Dokumen tersebut membahas tentang pembagian data penelitian, objektivitas data, variabel penelitian, jenis skala variabel dan macam-macam skala pengukuran variabel dalam penelitian.
6. Data Nominal
• Data nominal adalah data dimana angka hanya
merupakan lambang
• pada variabel Jenis Kelamin :
• 1 untuk Laki-laki
2 untuk Perempuan
ket : orang yang mempunyai angka satu tidak lebih
kecil dari pada orang yang memilih angka 2
7. Data Ordinal
• Data Ordinal adalah data dimana angka selain sebagai
lambang, juga menunjukkan urutan
• pada variabel Tingkat Pendidikan :
• 1.SD
2.SMP
3.SMU
4.PT
ket : orang yang mempunyai angka 1 mempunyai tingkat
pendidikan yang lebih rendah dari pada orang yang
mempunyai angka 2
8. Data Interval
• Data interval adalah data dimana angka adalah
angka yang sebenarnya, tetapi tidak mutlak
• pada variabel Nilai
ket : orang yang mempunyai nilai 80 adalah dua kali
lebih baik dari orang yang mempunyai nilai 40, tapi
orang yang mempunyai nilai 0 belum tentu kosong
9. Data Rasio
• Data Rasio adalah data dimana angka adalah angka
yang sebenarnya dan mutlak
• pada variabel jumlah : data yang dihasilkan adalah
rasio
10. EKSTERNAL
JENIS
INTERNAL
data yg
diambil dr
dalam tempat
di lakukannya
penelitian
Data penjualan
perusahaan
sendiri
Data yg diambil
dr luar tempat di
lakukannya
penelitian
Data penjualan
perusahaan lain
untk jenis
produk yg sama
dg produk
perusahaan kita
12. b. sekunder
Data yg di peroleh dr
hasil pengumpulan
orang lain.
Data yg diambil dari
BPS
13. Waktu Pengumpulan
Data Cross
Section
(Acak)
Data
Berkala
Data acak adalah
data yang di
ambil pada satu
waktu tertentu
Data yg diambil
pada interval
waktu tertentu
Contoh :
Jumlah
produksi
Contoh : Jumlah
produksi perhari
selama bulan
Januari 2008
15. OBJEKTIVITAS DATA
Objektivitas data adalah kesesuaian data
dengan fakta yang ada di lapangan.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan
hasil penelitian menjadi tidak objektif.
Faktor-faktor tersebut meliputi:
(1) Faktor-faktor internal
(2) Faktor-faktor eksternal.
16. • Faktor internal antara lain meliputi:
1. Kemampuan peneliti di dalam memahami dan atau menggali
data yang ada
2. Kemampuan meneliti di dalam menggali subjektivisme, yaitu
kemampuan untuk tidak mempengaruhi keadaan sasaran
3. Kemampuan peneliti di dalam menangkap apakah data atau
informasi yang diperoleh itu betul-betul data atau informasi yang
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, atau merupakan data
atau informasi yang bersifat subjektif dari sasaran peneliti
4. Kemampuan peneliti di dalam memilih sampel yang representatif,
yaitu sampel yang dapat mewakili keseluruhan
5. Kemampuan peneliti di dalam memberikan pemahaman
mengnenai konsep, atau fenomena maupun variabel yang
digunakan dalam penelitian
17. • Faktor-faktor eksternal, antara lain meliputi:
1. Kemampuan sasaran penelitian di dalam mengelabuhi
peneliti
2. Kemampuan sasaran penelitian di dalam menyajikan
data dan informasi yang dibutuhkan peneliti
3. Kemampuan sasaran penelitian di dalam menanggalkan
subjektivitismenya di saat memberikan data dan
informasi
4. Kemampiun sasaran penelitian di dalam menangkal
pengaruh-pengaruh luar yang membuat data dan
informasi yang disajikan menjadi tidak sesuai lagi dengan
kenyataan yang ada
5. Kemampuan sasaran penelitian di dalam memahami
konsep, indikator, variabel maupun fenomena yang
digunakan oleh peneliti
19. PENGERTIAN VARIABEL PENELITIAN
Variabel : atribut, obyek yang mempunyai variasi antara yang satu
dengan yang lain
Contoh: prestasi belajar siswa, tinggi badan, berat badan, sikap,
motivasi, disiplin, berat, ukuran, bentuk.
