2. Ibu merasa ingin meneran (dorongan
meneran/doran)
Perineum menonjol (perjol)
Vulva vagina membuka (vulka)
Adanya tekanan pada spincter anus (teknus)
Jumlah pengeluaran air ketuban meningkat
Meningkatnya pengeluaran darah dan lendir
Kepala telah turun didasar panggul
Ibu kemungkinan ingin buang air besar
http://cahyatoshi12.blogspot.com
3. penekanan kepala => pergeseran organ dasar
panggul => anterior : kandung kemih
terdorong ke abdomen, posterior : rektum
=> musculus levator ani berdilatasi =>
perineum menonjol => kepala terlihat di
vulva => crowning => ekspulsi
http://cahyatoshi12.blogspot.com
4. Adalah gerakan janin yang mengakomodasikan
diri terhadap panggul ibu
Penyesuaian diri berupa : fleksi, rotasi dari janin.
Hal ini sangat penting untuk kelahiran melalui
vagina oleh karena janin tersebut harus
menyesuaikan diri dengan ruangan yang tersedia
didalam panggul. Diameter-diameter yang lebih
besar dari janin harus menyesuaikan diri dengan
diameter yang paling besar dari panggul ibu agar
janin bisa masuk melalui panggul untuk
dilahirkan.
http://cahyatoshi12.blogspot.com
5. Turunnya kepala dibagi menjadi dua yaitu
masuknya kepala dalam pintu atas
panggul, dan majunya kepala
Pembagian ini terutama berlaku pada
primigravida. Masuknya kedalam pintu atas
panggul pada primigravida (yang baru
pertama kali hamil) sudah terjadi pada bulan
terkahir kehamilan tetapi pada multigravida
(yang sudah pernah hamil sebelumnya)
biasanya baru terjadi pada permulaan
persalinan.
http://cahyatoshi12.blogspot.com
6. Masuknya kepala kedalam pintu atas panggul
biasanya dengan sutura sagitalis, melintang
dan dengan fleksi yang ringan
Masuknya sutura sagitalis terdapat ditengah-
tengah jalan lahir, ialah tepat diantara
simpisis dan promontorium, maka kepala
dikatakan dalam synclitismus dan
synclitismus os parietal depan dan belakang
sama tingginya
http://cahyatoshi12.blogspot.com
7. Jika sutura sagitalis agak ke depan mendekati
simpisis atau agak kebelakang mendekati
promontorium maka posisi ini
disebut asynclitismus. Pada pintu atas
panggul biasanya kepala dalam asynclitismus
posterior yang ringan.Asynclitismus
posterior ialah jika sutura sagitalis mendekati
simpisis dan os parietal belakang lebih
rendah dari os parietal depan. Asynclitismus
anteriorialah jika sutura sagitalis mendekati
promontorium sehingga os parietal depan
lebih rendah dari os parietal belakang
http://cahyatoshi12.blogspot.com
8. Majunya kepala pada primigravida terjadi
setelah kepala masuk kedalam rongga
panggul dan biasanya baru dimulai pada kala
2. Pada multigravida sebaiknya majunya
kepala dan masuknya kepala kedalam rongga
panggul terjadi bersamaan. Yang
menyebabkan majunya kepala : Tekanan
cairan intrauterin, tekanan langsung oleh
fundus pada bokong, kekuatan
meneran, melurusnya badan janin oleh
perubahan bentuk rahim
Penurunan terjadi selama persalinan oleh
karena daya dorong dari kontraksi dan
posisi, serta peneranan selama kala 2 oleh
ibu
http://cahyatoshi12.blogspot.com
9. Fiksasi (engagement) merupakan tahap
penurunan pada waktu diameter biparietal
dari kepala janin telah masuk panggul ibu
Desensus merupakan syarat utama kelahiran
kepala, terjadi karena adanya tekanan cairan
amnion, tekanan langsung pada bokong saat
kontraksi, usaha meneran, ekstensi dan
pelurusan badan janin
http://cahyatoshi12.blogspot.com
10. Fleksi, sangat penting bagi penurunan kepala
selama kala 2 agar bagian terkecil masuk
panggul dan terus turun. Dengan majunya
kepala, fleksi bertambah hingga ubun-ubun
besar. Keuntungan dari bertambahnya fleksi ialah
ukuran kepala yang lebih kecil melalui jalan lahir
yaitu diameter suboccipito bregmatika (9,5 cm)
menggantikan diameter suboccipito frontalis
(11,5 cm). Fleksi disebabkan karena janin
didorong maju, dan sebaliknya mendapat
tahanan dari pinggir pintu atas
panggul, serviks, dinding panggul atau dasar
panggul. Akibat dari kekuatan dorongan dan
tahanan ini terjadilah fleksi, karena moment yang
menimbulkan fleksi lebih besar dari moment
yang menimbulkan defleksi.
