokkan sifat-sifat koloid
3.10.3. Menghubungkan sistem koloid dengan sifat-sifatnya
3.10.4. Membedakan koloid liofob dan koloid liofil
3.10.5. Menjelaskan proses pembuatan koloid
3.10.6. Mendeskripsikan peranan koloid dalam kehidupan
4.10.1. Merancang, melakukan, dan menyimpulkan percobaan untuk membuat sistem koloid
4.10.2. Menyajikan hasil percobaan untuk membuat sistem koloid dalam bentuk laporan
tertulis
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam
mengkaji sistem koloid
2. Siswa dapat menunjukkan semangat gemar membaca dengan mencari sumber
informasi lain untuk memperoleh informasi tambahan tentang sistem koloid
3. Siswa dapat berperilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja sama, dan
pro-aktif dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.
Kognitif
1. Siswa dapat membedakan sistem koloid dengan larutan dan suspensi
2. Siswa dapat mengidentifiksi dan mengelompokkan sifat-sifat koloid
3. Siswa dapat menghubungkan sistem koloid dengan sifat-sifatnya
4. Siswa dapat membedakan koloid liofob dan koloid liofil
5. Siswa dapat menjelaskan proses pembuatan koloid
6. Siswa dapat mendeskripsikan peranan koloid dalam kehidupan
Psikomotorik
1. Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan percobaan untuk membuat
sistem koloid
2. Siswa dapat menyajikan hasil percobaan untuk membuat sistem koloid dalam bentuk
laporan tertulis
D. Materi Pembelajaran
Materi fakta
Jenis-jenis koloid
Materi konsep
1. Koloid
2. Larutan
3. Suspensi
Materi prinsip
1. Sifat-sifat koloid
2. Kestabilan koloid
Materi prosedur
Prosedur percobaan untuk membuat sistem koloid
E. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif
2. Praktikum
3. Demonstrasi
4. Diskusi kelompok
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 5
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang koloid.
 Memotivasi: Guru mengajukan pertanyaan seperti, “Apa yang terjadi jika
kalian mendiamkan santan atau susu?”
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai koloid.
 Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai koloid. (secara cermat,
teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya mengenai koloid.
 Elaborasi: Siswa secara berkelompok berdiskusi mengenai klasifikasi koloid.
 Diskusi kelas mengenai hasil diskusi kelompok
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi
kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang sistem koloid.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan sistem koloid.
 Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat tabel pengkasifikasian
macam-macam koloid dalam kehidupan sehari-hari.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Sifat-sifat koloid.
2. Pertemuan ke- 2
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang kelarutan.
 Memotivasi: Guru mengajukan pertanyaan, seperti “Pernahkah kalian
memperhatikan sorot lampu mobil saat malam hari?”.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Guru melakukan demonstrasi sifat-sifat koloid seperti menyorotkan sinar
senter pada segelas susu.
 Siswa secara individu mengamati dan menganalisis sifat koloid berdasarkan
pengamatan terhadap demonstrasi yang dilakukan. (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya mengenai sifat koloid berdasarkan pengamatan terhadap
demonstrasi yang dilakukan.
 Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan
berdiskusi mengenai sifat-sifat koloid lainnya berdasarkan pengamatan
terhadap contoh-contoh koloid dalam kehidupan.
 Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi
kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang sifat-sifat koloid.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan sifat-sifat koloid.
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku paket.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Kestabilan koloid.
3. Pertemuan ke- 3
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang kestabilan koloid.
 Memotivasi: Guru mengajukan pertanyaan, seperti “Bagaimana peran sabun
dalam membersihkan piring kotor.”
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai kestabilan koloid.
 Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai kestabilan koloid (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya mengenai kestabilan koloid.
 Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan
berdiskusi mengenai koloid liofil dan koloid liofob.
 Diskusi kelas mengenai hasil diskusi kelompok.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi
kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang kestabilan koloid.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan kestabilan koloid.
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku paket.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Percobaan pembuatan koloid
4. Pertemuan ke- 4
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang pembuatan koloid.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa terdapat dua cara untuk membuat
koloid, yaitu dispersi dan kondensasi.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Siswa didudukkan secara berkelompok untuk melakukan percobaan
pembuatan koloid.
 Guru mengajak siswa untuk merancang dan membuat hipotesis percobaan
pembuatan koloid sesuai dengan lembar kerja.
 Siswa secara berkelompok merancang dan membuat hipotesis percobaan
pembuatan koloid sesuai dengan lembar kerja (secara cermat, teliti, sebagai
ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan pembuatan
koloid sesuai dengan lembar kerja.
 Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan
untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang pembuatan koloid.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan pembuatan koloid.
 Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan praktikum
pembuatan koloid.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Senyawa karbon.
G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat
1. Sumber belajar
Buku teks Kimia Dasar Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Kurikulum 2013,
Erlangga
2. Bahan ajar
Bahan presentasi, lembar kerja praktikum
3. Alat
a. Komputer/LCD, VCD/CD player
b. Peralatan percobaan dan demonstrasi.
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal :
 Jelaskan fungsi koloid pelindung dan bagaimana cara kerjanya
 Bagaimanakah cara pembuatan sol logam? Jelaskan
 Jelaskan cara kerja alat Cottrell
 Apa sajakah yang dapat dilakukan untuk pengolahan air bersih?
 Jelaskan proses koagulasi pada pengolahan lateks.
2. Psikomotorik
a. Unjuk kerja dalam praktikum.
b. Laporan tertulis praktikum.
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar, diskusi kelompok, dan praktikum di
laboratorium.
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 1
Indikator :
Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan
pembuatan koloid.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Pembuatan koloid
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai
Skor Nilai
Kesesuaian
pelaksanaan dengan
cara kerja
Inisiatif dalam
bekerja
Kontribusi
dalam teman
kelompok
Hasil
laporan
tertulis
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN AFEKTIF
N
o.
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai Jumlah
skor
Kriteria
Kerjasama dalam kelompok Perhatian Peran serta Kejujuran
1.
2.
3.
Pedoman penilaian afektif : 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor : 7
Kelas / Semester : XI / 2
Materi Pembelajaran : Senyawa karbon
Alokasi Waktu : 12 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 6 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)
3.11. Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan kegunaan senyawa karbon (halo alkana,
alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat)
4.11. Mengklasifikasi berbagai senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana,
alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) berdasarkan sifat-sifatnya
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.11.1. Menyebutkan contoh senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal,
alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) dalam kehidupan sehari- hari
3.11.2. Mengklasifikasikan senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal,
alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) berdasarkan gugus fungsinya
3.11.3. Memahami tata nama senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal,
alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat)
3.11.4. Menganalisis sifat-sifat senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana,
alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat)
3.11.5. Menyebutkan kegunaan senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana,
alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) dalam kehidupan sehari-hari
4.11.1. Mengklasifikasi berbagai senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana,
alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) berdasarkan sifat-sifatnya
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa senyawa karbon sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
2. Siswa dapat menunjukkan usah yang keras untuk memperoleh informasi tentang
senyawa karbon.
Kognitif
1. Siswa dapat menyebutkan contoh senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi
alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) dalam kehidupan sehari-
hari
2. Siswa dapat memahami tata nama senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi
alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat)
3. Siswa dapat menganalisis sifat-sifat senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi
alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat)
4. Siswa dapat menyebutkan kegunaan senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi
alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) dalam kehidupan sehari-
hari
Psikomotorik
1. Siswa dapat mengklasifikasikan senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana,
alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) berdasarkan gugus fungsinya
2. Siswa dapat mengklasifikasi berbagai senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi
alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) berdasarkan sifat-sifatnya
3. Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan uji urine
D. Materi Pembelajaran
Materi fakta
1. Senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam
alkanoat, dan alkil alkanoat)
2. Sifat-sifat fisik dan kimia senyawa karbon
3. Senyawa karbon dalam kehidupan sehari-hari
Materi konsep
Isomer
Materi prinsip
Reaksi senyawa karbon
Materi prosedur
1. Prosedur percobaan uji urine
2. Tata nama senyawa karbon
E. Metode Pembelajaran
1. Praktikum
2. Ceramah interaktif
3. Observasi
4. Diskusi kelompok
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang senyawa karbon.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa senyawa karbon memiliki peran yang
sangat besar dalam kehidupan sehari-hari
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai gugus fungsi
senyawa karbon.
 Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai gugus fungsi senyawa
karbon (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya.
 Elaborasi: Siswa secara individual mengembangkan pemahamannya dengan
mengerjakan latihan soal mengenai pengelompokan senyawa karbon
berdasarkan gugus fungsi.
 Diskusi kelas tentang jawaban latihan soal.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan mengenai gugus fungsi
senyawa karbon.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan gugus fungsi senyawa
karbon.
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Tata nama senyawa karbon
2. Pertemuan ke- 2
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang penamaan senyawa
karbon.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa sama halnya dengan senyawa
hidrokarbon, senyawa karbon juga terdapat dalam variasi dan jumlah yang
sangat banyak. Sehingga diperlukan adanya suatu aturan penamaan senyawa
agar kita dapat membedakan senyawa yang satu dengan lainnya.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Guru menjelaskan aturan tata nama senyawa karbon (halo alkana, alkanol,
alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat).
 Siswa secara individu memperhatikan penjelasan guru (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengerjakan contoh soal
penamaan senyawa karbon.
 Elaborasi: Siswa secara individual mengembangkan pemahamannya dengan
mengerjakan soal-soal tata nama di buku teks.
 Diskusi kelas tentang jawaban latihan soal.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi untuk menjadi
kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang tata nama senyawa
karbon.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan tata nama senyawa
karbon.
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Keisomeran senyawa karbon
3. Pertemuan ke- 3
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang keisomeran senyawa
karbon.
 Memotivasi: Guru mengingatkan kembali mengenai materi isomer pada bab I
dan memaparkan bahwa dua senyawa yang memiliki rumus struktur dan
rumus molekul sama dapat memiliki sifat yang berbeda. Hal ini dikarenakan
kedua senyawa tersebut merupakan senyawa yang berbeda dan saling
berisomer.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai keisomeran senyawa
karbon.
 Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai keisomeran senyawa
karbon (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisisnya.
 Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisisnya dan
berdiskusi mengenai isomer keisomeran ruan (isomer geometri dan isomer
optis).
 Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan keisomeran senyawa
karbon.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan keisomeran senyawa
karbon.
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Sifat-sifat senyawa karbon
4. Pertemuan ke- 4
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang sifat-sifat senyawa
karbon.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa setiap gugus fungsi memiliki sifat
yang berbeda-beda.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Guru mengajak siswa untuk menganalisis sifat-sifat dari senyawa yang
disebutkan (aseton (pembersih kuteks), etanol (pembersih luka), dan asam
kaproat (bau pada kambing)).
 Siswa secara individu menganalisis sifat-sifat dari senyawa yang disebutkan
(secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya.
 Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan
berdiskusi tentang sifat-sifat senyawa karbon.
 Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang sifat-sifat senyawa
karbon.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan sifat-sifat senyawa
karbon.
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Reaksi-reaksi senyawa karbon
5. Pertemuan ke- 5
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang reaksi-reaksi senyawa
karbon.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa untuk membedakan senyawa karbon
yang satu dengan lainnya dapat dilihat dari reaksi-reaksi senyawa karbon
tersebut.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai reaksi-reaksi
senyawa karbon.
 Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai reaksi-reaksi senyawa
karbon (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya.
 Elaborasi: Siswa secara individual mengembangkan pemahamannya dan
berlatih mengerjakan soal-soal buku teks yang berkaitan dengan reaksi-reaksi
senyawa karbon.
 Diskusi kelas tentang jawaban latihan soal.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi untuk menjadi
kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang reaksi-reaksi
senyawa karbon.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan reaksi-reaksi senyawa
karbon.
 Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat peta konsep mengenai
senyawa karbon.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Uji urine
6. Pertemuan ke- 6
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang manfaat senyawa
karbon.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa dalam kedokteran, pemahaman
reaksi-reaksi senyawa karbon sangatlah penting. Salah saturnya adalah dalam
RPP Kimia Hidrokarbon
RPP Kimia Hidrokarbon
RPP Kimia Hidrokarbon
RPP Kimia Hidrokarbon
RPP Kimia Hidrokarbon
RPP Kimia Hidrokarbon
RPP Kimia Hidrokarbon
RPP Kimia Hidrokarbon
RPP Kimia Hidrokarbon
RPP Kimia Hidrokarbon
RPP Kimia Hidrokarbon
RPP Kimia Hidrokarbon
RPP Kimia Hidrokarbon
RPP Kimia Hidrokarbon
RPP Kimia Hidrokarbon
RPP Kimia Hidrokarbon

