SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Beberapa tahun terakhir ini makin banyak penelitian dilakukan dalam banyak
bidang, baik yang dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok perorangan, maupun
yang bertindak sendiri - sendiri ataupun atas nama akademi, universitas, institut,
perusahaan dan lain sebagainya. Salah satu hal yang terasa sangat penting sehubungan
dengan penelitian yang dilakukan ialah cara - cara bagaimana data harus didapat,
disajikan, dianalisa dan disimpulkan. Ternyata bahwa untuk ini diperlukan pengetahuan
tersendiri yang dikenal dengan statistika.

Statistika

adalah

Ilmu

yang

mempelajari

bagaimana

merencanakan,

mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi dan mempersentasikan data yang
ditujukan untuk menarik kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan
yang dilakukan. Oleh karena itu peneliti harus mengerti dan menguasai bagamana
mengolah data, menyajikan data, menganalisis data dan menemukan kesimpulan serta
memberikan masukan kepada pihak yang membutuhkan informasi tersebut.
1.2

Identifikasi Masalah
Masalah pada saat praktikum ini ialah bagaimana menyajikan, mangolah, dan
menganalisa data yang bersifat data diskrit dan data yang bersifat data kontinyu, yang
ditujukan untuk menarik kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan
yang dilakukan.

1.3

Tujuan
Adapun tujuan dari laporan ini adalah sebagai berikut :
a)

Mempelajari pengumpulan dan pengolahan data, baik data diskrit maupun data
kontinyu.

b) Mempelajari cara penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi, histogram, barchart, poligon frekuensi sentral maupun disperse.
c)

Mempelajari arti nilai-nilai tendensi sentral maupun disperse.

d) Mengenal bentuk distribusi data berdasarkan nilai tendensi sentral dan dispersi.
1.4 Alat-Alat yang digunakan
Adapun alat-alat yang dibutuhkan dalam melaksanakan praktikum ini adalah sebagai
berikut:
a)

Alat tulis

b) Stopwatch
c)

Lembar pengamatan

d) SPSS dan Ms. Excell
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Statistik Dan Statistika
Statistik adalah Kumpulan data, bilangan/non bilangan yang disusun dalam tabel
dan atau diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan.

Statistika

adalah

Ilmu

yang

mempelajari

bagaimana

merencanakan,

mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi dan mempresentasikan data yang
ditujukan untuk menarik kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan
yang dilakukan.

2.2

Statistika deskriptif
Statistika deskriptif adalah metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan
penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Perlu
kiranya dimengerti bahwa statistika deskriptif memberikan informasi hanya mengenai
data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik kesimpulan yang lebih banyak dan
lebih jauh dari data yang ada. Kegiatan memeriksa sifat-sifat penting dari data yang ada
itu disebut analisis data secara pemerian (deskripsi). Karenanya bagian statistika
demikian dinamakan Statistika Deskriptif atau Statistika Perian. Penyusunan tabel,
diagram, modus, kuartil, simpangan baku termasuk dalam kategori statistika deskriptif.
Kegiatan itu dilakukan melalui:

a)

Pendekatan aritmetika, yaitu pendekatan melalui pemeriksaan rangkuman nilai
atau ukuran-ukuran penting dari data. Yang dimaksud rangkuman nilai di sini
ialah penyederhanaan kumpulan nilai data yang diamati ke dalam bentuk nilainilai tertentu. Setiap rangkuman nilai ini disebut statistik. Jadi, statistik
menerangkan sifat kumpulan data dalam bentuk nilai yang mudah dipahami,
sedangkan statistika adalah suatu ilmu tentang sekumpulan konsep serta metode
yang dapat digunakan untuk mengumpulkan, menyajikan dan menganalisis data
serta menarik kesimpulan berdasar hasil analisis data tersebut.

b)

Pendekatan geometrik, yaitu melalui penyajian data dalam bentuk gambar
berupa grafik atau diagram. Kedua pendekatan mengakibatkan pembedaan dalam
penyajian datanya. Penyajian data pertama menekankan angka-angka dan yang
kedua menekankan pada gambar.

2.3

Jenis Data
Data diskrit adalah data yang selalu berbentuk bilangan bulat, misalnya
perusahaan A menjual 100 unit mobil dan 200 sepeda motor per bulan, jumlah
penumpang bus per hari 35 orang sampai dengan 40 orang, jumlah mobil per menit
yang melintasi jalan jatayu 15 mobil sampai dengan 21 mobil per menit, jumlah
pertambahan penduduk pertahun di desa serang 5 orang sampai dengan 7 orang, jumlah
kematian pertahun di desa serang 3 orang sampai dengan 5 orang.

Data kontinyu adalah data yang diperoleh dengan cara mengukur bisa dalam
bentuk bilangan bulat maupun pecahan. Contohnya rata kecepatan mobil 90 km/jam,
tinggi badan si A 155,6 cm, suhu badan 36° C.

2.4

Tendensi sentral
Tendensi sentral adalah upaya mengetahui kondisi kelompok subyek dengan
mengetahui nilai sentral yang dimiliki. Nilai sentral suatu rangkaian data adalah nilai
dalam rangkaian data yang dapat mewakili data tersebut. Suatu rangkaian data biasanya
memiliki tendensi (kecenderungan) untuk memusat pada nilai sentral ini. Tendensi
sentral ini memberi informasi tentang kecenderungan data dari kelompok sumber yang
ada sebagai deskripsi dasar tentang kondisi kelompok sumber (subyek) dan macam
nilai sentral ini antara lain :
a)

Mean (Rata-rata)
mean memberi informasi tentang besaran rata-rata yang ada pada data. Bila data
yang hendak dihitung masih dalam bentuk data raw input maka penghitungan
rata-ratanya adalah jumlah seluruh nilai data dibagi dengan banyaknya kejadian
atau frekuensi.
b)

Median (Nilai tengah)
Median suatu rangkaian data adalah nilai tengah dari rangkaian data yang telah
disusun secara berurut.
Contoh untuk Data Bercacah Ganjil
Data: 3 4 5 5 6 Jumlah N = 5
Cara:


Susun data secara berurut.