Variabel mengandung variasi. Data yang satu berbeda dengan data
yang lain. (Hatch dan Farhady, 1981)
Variabel : constructs (sifat) yang dipelajari, yang diambil dari suatu nilai
yang berbeda (different values). (Kerlinger, 1973)
Variabel: kualitas yang diselidiki peneliti untuk membuat penarikan
kesimpulan Kidder, 1981).
Kesimpulan: Variabel penelitian adalah atribut/sifat/nilai dari
orang/obyek/kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
20. PENTINGNYA VARIABEL UNTUK
MENENTUKAN HIPOTESIS
• Hipotesis ( dugaan sementara ) harus dinyatakan
secara jelas dengan istilah yg benar dan secara
operasional. Hipotesis harus diuji secara empiris,
dengan aturan harus mendefinisikan secara
operasional semua variabel dalam hipotesis dan
diketahui secara pasti variabel independen dan
variabel dependen.
21. B.
1.
Macam-macam Variabel
Variabel Kuantitatif.
a. Variabel diskrit ( nominal,kategorik) yaitu variabael 2 kutub
berlawanan. Contoh:
1) Kehadiran : hadir, tidak hadir
2) Jenis kelamin : laki-laki, perempuan.
b. Variabel kontinum
1) Variabel Ordinal : variabel tingkatan. Contoh: Satria terpandai, Raka
pandai, Yudit tidak pandai.
2) Variabel Interval: variabel jarak. Contoh: jarak rumah Anto
kesekolah 10 km,
sedangkan Yuli 5 km maka vr intervalnya adalah 5 km.
3) Variabel Ratio: variabel perbandingan (sekian kali). Contoh: berat
badan Heri 80 kg, sedangkan berat badan Upi 40 kg, maka berat badan
Heri 2 kali lipat Upi.
22. • 2. Variabel Kualitatif adalah variabel yang menunjukkan suatu
intensitas yang sulit diukur dengan angka. Contoh : kedisiplinan,
kemakmuran dan kepandaian.
• 3. Variabel Independen (Pengaruh, Bebas, Stimulus, Prediktor).
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(terikat).
• 4. Variabel Dependen (Dipengaruhi, Terikat, Output, Kriteria,
Konsekuen).
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena
adanya variabel bebas.
Contoh: Pengaruh Iklan Terhadap Motivasi Pembelian. Iklan =
Variabel Independen Motivasi Pembelian = Variabel Dependen.
23. • 5. Variabel Moderator.
Merupakan variabel yang mepengaruhi (memperkuat atau memperlemah)
hubungan
antara variabel independen dengan dependen. Variabel ini sering disebut sebagai
variabel independen kedua. Contoh: Anak adalah variabel yang memperkuat
hubungan suami isteri. Pihak ketiga adalah variabel yang memperlemah hubungan
suami isteri.
• 6. Variabel Intervening (Antara).
Merupakan variabel yang menghubungkan antara variabel independen dengan
variabel dependen yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan namun
tidak dapat diamati atau diukur. Contoh: Hubungan antara Kualitas Pelayanan
(Independent) dengan Kepuasan Konsumen (Intervening) dan Loyalitas (Dependen).
• 7. Variabel Kontrol.
Merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh
variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang
tidak diteliti.
Contoh: Apakah ada perbedaan antara tenaga penjual (sales force) yang lulus D3
dan S1 maka harus ditetapkan variable control berupa gaji yang sama, peralatan
yang sama, iklim kerja yang sama, dan lain-lain. Tanpa adanya variabel kontrol
maka sulit ditemukan apakah perbedaan penampilan karyawan karena faktor
pendidikan.
25. JENIS SKALA VARIABEL
Skala variabel merupakan kesepakatan yang di gunakan sebagai
acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada
dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam
pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.
• Macam-macam skala variabel tersebut antara lain:
1. Skala Nominal
Skala pengukuran nominal digunakan untuk mengklasifikasikan
obyek, individual atau kelompok. Sebagai contoh pengklasifikasi
jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan area geografis. Dalam
mengidentifikasi hal-hal diatas digunakan angka-angka sebagai
symbol. Contohnya : jenis kelamin rsponden, laki-laki = 1, dan wanita
=2
•
26. • 2. Skala Ordinal
• Skala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang jumlah
relatif karakteristik yang berbeda yang dimiliki oleh obyek atau
indvidu tertentu. Tingkat pengukuran ini mempunyai informasi skala
nominal ditambah dengan sarana peringkat relative tertentu yang
memberikan informasi apakah suatu obyek memiliki karakteristik
yang lebih atau kurang tetapi bukan berapa banyak kekurangannya
atau kelebihannya.