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan Penyangga
LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan PenyanggaLKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan Penyangga
LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan PenyanggaNurmalitaFatimah1
 
Polimer (Pengembangan Pembelajaran HOTS: RPP, LKS)
Polimer (Pengembangan Pembelajaran HOTS: RPP, LKS)Polimer (Pengembangan Pembelajaran HOTS: RPP, LKS)
Polimer (Pengembangan Pembelajaran HOTS: RPP, LKS)dasi anto
 
RPP KURIKULUM 2013 : KIMIA X BAB PENDAHULUAN
RPP KURIKULUM 2013 : KIMIA X BAB PENDAHULUANRPP KURIKULUM 2013 : KIMIA X BAB PENDAHULUAN
RPP KURIKULUM 2013 : KIMIA X BAB PENDAHULUANFauziahHarsyah
 
Lkpd 1 kekhasan atom karbon-kunci-jawaban
Lkpd 1 kekhasan atom karbon-kunci-jawabanLkpd 1 kekhasan atom karbon-kunci-jawaban
Lkpd 1 kekhasan atom karbon-kunci-jawabanRahmi Murdani
 
rpp kimia kelas x bab 2 struktur atom
rpp kimia kelas x bab 2 struktur atomrpp kimia kelas x bab 2 struktur atom
rpp kimia kelas x bab 2 struktur atommegalestarieffendi
 
Rpp (reaksi redoks) revisi
Rpp (reaksi redoks) revisiRpp (reaksi redoks) revisi
Rpp (reaksi redoks) revisiLinda Rosita
 
TES DIAGNOSTIK KOGNITIF EKOSISTEM DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN (LENGKAP) NEW 1.doc
TES DIAGNOSTIK KOGNITIF EKOSISTEM DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN (LENGKAP) NEW 1.docTES DIAGNOSTIK KOGNITIF EKOSISTEM DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN (LENGKAP) NEW 1.doc
TES DIAGNOSTIK KOGNITIF EKOSISTEM DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN (LENGKAP) NEW 1.docahmad949194
 
Kimia anorganik 2 unsur transisi golongan viii b
Kimia anorganik 2 unsur transisi golongan viii bKimia anorganik 2 unsur transisi golongan viii b
Kimia anorganik 2 unsur transisi golongan viii bMuhammad Rasyidi
 
Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur Atom
Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur AtomModul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur Atom
Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur AtomDiva Pendidikan
 
Latihan soal uh termokimia
Latihan soal uh termokimiaLatihan soal uh termokimia
Latihan soal uh termokimiadasi anto
 
RPP ikatan kovalen berdiferensiasi.docx
RPP ikatan kovalen berdiferensiasi.docxRPP ikatan kovalen berdiferensiasi.docx
RPP ikatan kovalen berdiferensiasi.docxNurulKurniatiRahayu1
 

Was ist angesagt? (20)

LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan Penyangga
LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan PenyanggaLKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan Penyangga
LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan Penyangga
 
Rpp laju reaksi
Rpp laju reaksiRpp laju reaksi
Rpp laju reaksi
 
Polimer (Pengembangan Pembelajaran HOTS: RPP, LKS)
Polimer (Pengembangan Pembelajaran HOTS: RPP, LKS)Polimer (Pengembangan Pembelajaran HOTS: RPP, LKS)
Polimer (Pengembangan Pembelajaran HOTS: RPP, LKS)
 
RPP KURIKULUM 2013 : KIMIA X BAB PENDAHULUAN
RPP KURIKULUM 2013 : KIMIA X BAB PENDAHULUANRPP KURIKULUM 2013 : KIMIA X BAB PENDAHULUAN
RPP KURIKULUM 2013 : KIMIA X BAB PENDAHULUAN
 
Lks laju reaksi
Lks laju reaksiLks laju reaksi
Lks laju reaksi
 
Lkpd 1 kekhasan atom karbon-kunci-jawaban
Lkpd 1 kekhasan atom karbon-kunci-jawabanLkpd 1 kekhasan atom karbon-kunci-jawaban
Lkpd 1 kekhasan atom karbon-kunci-jawaban
 
Polimer
PolimerPolimer
Polimer
 
rpp kimia kelas x bab 2 struktur atom
rpp kimia kelas x bab 2 struktur atomrpp kimia kelas x bab 2 struktur atom
rpp kimia kelas x bab 2 struktur atom
 
ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimia
 
Rpp (reaksi redoks) revisi
Rpp (reaksi redoks) revisiRpp (reaksi redoks) revisi
Rpp (reaksi redoks) revisi
 
TES DIAGNOSTIK KOGNITIF EKOSISTEM DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN (LENGKAP) NEW 1.doc
TES DIAGNOSTIK KOGNITIF EKOSISTEM DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN (LENGKAP) NEW 1.docTES DIAGNOSTIK KOGNITIF EKOSISTEM DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN (LENGKAP) NEW 1.doc
TES DIAGNOSTIK KOGNITIF EKOSISTEM DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN (LENGKAP) NEW 1.doc
 
Kimia anorganik 2 unsur transisi golongan viii b
Kimia anorganik 2 unsur transisi golongan viii bKimia anorganik 2 unsur transisi golongan viii b
Kimia anorganik 2 unsur transisi golongan viii b
 
Rpp hidrokarbon & minyak bumi
Rpp hidrokarbon & minyak bumiRpp hidrokarbon & minyak bumi
Rpp hidrokarbon & minyak bumi
 
Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur Atom
Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur AtomModul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur Atom
Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur Atom
 
Lks termokimia
Lks termokimiaLks termokimia
Lks termokimia
 
Latihan soal uh termokimia
Latihan soal uh termokimiaLatihan soal uh termokimia
Latihan soal uh termokimia
 
Asessment, Pembuatan Soal
Asessment, Pembuatan SoalAsessment, Pembuatan Soal
Asessment, Pembuatan Soal
 
RPP ikatan kovalen berdiferensiasi.docx
RPP ikatan kovalen berdiferensiasi.docxRPP ikatan kovalen berdiferensiasi.docx
RPP ikatan kovalen berdiferensiasi.docx
 
Polimer
PolimerPolimer
Polimer
 
Hukum Hukum Dasar Kimia PPT
Hukum Hukum Dasar Kimia PPTHukum Hukum Dasar Kimia PPT
Hukum Hukum Dasar Kimia PPT
 

Andere mochten auch

RPP Kimia (TKR) X SMK Kelas X
RPP Kimia (TKR) X SMK Kelas XRPP Kimia (TKR) X SMK Kelas X
RPP Kimia (TKR) X SMK Kelas XDiva Pendidikan
 
Rpp kimia smk
Rpp kimia smkRpp kimia smk
Rpp kimia smkolipolin
 
Rpp kimia berkarakter smk kelas x
Rpp kimia berkarakter smk kelas xRpp kimia berkarakter smk kelas x
Rpp kimia berkarakter smk kelas xEKO SUPRIYADI
 
RPP KIMIA X Kurikulum 2013 kd 3.2
RPP KIMIA X Kurikulum 2013 kd 3.2RPP KIMIA X Kurikulum 2013 kd 3.2
RPP KIMIA X Kurikulum 2013 kd 3.2yasirmaster web.id
 
Soal kimia-x-dan-kunci-jawaban
Soal kimia-x-dan-kunci-jawabanSoal kimia-x-dan-kunci-jawaban
Soal kimia-x-dan-kunci-jawabanCak Is
 
3 silabus fisika tik smk klas x 5juli2013
3 silabus fisika tik smk klas x 5juli20133 silabus fisika tik smk klas x 5juli2013
3 silabus fisika tik smk klas x 5juli2013Adie AsSundawie
 
Ktsp rpp kesetimbangan kimia
Ktsp rpp kesetimbangan kimiaKtsp rpp kesetimbangan kimia
Ktsp rpp kesetimbangan kimiaYusi Rahmah
 
Modul polimer kelas xii sma bss malang
Modul polimer kelas xii sma bss malangModul polimer kelas xii sma bss malang
Modul polimer kelas xii sma bss malangdasi anto
 
Kartu soal essay & ganda 2010
Kartu soal essay & ganda 2010Kartu soal essay & ganda 2010
Kartu soal essay & ganda 2010EKO SUPRIYADI
 
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan NutrisiKonsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisipjj_kemenkes
 
rpp k13 faktor - faktor yang mempengaruhi laju reaksi
rpp k13 faktor - faktor yang mempengaruhi laju reaksirpp k13 faktor - faktor yang mempengaruhi laju reaksi
rpp k13 faktor - faktor yang mempengaruhi laju reaksimawaddati
 

Andere mochten auch (20)

RPP Kimia (TKR) X SMK Kelas X
RPP Kimia (TKR) X SMK Kelas XRPP Kimia (TKR) X SMK Kelas X
RPP Kimia (TKR) X SMK Kelas X
 
Rpp kimia smk
Rpp kimia smkRpp kimia smk
Rpp kimia smk
 
RPP SMK KIMIA (TKR) XI
RPP SMK KIMIA (TKR)  XIRPP SMK KIMIA (TKR)  XI
RPP SMK KIMIA (TKR) XI
 
Rpp kimia berkarakter smk kelas x
Rpp kimia berkarakter smk kelas xRpp kimia berkarakter smk kelas x
Rpp kimia berkarakter smk kelas x
 
RPP
RPPRPP
RPP
 
RPP KIMIA X Kurikulum 2013 kd 3.2
RPP KIMIA X Kurikulum 2013 kd 3.2RPP KIMIA X Kurikulum 2013 kd 3.2
RPP KIMIA X Kurikulum 2013 kd 3.2
 
Soal kimia-x-dan-kunci-jawaban
Soal kimia-x-dan-kunci-jawabanSoal kimia-x-dan-kunci-jawaban
Soal kimia-x-dan-kunci-jawaban
 
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xiRpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
 
Rpp inkuiri
Rpp inkuiriRpp inkuiri
Rpp inkuiri
 
3 silabus fisika tik smk klas x 5juli2013
3 silabus fisika tik smk klas x 5juli20133 silabus fisika tik smk klas x 5juli2013
3 silabus fisika tik smk klas x 5juli2013
 
Ktsp rpp kesetimbangan kimia
Ktsp rpp kesetimbangan kimiaKtsp rpp kesetimbangan kimia
Ktsp rpp kesetimbangan kimia
 
Modul polimer kelas xii sma bss malang
Modul polimer kelas xii sma bss malangModul polimer kelas xii sma bss malang
Modul polimer kelas xii sma bss malang
 
Ikatan kimia itp unhas klp.8 nn
Ikatan kimia itp unhas klp.8 nnIkatan kimia itp unhas klp.8 nn
Ikatan kimia itp unhas klp.8 nn
 
Rpp
RppRpp
Rpp
 
Kartu soal essay & ganda 2010
Kartu soal essay & ganda 2010Kartu soal essay & ganda 2010
Kartu soal essay & ganda 2010
 
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan NutrisiKonsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
 
Ppt hidrokarbon
Ppt hidrokarbonPpt hidrokarbon
Ppt hidrokarbon
 
rpp k13 faktor - faktor yang mempengaruhi laju reaksi
rpp k13 faktor - faktor yang mempengaruhi laju reaksirpp k13 faktor - faktor yang mempengaruhi laju reaksi
rpp k13 faktor - faktor yang mempengaruhi laju reaksi
 
POS UN TAHUN 2015
POS UN TAHUN 2015POS UN TAHUN 2015
POS UN TAHUN 2015
 
Kimia x sem 1
Kimia x sem 1Kimia x sem 1
Kimia x sem 1
 

Ähnlich wie RPP Kimia Hidrokarbon

Kurikulum 2013 Senyawa Hidrokarbon
Kurikulum 2013 Senyawa HidrokarbonKurikulum 2013 Senyawa Hidrokarbon
Kurikulum 2013 Senyawa Hidrokarbonhusnauun
 