Cari letak median dengan rumus



(letak median pada urutan ketiga)



Cari nilai median pada urutan ketiga (median = 5)

Contoh untuk Data Bercacah Genap.
Data: 3 4 4 5 6 6

Jumlah N = 6

Cara :
1. Susun data secara berurut
2. Cari letak median dengan rumus (letak median pada urutan 3,5)
3. Cari nilai median pada urutan 3,5 [median = (4 + 5)/2 = 4,5
Bila data sudah tersaji dalam bentuk table distribusi frekuensi maka digunakan
rumus

Keterangan:
b = batas bawah kelas madian, ialah kelas dimana median terletak.
P = panjang kelas median.
n = ukuran sampel atau banyak data.
F= jumlah semua frekuensi dangan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas
median.
f = frekuensi kelas median
c)

Modus atau Mode
Modus dari suatu rangkaian data adalah nilai data yang paling sering muncul
(frekuensi terbesar) dalam rangkaian data itu.
Contoh:
1.

Data: 2 3 4 5 6
Karena data ini masing-masing frekuensi (kemunculan)-nya hanya 1, maka
dikatakan tidak memiliki modus.

2.

Data: 2 3 4 4 5 6
Frekuensi terbesar adalah 2 (nilai empat muncul dua kali). Jadi modusnya
adalah 4. Rangkaian data yang memiliki satu modus disebut Mono-modus.

3.

Data: 2 3 4 4 5 6 6 7
Frekuensi terbesar adalah dua (muncul dua kali) yaitu angka 4 dan 6.
Jadi modus rangkaian data ini adalah 4 dan 6. Rangkaian data ini memiliki
2 Modus atau disebut Bi-modus.

2.5

Dispersi
Dispersi adalah Ukuran penyebaran suatu kelompok data terhadap pusat data.
Jenisnya :
a)

Dispersi mutlak
- Jangkauan (Range)
- Simpangan Rata-rata (Mean Deviation)
- Variansi (Variance)
- Standar Deviasi (Standart Deviation)
- Simpangan Kuartil (Quartile Deviation)

b)

Dispersi relatif
- Koefisien Variasi (Coeficient of Variation)

2.6

Koefesien Karl Pearson
Korelasi Pearson merupakan salah satu ukuran korelasi yang digunakan untuk
mengukur kekuatan dan arah hubungan linier dari dua veriabel. Dua variabel dikatakan
berkorelasi apabila perubahan salah satu variabel disertai dengan perubahan variabel
lainnya, baik dalam arah yang sama ataupun arah yang sebaliknya. Harus diingat
bahwa nilai koefisien korelasi yang kecil (tidak signifikan) bukan berarti kedua
variabel tersebut tidak saling berhubungan. Mungkin saja dua variabel mempunyai
keeratan hubungan yang kuat namun nilai koefisien korelasinya mendekati nol,
misalnya pada kasus hubungan non linier. Dengan demikian, koefisien korelasi hanya
mengukur kekuatan hubungan linier dan tidak pada hubungan non linier. Harus
diingat pula bahwa adanya hubungan linier yang kuat di antara variabel tidak selalu
berarti ada hubungan kausalitas, sebab-akibat.
2.7

Nilai Baku
Singkatnya, ia mengukur bagaimana nilai-nilai data tersebar. dan dapat diartikan
sebagai, rata-rata jarak penyimpangan titik-titik data diukur dari nilai rata-rata data
tersebut. Simpangan baku didefinisikan sebagai akar kuadrat varians. Simpangan baku
merupakan bilangan tak-negatif, dan memiliki satuan yang sama dengan data. Misalnya
jika suatu data diukur dalam satuan meter, maka simpangan baku juga diukur dalam
meter pula.dan dapat juga diartikan ukuran simpangan yang paling banyak
dipakai dalam statisika.

2.8

Gambar grafik

histogram
Bar chart

Polygon
frekuensi

ogive
BAB III
PENGUMPULAN DATA

3.1

Metode
Dalam pengumpulan data paktikan menggunakan metode survey/pengamatan
lansung, dimana hasil pengamatan langsung dicatat pada lembar kerja yang sudah
disiapkan sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian yang telah saya lakukan di desa
Dukupuntang, kecamatan Keramat, kabupaten Cirebon, maka didapat data diskrit yang
berasal dari data mobil/kendaraan yang melintasi di jalan Nyi Agung Serang per 30
detik dan data kontinyu yang berasal dari data tinggi badan anak - anak SD kelas 5 di
SDN 1 Dukupuntang.

3.2

Data
Data yang terkumpul adalah data dari hasil penelitian yang telah saya lakukan,
data tersebut terdiri dari data diskrit dan data kontinyu, data tersebut ialah berikut :

3.2.1

Data Diskrit

Tabel 3.1 data mobil yang melintasi di jalan Nyi Agung Serang per 30 detik

5

4

3

6

2

3

2

6

1

4

6

7

5

7

11

4

0

4

3

4

2

6

5

7

6

1

3

6

4

4

5

6

2

6

3

7

5

7

5

9

2

9

1

8

5

8

4

6

7

7
3.2.2

Data Kontinyu

Tabel 3.2 data tinggi badan anak - anak SD kelas 5 di SDN 1 Dukupuntang

102 cm

104 cm

105 cm

101 cm

107 cm

104 cm

103 cm

104 cm

105 cm

103 cm

100 cm

107 cm

102 cm

102 cm

109 cm

106 cm

105 cm

107 cm

108 cm

108 cm

105 cm

102 cm

100 cm

109 cm

102 cm

104 cm

105 cm

104 cm

103 cm

106 cm

107 cm

106 cm

102 cm

105 cm

104 cm

103 cm

105 cm

108 cm

107 cm

105 cm

106 cm

104 cm

106 cm

103 cm

101 cm

105 cm

102 cm

105 cm

104 cm

103 cm
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1

Analisis
Berdasarkan hasil penelitian yang telah saya lakukan di desa Dukupuntang,

