SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 3
Perkembangan Ekonomi Masa Demokrasi Terpimpin
Posted By Nanang Ajim | Posted On 10:11 PM | With No Comments
Semasa demokrasi terpimpin dalam bidang ekonomi, Presiden Soekarno mempraktikkan sistem
ekonomi terpimpin. Presiden secara langsung terjun dan mengatur perekonomian. Pemusatan
kegiatan perekonomian pada satu tangan ini berakibat penurunan kegiatan perekonomian.
Peranan pemerintah dalam kebijakan dan kehidupan ekonomi nasional makin menonjol.
Pengaturan ekonomi berjalan dengan sistem komando. Sikap dan kemandirian ekonomi
(berdikari) menjadi dasar bagi kebijakan ekonomi. Masalah pemilikan aset nasional oleh negara
dan fungsi-fungsi politiknya ditempatkan sebagai masalah strategis nasional.
Kondisi ekonomi dan keuangan yang ditinggalkan dari masa demokrasi liberal berusaha
diperbaiki oleh Presiden Soekarno. Dalam upaya meningkatkan aktivitas perekonomian
Indonesia, pemerintah mengambil beberapa langkah yang dapat menunjang pembangunan
ekonomi Indonesia. Langkah-langkah yang ditempuh pemerintah adalah sebagai berikut :
1. Pembentukan Depernas
Pemerintah membentuk Dewan Perancang Nasional (Depernas) dibawah Kabinet Karya pada
tanggal 15 Agustus 1959 yang dipimpin oleh Mohammad Yamin. Pada tanggal 17 Agustus 1959
Presiden Soekarno memberikan pedoman kerja bagi Depernas yang tugas utamanya
memberikan isi kepada proklamasi melalui grand strategy, yaitu perencanaan overall dan
hubungan pembangunan dengan demokrasi terpimpin dan ekonomi terpimpin.
Depernas kemudian menyusun Pola Pembangunan Semesta Berencana yang terdiri atas
Blueprint tripola, yang meliputi pola proyek pembangunan, pola penjelasan pembangunan dan
pola pembiayaan pembangunan. Pola Proyek Pembangunan Nasional Semesta Berencana tahap
pertama dibuat untuk tahun 1961-1969, proyek ini disingkat dengan Penasbede. Penasbede ini
kemudian disetujui oleh MPRS melalui Tap MPRS No. I/MPRS/1960 tanggal 26 Juli 1960 dan
diresmikan pelaksanaanya oleh Presiden Soekarno pada tanggal 1 Januari 1961.
Pada tahun 1963 Depernas diganti dengan Badan Perancangan Pembangunan Nasional
(Bappenas) yang dipimpin langsung oleh Presiden Soekarno sendiri. Tugas Bappenas ialah
menyusun rancangan pembangunan jangka panjang dan jangka pendek, baik nasional maupun
daerah, serta mengawasi laporan pelaksanaan pembangunan, dan menyiapkan dan menilai
Mandataris untuk MPRS.
2. Kebijakan Sanering
Sanering adalah pemotongan daya beli masyarakat melalui pemotongan nilai uang. Kebijakan
sanering ini berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 2/1959 yang
berlaku tanggal 25 Agustus 1959 pukul 06.00 pagi. Pemerintahan Presiden Sukarno melalui
Menteri Keuangan yang dirangkap oleh Menteri Pertama Djuanda menurunkan nilai mata uang
Rp10.000 dan Rp5.000, diturunkan nilainya hanya jadi Rp100 dan Rp50. Sanering bertujuan
mengurangi banyaknya uang yang beredar untuk kepentingan perbaikan keuangan dan
perekonomian negara.
Kebijakan ini diikuti dengan kebijakan pembekuan sebagian simpanan pada bank-bank yang
nilainya di atas Rp25.000 dengan tujuan untuk mengurangi jumlah uang yang beredar.
Kebijakan keuangan kemudian diakhiri dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
undang No. 6/1959 yang isi pokoknya ialah ketentuan bahwa bagian uang lembaran Rp1000 dan
Rp500 yang masih berlaku harus ditukar dengan uang kertas bank baru yang bernilai Rp100 dan
Rp50 sebelum tanggal 1 Januari 1960.
3. Deklarasi Ekonomi (Dekon)
Deklarasi Ekonomi (Dekon) adalah Deklarasi yang disampaikan oleh Presiden Soekarno pada
