SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 30
Penalaran Karangan
Pertemuan ke-10
Dra. Siti Sahara Alat Musik Tradisional Cina
Penalaran dalam Karangan
Karangan Ilmiah Membahas
Fakta Secara Logika dan
Sistematis
Karya Ilmiah
diperlukan Kemampuan
Menalar Secara Ilmiah
Penalara
n
Tujuan Instruksional Khusus
Penalaran.
1. Jika ada sejumlah kesimpulan mana yang
dapat ditarik secara deduktif-induktif. Dan
yang memenuhi persyaratan atau tidak.
2. Jika ada fakta dapat menarik kesimpulan
induktif.
3. Jika ada premis dapat menarik kesimpulan deduktif.
4. Jika ada silogisme dapat menentukan mana
yang memenuhi persyaratan atau tidak.
Dan dapat mengubahnya menjadi entimen.
5. Jika ada entimen dapat mengubah menjadi
silogisme.
6. Jika ada sejumlah pernyataan mengandung
salah nalar dapat menjelas kesalah nalar
itu.
Penalaran: Prinsip dan Unsurnya
 Penalaran sebagai proses pemikiran untuk
memperoleh kesimpulan yang logis
berdasarkan atas evidensi yang relevan.
 Penaran adalah proses penafsiran fakta
sebagai dasar untuk menarik suatu
kesimpulan.
 Proses Penalaran dapat sampai kepada
kesimpulan yang mungkin berupa
asumsi, hipotesis, teori, atau keputusan
lainnya.
 Prinsip-prinsip penalaran penarikan
kesimpulan yang sah serta mengenal kriteria
untuk menilai kesahihan penarikan
Penalaran: Prinsip dan Unsurnya
.
 Unsur dasar penalaran
ilmiah ialah fakta
Fakta:
1. Klasifikasi
2. Jenis Klasifikasi
3. Persyaratan Klasifikasi
4. Guna Klasifikasi
5. Pengamatan
6. Proposisi
Penalaran:
i. .
B
a. bus antarkota
b. becak
c. laut
d. alat transportasi
e. udarah
f. antarkota
g. bus kota
h. delman
i. bemo
j. dalam kota
k. darat
l. kereta api
Penalaran: Prinsip dan
Unsurnya
Klasifikasi menurut prinsip yang benar
1
432
65
7 8 9 10 11 12
A
(Soal)
B
a. bus antarkota
b. becak
c. laut
d. alat transportasi
e. udarah
f. antarkota
g. bus kota
h. delman
i. bemo
j. dalam kota
k. darat
l. kereta api
Penalaran: Prinsip dan
Unsurnya
Klasifikasi menurut prinsip yang benar
1
432
65
7 8 9 10 11 12
A
d
c k e
f j
a l g h i b
(Jawab)
.
Penalaran: Prinsip dan Unsurnya
Klasifikasi kesalahan pernyataan induktif dan
deduktif
Berikan tanda silang (x)pada kolom untuk kesalahan yang
terdapat pada pernyataan berikut:
 Induktif I : Generalisasi terlalu luas.
II : Kesalahan analogi.
III : Penilaian sebab-akibat yang salah.
 Deduktif IV : 2 premis negatif.
V : Mayor I dan minor A.
VI : Mayor tidak dibatasi.
VII : Tidak ada term tengah yang
distributif.
VIII : Mayor partikuler dan minor negatif.
.
No Kesalahan Pernyataan Induktif Deduktif
I II III IV V VI VII VIII
1. Bangsa Indonesia adalah bangsa
yang peramah.
x
2. My : Tidak ada pohon pinang yang
bercabang
Mn: Tiang listrik tidak bercabang
K : Tiang listrik pohon pinang
x
3. Pakailah tancha blue, anda pasti
sukses!
x
4. Banyak lulusan APPI yang sukses
sebagai pemimpin perusahaan.
Odi kuliah di APPI, dengan
demikian, ia juga akan menjadi
pemimpin perusahaan yang
sukses
x
2 premis negatif
generalisasi terlalu luas
penilaian sebab-akibat yang salah
kesalahan analogi
.
