SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 45
PEMBELAHAN SEL
Daniel Christianto Setyo P.

XII IPA 8 / 06

Kharisma Resti Kurnia D.S.

XII IPA 8 / 17

Muhammad Rizqi Sanyoto

XII IPA 8 / 23

Zahroh Nur Laily

XII IPA 8 / 29
Pembelahan Sel


Merupakan proses memperbanyak diri, di mana
sel yang membelah disebut sel induk, sedangkan
hasil pembelahan disebut sel anak
Tidak langsung

PEMBELAHAN
SEL

P. Amitosis
Mitosis

Langsung
Meiosis
Pembelahan Amitosis


Terjadi secara langsung tanpa melalui tahapan
pembelahan sel.



Biasa terjadi pada reproduksi aseksual organisme
prokariotik.



Diawali dengan penggandaan DNA yang diikuti
dengan pembelahan kromosom atau inti.



Setelah itu, terjadi pembelahan
sitoplasma, sehingga terbentuk dua sel anakan
yang identik.
Pembelahan Amitosis
Pembelahan Mitosis


Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang
jumlah kromosomnya sama dengan jumlah kromosom
sel induknya.



Pembelahan mitosis terjadi pada sel somatis (sel
penyusun tubuh).



Pembelahan mitosis dibedakan atas dua fase, yaitu
kariokinesis dan sitokinesis.
1.

Kariokinesis adalah proses pembagian materi inti. Ada
beberapa tahap: profase, metafase, anafase, telofase.

2.

Sitokinesis adalah proses pembagian sitoplasma kepada
dua sel anak hasil pembelahan.
Pembelahan Mitosis
Kariokinesis - Profase
1.

Benang – benang kromatin berubah menjadi kromosom.
Kemudian setiap kromosom membelah menjadi kromatid
dengan satu sentromer.

2.

Dinding inti (nukleus) dan anak inti (nukleolus)
menghilang.

3.

Pasangan sentriol yang terdapat dalam sentrosom berpisah
dan bergerak menuju kutub yang berlawanan.

4.

Serat – serat gelendong atau benang – benang spindel
terbentuk diantara kedua kutub pembelahan.
Kariokinesis - Profase
Kariokinesis - Metafase
Setiap kromosom yang terdiri dari sepasang kromatida
menuju ke tengah sel dan berkumpul pada bidang
pembelahan (bidang ekuator), dan menggantung pada serat
gelendong melalui sentromer atau kinetokor.
Kariokinesis - Metafase
Kariokinesis - Anafase


Sentromer dari setiap kromosom membelah menjadi dua
dengan masing – masing satu kromatida.



Kemudian setiap kromatida berpisah dengan pasangannya
dan menuju ke kutub yang berlawanan.



Pada akhir anafase, semua kromatida sampai pada kutub
masing – masing.
Kariokinesis - Anafase
Kariokinesis - Telofase


Kromatida yang berada pada kutub berubah menjasadi
benang – benang kromatin kembali.



Terbentuk kembali dinding inti dan nukleolus membentuk
dua inti baru.



Serat – serat gelendong menghilang.



Terjadi pembelahan sitoplasma (sitokinesis) menjadi dua
bagian, dan terbentuk membran sel pemisah di tengah
bidang pembelahan.



Akhirnya, terbentuk dua sel anak yang mempunyai jumlah
kromosom yang sama dengan kromosom induknya.
Kariokinesis - Telofase

Hasil mitosis:
1. Satu sel induk yang diploid
(2n) menjadi 2 sel anakan
yang masing–masing diploid.
2. Jumlah kromosom sel anak
sama dengan jumlah
kromosom sel induknya.
Sitokinesis


Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan
dibagi menjadi dua melalui terbentuknya cincin kontraktil
yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah
sel. Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur
pembelahan yang akhirnya akan menghasilkan dua sel
anak. Masing – masing sel anak yang terbentuk ini
mengandung inti sel, beserta organel – organel selnya.



Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan terbentuknya
dinding pemisah ditengah – tengah sel. Tahap sitokinesis
ini biasanya dimasukkan dalam tahap telofase.
Sitokinesis
Interfase


Pada fase ini inti sel mempersiapkan diri untuk
pembelahan lagi dengan mengumpulkan materi dan
energi.