http://cahyatoshi12.blogspot.com
11. Putaran paksi dalam/rotasi internal,
pemutaran dari bagian depan sedemikian
rupa sehingga bagian terendah dari bagian
depan memutar ke depan ke bawah sympisis.
Pada presentasi belakang kepala bagian yang
terendah ialah daerah ubun-ubun kecil dan
bagian inilah yang akan memutar kedepan
kebawah simpisis. Putaran paksi dalam
mutlak perlu untuk kelahiran kepala karena
putara paksi merupakan suatu usaha untuk
http://cahyatoshi12.blogspot.com
12. menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk
jalan lahir khususnya bentuk bidang tengah
dan pintu bawah panggul. Putaran paksi
dalam tidak terjadi tersendiri, tetapi selalu
kepala sampai ke hodge III, kadang-kadang
baru setelah kepala sampai di dasa panggul.
Sebab-sebab putaran paksi dalam : Pada
letak fleksi, bagian belakang kepala
merupakan bagian terendah dari kepala. Pada
bagian terendah dari kepala ini mencari
tahanan yang paling sedikit yaitu pada
sebelah depan atas dimana terdapat hiatus
genetalis antara M. Levator ani kiri dan
kanan. Pada ukuran terbesar dari bidang
tengah panggul ialah diameter
anteroposterior
http://cahyatoshi12.blogspot.com
13. Rotasi internal dari kepala janin akan membuat
diameter enteroposterior (yang lebih panjang)
dari kepala akan menyesuaikan diri dengan
diameter anteroposterior dari panggul
Ekstensi, setelah putaran paksi selesai dan
kepala sampai didasar panggul, terjadilah
ekstensi atau defleksi dari kepala. Hal ini terjadi
pada saat lahir kepala, terjadi karena gaya
tahanan dari dasar panggul dimana gaya tersebut
membentuk lengkungan Carrus, yang
mengarahkan kepala keatas menuju lubang vulva
sehingga kepala harus mengadakan ekstensi
untuk melaluinya.
http://cahyatoshi12.blogspot.com
14. Bagian leher belakang dibawah occiputnya
akan bergeser dibawah simpisis pubis dan
bekerja sebagai titik poros. Uterus yang
berkontraksi kemudian memberi tekanan
tambahan atas kepala yang menyebabkan
ekstensi kepala lebih lanjut saat lubang
vulva-vagina membuka lebar. Pada kepala
bekerja dua kekuatan, yang satu
mendesaknay ekbawah dan satunya kerena
disebabkan tahanan dasar panggul yang
menolaknya keatas. Resultantenya ialah
kekuatan kearah depan atas.
http://cahyatoshi12.blogspot.com
15. Setelah subocciput tertahan pada pinggir
bawah sympisis maka yang dapat maju
karena kekuatan tersebut diatas adalah
bagian yang berhadapan dengan
subocciput, maka lahirlah berturut-turut
pada pinggir atas perineum ubun-ubun
besar, dahi hidung dan mulut dan akhirnya
dagu dengan gerakan ekstensi. Subocciput
yang menjadi pusat pemutaran disebut
hypomoclion
http://cahyatoshi12.blogspot.com
16. Rotasi eksternal/putaran paksi luar, terjadi
bersamaan dengan perputaran interior bahu.