kecamatan Keramat, kabupaten Cirebon, maka didapat data diskrit yang berasal dari data
mobil/kendaraan yang melintasi di jalan Nyi Agung Serang per 30 detik dan data kontinyu
yang berasal dari data tinggi badan anak - anak SD kelas 5 di SDN 1 Dukupuntang, yaitu
sebagai berikut :
Data Diskrit
Dari data tersebut dapat kita ketahui rentang data mobil / kendaraan yang melintasi
dijalan Nyi Agung Serang adalah 11 mobil per 30 detik.
Dari data tersebut dapat kita ketahui bahwa banyaknya jumlah kelas interval dari data
mobil / kendaraan yang melintasi di jalan Nyi Agung Serang adalah sebanyak 6 atau 7
kelas interval.
Adapun panjangnya kelas tersebut berkisar 1 atau 2.
Adapaun banyak nya mobil yang melintas paling sedikit 0, paling banyak 11 mobil
per 30 detik.
Rata – rata banyaknya mobil yang melintas di jalan Nyi Agung Serang adalah 4,86
atau 5 mobil per 30 detik.
Sedangkan nilai tengah dari data mobil / kendaraan yang melintasi di jalan Nyi Agung
Serang adalah 4,96 atau 5 mobil.
Adapun frekuensi yang paling dominan dari data mobil / kendaraan yang melintasi di
jalan Nyi Agung Serang adalah 4-5 mobil yang melintas sebanyak 15 mobil
Jarak antara mobil tersebut jika di bagi 4 bagian antara lain ialah 3,2 mobil, kemudian
5,5 mobil dan 8,3 mobil.
Dengan letak persentil 45 adalah 5,1
Dengan variansi banyak nya mobil tersebut sebanyak 266,85
Dan simpangan baku (standar deviasi) mobil tersebut sebanyak 16,33
Serta grafik koefesien kemiringannya adalah – 0,048
4.2

Pembahasan Data Diskrit

4.2.1 Daftar Distribusi Frekuensi
A. Tentukan Rentang ialah data terbesar dikurangi data terkecil, dalam hal ini karena
data terbesar = 11 dan data terkecil = 0, maka rentang = 11 – 0 = 11.
B. Tentukan banyak kelas interval yang diperlukan. Banyak kelas sering biasa diambil
paling sedikit 5 kelas dan paling banyak 15 kelas, dipilih menurut keperluan. Cara
lain cukup bagus untuk n berukuran besar n ≥ 200 misalnya dapat menggunakan
aturan sturges, yaitu :
Banyak kelas = 1 + (3,3) log n
Dengan n menyatakan banyaknya data dan hasil akhir dijadikan bilangan bulat.
Maka : banyak kelas = 1 + (3,3) log 50
= 6,6
Kita bisa membuat daftar distribusi frekuensi dengan banyak kelas 6 atau 7 buah
C. Tentukan panjang kelas interval p. Ini, secara ancer - ancer di tentukan oleh aturan:

harga p diambil sesuai dengan ketelitian satuan data yang digunakan. Jika data
berbentuk satuan, ambil harga p teliti sampai satuan. Untuk data hingga satu
desimal, p ini juga diambil hingga satu desimal, dan berikut seterusnya.
Maka jika banyak kelas diambil 6, didapat :

D. Pilih ujung bawah kelas interval pertama. Untuk ini bisa diambil sama dengan data
terkecil atau nilai data yang lebih kecil dari data terkecil tapi selisihnya harus
kurang dari panjang kelas yang telah ditentukan. Senajutnya daftar diselesaikan
dengan menggunakan harga - harga yang telah dihitung. Yang digunakan disini
ialah tanda kelas interval yang didapat dengan menggunakan aturan :
Tanda kelas (Xi) =
Xi

=
= 0,5

Untuk selanjutnya setiap tanda kelas interval bisa menggunakan cara seperti diatas.
Dengan mengambil banyak kelas 6, panjang kelas 2 dan dimulai dengan ujung
bawah kelas pertama sama dengan 0. Maka diperoleh daftar tabel seperti dibawah
ini :
Tabel 4.1 daftar distribusi frekuensi
Banyak mobil/30’

(f) frekuensi

(xi) tanda kelas

0–1

4

0,5

2–3

10

2,5

4–5

15

4,5

6–7

16

6,5

8–9

4

8,5

10 – 11

1

10,5

JUMLAH

50

33

4.2.2 Ukuran Gejala Pusat Dan Ukuran Letak
A. Rata rata (MEAN)
Untuk data berbentuk demikian , rumus rata taranya adalah :

Keterangan :
fi = menyatakan frekuensi
xi = tanda kelas interval

B. Nilai tengah (MEDIAN)
Untuk data yang telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi, mediannya
dihitung dengan rumus :
Keterangan :
b = batas bawah kelas madian, ialah kelas dimana median terletak.
P = panjang kelas median.
n = ukuran sampel atau banyak data.
F = jumlah semua frekuensi dangan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas median.
f = frekuensi kelas median

Me = 3,5 + 1,46 = 4,96
C. Data dengan frekuensi terbesar (MODUS)
Jika data kuantitatif telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi, modusnya
dapat ditentukan dengan rumus :

Keterangan :
b = batas bawah kelas modus, ialah kelas interfal dengan frekuensi terbnyak.
P = panjang kelas modus
= frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas
yang lebih kecil sebelum tanda kelas modus.
= frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas
yang lebih besar sesudah tanda kelas modus.
Mo = 5,5 + 0,153 = 5,653

D. Kuartil
Jika sekumpulan data dibagi menjadi empat bagian yang sama banyak, sesudah
disusun menurut urutan nilainya, maka bilangan pembaginya disebut kuartil.
Ada tiga buah kuartil, ialah kuarti pertama, kuartil ke dua, dan kuartil ke tiga
yang masing masing disingkat dengan

. Pemberian nama ini

dimuali dari nilai kuartil paling kecil. Untuk menentukan nilai kuartil caranya
adalah :
1) Susun data menurut urutan nilainya
2) Tentukan letak kuartil
3) Tentukan nilai kuartil
Untuk data yang telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi, kuartil
1, 2, 3) dihitung dengan rumus :

Keterangan :
b = batas bawah kelas

ialah kelas interval dimana

terletak

p = panjang kelas
F = jumlah frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas
f = frekuensi kelas

(i =
selanjutnya untuk kuartil 2 dan 3 bisa menggunakan cara seperti diatas.