Modul hidrokarbon
Modul hidrokarbon Modul hidrokarbon
Modul hidrokarbon dasi anto
 
LAMPIRAN RPP untuk refrensi pembelajaran di sekolah
LAMPIRAN RPP untuk refrensi pembelajaran di sekolahLAMPIRAN RPP untuk refrensi pembelajaran di sekolah
LAMPIRAN RPP untuk refrensi pembelajaran di sekolahSusiLestari35
 
Rpp revisi 2017 kimia kelas 11 sma
Rpp revisi 2017 kimia kelas 11 smaRpp revisi 2017 kimia kelas 11 sma
Rpp revisi 2017 kimia kelas 11 smaDiva Pendidikan
 
centralpendidikan.com RPP I Kimia Kelas 11 SEM 1 (1).docx
centralpendidikan.com RPP I Kimia Kelas 11 SEM 1 (1).docxcentralpendidikan.com RPP I Kimia Kelas 11 SEM 1 (1).docx
centralpendidikan.com RPP I Kimia Kelas 11 SEM 1 (1).docxhermanfarid
 
Silabus Kimia Kurikulum 2013 kelas XI SMA
Silabus Kimia Kurikulum 2013 kelas XI SMASilabus Kimia Kurikulum 2013 kelas XI SMA
Silabus Kimia Kurikulum 2013 kelas XI SMAyunita97544748
 
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahun
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahunSilabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahun
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahunNesfi Vayuni
 
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahun
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahunSilabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahun
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahunQaiffa Greenpinkk
 
RPP kimia 11 revisi 2017
RPP kimia 11 revisi 2017RPP kimia 11 revisi 2017
RPP kimia 11 revisi 2017miftah1984
 
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahun
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahunSilabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahun
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahunSiti Mari'ah
 
11. Silabus Kimia Kelas XII MIPA oleh VeraMustika,S.Si.docx
11. Silabus Kimia Kelas XII MIPA oleh VeraMustika,S.Si.docx11. Silabus Kimia Kelas XII MIPA oleh VeraMustika,S.Si.docx
11. Silabus Kimia Kelas XII MIPA oleh VeraMustika,S.Si.docxveramustika47
 
Rpp tata nama dan rumus kimia
Rpp tata nama dan rumus kimiaRpp tata nama dan rumus kimia
Rpp tata nama dan rumus kimiaolanascorepta
 
rpp revisi 2016 kimia xi rpp diva pendidikan
rpp revisi 2016 kimia xi   rpp diva pendidikanrpp revisi 2016 kimia xi   rpp diva pendidikan
rpp revisi 2016 kimia xi rpp diva pendidikanDiva Pendidikan
 
MATERI KIMIA KLS 11 SMT 1.pdf 222222222222222222222222222222
MATERI KIMIA KLS 11 SMT 1.pdf 222222222222222222222222222222MATERI KIMIA KLS 11 SMT 1.pdf 222222222222222222222222222222
MATERI KIMIA KLS 11 SMT 1.pdf 222222222222222222222222222222MuhammadAlharis
 

Ähnlich wie RPP Kimia Hidrokarbon (20)

Kurikulum 2013 Senyawa Hidrokarbon
Kurikulum 2013 Senyawa HidrokarbonKurikulum 2013 Senyawa Hidrokarbon
Kurikulum 2013 Senyawa Hidrokarbon
 
Modul hidrokarbon
Modul hidrokarbon Modul hidrokarbon
Modul hidrokarbon
 
LAMPIRAN RPP untuk refrensi pembelajaran di sekolah
LAMPIRAN RPP untuk refrensi pembelajaran di sekolahLAMPIRAN RPP untuk refrensi pembelajaran di sekolah
LAMPIRAN RPP untuk refrensi pembelajaran di sekolah
 
5. Silabus 2022-2023 ok.docx
5. Silabus 2022-2023 ok.docx5. Silabus 2022-2023 ok.docx
5. Silabus 2022-2023 ok.docx
 
Rpp revisi 2017 kimia kelas 11 sma
Rpp revisi 2017 kimia kelas 11 smaRpp revisi 2017 kimia kelas 11 sma
Rpp revisi 2017 kimia kelas 11 sma
 
centralpendidikan.com RPP I Kimia Kelas 11 SEM 1 (1).docx
centralpendidikan.com RPP I Kimia Kelas 11 SEM 1 (1).docxcentralpendidikan.com RPP I Kimia Kelas 11 SEM 1 (1).docx
centralpendidikan.com RPP I Kimia Kelas 11 SEM 1 (1).docx
 
Silabus Kimia Kurikulum 2013 kelas XI SMA
Silabus Kimia Kurikulum 2013 kelas XI SMASilabus Kimia Kurikulum 2013 kelas XI SMA
Silabus Kimia Kurikulum 2013 kelas XI SMA
 
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahun
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahunSilabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahun
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahun
 
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahun
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahunSilabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahun
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahun
 
RPP kimia 11 revisi 2017
RPP kimia 11 revisi 2017RPP kimia 11 revisi 2017
RPP kimia 11 revisi 2017
 
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahun
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahunSilabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahun
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahun
 
Lampiran 2
Lampiran 2Lampiran 2
Lampiran 2
 
RPP SMA Kimia Kelas XI
RPP SMA Kimia Kelas XIRPP SMA Kimia Kelas XI
RPP SMA Kimia Kelas XI
 
Silabus
SilabusSilabus
Silabus
 
11. Silabus Kimia Kelas XII MIPA oleh VeraMustika,S.Si.docx
11. Silabus Kimia Kelas XII MIPA oleh VeraMustika,S.Si.docx11. Silabus Kimia Kelas XII MIPA oleh VeraMustika,S.Si.docx
11. Silabus Kimia Kelas XII MIPA oleh VeraMustika,S.Si.docx
 
Rpp tata nama dan rumus kimia
Rpp tata nama dan rumus kimiaRpp tata nama dan rumus kimia
Rpp tata nama dan rumus kimia
 
Rpp kimia x smk
Rpp kimia x smkRpp kimia x smk
Rpp kimia x smk
 
rpp revisi 2016 kimia xi rpp diva pendidikan
rpp revisi 2016 kimia xi   rpp diva pendidikanrpp revisi 2016 kimia xi   rpp diva pendidikan
rpp revisi 2016 kimia xi rpp diva pendidikan
 
MATERI KIMIA KLS 11 SMT 1.pdf 222222222222222222222222222222
MATERI KIMIA KLS 11 SMT 1.pdf 222222222222222222222222222222MATERI KIMIA KLS 11 SMT 1.pdf 222222222222222222222222222222
MATERI KIMIA KLS 11 SMT 1.pdf 222222222222222222222222222222
 
Silabus kimia kelas xi
Silabus kimia kelas xiSilabus kimia kelas xi
Silabus kimia kelas xi
 

Mehr von eli priyatna laidan

Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1eli priyatna laidan
 
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)eli priyatna laidan
 
Soal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikSoal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikeli priyatna laidan
 
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017eli priyatna laidan
 
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2eli priyatna laidan
 

Mehr von eli priyatna laidan (20)

Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
 
Soal utn plus kunci gurusd.net
Soal utn plus kunci gurusd.netSoal utn plus kunci gurusd.net
Soal utn plus kunci gurusd.net
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1
 
Soal up akmal
Soal up akmalSoal up akmal
Soal up akmal
 
Soal tkp serta kunci jawabannya
Soal tkp serta kunci jawabannyaSoal tkp serta kunci jawabannya
Soal tkp serta kunci jawabannya
 
Soal tes wawasan kebangsaan
Soal tes wawasan kebangsaanSoal tes wawasan kebangsaan
Soal tes wawasan kebangsaan
 
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
 
Soal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikSoal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didik
 
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
 
Rekap soal kompetensi pedagogi
Rekap soal kompetensi pedagogiRekap soal kompetensi pedagogi
Rekap soal kompetensi pedagogi
 
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
 
Bank soal ppg
Bank soal ppgBank soal ppg
Bank soal ppg
 
Soal cpns-paket-17
Soal cpns-paket-17Soal cpns-paket-17
Soal cpns-paket-17
 
Soal cpns-paket-14
Soal cpns-paket-14Soal cpns-paket-14
Soal cpns-paket-14
 
Soal cpns-paket-13
Soal cpns-paket-13Soal cpns-paket-13
Soal cpns-paket-13
 
Soal cpns-paket-12
Soal cpns-paket-12Soal cpns-paket-12
Soal cpns-paket-12
 

Kürzlich hochgeladen

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 

Kürzlich hochgeladen (20)