Setelah kepala lahir, maka kepala anak
memutar kembali ke arah punggung anak
untuk menghilangkan torsi pada leher yang
etrjadi karena putaran paksi dalam. Gerakan
ini disebut putaran restitusi.
http://cahyatoshi12.blogspot.com
17. Restitusi adalah perputaran kepala sejauh
45ᴼ baik kearah kiri atau kanan bergantung
pada arah dimana ia mengikuti perputaran
menuju posisi oksiput anterior. Selanjutnya
putaran dilanjutkan hingga belakang kepala
berhadapan dengan tuber ischidicum.
Gerakan yang terakhir ini adalah gerakan
paksi luar yang sebenarnya dan disebabkan
karena ukuran bahu, menempatkan diri
dalam diameter anteroposterior dari pintu
bawah panggul.
http://cahyatoshi12.blogspot.com
18. Ekspulsi, setelah putaran paksi luar bahu
depan sampai dibawah sympisis dan menjadi
hypomoclion untuk kelahiran bahu belakang.
Kemudian bahu depan menyusul dan
selanjutnya seluruh badan anak lahir searah
dengan paksi jalan lahi mengikuti lengkung
carrus (kurva jalan lahir).
http://cahyatoshi12.blogspot.com
20. MANUVER ALASAN
Letakkan telapak tangan pada Jari-jari tangan didalam vagina
bagian vertex yang terlihat, bisa membawa masuk organisme
sambil hati-hati agar jangan dan meningkatkan resiko
membiarkan tangan masuk robekan perineum. Tekanan yang
kedalam vagina. Lakukan dilakukan terhadap kepala pada
penekanan terkendali dan tidak saat ini akan membantu kepala
menghambat kepala janin untuk agar fleksi sehingga daerah
keluar subocciput menyentuh pinggir
bawah simpisis pubis dan proses
pengekstensian dimulai
http://cahyatoshi12.blogspot.com
21. Dengan tangan lainnya, support Gerakan kebawah dan kedalam ini
perineum untuk mencegah kepala melibatkan jaringan yang cukup
terdorong keluar terlalu cepat dalam aksi tersebut dan
sehingga merusak perineum. mendistribusikan jaringan tambahan
Tutupilah tangan yang mensupport kearah bagian tengah dan perineum
perineum dengan handuk. Letakkan yaitu daerah yang paling besar
ibu jari dipertengahan pada salah kemungkinannya mengalami laserasi.
satu sisi perineum dan letakkan jari Handuk akan mencegah tangan yang
telunjuk dipertengahan sisi perineum bersarung tangan terkena
yang berlawanan. Secara perlahan kontaminasi secara tidak sengaja
tekanlah ibu jari dan jari telunjuk
kebawah dan kearah satu sama lain
untuk mengendalikan peregangan
perineum.
Dengan cermat dan hati-hati perhatikan Garis-garis putih yang tipis akan segera
perineum saat kepala janin terus muncul tampak sebelum terjadinya perobekan
dan lahir, usaplah mulut bayi dengan pada perineum. Gunakan kain kasa
jari yang dibungkus kain kasa untuk menghapus lendir yang mungkin
terhisap pada saat bayi mulai bernafas
untuk pertama kali
http://cahyatoshi12.blogspot.com
22. Pada waktu kepala sudah Meluncurkan jari tangan ke leher
lahir, luncurkan salah satu jari bayi sampai ke puncak punggungnya
tangan dari salah satu tangan ke akan memungkinkan penolong untuk
leher bayi untuk memeriksa apakah mengetahui dimana letak tali
ada lilitan tali pusat disekeliling leher pusatnya
janin, biasanya tali pusat tersebut
hanya perlu dilonggarkan sedikit
agar kepala janin bisa dilahirkan
tanpa kesulitan
Jika tali pusat melilit leher bayi dengan Tali pusat yang ketat bisa menyebabkan
longgar, upayakan agar tali pusat terjadinya hipoksia bayi.
tersebut dapat dilonggarkan lewat Menaganjurkan ibu bernafas pendek-
kepalanya. Jika lilitan tali pusat tersebut pendek akan mencegah meneran dan
terlalu ketat untuk bisa dilepas lewat mencegah lilitannya menjadi lebih
kepala bayi, tetapi tidak terlalu ketat ketat.
melilit leher bayi, lepaskan melalui
bahunya saat bayi lahir.