E. Desil
Jika kumpulan data itu dibagi menjadi 10 bagian yang sama maka didapat
sembilan pembagi dan tiap pembagi dnamakan desil. Karena ada sembilan buah
desil, ialah desil pertama, desil kedua sampai dengan desil ke sembilan yang
disingkat dengan

. Desil desil ini dapat ditentukan dengan

jalan :
1) Susun data menurut urutan nilainya
2) Tentukan letak desil
3) Tentukan nilai desil
Untuk data dalam daftar distribusi frekuensi, nilai

(i = 1, 2, ....,9) ditentukan

oleh rumus :
Letak
Dengan i = 1, 2,....9.
Keterangan :
b= batas bawah kelas

ialah kelas interval dimana

terletak

p= panjang kelas
F= jumlah frekuensi dengan tanda kelas kecil dari tanda kelas
f= frekuensi kelas

1,5 + 0,2 = 1,7

selanjutnya untuk desil 2 sampai 9 bisa menggunakan cara seperti diatas.
F. Persentil
Sekumpulan data yang dibagi menjadi 100 bagian yang sama akan
menghasilkan 99 pembagi yang berurut urut dinamakan persentil pertama
persentil pertama, persentil kedua, ...., persentil ke-99. Simbul yang digunakan
berturut turut

.

Karena cara perhitungan nya sama seperti perhitungan desil, maka disini hanya
diberikan rumus rumusnya saja. Letek persentil

(i = 1, 2, ....99) untuk

sekumpu data ditentukan oleh rumus :

Dengan i = 1, 2,....99.
b= batas bawah kelas

ialah kelas interval dimana

terletak

p= panjang kelas
F= jumlah frekuensi dengan tanda kelas kecil dari tanda kelas
f= frekuensi kelas

= 3,5 + 1,6 = 5,1

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)rizka_safa
 
Statistik 1 4 probabilitas
Statistik 1 4 probabilitasStatistik 1 4 probabilitas
Statistik 1 4 probabilitasSelvin Hadi
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubahYulianus Lisa Mantong
 
1. konsep dasar statistik
1. konsep dasar statistik1. konsep dasar statistik
1. konsep dasar statistiksylvia ade
 
uji normalitas dan homogenitas
uji normalitas dan homogenitasuji normalitas dan homogenitas
uji normalitas dan homogenitasRatih Ramadhani
 
Stat matematika II (7)
Stat matematika II (7)Stat matematika II (7)
Stat matematika II (7)jayamartha
 
Uji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasikUji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasikIpma Zukemi
 
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan KontinuModul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan KontinuFitria Eviana
 
Ukuran Penyebaran Data
Ukuran Penyebaran DataUkuran Penyebaran Data
Ukuran Penyebaran Datafebrismaa
 
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPADistribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPAMuhammad Arif
 
Distribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,tDistribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,tratuilma
 

Was ist angesagt? (20)

Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
 
Ukuran pemusatan dan penyebaran
Ukuran pemusatan dan penyebaranUkuran pemusatan dan penyebaran
Ukuran pemusatan dan penyebaran
 
Kurva Normal
Kurva NormalKurva Normal
Kurva Normal
 
DISTRIBUSI SAMPLING & TEOREMA NILAI TENGAH
DISTRIBUSI SAMPLING & TEOREMA NILAI TENGAHDISTRIBUSI SAMPLING & TEOREMA NILAI TENGAH
DISTRIBUSI SAMPLING & TEOREMA NILAI TENGAH
 
Distribusi poisson
Distribusi poissonDistribusi poisson
Distribusi poisson
 
Statistik 1 4 probabilitas
Statistik 1 4 probabilitasStatistik 1 4 probabilitas
Statistik 1 4 probabilitas
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
 
1. konsep dasar statistik
1. konsep dasar statistik1. konsep dasar statistik
1. konsep dasar statistik
 
Makalah uji normalitas
Makalah uji normalitasMakalah uji normalitas
Makalah uji normalitas
 
Presentasi bab-09
Presentasi bab-09Presentasi bab-09
Presentasi bab-09
 
uji normalitas dan homogenitas
uji normalitas dan homogenitasuji normalitas dan homogenitas
uji normalitas dan homogenitas
 
Stat matematika II (7)
Stat matematika II (7)Stat matematika II (7)
Stat matematika II (7)
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
 
Uji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasikUji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasik
 
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan KontinuModul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
 
distribusi normal ppt
distribusi normal pptdistribusi normal ppt
distribusi normal ppt
 
Ukuran Penyebaran Data
Ukuran Penyebaran DataUkuran Penyebaran Data
Ukuran Penyebaran Data
 
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPADistribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
 
Distribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,tDistribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,t
 

Ähnlich wie Modul 1 statistika deskriptif

Dasar Dasar Statistika
Dasar Dasar StatistikaDasar Dasar Statistika
Dasar Dasar Statistikaformatik
 
biostatistik.pptx document universitas muh gorontalo
biostatistik.pptx document universitas muh gorontalobiostatistik.pptx document universitas muh gorontalo
biostatistik.pptx document universitas muh gorontaloElsaHabi1
 
Kelompok 1 statistik terapan (1)
Kelompok  1 statistik terapan (1)Kelompok  1 statistik terapan (1)
Kelompok 1 statistik terapan (1)jaksonsimbolon
 
Makalah dasar-dasar statistika
Makalah dasar-dasar statistikaMakalah dasar-dasar statistika
Makalah dasar-dasar statistikaSiti_Rita_Anita
 
Makalah dasar-dasar statistika
Makalah dasar-dasar statistikaMakalah dasar-dasar statistika
Makalah dasar-dasar statistikaSiti_Rita_Anita
 
Metodologi Penelitian (Survey and correlation research)
Metodologi Penelitian (Survey and correlation research)Metodologi Penelitian (Survey and correlation research)
Metodologi Penelitian (Survey and correlation research)Atika Wirda III
 
Dinda aulia distribusi frekuensi dan ukuran perumusan data statistik ekonomi ...
Dinda aulia distribusi frekuensi dan ukuran perumusan data statistik ekonomi ...Dinda aulia distribusi frekuensi dan ukuran perumusan data statistik ekonomi ...
Dinda aulia distribusi frekuensi dan ukuran perumusan data statistik ekonomi ...dinda aulia
 