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 

RPP Kimia Hidrokarbon

  • 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelaksanaan pembelajaran kimia selama dua semester atau satu tahun dirinci menjadi 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai berikut. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nomor : 1 Kelas / Semester : XI / 1 Materi Pembelajaran : Hidrokarbon dan Minyak Bumi Alokasi Waktu : 12 X 45 menit Jumlah Pertemuan : 6 kali A. Kompetensi Dasar (KD) 3.1. Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya 3.2. Memahami proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya 3.3. Memahami dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan serta cara mengatasinya 4.1. Mengklasifikasi senyawa hidrokarbon berdasarkan struktur, sifat senyawa, dan kekhasan atom karbon 4.2. Membuktikan proses pembentukan dan pemisahan fraksi-fraksi minyak 4.3. Menyusun rencana penyehatan lingkungan akibat pembakaran senyawa B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 3.1.1. Menyebutkan sumber senyawa karbon dan hidrokarbon dalam kehidupan sehari- hari 3.1.2. Mengidentifikasi atom C dan H pada senyawa hidrokarbon berdasarkan hasil pengamatan 3.1.3. Menganalisis kekhasan atom karbon 3.1.4. Menganalisis jenis atom C berdasarkan jumlah atom C yang terikat dari rantai atom karbon (atom C primer, sekunder, tersier, dan kuarterner)
  • 2. 3.1.5. Mengemukakan pengertian isomer (isomer rangka, posisi, fungsi, geometri) 3.1.6. Mengklasifikasikan alkana, alkena, dan alkuna berdasarkan rumus strukturnya 3.2.1. Menganalisis proses penyulingan bertingkat sebagai proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaannya 3.2.2. Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktan 3.2.3. Menyusun gagasan tentang bahan bakar alternatif selain dari minyak bumi dan gas alam 3.3.1. Menganalisis dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan 3.3.2. Menyusun gagasan tentang cara mengatasi dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan 4.1.1. Menentukan rumus umum alkana, alkena, dan alkuna berdasarkan analisis rumus strukturnya 4.1.2. Menuliskan nama senyawa alkana, alkena, dan alkuna menurut aturan IUPAC 4.1.3. Membuat struktur senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna) menggunakan molymod 4.1.4. Memprediksi isomer dari suatu senyawa hidrokarbon 4.1.5. Menganalisis reaksi yang terjadi pada senyawa hidrokarbon 4.1.6. Mengaitkan rumus struktur alkana, alkena, dan alkuna dengan sifat fisiknya 4.2.1. Menyimpulkan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaannya 4.2.2. Mempresentasikan gagasan tentang bahan bakar alternatif selain dari minyak bumi dan gas alam 4.3.1. Menyimpulkan dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan 4.3.2. Mempresentasikan gagasan tentang cara mengatasi dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan
  • 3. C. Tujuan Pembelajaran Afektif 1. Siswa dapat mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa minyak bumi sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. 2. Siswa dapat menunjukkan usaha yang keras untuk memperoleh informasi tentang hidrokarbon dan minyak bumi. 3. Siswa dapat berperilaku menjaga lingkungan dan hemat dalam memanfaatkan hasil pengolahan minyak bumi Kognitif 1. Siswa dapat menyebutkan sumber senyawa karbon dan hidrokarbon dalam kehidupan sehari- hari 2. Siswa dapat mengidentifikasi atom C dan H pada senyawa hidrokarbon berdasarkan hasil pengamatan 3. Siswa dapat menganalisis kekhasan atom karbon 4. Siswa dapat menganalisis jenis atom C berdasarkan jumlah atom C yang terikat dari rantai atom karbon (atom C primer, sekunder, tersier, dan kuarterner) 5. Siswa dapat mengemukakan pengertian isomer (isomer rangka, posisi, fungsi, geometri) 6. Siswa dapat mengklasifikasikan alkana, alkena, dan alkuna berdasarkan rumus strukturnya 7. Siswa dapat menganalisis proses penyulingan bertingkat sebagai proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaannya 8. Siswa dapat membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya 9. Siswa dapat menyusun gagasan tentang bahan bakar alternatif selain dari minyak bumi dan gas alam 10. Siswa dapat menganalisis dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan 11. Siswa dapat menyusun gagasan tentang cara mengatasi dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan Psikomotorik
  • 4. 1. Siswa dapat menentukan rumus umum alkana, alkena, dan alkuna berdasarkan analisis rumus strukturnya 2. Siswa dapat menuliskan nama senyawa alkana, alkena, dan alkuna menurut aturan IUPAC 3. Siswa dapat memprediksi isomer dari suatu senyawa hidrokarbon 4. Siswa dapat menganalisis reaksi yang terjadi pada senyawa hidrokarbon 5. Siswa dapat mengaitkan rumus struktur alkana, alkena, dan alkuna dengan sifat fisiknya 6. Siswa dapat menyimpulkan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaannya 7. Siswa dapat mempresentasikan gagasan tentang bahan bakar alternatif selain dari minyak bumi dan gas alam 8. Siswa dapat menyimpulkan dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan 9. Siswa dapat mempresentasikan gagasan tentang cara mengatasi dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan D. Materi Pembelajaran Materi fakta 1. Atom C primer, sekunder, tersier, dan kuarterner 2. Alkana, alkena, alkuna 3. Sifat-sifat fisik alkana, alkena dan alkuna 4. Senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari Materi konsep 1. Isomer 2. Mutu bensin 3. Reaksi senyawa hidrokarbon Materi prinsip 1. Kekhasan atom karbon 2. Teknik pemisahan minyak bumi 3. Dampak pembakaran bahan bakar dan cara mengatasinya
  • 5. Materi prosedur 1. Identifikasi atom C dan H pada senyawa hidrokarbon 2. Tata nama senyawa hidrokarbon E. Metode Pembelajaran 1. Praktikum 2. Ceramah interaktif 3. Observasi 4. Diskusi kelompok F. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan ke- 1 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang senyawa hidrokarbon.  Memotivasi: Guru memaparkan bahwa senyawa hidrokarbon sangat dekat dengan kita. Senyawa hidrokarbon banyak dimanfaatkan sebagai bahan bakar.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit)  Siswa didudukkan secara berkelompok untuk percobaan identifikasi atom C dan H pada senyawa karbon  Guru mengajak siswa untuk merancang dan melakukan percobaan identifikasi atom C dan H pada senyawa karbon, yaitu pada pemanasan gula yang sesuai dengan lembar kerja.  Siswa secara berkelompok merancang dan melakukan percobaan yang sesuai dengan lembar kerja (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu)
  • 6.  Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan identifikasi atom C dan H pada senyawa karbon yang sesuai dengan lembar kerja.  Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja.  Diskusi kelas tentang hasil percobaan.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang hasil percobaan identifikasi atom C dan H pada senyawa karbon.  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan percobaan identifikasi atom C dan H pada senyawa karbon.  Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan identifikasi atom C dan H pada senyawa karbon.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Kekhasan atom karbon 2. Pertemuan ke- 2 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang atom karbon.  Memotivasi: Guru memaparkan bahwa senyawa hidrokarbon terdapat dalam variasi dan jumlah yang sangat banyak. Hal tersebut tidak terlepas dari keistimewaan atom karbon.
  • 7.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit)  Guru mengajak siswa untuk menganalisis atom karbon dari data atom karbon dalam sistem periodik unsur.  Siswa secara individu menganalisis atom karbon dari data atom karbon dalam sistem periodik unsur (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).  Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya mengenai kekhasan atom karbon.  Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan berdiskusi tentang kedudukan atom karbon  Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang kekhasan atom karbon.  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan kekhasan atom karbon.  Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Struktur dan tata nama senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna) 3. Pertemuan ke- 3 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
  • 8.  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang alkana, alkena, dan alkuna.  Memotivasi: Guru memaparkan bahwa akibat kekhasan atom karbon, atom karbon dapat membentuk berbagai jenis senyawa hidrokarbon. Sehingga, jumlah senyawa hidrokarbon sangatlah banyak dan untuk membedakannya, tiap senyawa diberikan nama sesuai dengan yang ditetapkan oleh IUPAC.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit)  Guru menjelaskan aturan tata nama senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna.  Siswa secara individu memperhatikan penjelasan guru (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).  Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Siswa didudukkan secara berkelompok untuk membuat struktur senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna) menggunakan molymod.  Guru mengajak siswa untuk mengamati komponen molymod, misalnya, bulatan hitam mewakili atom C, bulatan putih mewakili atom H, dst.  Siswa secara berkelompok melakukan pengamatan terhadap komponen molymod (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).  Eksplorasi: Siswa secara berkelompok diminta untuk membentuk struktur senyawa hidrokarbon dengan menggunakan molymod.  Elaborasi: Siswa secara individual menggambarkan model molekul, menuliskan rumus struktur, dan mengelompokkannya kedalam alkana, alkena, atau alkuna dalam lembar kerja siswa.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
  • 9.  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang struktur dan tata nama senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna).  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan struktur dan tata nama senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna).  Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Isomer, sifat fisik, dan reaksi senyawa hidrokarbon 4. Pertemuan ke- 4 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang isomer.  Memotivasi: Guru memaparkan bahwa senyawa hidrokarbon yang memiliki rumus molekul sama, belum tentu merupakan senyawa yang sama.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit)  Guru mengajak siswa untuk mengamati rumus struktur senyawa n-butana dan 2-metil-propana.  Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap rumus struktur senyawa n-butana dan 2-metil-propana (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).  Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya.
  • 10.  Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan berdiskusi tentang sifat-sifat fisik dan reaksi senyawa hidrokarbon.  Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang isomer, sifat fisik, dan reaksi senyawa hidrokarbon.  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan isomer, sifat fisik, dan reaksi senyawa hidrokarbon.  Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat peta konsep mengenai alkana, alkena, dan alkuna.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Minyak bumi 5. Pertemuan ke- 5 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang minyak bumi.  Memotivasi: Guru memaparkan bahwa minyak bumi merupakan sumber utama dari senyawa hidrokarbon. Hasil pengolahan minyak bumi sebagian besar dimanfaatkan untuk bahan bakar, seperti bensin, LPG, dsb.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit)  Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar destilasi bertingkat minyak bumi.
  • 11.  Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap gambar destilasi bertingkat minyak bumi (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).  Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya.  Elaborasi: Siswa secara berpasangan berdiskusi tentang mutu bensin berdasarkan bilangan oktannya.  Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang minyak bumi.  Refleksi: Memberikan pertanyaan kepada siswa, hal-hal yang berkaitan dengan minyak bumi  Tindak lanjut: Penugasan diskusi kelompok mengenai energi alternatif dan portofolio berupa laporan tertulis energi alternatif yang telah didiskusikan.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Dampak pembakaran bahan bakar dan cara mengatasinya serta energi alternatif 6. Pertemuan ke- 6 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
  • 12.  Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang manfaat senyawa hidrokarbon.  Memotivasi: Guru memaparkan bahwa persediaan minyak bumi saat ini sudah mulai menipis sehingga sudah saatnya memikirkan energi alternatif selain minyak bumi.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit)  Guru mengajak siswa untuk menganalisis dampak pembakaran bahan bakar.  Siswa secara individu melakukan analisis terhadap dampak pembakaran bahan bakar (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).  Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya.  Elaborasi: Siswa secara berkelompok menyajikan laporan diskusi kelompok mengenai energi alternatif.  Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang dampak pembakaran bahan bakar dan cara mengatasinya serta energi alternatif.  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan dampak pembakaran bahan bakar dan cara mengatasinya serta energi alternatif.  Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Termokimia
  • 13. G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat 1. Sumber belajar a. Buku teks Kimia Dasar Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Kurikulum 2013, Erlangga b. Artikel tentang energi alternatif 2. Bahan ajar Bahan presentasi, lembar kerja percobaan dan kegiatan model molekul (molymod) 3. Alat a. Komputer/LCD, VCD/CD player b. Peralatan percobaan identifikasi atom C dan H dalam senyawa hidrokarbon c. Molymod H. Penilaian 1. Kognitif a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR) b. Ulangan harian Contoh soal :  Tuliskan struktur dan nama dari lima isomer heptena dengan rantai dengan rantai induk yang mengandung 5 atom karbon. Tentukan senyawa manakah yang mempunyai isomer geometri.  Suatu gas alam terdiri atas 80% metana, 10% etena, 5% propana, dan 5% gas yang tidak dapat terbakar. Hitunglah volume udaara (20% oksigen) yang diperlukan untuk pembakaran sempurna 10 liter sampel gas tersebut.  Tuliskan reaksi pembentukan polietena dari etena  Jelaskan mengapa asap buang kendaraan bermotor mengandung CO2, CO, oksida belerang, oksida nitrogen, dan partikel timah hitam  Jelaskan dengan singkat apa yang dimaksud dengan : a. Efek rumah kaca b. Pemanasan global c. Hujan asam d. Pengubah katalitik
