SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 11
PA      Dimension


(ukuran Penilaian Kinerja)
Personal - Conceptual
                             (Konsep Pribadi)
1. Emotional Awareness (Pemahaman Emosi)
Memilih bersikap : “ Dalam interaksi dengan personil lain, memerlukan pengelolaan emosi diri sendiri”.

Contoh: Seorang Kanit / Kasi ketika ada masalah di Line, tidak langsung marah-marah, tapi mampu
    mendengarkan pendapat anak buah.




2. Self Confidence (Percaya Diri)
Memilih bersikap : “Percaya pada nilai dan kemampuan diri sendiri”

Contoh: Seorang karyawan saat diserahi tanggung jawab yang menantang, tidak menolak, tapi justru bangga
    dan percaya bahwa dia mampu melaksanakan.




3. Independence (Kemandirian)
Memilih bersikap : “Mengendalikan dan mengarahkan diri sendiri dalam berpikir dan bertindak sehingga tidak
     mudah terpengaruh orang lain dan mampu mempertanggungjawabkannya”.

Contoh: Seorang Kanit yang bertanggung jawab terhadap jalannya produksi, mampu menangani anak buah
    yang bermasalah, tanpa harus mengandalkan Kasinya.
Personal - Professional
                     (Pribadi sebagai karyawan)
4. Achievement Drive (Semangat untuk Maju)
Memilih bersikap : “Bersemangat tinggi untuk berjuang memperbaiki atau mencapai standar tinggi, ulet dalam
     mengejar target walaupun berhadapan dengan halangan atau bahkan kemunduran”

Contoh: Target tinggi, tapi banyak NG, tetap semangat dan mencari tahu kesalahan untuk perbaikan. Atau
    seorang sales, target turun 50%, tidak patah semangat.



5. Commitment (Komitmen)
Memilih bersikap : “Setia pada janji, setia berjuang walaupun mengalami hambatan dan kesulitan, tidak
     mudah menyerah dan melepaskan tanggung jawab / janji”

Contoh: Seorang Kanit yang bersedia Longshift / shif malam untuk mencapai target, seperti yang telah
    dijanjikan ke customer.



6. Initiative (Inisiatif)
Memilih bersikap : “Selalu siap untuk bertindak pada saat peluang muncul, bersedia memulai dan mengambil
      resiko untuk merealisasikan ide baru menuju keberhasilan”

Contoh: Seorang Kasi mendapati seringnya terjadi kecelakaan kerja di areanya, maka dia segera mengambil
    tindakan tidak hanya perbaikan pada alat kerja, tapi juga mencegah terjadi lagi.
7. Optimism (Optimistis)
Memilih bersikap : “berpikir yang penuh pengharapan , yakin dan percaya bahwa segala sesuatu akan
    berhasil pada waktu yang tepat, memilih tidak membiarkan diri terbelit kemurungan /
    kekhawatiran yang melemahkan semangat”

Contoh: Seorang Staf / Kanit, saat pekerjaan banyak tetep bersedia diberikan pekerjaan lain oleh
    atasannya, tidak menolak dengan berkata “Wah, kerjaan saya lagi banyak, nggak mungkin bisa
    selesai nih..”




8. Attention to Details (Kejelian)
Memilih sikap : “Selalu teliti, jeli, awas, berupaya memastikan berbagai hal walaupun terkesan kecil-
     kecil sehingga mampu menyelesaikan pekerjaan secara menyeluruh”

Contoh: Seorang Kasi saat di Line, memperhatikan cara kerja Operator dan mengingatkan untuk
    memakai sarung tangan agar jari tangannya tidak terluka, tidak cuek.
Social – Conceptual
                              (konsep kesosialan)
9. Self Control (Kendali Diri)
Memilih sikap : “Tidak egois, tidak impulsif (bertindak tanpa berfikir rasional), memilih menunda
     keinginan / emosi / kemudahan / kesenangan jangka pendek demi dapat mewujudkan cita-cita yang
     lebih tinggi lagi di masa depan”

Contoh: Seorang Kanit tetap tenang dan sabar menghadapi anak buah yang sulit diatur, karena sikap
    seorang kanit akan diikuti bawahan.


