Kelas Muda Demokrasi Digital adalah program online yang bertujuan mempelajari demokrasi digital untuk peserta, meliputi topik seperti internet dan hak asasi manusia. Program ini diikuti oleh pelajar dan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia dan mempromosikan diri secara online dan offline. Kelas berikutnya akan membahas tata kelola internet.
3. KILAS BALIK
Digagas lewat Forum Demokrasi Digital pada pertengahan tahun 2015
dengan nama program Sekolah Demokrasi Digital.
Tim Perumus Sekolah Demokrasi Digital mulai rapat Juli-Agustus 2015.
Bulan September 2015 konsep Sekolah Demokrasi Digital mendapat
sponsor, namun harus diubah menjadi kelas online.
Tim kerja Sekolah Demokrasi Digital mulai bekerja per Desember 2015 dan
mengganti nama program menjadi Kelas Muda Demokrasi Digital.
Bulan Maret 2016, kick-off Kelas Muda Demokrasi Digital
Juli 2016 sudah membuka 2 kelas: Internet untuk Demokrasi dan Internet
dan HAM.
5. MODUL
Topik Modul Nama Penulis Sudah Diunggah
Internet untuk
Demokrasi
Andaru Pramudito April 2016
Internet dan HAM Dhyta Caturani Juni 2016
Tata Kelola Internet Shita Laksmi Masih dikerjakan
Privasi dan Keamanan
Internet
Afra Suci Masih dikerjakan
Anak Muda dan
Aktivisme Digital
Maulida Raviola Masih dikerjakan
6. FASILITATOR
Topik Modul Nama Fasilitator Kelas Dibuka
Internet untuk
Demokrasi
M Harits Maret 2016
Internet dan HAM Justian Edwin Juni 2016
Tata Kelola Internet M.H. Amrie Belum dibuka
Privasi dan Keamanan
Internet
Fadlia Hana Belum dibuka
Anak Muda dan
Aktivisme Digital
Firman Suryani Belum dibuka
7.
8. TUJUAN
• Peserta memahami pengetahuan dasar mengenai demokrasi
digital.
• Peserta memahami bahwa akses internet memberdayakan
masyarakat untuk lebih partisipatif dalam ranah sosial politik.
• Peserta memahami bagaimana menindaklanjuti isu yang viral
secara online dan menerapkannya di ranah pragmatis.
• Peserta mengenal alat-alat dan kanal-kanal aspirasi publik yang
disediakan oleh negara maupun swasta dan bagaimana cara
menggunakannya secara optimal
• Peserta mempelajari dan mencoba mereplikasi pengalaman-
pengalaman gerakan-gerakan online dengan berbagai metodenya
(opinion distraction, selebtweet, hashjacking, kerelawanan,
meme,dll)
9. PESERTA
Jumlah peserta: 12 orang.
Netsiswa Internet untuk Demokrasi
mayoritas berjenis kelamin laki-laki
dengan perbandingan 58% : 42%
Netsiswa di kelas Internet untuk
Demokrasi tidak mencantumkan
umurnya dengan jumlah 5 orang. Dengan
peringkat kedua terbanyak adalah usia
20-25 tahun, dengan jumlah 4 orang.
10. PESERTA
Netsiswa di kelas Internet untuk
Demokrasi ini mayoritas (41,7%)
pelajar. Di peringkat kedua berprofesi
sebagai mahasiswa (25%).
Kebanyakan netsiswa pada kelas ini
tidak mencantumkan domisilinya,
dengan jumlah 50% dari total.
Sementara lainnya masih berasal dari
pulau Jawa. Dengan jumlah terbesar
dari Bandung (16,7%).
11.
12. TUJUAN
• Peserta didik memahami haknya sebagai warga negara untuk
mengakses informasi dan menyampaikan informasi sesuai
dengan Artikel 19 CCPR yang dilindungi oleh PBB.
• Peserta didik mengetahui adanya persoalan digital divide yang
terjadi di Indonesia dan apa yang bisa dilakukan untuk
mengatasi persoalan ini.
• Peserta didik bisa mengenali mana yang termasuk kebebasan
ekspresi dan mana yang termasuk kategori hate speech,
diskriminasi dan radikalisme di dunia digital.
• Peserta didik berkenalan dengan kasus-kasus pencemaran
nama dalam UU ITE yang terjadi sejak tahun 2008.
13. PESERTA
Jumlah peserta: 49 orang.
Berusia 10-30 tahun dengan total 19
orang di antara kelompok umur tersebut.
Tetapi sisanya masih tidak
mencantumkan usia mereka, sebanyak
30 orang.
Diikuti paling banyak oleh Pelajar
(78,3%). Sementara kedua terbanyak
adalah Mahasiswa (6,5%). Dari total
keseluruhan 49 orang.
14. PESERTA
Jumlah peserta: 49 orang.
Berusia 10-30 tahun dengan total 19
orang di antara kelompok umur tersebut.
Tetapi sisanya masih tidak
mencantumkan usia mereka, sebanyak
30 orang.
Diikuti paling banyak oleh Pelajar
(78,3%). Sementara kedua terbanyak
adalah Mahasiswa (6,5%). Dari total
keseluruhan 49 orang.
15. PESERTA
Domisili netsiswa kelas Internet dan HAM lebih bervariatif.
Ada yang berasal dari pulau Jawa, Sumatera (Kabupaten
Deli Serdang), dan Sulawesi (Makassar).
19. NEXT?
Kelas Tata Kelola Internet akan dimulai Agustus 2016
• Butuh eksposure media
• Butuh lebih banyak netsiswa yang ikut
• Butuh tempat diskusi
• Butuh tempat magang untuk netsiswa
• Butuh sertifikat bagi netsiswa
• Kelanjutan program ini di 2017 penting.