  • 14. 2. Psikomotorik a. Percobaan identifikasi atom C dan H dalam senyawa karbon b. Pembuatan peta konsep alkana, alkena, dan alkuna c. Keterampilan membentuk struktur senyawa hidrokarbon dengan molymod d. Laporan tertulis hasil diskusi kelompok mengenai energi alternatif 3. Afektif Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan diskusi kelompok INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 1 Indikator : Siswa dapat mengidentifikasi atom C dan H pada senyawa karbon berdasarkan hasil pengamatan. Aspek penilaian : Psikomotorik Judul kegiatan : Identifikasi atom C dan H pada senyawa karbon Tanggal Penilaian : Kelas : No Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Nilai Kesesuaian pelaksanaan dengan cara kerja Inisiatif dalam bekerja Kontribusi dalam teman kelompok Hasil laporan tertulis 1 2 3 Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 2 Indikator :
  • 15. Siswa dapat mendeskripsikan alkana, alkena, dan alkuna yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi, misalnya peta konsep. Aspek penilaian : Psikomotorik Judul kegiatan : Pembuatan media informasi (peta konsep) alkana, alkena, dan alkuna Tanggal Penilaian : Kelas : No Nama Siswa Kelompok Aspek yang dinilai dalam peta konsep Skor Nilai Kesesuaian isi dengan tema Model/Bentuk/ Perpaduan warna Susunan Kalimat Ketepatan waktu penyelesaian 1 2 3 Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 3 Indikator : Siswa dapat membuat struktur senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna) menggunakan molymod Aspek penilaian : Psikomotorik Judul kegiatan : Struktur senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna) Tanggal Penilaian : Kelas : No Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Nilai Kesesuaian pelaksanaan dengan cara kerja Inisiatif dalam bekerja Kontribusi dalam teman kelompok Hasil laporan tertulis 1 2 3
  • 16. Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK – 4 Indikator: Siswa dapat menyusun gagasan tentang bahan bakar alternatif selain dari minyak bumi dan gas alam. Aspek penilaian : Psikomotorik Judul kegiatan : Energi alternatif. Tanggal Penilaian : Kelas : No Nama Siswa Kelompok Aspek yang dinilai dalam laporan diskusi Skor Nilai Kesesuaian isi dengan tema Kelengkapan materi Susunan Kalimat Ketepatan waktu penyelesaian 1 2 3 Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN AFEKTIF N o. Nama Siswa Aspek yang dinilai Jumlah skor Kriteria Kerjasama dalam kelompok Perhatian Peran serta Kejujuran 1. 2. 3. Pedoman penilaian afektif : 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi
  • 17. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nomor : 2 Kelas / Semester : XI / 1 Materi Pembelajaran : Termokimia Alokasi Waktu : 8 X 45 menit Jumlah Pertemuan : 4 kali A. Kompetensi Dasar (KD) 3.4. Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan dan diagram tingkat energi 3.5. Memahami H reaksi berdasarkan hukum Hess 4.4. Membuktikan proses terjadinya reaksi eksoterm dan reaksi endoterm 4.5. Menggunakan Hukum Hess untuk menghitung H suatu reaksi B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 3.4.1. Menjelaskan pengertian sistem dan lingkungan beserta klasifikasi sistem 3.4.2. Membedakan macam-macam perubahan entalpi suatu zat 3.4.3. Mengkategorikan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan hasil percobaan dan diagram tingkat energi 3.4.4. Menganalisis data untuk membuat diagram tingkat energi 3.5.1. Memahami H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan 4.4.1. Merancang dan melakukan percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm 4.4.2. Menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan endoterm dalam bentuk laporan tertulis 4.4.3. Menentukan kalor yang terlibat dalam reaksi berdasarkan hasil percobaan reaksi eksoterm dan endoterm
  • 18. 4.5.1. Menentukan H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan C. Tujuan Pembelajaran Afektif 1. Siswa dapat menyadari adanya keteraturan dalam termokimia sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa 2. Siswa dapat menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dalam memahami termokimia 3. Siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja sama, dan pro-aktif dalam melakukan percobaan Kognitif 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian sistem dan lingkungan beserta klasifikasi sistem 2. Siswa dapat membedakan macam-macam perubahan entalpi suatu zat 3. Siswa dapat mmengkategorikan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan hasil percobaan dan diagram tingkat energi 4. Siswa dapat menganalisis data untuk membuat diagram tingkat energi 5. Siswa dapat memahami H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan Psikomotorik 1. Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm 2. Siswa dapat menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan endoterm dalam bentuk laporan tertulis 3. Siswa dapat menentukan kalor yang terlibat dalam reaksi berdasarkan hasil percobaan reaksi eksoterm dan endoterm 4. Siswa dapat menentukan H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan D. Materi Pembelajaran Materi fakta 1. Kalorimeter
  • 19. 2. Diagram energi Materi konsep 1. Sistem dan lingkungan 2. Reaksi eksoterm dan endoterm 3. Energi dan entalpi reaksi 4. Perubahan entalpi standar Materi prinsip Penggunan hukum Hess, entalpi pembentukan standar, dan energi disosiasi ikatan untuk menentukan entalpi reaksi Materi prosedur 1. Prosedur percobaan reaksi eksoterm dan endoterm 2. Prosedur percobaan pengukuran perubahan entalpi dengan kalorimeter E. Metode Pembelajaran 1. Ceramah interaktif 2. Praktikum 3. Diskusi kelompok 4. Latihan soal F. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan ke- 1 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang termokimia.  Memotivasi: Guru mengajukan pertanyaan “Mengapa pemerintah mengkonversi minyak tanah menjadi LPG? Benarkah LPG lebih murah dan lebih efisien daripada minyak tanah? Dengan mempelajari termokimia, kita dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
  • 20.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit)  Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar suatu reaksi kimia didalam gelas kimia.  Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap gambar suatu reaksi kimia didalam gelas kimia (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).  Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya untuk menentukan mana yang sistem dan mana yang lingkungan.  Elaborasi: Siswa secara berpasangan berdiskusi tentang reaksi eksoterm dan endoterm serta diagram energinya.  Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.  Guru menunjuk siswa secara random untuk membuat diagram energi dari contoh reaksi yang diberikan pada papan tulis.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang sistem dan lingkungan, reaksi eksoterm dan endoterm, serta diagram energi.  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan sistem dan lingkungan, reaksi eksoterm dan endoterm, serta diagram energi.  Tindak lanjut: Penugasan individu untuk membuat tabel berisi 5 buah contoh sistem dan lingkungan yang dapat diamati dalam kehidupan sehari-hari.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Percobaan reaksi eksoterm dan endoterm 2. Pertemuan ke- 2
  • 21. a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang reaksi eksoterm dan endoterm.  Memotivasi: Guru memaparkan bahwa untuk lebih memahami tentang reaksi eksoterm dan endoterm, maka akan dilakukan percobaan reaksi eksoterm dan endoterm.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit)  Siswa didudukkan secara berkelompok untuk merancang dan melakukan percobaan reaksi eksoterm dan endoterm.  Guru menanyakan pertanyaan yang berhubungan dengan materi reaksi eksoterm dan endoterm pada pertemuan sebelumnya.  Siswa secara individu menjawab pertanyaan mengenai materi reaksi eksoterm dan endoterm (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).  Guru mengajak siswa untuk merancang percobaan eksoterm dan endoterm yang sesuai dengan lembar kerja.  Siswa secara berkelompok merancang percobaan eksoterm dan endoterm yang sesuai dengan lembar kerja (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).  Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan eksoterm dan endoterm yang sesuai dengan lembar kerja.  Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
  • 22.  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa c. Penutup (15 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang reaksi eksoterm dan endoterm.  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan reaksi eksoterm dan endoterm reaksi eksoterm dan endoterm.  Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan reaksi eksoterm dan endoterm.  Rencana pembelajaran selanjutnya: entalpi reaksi 3. Pertemuan ke- 3 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang entalpi reaksi.  Memotivasi: Guru memaparkan bahwa reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan energi.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit)  Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai entalpi reaksi.  Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai entalpi reaksi (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).  Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Eksplorasi: Siswa secara individual menghitung entalpi reaksi dari suatu persamaan reaksi.  Elaborasi: Siswa mengembangkan pemahamannya tentang entalpi reaksi dengan mengerjakan latihan soal untuk menentukan entalpi reaksi
  • 23. berdasarkan hukum Hess, kalorimetri, entalpi pembentukan standar, dan energi disosiasi ikatan.  Diskusi kelas tentang latihan soal yang diberikan.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang entalpi reaksi.  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan entalpi reaksi.  Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Bahan bakar dan perubahan entalpinya. 4. Pertemuan ke- 4 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang bahan bakar.  Memotivasi: Guru memaparkan bahwa bahan bakar merupakan senyawa yang bila dibakar menghasilkan kalor yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Pemilihan bahan bakar harus mempertimbangkan faktor- faktor seperti nilai kalor bakar, ketersediaan, tingkat kebersihan, dan pencemarannya.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit)  Guru mengajak siswa untuk menganalisis tabel data nilai kalor bakar beberapa bahan bakar.
  • 24.  Siswa secara individu menganalisis tabel data nilai kalor bakar beberapa bahan bakar (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).  Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya.  Elaborasi: Siswa secara berpasangan menentukan nilai kalor bakar beberapa bahan bakar dan menganalisis bahan bakar yang lebih efisien.  Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang bahan bakar dan perubahan entalpinya.  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan bahan bakar dan perubahan entalpinya.  Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat makalah tentang konversi minyak tanah menjadi LPG (termasuk pengukuran efisiensi masing- masing bahan bakar).  Rencana pembelajaran selanjutnya: Laju reaksi. G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat 1. Sumber belajar a. Buku teks Kimia Dasar Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Kurikulum 2013, Erlangga b. Artikel tentang konversi minyak tanah menjadi LPG 2. Bahan ajar
  • 25. Bahan presentasi, lembar kerja percobaan reaksi eksoterm dan endoterm 3. Alat a. Komputer/LCD, VCD/CD player b. Peralatan percobaan reaksi eksoterm dan endoterm H. Penilaian 1. Kognitif a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR) b. Ulangan harian Contoh soal :  Reaksi kimia selalu disertai perubahan energi. Jelaskan.  Jelaskan perbedaan reaksi eksoterm daan reaksi endoterm  Diketahui data reaksi berikut: H2(g) + ½O2(g) → H2O(g) ∆H = -242 kJ 2H(g) + O(g) → H2O(g) ∆H = -927 kJ 2H(g) + 2O(g) → H2O2(g) ∆H = -1.070,5 kJ 2O(g) → O2(g) ∆H = -495 kJ H2O2(l) → H2O2(g) ∆H = 51,5 kJ Berdasarkan data diatas, tentukanlah entalpi pembentukan H2O2(l).  Sebanyak 0,58 gram gas butana dibakar dalam sebuah kalorimeter bom yang berisi 500 mL air dengan suhu 30oC. Setelah reaksi, suhu air dalam kalorimeter naik menjadi 43,7oC. Jika kapasitas kalor kalorimeter diabaikan, sedangkan kalor jenis air adalah 4,18 J g-1 oC-1, tentukan entalpi pembakaran butana 2. Psikomotorik a. Unjuk kerja dalam percobaan reaksi eksoterm dan endoterm b. Laporan tertulis percobaan reaksi eksoterm dan endoterm serta makalah diskusi kelompok mengenai konversi minyak tanah menjadi LPG 3. Afektif Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar, diskusi kelompok, dan percobaan di laboratorium.
  • 26. INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 1 Indikator : Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm Aspek penilaian : Psikomotorik Judul kegiatan : Reaksi eksoterm dan endoterm Tanggal Penilaian : Kelas : No Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Nilai Kesesuaian pelaksanaan dengan cara kerja Inisiatif dalam bekerja Kontribusi dalam teman kelompok Hasil laporan tertulis 1 2 3 Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK – 2 Indikator: Siswa dapat menyusun gagasan tentang konversi minyak tanah menjadi LPG. Aspek penilaian : Psikomotorik Judul kegiatan : Konversi minyak tanah menjadi LPG Tanggal Penilaian : Kelas :
  • 27. No Nama Siswa Kelompok Aspek yang dinilai dalam laporan diskusi Skor Nilai Kesesuaian isi dengan tema Kelengkapan materi Susunan Kalimat Ketepatan waktu penyelesaian 1 2 3 Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN AFEKTIF N o. Nama Siswa Aspek yang dinilai Jumlah skor Kriteria Kerjasama dalam kelompok Perhatian Peran serta Kejujuran 1. 2. 3. Pedoman penilaian afektif : 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi
  • 28. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nomor : 3 Kelas / Semester : XI / 1 Materi Pembelajaran : Laju Reaksi Alokasi Waktu : 8 X 45 menit Jumlah Pertemuan : 4 kali A. Kompetensi Dasar (KD) 3.6. Memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan reaksi kimia 3.7. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi 4.6. Mengevaluasi terjadinya reaksi kimia dengan menggunakan teori tumbukan (tabrakan). 4.7. Membuktikan proses laju reaksi dari berbagai faktor yang mempengaruhinya B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 3.6.1. Menjelaskan terjadinya reaksi kimia menggunakan teori tumbukan 3.6.2. Mengaitkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dengan teori tumbukan 3.7.1. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi 3.7.2. Menyimpulkan peran katalis dalam industri kimia 4.6.1. Menghubungkan reaksi kimia yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi 4.7.1. Merancang percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (ukuran, konsentrasi, suhu dan katalis) 4.7.2. Melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. 4.7.3. Menyajikan data percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dalam bentuk laporan tertulis 4.7.4. Mengolah data untuk membuat grafik laju reaksi
