SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 19
PENEGAKAN HUKUM DAN KEPASTIAN HUKUM
PENATAANRUANG SEBAGAI JAMINAN ATAS HAK
  LINGKUNGAN DAN KESELAMATAN WARGA



                     USMAN
            Pusat penelitian Hukum dan
                   Pembangunan
                      (PPHP)
             Lembaga Penelitian Unja
KERANGKA SISTEM HUKUM
                  PENATAAN RUANG




Substansi Hk         Sisitem hukum             Struktur Hk
                    Penataan Ruang

PERATURAN                                    Bdn. Perizinan
TATA RUANG
                                             Bdn. Peradilan
                      Budaya Hk


               Moralitas perilaku Pemangku
               kepentingan penataan ruang


   Sistem                Sistem                  Sistem
SUBSTANSIAL            KULTURAL               STRUKTURAL
KONSEP PENEGAKAN HUKUM
                 (LAW ENFORCEMENT)

   Dalam arti luas,
       mencakup kegiatan untuk melaksanakan dan menerapkan
        hukum serta melakukan tindakan hukum terhadap setiap
        pelanggaran atau penyimpangan hukum yang dilakukan
        oleh subjek hukum

   Dalam arti sempit,
       menyangkut kegiatan penindakan terhadap setiap
        pelanggaran atau penyimpangan terhadap peraturan
        perundang-undangan melalui proses peradilan.
TAHAPAN KEBIJAKAN
                       Penataan Ruang

kegiatan pembuatan hukum          Penyusunan Peraturan
 (law making/Formulasi),        Penataan Ruang dan RTRW



kegiatan pelaksanaan atau
  penerapan hukum (law            Pemanfaatan Ruang
 administrating/aplikasi),



   kegiatan peradilan atas           Pengendalian
    pelanggaran hukum             pemanfaatan ruang
(law adjudicating/eksekusi).
Landasan Nilai Penegakan Hukum Tata Ruang


                KEADILAN




  KEMANFAATAN                KEPASTIAN
Substansi Hukum Tata Ruang
   Secara khusus mengatur
    tata ruang termasuk
    RTRW
   Peraturan        Terkait
    dengan penataan ruang

     sangat luas cakupannya
HAK MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG

                                                                  Pasal 60
   Dalam penataan ruang, setiap orang berhak untuk:
     a. mengetahui rencana tata ruang;
     b. menikmati pertambahan nilai ruang sebagai akibat penataan ruang;
     c. memperoleh penggantian yang layak atas kerugian yang timbul akibat
        pelaksanaan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan rencana tata
        ruang;
     d. mengajukan keberatan kepada pejabat berwenang terhadap
        pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang di
        wilayahnya;
     e. mengajukan tuntutan pembatalan izin dan penghentian pembangunan
        yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang kepada pejabat
        berwenang; dan
     f. mengajukan gugatan ganti kerugian kepada pemerintah dan/atau
        pemegang izin apabila kegiatan pembangunan yang tidak sesuai
        dengan rencana tata ruang menimbulkan kerugian.
KEWAJIBAN MASYARAKAT DALAM
             PENATAAN RUANG
                                                Pasal 61
   Dalam pemanfaatan ruang, setiap orang wajib:
    a. menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan;
    b. memanfaatkan ruang sesuai dengan izin
       pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang;
    c. mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam
       persyaratan izin pemanfaatan ruang; dan
    d. memberikan akses terhadap kawasan yang oleh
       ketentuan       peraturan    perundang-undangan
       dinyatakan sebagai milik umum.
PELANGGARAN ADMINISTRASI
                                                        Pasal 62
   melanggar kewajiban, dikenai sanksi administratif.
                                                        Pasal 63
   Sanksi administratif dapat berupa:
    a.   peringatan tertulis;
    b.   penghentian sementara kegiatan;
    c.   penghentian sementara pelayanan umum;
    d.   penutupan lokasi;
    e.   pencabutan izin;
    f.   pembatalan izin;
    g.   pembongkaran bangunan;
    h.   pemulihan fungsi ruang; dan/atau
    i.   denda administratif.
PELANGGARAN PIDANA
                                                                         Pasal 69
(1)   tidak menaati rencana tata ruang yang mengakibatkan perubahan fungsi ruang,
      (penjara paling lama 3 tahun dan denda paling banyak Rp500.000.000,00).
(2)   mengakibatkan kerugian terhadap harta benda atau kerusakan barang, (pidana
      penjara paling lama 8 tahun dan denda paling banyak Rp1.500.000.000,00)
(4)   mengakibatkan kematian orang, (pidana penjara paling lama 15 tahun dan
      denda paling banyak Rp5.000.000.000,00)

                                                                          Pasal 70
(1)   memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang (pidana
      penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp500.000.000,00).
(2)   mengakibatkan perubahan fungsi ruang, (pidana penjara paling lama 5 (lima)
      tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00)
(3)   mengakibatkan kerugian terhadap harta benda atau kerusakan barang, (pidana
      penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp1.500.000.000,00)
(4)   mengakibatkan kematian orang, (pidana penjara paling lama 15 (lima belas)
      tahun dan denda paling banyak Rp5.000.000.000,00)
PELANGGARAN PIDANA
   Pasal 71
        tidak mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin
       pemanfaatan ruang dipidana dengan pidana penjara paling lama 3
       tahun dan denda paling banyak Rp500.000.000,00
   Pasal 72
         tidak memberikan akses terhadap kawasan yang oleh peraturan
       perundang-undangan dinyatakan sebagai milik umum dipidana dengan
       pidana penjara paling lama 1         tahun dan denda paling banyak
       Rp100.000.000,00
   Pasal 73
       pejabat pemerintah yang berwenang yang menerbitkan izin tidak
       sesuai dengan rencana tata ruang dipidana dengan pidana penjara
       paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp500.000.000,00
      Selain sanksi pidana pelaku dapat dikenai pidana tambahan berupa