10. Trustworthiness (Dapat Dipercaya)
Memilih sikap : “Jujur, setia, dapat diandalkan, dan memegang janji, memilih menyampaikan sesuatu /
     informasi sesuai dengan kenyataan berdasarkan situasi yang ada“

Contoh: Seorang karyawan berbuat kesalahan sehingga menyebabkan barang NG, tetap jujur pada
    atasannya, walaupun dikejar target.


11. Conscientiousness (Ketelitian / Kehati-hatian)
Memilih bersikap : “Bertanggungjawab terhadap kinerja diri, memilih selalu merencanakan segala sesuatu
     sebelum melaksanakannya, memilih berhati – hati memperhitungkan resiko, setelah itu
     melaksanakan rencana dengan disiplin tinggi”

Contoh: Seorang karyawan membuat laporan atau data output produksi secara lengkap dan menyerahkan
    pada atasannya tepat waktu.
12. Adaptability (Kemampuan Beradaptasi)
Memilih sikap : “Lentur dalam menangani / menanggapi perubahan / perbedaan / perbedaan pendapat /
     perbedaan sudut pandang, memilih menanggapi 'ambiguitas' (ketidakjelasan) sebagai sesuatu yang sesekali
     dapat muncul”

Contoh: Ada perubahan dalam sistem pencatatan data dan cara pengoperasian mesin yang harus disesuaikan
    dengan standar ISO, karyawan tersebut mau & mampu serta siap menghadapi. Atau seorang karyawan yang
    dipindahkan ke bagian lain, sanggup menjalankan dan ikut serta membantu di tempat yang baru.



13. Innovation (Inovatif)
Memilih bersikap : “Nyaman / tenang menghadapi ide / cara / informasi baru, memilih untuk
     menggunakan otak secara kreatif untuk produktif memunculkan perubahan / memperkenalkan
     sesuatu yang baru yang bermanfaat dalam proses kerja”

Contoh: Semangat ikut SGA, walaupun perubahan / perbaikan yang dilakukan kecil, tapi mampu
    meningkatkan kinerja supaya makin sempurna.


                       14. Stress Tolerance (Toleransi terhadap Stres)
                       Memilih bersikap : “Bertahan dalam situasi yang tidak nyaman / tertekan, dan
                            mampu bangkit kembali dengan segera dari keadaan yang terpuruk”

                       Contoh: Seorang Kanit mendapati anak buahnya sering bercanda saat bekerja, dia
                           sulit diberitahu, tapi dengan sabar menegur secara 4 mata, tidak terpuruk /
                           stres menghadapinya.
Social – Professional
                 (Kesosialan sebagai karyawan)
15. Oral Communication (Komunikasi Verbal)
Memilih bersikap : “Mendengarkan dengan lengkap terlebih dahulu dan memilih menjawab secara
    meyakinkan dengan fakta, memilih menyampaikan berita / informasi / perasaan secara cermat
    sehingga dapat diterima dengan baik”

Contoh: Menghargai anak buah dengan mendengarkan masalahnya sehingga mampu menangkap aspirasi
    mereka, untuk bisa menyampaikan ke atasannya.


16. Leadership (Kepemimpinan)
Memilih bersikap : “Menjadi pemicu perubahan, menjadi pembuat keputusan, pengambil tindakan
    awal, memilih memikul tanggung jawab, bertindak dengan keyakinan tinggi, berinisiatif,
    bertindak dengan mengambil resiko yang terukur, tidak takut tampil berbeda, menolak menjadi
    pengikut diam yang kepentingannya terinjak“

Contoh: Kalau ada meeting, mampu menyampaikan usul, pendapat, maupun ide baru. Terlihat
   berani membuat keputusan, dengan mampu mempertanggungjawabkan.
17. Team Capabilities (Teamwork / Bersahabat)
              Memilih bersikap : “Mengutamakan kesepakatan bersama, memilih mewujudkan sinergi anggota tim, memegang
                   kesepakatan diatas kepentingan sendiri, membantu anggota tim dengan memberi umpan balik yang tepat,
                   memilih menghargai / berterimakasih terhadap kontribusi anggota team“

              Contoh: Merasa 1 tim, jika ada masalah ikut serta menyelesaikan.