Tugas mata kuliahstatistik
Tugas mata kuliahstatistikTugas mata kuliahstatistik
Tugas mata kuliahstatistikfeby safitri
 
7. contoh penerapan STATISTIK DESKRIPTIF.pptx
7. contoh penerapan STATISTIK DESKRIPTIF.pptx7. contoh penerapan STATISTIK DESKRIPTIF.pptx
7. contoh penerapan STATISTIK DESKRIPTIF.pptxNurjannah898685
 
Revisi tendensi sentral dan variabilitas
Revisi tendensi sentral dan variabilitasRevisi tendensi sentral dan variabilitas
Revisi tendensi sentral dan variabilitasistiqma
 
Ukuran pemusatan
Ukuran pemusatanUkuran pemusatan
Ukuran pemusatanrkhmtk11
 
MATEMATIKA TERAPAN (MODUS, MEAN, MEDIAN, VARIAN, SIMPANGAN BAKU, REGRESI)
MATEMATIKA TERAPAN (MODUS, MEAN, MEDIAN, VARIAN, SIMPANGAN BAKU, REGRESI)MATEMATIKA TERAPAN (MODUS, MEAN, MEDIAN, VARIAN, SIMPANGAN BAKU, REGRESI)
MATEMATIKA TERAPAN (MODUS, MEAN, MEDIAN, VARIAN, SIMPANGAN BAKU, REGRESI)afifsalim
 
Pengantar statistik
Pengantar statistikPengantar statistik
Pengantar statistikHafiza .h
 

Ähnlich wie Modul 1 statistika deskriptif (20)

Statistika Dasar
Statistika DasarStatistika Dasar
Statistika Dasar
 
Dasar Dasar Statistika
Dasar Dasar StatistikaDasar Dasar Statistika
Dasar Dasar Statistika
 
R5 g kel 1 statdas 1
R5 g kel 1 statdas 1R5 g kel 1 statdas 1
R5 g kel 1 statdas 1
 
biostatistik.pptx document universitas muh gorontalo
biostatistik.pptx document universitas muh gorontalobiostatistik.pptx document universitas muh gorontalo
biostatistik.pptx document universitas muh gorontalo
 
Kelompok 1 statistik terapan (1)
Kelompok  1 statistik terapan (1)Kelompok  1 statistik terapan (1)
Kelompok 1 statistik terapan (1)
 
Makalah dasar-dasar statistika
Makalah dasar-dasar statistikaMakalah dasar-dasar statistika
Makalah dasar-dasar statistika
 
Makalah dasar-dasar statistika
Makalah dasar-dasar statistikaMakalah dasar-dasar statistika
Makalah dasar-dasar statistika
 
Statistik.xlsx
Statistik.xlsxStatistik.xlsx
Statistik.xlsx
 
Metodologi Penelitian (Survey and correlation research)
Metodologi Penelitian (Survey and correlation research)Metodologi Penelitian (Survey and correlation research)
Metodologi Penelitian (Survey and correlation research)
 
Dinda aulia distribusi frekuensi dan ukuran perumusan data statistik ekonomi ...
Dinda aulia distribusi frekuensi dan ukuran perumusan data statistik ekonomi ...Dinda aulia distribusi frekuensi dan ukuran perumusan data statistik ekonomi ...
Dinda aulia distribusi frekuensi dan ukuran perumusan data statistik ekonomi ...
 
Statistik & Probabilitas
Statistik & ProbabilitasStatistik & Probabilitas
Statistik & Probabilitas
 
Tugas mata kuliahstatistik
Tugas mata kuliahstatistikTugas mata kuliahstatistik
Tugas mata kuliahstatistik
 
Ek107 122215-611-1
Ek107 122215-611-1Ek107 122215-611-1
Ek107 122215-611-1
 
7. contoh penerapan STATISTIK DESKRIPTIF.pptx
7. contoh penerapan STATISTIK DESKRIPTIF.pptx7. contoh penerapan STATISTIK DESKRIPTIF.pptx
7. contoh penerapan STATISTIK DESKRIPTIF.pptx
 
Revisi tendensi sentral dan variabilitas
Revisi tendensi sentral dan variabilitasRevisi tendensi sentral dan variabilitas
Revisi tendensi sentral dan variabilitas
 
Ukuran pemusatan
Ukuran pemusatanUkuran pemusatan
Ukuran pemusatan
 
MATEMATIKA TERAPAN (MODUS, MEAN, MEDIAN, VARIAN, SIMPANGAN BAKU, REGRESI)
MATEMATIKA TERAPAN (MODUS, MEAN, MEDIAN, VARIAN, SIMPANGAN BAKU, REGRESI)MATEMATIKA TERAPAN (MODUS, MEAN, MEDIAN, VARIAN, SIMPANGAN BAKU, REGRESI)
MATEMATIKA TERAPAN (MODUS, MEAN, MEDIAN, VARIAN, SIMPANGAN BAKU, REGRESI)
 
Pengantar Statistik
Pengantar StatistikPengantar Statistik
Pengantar Statistik
 
Pengantar statistik
Pengantar statistikPengantar statistik
Pengantar statistik
 
Statistik ts
Statistik tsStatistik ts
Statistik ts
 

Kürzlich hochgeladen

MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMRiniGela
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 

