SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 11
PARTISIPASI DALAM
PEMBANGUNAN
MASYARAKAT
Dosen Pengampu :
Dr. Agus Sjafari, M.Si
Pendahuluan
• Kata “Partisipasi” sudah menjadi terminilogi umum
dan sangat populer semenjak periode ketiga
pembangunan lima tahun kita.
• Masyarakat yang sudah terlanjur dininabobokan
proyek, terasa amat berat untuk bangkit menemukan
kemandirian masa silamnya.
• Konsekwensinya, dukungan partisipasi dengan
program swadaya dan swadana tetap tidak memadai,
sementara sumber dana utama pembiayaan
pemerintah makin menurun.
lanjutan
• Reformasi politik yang terjadi setelah krisis
moneter semakin menciptakan suasana yang
mendorong masyarakat untuk ikut terlibat dalam
penyelenggaraan pemerintahan.
• Mulai bangkit kesadaran masyarakat akan hak dan
kewajiban mereka sebagai warga Negara. Mereka
lantas, merasa perlu ikut menentukan penggunaan
dana yang berasal dari mereka.
• inilah barangkali hakekat partisiapsi yang
sesungguhnya, yaitu pertisipasi yang tidak sekedar
dilihat sebagai “kewajiban” tapi sekaligus “hak”
masyarakat dalam penyelanggaraan pembangunan.
PENGERTIAN PARTISIPASI
• Mubyarto (1984 : 35) mendefenisikan partisipasi
sebagai kesediaan untuk membantu berhasilnya
setiap program sesuai kemampuan setiap orang
tanpa berarti mengorbankan diri sendiri.
• Slamet M., (2003 : 8), memaknai partisipasi
masyarakat dalam pembangunan sebagai ikut
sertanya masyarakat dalam pembangunan, ikut
dalam keagiatan-kegiatan pembangunan, dan ikut
serta memanfaatkan dan menikamati hasil-hasil
pembangunan.
Asngari PS, (2005) meresumekan pengertian atau
makna Partisipasi atas enam point :
(1) Keterlibatan dalam pengambilan keputusan.
(2) Keterlibatan dalam pengawasan.
(3) Keterlibatan dimana masayarakat mendapatkan
manfaat dan penghargaan.
(4) Partisipasi sebagai proses pemberdayaan
(empowerment).
(5)Partisipasi bermakna kerja kemitraan (partnership).
(6) Partisipasi sebagai akibat dari pengaruh
stakeholder menyangkut pengambilan keputusan,
pengawasan dan penggunaan resource yang
bermanfaat bagi mereka.
BENTUK DAN DERAJAT
PARTISIPASI
Bentuk Partisipasi
• Bertolak dari ragam pengertian partisipasi dalam
pembangunan seperti yang telah diuraikan sebelumnya,
Slamet M (2003 : 8), menyederhanakan pemahaman kita
tentang partisipasi dalam pembangunan atas lima jenis :
 Ikut memberi input proses pembangunan, menerima imbalan
atas input tersebut dan ikut menikmati hasilnya.
 Ikut memberi input dan menikmati hasilnya.
 Ikut memberi input dan menerima imbalan tanpa ikut
menikmati hasil pembangunan secara langsung.
 Tidak memberi input tapi menikmati dan memanfaatkan hasil
pembangunan.
 Memberi input tanpa menerima imbalan dan tidak menikmati
hasilnya.
lanjutan
• Agar bisa tumbuh partisipasi tersebut
paling tidak ada tiga syarat yang harus
dipenuhi yaitu ; (1), adanya kesempatan
untuk membangun kesempatan dalam
pembangunan, (2), adanya kemampuan
untuk memanfaatkan kesempatan itu.
(3), adanya kemampuan untuk
berpartisispasi.
Derajat Partisipasi.
• Tingkatan derajad partisipasi tersebut terurai dalam tulisan
Asngari PS, (2005), disederhanakan sebagai berikut :
 Manipulasi, pada tahap ini partisipasi tidak lebih dari upaya
indoktrinasi. Jadi sesungguhnya disini tak ada partisipasi (non
participation)
 Informasi, stakeholders diberikan informasi menyangkut hak
dan kewajiban, tanggung jawab dll. (Komunikasi satu arah)
 consultation, telah terjadi komunikasi dua arah dimana
stakeholders sudah dapat mengekspresikan saran-saran dan
perhatian, namun belum menjamin diterimanya input
tersebut.
 Consencus Building, para stakeholders berinteraksi untuk
menciptakan posisi negosiasi.
lanjutan
 Decision Making, interaksi stakeholders tersebut
diarahkan hingga proses pengambilan keputusan.
 Risk sharing, stakeholders telah mengambil bagian
untuk ikut menanggung resiko dari kegagalan
pembangunan.
 Partnership, telah terbangun kerja sama yang saling
menguntungkan dikalangan stakeholders
pembangunan.
 Self-Management, para stakeholders telah sampai
pada tahap dimana segala urusan pembangunan harus
dikerjakan secara baik.
PARTISIPASI DAN PEMBANGUNAN
MASYARAKAT
• Dalam pembangunan masyarakat terkandung 3
hal yang amat kental mensyaratkan pentinnya
partisipasi, yaitu :
Adanya suatu kegiatan yang dilakukan oleh
seluruh anggota masyarakat;
Kegiatan tersebut mempunyai tujuan, yaitu
menciptakan tingkat kehidupan yang lebih baik
jika dibandingkan dengan keadaan sebelumnya;
Kegiatan tersebut sangat diperlukan adanya
peran serta nyata dari seluruh anggota
masyarakat.
BEBERAPA PENDEKATAN
• Pendekatan secara teknis yang ideal bisa diimplementasikan
melalui praktek perencanaan partisipatif sehingga Wacana
“bottom up approach” yang terus menjadi diskursus bisa
diterapkan.
• Kegagalan dalam pembangunan masyarakat disebabkan:
Pertama, membiarkan pemerintah memonopoli kedaulatan
dalam segala aspek termasuk menentukan arah masa depan,
lalu menjadi pelaksana sekaligus evaluator bagi
pembangunan. Kedua, Dalam hal tertentu, pemerintah
mempercayakan sekelompok orang pintar (Akademisi) atau
konsultan ahli atau NGO. Mereka merancang konsep dibalik
meja komputer dan atau turun kelapangan secara bisu dalam
apa yang diistilahkan Robert Chamber sebagai “Peneliti
Turistik “.