tanggal 28 Maret 1963 di Jakarta. Pemerintah membentuk Panitia 13 yang beranggotakan bukan
hanya para ahli ekonomi, namun juga melibatkan para pimpinan partai politik, anggota
Musyawarah Pembantu Pimpinan Revolusi (MPPR), pimpinan DPR, DPA. Panitia ini
menghasilkan konsep yang kemudian disebut Deklarasi Ekonomi (Dekon) sebagai strategi dasar
ekonomi Indonesia dalam rangka pelaksanaan Ekonomi Terpimpin.
Strategi Ekonomi Terpimpin dalam Dekon terdiri dari beberapa tahap; Tahapan pertama, harus
menciptakan suasana ekonomi yang bersifat nasional demokratis yang bersih dari sisa-sisa
imperialisme dan kolonialisme. Tahapan ini merupakan persiapan menuju tahapan kedua yaitu
tahap ekonomi sosialis. Beberapa peraturannya merupakan upaya mewujudkan stabilitas
ekonomi nasional dengan menarik modal luar negeri serta merasionalkan ongkos produksi dan
menghentikan subsidi.
Deklarasi Ekonomi beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya ternyata tidak berhasil
mengatasi kemerosotan ekonomi bahkan memperberat beban hidup rakyat karena indeks biaya
hidup semakin meningkat, harga barang kebutuhan naik, dan juga laju inflasi sangat tinggi.
Kegagalan itu disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya sebagai berikut :
1. Masalah ekonomi tidak diatasi berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi, tetapi diatasi dengan
cara-cara politis.
2. Peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah sering bertentangan antara satu peraturan dengan
peraturan yang lainnya.
3. Tidak ada ukuran yang obyektif untuk menilai suatu usaha atau hasil dari suatu usaha.
4. Terjadinya berbagai bentuk penyelewengan dan salah urus.
PKI termasuk partai yang menolak melaksanakan Dekon. Empat belas peraturan pemerintah
yang sudah ditetapkan dihantam habis-habisan oleh PKI. Djuanda dituduh PKI telah menyerah
kepada kaum imperialis. Presiden Soekarno akhirnya menunda pelaksanaan peraturan
pemerintah tersebut pada bulan September 1963 dengan alasan sedang berkonsentrasi pada
konfrontasi dengan Malaysia.
3. Proyek Mercusuar
Proyek Mercusuar Soekarno adalah proyek pembangunan ibukota Indonesia agar dapat
menunjukan eksistensi Indonesia. Proyek-proyek mercusuar ini lebih bersifat politis dari pada
ekonomi, Beberapa proyek mercusuar anatara lain :
 Kompleks olahraga Senayan yang dipersiapkan untuk Asian Games IV dan Games Of the New
Emerging Forces (Ganefo) yang salah satu tujuanya adalah menyaingi Olimpiade.
 Monumen Nasional (Monas) merupakan ikon Jakarta sekaligus lambang perjuangan bangsa
Indonesia merebut kemerdekaan.
 Proyek Sarinah, yang juga merupakan gedung pencakar langit pertama di Indonesia, masuk
dalam agenda pembangunan 10 Juli 1959 dan 6 Maret 1962.
Walaupun cadangan devisa menipis, Presiden Soekarno tetap pada pendiriannya untuk
menghimpun dana revolusi, karena dana ini digunakan untuk membiayai proyek-proyek yang
bersifat prestise politik atau mercusuar, dengan mengorbankan ekonomi dalam negeri. Dampak
dari kebijakan tersebut ekonomi semakin semrawut dan kenaikan barang mencapai 200-300%
pada tahun 1965 sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan bahwa pecahan mata uang
Rp1000 (uang lama) diganti dengan Rp1 (uang baru). Tindakan penggantian uang lama dengan
uang baru diikuti dengan pengumuman kenaikan harga bahan bakar yang mengakibatkan reaksi
penolakan masyarakat. Hal inilah yang kemudian menyebabkan mahasiswa dan masyarakat
turun ke jalan menyuarakan aksi-aksi Tri Tuntutan Rakyat (Tritura).

