Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya berpegang teguh kepada Al-Quran dan sunnah Nabi sebagai sumber hukum utama dalam Islam, dan larangan meragukan keaslian Al-Quran atau memperolok-olokkan hukum-hukumnya. Imam Syafi'i dikutip sebagai otoritas yang menegaskan hal tersebut.