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie Partisipasi dalam pembangunan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakatPemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakat
samiaji
 
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosialBrief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosial
primahendra
 
Teori partisipasi
Teori partisipasiTeori partisipasi
Teori partisipasi
kangkumis
 
Metode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasiMetode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasi
adinasa
 

Ähnlich wie Partisipasi dalam pembangunan Masyarakat (20)

Mencari Model Sinergi Masyarakat Dalam Membangun Kemandirian Daerah
Mencari Model Sinergi Masyarakat Dalam Membangun Kemandirian DaerahMencari Model Sinergi Masyarakat Dalam Membangun Kemandirian Daerah
Mencari Model Sinergi Masyarakat Dalam Membangun Kemandirian Daerah
 
Hasil Changemakers Innovation Lab ICS 2015
Hasil Changemakers Innovation Lab ICS 2015Hasil Changemakers Innovation Lab ICS 2015
Hasil Changemakers Innovation Lab ICS 2015
 
Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Manusia
Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan ManusiaPartisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Manusia
Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Manusia
 
Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakatPemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakat
 
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
 
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosialBrief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosial
 
PEMERATAAN PEMBANGUNAN DAN BERKEADILAN.pptx
PEMERATAAN PEMBANGUNAN DAN BERKEADILAN.pptxPEMERATAAN PEMBANGUNAN DAN BERKEADILAN.pptx
PEMERATAAN PEMBANGUNAN DAN BERKEADILAN.pptx
 
Makalah pemberdayaan masyarakat desa
Makalah pemberdayaan masyarakat desaMakalah pemberdayaan masyarakat desa
Makalah pemberdayaan masyarakat desa
 
Makalah pemberdayaan masyarakat desa
Makalah pemberdayaan masyarakat desaMakalah pemberdayaan masyarakat desa
Makalah pemberdayaan masyarakat desa
 
Mahfudzathul M ( Perencanaan Pembangunan ).pptx
Mahfudzathul M ( Perencanaan Pembangunan ).pptxMahfudzathul M ( Perencanaan Pembangunan ).pptx
Mahfudzathul M ( Perencanaan Pembangunan ).pptx
 
LOKAKARYA PEMBANGUNAN
LOKAKARYA PEMBANGUNANLOKAKARYA PEMBANGUNAN
LOKAKARYA PEMBANGUNAN
 
Jurnal perencanaan partisipatif dalam proses pembangunan
Jurnal perencanaan partisipatif dalam proses pembangunanJurnal perencanaan partisipatif dalam proses pembangunan
Jurnal perencanaan partisipatif dalam proses pembangunan
 
