Setiap orang yang telah diselamatkan dalam Kristus senantiasa terus bertumbuh dalam kedewasaan sambil membimbing orang lain mencapai kedewasaan serupa dengan Kristus
2. Murid dalam bahasa yunani “mathetes” adalah pengikut Kristus
yang pada mulanya disebut Kristen di Antiokhia (KPR 11:26) ,
sebutan ini adalah sebagai ejekan bagi murid Yesus pada waktu
itu sehingga mereka dinamakan “Kristen”
Murid adalah pengikut Kristus yang mengaku bahwa Yesus
adalah Tuhan dan Juruselamat, dan yang mentaati ajaran, perintah
serta meneladani Yesus Kristus.
Tetapi orang yang menamakan diri Kristen belum tentu seorang
murid Kristus yang sejati ...karena seorang murid Kristus, bukan
sekedar percaya saja... tetapi mengikuti ajaran, perintah dan
teladan hidup Yesus ... inilah yang dikatakan “orang kristen sejati”
orang kristen sejati juga adalah sambil bertumbuh dalam Kristus
sembari membawa orang lain juga bertumbuh dalam Kristus.
3. Membimbing anak yang jauh dari Kristus untuk dekat
kepada Kristus, menerima dan percaya Kristus sebagai
Tuhan dan Juruselamat (Yoh 1:12) serta menolong anak
bertumbuh menjadi serupa dengan Kristus.
Tujuan yang kita harapkan adalah proses pertumbuhan
benih ilahi dalam diri anak-anak untuk mencapai
kedewasaan penuh di dalam Kristus, sebab mereka
sudah mengalami pertukaran (exchange) dari manusia
lama menjadi ciptaan baru (2 Kor 5:17) yang dibaharui
terus menerus seiring proses pertumbuhan hidup anak
sampai mencapai keserupaan dengan Kristus
4. Apakah syarat-syarat seorang Murid yang
digambarkan Yesus :
1. Mengutamakan Yesus dari segalanya (Luk 14 : 26; 33)
2. Rela bayar Harga (pikul salib) Luk 14 :27
3. Hidup sesuai dengan Firman,menjadi pelaku Firman
(Yoh 8: 31)
4. Saling mengasihi (bukan hanya mengasihi Allah)
sesama (Yoh 13: 35.. Hukum Kasih tidak sempurna bila
mengabaikan kasih kepada sesama
5. Menghasilkan buah-buah kehidupan (Yoh 15:8) : Buah
pertobatan, buah kebenaran, buah roh, buah pelayanan
5. orang kristen sejati adalah sambil bertumbuh
dalam Kristus serta membawa orang lain juga
bertumbuh dalam Kristus.
Persekutuan
Pribadi dengan
Yesus
Belajar &
Menaati segala
perintah Yesus
Bertumbuh
semakin serupa
Yesus
Menjadikan
orang lain
Murid Yesus
6. Proses pemuridan dapat dianalogikan seperti proses metamorfosis :
Ulat –Kepompong-Kupu-kupu
Juga seumpama pohon kehidupan : Berakar-bertumbuh-berbuah
7. Dalam bimbingan adanya hubungan Personal,
Persahabatan dan Waktu bersama
Pembimbing perlu menuntut ketaatan melalui perubahan
pola pikir dan gaya hidup dari murid-muridnya.
Pembimbing juga perlu memberdayakan murid-murid
melalui doa, dorongan, dan keteladanan yang diberikan.
Pembimbing menjadi murid Kristus untuk menjadikan
orang lain murid Kristus yang dapat memuridkan orang
lain. Discipling disciplemaking disciples, Demikian
seterusnya
8. Peran pembimbing adalah menjadi sarana yang dipakai
Tuhan dalam memberi pertumbuhan bagi tiap-tiap
anggota melalui pembimbingan di dalam kelompok
kecil yang menghasilkan perubahan hidup yang
menetap(lasting life-change).
9. 1. Mendoakan (PRAY)
Pimpinan dan karya Tuhan dalam menolong pertumbuhan setiap
anggota serta menolong pembimbingan kepada mereka. Mendoakan
kondisi dan kebutuhan setiap anggota secara personal dan mendalam,
bukan hanya secara umum .
2. Memperhatikan(CARE)
Mengasihi setiap anggota. Mengambil komitmen pribadi untuk menjadi
keluarga dan sahabat rohani bagi mereka, menjalani hidup
bersama(doing life together), bukan sekadar hadir bersama-sama(being
together) dalam pertemuan kelompok.