Jika tali pusat tersebut melilit leher bayi
dengan ketat, pasanglah dua buah klem
pada tali pusat tersebut dengan segera.
Pastikan ibu mendapatkan penjelasan
tentang apa yang penolong lakukan, dan
sebaiknya ibu hanya bernafas pendek
saja dan tidak meneran.
http://cahyatoshi12.blogspot.com
23. Tunggulah sampai terjadi rotasi Menunggu, dan tidak melakukan
eksternal pada kepala bayi. Setelah manuver tangan hingga restitusi kepala
kepala bayi berputar menghadap ke selesai adalah penting untuk
paha ibu, letakkan tangan pada kedua keselamatan kelahiran tersebut. Dalam
sisi kepala bayi, tangan kebawah untuk kelahiran yang normal perlu melakukan
melahirkan bahu anterio, kemudian intervensi agar kepala bayi berputar,
tangan mengarah keatas lagi untuk sambil menunggu beri dukungan pada
melahirkan bahu posterior ibu
Setelah bahu dilahirkan, letakan salah satu Badan bayi haruslah meluncur keluar
tangan dibawah leher bayi untuk dengan dituntun oleh tangan sepanjang
menopang kepala, leher dan bahunya, kurva jalan lahir (Carus) dan menopangnya
sedangkan 4 jari tangan yang satu lagi dari tekanan yang berlebihan oleh
menopang lengan dan bahu anterior. perineum ibu. Pemegangan yang seperti ini
(sementara melakukan hal tersebut, akan memungkinakan penolong untuk
bungkukan badan secukupnya untuk mengendalikan kelahiran tubuh bayi
mengamati perineum dan memastikan
bahwa tidak ada tekanan berlebihan pada
perineum)
http://cahyatoshi12.blogspot.com
24. Pada saat badan bayi Bagaimana licinnya bayi, cara seperti
dilahirkan, luncurkan tangan atas ini akan menghasilkan pegangan
kebawah badan bayi, dan selipkan yang aman
jari telunjuk diantara kaki bayi dan
terus ke bawah hingga menggenggam
kedua pergelangan kaki bayi
Lahirkan tubuh bayi dalam gerak Hal ini akan membuat bayi berada
lengkung yang rata (ingat kurva carus) dalam ketinggian yang sama dengan
keluar supaya kepalanya sekarang plasenta dan mencegah bayi terlepas
ditopang oleh permukaan telapak tanganatau terkena tekanan yang berlebihan
yang satu lagi. Tangan yang menopang terhadap jaringan bayi. Merendahkan
kepala hendaknya lebih rendah dari posisi kepala bayi akan mendorong
tubuh bayi. pengeluaran lendir sementara bayi
dikeringkan
http://cahyatoshi12.blogspot.com
25. Sementara mengevaluasi kondisi Bayi saat ini harus sudah mulai
bayi, keringkanlah lalu letakkan bayi bernafas, kering, dan kontak dengan
diatas abdomen ibu kulit ibu sedapat mungkin untuk
mencegah hipotermia, untuk
mendorong terciptanya ikatan batin
serta pemberian ASI
http://cahyatoshi12.blogspot.com
27. Periksa nadi ibu setiap 30 menit
Pantau frekuensi dan lama kontraksi setiap 30 menit
Memastikan kandung kemih kosong melalui bertanya kepada ibu
secara langsung sekaligus dengan melakukan palpasi
Penuhi kebutuhan hidrasi, nutrisi ataupun keinginan ibu
Periksa penurunan kepala bayi melalui pemeriksaan abdomen
(pemeriksaan luar) setiap 30 menit dan pemeriksaan dalam
setiap 60 menit atau kalau ada indikasi
Upaya meneran ibu
Apakah ada presentasi majemuk atau tali pusat disamping
kepala
Putaran paksi luar segera setelah bayi lahir
Adanya kehamilan kembar setelah bayi pertama lahir
http://cahyatoshi12.blogspot.com
28. Saat bayi belum lahir
Lakukan pemeriksaan DJJ setiap selesai menera atau
setiap 5-10 menit
Amati warna air ketuban jika selaputnya sudah pecah
Periksa kondisi kepala, vertex, caput, molding
Saat bayi lahir
Nilai kondisi bayi (0-30 detik) dengan menjawab 2
pertanyaan, apakah bayi menangis kuat dan atau
tanpa kesulitan? Apakah bayi bergerak aktif atau
lemas?