Interfase dibagi menjadi 3 tahap:
1.

Fase G1 : Sel hasil pembelahan memasuki pertumbuhan sel
baru dan terus menerus melakukan pembelahan organel.

2.

Fase S : Dalam sel terjadi proses replikasi DNA sebagai
materi genetik yang akan diturunkan.

3.

Fase G2 : Sel tumbuh membesar dan menyiapkan segala
keperluan untuk pembelahan sel.
Pembelahan Meiosis


Meiosis (pembelahan reduksi) adalah pembelahan sel
yang menghasilkan sel anakan dengan jumlah
kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induk.



Pembelahan meiosis sangat penting bagi organisme
yang berkembang biak secara seksual, yaitu dalam
proses pembentukan gamet (gametogenesis).



Pembelahan meiosis berlangsung dalam dua tahap
pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II.



Pada meiosis I terjadi reduksi (pengurangan) jumlah
kromosom, sedangkan pada meiosis II terjadi proses
sama dengan pembelahan mitosis
Tahap Pembelahan Meiosis
Tahap-tahap pembelahan meiosis antara lain:
1.

Meiosis I
Profase I → Metafase I → Anafase I → Telofase I

2.

Meiosis II
Profase II → Metafase II → Anafase II → Telofase II
Meiosis I  Profase I
Leptoten : merupakan tahap pertama profase, kromatin
membentuk benang halus leptonema (kromosom)
sehingga kromosom tampak seperti massa yang tidak
teratur.
Meiosis I  Profase I
Zigoten : Proses penebalan berjalan terus dan
kromosom mulai berpasangan dengan homolognya.
Meiosis I  Profase I
Pakiten : Kromosom yang homolog terdiri atas 4
kromatid yang disebut tetrad. Pasangan 2 kromosom
homolog disebut bivalen. Pasangan 3 atau 4 kromosom
homolog disebut trivalen atau tetravalen.
Meiosis I  Profase I
Diploten : Kromatid pada kromosom homolog dapat
saling melilit dan bertukar ruas satu dengan yang
lain, disebut pindah silang. Dua kromatin yang
disatukan oleh satu sentromer disebut kromatid
bersaudara. Kontak antar kromatin bersaudara disebut
kiasma.
Meiosis I  Profase I
Diakinesis : Tahap akhir profase I, membran inti
melarut.
Meiosis I  Metafase I
Benang spindel keluar dari kutub
yang berlawanan dan mengait
pada sentromer kromosom yang
telah berpasangan. Semua
bivalen terletak pada bidang
ekuator.
Meiosis I  Anafase I
Kromosom homolog bergerak
ke arah kutub yang
berlawanan dengan dua
kromatid bersaudara masih
tetap terikat pada
sentromernya.
Meiosis I  Telofase I
Dua kelompok gugus kromosom
tiba di dua kutub yang
berlawanan, masing-masing
memiliki separuh jumlah gugus
kromosom sel induk. Masingmasing kromosom masih
membawa dua kromatid
bersaudara. Selaput inti mulai
terbentuk dan sel-sel anakan
memisah.
Meiosis II  Profase II
Selaput inti dan nukleus
dalam sel mulai menghilang
dan benang-benang spindel
menarik sentromer kedua
kutub yang berbeda.
Meiosis II  Metafase II
Kromosom terletak pada
bidang equator dan setiap
sentromer pada kromosom
diikat oleh benang spindel.
Meiosis II  Anafase II
Sentromer membelah dan
dua kromatid
berpisah, kemudian bergerak
ke arah berlawanan menuju
kutub.
Meiosis II  Telofase II
Kromosom berkumpul pada
kutub yang berbeda, dan
membran inti muncul
membungkus kelompok
kromosom tersebut.

Setelah melewati 2 kali
pembelahan, maka dari satu
sel akan dihasilkan 4 sel
dengan masing-masing sel
mengandung kromosom
separuh jumlah sel induknya.
Perbedaan Mitosis & Meiosis
Perbedaan Mitosis & Meiosis
Spermatogenesis


Sel induk sperma atau spermatogonium bersifat
diploid.