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRIMakalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Iswi Haniffah
 
Kebijakan jepang di bidang politik
Kebijakan jepang di bidang politikKebijakan jepang di bidang politik
Kebijakan jepang di bidang politik
Ester Tjk
 

Was ist angesagt? (20)

pembentukan pemerintahan RI
 pembentukan pemerintahan RI pembentukan pemerintahan RI
pembentukan pemerintahan RI
 
Masa orde lama periode tahun 1959 1966
Masa orde lama periode tahun 1959 1966Masa orde lama periode tahun 1959 1966
Masa orde lama periode tahun 1959 1966
 
Makalah pni
Makalah pniMakalah pni
Makalah pni
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
Dinamika peran indonesia dalam perdamaian dunia
Dinamika peran indonesia dalam perdamaian duniaDinamika peran indonesia dalam perdamaian dunia
Dinamika peran indonesia dalam perdamaian dunia
 
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
 
Dinamika Konflik Asia Selatan
Dinamika Konflik Asia SelatanDinamika Konflik Asia Selatan
Dinamika Konflik Asia Selatan
 
Ppt supersemar
Ppt supersemarPpt supersemar
Ppt supersemar
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
Makalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpinMakalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpin
 
Agenda reformasi&
Agenda reformasi&Agenda reformasi&
Agenda reformasi&
 
Pengaruh kemajuan iptek terhadap negara kesatuan republik indonesia
Pengaruh kemajuan iptek terhadap negara kesatuan republik indonesiaPengaruh kemajuan iptek terhadap negara kesatuan republik indonesia
Pengaruh kemajuan iptek terhadap negara kesatuan republik indonesia
 
BPUPKI dan PPKI
BPUPKI dan PPKIBPUPKI dan PPKI
BPUPKI dan PPKI
 
PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGI
PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGIPEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGI
PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGI
 
Sejarah (Indonesia Pada Masa Orde Baru)
Sejarah (Indonesia Pada Masa Orde Baru)Sejarah (Indonesia Pada Masa Orde Baru)
Sejarah (Indonesia Pada Masa Orde Baru)
 
Politik luar negeri masa Orde baru
Politik luar negeri masa Orde baruPolitik luar negeri masa Orde baru
Politik luar negeri masa Orde baru
 
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRIMakalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
 
Demokrasi Liberal
Demokrasi LiberalDemokrasi Liberal
Demokrasi Liberal
 
Kelahiran Orde Baru
Kelahiran Orde BaruKelahiran Orde Baru
Kelahiran Orde Baru
 
Kebijakan jepang di bidang politik
Kebijakan jepang di bidang politikKebijakan jepang di bidang politik
Kebijakan jepang di bidang politik
 

Ähnlich wie Perkembangan ekonomi masa demokrasi terpimpin

Presentasi Sejarah Masa Orde Baru
Presentasi Sejarah Masa Orde BaruPresentasi Sejarah Masa Orde Baru
Presentasi Sejarah Masa Orde Baru
Nurul Ma'rifah
 
ppt sejarah indo ukbm 4.pdf
ppt sejarah indo ukbm 4.pdfppt sejarah indo ukbm 4.pdf
ppt sejarah indo ukbm 4.pdf
ssuser9d992b
 

Ähnlich wie Perkembangan ekonomi masa demokrasi terpimpin (20)

