Dokumen tersebut membahas tentang pandangan gereja terhadap hukuman mati, yang menyatakan bahwa meskipun gereja tidak mendukung maupun melarang hukuman mati, namun masalah ini dianggap problematis karena ajaran gereja mengenai kekudusan hidup manusia."
2. PENGERTIAN
HUKUMAN MATI
Suatu hukuman atau vonis yang
dijatuhkan pengadilan (atau tanpa
pengadilan) sebagai bentuk hukuman
terberat yang dijatuhkan pada seseorang
akibat perbuatannya.
3. SEJARAH HUKUMAN
MATI
Hukuman mati resmi diakui bersamaan
dengan adanya hukum tertulis, yakni sejak
adanya undang-undang Raja Hamurabi di
Babilonia pada abad ke-18 Sebelum Masehi.
Saat itu ada ada 25 macam kejahatan yang
diancam dengan hukuman mati.
Selanjutnya jenis tindak pidana yang diancam
hukuman mati berubah-ubah. Sejak saat itu
semakin banyak negara yang mulai
menerapkan hukuman mati bagi rakyat yang
melakukan kejahatan. Beberapa negara malah
menerapkan hukuman mati untuk segala jenis.
4. PERKEMBANGAN
HUKUMAN MATI
Metode eksekusi yang dilakukan setiap negara
dari waktu ke waktu semakin berubah. Pada
awal berlakunya hukuman mati, diterapkan
cara eksekusi yang sangat kejam seperti
dikubur hidup-hidup, dibakar hidup-hidup,
hukuman pancung, disalib, dirajam atau
dilempar baru ramai-ramai atau dengan diinjak
gajah. Pada periode ini hukuman mati sangat
bervariasi di setiap tempat. Kebanyakan negara
melaksanakan eksekusi di depan publik dengan
harapan rakyat akan jera. Pada periode ini
pelaku kejahatan ringan seperti mencopet atau
mencuri pun bisa dihukum mati. Kemudian
seiring dengan berjalannya waktu, mulai
dilakukan hukuman mati dengan cara yang
5. CARA PELAKSANAAN
HUKUMAN MATI DALAM
SEJARAH:
1. Pancung : Hukuman dengan cara potong
kepala.
2. Sengatan Listrik : Hukuman dengan cara duduk
di kursi yang kemudian dialiri
listrik beraliran tinggi.
3. Hukuman gantung : Hukuman dengan cara
digantung di tiang gantungan.
4. Suntik Mati : Hukuman dengan cara
disuntik obat yang dapat
membunuh.
5. Hukuman tembak : Hukuman dengan cara
menembak jantung seseorang.
6. Rajam : Hukuman dengan cara
dilempari batu hingga mati.
6. JENIS-JENIS HUKUMAN
MATI:
1. Suntikan Mematikan
2. Kursi Listrik
3. Ruang Gas Beracun
4. Single Person Shooting
5. Regu Tembak
6. Hukum Gantung
7. Penggal Kepala
8. Pisau Guillotine
9. Hukum Rajam
10. Garrote
7. JENIS-JENIS HUKUMAN
MATI :
11.Buried Alive
12. Snake Pit
13. The Spanish Tickler
14. Slow Slicing
15. Burning at the Stake
16. Necklacing
17. Execution by Elephant
18. The Five Pains
19. Colombian Necktie
20. Hanged, Drawn, and Quartered
9. 10 HUKUMAN MATI
PALING MENGERIKAN
1. Buried Alive
hukuman mati ini telah digunakan untuk perorangan
maupun kelompok. Korban biasanya diikat dan
kemudian ditempatkan dalam sebuah lubang dan
dikubur. Dulu pernah adalah Pembantaian Nanjing
selama Perang Dunia II, ketika tentara Jepang mengubur
warga sipil Cina hidup dalam apa yang di sebut "Ten
Thousand Corpse Ditch".
2. Snake Pit
Salah satu bentuk tertua penyiksaan dan hukuman Mati,
lubang (ruang) ular yang sangat umum adalah bentuk
hukuman mati. Narapidana dilemparkan ke dalam lubang
yang mendalam dengan ular berbisa.
10. 10 HUKUMAN MATI PALING
MENGERIKAN:
3. The Spanish Tickler
Perangkat penyiksaan ini umumnya digunakan di Eropa selama
Abad Pertengahan. Digunakan untuk merobek kulit korban,
senjata ini bisa merobek apa pun, termasuk otot dan tulang.
Korban diikat telanjang, kadang-kadang di depan umum, dan
kemudian para penyiksa mulai menyiksa mereka. Biasanya
dimulai pada tungkai dan bekerja ke dalam, leher dan wajah
selalu disimpan untuk terakhir.
4. Slow Slicing
Ling Chi, diterjemahkan sebagai "lambat mengiris" atau
"kematian yang masih tersisa" itu digambarkan sebagai kematian
oleh seribu luka. bentuk penyiksaan dan eksekusi yang mirip
dengan Lima Pains, tapi digambar di atas yang jauh lebih lama
jangka waktu. Penyiksa perlahan-lahan luka dan menghilangkan
beberapa bagian tubuh, memperpanjang hidup dan korban
penyiksaan selama mungkin. Menurut prinsip Konfusian, tubuh
yang dipotong-potong tidak dapat keseluruhan di akhirat rohani,
11. 10 HUKUMAN MATI PALING
MENGERIKAN
5. Burning at the Stake
Kematian dengan membakar telah digunakan sebagai suatu
bentuk hukuman mati selama berabad-abad, sering dikaitkan
dengan kejahatan seperti pengkhianatan dan sihir. Sekarang ini
dianggap sebagai hukuman yang kejam dan tidak biasa, tetapi
sebelum abad ke-18, yang dibakar pada tiang pancang adalah
praktik umum. Korban terikat pada pancang besar, sering di
pusat kota atau di mana pun dengan penonton dan kemudian
menyalakan api. Hal ini dianggap sebagai salah satu cara yang
paling lambat untuk mati.