  • 29. C. Tujuan Pembelajaran Afektif 1. Siswa dapat menyadari adanya keteraturan dalam laju reaksi sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa 2. Siswa dapat menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dalam memahami laju reaksi 3. Siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja sama, dan pro-aktif dalam melakukan percobaan 4. Siswa dapat menunjukkan perilaku responif dan proaktif, serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. Kognitif 1. Siswa dapat menjelaskan penerapan konsep laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari 2. Siswa dapat menjelaskan terjadinya reaksi kimia menggunakan teori tumbukan 3. Siswa dapat mengaitkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dengan teori tumbukan 4. Siswa dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi 5. Siswa dapat menghubungkan reaksi kimia yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi 6. Siswa dapat menentukan persamaan laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan 7. Siswa dapat menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan 8. Siswa dapat menyimpulkan peran katalis dalam industri kimia Psikomotorik 1. Siswa dapat merancang percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (ukuran, konsentrasi, suhu dan katalis) 2. Siswa dapat melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. 3. Siswa dapat menyajikan data percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dalam bentuk laporan tertulis 4. Siswa dapat mengolah data untuk membuat grafik laju reaksi D. Materi Pembelajaran Materi fakta 1. Katalis
  • 30. 2. Luas permukaan Materi konsep 1. Laju reaksi 2. Energi aktivasi 3. Orde reaksi 4. Tumbukan efektif Materi prinsip 1. Grafik laju reaksi 2. Teori tumbukan Materi prosedur Prosedur praktikum faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi E. Metode Pembelajaran 1. Ceramah interaktif 2. Praktikum 3. Diskusi kelompok 4. Latihan soal F. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan ke- 1 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang laju reaksi.  Memotivasi: Guru menyebutkan beberapa contoh reaksi kimia seperti pencoklatan apel, pengkaratan besi, petasan, dll. Guru mengajukan pertanyaan “Mengapa ada reaksi yang berjalan cepat dan ada juga yang lambat? Dengan mempelajari termokimia, kita dapat menjawab pertanyaan- pertanyaan tersebut.
  • 31.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit)  Guru mengajak siswa untuk mengamati reaksi yang berjalan sangat cepat dan reaksi yang berjalan sangat lambat, contoh petasan, perkaratan besi.  Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap reaksi yang berjalan sangat cepat dan reaksi yang berjalan sangat lambat (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).  Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya mengenai pengertian laju reaksi  Elaborasi: Siswa secara berpasangan berlatih menentukan laju reaksi rata-rata dan membuat grafik laju  Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang laju reaksi.  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan laju reaksi.  Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Persamaan laju reaksi 2. Pertemuan ke- 2 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
  • 32.  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang persamaan laju reaksi.  Memotivasi: Guru memaparkan bahwa untuk mengetahui laju reaksi yang dimiliki oleh suatu reaksi kimia, dapat dilihat dari persamaan lajunya.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit)  Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai persamaan laju reaksi.  Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai persamaan laju reaksi (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).  Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Eksplorasi: Siswa secara individual merumuskan persamaan laju dari reaksi kimia yang diberikan.  Elaborasi: Siswa mengembangkan pemahamannya tentang persamaan laju reaksi dengan mengerjakan latihan soal untuk menentukan orde reaksi.  Diskusi kelas tentang latihan soal yang diberikan.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang persamaan laju reaksi.  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan persamaan laju reaksi.  Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
  • 33.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. 3. Pertemuan ke- 3 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.  Memotivasi: Guru mengajukan pertanyaan, misalnya “Apakah kalian pernah mencoba untuk membuat teh manis dengan air dingin? Apa perbedaan ketika membuat teh manis dengan air panas dan air dingin?”  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit)  Siswa didudukkan secara berkelompok untuk melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (ukuran, konsentrasi, suhu dan katalis).  Guru mengajak siswa untuk merancang dan membuat hipotesis percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi sesuai dengan lembar kerja.  Siswa secara berkelompok merancang dan membuat hipotesis percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi sesuai dengan lembar kerja (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).  Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi sesuai dengan lembar kerja.  Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
  • 34.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.  Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan praktikum faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Teori tumbukan. 4. Pertemuan ke- 4 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang teori tumbukan.  Memotivasi: Guru memaparkan bahwa reaksi kimia bergantung pada interaksi antar pereaksi.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit)  Guru mengajak siswa untuk membandingkan kemungkinan yang terjadi antara jalanan yang lengang dan jalanan yang padat.  Siswa secara individu membandingkan kemungkinan yang terjadi antara jalan raya yang lengang dan jalan raya yang padat (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).  Guru menjelaskan kepada siswa bahwa seperti halnya jalan raya, semakin banyak pereaksi maka kemungkinan terjadinya tabrakan semakin besar.
  • 35.  Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya mengenai tumbukan efektif.  Elaborasi: Siswa secara berpasangan mengaitkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dengan teori tumbukan.  Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang teori tumbukan.  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan teori tumbukan.  Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Kesetimbangan kimia G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat 1. Sumber belajar Buku teks Kimia Dasar Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Kurikulum 2013, Erlangga 2. Bahan ajar Bahan presentasi, lembar kerja praktikum faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi 3. Alat a. Komputer/LCD, VCD/CD player b. Peralatan praktikum pengukuran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. H. Penilaian
  • 36. 1. Kognitif a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR) b. Ulangan harian Contoh soal :  Suatu reaksi berorde 2 terhadap salah satu pereaksi. Bagaimana perubahan aju reaksi itu apabila konsentrasi pereaksi tersebut diperbesar 2 kali?  Sebanyak 5 gram pualam (CaCO3) bereaksi dengan asam nitrat menghasilkan gas CO2 menurut persamaan reaksi berikut : CaCO3(g) + 2HCl(g) → CaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g) Laju reaksi diikuti dengan mengukur waktu yang diperlukan untuk membentuk 20 mL gas CO2. Diperoleh data sebagai berikut. No. Bentuk pualam [HCl] (M) Suhu (oC) Waktu (s) 1 Serbuk 0,5 27 10 2 Kepingan 0,5 27 20 3 Serbuk 1,0 27 6 4 Kepingan 0,5 40 15 Faktor apakah yang mempengaruhi laju reaksi pada percobaan-percobaan berikut. a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 1 dan 4 d. 2 dan 3 e. 3 dan 4  Jelaskan apa yang dimaksud denga tumbukan efektif. Berikan faktor-faktor yang mempengaruhi tumbukan. 2. Psikomotorik a. Unjuk kerja dalam percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi b. Laporan tertulis praktikum faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi 3. Afektif Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar, diskusi kelompok, dan praktikum di laboratorium.
  • 37. INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK Indikator : Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi Aspek penilaian : Psikomotorik Judul kegiatan : Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi Tanggal Penilaian : Kelas : No Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Nilai Kesesuaian pelaksanaan dengan cara kerja Inisiatif dalam bekerja Kontribusi dalam teman kelompok Hasil laporan tertulis 1 2 3 Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN AFEKTIF N o. Nama Siswa Aspek yang dinilai Jumlah skor Kriteria Kerjasama dalam kelompok Perhatian Peran serta Kejujuran 1. 2. 3. Pedoman penilaian afektif : 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi
  • 38. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nomor : 4 Kelas / Semester : XI / 1 Materi Pembelajaran : Kesetimbangan Kimia Alokasi Waktu : 8 X 45 menit Jumlah Pertemuan : 4 kali A. Kompetensi Dasar (KD) 3.8. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan yang diterapkan dalam industri 4.8. Membuktikan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan yang diterapkan dalam industri. B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 3.8.1. Memahami syarat-syarat terjadinya reaksi setimbang 3.8.2. Menghubungkan asas Le Chatelier dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan 3.8.3. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan yang diterapkan dalam industri 3.8.4. Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan suatu reaksi berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan 4.8.1. Merancang dan melakukan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan 4.8.2. Menyimpulkan data hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan 4.8.3. Menyajikan data hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan dalam bentuk laporan tertulis C. Tujuan Pembelajaran
  • 39. Afektif 1. Siswa dapat menyadari adanya keteraturan dalam kesetimbangan kimia sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa 2. Siswa dapat memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam mengkaji kesetimbangan kimia 3. Siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja sama, dan pro-aktif dalam melakukan percobaan dan berdiskusi Kognitif 1. Siswa dapat memahami syarat-syarat terjadinya reaksi setimbang 2. Siswa dapat menghubungkan asas Le Chatelier dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan 3. Siswa dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan yang diterapkan dalam industri 4. Siswa dapat meramalkan arah pergeseran kesetimbangan suatu reaksi berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan 5. Siswa dapat merumuskan hukum kesetimbangan suatu reaksi setimbang 6. Siswa dapat meramalkan arah reaksi berdasarkan nilai tetapan kesetimbangan 7. Siswa dapat menjelaskan hubungan antara Kc dan Kp Psikomotorik 1. Siswa dapat membuat grafik laju reaksi terhadap waktu dalam kesetimbangan 2. Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan 3. Siswa dapat menyimpulkan data hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan 4. Siswa dapat menyajikan data hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan dalam bentuk laporan tertulis 5. Siswa dapat menghitung komposisi zat saat keadaan setimbang 6. Siswa dapat menentukan nilai tetapan kesetimbangan (Kc) 7. Siswa dapat menentukan nilai tetapan kesetimbangan gas (Kp) 8. Siswa dapat menentukan derajat disosiasi (α) dalam sistem kesetimbangan disosiasi
  • 40. D. Materi Pembelajaran Materi fakta 1. Nilai tetapan kesetimbangan 2. Proses Habor-Bosch 3. Proses Kontak Materi konsep 1. Kesetimbangan dinamis 2. Pergeseran kesetimbangan 3. Katalis Materi prinsip 1. Hukum kesetimbangan kimia 2. Asas Le Chatelier Materi prosedur 1. Prosedur percobaan reaksi bolak-balik 2. Prosedur percobaan pergeseran kesetimbangan E. Metode Pembelajaran 1. Ceramah interaktif 2. Praktikum 3. Diskusi kelompok 4. Latihan soal F. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan ke- 1 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang kesetimbangan dinamis.
  • 41.  Memotivasi: Guru memaparkan bahwa bila air diletakkan didalam botol terbuka dan dibiarkan dalam waktu yang cukup lama, maka air didalam botol akan berkurang karena butir-butir air menguap dari permukaan air dan keluar dari botol. Tetapi, pada botol tertutup uap air yang terjadi pada proses penguapan tidak keluar dari botol. Akibatnya, bila uap telah menjadi jenuh, ada sebagian uap air yang akan mengembun kembali.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit)  Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur tentang reaksi bolak-balik dan kesetimbangan kimia.  Siswa secara individu mengkaji literatur tentang reaksi bolak-balik dan kesetimbangan kimia (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).  Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya mengenai syarat-syarat terjadinya reaksi setimbang  Elaborasi: Siswa secara berkelompok merumuskan persamaan kesetimbangan kimia.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang kesetimbangan kimia.  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan kesetimbangan kimia.  Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Nilai tetapan kesetimbangan Kc dan Kp 2. Pertemuan ke- 2
  • 42. a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang hukum kesetimbangan dan nilai tetapan kesetimbangan Kc dan Kp.  Memotivasi: Guru memaparkan bahwa dengan mempelajari hukum kesetimbangan dan nilai tetapan kesetimbangan, kita dapat meramalkan arah reaksi serta menentukan komposisi zat saat keadaan setimbang.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit)  Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai nilai tetapan kesetimbangan (Kc dan Kp).  Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai nilai tetapan kesetimbangan (Kc dan Kp) (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).  Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Eksplorasi: Siswa secara individual berlatih menentukan nilai tetapan kesetimbangan.  Elaborasi: Siswa secara berkelompok berdiskusi mengenai hubungan Kc dan Kp.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit)
  • 43.  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang nilai tetapan kesetimbangan (Kc dan Kp).  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan nilai tetapan kesetimbangan (Kc dan Kp).  Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Percobaan pergeseran kesetimbangan kimia. 3. Pertemuan ke- 3 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang pergeseran kesetimbangan.  Memotivasi: Guru memaparkan bahwa prinsip dalam industri yang melibatkan reaksi kimia adalah menghasilkan hasil yang maksimal dengan waktu yang singkat. Untuk itu, diperlukan kondisi reaksi yang sesuai agar produk yang diharapkan dapat terbentuk.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit)  Siswa didudukkan secara berkelompok untuk melakukan percobaan pergeseran kesetimbangan (ukuran, konsentrasi, suhu dan katalis).  Guru mengajak siswa untuk merancang dan membuat hipotesis percobaan pergeseran kesetimbangan sesuai dengan lembar kerja.  Siswa secara berkelompok merancang dan membuat hipotesis percobaan pergeseran kesetimbangan sesuai dengan lembar kerja (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).  Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