http://cahyatoshi12.blogspot.com
29. Sarung tangan dan barier protektif lainnya
Tempat persalinan yang bersih dan steril
Peralatan dan bahan yang diperlukan
Tempat meletakan dan lingkungan yang
nyaman bagi bayi
Persiapan ibu dan keluarganya (asuhan
sayang ibu, bersihkan perineum dan lipat
paha, kosongkan kandung kemih, amniotomi
dan menjelaskan peran suami/pendamping)
http://cahyatoshi12.blogspot.com
30. Anjurkan ibu untuk meneran sesuai dengan dorongan
alamiahnya selama kontraksi
Jangan menganjurkan untuk menahan nafas selama meneran
Anjurkan ibu untuk berhenti meneran dan segera beristirahat
diantara kontraksi
Jika ibu berbaring miring atau setengah duduk, ibu mungkin
merasa lebih mudah untuk meneran jika ibu menarik lutut
kearah dada dan menempelkan dagu ke dada
Anjurkan ibu untuk tidak mengangkat bokong saay meneran
Jangan melakukan dorongan pada fundus untuk membantu
kelahiran bayi. Dorongan pada fundus meningkatkan resiko
distosia bahu dan ruptur uteri
http://cahyatoshi12.blogspot.com
35. Pernapasan
Dukungan
Orang terdekat
http://cahyatoshi12.blogspot.com
36. Persalinan yang diakhiri oleh vacuum
ekstraksi dan forceps semakin sedikit
b. Pembedahan cesar semakin menurun
c. Skore apgar <7 semakin menurun
d. Waktu yang diperlukan dalam persalinan
semakin pendek
e. Kepuasan ibu semakin meningkat dalam
pengalaman melahirkan
http://cahyatoshi12.blogspot.com
37. Kehadiran yang terus
menerus, sentuhan, penghiburan, dan dorongan dari
orang yang mendampinginya
b. Pergantian posisi sesuai keinginan ibu dan pergerakan
c. Masase pada pinggang
d. Penekanan pada lutut dalam posisi ibu duduk oleh
pendamping persalinan
e. Kompres bergantian panas atau dingin
f. Pemberian keleluasaan kepada ibu selama persalinan
untuk mengeluarkan suara/ berteriak/ menangis
g. Visualisasi atau menganjurkan ibu untuk
membayangkan proses persalinan akan berjalan dengan
mudah dan pemusatan perhatian.
h. Pemutaran music. Music yang tenang membuat ibu
rileks dalam menjalani persalinan.
http://cahyatoshi12.blogspot.com
38. Anjurkan ibu agar ibu selalu didampingi oleh
keluarganya selama proses persalinan
Anjurkan keluarga ikut terlibat dalam asuhan,
diantaranya membantu ibu untuk berganti
posisi
Penolong persalinan dapat memberikan
dukungan dan semangat kepada ibu dan
anggota keluarganya
http://cahyatoshi12.blogspot.com
39. Tenteramkan hati ibu dalam menghadapi dan
menjalani kala dua persalinan. Lakukan
bimbingan dan tawarkan bantuan jika
diperlukan.
Bantu ibu untuk memilih posisi yang nyaman
saat meneran.
http://cahyatoshi12.blogspot.com