18. Conflict Management (Manajemen Konflik)
Memilih bersikap : “bernegosiasi dan mencari titik temu, memilih menyelesaikan perselisihan dengan mencari jalan win – win
     (semua menang), dan memilih bersikap adil”

Contoh: Ada masalah dengan rekan 1 line, tidak dibesar-besarkan sehingga menjadi permusuhan, tapi diselesaikan secara adil.




19. Persuasiveness (Mampu Membangun Keyakinan)
Memilih bersikap : “Mengutamakan menciptakan ketertarikan emosional, mempromosikan ide,
     menegosiasikan, mempengaruhi, dan membangun kesepakatan daripada menggunakan cara
     pemaksaan”

Contoh: Seorang Kasi punya ide baru untuk mengurangi terjadinya NG, dia terlihat mampu mengajak
    rekan-rekannya ataupun anak buahnya untuk bekerja sama.
20. Empathy (Empati)
Memilih bersikap : “Memahami perasaan dan sudut pandang orang lain dan bertindak aktif dengan tetap
     sensitif terhadap prioritas / kepentingan orang lain”

Contoh: Mengurangi beban anak buah yang mencurahkan masalah. Anak buah sakit, diperhatikan.



21. Developing Others (Mengembangkan yang Lainnya)
Memilih bersikap : “Menjadi pemberi arah, membantu, mendukung, memantau perilaku, menjadi 'coach',
    mendelegasikan, memberdayakan, memotivasi, mengidentifikasi bakat dan merekrut anggota baru”

Contoh: Seorang Kasi mengetahui kebutuhan bawahannya dan memberi kesempatan anak buahnya untuk
    mengikuti pelatihan.



22. Service Orientation (Berorientasi Melayani)
Memilih bersikap : “Mengantisipasi, mengenal dan memenuhi kebutuhan pelanggan /
     proses berikutnya, rela melayani dengan tulus dan selalu mencari cara yang
     lebih baik untuk memuaskan pelanggan / proses berikutnya”

Contoh: Di line produksi shift 1, karyawan bekerja dengan semangat dan penuh
    tanggung jawab untuk menghasilkan yang terbaik, sehingga shift berikutnya akan
    dapat melanjutkan pekerjaan dengan lancar.
23. Problem Solving (Menyelesaikan Masalah)
Memilih bersikap : “Bahwa kemajuan didapat dengan cara mengidentifikasi,
    mendefinisikan, memprioritaskan dan menyelesaikan masalah, dan memilih
    memandang masalah sebagai peluang untuk perbaikan dan pengembangan
    diri“

Contoh: Menghadapi masalah dengan tenang, karena jika sanggup menyelesaikan
   masalah tersebut, berarti ada perbaikan dan pengembangan diri.

24. Technical Knowledge and Skills (Pengetahuan Teknis dan Ketrampilan)
Memilih bersikap : “Selalu belajar dengan cepat, mengumpulkan pengetahuan dasar yang
    memadai untuk dapat menyerap informasi baru, berupaya mengumpulkan informasi, dan
    mencoba menggunakannya dalam pekerjaan sehari-hari. Senantiasa mengolah pelajaran
    menjadi kebiasaan/habit baru, memasukkan pelajaran ke dalam sistem kerja sehari-hari“

Contoh: Informasi apapun yang didapat baik mengenai kompetitor ataupun customer menjadi
   berguna di tempat kerjanya, diserap untuk mencari sesuatu yang lebih baik berkaitan
   dengan pekerjaannya, dan belajar dari kesalahan, sehingga lebih trampil.