       pemberhentian secara tidak dengan hormat dari jabatannya.
Tanggung jawab korporasi
   Pasal 74
       tindak pidana dilakukan oleh suatu korporasi, selain pidana penjara dan
        denda terhadap pengurusnya, pidana yang dapat dijatuhkan terhadap
        korporasi berupa pidana denda dengan pemberatan 3 (tiga) kali dari
        pidana denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69, Pasal 70, Pasal
        71, dan Pasal 72.
       Selain pidana denda korporasi dapat dijatuhi pidana tambahan berupa:
         a. pencabutan izin usaha; dan/atau
         b. pencabutan status badan hukum.
   Pasal 75
       Setiap orang yang menderita kerugian akibat tindak pidana
        sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69, Pasal 70, Pasal 71, dan Pasal
        72, dapat menuntut ganti kerugian secara perdata kepada pelaku tindak
        pidana.
Struktur Hukum
   Kelembagaan Penegak Hukum Penataan Ruang:
       Administratif >> Lembaga Perizinan        >> Pejabat Pemberi izin
       Pidana       >> Lembaga Peradilan         >> Polri/PPNS, Jaksa Hakim,,

                                                 Petugas Eksekusi
     Perdata        >> Lembaga Peradilan/PSA >> Hakim/mediator dll.

   Para penegak hukum ini dapat dilihat dari 2 sisi:
     sebagai orang atau unsur manusia dengan kualitas, kualifikasi, dan kultur kerjanya
      masing-masing. Dalam pengertian demikian perso-alan penegakan hukum
      tergantung aktor, pelaku, peja-bat atau aparat penegak hukum itu sendiri.
     sebagai institusi, badan atau organisasi dengan kualitas birokrasinya sendiri-sendiri.
     kedua perspektif tersebut perlu dipahami secara komprehensif dengan melihat pula
      keterkaitannya satu sama lain serta keterkaitannya dengan berbagai faktor dan
      elemen yang terkait dengan hukum itu sendiri sebagai suatu sistem yang rasional.
Budaya Hukum
   Ide-ide, sikap, harapan, pendapat, dan nilai nilai yang
    berhubungan dengan hukum (bisa positip / negatip).
    a. Buda Hukum Pr
            ya         osedur l:
                             a
         Nil i- a ya a daa ma r ka daa menyel ika sengket da
           a nil i ng da l m syaa t l m     esa n       a n
         ma j konfl
            naemen ik
    b. Buda Hukum Subst nt :
           ya            a if
         A a funda a t ut mamengena a ya a da t k menur
          sumsi- sumsi     ment l er a  i pa ng dil n ida    ut
         ma r ka.
            syaa t
KESADARAN HUKUM

HUKUM                                   PERILAKU HUKUM

    Law awareness (pengetahuan tentang peraturan)



 Law acquaintances (pengetahuan tentang isi peraturan)



             Legal attitude (sikap hukum)



            Legal behavior (perilaku hukum)
PORSI PERAN MASYARAKAT
                   DALAM PENATAAN RUANG


          RTRWN           RTRWP         RTRWK
                                                  Kebijakan
                                                  Penataan Ruang
wisdom
          Peran Serta dlm formulasi kebijakan
                                                  Rencana Tata
plan      Peran Serta dlm proses Perencanaan      Ruang dan
                                                  Aturan2nya
            Peran Serta                           Pemanfaatan
                          dlm Peman
Virtue
                                   faatan Ruan    Ruang untyuk
                                              g   kegiatan2
                                                  masyarakat
Kontrol     Peran Serta dlm Pen                   Pengendalian
                                gendalian         Pemanfaatan Ruang

               Porsi Peran Serta Masyarakat
TEORI BEKERJANYA HUKUM


                                          BIDANG KERJANYA
                                          KEKUATAN SOSIAL

                                      LEMBAGA PEMBUAT
                                         PERATURAN
               UMPAN BALIK




                                                                        UMPAN BALIK
                                                              NO
                                  A                             RM
                                RM                                A
                             NO


    BIROKRASI &                                   AKTIFITAS
                                                                  PEMEGANG
  PENEGAK HUKUM                                  PENERAPAN
                                                   SANKSI          PERANAN
                                              UMPAN BALIK

          BIDANG                                                   BIDANG
        BEKERJANYA                                               BEKERJANYA
      KEKUATAN SOSIAL                                             KEKUATAN
                                                                    SOSIAL
(R. Seidman : The State Law and Development, 1978 : 75)
BEKERJANYA HUKUM

a.   Setiap peraturan memberitahu bagaimana seorang pemegang
     peranan diharapkan bertindak.
b.   Bagaimana seorang itu akan bertindak sebagai respons terhadap
     peraturan merupakan fungsi peraturan, aktifitas dari lembaga
     pelaksana serta keseluruhan komplek sosial, politik dan lain-
     lainnya mengenai dirinya.
c.   Bagaimana lembaga-lembaga pelaksana itu akan bertindak
     sebagai respons terhadap peraturan merupakan fungsi peraturan
       keseluruhan kompleks kekuatan sosial, politik dan lain-lainnya
     yang mengenali diri mereka serta umpan balik yang datang dari
     pemegang peranan.
d.   Bagaimana para pembuat undang-undang itu akan bertindak
     merupakan fungsi peraturan keseluruhan komplek kekuatan
     sosia, politik, ideologis dan lain-lainnya yang mengenai diri
     mereka serta umpan balik yang datang dari pemegang peranan
     serta birokrasi.
Terima kasih Atas
    perhatian
            Wassalam