Satu sel spermatogonium mengalami diferensiasi
menjadi spermatosit primer yang diploid.



Spermatosit primer membelah menjadi 2 sel
spermatosit sekunder yang haploid.



Setiap sel spermatosit sekunder membelah secara
meiosis membentuk 2 sel spermatid haploid.



Jadi, 1 spermatosit primer akan menjadi 4 spermatid
yang haploid
Spermatogenesis
Oogenesis


Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur.



Pembentukan sel telur dimulai ketika sel germinal
primordial mengadakan pembelahan secara mitosis
menjadi 4 sel oogonia (2n) (tunggal oogonium).



Pada banyak hewan betina, pembelahan mitosis ini
terjadi pada awal perkembangan individu. Pada
mamalia, hal ini terjadi sebelum dilahirkan.
Oogenesis


Setiap satu sel oogonium akan mengalami pematangan
menjadi oosit primer.



Selanjutnya, oosit primer melakukan pembelahan meiosis I
menjadi 1 oosit sekunder (n) dan 1 sel badan polar (n).



Oosit sekunder dan sel badan polar mengalami
pembelahan meiosis II. Oosit sekunder menjadi 1 ootid (n)
dan 1 badan polar (n), 1 sel badan polar (n) akan
membelah menjadi 2 sel badan polar (n).



Secara keseluruhan dari 1 sel oogonium (2n), dihasilkan 1
ootid (n) dan 3 badan polar (n). Selanjutnya, ootid akan
mengalami pematangan menjadi sel telur (ovum).
Oogenesis
Mikrosporogenesis
Mikrosporogenesis terjadi di dalam kepala sari atau
antera. Di dalam antera terdapat kantong serbuk sari
yang di dalamnya berisi sejumlah sel-sel induk serbuk
sari atau sel induk mikrospora (mikrosporosit) yang
diploid.
Mikrosporogenesis
Proses mikrosporogenesis sebagai berikut.
1. Sel induk mikrospora (mikrosporosit) membelah meiosis I
dan menghasilkan sepasang sel haploid.
2. Sepasang sel haploid membelah meiosis II menghasilkan 4
mikrospora haploid yang berkelompok menjadi satu
disebut tetrad.
3. Setiap mikrospora mengalami kariokinesis sehingga
menghasilkan 2 inti haploid. Satu inti disebut inti saluran
serbuk sari (inti vegetatif), inti lain dinamakan inti
generatif.
4. Inti generatif membelah secara mitosis tanpa sitokinesis
sehingga terbentuk dua inti sperma. Inti saluran serbuk
sari tidak membelah.
Mikrosporogenesis
Megasporogenesis
Megasporogenesis berlangsung dalam bakal buah atau
ovarium. Di dalam ovarium terdapat bakal biji atau
ovulum yang menempel pada dinding ovarium. Ovulum
dilindungi oleh integumen luar dan integumen dalam.
Bakal biji berhubungan dengan buluh serbuk melalui
lubang mikrofil.
Dalam bakal biji terdapat sel induk megaspora.
Megasporogenesis
Proses megasporogenesis pada Angiospermae
1. Sebuah sel induk megaspora diploid (megasporosit) dalam
ovarium mengalami meiosis I dan menghasilkan dua sel haploid.
2. Kedua sel haploid mengalami meiosis II dihasilkan 4 megaspora
haploid, tiga di antaranya mengalami degenerasi.
3. Megaspora yang masih hidup mengalami tiga kali kariokinesis
tanpa sitokinesis dan dihasilkan sel besar (kandung lembaga
muda) dan delapan inti haploid.
4. Dalam megaspora empat inti berada pada sisi kalaza dan empat
inti lainnya di dekat mikrofil.
5. Satu inti dari tiap-tiap sisi menuju ke pusat dan bersatu
membentuk kandung lembaga sekunder yang diploid.
6. Tiga inti pada bagian kalaza dinamakan inti antipoda, inti di
bagian tengah yang dekat mikrofil dinamakan ovum (sel
telur), dan yang di samping kiri kanan dinamakan sinergid.
Megasporogenesis
~ TERIMA KASIH ~