Modul 1 statistika deskriptif

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini makin banyak penelitian dilakukan dalam banyak bidang, baik yang dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok perorangan, maupun yang bertindak sendiri - sendiri ataupun atas nama akademi, universitas, institut, perusahaan dan lain sebagainya. Salah satu hal yang terasa sangat penting sehubungan dengan penelitian yang dilakukan ialah cara - cara bagaimana data harus didapat, disajikan, dianalisa dan disimpulkan. Ternyata bahwa untuk ini diperlukan pengetahuan tersendiri yang dikenal dengan statistika. Statistika adalah Ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi dan mempersentasikan data yang ditujukan untuk menarik kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan. Oleh karena itu peneliti harus mengerti dan menguasai bagamana mengolah data, menyajikan data, menganalisis data dan menemukan kesimpulan serta memberikan masukan kepada pihak yang membutuhkan informasi tersebut. 1.2 Identifikasi Masalah Masalah pada saat praktikum ini ialah bagaimana menyajikan, mangolah, dan menganalisa data yang bersifat data diskrit dan data yang bersifat data kontinyu, yang ditujukan untuk menarik kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan. 1.3 Tujuan Adapun tujuan dari laporan ini adalah sebagai berikut : a) Mempelajari pengumpulan dan pengolahan data, baik data diskrit maupun data kontinyu. b) Mempelajari cara penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi, histogram, barchart, poligon frekuensi sentral maupun disperse. c) Mempelajari arti nilai-nilai tendensi sentral maupun disperse. d) Mengenal bentuk distribusi data berdasarkan nilai tendensi sentral dan dispersi.
  • 2. 1.4 Alat-Alat yang digunakan Adapun alat-alat yang dibutuhkan dalam melaksanakan praktikum ini adalah sebagai berikut: a) Alat tulis b) Stopwatch c) Lembar pengamatan d) SPSS dan Ms. Excell
  • 3. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Statistik Dan Statistika Statistik adalah Kumpulan data, bilangan/non bilangan yang disusun dalam tabel dan atau diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan. Statistika adalah Ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi dan mempresentasikan data yang ditujukan untuk menarik kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan. 2.2 Statistika deskriptif Statistika deskriptif adalah metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Perlu kiranya dimengerti bahwa statistika deskriptif memberikan informasi hanya mengenai data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik kesimpulan yang lebih banyak dan lebih jauh dari data yang ada. Kegiatan memeriksa sifat-sifat penting dari data yang ada itu disebut analisis data secara pemerian (deskripsi). Karenanya bagian statistika demikian dinamakan Statistika Deskriptif atau Statistika Perian. Penyusunan tabel, diagram, modus, kuartil, simpangan baku termasuk dalam kategori statistika deskriptif. Kegiatan itu dilakukan melalui: a) Pendekatan aritmetika, yaitu pendekatan melalui pemeriksaan rangkuman nilai atau ukuran-ukuran penting dari data. Yang dimaksud rangkuman nilai di sini ialah penyederhanaan kumpulan nilai data yang diamati ke dalam bentuk nilainilai tertentu. Setiap rangkuman nilai ini disebut statistik. Jadi, statistik menerangkan sifat kumpulan data dalam bentuk nilai yang mudah dipahami, sedangkan statistika adalah suatu ilmu tentang sekumpulan konsep serta metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan, menyajikan dan menganalisis data serta menarik kesimpulan berdasar hasil analisis data tersebut. b) Pendekatan geometrik, yaitu melalui penyajian data dalam bentuk gambar berupa grafik atau diagram. Kedua pendekatan mengakibatkan pembedaan dalam
  • 4. penyajian datanya. Penyajian data pertama menekankan angka-angka dan yang kedua menekankan pada gambar. 2.3 Jenis Data Data diskrit adalah data yang selalu berbentuk bilangan bulat, misalnya perusahaan A menjual 100 unit mobil dan 200 sepeda motor per bulan, jumlah penumpang bus per hari 35 orang sampai dengan 40 orang, jumlah mobil per menit yang melintasi jalan jatayu 15 mobil sampai dengan 21 mobil per menit, jumlah pertambahan penduduk pertahun di desa serang 5 orang sampai dengan 7 orang, jumlah kematian pertahun di desa serang 3 orang sampai dengan 5 orang. Data kontinyu adalah data yang diperoleh dengan cara mengukur bisa dalam bentuk bilangan bulat maupun pecahan. Contohnya rata kecepatan mobil 90 km/jam, tinggi badan si A 155,6 cm, suhu badan 36° C. 2.4 Tendensi sentral Tendensi sentral adalah upaya mengetahui kondisi kelompok subyek dengan mengetahui nilai sentral yang dimiliki. Nilai sentral suatu rangkaian data adalah nilai dalam rangkaian data yang dapat mewakili data tersebut. Suatu rangkaian data biasanya memiliki tendensi (kecenderungan) untuk memusat pada nilai sentral ini. Tendensi sentral ini memberi informasi tentang kecenderungan data dari kelompok sumber yang ada sebagai deskripsi dasar tentang kondisi kelompok sumber (subyek) dan macam nilai sentral ini antara lain : a) Mean (Rata-rata) mean memberi informasi tentang besaran rata-rata yang ada pada data. Bila data yang hendak dihitung masih dalam bentuk data raw input maka penghitungan rata-ratanya adalah jumlah seluruh nilai data dibagi dengan banyaknya kejadian atau frekuensi.