                                        USMAN
        Pusat penelitian Hukum dan Pembangunan
                  (PPHP) Lembaga Penelitian Unja
            usmanunja@yahoo.com, 081366200789

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Konsolidasi Tanah
Konsolidasi TanahKonsolidasi Tanah
Konsolidasi Tanahushfia
 
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...Muh Saleh
 
Mekanisme pembentukan peraturan daerah
Mekanisme pembentukan peraturan daerahMekanisme pembentukan peraturan daerah
Mekanisme pembentukan peraturan daerahArdi Susanto
 
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaHukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaLeks&Co
 
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...Andes Asmuni
 
Produk Hukum Daerah
Produk Hukum DaerahProduk Hukum Daerah
Produk Hukum DaerahArdi Susanto
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPenataan Ruang
 
Pengadaan Tanah
Pengadaan TanahPengadaan Tanah
Pengadaan TanahLeks&Co
 
revisi PPT LAPHIR LAHAN POTENSIAL RELOKASI BENCANA NGANJUK_show (1).pdf
revisi PPT LAPHIR LAHAN POTENSIAL RELOKASI BENCANA NGANJUK_show (1).pdfrevisi PPT LAPHIR LAHAN POTENSIAL RELOKASI BENCANA NGANJUK_show (1).pdf
revisi PPT LAPHIR LAHAN POTENSIAL RELOKASI BENCANA NGANJUK_show (1).pdfssusercf685f
 
Lampiran perda no 2 tahun 2013 tentang rtrw kabupaten karawang 2011 2031
Lampiran perda no 2 tahun 2013 tentang rtrw kabupaten karawang 2011   2031Lampiran perda no 2 tahun 2013 tentang rtrw kabupaten karawang 2011   2031
Lampiran perda no 2 tahun 2013 tentang rtrw kabupaten karawang 2011 2031muhfidzilla
 
Perencanaan NSPK penataan ruang
Perencanaan NSPK penataan ruangPerencanaan NSPK penataan ruang
Perencanaan NSPK penataan ruangAria Syah
 
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunan
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunanKedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunan
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunanEvant Manö
 
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dllPola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dllKanaidi ken
 
Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final
Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_finalDraft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final
Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_finalAndon Setyo Wibowo
 
PPT RDTR_31052022.pptx
PPT RDTR_31052022.pptxPPT RDTR_31052022.pptx
PPT RDTR_31052022.pptxYettiAnita
 
Sosialisasi KKPR
Sosialisasi KKPRSosialisasi KKPR
Sosialisasi KKPREra Wibowo
 

Was ist angesagt? (20)

Konsolidasi Tanah
Konsolidasi TanahKonsolidasi Tanah
Konsolidasi Tanah
 
KKPR, PBG dan SLF.pptx
KKPR, PBG dan SLF.pptxKKPR, PBG dan SLF.pptx
KKPR, PBG dan SLF.pptx
 
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
 
Mekanisme pembentukan peraturan daerah
Mekanisme pembentukan peraturan daerahMekanisme pembentukan peraturan daerah
Mekanisme pembentukan peraturan daerah
 
PTP untuk KKPR.pptx
PTP untuk KKPR.pptxPTP untuk KKPR.pptx
PTP untuk KKPR.pptx
 
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaHukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
 
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
 
Produk Hukum Daerah
Produk Hukum DaerahProduk Hukum Daerah
Produk Hukum Daerah
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
 
Pengadaan Tanah
Pengadaan TanahPengadaan Tanah
Pengadaan Tanah
 
revisi PPT LAPHIR LAHAN POTENSIAL RELOKASI BENCANA NGANJUK_show (1).pdf
revisi PPT LAPHIR LAHAN POTENSIAL RELOKASI BENCANA NGANJUK_show (1).pdfrevisi PPT LAPHIR LAHAN POTENSIAL RELOKASI BENCANA NGANJUK_show (1).pdf
revisi PPT LAPHIR LAHAN POTENSIAL RELOKASI BENCANA NGANJUK_show (1).pdf
 
Lampiran perda no 2 tahun 2013 tentang rtrw kabupaten karawang 2011 2031
Lampiran perda no 2 tahun 2013 tentang rtrw kabupaten karawang 2011   2031Lampiran perda no 2 tahun 2013 tentang rtrw kabupaten karawang 2011   2031
Lampiran perda no 2 tahun 2013 tentang rtrw kabupaten karawang 2011 2031
 
Perencanaan NSPK penataan ruang
Perencanaan NSPK penataan ruangPerencanaan NSPK penataan ruang
Perencanaan NSPK penataan ruang
 
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunan
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunanKedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunan
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunan
 
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dllPola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
 
Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final
Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_finalDraft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final
Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final
 
Indis2.pdf
Indis2.pdfIndis2.pdf
Indis2.pdf
 
PPT RDTR_31052022.pptx
PPT RDTR_31052022.pptxPPT RDTR_31052022.pptx
PPT RDTR_31052022.pptx
 
Sosialisasi KKPR
Sosialisasi KKPRSosialisasi KKPR
Sosialisasi KKPR
 
1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
 

Andere mochten auch

Partisipasi masyarakat dalam penataan ruang
Partisipasi masyarakat  dalam  penataan ruangPartisipasi masyarakat  dalam  penataan ruang
Partisipasi masyarakat dalam penataan ruangYayasan CAPPA
 