25. Ethics and Integrity (Etika dan Integritas)
Memilih bersikap : “Jujur, tulus, bersungguh – sungguh, menyandang standar etika / prinsip /
    nilai yang tinggi, dapat dipercaya, serta memilih bekerja dengan kualitas terbaik”

Contoh: Menunjukkan sikap keseriusan dalam bekerja dan selalu berupaya melakukan yang
   terbaik.
Other Behaviour
                             (Perilaku lainnya)
1.   Perilaku yang menunjukkan kemampuan teknis pada jabatannya.

Contoh: Kemampuan untuk melakukan dengan benar / skill, seorang sales mampu mendemonstrasikan
    produk sehingga membuat orang tertarik, seorang Kanit mampu memberikan OJT dengan benar
    kepada karyawan baru dan mengoperasikan mesin lebih baik dari operator, atau seorang Kasi
    mampu mengatur dan memperlakukan anak buahnya dengan adil.

2. Perilaku yang menunjukkan kemampuan menggunakan Sistem Manajemen PSI pada jabatannya.

Contoh: Dalam bekerja sesuai dengan prosedur, seorang Kanit meng-OJT karyawan baru, seorang Kasi
segera mengevaluasi anak buahnya jika akan habis kontrak dan mengajukan permintaan karyawan
untuk menggantikan.



3. Perilaku yang menunjukkan kemampuan memelihara alat kerja / lingkungan kerja.

Contoh: Ikut merasa memiliki perusahaan sehingga mampu merawat fasilitas (mesin, alat ukur,
APD, dll) yang digunakan dalam bekerja sehari-hari, menjaga kebersihan sehingga tercipta tempat
kerja yang nyaman.

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie Pa dimension

MATERI POWER POINT KEWIRAUSAHAAN PAK TUK.pptx
MATERI POWER POINT KEWIRAUSAHAAN PAK TUK.pptxMATERI POWER POINT KEWIRAUSAHAAN PAK TUK.pptx
MATERI POWER POINT KEWIRAUSAHAAN PAK TUK.pptx
widyaagung
 
1.5 C Tayangan Style Profile
1.5 C  Tayangan  Style Profile1.5 C  Tayangan  Style Profile
1.5 C Tayangan Style Profile
robby chandra
 

Ähnlich wie Pa dimension (20)

4. KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI.pptx
4. KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI.pptx4. KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI.pptx
4. KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI.pptx
 
Teknik konseling
Teknik konseling Teknik konseling
Teknik konseling
 
Memahami pola pikir orang
Memahami pola pikir orangMemahami pola pikir orang
Memahami pola pikir orang
 
Wiraswasta dan Sikap Wirausaha
Wiraswasta dan Sikap WirausahaWiraswasta dan Sikap Wirausaha
Wiraswasta dan Sikap Wirausaha
 
Materi leadership
Materi leadershipMateri leadership
Materi leadership
 
MATERI POWER POINT KEWIRAUSAHAAN PAK TUK.pptx
MATERI POWER POINT KEWIRAUSAHAAN PAK TUK.pptxMATERI POWER POINT KEWIRAUSAHAAN PAK TUK.pptx
MATERI POWER POINT KEWIRAUSAHAAN PAK TUK.pptx
 
Lampiran 2 deskripsi diri
Lampiran 2 deskripsi diriLampiran 2 deskripsi diri
Lampiran 2 deskripsi diri
 
Pemikiran analitis
Pemikiran analitisPemikiran analitis
Pemikiran analitis
 
1.5 C Tayangan Style Profile
1.5 C  Tayangan  Style Profile1.5 C  Tayangan  Style Profile
1.5 C Tayangan Style Profile
 
Presentasi tentang Materi Kepemimpinan.pptx
Presentasi tentang Materi Kepemimpinan.pptxPresentasi tentang Materi Kepemimpinan.pptx
Presentasi tentang Materi Kepemimpinan.pptx
 
Makalah kwu (Menunjukan Sikap Pantang Menyerah, Mengelola konflik, Membangun ...
Makalah kwu (Menunjukan Sikap Pantang Menyerah, Mengelola konflik, Membangun ...Makalah kwu (Menunjukan Sikap Pantang Menyerah, Mengelola konflik, Membangun ...
Makalah kwu (Menunjukan Sikap Pantang Menyerah, Mengelola konflik, Membangun ...
 