PNPM-MP dari perspektif Akademisi
PNPM-MP dari perspektif AkademisiPNPM-MP dari perspektif Akademisi
PNPM-MP dari perspektif Akademisi
 
Makalah pemberdayaan masyarakat desa
Makalah pemberdayaan masyarakat desaMakalah pemberdayaan masyarakat desa
Makalah pemberdayaan masyarakat desa
 
Ekdes 12 & 13 a
Ekdes 12 & 13 aEkdes 12 & 13 a
Ekdes 12 & 13 a
 
Pembangunan Masyarakat
Pembangunan MasyarakatPembangunan Masyarakat
Pembangunan Masyarakat
 
2.docx
2.docx2.docx
2.docx
 
Teori partisipasi
Teori partisipasiTeori partisipasi
Teori partisipasi
 
Samiaji corporate social responsibility
Samiaji corporate social responsibilitySamiaji corporate social responsibility
Samiaji corporate social responsibility
 
Metode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasiMetode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasi
 

Mehr von Siti Sahati

Mehr von Siti Sahati (20)

Mobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukMobilitas Penduduk
Mobilitas Penduduk
 
Migrasi
MigrasiMigrasi
Migrasi
 
Konsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen MutuKonsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen Mutu
 
Gugus Kendali Mutu
Gugus Kendali MutuGugus Kendali Mutu
Gugus Kendali Mutu
 
Continuous Quality Improvement (CQI)
Continuous Quality Improvement (CQI)Continuous Quality Improvement (CQI)
Continuous Quality Improvement (CQI)
 
Blue Ocean Strategy
Blue Ocean StrategyBlue Ocean Strategy
Blue Ocean Strategy
 
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
 
Sistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen MutuSistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen Mutu
 
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
 
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
 
Upaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa ProduktifUpaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa Produktif
 
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi PublikTantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
 
Stress Kerja
Stress KerjaStress Kerja
Stress Kerja
 
Analisis Kependudukan
Analisis KependudukanAnalisis Kependudukan
Analisis Kependudukan
 
Prospek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di IndonesiaProspek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
 
Measuring Human Development
Measuring Human DevelopmentMeasuring Human Development
Measuring Human Development
 
Analisis SWOT
Analisis SWOTAnalisis SWOT
Analisis SWOT
 
Analisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
Analisis Daya Dukung dan Jenjang LokasiAnalisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
Analisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
 