Materi sosialisasi penataan ruang
Materi sosialisasi penataan ruangMateri sosialisasi penataan ruang
Materi sosialisasi penataan ruangArikha Nida
 
pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...
pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...
pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...Jonh Boekorsjom
 
TATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TORTATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TORJoko Riswanto
 
أعــد برمـجــة نـفـســـك
أعــد برمـجــة نـفـســـكأعــد برمـجــة نـفـســـك
أعــد برمـجــة نـفـســـكاحمد الجسار
 
Case record...Dilated Virchow-Robin spaces associated with leukoaraiosis
Case record...Dilated Virchow-Robin spaces associated  with leukoaraiosisCase record...Dilated Virchow-Robin spaces associated  with leukoaraiosis
Case record...Dilated Virchow-Robin spaces associated with leukoaraiosisProfessor Yasser Metwally
 
Grupo 2 fabricacion de azucar
Grupo 2 fabricacion de azucarGrupo 2 fabricacion de azucar
Grupo 2 fabricacion de azucarjulio ulacio
 
Counterinsurgency scorecard afghanistan in early 2013 relative to insurgencie...
Counterinsurgency scorecard afghanistan in early 2013 relative to insurgencie...Counterinsurgency scorecard afghanistan in early 2013 relative to insurgencie...
Counterinsurgency scorecard afghanistan in early 2013 relative to insurgencie...Mamuka Mchedlidze
 
Demanda contra la República
Demanda contra la República Demanda contra la República
Demanda contra la República elvis2004
 
Murat korkmaz 125696 Civil Engineering
Murat korkmaz 125696 Civil EngineeringMurat korkmaz 125696 Civil Engineering
Murat korkmaz 125696 Civil EngineeringMurat Korkmaz
 
Sales Call Reporting Tool
Sales Call Reporting ToolSales Call Reporting Tool
Sales Call Reporting ToolDemand Metric
 

Andere mochten auch (20)

P. moral tamil y4
P. moral tamil y4P. moral tamil y4
P. moral tamil y4
 
Partisipasi masyarakat dalam penataan ruang
Partisipasi masyarakat  dalam  penataan ruangPartisipasi masyarakat  dalam  penataan ruang
Partisipasi masyarakat dalam penataan ruang
 
Materi sosialisasi penataan ruang
Materi sosialisasi penataan ruangMateri sosialisasi penataan ruang
Materi sosialisasi penataan ruang
 
pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...
pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...
pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...
 
TATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TORTATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TOR
 
أعــد برمـجــة نـفـســـك
أعــد برمـجــة نـفـســـكأعــد برمـجــة نـفـســـك
أعــد برمـجــة نـفـســـك
 
Urea azufre-melaza
Urea azufre-melazaUrea azufre-melaza
Urea azufre-melaza
 
Case record...Dilated Virchow-Robin spaces associated with leukoaraiosis
Case record...Dilated Virchow-Robin spaces associated  with leukoaraiosisCase record...Dilated Virchow-Robin spaces associated  with leukoaraiosis
Case record...Dilated Virchow-Robin spaces associated with leukoaraiosis
 
Question 7
Question 7Question 7
Question 7
 
Grupo 2 fabricacion de azucar
Grupo 2 fabricacion de azucarGrupo 2 fabricacion de azucar
Grupo 2 fabricacion de azucar
 
Counterinsurgency scorecard afghanistan in early 2013 relative to insurgencie...
Counterinsurgency scorecard afghanistan in early 2013 relative to insurgencie...Counterinsurgency scorecard afghanistan in early 2013 relative to insurgencie...
Counterinsurgency scorecard afghanistan in early 2013 relative to insurgencie...
 
MORNAY RESUME
MORNAY RESUMEMORNAY RESUME
MORNAY RESUME
 
Entre a vigília e o sono
Entre a vigília e o sonoEntre a vigília e o sono
Entre a vigília e o sono
 
Demanda contra la República
Demanda contra la República Demanda contra la República
Demanda contra la República
 
Penelitian
PenelitianPenelitian
Penelitian
 
Murat korkmaz 125696 Civil Engineering
Murat korkmaz 125696 Civil EngineeringMurat korkmaz 125696 Civil Engineering
Murat korkmaz 125696 Civil Engineering
 
Mapnik and Node.js
Mapnik and Node.jsMapnik and Node.js
Mapnik and Node.js
 
Flora advert
Flora advertFlora advert
Flora advert
 
Sales Call Reporting Tool
Sales Call Reporting ToolSales Call Reporting Tool
Sales Call Reporting Tool
 
Kokhrajhar Adivasi
Kokhrajhar AdivasiKokhrajhar Adivasi
Kokhrajhar Adivasi
 

Ähnlich wie Usman penegakan hukun tata ruang

Peran Pemerintah Daerah dalam Pengendalian Penataan Ruang
Peran Pemerintah Daerah dalam Pengendalian Penataan RuangPeran Pemerintah Daerah dalam Pengendalian Penataan Ruang
Peran Pemerintah Daerah dalam Pengendalian Penataan RuangNur Hilaliyah
 
PP No. 68 Tahun 2010 Bentuk dan Tata Cara Peran Masyarakat dalam Penataan Ruang
PP No. 68 Tahun 2010 Bentuk dan Tata Cara Peran Masyarakat dalam Penataan RuangPP No. 68 Tahun 2010 Bentuk dan Tata Cara Peran Masyarakat dalam Penataan Ruang
PP No. 68 Tahun 2010 Bentuk dan Tata Cara Peran Masyarakat dalam Penataan RuangPenataan Ruang
 