Makalah kwu (Menunjukan Sikap Pantang Menyerah, Mengelola konflik, Membangun...
Makalah kwu  (Menunjukan Sikap Pantang Menyerah, Mengelola konflik, Membangun...Makalah kwu  (Menunjukan Sikap Pantang Menyerah, Mengelola konflik, Membangun...
Makalah kwu (Menunjukan Sikap Pantang Menyerah, Mengelola konflik, Membangun...
 
SUB DESAIN PRODUK ATAU JASA PPT
SUB DESAIN PRODUK ATAU JASA PPTSUB DESAIN PRODUK ATAU JASA PPT
SUB DESAIN PRODUK ATAU JASA PPT
 
20 generic competencies
20 generic competencies20 generic competencies
20 generic competencies
 
Leadership
LeadershipLeadership
Leadership
 
3,kewirausahaan, feliks stevanus, hapzi ali, pola pikir dan motivasi berprest...
3,kewirausahaan, feliks stevanus, hapzi ali, pola pikir dan motivasi berprest...3,kewirausahaan, feliks stevanus, hapzi ali, pola pikir dan motivasi berprest...
3,kewirausahaan, feliks stevanus, hapzi ali, pola pikir dan motivasi berprest...
 
Pelatihan the art of leadership
Pelatihan the art of leadershipPelatihan the art of leadership
Pelatihan the art of leadership
 
Bab 04 berorientasi pada tindakan
Bab 04 berorientasi pada tindakanBab 04 berorientasi pada tindakan
Bab 04 berorientasi pada tindakan
 
Bab 1 Kewirausahaan-Pendahuluan.ppt
Bab 1 Kewirausahaan-Pendahuluan.pptBab 1 Kewirausahaan-Pendahuluan.ppt
Bab 1 Kewirausahaan-Pendahuluan.ppt
 
Pengembangan potensi diri_2
Pengembangan potensi diri_2Pengembangan potensi diri_2
Pengembangan potensi diri_2
 