No Kesalahan Pernyataan Induktif Deduktif
I II III IV V VI VII VIII
5. My: Sebagian tanaman tidak
berbuah.
Mn: Bambu adalah tanaman.
K : Bambu tidak berbuah.
x
6. My: Beberapa mahasiswa jenius.
Mn: Tidak ada belita yang jadi
maha-
siswa yang jenius.
K : Tidak ada belita yang jenius
x
7. My: Penyebab kejahatan adalah
kemiskinan.
Mn: Orang yang di penjara adalah
orang jahat.
K : Orang yang di penjara orang
miskin.
x
8. My: Beberapa orang Asia adalah
kaisar.
Mn: Orang Indonesia adalah orang
Asia.
K : Orang Indonesia adalah
x
mayor I dan minor
A
mayor partikuler dan minor
negatif
mayor tidak dibatasi
Tidak ada term tengah yang
distribut
.
Klasifikasikan fakta tentang penduduk dewasa
kelurahan X berikut menurut umur, jenis
kelamin, dan taraf pendidikannya. Buat dalam
bentuk tabel.
Latihan:
TK: 450; 100 pria di bawah 50, 50 pria di atas 50, 150
wanita di bawah 50, 150 wanita di atas 50.
SD: 600; 250 pria di bawah 50, 100 pria di atas 50, dan 150
wanita di bawah 50, dan 100 wanita di atas 50.
SLTP: 400; 100 pria di bawah 50, 100 pria di atas 50, dan 150
wanita di bawah 50, dan 50 wanita di atas 50.
SLTA: 100; 25 pria di bawah 50, 25 pria di atas 50, dan 35
wanita di bawah 50, dan 15 wanita di atas 50.
Soal
.
Umur
Bawah
50
Atas
50
Jumlah
Pdd Pria wanita pria wanita
TK 100 150 50 150 450
SD 250 150 100 100 600
SLTP 100 150 100 50 400
SLTA 25 35 25 15 100
Jumlah 475 485 275 315 1550
Latihan: Tabel: Klasifikasi fakta tentang penduduk
dewasa kelurahan X berikut menurut umur,
jenis kelamin, dan taraf pendidikan.Jawab
Penalaran: Prinsip dan Unsurnya
 Penalaran Induktif
1. Generalisasi
2. Analogi
3. Hubungan Sebab Akibat
4. Pengetesan Hubungan Sebab Akibat
 Penalaran Deduktif
1. Silogisme
2. Entimen
Penalaran: Prinsip dan Unsurnya
 Salah Nalar
1. Klasifikasi Induktif
2. Klasifikasi Deduktif
Aspek Penalaran dalam Karangan
Menulis Sebagai Proses
Penalaran
1. Berfikir dan Bernalar
2. Berfikir Induktif
3. Berpikir Deduktif
Penalaran dalam Karangan
Urutan Logis:
1. Urutan Waktu (kronologis)
2. Urutan Ruang (spesial)
3. Urutan Alur penalaran
4. Urutan Kepentingan
Aspek Penalara dalam Karangan
si Karangan
1. Generalisasi
2. Spesialisasi
 Fakta Sebagai Unsur Dasar Penalaran
Ilmiah
1. Klasifikasi
2. Jenis Klasifikasi
3. Persyaratan Klasifikasi
 Hubungan Sebab Akibat
1. Silogisme
2. Premis dan Term
3. Macam-macam Proposisi
Aspek Penalara dalam Karangan
.
 Silogisme: Penalaran yang formal
 Premis:
1. Merupakan pernyataan dasar
umum disebut premis mayor,
peredikatnya disebut term mayor.
2. Merupakan pernyataan dasar
khusus disebut premis
minor, predikatnya disebut
term minor.
Aspek Penalara dalam Karangan
.
 Term:
 Kata atau kelompok kata yang
menempati fungsi subjek (S) atau
Predikat (P) di dalam kalimat logika.
 Premis:
1. Pernyataan yang digunakan sebagai
dasar
penarikan kesimpulan atau
2. Merupakan kesimpulan yang ditarik
berdasarkan premis mayor dan
premis
minor. Dan subjek (S) pada kesimpulan
itu merupakan term minor.