Paparan wonosobo 24102013
Paparan wonosobo 24102013Paparan wonosobo 24102013
Paparan wonosobo 24102013Budi Pranoto
 
Bab 2. KAJIAN TEORI HUKUM PRANATA PEMBANGUNAN
Bab 2. KAJIAN TEORI HUKUM PRANATA PEMBANGUNANBab 2. KAJIAN TEORI HUKUM PRANATA PEMBANGUNAN
Bab 2. KAJIAN TEORI HUKUM PRANATA PEMBANGUNANRizki Kamaratih
 
Asas Hukum Pidana
Asas Hukum PidanaAsas Hukum Pidana
Asas Hukum PidanaNakano
 
Penyelenggaraaan Tertib Tata Ruang di Provinsi Banten
Penyelenggaraaan Tertib Tata Ruang di Provinsi BantenPenyelenggaraaan Tertib Tata Ruang di Provinsi Banten
Penyelenggaraaan Tertib Tata Ruang di Provinsi BantenAndes Asmuni
 
Asas_asas_Hukum_Pidana_EBook.pdf
Asas_asas_Hukum_Pidana_EBook.pdfAsas_asas_Hukum_Pidana_EBook.pdf
Asas_asas_Hukum_Pidana_EBook.pdfAchmad98
 
PERTEMUAN 7.pptx
PERTEMUAN 7.pptxPERTEMUAN 7.pptx
PERTEMUAN 7.pptxBeatDragon
 
lingkungan-penegakan-hukum-pidana.pptx1372640463.pptx
lingkungan-penegakan-hukum-pidana.pptx1372640463.pptxlingkungan-penegakan-hukum-pidana.pptx1372640463.pptx
lingkungan-penegakan-hukum-pidana.pptx1372640463.pptxmaulanaarjuna
 
Locus Delictie dalam Hukum Pidana
Locus Delictie dalam Hukum PidanaLocus Delictie dalam Hukum Pidana
Locus Delictie dalam Hukum PidanaIzzatul Ulya
 
Bab 8 hak kewajiban dan peran masyarakat
Bab 8 hak kewajiban dan peran masyarakatBab 8 hak kewajiban dan peran masyarakat
Bab 8 hak kewajiban dan peran masyarakatDeki Zulkarnain
 
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG_.pdf
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG_.pdfPENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG_.pdf
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG_.pdfssusere9576e
 
Presentasi kd 2
Presentasi kd 2Presentasi kd 2
Presentasi kd 2ade_sobara
 
Korupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HAN
Korupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HANKorupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HAN
Korupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HANTri Widodo W. UTOMO
 
Rakor Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Pro...
Rakor Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Pro...Rakor Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Pro...
Rakor Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Pro...ushfia
 
IX Sumber Hukum & Hierarki Peraturan Perundang-Undangan.pptx
IX Sumber Hukum & Hierarki Peraturan Perundang-Undangan.pptxIX Sumber Hukum & Hierarki Peraturan Perundang-Undangan.pptx
IX Sumber Hukum & Hierarki Peraturan Perundang-Undangan.pptxdonihasmanto
 
Hbl 15, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hukum lingkungan, universitas m...
Hbl 15, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hukum lingkungan, universitas m...Hbl 15, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hukum lingkungan, universitas m...
Hbl 15, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hukum lingkungan, universitas m...Rinytrianas21
 
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunPerhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunLeks&Co
 
presentasi Wakaf : PP 42 tahun 2006
presentasi Wakaf : PP 42 tahun 2006presentasi Wakaf : PP 42 tahun 2006
presentasi Wakaf : PP 42 tahun 2006Agung Budiono
 

Ähnlich wie Usman penegakan hukun tata ruang (20)

Peran Pemerintah Daerah dalam Pengendalian Penataan Ruang
Peran Pemerintah Daerah dalam Pengendalian Penataan RuangPeran Pemerintah Daerah dalam Pengendalian Penataan Ruang
Peran Pemerintah Daerah dalam Pengendalian Penataan Ruang
 
PP No. 68 Tahun 2010 Bentuk dan Tata Cara Peran Masyarakat dalam Penataan Ruang
PP No. 68 Tahun 2010 Bentuk dan Tata Cara Peran Masyarakat dalam Penataan RuangPP No. 68 Tahun 2010 Bentuk dan Tata Cara Peran Masyarakat dalam Penataan Ruang
PP No. 68 Tahun 2010 Bentuk dan Tata Cara Peran Masyarakat dalam Penataan Ruang
 
Paparan wonosobo 24102013
Paparan wonosobo 24102013Paparan wonosobo 24102013
Paparan wonosobo 24102013
 
Bab 2. KAJIAN TEORI HUKUM PRANATA PEMBANGUNAN
Bab 2. KAJIAN TEORI HUKUM PRANATA PEMBANGUNANBab 2. KAJIAN TEORI HUKUM PRANATA PEMBANGUNAN
Bab 2. KAJIAN TEORI HUKUM PRANATA PEMBANGUNAN
 
Asas Hukum Pidana
Asas Hukum PidanaAsas Hukum Pidana
Asas Hukum Pidana
 
Penyelenggaraaan Tertib Tata Ruang di Provinsi Banten
Penyelenggaraaan Tertib Tata Ruang di Provinsi BantenPenyelenggaraaan Tertib Tata Ruang di Provinsi Banten
Penyelenggaraaan Tertib Tata Ruang di Provinsi Banten
 
Asas_asas_Hukum_Pidana_EBook.pdf
Asas_asas_Hukum_Pidana_EBook.pdfAsas_asas_Hukum_Pidana_EBook.pdf
Asas_asas_Hukum_Pidana_EBook.pdf
 