  • 5. b) Median (Nilai tengah) Median suatu rangkaian data adalah nilai tengah dari rangkaian data yang telah disusun secara berurut. Contoh untuk Data Bercacah Ganjil Data: 3 4 5 5 6 Jumlah N = 5 Cara:  Susun data secara berurut.  Cari letak median dengan rumus  (letak median pada urutan ketiga)  Cari nilai median pada urutan ketiga (median = 5) Contoh untuk Data Bercacah Genap. Data: 3 4 4 5 6 6 Jumlah N = 6 Cara : 1. Susun data secara berurut 2. Cari letak median dengan rumus (letak median pada urutan 3,5) 3. Cari nilai median pada urutan 3,5 [median = (4 + 5)/2 = 4,5 Bila data sudah tersaji dalam bentuk table distribusi frekuensi maka digunakan rumus Keterangan: b = batas bawah kelas madian, ialah kelas dimana median terletak. P = panjang kelas median. n = ukuran sampel atau banyak data. F= jumlah semua frekuensi dangan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas median. f = frekuensi kelas median
  • 6. c) Modus atau Mode Modus dari suatu rangkaian data adalah nilai data yang paling sering muncul (frekuensi terbesar) dalam rangkaian data itu. Contoh: 1. Data: 2 3 4 5 6 Karena data ini masing-masing frekuensi (kemunculan)-nya hanya 1, maka dikatakan tidak memiliki modus. 2. Data: 2 3 4 4 5 6 Frekuensi terbesar adalah 2 (nilai empat muncul dua kali). Jadi modusnya adalah 4. Rangkaian data yang memiliki satu modus disebut Mono-modus. 3. Data: 2 3 4 4 5 6 6 7 Frekuensi terbesar adalah dua (muncul dua kali) yaitu angka 4 dan 6. Jadi modus rangkaian data ini adalah 4 dan 6. Rangkaian data ini memiliki 2 Modus atau disebut Bi-modus. 2.5 Dispersi Dispersi adalah Ukuran penyebaran suatu kelompok data terhadap pusat data. Jenisnya : a) Dispersi mutlak - Jangkauan (Range) - Simpangan Rata-rata (Mean Deviation) - Variansi (Variance) - Standar Deviasi (Standart Deviation) - Simpangan Kuartil (Quartile Deviation) b) Dispersi relatif - Koefisien Variasi (Coeficient of Variation) 2.6 Koefesien Karl Pearson Korelasi Pearson merupakan salah satu ukuran korelasi yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan arah hubungan linier dari dua veriabel. Dua variabel dikatakan
  • 7. berkorelasi apabila perubahan salah satu variabel disertai dengan perubahan variabel lainnya, baik dalam arah yang sama ataupun arah yang sebaliknya. Harus diingat bahwa nilai koefisien korelasi yang kecil (tidak signifikan) bukan berarti kedua variabel tersebut tidak saling berhubungan. Mungkin saja dua variabel mempunyai keeratan hubungan yang kuat namun nilai koefisien korelasinya mendekati nol, misalnya pada kasus hubungan non linier. Dengan demikian, koefisien korelasi hanya mengukur kekuatan hubungan linier dan tidak pada hubungan non linier. Harus diingat pula bahwa adanya hubungan linier yang kuat di antara variabel tidak selalu berarti ada hubungan kausalitas, sebab-akibat. 2.7 Nilai Baku Singkatnya, ia mengukur bagaimana nilai-nilai data tersebar. dan dapat diartikan sebagai, rata-rata jarak penyimpangan titik-titik data diukur dari nilai rata-rata data tersebut. Simpangan baku didefinisikan sebagai akar kuadrat varians. Simpangan baku merupakan bilangan tak-negatif, dan memiliki satuan yang sama dengan data. Misalnya jika suatu data diukur dalam satuan meter, maka simpangan baku juga diukur dalam meter pula.dan dapat juga diartikan ukuran simpangan yang paling banyak dipakai dalam statisika. 2.8 Gambar grafik histogram
  • 9. BAB III PENGUMPULAN DATA 3.1 Metode Dalam pengumpulan data paktikan menggunakan metode survey/pengamatan lansung, dimana hasil pengamatan langsung dicatat pada lembar kerja yang sudah disiapkan sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian yang telah saya lakukan di desa Dukupuntang, kecamatan Keramat, kabupaten Cirebon, maka didapat data diskrit yang berasal dari data mobil/kendaraan yang melintasi di jalan Nyi Agung Serang per 30 detik dan data kontinyu yang berasal dari data tinggi badan anak - anak SD kelas 5 di SDN 1 Dukupuntang. 3.2 Data Data yang terkumpul adalah data dari hasil penelitian yang telah saya lakukan, data tersebut terdiri dari data diskrit dan data kontinyu, data tersebut ialah berikut : 3.2.1 Data Diskrit Tabel 3.1 data mobil yang melintasi di jalan Nyi Agung Serang per 30 detik 5 4 3 6 2 3 2 6 1 4 6 7 5 7 11 4 0 4 3 4 2 6 5 7 6 1 3 6 4 4 5 6 2 6 3 7 5 7 5 9 2 9 1 8 5 8 4 6 7 7
  • 10. 3.2.2 Data Kontinyu Tabel 3.2 data tinggi badan anak - anak SD kelas 5 di SDN 1 Dukupuntang 102 cm 104 cm 105 cm 101 cm 107 cm 104 cm 103 cm 104 cm 105 cm 103 cm 100 cm 107 cm 102 cm 102 cm 109 cm 106 cm 105 cm 107 cm 108 cm 108 cm 105 cm 102 cm 100 cm 109 cm 102 cm 104 cm 105 cm 104 cm 103 cm 106 cm 107 cm 106 cm 102 cm 105 cm 104 cm 103 cm 105 cm 108 cm 107 cm 105 cm 106 cm 104 cm 106 cm 103 cm 101 cm 105 cm 102 cm 105 cm 104 cm 103 cm
  • 11. BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Berdasarkan hasil penelitian yang telah saya lakukan di desa Dukupuntang, kecamatan Keramat, kabupaten Cirebon, maka didapat data diskrit yang berasal dari data mobil/kendaraan yang melintasi di jalan Nyi Agung Serang per 30 detik dan data kontinyu yang berasal dari data tinggi badan anak - anak SD kelas 5 di SDN 1 Dukupuntang, yaitu sebagai berikut : Data Diskrit Dari data tersebut dapat kita ketahui rentang data mobil / kendaraan yang melintasi dijalan Nyi Agung Serang adalah 11 mobil per 30 detik. Dari data tersebut dapat kita ketahui bahwa banyaknya jumlah kelas interval dari data mobil / kendaraan yang melintasi di jalan Nyi Agung Serang adalah sebanyak 6 atau 7 kelas interval. Adapun panjangnya kelas tersebut berkisar 1 atau 2. Adapaun banyak nya mobil yang melintas paling sedikit 0, paling banyak 11 mobil per 30 detik. Rata – rata banyaknya mobil yang melintas di jalan Nyi Agung Serang adalah 4,86 atau 5 mobil per 30 detik. Sedangkan nilai tengah dari data mobil / kendaraan yang melintasi di jalan Nyi Agung Serang adalah 4,96 atau 5 mobil. Adapun frekuensi yang paling dominan dari data mobil / kendaraan yang melintasi di jalan Nyi Agung Serang adalah 4-5 mobil yang melintas sebanyak 15 mobil Jarak antara mobil tersebut jika di bagi 4 bagian antara lain ialah 3,2 mobil, kemudian 5,5 mobil dan 8,3 mobil. Dengan letak persentil 45 adalah 5,1 Dengan variansi banyak nya mobil tersebut sebanyak 266,85 Dan simpangan baku (standar deviasi) mobil tersebut sebanyak 16,33 Serta grafik koefesien kemiringannya adalah – 0,048