Pa dimension

  • 1. PA Dimension (ukuran Penilaian Kinerja)
  • 2. Personal - Conceptual (Konsep Pribadi) 1. Emotional Awareness (Pemahaman Emosi) Memilih bersikap : “ Dalam interaksi dengan personil lain, memerlukan pengelolaan emosi diri sendiri”. Contoh: Seorang Kanit / Kasi ketika ada masalah di Line, tidak langsung marah-marah, tapi mampu mendengarkan pendapat anak buah. 2. Self Confidence (Percaya Diri) Memilih bersikap : “Percaya pada nilai dan kemampuan diri sendiri” Contoh: Seorang karyawan saat diserahi tanggung jawab yang menantang, tidak menolak, tapi justru bangga dan percaya bahwa dia mampu melaksanakan. 3. Independence (Kemandirian) Memilih bersikap : “Mengendalikan dan mengarahkan diri sendiri dalam berpikir dan bertindak sehingga tidak mudah terpengaruh orang lain dan mampu mempertanggungjawabkannya”. Contoh: Seorang Kanit yang bertanggung jawab terhadap jalannya produksi, mampu menangani anak buah yang bermasalah, tanpa harus mengandalkan Kasinya.
  • 3. Personal - Professional (Pribadi sebagai karyawan) 4. Achievement Drive (Semangat untuk Maju) Memilih bersikap : “Bersemangat tinggi untuk berjuang memperbaiki atau mencapai standar tinggi, ulet dalam mengejar target walaupun berhadapan dengan halangan atau bahkan kemunduran” Contoh: Target tinggi, tapi banyak NG, tetap semangat dan mencari tahu kesalahan untuk perbaikan. Atau seorang sales, target turun 50%, tidak patah semangat. 5. Commitment (Komitmen) Memilih bersikap : “Setia pada janji, setia berjuang walaupun mengalami hambatan dan kesulitan, tidak mudah menyerah dan melepaskan tanggung jawab / janji” Contoh: Seorang Kanit yang bersedia Longshift / shif malam untuk mencapai target, seperti yang telah dijanjikan ke customer. 6. Initiative (Inisiatif) Memilih bersikap : “Selalu siap untuk bertindak pada saat peluang muncul, bersedia memulai dan mengambil resiko untuk merealisasikan ide baru menuju keberhasilan” Contoh: Seorang Kasi mendapati seringnya terjadi kecelakaan kerja di areanya, maka dia segera mengambil tindakan tidak hanya perbaikan pada alat kerja, tapi juga mencegah terjadi lagi.
  • 4. 7. Optimism (Optimistis) Memilih bersikap : “berpikir yang penuh pengharapan , yakin dan percaya bahwa segala sesuatu akan berhasil pada waktu yang tepat, memilih tidak membiarkan diri terbelit kemurungan / kekhawatiran yang melemahkan semangat” Contoh: Seorang Staf / Kanit, saat pekerjaan banyak tetep bersedia diberikan pekerjaan lain oleh atasannya, tidak menolak dengan berkata “Wah, kerjaan saya lagi banyak, nggak mungkin bisa selesai nih..” 8. Attention to Details (Kejelian) Memilih sikap : “Selalu teliti, jeli, awas, berupaya memastikan berbagai hal walaupun terkesan kecil- kecil sehingga mampu menyelesaikan pekerjaan secara menyeluruh” Contoh: Seorang Kasi saat di Line, memperhatikan cara kerja Operator dan mengingatkan untuk memakai sarung tangan agar jari tangannya tidak terluka, tidak cuek.
  • 5. Social – Conceptual (konsep kesosialan) 9. Self Control (Kendali Diri) Memilih sikap : “Tidak egois, tidak impulsif (bertindak tanpa berfikir rasional), memilih menunda keinginan / emosi / kemudahan / kesenangan jangka pendek demi dapat mewujudkan cita-cita yang lebih tinggi lagi di masa depan” Contoh: Seorang Kanit tetap tenang dan sabar menghadapi anak buah yang sulit diatur, karena sikap seorang kanit akan diikuti bawahan. 10. Trustworthiness (Dapat Dipercaya) Memilih sikap : “Jujur, setia, dapat diandalkan, dan memegang janji, memilih menyampaikan sesuatu / informasi sesuai dengan kenyataan berdasarkan situasi yang ada“ Contoh: Seorang karyawan berbuat kesalahan sehingga menyebabkan barang NG, tetap jujur pada atasannya, walaupun dikejar target. 11. Conscientiousness (Ketelitian / Kehati-hatian) Memilih bersikap : “Bertanggungjawab terhadap kinerja diri, memilih selalu merencanakan segala sesuatu sebelum melaksanakannya, memilih berhati – hati memperhitungkan resiko, setelah itu melaksanakan rencana dengan disiplin tinggi” Contoh: Seorang karyawan membuat laporan atau data output produksi secara lengkap dan menyerahkan pada atasannya tepat waktu.