PERTEMUAN 7.pptx
PERTEMUAN 7.pptxPERTEMUAN 7.pptx
PERTEMUAN 7.pptx
 
lingkungan-penegakan-hukum-pidana.pptx1372640463.pptx
lingkungan-penegakan-hukum-pidana.pptx1372640463.pptxlingkungan-penegakan-hukum-pidana.pptx1372640463.pptx
lingkungan-penegakan-hukum-pidana.pptx1372640463.pptx
 
Locus Delictie dalam Hukum Pidana
Locus Delictie dalam Hukum PidanaLocus Delictie dalam Hukum Pidana
Locus Delictie dalam Hukum Pidana
 
Bab 8 hak kewajiban dan peran masyarakat
Bab 8 hak kewajiban dan peran masyarakatBab 8 hak kewajiban dan peran masyarakat
Bab 8 hak kewajiban dan peran masyarakat
 
Hukum acara pidana
Hukum acara pidanaHukum acara pidana
Hukum acara pidana
 
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG_.pdf
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG_.pdfPENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG_.pdf
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG_.pdf
 
Presentasi kd 2
Presentasi kd 2Presentasi kd 2
Presentasi kd 2
 
Korupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HAN
Korupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HANKorupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HAN
Korupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HAN
 
Rakor Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Pro...
Rakor Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Pro...Rakor Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Pro...
Rakor Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Pro...
 
IX Sumber Hukum & Hierarki Peraturan Perundang-Undangan.pptx
IX Sumber Hukum & Hierarki Peraturan Perundang-Undangan.pptxIX Sumber Hukum & Hierarki Peraturan Perundang-Undangan.pptx
IX Sumber Hukum & Hierarki Peraturan Perundang-Undangan.pptx
 
Hbl 15, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hukum lingkungan, universitas m...
Hbl 15, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hukum lingkungan, universitas m...Hbl 15, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hukum lingkungan, universitas m...
Hbl 15, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hukum lingkungan, universitas m...
 
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunPerhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
 
presentasi Wakaf : PP 42 tahun 2006
presentasi Wakaf : PP 42 tahun 2006presentasi Wakaf : PP 42 tahun 2006
presentasi Wakaf : PP 42 tahun 2006
 

Mehr von Yayasan CAPPA

Tata ruang sumatera supriyanto
Tata ruang sumatera   supriyantoTata ruang sumatera   supriyanto
Tata ruang sumatera supriyantoYayasan CAPPA
 
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau editProblematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau editYayasan CAPPA
 
Problematik perkebunan dan kehutanan dalam tr
Problematik perkebunan dan kehutanan dalam trProblematik perkebunan dan kehutanan dalam tr
Problematik perkebunan dan kehutanan dalam trYayasan CAPPA
 
Perizinan vs pp 26 2008 edit
Perizinan vs pp 26 2008 editPerizinan vs pp 26 2008 edit
Perizinan vs pp 26 2008 editYayasan CAPPA
 
Peran masyarakat dlm penataan ruang
Peran masyarakat dlm penataan ruangPeran masyarakat dlm penataan ruang
Peran masyarakat dlm penataan ruangYayasan CAPPA
 
Draft rtrwp 2010 2029
Draft rtrwp 2010 2029Draft rtrwp 2010 2029
Draft rtrwp 2010 2029Yayasan CAPPA
 
Bahan presentasi rtrw pks
Bahan presentasi rtrw pksBahan presentasi rtrw pks
Bahan presentasi rtrw pksYayasan CAPPA
 
Strategi transpormasi konflik
Strategi transpormasi konflikStrategi transpormasi konflik
Strategi transpormasi konflikYayasan CAPPA
 
Konflik psda dan peluang para pihak
Konflik psda dan peluang para pihakKonflik psda dan peluang para pihak
Konflik psda dan peluang para pihakYayasan CAPPA
 
Ht dan inisiatif reskon
Ht dan inisiatif reskonHt dan inisiatif reskon
Ht dan inisiatif reskonYayasan CAPPA
 
Penyelamatan hutan gambut
Penyelamatan hutan gambutPenyelamatan hutan gambut
Penyelamatan hutan gambutYayasan CAPPA
 
Keberpihakan wonosobo arupa
Keberpihakan wonosobo   arupaKeberpihakan wonosobo   arupa
Keberpihakan wonosobo arupaYayasan CAPPA
 
Redd peluang dan tantangan
Redd peluang dan tantanganRedd peluang dan tantangan
Redd peluang dan tantanganYayasan CAPPA
 

Mehr von Yayasan CAPPA (20)

Tata ruang sumatera supriyanto
Tata ruang sumatera   supriyantoTata ruang sumatera   supriyanto
Tata ruang sumatera supriyanto
 
Rian
RianRian
Rian
 
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau editProblematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
 
Problematik perkebunan dan kehutanan dalam tr
Problematik perkebunan dan kehutanan dalam trProblematik perkebunan dan kehutanan dalam tr
Problematik perkebunan dan kehutanan dalam tr
 
Presentasi jambi
Presentasi jambiPresentasi jambi
Presentasi jambi
 
Perizinan vs pp 26 2008 edit
Perizinan vs pp 26 2008 editPerizinan vs pp 26 2008 edit
Perizinan vs pp 26 2008 edit
 
Peran masyarakat dlm penataan ruang
Peran masyarakat dlm penataan ruangPeran masyarakat dlm penataan ruang
Peran masyarakat dlm penataan ruang
 
Draft rtrwp 2010 2029
Draft rtrwp 2010 2029Draft rtrwp 2010 2029
Draft rtrwp 2010 2029
 
