Metode umum untuk menentukan kontrol parsial dalam penelitian ex post facto agar sesuai dengan subjek dalam eksperimen dan kelompok kontrol pada banyak variable ekstra yang mungkin. Pencocokan ini biasanya dilakukan pada subjek-subjek dasar untuk membentuk pasangan yang cocok. Menggunakan pencocokan dalam penelitian ex post facto mengasumsikan bahwa anda tahu apa faktor-faktor yang relevan yaitu faktor-faktor yang mungkin memiliki korelasi dengan variable terikat.
2. Dalam pandangan awam, istilah eksperimen
seringkali diartikan sama dengan ‘percobaan’.
Dalam penelitian ilmiah, eksperimen
berkaitan dengan salah satu jenis penelitian
yang disebut ‘penelitian eksperimental’.
Penelitian eksperimental adalah suatu penelitian
yang di dalamnya ditemukan minimal satu
variabel yang dimanipulasi untuk mempelajari
hubungan sebab-akibat (Solso & MacLin, 2002).
3. Lalu, bagaimana dengan penelitian
eksperimental dalam psikologi?
Sebenarnya, penelitian eksperimental, baik
dalam bidang kimia, fisika, maupun psikologi,
memiliki prinsip yang hampir sama, yaitu
membuat sesuatu terjadi.
Perbedaannya terletak pada objek yang
diteliti dan cara untuk memunculkan sesuatu
gejala.
Untuk membedakan dari penelitian
eksperimental yang lain, maka penelitian
eksperimental dalam psikologi disebut
eksperimen psikologis.
4. Eksperimen psikologis adalah observasi
yang objektif terhadap suatu fenomena
yang dibuat agar terjadi dalam suatu
kondisi yang terkontrol ketat, dimana satu
atau lebih faktor divariasikan dan faktor
yang lain dibuat konstan (Zimney, dlm
Christensen, 2001).
5. 1. Meneliti hubungan sebab-akibat
• Penelitian eksperimental bukan hanya meneliti hubungan
antar variabel, tetapi meneliti hubungan kausal (cause-
effect relationship) antara VB dan VT.
• VB adalah variabel penyebab yang akan dilihat
pengaruhnya terhadap VT.
• VT adalah variabel akibat dari VB.
• Bentuk-bentuk permasalahan yang diajukan antara lain:
a. Apakah X berpengaruh pada Y?
b. Apakah ada pengaruh X terhadap Y?
c. Apakah X dapat meningkatkan/menurunkan Y?
6. 2. Adanya manipulasi
• Yang dimaksud dengan manipulasi adalah pemberian
perlakuan atau mengkondisikan keadaan/kejadian
yang berbeda (VB) kepada subjek penelitian.
• Tidak semua VB dapat dimanipulasi karena sudah
menjadi karakteristik dari subjek. Misal: jenis
kelamin, tingkat sosial ekonomi, agama, inteligensi,
usia.
• VB yang dapat dimanipulasi adalah variabel yang
ada di luar diri subjek ataupun kondisi lingkungan
fisik. Misal: suhu ruangan, metode pembelajaran,
jenis kelamin guru.
• Penelitian non-eksperimental tidak melakukan
manipulasi terhadap VB.
7. 3. Dilakukan melalui observasi yang objektif
• Observasi bukan berarti peneliti harus benar-
benar melakukan observasi atau pengamatan,
melainkan melakukan pengukuran terhadap
fenomena yang dimunculkan dalam penelitian.
• Objektif berarti bahwa pelaksanaan penelitian
eksperimental tidak dipengaruhi oleh faktor
subjektivitas dari peneliti.
8. 4. Memunculkan/menciptakan
terjadinya suatu gejala/fenomena
• Dalam penelitian eksperimental,
gejala/fenomena disebut sebagai VT yang akan
diobservasi atau diukur kemunculannya.
• Penelitian eksperimen berusaha memunculkan
VT di masa mendatang dengan memberikan VB
kepada subjek penelitian.
• Penelitian non-eksperimental tidak berusaha
memunculkan VT.
9. 5. Dilakukan dalam situasi yang
terkontrol ketat
• Dalam penelitian eksperimental, kontrol yang
ketat terhadap jalannya penelitian dilakukan
sebagai usaha agar suatu akibat (VT) hanya
ditimbulkan oleh penyebab (VB) yang sedang
diteliti, bukan oleh faktor-faktor lain.
10. 6. Adanya faktor yang divariasikan dan
faktor yang tetap konstan
• Yang dimaksud sebagai faktor yang divariasikan
adalah VB.
• Variasi dilakukan dengan memberikan jenis atau
kuantitas VB yang berbeda pada kelompok subjek
yang berbeda.
• Yang dimaksud sebagai faktor yang tetap konstan
adalah VS (variabel sekunder), yaitu variabel lain di
luar VB yang dapat mempengaruhi VT.
• VS dikonstankan/disetarakan dengan cara memilih
subjek penelitian dengan karakteristik yang sama,
atau dilakukan randomisasi (random assignment).
11. P
o
p
KE
u Random
Sampel Randomisasi
l sampling KK
a
s
i