• Skala pengukuran yang meyatakan kategori sekaligus melakukan
rangking terhadap kategori. Contoh : kita ingin mengukur preferensi
responden terhadap empat merek produk air mineral.
• Merek Air Mineral
Ranking
Aquana
1
Aquaria
2
Aquasan
3
Aquasi
4
•
27. 3. Skala Interval
Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki
oleh skala nominal dan skala ordinal dengan ditambah
karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap.
Dengan demikian peneliti dapat melihat besarnya perbedaan
karakteristik antara satu individu atau obyek dengan lainnya.
4. Skala Ratio
Skala pengukuran ratio mempunyai semua karakteristik yang
dipunyai oleh skala nominal, ordinal, dan interval dengan
kelebihan skala ini mempunyai nilai 0 (nol) empiris absolut. Nilai
absolut nol tersebut terjadi pada saat ketidakhadirannya suatu
karakteristik yang sedang diukur. Pengukuran ratio biasanya
dalam bentuk perbandingan antara satu individu atau obyek
tertentu dengan lainnya.
28. 5. Skala Pengukuran Sikap
Ada empat jenis skala pengukuran sikap menurut Daniel J Mueller
(1992), yaitu:
a. Skala Likert
Skala Likert di gunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan resepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social. Dalam
penelitian, fenomena social ini telah di tetapkan secara spesifik oleh
peneliti, yang selanjutnya di sebut sebagai variable penelitian.
Contoh :.
Preferensi
Preferensi
Preferensi
1.Sangat Setuju
1.Setuju
1. Sangat
Positif
2.Setuju
2.Sering
2. Positif
3.Ragu-ragu
3.Kadang-kadang
3. Netral
4.Tidak Setuju
4.Hampir tdk pernah
4. Negatif
5.Sangat Tdk Setuju
5.Tidak Pernah
5. Sangat
Negatif
29. b. Skala Thurstone
Skala Thurstone merupakan skala sikap yang pertama dikembangkan dalam pengukuran sikap.
Skala ini mempunyai tiga teknik penskalaan sikap, yaitu :
·
metode perbandingan pasangan
·
metode interval pemunculan sama, dan
·
metode interval berurutan.
Ketiga metode ini menggunakan bahan pertimbangan jalur dugaan yang menganggap kepositifan
relatif pernyataan sikap terhadap suatu obyek.
c.
Skala Guttman
Skala pengukuran dengan tipe ini, akan di dapat jawaban yang tegas, yaitu ya
atau tidak, benar atau salah, pernah atau tidak, positif atau negative dan lain - lain. Data yang
di peroleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi (dua alternatif). Jadi kalau pada
skala likert terdapat 3,4,5,6,7 interval, dari kata “sangat setuju” sampai “sangat tidak setuju”,
maka pada dalam skala Guttman hanya ada dua interval yaitu “setuju atau tidak setuju”.
Penelitian menggunakan sakal Guttman di lakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang
tegas terhadap suatu permasalahan yang di tanyakan.
Contoh :
1.
Apakah anda setuju dengan kebijakan perusahaan menaikkan harga jual?
a.
Setuju
b. Tidak Setuju
30. d. Semantic Deferensial
Skala pengukuran yang berbentuk Semantic defferensial di kembangkan oleh Osgood.
Skala ini juga di gunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda
maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat
positifnya” terletak di bagian kanan garis, dan jawaban yang “sangat negatif”
terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang di peroleh adalah data
interval, dan biasanya skala ini di gunakan untuk mengukur sikap/karakteristik
tertentu yang di punyai oleh seseorang.
e.
Skala rating
Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data kuantitatif kemudian peneliti
baru mentranformasikan data kuantitatif tersebut menjadi data kualitatif.
Contoh:
Kenyaman ruang tunggu RSU Kartini:
5
4
3
2
1
Kebersihan ruang parkir RSU Kartini :
5
4
3
2
1