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Makalah gametogenisis
Makalah gametogenisisMakalah gametogenisis
Makalah gametogenisis
fahmiganteng
 
Power point pembelahan sel
Power point pembelahan selPower point pembelahan sel
Power point pembelahan sel
Mariana Purnomo
 
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPABab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Tezzara Clara Sutjipto
 

Was ist angesagt? (20)

Bab 3 substansi genetik kelas XII IPA
Bab 3 substansi genetik kelas XII IPABab 3 substansi genetik kelas XII IPA
Bab 3 substansi genetik kelas XII IPA
 
Makalah gametogenisis
Makalah gametogenisisMakalah gametogenisis
Makalah gametogenisis
 
Ppt metabolisme
Ppt  metabolismePpt  metabolisme
Ppt metabolisme
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
 
Ppt replikasi DNA
Ppt replikasi DNAPpt replikasi DNA
Ppt replikasi DNA
 
Pembelahan Sel
Pembelahan SelPembelahan Sel
Pembelahan Sel
 
Tabel Hormon dan Fungsinya
Tabel Hormon dan FungsinyaTabel Hormon dan Fungsinya
Tabel Hormon dan Fungsinya
 
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMAMATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
 
Gastrula
GastrulaGastrula
Gastrula
 
Ppt bio Pembelahan MEIOSIS
Ppt bio Pembelahan MEIOSISPpt bio Pembelahan MEIOSIS
Ppt bio Pembelahan MEIOSIS
 
Transkripsi
TranskripsiTranskripsi
Transkripsi
 
Power point pembelahan sel
Power point pembelahan selPower point pembelahan sel
Power point pembelahan sel
 
Praktikum amfibi
Praktikum amfibiPraktikum amfibi
Praktikum amfibi
 
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPABab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
 
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi BurungLaporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
 
Biologi 12 laporan praktikum fotosintesis
Biologi 12   laporan praktikum fotosintesisBiologi 12   laporan praktikum fotosintesis
Biologi 12 laporan praktikum fotosintesis
 
Powerpoint Mutasi Biologi SMA
Powerpoint Mutasi Biologi SMAPowerpoint Mutasi Biologi SMA
Powerpoint Mutasi Biologi SMA
 
Sintesis protein
Sintesis proteinSintesis protein
Sintesis protein
 
Presentation Isolasi DNA
Presentation Isolasi DNAPresentation Isolasi DNA
Presentation Isolasi DNA
 
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMAMATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
 

Andere mochten auch

Cell reproduction 12 science 2 - silvania
Cell reproduction   12 science 2 - silvaniaCell reproduction   12 science 2 - silvania
Cell reproduction 12 science 2 - silvania
Silvania Rusdianto
 
Sexual reproduction in Angiosperms
Sexual reproduction in AngiospermsSexual reproduction in Angiosperms
Sexual reproduction in Angiosperms
BotanyXYZ
 
Bio 130 microsporogenesis gametogenesis 2013
Bio 130 microsporogenesis gametogenesis 2013Bio 130 microsporogenesis gametogenesis 2013
Bio 130 microsporogenesis gametogenesis 2013
tralala 1412
 

Andere mochten auch (16)

Meiosis
MeiosisMeiosis
Meiosis
 
Cell reproduction 12 science 2 - silvania
Cell reproduction   12 science 2 - silvaniaCell reproduction   12 science 2 - silvania
Cell reproduction 12 science 2 - silvania
 
Pembelahan sel
Pembelahan selPembelahan sel
Pembelahan sel
 
Mikrosporogenesis
MikrosporogenesisMikrosporogenesis
Mikrosporogenesis
 
Sitokinesis
SitokinesisSitokinesis
Sitokinesis
 
Reproduksi sel (amitosis, mitosis, dan meiosis)
Reproduksi sel (amitosis, mitosis, dan meiosis)Reproduksi sel (amitosis, mitosis, dan meiosis)
Reproduksi sel (amitosis, mitosis, dan meiosis)
 