  • 12. 4.2 Pembahasan Data Diskrit 4.2.1 Daftar Distribusi Frekuensi A. Tentukan Rentang ialah data terbesar dikurangi data terkecil, dalam hal ini karena data terbesar = 11 dan data terkecil = 0, maka rentang = 11 – 0 = 11. B. Tentukan banyak kelas interval yang diperlukan. Banyak kelas sering biasa diambil paling sedikit 5 kelas dan paling banyak 15 kelas, dipilih menurut keperluan. Cara lain cukup bagus untuk n berukuran besar n ≥ 200 misalnya dapat menggunakan aturan sturges, yaitu : Banyak kelas = 1 + (3,3) log n Dengan n menyatakan banyaknya data dan hasil akhir dijadikan bilangan bulat. Maka : banyak kelas = 1 + (3,3) log 50 = 6,6 Kita bisa membuat daftar distribusi frekuensi dengan banyak kelas 6 atau 7 buah C. Tentukan panjang kelas interval p. Ini, secara ancer - ancer di tentukan oleh aturan: harga p diambil sesuai dengan ketelitian satuan data yang digunakan. Jika data berbentuk satuan, ambil harga p teliti sampai satuan. Untuk data hingga satu desimal, p ini juga diambil hingga satu desimal, dan berikut seterusnya. Maka jika banyak kelas diambil 6, didapat : D. Pilih ujung bawah kelas interval pertama. Untuk ini bisa diambil sama dengan data terkecil atau nilai data yang lebih kecil dari data terkecil tapi selisihnya harus kurang dari panjang kelas yang telah ditentukan. Senajutnya daftar diselesaikan dengan menggunakan harga - harga yang telah dihitung. Yang digunakan disini ialah tanda kelas interval yang didapat dengan menggunakan aturan : Tanda kelas (Xi) = Xi = = 0,5 Untuk selanjutnya setiap tanda kelas interval bisa menggunakan cara seperti diatas.
  • 13. Dengan mengambil banyak kelas 6, panjang kelas 2 dan dimulai dengan ujung bawah kelas pertama sama dengan 0. Maka diperoleh daftar tabel seperti dibawah ini : Tabel 4.1 daftar distribusi frekuensi Banyak mobil/30’ (f) frekuensi (xi) tanda kelas 0–1 4 0,5 2–3 10 2,5 4–5 15 4,5 6–7 16 6,5 8–9 4 8,5 10 – 11 1 10,5 JUMLAH 50 33 4.2.2 Ukuran Gejala Pusat Dan Ukuran Letak A. Rata rata (MEAN) Untuk data berbentuk demikian , rumus rata taranya adalah : Keterangan : fi = menyatakan frekuensi xi = tanda kelas interval B. Nilai tengah (MEDIAN) Untuk data yang telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi, mediannya dihitung dengan rumus :
  • 14. Keterangan : b = batas bawah kelas madian, ialah kelas dimana median terletak. P = panjang kelas median. n = ukuran sampel atau banyak data. F = jumlah semua frekuensi dangan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas median. f = frekuensi kelas median Me = 3,5 + 1,46 = 4,96 C. Data dengan frekuensi terbesar (MODUS) Jika data kuantitatif telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi, modusnya dapat ditentukan dengan rumus : Keterangan : b = batas bawah kelas modus, ialah kelas interfal dengan frekuensi terbnyak. P = panjang kelas modus = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas yang lebih kecil sebelum tanda kelas modus. = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas yang lebih besar sesudah tanda kelas modus.
  • 15. Mo = 5,5 + 0,153 = 5,653 D. Kuartil Jika sekumpulan data dibagi menjadi empat bagian yang sama banyak, sesudah disusun menurut urutan nilainya, maka bilangan pembaginya disebut kuartil. Ada tiga buah kuartil, ialah kuarti pertama, kuartil ke dua, dan kuartil ke tiga yang masing masing disingkat dengan . Pemberian nama ini dimuali dari nilai kuartil paling kecil. Untuk menentukan nilai kuartil caranya adalah : 1) Susun data menurut urutan nilainya 2) Tentukan letak kuartil 3) Tentukan nilai kuartil Untuk data yang telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi, kuartil 1, 2, 3) dihitung dengan rumus : Keterangan : b = batas bawah kelas ialah kelas interval dimana terletak p = panjang kelas F = jumlah frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas f = frekuensi kelas (i =
  • 16. selanjutnya untuk kuartil 2 dan 3 bisa menggunakan cara seperti diatas. E. Desil Jika kumpulan data itu dibagi menjadi 10 bagian yang sama maka didapat sembilan pembagi dan tiap pembagi dnamakan desil. Karena ada sembilan buah desil, ialah desil pertama, desil kedua sampai dengan desil ke sembilan yang disingkat dengan . Desil desil ini dapat ditentukan dengan jalan : 1) Susun data menurut urutan nilainya 2) Tentukan letak desil 3) Tentukan nilai desil Untuk data dalam daftar distribusi frekuensi, nilai (i = 1, 2, ....,9) ditentukan oleh rumus : Letak Dengan i = 1, 2,....9. Keterangan : b= batas bawah kelas ialah kelas interval dimana terletak p= panjang kelas F= jumlah frekuensi dengan tanda kelas kecil dari tanda kelas f= frekuensi kelas 1,5 + 0,2 = 1,7 selanjutnya untuk desil 2 sampai 9 bisa menggunakan cara seperti diatas.
  • 17. F. Persentil Sekumpulan data yang dibagi menjadi 100 bagian yang sama akan menghasilkan 99 pembagi yang berurut urut dinamakan persentil pertama persentil pertama, persentil kedua, ...., persentil ke-99. Simbul yang digunakan berturut turut . Karena cara perhitungan nya sama seperti perhitungan desil, maka disini hanya diberikan rumus rumusnya saja. Letek persentil (i = 1, 2, ....99) untuk sekumpu data ditentukan oleh rumus : Dengan i = 1, 2,....99. b= batas bawah kelas ialah kelas interval dimana terletak p= panjang kelas F= jumlah frekuensi dengan tanda kelas kecil dari tanda kelas f= frekuensi kelas = 3,5 + 1,6 = 5,1