3. Membagikan(SHARE)
Kebenaran Firman, pergumulan kehidupan, konseling, diskusi dan
pelaksanaan penerapan secara terbuka dan otentik. Menularkan hati dan
visi untuk memuridkan orang lain dengan memberi keteladanan dan
menunjukkan keterampilan dalam membimbing.
10. Tujuan pemuridan adalah bahwa seorang pelajar kelak bisa menjadi
seperti gurunya. “Cukuplah bagi seorang murid jikalau dia menjadi sama
dengan gurunya, dan demikian bagi seorang budak jikalau dia menjadi
sama seperti tuannya.“ (Mat. 10:25).
Seorang guru tidak dapat memimpin siswanya lebih jauh atau lebih
tinggi daripada tingkat yang telah dia capai. “Seorang murid tidak lebih
daripada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan
sama dengan gurunya.“ (Luk. 6:40).
Kita tidak dapat mengajarkan apa yang tidak kita ketahui. Kita tidak dapat
memimpin orang lain ke tempat yang tidak kita nginkan.
Sejauhmana pengenalan kita akan Yesus, sejauh itu juga IMAN kita
Sejauhmana pengenalan kita akan Roh Kudus, sejauh itu juga KUASA
yang bekerja dalam diri kita
11. M1-MENERIMA FIRMAN
Yakobus 1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan
kejahatan yang
begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang
tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
Firman Allah tertanam di hati yang subur. Hati yang subur adalah hati
yang lembut, terbuka, siap menerima, tidak memberontak, tidak
melawan, hati yang berserah, mudah/rela dibentuk, hati yang rela,
terbuka untuk ditegur, dikoreksi, dan dinasihati oleh Tuhan.
Matius 13:23 Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang
mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang
seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh
kali lipat."
12. M2- MERENUNGKAN FIRMAN (Memeliti Firman)
Mazmur 1:2 tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang
merenungkan Taurat itu siang dan malam.
Yakobus 1:25 Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu
hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi
bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh
melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.
Bukan sekedar dibaca, tetapi menemukan Rhema dari Firman itu yang
dapat mengerti isi hati Tuhan dan meneguhkan iman kita
13. M3-MELAKUKAN FIRMAN
Matius 5:19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum
Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian
kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di
dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan
segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang
tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
Matius 7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan!
akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan
kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Yakobus 2:17 Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak
disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
Menjadi Pelaku Firman yang menuntun kita sebagai orang kristen yang
“berintegritas” dan menjadi kesaksian banyak orang atas perilaku kita
14. M4-MENCERITAKAN KEBAIKAN & PERBUATAN
TUHAN
Mazmur 9:15 supaya aku menceritakan segala perbuatan-Mu yang terpuji
dan bersorak-sorak dipintu gerbang puteri Sion karena keselamatan yang
dari pada-Mu.
Mazmur 73:28 Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh
tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan
segala pekerjaan-Nya.
Apa yang telah kita alami oleh karena perubahan hidup kita yang
dikerjakan oleh Firman, ceritakanlah kepada orang lain sebagai suatu
Kesaksian yang hidup
26. MURID YANG BERMISI adalah orang yang
menyerahkan diri bagi Amanat Agung Tuhan Yesus
dan menyatakan kesediaan untuk pergi ke
manapun, melakukan apapun, dan mengorbankan
semua yang diperlukan Tuhan dari kita dalam
pemenuhan tugas itu.
27. Tuhan menetapkan kita untuk pergi dan
berbuah banyak bagi kemuliaan-Nya.
Dalam hal inilah
Bapa-Ku dipermuliakan,
yaitu jika kamu berbuah
banyak dan dengan
demikian kamu adalah
murid-murid-Ku.
YOHANES 15:8
28. Seorang Pemurid haruslah orang yang dituntun oleh Roh Kudus
agar dapat membimbing proses Pemuridan kepada Muridnya
sesuai dengan rancangan Tuhan., sebab Roh Kudus adalah
sebagai Penolong (Parakletos) kita dalam seluruh pelayanan kita
1. seorang murid telah percaya Yesus adalah Tuhan dan
Juruselamat itu karena karya Roh Kudus (Roma 10:9-10)
2.seorang murid telah diregenerasikan dilahirkan kembali oleh
Roh Kudus menjadi ciptaan baru (2 Kor 5:17)
3. Bertumbuh dalam kasih karunia dan pengenalan akan Tuhan
Yesus Kristus (2 Pet3:18) hingga imannya teguh dan berakar kuat
serta berbuah lebat menghasilkan buah-buah roh dalam hidupnya
(Gal 5)
4. Seorang murid mengalami proses pengudusan sepanjang hidup
mencapai kedewasaan sampai mencapai keserupaan dengan
Kristus dengan pimpinan Roh Kudus (Roma 8:29)