Reproduksi sel
Reproduksi selReproduksi sel
Reproduksi sel
 
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan TumbuhanPraktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
 
M 1 kb2 biologi sel
M 1 kb2 biologi selM 1 kb2 biologi sel
M 1 kb2 biologi sel
 
Buku Pembelahan Sel
Buku Pembelahan SelBuku Pembelahan Sel
Buku Pembelahan Sel
 
Sexual reproduction in Angiosperms
Sexual reproduction in AngiospermsSexual reproduction in Angiosperms
Sexual reproduction in Angiosperms
 
Megasporogénesis
MegasporogénesisMegasporogénesis
Megasporogénesis
 
Bio 130 microsporogenesis gametogenesis 2013
Bio 130 microsporogenesis gametogenesis 2013Bio 130 microsporogenesis gametogenesis 2013
Bio 130 microsporogenesis gametogenesis 2013
 
Pembelahan sel dan siklus sel
Pembelahan sel dan siklus selPembelahan sel dan siklus sel
Pembelahan sel dan siklus sel
 
Megasporogenesis
MegasporogenesisMegasporogenesis
Megasporogenesis
 
Class 12 bio chapter 2 ppt by asha gopalakrishna
Class 12 bio chapter 2 ppt by asha gopalakrishnaClass 12 bio chapter 2 ppt by asha gopalakrishna
Class 12 bio chapter 2 ppt by asha gopalakrishna
 

Ähnlich wie Pembelahan Sel

Pembelahan Sel - SMAN 3 Tangerang - 12 IPA 2
Pembelahan Sel - SMAN 3 Tangerang - 12 IPA 2Pembelahan Sel - SMAN 3 Tangerang - 12 IPA 2
Pembelahan Sel - SMAN 3 Tangerang - 12 IPA 2
SMA Negri 3 Tngerang
 
Ilmu alam dasar
Ilmu alam dasar Ilmu alam dasar
Ilmu alam dasar
Ayra Auliya
 
Mitosis-Meiosis.ppt
Mitosis-Meiosis.pptMitosis-Meiosis.ppt
Mitosis-Meiosis.ppt
Wan Na
 
Pembelahan sel secara meiosis
Pembelahan sel secara meiosisPembelahan sel secara meiosis
Pembelahan sel secara meiosis
ambobae12345
 
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani WulandariPertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Suryati Purba
 

Ähnlich wie Pembelahan Sel (20)

Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpoint
Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpointPembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpoint
Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpoint
 
MITOSIS.pptx
MITOSIS.pptxMITOSIS.pptx
MITOSIS.pptx
 
Biosel
BioselBiosel
Biosel
 
Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)
Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)
Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)
 
Lks wesi -pembelahan sel-
Lks wesi  -pembelahan sel-Lks wesi  -pembelahan sel-
Lks wesi -pembelahan sel-
 
Ppt miosis mitosis
Ppt miosis mitosisPpt miosis mitosis
Ppt miosis mitosis
 
PPT PEMBELAHAN SEL.pptx
PPT PEMBELAHAN SEL.pptxPPT PEMBELAHAN SEL.pptx
PPT PEMBELAHAN SEL.pptx
 
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)
 
Pembelahan Sel - SMAN 3 Tangerang - 12 IPA 2
Pembelahan Sel - SMAN 3 Tangerang - 12 IPA 2Pembelahan Sel - SMAN 3 Tangerang - 12 IPA 2
Pembelahan Sel - SMAN 3 Tangerang - 12 IPA 2
 
Pembelahan sel
Pembelahan selPembelahan sel
Pembelahan sel
 
Reproduksi sel 1415(2)
Reproduksi sel 1415(2)Reproduksi sel 1415(2)
Reproduksi sel 1415(2)
 
Ilmu alam dasar
Ilmu alam dasar Ilmu alam dasar
Ilmu alam dasar
 
Telofase
TelofaseTelofase
Telofase
 
PEMBELAHAN SEL PPT FIX.pptx
PEMBELAHAN SEL PPT FIX.pptxPEMBELAHAN SEL PPT FIX.pptx
PEMBELAHAN SEL PPT FIX.pptx
 
Mitosis-Meiosis.ppt
Mitosis-Meiosis.pptMitosis-Meiosis.ppt
Mitosis-Meiosis.ppt
 
Psikologi Faal Pertemuan2a
Psikologi Faal Pertemuan2aPsikologi Faal Pertemuan2a
Psikologi Faal Pertemuan2a
 
Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...
Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...
Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...
 