Dinamika ekonomi masa demokrasi terpimpin era 1959 1966
Dinamika ekonomi masa demokrasi terpimpin era 1959 1966Dinamika ekonomi masa demokrasi terpimpin era 1959 1966
Dinamika ekonomi masa demokrasi terpimpin era 1959 1966
 
Bab 5 b sni 6
Bab 5 b sni 6Bab 5 b sni 6
Bab 5 b sni 6
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
HISTORY DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
HISTORY DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxHISTORY DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
HISTORY DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Proklamation 'till Guided Democracy
Proklamation 'till Guided DemocracyProklamation 'till Guided Democracy
Proklamation 'till Guided Democracy
 
sjw kelompok 5.pptx
sjw kelompok 5.pptxsjw kelompok 5.pptx
sjw kelompok 5.pptx
 
History Economy of Indonesia (Sejarah Ekonomi Indonesia)
History Economy of Indonesia (Sejarah Ekonomi Indonesia)History Economy of Indonesia (Sejarah Ekonomi Indonesia)
History Economy of Indonesia (Sejarah Ekonomi Indonesia)
 
Perkembangan ekonomi masa_demokrasi_terp
Perkembangan ekonomi masa_demokrasi_terpPerkembangan ekonomi masa_demokrasi_terp
Perkembangan ekonomi masa_demokrasi_terp
 
Demokrasi Terpimpin Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 9
Demokrasi Terpimpin Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 9Demokrasi Terpimpin Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 9
Demokrasi Terpimpin Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 9
 
sistem.pol.eko.msa.demo.trpimpin.pptx
sistem.pol.eko.msa.demo.trpimpin.pptxsistem.pol.eko.msa.demo.trpimpin.pptx
sistem.pol.eko.msa.demo.trpimpin.pptx
 
Orde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasiOrde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasi
 
BAHAN AJAR 1.pptx
BAHAN AJAR 1.pptxBAHAN AJAR 1.pptx
BAHAN AJAR 1.pptx
 
Kelompok 1 Perekonomian Di Indonesia dari Masa ke Masa
Kelompok 1 Perekonomian Di Indonesia dari Masa ke MasaKelompok 1 Perekonomian Di Indonesia dari Masa ke Masa
Kelompok 1 Perekonomian Di Indonesia dari Masa ke Masa
 
perekonomian indonesia sebelum orde baru
perekonomian indonesia sebelum orde baruperekonomian indonesia sebelum orde baru
perekonomian indonesia sebelum orde baru
 
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptxdemokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
 
Demokrasi_Liberal__Pptx.pptx
Demokrasi_Liberal__Pptx.pptxDemokrasi_Liberal__Pptx.pptx
Demokrasi_Liberal__Pptx.pptx
 
Presentasi Sejarah Masa Orde Baru
Presentasi Sejarah Masa Orde BaruPresentasi Sejarah Masa Orde Baru
Presentasi Sejarah Masa Orde Baru
 
Bab iii b
Bab iii bBab iii b
Bab iii b
 
ppt sejarah indo ukbm 4.pdf
ppt sejarah indo ukbm 4.pdfppt sejarah indo ukbm 4.pdf
ppt sejarah indo ukbm 4.pdf
 
Demokrasi Liberal dan Terpimpin
Demokrasi Liberal dan TerpimpinDemokrasi Liberal dan Terpimpin
Demokrasi Liberal dan Terpimpin
 

Mehr von caturprasetyo11tgb1

Mehr von caturprasetyo11tgb1 (20)

Track WTC (World Trade Center) Surabaya
Track WTC (World Trade Center) SurabayaTrack WTC (World Trade Center) Surabaya
Track WTC (World Trade Center) Surabaya
 
Track Galaxy Mall
Track Galaxy MallTrack Galaxy Mall
Track Galaxy Mall
 
Track BG Junction
Track BG JunctionTrack BG Junction
Track BG Junction
 
Perencanaan Jembatan Komposit (Gambar Rencana & Rencana Anggaran Biaya)
Perencanaan Jembatan Komposit (Gambar Rencana & Rencana Anggaran Biaya)Perencanaan Jembatan Komposit (Gambar Rencana & Rencana Anggaran Biaya)
Perencanaan Jembatan Komposit (Gambar Rencana & Rencana Anggaran Biaya)
 