  • 44.  Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan pergeseran kesetimbangan sesuai dengan lembar kerja.  Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan pergeseran kesetimbangan.  Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan pergeseran kesetimbangan.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Kesetimbangan kimia dalam industri kimia. 4. Pertemuan ke- 4 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang kesetimbangan kimia dalam industri kimia.  Memotivasi: Guru memaparkan bahwa prinsip pergeseran kesetimbangan banyak diterapkan dalam industri kimia.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit)
  • 45.  Guru mengajak siswa untuk menganalisis kondisi reaksi yang optimal dari proses Haber untuk menghasilkan ammonia dalam jumlah yang maksimal.  Siswa secara individu menganalisis kondisi reaksi yang optimal dari proses Haber untuk menghasilkan ammonia dalam jumlah yang maksimal (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).  Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya.  Elaborasi: Siswa secara berpasangan menganalisis kondisi reaksi yang optimal dari proses Kontak untuk menghasilkan asam sulfat dalam jumlah yang maksimal.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang kesetimbangan kimia dalam industri kimia.  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan kesetimbangan kimia dalam industri kimia.  Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Ulangan akhir semester ganjil G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat 1. Sumber belajar Buku teks Kimia Dasar Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Kurikulum 2013, Erlangga 2. Bahan ajar
  • 46. Bahan presentasi, lembar kerja praktikum pergeseran kesetimbangan 3. Alat a. Komputer/LCD, VCD/CD player b. Peralatan praktikum pergeseran kesetimbangan. H. Penilaian 1. Kognitif a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR) b. Ulangan harian Contoh soal :  Mengapa kesetimbangan kimia disebut kesetimbangan dinamis? Jelaskan.  Pengangkutan oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan oleh hemoglobin (Hb) berlangsung berdasarkan reaksi kesetimbangan: Hb + O2  HbO2 Di dalam paru-paru reaksi tersebut condong ke kanan, sedangkan dalam jaringan condong ke kiri. Jelaskan mengapa demikian.  Sebanyak 2 mol N2O4 dipanaskan dalam suatu ruangan 1 L sehingga sebagian berubah menjadi NO2 menurut reaksi kesetimbangan berikut: N2O4(g)  2NO2(g) Pada suhu T K, tercapai suatu kesetimbangan dimana terdapat 1 mol NO2. a. Tentukan susunan kesetimbangan b. Gambarkan perubahan konsentrasi N2O4 dan NO2 hingga mencapai kesetimbangan c. Tentukan nilai tetapan kesetimbangan pada suhu tersebut. 2. Psikomotorik a. Unjuk kerja dalam praktikum pergeseran kesetimbangan kimia. b. Laporan tertulis praktikum pergeseran kesetimbangan kimia. 3. Afektif Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar, diskusi kelompok, dan praktikum di laboratorium.
  • 47. INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK Indikator : Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan pergeseran kesetimbangan Aspek penilaian : Psikomotorik Judul kegiatan : Pergeseran kesetimbangan kimia Tanggal Penilaian : Kelas : No Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Nilai Kesesuaian pelaksanaan dengan cara kerja Inisiatif dalam bekerja Kontribusi dalam teman kelompok Hasil laporan tertulis 1 2 3 Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN AFEKTIF N o. Nama Siswa Aspek yang dinilai Jumlah skor Kriteria Kerjasama dalam kelompok Perhatian Peran serta Kejujuran 1. 2. 3. Pedoman penilaian afektif : 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi
  • 48. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nomor : 5 Kelas / Semester : XI / 2 Materi Pembelajaran : Asam dan Basa Alokasi Waktu : 8 X 45 menit Jumlah Pertemuan : 4 kali A. Kompetensi Dasar (KD) 3.9. Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep asam basa dan/atau pH larutan 4.9. Mengukur derajat keasaman larutan B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 3.9.1.Menyebutkan contoh-contoh senyawa asam dan basa dalam kehidupan 3.9.2.Mendekripsikan teori-teori asam dan basa 3.9.3.Mengidentifikasi sifat larutan asam/basa berdasarkan konsep asam/basa 3.9.4.Mengajukan gagasan tentang penggunaan indikator yang tepat untuk menentukan keasaman asam/basa 4.9.1.Menentukan derajat keasaman (pH) dari suatu larutan asam/basa C. Tujuan Pembelajaran Afektif 1. Siswa dapat memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam mengkaji larutan asam dan basa 2. Siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja sama, dan pro-aktif dalam melakukan percobaan dan berdiskusi Kognitif 1. Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh senyawa asam dan basa dalam kehidupan 2. Siswa dapat mendekripsikan teori-teori asam dan basa
  • 49. 3. Siswa dapat mengidentifikasi sifat larutan asam/basa berdasarkan konsep asam/basa dan/atau pH larutan 4. Siswa dapat mengajukan gagasan tentang penggunaan indikator yang tepat untuk menentukan keasaman asam/basa Psikomotorik 1. Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan sifat asam dan basa 2. Siswa dapat menentukan derajat keasaman (pH) dari suatu larutan asam/basa 3. Siswa dapat menentukan trayek pH suatu larutan asam/basa berdasarkan data hasil percobaan D. Materi Pembelajaran Materi fakta 1. Tetapan ionisasi asam 2. Tetapan ionisasi basa 3. Indikator asam/basa Materi konsep 1. Asam 2. Basa Materi prinsip 1. pH 2. Teori asam dan basa Materi prosedur 1. Prosedur percobaan identifikasi sifat asam dan basa dengan indikator asam/basa 2. Prosedur percobaan reaksi netralisasi E. Metode Pembelajaran 1. Ceramah interaktif 2. Praktikum 3. Diskusi kelompok 4. Latihan soal
  • 50. 5. Observasi F. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan ke- 1 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang asam dan basa.  Memotivasi: Guru menyebutkan contoh-contoh senyawa asam dan basa dalam kehidupan.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit)  Guru mengajak siswa untuk membandingkan sifat-sifat senyawa asam dan basa, seperti air jeruk dan sabun.  Siswa secara individu membandingkan sifat-sifat senyawa asam dan basa, seperti air jeruk dan sabun. (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).  Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya mengenai sifat asam dan basa.  Elaborasi: Siswa secara berkelompok berdiskusi mengenai teori asam basa.  Diskusi kelas mengenai hasil diskusi kelompok  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
  • 51. c. Penutup (15 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang sifat asam dan basa.  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan sifat asam dan basa.  Tindak lanjut: Penugasan untuk membuat peta konsep berdasarkan hasil diskusi mengenai teori asam dan basa.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Derajat keasaman (pH). 2. Pertemuan ke- 2 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang derajat keasaman (pH).  Memotivasi: Guru memaparkan bahwa derajat keasaman (pH) dapat digunakan untuk menentukan kekuatan asam/ basa suatu larutan.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit)  Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai derajat keasaman (pH).  Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai derajat keasaman (pH) (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).  Eksplorasi: Siswa secara individual menentukan derajat keasaman (pH).  Diskusi kelas tentang latihan soal yang diberikan.  Elaborasi: Siswa menganalisis hubungan antara tetapan ionisasi asam/basa lemah dengan derajat keasaman (pH).  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
  • 52.  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang derajat keasaman (pH).  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan derajat keasaman (pH).  Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Percobaan untuk memperkirakan pH larutan menggunakan indikator asam-basa. 3. Pertemuan ke- 3 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang indikator asam/basa.  Memotivasi: Guru memaparkan bahwa untuk memperkirakan derajat keasaman (pH) suatu larutan asam/basa dapat menggunakan indikator asam/basa yang memiliki trayek pH tertentu. Banyak bahan-bahan alami yang dapat dijadikan indikator asam/basa  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit)  Siswa didudukkan secara berkelompok untuk melakukan percobaan memperkirakan pH menggunakan indikator asam/basa.  Guru mengajak siswa untuk merancang dan membuat hipotesis percobaan memperkirakan pH menggunakan indikator asam/basa sesuai dengan lembar kerja.  Siswa secara berkelompok merancang dan membuat hipotesis percobaan memperkirakan pH menggunakan indikator asam/basa sesuai dengan lembar kerja (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
  • 53.  Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan memperkirakan pH menggunakan indikator asam/basa sesuai dengan lembar kerja.  Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang memperkirakan pH menggunakan indikator asam/basa.  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan memperkirakan pH menggunakan indikator asam/basa.  Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan memperkirakan pH menggunakan indikator asam/basa.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Reaksi asam dan basa (reaksi netralisasi). 4. Pertemuan ke- 4 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang reaksi asam dan basa.  Memotivasi: Guru mengajukan pertanyaan seperti, “Mengapa kalian mandi dengan menggunakan sabun? Apakah setelah mandi, masih terdapat bau asam dari keringat tubuh kita?”  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
  • 54. b. Kegiatan inti (60 menit)  Siswa didudukkan secara berkelompok untuk melakukan percobaan reaksi asam dan basa.  Guru mengajak siswa untuk merancang dan membuat hipotesis percobaan reaksi asam dan basa sesuai dengan lembar kerja.  Siswa secara berkelompok merancang dan membuat hipotesis percobaan reaksi asam dan basa sesuai dengan lembar kerja (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).  Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan reaksi netralisasi sesuai dengan lembar kerja.  Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang reaksi asam dan basa.  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan reaksi asam dan basa.  Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan reaksi asam dan basa.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Koloid. G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat 1. Sumber belajar
  • 55. Buku teks Kimia Dasar Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Kurikulum 2013, Erlangga 2. Bahan ajar Bahan presentasi, lembar kerja percobaan 3. Alat c. Komputer/LCD, VCD/CD player d. Peralatan praktikum. H. Penilaian 1. Kognitif a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR) b. Ulangan harian Contoh soal :  Tentukanlah pH dari larutan-larutan berikut. a. Asam klorida 0,1 M b. Asam asetat 0,1 M (Ka = 1 x 10-5) c. Ammonia 0,1 M (Kb =1 x 10-5) d. Natrium hidroksida 0,1 M e. Kalsium hidroksida 0,01 M  Sebanyak 50 mL larutan asam klorida 0,1 M ditetesi dengan larutan kalium hidroksida 0,1 M. tentukan pH campuran pada saat volume larutan kalium hidroksida yang ditambahkan : a. 0 mL b. 25 mL c. 50 mL d. 100 mL  Suatu larutan jika ditetesi indikator metil merah berwarna merah, sedangkan jika ditetesi bromtimol biru berwarna kuning. Dengan menggunakan data trayek pH, perkirakan nilai pH larutan terseut. Apakah warna yang akan terlihat jika ditetesi dengan indikator PP? 2. Psikomotorik a. Unjuk kerja dalam praktikum. b. Laporan tertulis praktikum.
  • 56. c. Peta konsep teori asam basa 3. Afektif Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar, diskusi kelompok, dan praktikum di laboratorium. INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 1 Indikator : Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan memperkirakan pH larutan menggunakan indikator asam-basa Aspek penilaian : Psikomotorik Judul kegiatan : Memperkirakan pH larutan menggunakan indikator asam-basa Tanggal Penilaian : Kelas : No Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Nilai Kesesuaian pelaksanaan dengan cara kerja Inisiatif dalam bekerja Kontribusi dalam teman kelompok Hasil laporan tertulis 1 2 3 Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK – 2 Indikator : Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi netralisasi
  • 57. Aspek penilaian : Psikomotorik Judul kegiatan : Reaksi netralisasi Tanggal Penilaian : Kelas : No Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Nilai Kesesuaian pelaksanaan dengan cara kerja Inisiatif dalam bekerja Kontribusi dalam teman kelompok Hasil laporan tertulis 1 2 3 Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK – 3 Indikator : Siswa dapat memahami teori asam-basa yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi, misalnya peta konsep. Aspek penilaian : Psikomotorik Judul kegiatan : Pembuatan media informasi (peta konsep) teori asam-basa Tanggal Penilaian : Kelas : No Nama Siswa Kelompok Aspek yang dinilai dalam peta konsep Skor Nilai Kesesuaian isi dengan tema Model/Bentuk/ Perpaduan warna Susunan Kalimat Ketepatan waktu penyelesaian 1 2 3 Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
  • 58. INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN AFEKTIF N o. Nama Siswa Aspek yang dinilai Jumlah skor Kriteria Kerjasama dalam kelompok Perhatian Peran serta Kejujuran 1. 2. 3. Pedoman penilaian afektif : 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi
  • 59. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nomor : 6 Kelas / Semester : XI / 2 Materi Pembelajaran : Koloid Alokasi Waktu : 8 X 45 menit Jumlah Pertemuan : 4 kali A. Kompetensi Dasar (KD) 3.10.Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya 4.10.Membuat larutan koloid B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 3.10.1. Membedakan sistem koloid dengan larutan dan suspensi 3.10.2. Mengidentifiksi dan mengelompokkan sifat-sifat koloid 3.10.3. Menghubungkan sistem koloid dengan sifat-sifatnya 3.10.4. Membedakan koloid liofob dan koloid liofil 3.10.5. Menjelaskan proses pembuatan koloid 3.10.6. Mendeskripsikan peranan koloid dalam kehidupan 4.10.1. Merancang, melakukan, dan menyimpulkan percobaan untuk membuat sistem koloid 4.10.2. Menyajikan hasil percobaan untuk membuat sistem koloid dalam bentuk laporan tertulis C. Tujuan Pembelajaran Afektif 1. Siswa dapat memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam mengkaji sistem koloid 2. Siswa dapat menunjukkan semangat gemar membaca dengan mencari sumber informasi lain untuk memperoleh informasi tambahan tentang sistem koloid
  • 60. 3. Siswa dapat berperilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja sama, dan pro-aktif dalam melakukan percobaan dan berdiskusi. Kognitif 1. Siswa dapat membedakan sistem koloid dengan larutan dan suspensi 2. Siswa dapat mengidentifiksi dan mengelompokkan sifat-sifat koloid 3. Siswa dapat menghubungkan sistem koloid dengan sifat-sifatnya 4. Siswa dapat membedakan koloid liofob dan koloid liofil 5. Siswa dapat menjelaskan proses pembuatan koloid 6. Siswa dapat mendeskripsikan peranan koloid dalam kehidupan Psikomotorik 1. Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan percobaan untuk membuat sistem koloid 2. Siswa dapat menyajikan hasil percobaan untuk membuat sistem koloid dalam bentuk laporan tertulis D. Materi Pembelajaran Materi fakta Jenis-jenis koloid Materi konsep 1. Koloid 2. Larutan 3. Suspensi Materi prinsip 1. Sifat-sifat koloid 2. Kestabilan koloid Materi prosedur Prosedur percobaan untuk membuat sistem koloid E. Metode Pembelajaran 1. Ceramah interaktif 2. Praktikum