  • 6. 12. Adaptability (Kemampuan Beradaptasi) Memilih sikap : “Lentur dalam menangani / menanggapi perubahan / perbedaan / perbedaan pendapat / perbedaan sudut pandang, memilih menanggapi 'ambiguitas' (ketidakjelasan) sebagai sesuatu yang sesekali dapat muncul” Contoh: Ada perubahan dalam sistem pencatatan data dan cara pengoperasian mesin yang harus disesuaikan dengan standar ISO, karyawan tersebut mau & mampu serta siap menghadapi. Atau seorang karyawan yang dipindahkan ke bagian lain, sanggup menjalankan dan ikut serta membantu di tempat yang baru. 13. Innovation (Inovatif) Memilih bersikap : “Nyaman / tenang menghadapi ide / cara / informasi baru, memilih untuk menggunakan otak secara kreatif untuk produktif memunculkan perubahan / memperkenalkan sesuatu yang baru yang bermanfaat dalam proses kerja” Contoh: Semangat ikut SGA, walaupun perubahan / perbaikan yang dilakukan kecil, tapi mampu meningkatkan kinerja supaya makin sempurna. 14. Stress Tolerance (Toleransi terhadap Stres) Memilih bersikap : “Bertahan dalam situasi yang tidak nyaman / tertekan, dan mampu bangkit kembali dengan segera dari keadaan yang terpuruk” Contoh: Seorang Kanit mendapati anak buahnya sering bercanda saat bekerja, dia sulit diberitahu, tapi dengan sabar menegur secara 4 mata, tidak terpuruk / stres menghadapinya.
  • 7. Social – Professional (Kesosialan sebagai karyawan) 15. Oral Communication (Komunikasi Verbal) Memilih bersikap : “Mendengarkan dengan lengkap terlebih dahulu dan memilih menjawab secara meyakinkan dengan fakta, memilih menyampaikan berita / informasi / perasaan secara cermat sehingga dapat diterima dengan baik” Contoh: Menghargai anak buah dengan mendengarkan masalahnya sehingga mampu menangkap aspirasi mereka, untuk bisa menyampaikan ke atasannya. 16. Leadership (Kepemimpinan) Memilih bersikap : “Menjadi pemicu perubahan, menjadi pembuat keputusan, pengambil tindakan awal, memilih memikul tanggung jawab, bertindak dengan keyakinan tinggi, berinisiatif, bertindak dengan mengambil resiko yang terukur, tidak takut tampil berbeda, menolak menjadi pengikut diam yang kepentingannya terinjak“ Contoh: Kalau ada meeting, mampu menyampaikan usul, pendapat, maupun ide baru. Terlihat berani membuat keputusan, dengan mampu mempertanggungjawabkan.
  • 8. 17. Team Capabilities (Teamwork / Bersahabat) Memilih bersikap : “Mengutamakan kesepakatan bersama, memilih mewujudkan sinergi anggota tim, memegang kesepakatan diatas kepentingan sendiri, membantu anggota tim dengan memberi umpan balik yang tepat, memilih menghargai / berterimakasih terhadap kontribusi anggota team“ Contoh: Merasa 1 tim, jika ada masalah ikut serta menyelesaikan. 18. Conflict Management (Manajemen Konflik) Memilih bersikap : “bernegosiasi dan mencari titik temu, memilih menyelesaikan perselisihan dengan mencari jalan win – win (semua menang), dan memilih bersikap adil” Contoh: Ada masalah dengan rekan 1 line, tidak dibesar-besarkan sehingga menjadi permusuhan, tapi diselesaikan secara adil. 19. Persuasiveness (Mampu Membangun Keyakinan) Memilih bersikap : “Mengutamakan menciptakan ketertarikan emosional, mempromosikan ide, menegosiasikan, mempengaruhi, dan membangun kesepakatan daripada menggunakan cara pemaksaan” Contoh: Seorang Kasi punya ide baru untuk mengurangi terjadinya NG, dia terlihat mampu mengajak rekan-rekannya ataupun anak buahnya untuk bekerja sama.