Pembelahan sel secara meiosis
Pembelahan sel secara meiosisPembelahan sel secara meiosis
Pembelahan sel secara meiosis
 
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani WulandariPertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
 
Pembelahan sel
Pembelahan selPembelahan sel
Pembelahan sel
 

Kürzlich hochgeladen

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 

Pembelahan Sel

  • 1. PEMBELAHAN SEL Daniel Christianto Setyo P. XII IPA 8 / 06 Kharisma Resti Kurnia D.S. XII IPA 8 / 17 Muhammad Rizqi Sanyoto XII IPA 8 / 23 Zahroh Nur Laily XII IPA 8 / 29
  • 2. Pembelahan Sel  Merupakan proses memperbanyak diri, di mana sel yang membelah disebut sel induk, sedangkan hasil pembelahan disebut sel anak Tidak langsung PEMBELAHAN SEL P. Amitosis Mitosis Langsung Meiosis
  • 3. Pembelahan Amitosis  Terjadi secara langsung tanpa melalui tahapan pembelahan sel.  Biasa terjadi pada reproduksi aseksual organisme prokariotik.  Diawali dengan penggandaan DNA yang diikuti dengan pembelahan kromosom atau inti.  Setelah itu, terjadi pembelahan sitoplasma, sehingga terbentuk dua sel anakan yang identik.
  • 5. Pembelahan Mitosis  Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya sama dengan jumlah kromosom sel induknya.  Pembelahan mitosis terjadi pada sel somatis (sel penyusun tubuh).  Pembelahan mitosis dibedakan atas dua fase, yaitu kariokinesis dan sitokinesis. 1. Kariokinesis adalah proses pembagian materi inti. Ada beberapa tahap: profase, metafase, anafase, telofase. 2. Sitokinesis adalah proses pembagian sitoplasma kepada dua sel anak hasil pembelahan.
  • 7. Kariokinesis - Profase 1. Benang – benang kromatin berubah menjadi kromosom. Kemudian setiap kromosom membelah menjadi kromatid dengan satu sentromer. 2. Dinding inti (nukleus) dan anak inti (nukleolus) menghilang. 3. Pasangan sentriol yang terdapat dalam sentrosom berpisah dan bergerak menuju kutub yang berlawanan. 4. Serat – serat gelendong atau benang – benang spindel terbentuk diantara kedua kutub pembelahan.
  • 9. Kariokinesis - Metafase Setiap kromosom yang terdiri dari sepasang kromatida menuju ke tengah sel dan berkumpul pada bidang pembelahan (bidang ekuator), dan menggantung pada serat gelendong melalui sentromer atau kinetokor.
  • 11. Kariokinesis - Anafase  Sentromer dari setiap kromosom membelah menjadi dua dengan masing – masing satu kromatida.  Kemudian setiap kromatida berpisah dengan pasangannya dan menuju ke kutub yang berlawanan.  Pada akhir anafase, semua kromatida sampai pada kutub masing – masing.
  • 13. Kariokinesis - Telofase  Kromatida yang berada pada kutub berubah menjasadi benang – benang kromatin kembali.  Terbentuk kembali dinding inti dan nukleolus membentuk dua inti baru.  Serat – serat gelendong menghilang.  Terjadi pembelahan sitoplasma (sitokinesis) menjadi dua bagian, dan terbentuk membran sel pemisah di tengah bidang pembelahan.  Akhirnya, terbentuk dua sel anak yang mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan kromosom induknya.
  • 14. Kariokinesis - Telofase Hasil mitosis: 1. Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang masing–masing diploid. 2. Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induknya.
  • 15. Sitokinesis  Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui terbentuknya cincin kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah sel. Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan menghasilkan dua sel anak. Masing – masing sel anak yang terbentuk ini mengandung inti sel, beserta organel – organel selnya.  Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah ditengah – tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya dimasukkan dalam tahap telofase.