Bahan presentasi rtrw pks
Bahan presentasi rtrw pksBahan presentasi rtrw pks
Bahan presentasi rtrw pks
 
Strategi transpormasi konflik
Strategi transpormasi konflikStrategi transpormasi konflik
Strategi transpormasi konflik
 
Konflik psda dan peluang para pihak
Konflik psda dan peluang para pihakKonflik psda dan peluang para pihak
Konflik psda dan peluang para pihak
 
Ht dan inisiatif reskon
Ht dan inisiatif reskonHt dan inisiatif reskon
Ht dan inisiatif reskon
 
Fasilitaor
FasilitaorFasilitaor
Fasilitaor
 
Restorasi 021109
Restorasi 021109Restorasi 021109
Restorasi 021109
 
Penyelamatan hutan gambut
Penyelamatan hutan gambutPenyelamatan hutan gambut
Penyelamatan hutan gambut
 
Keberpihakan wonosobo arupa
Keberpihakan wonosobo   arupaKeberpihakan wonosobo   arupa
Keberpihakan wonosobo arupa
 
Hutan adat
Hutan adat Hutan adat
Hutan adat
 
Cappa hd
Cappa hdCappa hd
Cappa hd
 
Safeguard redd
Safeguard reddSafeguard redd
Safeguard redd
 
Redd peluang dan tantangan
Redd peluang dan tantanganRedd peluang dan tantangan
Redd peluang dan tantangan
 