Analisis Transek
Analisis TransekAnalisis Transek
Analisis Transek
 
Photo Mapping
Photo MappingPhoto Mapping
Photo Mapping
 

Kürzlich hochgeladen

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 

Partisipasi dalam pembangunan Masyarakat

  • 2. Pendahuluan • Kata “Partisipasi” sudah menjadi terminilogi umum dan sangat populer semenjak periode ketiga pembangunan lima tahun kita. • Masyarakat yang sudah terlanjur dininabobokan proyek, terasa amat berat untuk bangkit menemukan kemandirian masa silamnya. • Konsekwensinya, dukungan partisipasi dengan program swadaya dan swadana tetap tidak memadai, sementara sumber dana utama pembiayaan pemerintah makin menurun.
  • 3. lanjutan • Reformasi politik yang terjadi setelah krisis moneter semakin menciptakan suasana yang mendorong masyarakat untuk ikut terlibat dalam penyelenggaraan pemerintahan. • Mulai bangkit kesadaran masyarakat akan hak dan kewajiban mereka sebagai warga Negara. Mereka lantas, merasa perlu ikut menentukan penggunaan dana yang berasal dari mereka. • inilah barangkali hakekat partisiapsi yang sesungguhnya, yaitu pertisipasi yang tidak sekedar dilihat sebagai “kewajiban” tapi sekaligus “hak” masyarakat dalam penyelanggaraan pembangunan.
  • 4. PENGERTIAN PARTISIPASI • Mubyarto (1984 : 35) mendefenisikan partisipasi sebagai kesediaan untuk membantu berhasilnya setiap program sesuai kemampuan setiap orang tanpa berarti mengorbankan diri sendiri. • Slamet M., (2003 : 8), memaknai partisipasi masyarakat dalam pembangunan sebagai ikut sertanya masyarakat dalam pembangunan, ikut dalam keagiatan-kegiatan pembangunan, dan ikut serta memanfaatkan dan menikamati hasil-hasil pembangunan.
  • 5. Asngari PS, (2005) meresumekan pengertian atau makna Partisipasi atas enam point : (1) Keterlibatan dalam pengambilan keputusan. (2) Keterlibatan dalam pengawasan. (3) Keterlibatan dimana masayarakat mendapatkan manfaat dan penghargaan. (4) Partisipasi sebagai proses pemberdayaan (empowerment). (5)Partisipasi bermakna kerja kemitraan (partnership). (6) Partisipasi sebagai akibat dari pengaruh stakeholder menyangkut pengambilan keputusan, pengawasan dan penggunaan resource yang bermanfaat bagi mereka.
  • 6. BENTUK DAN DERAJAT PARTISIPASI Bentuk Partisipasi • Bertolak dari ragam pengertian partisipasi dalam pembangunan seperti yang telah diuraikan sebelumnya, Slamet M (2003 : 8), menyederhanakan pemahaman kita tentang partisipasi dalam pembangunan atas lima jenis :  Ikut memberi input proses pembangunan, menerima imbalan atas input tersebut dan ikut menikmati hasilnya.  Ikut memberi input dan menikmati hasilnya.  Ikut memberi input dan menerima imbalan tanpa ikut menikmati hasil pembangunan secara langsung.  Tidak memberi input tapi menikmati dan memanfaatkan hasil pembangunan.  Memberi input tanpa menerima imbalan dan tidak menikmati hasilnya.
  • 7. lanjutan • Agar bisa tumbuh partisipasi tersebut paling tidak ada tiga syarat yang harus dipenuhi yaitu ; (1), adanya kesempatan untuk membangun kesempatan dalam pembangunan, (2), adanya kemampuan untuk memanfaatkan kesempatan itu. (3), adanya kemampuan untuk berpartisispasi.
  • 8. Derajat Partisipasi. • Tingkatan derajad partisipasi tersebut terurai dalam tulisan Asngari PS, (2005), disederhanakan sebagai berikut :  Manipulasi, pada tahap ini partisipasi tidak lebih dari upaya indoktrinasi. Jadi sesungguhnya disini tak ada partisipasi (non participation)  Informasi, stakeholders diberikan informasi menyangkut hak dan kewajiban, tanggung jawab dll. (Komunikasi satu arah)  consultation, telah terjadi komunikasi dua arah dimana stakeholders sudah dapat mengekspresikan saran-saran dan perhatian, namun belum menjamin diterimanya input tersebut.  Consencus Building, para stakeholders berinteraksi untuk menciptakan posisi negosiasi.
  • 9. lanjutan  Decision Making, interaksi stakeholders tersebut diarahkan hingga proses pengambilan keputusan.  Risk sharing, stakeholders telah mengambil bagian untuk ikut menanggung resiko dari kegagalan pembangunan.  Partnership, telah terbangun kerja sama yang saling menguntungkan dikalangan stakeholders pembangunan.  Self-Management, para stakeholders telah sampai pada tahap dimana segala urusan pembangunan harus dikerjakan secara baik.
  • 10. PARTISIPASI DAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT • Dalam pembangunan masyarakat terkandung 3 hal yang amat kental mensyaratkan pentinnya partisipasi, yaitu : Adanya suatu kegiatan yang dilakukan oleh seluruh anggota masyarakat; Kegiatan tersebut mempunyai tujuan, yaitu menciptakan tingkat kehidupan yang lebih baik jika dibandingkan dengan keadaan sebelumnya; Kegiatan tersebut sangat diperlukan adanya peran serta nyata dari seluruh anggota masyarakat.
  • 11. BEBERAPA PENDEKATAN • Pendekatan secara teknis yang ideal bisa diimplementasikan melalui praktek perencanaan partisipatif sehingga Wacana “bottom up approach” yang terus menjadi diskursus bisa diterapkan. • Kegagalan dalam pembangunan masyarakat disebabkan: Pertama, membiarkan pemerintah memonopoli kedaulatan dalam segala aspek termasuk menentukan arah masa depan, lalu menjadi pelaksana sekaligus evaluator bagi pembangunan. Kedua, Dalam hal tertentu, pemerintah mempercayakan sekelompok orang pintar (Akademisi) atau konsultan ahli atau NGO. Mereka merancang konsep dibalik meja komputer dan atau turun kelapangan secara bisu dalam apa yang diistilahkan Robert Chamber sebagai “Peneliti Turistik “.