  • 17. Interfase  Pada fase ini inti sel mempersiapkan diri untuk pembelahan lagi dengan mengumpulkan materi dan energi.  Interfase dibagi menjadi 3 tahap: 1. Fase G1 : Sel hasil pembelahan memasuki pertumbuhan sel baru dan terus menerus melakukan pembelahan organel. 2. Fase S : Dalam sel terjadi proses replikasi DNA sebagai materi genetik yang akan diturunkan. 3. Fase G2 : Sel tumbuh membesar dan menyiapkan segala keperluan untuk pembelahan sel.
  • 18. Pembelahan Meiosis  Meiosis (pembelahan reduksi) adalah pembelahan sel yang menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induk.  Pembelahan meiosis sangat penting bagi organisme yang berkembang biak secara seksual, yaitu dalam proses pembentukan gamet (gametogenesis).  Pembelahan meiosis berlangsung dalam dua tahap pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II.  Pada meiosis I terjadi reduksi (pengurangan) jumlah kromosom, sedangkan pada meiosis II terjadi proses sama dengan pembelahan mitosis
  • 19. Tahap Pembelahan Meiosis Tahap-tahap pembelahan meiosis antara lain: 1. Meiosis I Profase I → Metafase I → Anafase I → Telofase I 2. Meiosis II Profase II → Metafase II → Anafase II → Telofase II
  • 20. Meiosis I  Profase I Leptoten : merupakan tahap pertama profase, kromatin membentuk benang halus leptonema (kromosom) sehingga kromosom tampak seperti massa yang tidak teratur.
  • 21. Meiosis I  Profase I Zigoten : Proses penebalan berjalan terus dan kromosom mulai berpasangan dengan homolognya.
  • 22. Meiosis I  Profase I Pakiten : Kromosom yang homolog terdiri atas 4 kromatid yang disebut tetrad. Pasangan 2 kromosom homolog disebut bivalen. Pasangan 3 atau 4 kromosom homolog disebut trivalen atau tetravalen.
  • 23. Meiosis I  Profase I Diploten : Kromatid pada kromosom homolog dapat saling melilit dan bertukar ruas satu dengan yang lain, disebut pindah silang. Dua kromatin yang disatukan oleh satu sentromer disebut kromatid bersaudara. Kontak antar kromatin bersaudara disebut kiasma.
  • 24. Meiosis I  Profase I Diakinesis : Tahap akhir profase I, membran inti melarut.
  • 25. Meiosis I  Metafase I Benang spindel keluar dari kutub yang berlawanan dan mengait pada sentromer kromosom yang telah berpasangan. Semua bivalen terletak pada bidang ekuator.
  • 26. Meiosis I  Anafase I Kromosom homolog bergerak ke arah kutub yang berlawanan dengan dua kromatid bersaudara masih tetap terikat pada sentromernya.
  • 27. Meiosis I  Telofase I Dua kelompok gugus kromosom tiba di dua kutub yang berlawanan, masing-masing memiliki separuh jumlah gugus kromosom sel induk. Masingmasing kromosom masih membawa dua kromatid bersaudara. Selaput inti mulai terbentuk dan sel-sel anakan memisah.
  • 28. Meiosis II  Profase II Selaput inti dan nukleus dalam sel mulai menghilang dan benang-benang spindel menarik sentromer kedua kutub yang berbeda.
  • 29. Meiosis II  Metafase II Kromosom terletak pada bidang equator dan setiap sentromer pada kromosom diikat oleh benang spindel.
  • 30. Meiosis II  Anafase II Sentromer membelah dan dua kromatid berpisah, kemudian bergerak ke arah berlawanan menuju kutub.
  • 31. Meiosis II  Telofase II Kromosom berkumpul pada kutub yang berbeda, dan membran inti muncul membungkus kelompok kromosom tersebut. Setelah melewati 2 kali pembelahan, maka dari satu sel akan dihasilkan 4 sel dengan masing-masing sel mengandung kromosom separuh jumlah sel induknya.