Usman penegakan hukun tata ruang

  • 1. PENEGAKAN HUKUM DAN KEPASTIAN HUKUM PENATAANRUANG SEBAGAI JAMINAN ATAS HAK LINGKUNGAN DAN KESELAMATAN WARGA USMAN Pusat penelitian Hukum dan Pembangunan (PPHP) Lembaga Penelitian Unja
  • 2. KERANGKA SISTEM HUKUM PENATAAN RUANG Substansi Hk Sisitem hukum Struktur Hk Penataan Ruang PERATURAN Bdn. Perizinan TATA RUANG Bdn. Peradilan Budaya Hk Moralitas perilaku Pemangku kepentingan penataan ruang Sistem Sistem Sistem SUBSTANSIAL KULTURAL STRUKTURAL
  • 3. KONSEP PENEGAKAN HUKUM (LAW ENFORCEMENT)  Dalam arti luas,  mencakup kegiatan untuk melaksanakan dan menerapkan hukum serta melakukan tindakan hukum terhadap setiap pelanggaran atau penyimpangan hukum yang dilakukan oleh subjek hukum  Dalam arti sempit,  menyangkut kegiatan penindakan terhadap setiap pelanggaran atau penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan melalui proses peradilan.
  • 4. TAHAPAN KEBIJAKAN Penataan Ruang kegiatan pembuatan hukum Penyusunan Peraturan (law making/Formulasi), Penataan Ruang dan RTRW kegiatan pelaksanaan atau penerapan hukum (law Pemanfaatan Ruang administrating/aplikasi), kegiatan peradilan atas Pengendalian pelanggaran hukum pemanfaatan ruang (law adjudicating/eksekusi).
  • 5. Landasan Nilai Penegakan Hukum Tata Ruang KEADILAN KEMANFAATAN KEPASTIAN
  • 6. Substansi Hukum Tata Ruang  Secara khusus mengatur tata ruang termasuk RTRW  Peraturan Terkait dengan penataan ruang  sangat luas cakupannya
  • 7. HAK MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG  Pasal 60  Dalam penataan ruang, setiap orang berhak untuk: a. mengetahui rencana tata ruang; b. menikmati pertambahan nilai ruang sebagai akibat penataan ruang; c. memperoleh penggantian yang layak atas kerugian yang timbul akibat pelaksanaan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan rencana tata ruang; d. mengajukan keberatan kepada pejabat berwenang terhadap pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang di wilayahnya; e. mengajukan tuntutan pembatalan izin dan penghentian pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang kepada pejabat berwenang; dan f. mengajukan gugatan ganti kerugian kepada pemerintah dan/atau pemegang izin apabila kegiatan pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang menimbulkan kerugian.
  • 8. KEWAJIBAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG  Pasal 61  Dalam pemanfaatan ruang, setiap orang wajib: a. menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan; b. memanfaatkan ruang sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang; c. mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin pemanfaatan ruang; dan d. memberikan akses terhadap kawasan yang oleh ketentuan peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagai milik umum.
  • 9. PELANGGARAN ADMINISTRASI  Pasal 62  melanggar kewajiban, dikenai sanksi administratif.  Pasal 63  Sanksi administratif dapat berupa: a. peringatan tertulis; b. penghentian sementara kegiatan; c. penghentian sementara pelayanan umum; d. penutupan lokasi; e. pencabutan izin; f. pembatalan izin; g. pembongkaran bangunan; h. pemulihan fungsi ruang; dan/atau i. denda administratif.
  • 10. PELANGGARAN PIDANA  Pasal 69 (1) tidak menaati rencana tata ruang yang mengakibatkan perubahan fungsi ruang, (penjara paling lama 3 tahun dan denda paling banyak Rp500.000.000,00). (2) mengakibatkan kerugian terhadap harta benda atau kerusakan barang, (pidana penjara paling lama 8 tahun dan denda paling banyak Rp1.500.000.000,00) (4) mengakibatkan kematian orang, (pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp5.000.000.000,00)  Pasal 70 (1) memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang (pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp500.000.000,00). (2) mengakibatkan perubahan fungsi ruang, (pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00) (3) mengakibatkan kerugian terhadap harta benda atau kerusakan barang, (pidana penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp1.500.000.000,00) (4) mengakibatkan kematian orang, (pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp5.000.000.000,00)
  • 11. PELANGGARAN PIDANA  Pasal 71  tidak mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin pemanfaatan ruang dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 tahun dan denda paling banyak Rp500.000.000,00  Pasal 72  tidak memberikan akses terhadap kawasan yang oleh peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagai milik umum dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 tahun dan denda paling banyak Rp100.000.000,00  Pasal 73  pejabat pemerintah yang berwenang yang menerbitkan izin tidak sesuai dengan rencana tata ruang dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp500.000.000,00  Selain sanksi pidana pelaku dapat dikenai pidana tambahan berupa pemberhentian secara tidak dengan hormat dari jabatannya.
  • 12. Tanggung jawab korporasi  Pasal 74  tindak pidana dilakukan oleh suatu korporasi, selain pidana penjara dan denda terhadap pengurusnya, pidana yang dapat dijatuhkan terhadap korporasi berupa pidana denda dengan pemberatan 3 (tiga) kali dari pidana denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69, Pasal 70, Pasal 71, dan Pasal 72.  Selain pidana denda korporasi dapat dijatuhi pidana tambahan berupa: a. pencabutan izin usaha; dan/atau b. pencabutan status badan hukum.  Pasal 75  Setiap orang yang menderita kerugian akibat tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69, Pasal 70, Pasal 71, dan Pasal 72, dapat menuntut ganti kerugian secara perdata kepada pelaku tindak pidana.
  • 13. Struktur Hukum  Kelembagaan Penegak Hukum Penataan Ruang:  Administratif >> Lembaga Perizinan >> Pejabat Pemberi izin  Pidana >> Lembaga Peradilan >> Polri/PPNS, Jaksa Hakim,, Petugas Eksekusi  Perdata >> Lembaga Peradilan/PSA >> Hakim/mediator dll.  Para penegak hukum ini dapat dilihat dari 2 sisi:  sebagai orang atau unsur manusia dengan kualitas, kualifikasi, dan kultur kerjanya masing-masing. Dalam pengertian demikian perso-alan penegakan hukum tergantung aktor, pelaku, peja-bat atau aparat penegak hukum itu sendiri.  sebagai institusi, badan atau organisasi dengan kualitas birokrasinya sendiri-sendiri.  kedua perspektif tersebut perlu dipahami secara komprehensif dengan melihat pula keterkaitannya satu sama lain serta keterkaitannya dengan berbagai faktor dan elemen yang terkait dengan hukum itu sendiri sebagai suatu sistem yang rasional.
  • 14. Budaya Hukum  Ide-ide, sikap, harapan, pendapat, dan nilai nilai yang berhubungan dengan hukum (bisa positip / negatip). a. Buda Hukum Pr ya osedur l: a Nil i- a ya a daa ma r ka daa menyel ika sengket da a nil i ng da l m syaa t l m esa n a n ma j konfl naemen ik b. Buda Hukum Subst nt : ya a if A a funda a t ut mamengena a ya a da t k menur sumsi- sumsi ment l er a i pa ng dil n ida ut ma r ka. syaa t
  • 15. KESADARAN HUKUM HUKUM PERILAKU HUKUM Law awareness (pengetahuan tentang peraturan) Law acquaintances (pengetahuan tentang isi peraturan) Legal attitude (sikap hukum) Legal behavior (perilaku hukum)
  • 16. PORSI PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG RTRWN RTRWP RTRWK Kebijakan Penataan Ruang wisdom Peran Serta dlm formulasi kebijakan Rencana Tata plan Peran Serta dlm proses Perencanaan Ruang dan Aturan2nya Peran Serta Pemanfaatan dlm Peman Virtue faatan Ruan Ruang untyuk g kegiatan2 masyarakat Kontrol Peran Serta dlm Pen Pengendalian gendalian Pemanfaatan Ruang Porsi Peran Serta Masyarakat
  • 17. TEORI BEKERJANYA HUKUM BIDANG KERJANYA KEKUATAN SOSIAL LEMBAGA PEMBUAT PERATURAN UMPAN BALIK UMPAN BALIK NO A RM RM A NO BIROKRASI & AKTIFITAS PEMEGANG PENEGAK HUKUM PENERAPAN SANKSI PERANAN UMPAN BALIK BIDANG BIDANG BEKERJANYA BEKERJANYA KEKUATAN SOSIAL KEKUATAN SOSIAL (R. Seidman : The State Law and Development, 1978 : 75)
  • 18. BEKERJANYA HUKUM a. Setiap peraturan memberitahu bagaimana seorang pemegang peranan diharapkan bertindak. b. Bagaimana seorang itu akan bertindak sebagai respons terhadap peraturan merupakan fungsi peraturan, aktifitas dari lembaga pelaksana serta keseluruhan komplek sosial, politik dan lain- lainnya mengenai dirinya. c. Bagaimana lembaga-lembaga pelaksana itu akan bertindak sebagai respons terhadap peraturan merupakan fungsi peraturan keseluruhan kompleks kekuatan sosial, politik dan lain-lainnya yang mengenali diri mereka serta umpan balik yang datang dari pemegang peranan. d. Bagaimana para pembuat undang-undang itu akan bertindak merupakan fungsi peraturan keseluruhan komplek kekuatan sosia, politik, ideologis dan lain-lainnya yang mengenai diri mereka serta umpan balik yang datang dari pemegang peranan serta birokrasi.
  • 19. Terima kasih Atas perhatian Wassalam USMAN Pusat penelitian Hukum dan Pembangunan (PPHP) Lembaga Penelitian Unja usmanunja@yahoo.com, 081366200789