  • 9. 20. Empathy (Empati) Memilih bersikap : “Memahami perasaan dan sudut pandang orang lain dan bertindak aktif dengan tetap sensitif terhadap prioritas / kepentingan orang lain” Contoh: Mengurangi beban anak buah yang mencurahkan masalah. Anak buah sakit, diperhatikan. 21. Developing Others (Mengembangkan yang Lainnya) Memilih bersikap : “Menjadi pemberi arah, membantu, mendukung, memantau perilaku, menjadi 'coach', mendelegasikan, memberdayakan, memotivasi, mengidentifikasi bakat dan merekrut anggota baru” Contoh: Seorang Kasi mengetahui kebutuhan bawahannya dan memberi kesempatan anak buahnya untuk mengikuti pelatihan. 22. Service Orientation (Berorientasi Melayani) Memilih bersikap : “Mengantisipasi, mengenal dan memenuhi kebutuhan pelanggan / proses berikutnya, rela melayani dengan tulus dan selalu mencari cara yang lebih baik untuk memuaskan pelanggan / proses berikutnya” Contoh: Di line produksi shift 1, karyawan bekerja dengan semangat dan penuh tanggung jawab untuk menghasilkan yang terbaik, sehingga shift berikutnya akan dapat melanjutkan pekerjaan dengan lancar.
  • 10. 23. Problem Solving (Menyelesaikan Masalah) Memilih bersikap : “Bahwa kemajuan didapat dengan cara mengidentifikasi, mendefinisikan, memprioritaskan dan menyelesaikan masalah, dan memilih memandang masalah sebagai peluang untuk perbaikan dan pengembangan diri“ Contoh: Menghadapi masalah dengan tenang, karena jika sanggup menyelesaikan masalah tersebut, berarti ada perbaikan dan pengembangan diri. 24. Technical Knowledge and Skills (Pengetahuan Teknis dan Ketrampilan) Memilih bersikap : “Selalu belajar dengan cepat, mengumpulkan pengetahuan dasar yang memadai untuk dapat menyerap informasi baru, berupaya mengumpulkan informasi, dan mencoba menggunakannya dalam pekerjaan sehari-hari. Senantiasa mengolah pelajaran menjadi kebiasaan/habit baru, memasukkan pelajaran ke dalam sistem kerja sehari-hari“ Contoh: Informasi apapun yang didapat baik mengenai kompetitor ataupun customer menjadi berguna di tempat kerjanya, diserap untuk mencari sesuatu yang lebih baik berkaitan dengan pekerjaannya, dan belajar dari kesalahan, sehingga lebih trampil. 25. Ethics and Integrity (Etika dan Integritas) Memilih bersikap : “Jujur, tulus, bersungguh – sungguh, menyandang standar etika / prinsip / nilai yang tinggi, dapat dipercaya, serta memilih bekerja dengan kualitas terbaik” Contoh: Menunjukkan sikap keseriusan dalam bekerja dan selalu berupaya melakukan yang terbaik.
  • 11. Other Behaviour (Perilaku lainnya) 1. Perilaku yang menunjukkan kemampuan teknis pada jabatannya. Contoh: Kemampuan untuk melakukan dengan benar / skill, seorang sales mampu mendemonstrasikan produk sehingga membuat orang tertarik, seorang Kanit mampu memberikan OJT dengan benar kepada karyawan baru dan mengoperasikan mesin lebih baik dari operator, atau seorang Kasi mampu mengatur dan memperlakukan anak buahnya dengan adil. 2. Perilaku yang menunjukkan kemampuan menggunakan Sistem Manajemen PSI pada jabatannya. Contoh: Dalam bekerja sesuai dengan prosedur, seorang Kanit meng-OJT karyawan baru, seorang Kasi segera mengevaluasi anak buahnya jika akan habis kontrak dan mengajukan permintaan karyawan untuk menggantikan. 3. Perilaku yang menunjukkan kemampuan memelihara alat kerja / lingkungan kerja. Contoh: Ikut merasa memiliki perusahaan sehingga mampu merawat fasilitas (mesin, alat ukur, APD, dll) yang digunakan dalam bekerja sehari-hari, menjaga kebersihan sehingga tercipta tempat kerja yang nyaman.