Laporan Praktek Kerja Industri Teknik Gambar Bangunan
Laporan Praktek Kerja Industri Teknik Gambar BangunanLaporan Praktek Kerja Industri Teknik Gambar Bangunan
Laporan Praktek Kerja Industri Teknik Gambar Bangunan
 
Gambar Kerja Rumah 2 Lantai (Gambar Arsitektural, Mekanikal Elektrikal & Plum...
Gambar Kerja Rumah 2 Lantai (Gambar Arsitektural, Mekanikal Elektrikal & Plum...Gambar Kerja Rumah 2 Lantai (Gambar Arsitektural, Mekanikal Elektrikal & Plum...
Gambar Kerja Rumah 2 Lantai (Gambar Arsitektural, Mekanikal Elektrikal & Plum...
 
Gambar Kerja Rumah Minimalis 1 Lantai Lomba AutoCAD Skills Competition 2017 U...
Gambar Kerja Rumah Minimalis 1 Lantai Lomba AutoCAD Skills Competition 2017 U...Gambar Kerja Rumah Minimalis 1 Lantai Lomba AutoCAD Skills Competition 2017 U...
Gambar Kerja Rumah Minimalis 1 Lantai Lomba AutoCAD Skills Competition 2017 U...
 
18.) denah rencana & detail plafond
18.) denah rencana & detail plafond18.) denah rencana & detail plafond
18.) denah rencana & detail plafond
 
16.) isometri kuda kuda detail a
16.) isometri kuda kuda detail a16.) isometri kuda kuda detail a
16.) isometri kuda kuda detail a
 
17.) denah rencana & detail keramik
17.) denah rencana & detail keramik17.) denah rencana & detail keramik
17.) denah rencana & detail keramik
 
15.) detail kuda kuda
15.) detail kuda kuda15.) detail kuda kuda
15.) detail kuda kuda
 
13.) detail kusen
13.) detail kusen13.) detail kusen
13.) detail kusen
 
14.) denah rencana atap & detail kuda kuda
14.) denah rencana atap & detail kuda kuda14.) denah rencana atap & detail kuda kuda
14.) denah rencana atap & detail kuda kuda
 
12.) detail kusen
12.) detail kusen12.) detail kusen
12.) detail kusen
 
11.) detail kusen
11.) detail kusen11.) detail kusen
11.) detail kusen
 
10.) denah rencana kusen
10.) denah rencana kusen10.) denah rencana kusen
10.) denah rencana kusen
 
9.) detail pondasi f2 (setengah telapak kaki)
9.) detail pondasi f2 (setengah telapak kaki)9.) detail pondasi f2 (setengah telapak kaki)
9.) detail pondasi f2 (setengah telapak kaki)
 
8.) detail pondasi f1 (telapak kaki)
8.) detail pondasi f1 (telapak kaki)8.) detail pondasi f1 (telapak kaki)
8.) detail pondasi f1 (telapak kaki)
 
7.) denah rencana pondasi telapak kaki
7.) denah rencana pondasi telapak kaki7.) denah rencana pondasi telapak kaki
7.) denah rencana pondasi telapak kaki
 
6.) detail pondasi b (setengah batu kali)
6.) detail pondasi b (setengah batu kali)6.) detail pondasi b (setengah batu kali)
6.) detail pondasi b (setengah batu kali)
 

Kürzlich hochgeladen

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Kürzlich hochgeladen (20)