  • 61. 3. Demonstrasi 4. Diskusi kelompok F. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan ke- 5 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang koloid.  Memotivasi: Guru mengajukan pertanyaan seperti, “Apa yang terjadi jika kalian mendiamkan santan atau susu?”  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit)  Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai koloid.  Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai koloid. (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).  Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya mengenai koloid.  Elaborasi: Siswa secara berkelompok berdiskusi mengenai klasifikasi koloid.  Diskusi kelas mengenai hasil diskusi kelompok  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit)
  • 62.  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang sistem koloid.  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan sistem koloid.  Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat tabel pengkasifikasian macam-macam koloid dalam kehidupan sehari-hari.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Sifat-sifat koloid. 2. Pertemuan ke- 2 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang kelarutan.  Memotivasi: Guru mengajukan pertanyaan, seperti “Pernahkah kalian memperhatikan sorot lampu mobil saat malam hari?”.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit)  Guru melakukan demonstrasi sifat-sifat koloid seperti menyorotkan sinar senter pada segelas susu.  Siswa secara individu mengamati dan menganalisis sifat koloid berdasarkan pengamatan terhadap demonstrasi yang dilakukan. (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).  Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya mengenai sifat koloid berdasarkan pengamatan terhadap demonstrasi yang dilakukan.  Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan berdiskusi mengenai sifat-sifat koloid lainnya berdasarkan pengamatan terhadap contoh-contoh koloid dalam kehidupan.  Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
  • 63.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang sifat-sifat koloid.  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan sifat-sifat koloid.  Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku paket.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Kestabilan koloid. 3. Pertemuan ke- 3 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang kestabilan koloid.  Memotivasi: Guru mengajukan pertanyaan, seperti “Bagaimana peran sabun dalam membersihkan piring kotor.”  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit)  Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai kestabilan koloid.  Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai kestabilan koloid (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).  Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya mengenai kestabilan koloid.
  • 64.  Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan berdiskusi mengenai koloid liofil dan koloid liofob.  Diskusi kelas mengenai hasil diskusi kelompok.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang kestabilan koloid.  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan kestabilan koloid.  Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku paket.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Percobaan pembuatan koloid 4. Pertemuan ke- 4 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang pembuatan koloid.  Memotivasi: Guru memaparkan bahwa terdapat dua cara untuk membuat koloid, yaitu dispersi dan kondensasi. b. Kegiatan inti (60 menit)  Siswa didudukkan secara berkelompok untuk melakukan percobaan pembuatan koloid.  Guru mengajak siswa untuk merancang dan membuat hipotesis percobaan pembuatan koloid sesuai dengan lembar kerja.
  • 65.  Siswa secara berkelompok merancang dan membuat hipotesis percobaan pembuatan koloid sesuai dengan lembar kerja (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).  Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan pembuatan koloid sesuai dengan lembar kerja.  Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang pembuatan koloid.  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan pembuatan koloid.  Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan praktikum pembuatan koloid.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Senyawa karbon. G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat 1. Sumber belajar Buku teks Kimia Dasar Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Kurikulum 2013, Erlangga 2. Bahan ajar Bahan presentasi, lembar kerja praktikum 3. Alat a. Komputer/LCD, VCD/CD player b. Peralatan percobaan dan demonstrasi.
  • 66. H. Penilaian 1. Kognitif a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR) b. Ulangan harian Contoh soal :  Jelaskan fungsi koloid pelindung dan bagaimana cara kerjanya  Bagaimanakah cara pembuatan sol logam? Jelaskan  Jelaskan cara kerja alat Cottrell  Apa sajakah yang dapat dilakukan untuk pengolahan air bersih?  Jelaskan proses koagulasi pada pengolahan lateks. 2. Psikomotorik a. Unjuk kerja dalam praktikum. b. Laporan tertulis praktikum. 3. Afektif Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar, diskusi kelompok, dan praktikum di laboratorium. INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 1 Indikator : Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan pembuatan koloid. Aspek penilaian : Psikomotorik Judul kegiatan : Pembuatan koloid Tanggal Penilaian : Kelas :
  • 67. No Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Nilai Kesesuaian pelaksanaan dengan cara kerja Inisiatif dalam bekerja Kontribusi dalam teman kelompok Hasil laporan tertulis 1 2 3 Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN AFEKTIF N o. Nama Siswa Aspek yang dinilai Jumlah skor Kriteria Kerjasama dalam kelompok Perhatian Peran serta Kejujuran 1. 2. 3. Pedoman penilaian afektif : 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi
  • 68. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nomor : 7 Kelas / Semester : XI / 2 Materi Pembelajaran : Senyawa karbon Alokasi Waktu : 12 X 45 menit Jumlah Pertemuan : 6 kali A. Kompetensi Dasar (KD) 3.11. Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan kegunaan senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) 4.11. Mengklasifikasi berbagai senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) berdasarkan sifat-sifatnya B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 3.11.1. Menyebutkan contoh senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) dalam kehidupan sehari- hari 3.11.2. Mengklasifikasikan senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) berdasarkan gugus fungsinya 3.11.3. Memahami tata nama senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) 3.11.4. Menganalisis sifat-sifat senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) 3.11.5. Menyebutkan kegunaan senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) dalam kehidupan sehari-hari 4.11.1. Mengklasifikasi berbagai senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) berdasarkan sifat-sifatnya C. Tujuan Pembelajaran Afektif
  • 69. 1. Siswa dapat mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa senyawa karbon sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. 2. Siswa dapat menunjukkan usah yang keras untuk memperoleh informasi tentang senyawa karbon. Kognitif 1. Siswa dapat menyebutkan contoh senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) dalam kehidupan sehari- hari 2. Siswa dapat memahami tata nama senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) 3. Siswa dapat menganalisis sifat-sifat senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) 4. Siswa dapat menyebutkan kegunaan senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) dalam kehidupan sehari- hari Psikomotorik 1. Siswa dapat mengklasifikasikan senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) berdasarkan gugus fungsinya 2. Siswa dapat mengklasifikasi berbagai senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) berdasarkan sifat-sifatnya 3. Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan uji urine D. Materi Pembelajaran Materi fakta 1. Senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) 2. Sifat-sifat fisik dan kimia senyawa karbon 3. Senyawa karbon dalam kehidupan sehari-hari Materi konsep Isomer Materi prinsip
  • 70. Reaksi senyawa karbon Materi prosedur 1. Prosedur percobaan uji urine 2. Tata nama senyawa karbon E. Metode Pembelajaran 1. Praktikum 2. Ceramah interaktif 3. Observasi 4. Diskusi kelompok F. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan ke- 1 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang senyawa karbon.  Memotivasi: Guru memaparkan bahwa senyawa karbon memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan sehari-hari  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit)  Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai gugus fungsi senyawa karbon.  Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai gugus fungsi senyawa karbon (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).  Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya.
  • 71.  Elaborasi: Siswa secara individual mengembangkan pemahamannya dengan mengerjakan latihan soal mengenai pengelompokan senyawa karbon berdasarkan gugus fungsi.  Diskusi kelas tentang jawaban latihan soal.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan mengenai gugus fungsi senyawa karbon.  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan gugus fungsi senyawa karbon.  Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Tata nama senyawa karbon 2. Pertemuan ke- 2 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang penamaan senyawa karbon.  Memotivasi: Guru memaparkan bahwa sama halnya dengan senyawa hidrokarbon, senyawa karbon juga terdapat dalam variasi dan jumlah yang sangat banyak. Sehingga diperlukan adanya suatu aturan penamaan senyawa agar kita dapat membedakan senyawa yang satu dengan lainnya.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit)
  • 72.  Guru menjelaskan aturan tata nama senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat).  Siswa secara individu memperhatikan penjelasan guru (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).  Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengerjakan contoh soal penamaan senyawa karbon.  Elaborasi: Siswa secara individual mengembangkan pemahamannya dengan mengerjakan soal-soal tata nama di buku teks.  Diskusi kelas tentang jawaban latihan soal.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang tata nama senyawa karbon.  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan tata nama senyawa karbon.  Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Keisomeran senyawa karbon 3. Pertemuan ke- 3 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
  • 73.  Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang keisomeran senyawa karbon.  Memotivasi: Guru mengingatkan kembali mengenai materi isomer pada bab I dan memaparkan bahwa dua senyawa yang memiliki rumus struktur dan rumus molekul sama dapat memiliki sifat yang berbeda. Hal ini dikarenakan kedua senyawa tersebut merupakan senyawa yang berbeda dan saling berisomer.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit)  Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai keisomeran senyawa karbon.  Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai keisomeran senyawa karbon (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).  Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisisnya.  Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisisnya dan berdiskusi mengenai isomer keisomeran ruan (isomer geometri dan isomer optis).  Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan keisomeran senyawa karbon.
  • 74.  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan keisomeran senyawa karbon.  Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Sifat-sifat senyawa karbon 4. Pertemuan ke- 4 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang sifat-sifat senyawa karbon.  Memotivasi: Guru memaparkan bahwa setiap gugus fungsi memiliki sifat yang berbeda-beda.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit)  Guru mengajak siswa untuk menganalisis sifat-sifat dari senyawa yang disebutkan (aseton (pembersih kuteks), etanol (pembersih luka), dan asam kaproat (bau pada kambing)).  Siswa secara individu menganalisis sifat-sifat dari senyawa yang disebutkan (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).  Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.  Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya.  Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan berdiskusi tentang sifat-sifat senyawa karbon.  Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
  • 75.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang sifat-sifat senyawa karbon.  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan sifat-sifat senyawa karbon.  Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks  Rencana pembelajaran selanjutnya: Reaksi-reaksi senyawa karbon 5. Pertemuan ke- 5 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang reaksi-reaksi senyawa karbon.  Memotivasi: Guru memaparkan bahwa untuk membedakan senyawa karbon yang satu dengan lainnya dapat dilihat dari reaksi-reaksi senyawa karbon tersebut.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit)  Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai reaksi-reaksi senyawa karbon.  Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai reaksi-reaksi senyawa karbon (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).  Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
  • 76.  Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya.  Elaborasi: Siswa secara individual mengembangkan pemahamannya dan berlatih mengerjakan soal-soal buku teks yang berkaitan dengan reaksi-reaksi senyawa karbon.  Diskusi kelas tentang jawaban latihan soal.  Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.  Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).  Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit)  Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang reaksi-reaksi senyawa karbon.  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan reaksi-reaksi senyawa karbon.  Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat peta konsep mengenai senyawa karbon.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Uji urine 6. Pertemuan ke- 6 a. Pendahuluan (15 menit)  Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)  Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).  Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang manfaat senyawa karbon.  Memotivasi: Guru memaparkan bahwa dalam kedokteran, pemahaman reaksi-reaksi senyawa karbon sangatlah penting. Salah saturnya adalah dalam