  • 34. Spermatogenesis  Sel induk sperma atau spermatogonium bersifat diploid.  Satu sel spermatogonium mengalami diferensiasi menjadi spermatosit primer yang diploid.  Spermatosit primer membelah menjadi 2 sel spermatosit sekunder yang haploid.  Setiap sel spermatosit sekunder membelah secara meiosis membentuk 2 sel spermatid haploid.  Jadi, 1 spermatosit primer akan menjadi 4 spermatid yang haploid
  • 36. Oogenesis  Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur.  Pembentukan sel telur dimulai ketika sel germinal primordial mengadakan pembelahan secara mitosis menjadi 4 sel oogonia (2n) (tunggal oogonium).  Pada banyak hewan betina, pembelahan mitosis ini terjadi pada awal perkembangan individu. Pada mamalia, hal ini terjadi sebelum dilahirkan.
  • 37. Oogenesis  Setiap satu sel oogonium akan mengalami pematangan menjadi oosit primer.  Selanjutnya, oosit primer melakukan pembelahan meiosis I menjadi 1 oosit sekunder (n) dan 1 sel badan polar (n).  Oosit sekunder dan sel badan polar mengalami pembelahan meiosis II. Oosit sekunder menjadi 1 ootid (n) dan 1 badan polar (n), 1 sel badan polar (n) akan membelah menjadi 2 sel badan polar (n).  Secara keseluruhan dari 1 sel oogonium (2n), dihasilkan 1 ootid (n) dan 3 badan polar (n). Selanjutnya, ootid akan mengalami pematangan menjadi sel telur (ovum).
  • 39. Mikrosporogenesis Mikrosporogenesis terjadi di dalam kepala sari atau antera. Di dalam antera terdapat kantong serbuk sari yang di dalamnya berisi sejumlah sel-sel induk serbuk sari atau sel induk mikrospora (mikrosporosit) yang diploid.
  • 40. Mikrosporogenesis Proses mikrosporogenesis sebagai berikut. 1. Sel induk mikrospora (mikrosporosit) membelah meiosis I dan menghasilkan sepasang sel haploid. 2. Sepasang sel haploid membelah meiosis II menghasilkan 4 mikrospora haploid yang berkelompok menjadi satu disebut tetrad. 3. Setiap mikrospora mengalami kariokinesis sehingga menghasilkan 2 inti haploid. Satu inti disebut inti saluran serbuk sari (inti vegetatif), inti lain dinamakan inti generatif. 4. Inti generatif membelah secara mitosis tanpa sitokinesis sehingga terbentuk dua inti sperma. Inti saluran serbuk sari tidak membelah.
  • 42. Megasporogenesis Megasporogenesis berlangsung dalam bakal buah atau ovarium. Di dalam ovarium terdapat bakal biji atau ovulum yang menempel pada dinding ovarium. Ovulum dilindungi oleh integumen luar dan integumen dalam. Bakal biji berhubungan dengan buluh serbuk melalui lubang mikrofil. Dalam bakal biji terdapat sel induk megaspora.
  • 43. Megasporogenesis Proses megasporogenesis pada Angiospermae 1. Sebuah sel induk megaspora diploid (megasporosit) dalam ovarium mengalami meiosis I dan menghasilkan dua sel haploid. 2. Kedua sel haploid mengalami meiosis II dihasilkan 4 megaspora haploid, tiga di antaranya mengalami degenerasi. 3. Megaspora yang masih hidup mengalami tiga kali kariokinesis tanpa sitokinesis dan dihasilkan sel besar (kandung lembaga muda) dan delapan inti haploid. 4. Dalam megaspora empat inti berada pada sisi kalaza dan empat inti lainnya di dekat mikrofil. 5. Satu inti dari tiap-tiap sisi menuju ke pusat dan bersatu membentuk kandung lembaga sekunder yang diploid. 6. Tiga inti pada bagian kalaza dinamakan inti antipoda, inti di bagian tengah yang dekat mikrofil dinamakan ovum (sel telur), dan yang di samping kiri kanan dinamakan sinergid.