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 

Perkembangan ekonomi masa demokrasi terpimpin

  • 1. Perkembangan Ekonomi Masa Demokrasi Terpimpin Posted By Nanang Ajim | Posted On 10:11 PM | With No Comments Semasa demokrasi terpimpin dalam bidang ekonomi, Presiden Soekarno mempraktikkan sistem ekonomi terpimpin. Presiden secara langsung terjun dan mengatur perekonomian. Pemusatan kegiatan perekonomian pada satu tangan ini berakibat penurunan kegiatan perekonomian. Peranan pemerintah dalam kebijakan dan kehidupan ekonomi nasional makin menonjol. Pengaturan ekonomi berjalan dengan sistem komando. Sikap dan kemandirian ekonomi (berdikari) menjadi dasar bagi kebijakan ekonomi. Masalah pemilikan aset nasional oleh negara dan fungsi-fungsi politiknya ditempatkan sebagai masalah strategis nasional. Kondisi ekonomi dan keuangan yang ditinggalkan dari masa demokrasi liberal berusaha diperbaiki oleh Presiden Soekarno. Dalam upaya meningkatkan aktivitas perekonomian Indonesia, pemerintah mengambil beberapa langkah yang dapat menunjang pembangunan ekonomi Indonesia. Langkah-langkah yang ditempuh pemerintah adalah sebagai berikut : 1. Pembentukan Depernas Pemerintah membentuk Dewan Perancang Nasional (Depernas) dibawah Kabinet Karya pada tanggal 15 Agustus 1959 yang dipimpin oleh Mohammad Yamin. Pada tanggal 17 Agustus 1959 Presiden Soekarno memberikan pedoman kerja bagi Depernas yang tugas utamanya memberikan isi kepada proklamasi melalui grand strategy, yaitu perencanaan overall dan hubungan pembangunan dengan demokrasi terpimpin dan ekonomi terpimpin. Depernas kemudian menyusun Pola Pembangunan Semesta Berencana yang terdiri atas Blueprint tripola, yang meliputi pola proyek pembangunan, pola penjelasan pembangunan dan pola pembiayaan pembangunan. Pola Proyek Pembangunan Nasional Semesta Berencana tahap pertama dibuat untuk tahun 1961-1969, proyek ini disingkat dengan Penasbede. Penasbede ini kemudian disetujui oleh MPRS melalui Tap MPRS No. I/MPRS/1960 tanggal 26 Juli 1960 dan diresmikan pelaksanaanya oleh Presiden Soekarno pada tanggal 1 Januari 1961. Pada tahun 1963 Depernas diganti dengan Badan Perancangan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang dipimpin langsung oleh Presiden Soekarno sendiri. Tugas Bappenas ialah menyusun rancangan pembangunan jangka panjang dan jangka pendek, baik nasional maupun daerah, serta mengawasi laporan pelaksanaan pembangunan, dan menyiapkan dan menilai Mandataris untuk MPRS. 2. Kebijakan Sanering Sanering adalah pemotongan daya beli masyarakat melalui pemotongan nilai uang. Kebijakan sanering ini berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 2/1959 yang berlaku tanggal 25 Agustus 1959 pukul 06.00 pagi. Pemerintahan Presiden Sukarno melalui Menteri Keuangan yang dirangkap oleh Menteri Pertama Djuanda menurunkan nilai mata uang Rp10.000 dan Rp5.000, diturunkan nilainya hanya jadi Rp100 dan Rp50. Sanering bertujuan mengurangi banyaknya uang yang beredar untuk kepentingan perbaikan keuangan dan perekonomian negara.
  • 2. Kebijakan ini diikuti dengan kebijakan pembekuan sebagian simpanan pada bank-bank yang nilainya di atas Rp25.000 dengan tujuan untuk mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan keuangan kemudian diakhiri dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- undang No. 6/1959 yang isi pokoknya ialah ketentuan bahwa bagian uang lembaran Rp1000 dan Rp500 yang masih berlaku harus ditukar dengan uang kertas bank baru yang bernilai Rp100 dan Rp50 sebelum tanggal 1 Januari 1960. 