6. Necklacing
Umum dipraktikkan di Afrika Selatan, Necklacing terdiri dari
karet ban, diisi dengan bensin, dipaksa di sekitar dada korban
dan lengan, dan kemudian menjadi dibakar. Necklacing
dasarnya menyebabkan tubuh akan berubah menjadi meleleh
12. 10 HUKUMAN MATI PALING
MENGERIKAN
7. Execution by Elephant
Di Selatan Asia dan Tenggara, Gajah telah menjadi
metode hukuman mati selama ribuan tahun. Hewan
dilatih untuk mengeksekusi dua cara. Perlahan-
lahan menyiksa dalam cara yang berkepanjanganh
atau menewaskan korban hampir seketika itu juga.
8. The Five Pains
Salah satu hukuman mati dari cina ini relatif mudah
untuk dipahami. Dimulai dengan hidung korban
yang dipotong, lalu satu tangan dan satu kaki, dan
akhirnya, korban adalah dikebiri dan terbelah dua di
pinggang. Penemu hukuman ini Li Si, seorang
Perdana Menteri Cina, akhirnya disiksa dan
kemudian dihukum mati dengan cara ini.
13. 10 HUKUMAN MATI PALING
MENGERIKAN:
9. Colombian Necktie
Metode eksekusi ini adalah salah satu yang sadis gan. Tenggorokan
korban adalah disayat, sering kali dengan pisau tapi benar-benar
ada benda tajam yang akan dilakukan, dan kemudian lidah mereka
ditarik keluar melalui luka yang terbuka. Sewaktu zaman La
Violencia, sebuah periode sejarah Kolombia penuh dengan
pembunuhan, ini adalah bentuk paling umum eksekusi. Hal ini
digunakan terutama untuk mengintimidasi orang lain yang
menemukan fakta.
10. Hanged, Drawn, and Quartered
Hukuman untuk pengkhianatan tinggi di Inggris, yang akan
digantung, ditarik dan dipotong-potong adalah umum terjadi
selama abad pertengahan. Meskipun dihapuskan pada tahun 1814,
bentuk eksekusi ini bertanggung jawab atas ratusan, bahkan
mungkin ribuan, kematian. Prosesnya adalah sebagai berikut.
Pertama, korban diseret pada bingkai kayu, yang disebut rintangan
ke tempat eksekusi. Kedua, korban digantung dengan leher untuk
waktu singkat sampai hampir mati (digantung). Ketiga, pengebirian
14. PENDAPAT
TENTANG HUKUMAN
MATI
Studi ilmiah secara konsisten gagal
menunjukan bukti yang meyakinkan
bahwa hukuman mati dibuat efek jera
dan efektif, dibanding jenis hukuman
lainnya.
Tingkat kriminalitas berhubungan erat
dengan masalah kesejahteraan atau
kemiskinan masyarakat dan berfungsi
tidaknya institusi penegakan hukum.
15. PENDAPAT TENTANG
HUKUMAN MATI:
Dukungan terhadap pelaksanaan hukuman
mati didasarkan dengan argumen diantaranya
bahwa hukuman mati untuk pembunuhan sadis
akan mencegah banyak orang untuk
membunuh karena gentar akan hukuman yang
sangat berat.
Dalam berbagai kasus banyak pelaku
kejahatan, yang merupakan residivis yang terus
berulang kali melakukan kejahatan karna
ringannya hukuman.
Praktek hukuman mati juga kerap dianggap
bersifat bias terutama bias kelas dan bias ras.
16. GEREJA DAN
HUKUMAN MATI
Hukuman mati merupakan cara yang tepat,
untuk mengahadapi penjahat penjahat yang
kejam.
Gereja pun tidak mendukung hukuman mati
tetapi gereja tidak melarangnya juga.
Bagi orang katolik masalah ini problematis,
karena ajaran gereja mengenai kekudusan
hidup manusia dan martabat manusia yang
sepintas lalu tampaknya menentang tindakan
mengakhiri hidup manusia.
17. PRINSIP YANG SAMA
BERLAKU PULA BAGI
NEGARA DALAM
MELAKSANAKAN
KEWAJIBANNYA:Pertama , negara memiliki kewajiban untuk
menjaga keselamatan orang banyak dan
melindungi warganya dari malapetaka.
Kedua, negara mempunyai hak dan kewajiban
untuk menjatuhkan hukuman yang adil kepada
individu individu yang melakukan tindakan
kejahatan dan mengancam kesejahteraan
masyarakat.
18. KESIMPULAN
Pada akhirnya hukuman yang dijatuhkan, atas
seorang pelaku kejahatan haruslah
membangkitkan motivasi dalam dirinya untuk
memperbaiki diri.
Penjahat yang dijatuhi hukuman diharapkan
bergerak untuk melihat jalan hidupnya yang
salah, bertobat, dan kemudian merubah
hidupnya: hukuman yang adil, berusaha
menyimbangkan ketigak perspekstif ini: ganti
rugi, pencegahan dan perbaikan diri.