3. Deklarasi Ekonomi (Dekon) Deklarasi Ekonomi (Dekon) adalah Deklarasi yang disampaikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 28 Maret 1963 di Jakarta. Pemerintah membentuk Panitia 13 yang beranggotakan bukan hanya para ahli ekonomi, namun juga melibatkan para pimpinan partai politik, anggota Musyawarah Pembantu Pimpinan Revolusi (MPPR), pimpinan DPR, DPA. Panitia ini menghasilkan konsep yang kemudian disebut Deklarasi Ekonomi (Dekon) sebagai strategi dasar ekonomi Indonesia dalam rangka pelaksanaan Ekonomi Terpimpin. Strategi Ekonomi Terpimpin dalam Dekon terdiri dari beberapa tahap; Tahapan pertama, harus menciptakan suasana ekonomi yang bersifat nasional demokratis yang bersih dari sisa-sisa imperialisme dan kolonialisme. Tahapan ini merupakan persiapan menuju tahapan kedua yaitu tahap ekonomi sosialis. Beberapa peraturannya merupakan upaya mewujudkan stabilitas ekonomi nasional dengan menarik modal luar negeri serta merasionalkan ongkos produksi dan menghentikan subsidi. Deklarasi Ekonomi beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya ternyata tidak berhasil mengatasi kemerosotan ekonomi bahkan memperberat beban hidup rakyat karena indeks biaya hidup semakin meningkat, harga barang kebutuhan naik, dan juga laju inflasi sangat tinggi. Kegagalan itu disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya sebagai berikut : 1. Masalah ekonomi tidak diatasi berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi, tetapi diatasi dengan cara-cara politis. 2. Peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah sering bertentangan antara satu peraturan dengan peraturan yang lainnya. 3. Tidak ada ukuran yang obyektif untuk menilai suatu usaha atau hasil dari suatu usaha. 4. Terjadinya berbagai bentuk penyelewengan dan salah urus. PKI termasuk partai yang menolak melaksanakan Dekon. Empat belas peraturan pemerintah yang sudah ditetapkan dihantam habis-habisan oleh PKI. Djuanda dituduh PKI telah menyerah kepada kaum imperialis. Presiden Soekarno akhirnya menunda pelaksanaan peraturan pemerintah tersebut pada bulan September 1963 dengan alasan sedang berkonsentrasi pada konfrontasi dengan Malaysia. 3. Proyek Mercusuar Proyek Mercusuar Soekarno adalah proyek pembangunan ibukota Indonesia agar dapat menunjukan eksistensi Indonesia. Proyek-proyek mercusuar ini lebih bersifat politis dari pada ekonomi, Beberapa proyek mercusuar anatara lain :
  • 3.  Kompleks olahraga Senayan yang dipersiapkan untuk Asian Games IV dan Games Of the New Emerging Forces (Ganefo) yang salah satu tujuanya adalah menyaingi Olimpiade.  Monumen Nasional (Monas) merupakan ikon Jakarta sekaligus lambang perjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan.  Proyek Sarinah, yang juga merupakan gedung pencakar langit pertama di Indonesia, masuk dalam agenda pembangunan 10 Juli 1959 dan 6 Maret 1962. Walaupun cadangan devisa menipis, Presiden Soekarno tetap pada pendiriannya untuk menghimpun dana revolusi, karena dana ini digunakan untuk membiayai proyek-proyek yang bersifat prestise politik atau mercusuar, dengan mengorbankan ekonomi dalam negeri. Dampak dari kebijakan tersebut ekonomi semakin semrawut dan kenaikan barang mencapai 200-300% pada tahun 1965 sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan bahwa pecahan mata uang Rp1000 (uang lama) diganti dengan Rp1 (uang baru). Tindakan penggantian uang lama dengan uang baru diikuti dengan pengumuman kenaikan harga bahan bakar yang mengakibatkan reaksi penolakan masyarakat. Hal inilah yang kemudian menyebabkan mahasiswa dan masyarakat turun ke jalan menyuarakan aksi-aksi Tri Tuntutan Rakyat (Tritura).