Aspek Penalara dalam Karangan
 Contoh: Silogisme
A - Saya tidak menyukai semua yang
berpandangan kolot. (“P” premis
mayor
disebut term mayor)
- Tokoh X terlalu kolot pandangannya.
(“P” premis minor disebut term
penengah)
- Karena itu saya tidak menyukai
tokoh X.
Aspek Penalara dalam Karangan
 Contoh: Silogisme
B - Semua cendekiawan adalah manusia
pemikir.
(“P” term mayor)
- Semua ahli filsafat adalah
cendekiawan.
(“P” term minor/penengah)
- Semua ahli filsapat adalah manusia
pemikir.
(“S” tem minor)
Term-term di atas inilah yang disebut
PROPOSISI.
Aspek Penalara dalam Karangan
 Proposisi:
 Proposisi pembenaran (positip).
 Proposisi pengingkaran (negatip).
 Proposisi menurut bentuk tunggal
dan majemuk.
 Silogisme dan Entimen
 Bedanya di dalam entimen salah
satu premisnya dihilangkan atau
tidak diucapkan, karena sudah
sama-sama diketahui.
Tariklah kesimpulan dari premis-
premis
berikut jika mungkin!
1. My : Tidak ada mahasiswa yang berumur kurang dari 17
tahun.
Mn : Anak TK berumur kurang dari 17 tahun.
K : ..........................................................................
2. My : Tidak ada benda cair yang mengalir ke tempat yang
lebih tinggi.
Mn : Batu bukan benda cair.
K : ...........................................................................
Latihan:
Soal
3. My : Beberapa nelayan mempunyai perahu motor.
Mn : Beberapa tengkulak mempunyai perahu motor.
K : ....................................................................................
Menariklah kesimpulan dari premis-
premis
berikut jika mungkin!
1. My : Tidak ada mahasiswa yang berumur kurang dari 17
tahun.
Mn : Anak TK berumur kurang dari 17 tahun.
K : Anak TK bukan mahasiswa.
2. My : Tidak ada benda cair yang mengalir ke tempat yang
lebih tinggi.
Mn : Batu bukan benda cair.
K : Tidak bisa ditarik kesimpulan karena keduanya
premis negatif
Latihan:
Jawab
3. My : Beberapa nelayan mempunyai perahu motor.
Mn : Beberapa tengkulak mempunyai perahu motor.
K : Tidak bisa ditarik kesimpulan karena tidak ada trem
penengah
yang distributif.
Ubalah silogisme berikut menjadi
entimen!
1. My : Semua manusia berakal budi.
Mn : Mahasiswa adalah manusia.
K :
........................................................................................
........................................................................................2. My : Tidak ada manusia yang kekal.
Mn : Sacrotes adalah manusia.
K :
........................................................................................
........................................................................................
Latihan:
Soal
3. My : Demam berdarah disebabkan oleh virus.
Mn : Penyakit yang disebabkan oleh virus sulit diobati.
K :
.........................................................................................
.........................................................................................
Mengubah silogisme berikut menjadi
entimen
1. My : Semua manusia berakal budi.
Mn : Mahasiswa adalah manusia.
K : Mahasiswa berakal budi, karena dia manusia.
(Sebagai manusia mahasiswa juga berakal budi)
2. My : Tidak ada manusia yang kekal.
Mn : Sacrotes adalah manusia.
K : Sacrates tidak kekal, karena dia adalah manusia.
(Sebagai manusia Sacrates tidak kekal)
Latihan:
Jawab
3. My : Demam berdarah disebabkan oleh virus.
Mn : Penyakit yang disebabkan oleh virus sulit diobati.
K : Demam berdarah sulit diobati karena disebabkan
oleh virus.
Latihan:
Soal
Silanglah (X) „B‟ jika pernyataan berikut
memenuhi persyaratan atau „S‟ jika tidak!
1) ( B - S ) Berdasarkan pengamatan terhadap 100
orang
wanita di Cilegon, ternyata wanita Indonesia
dewasa ini lebih menyukai warna yang
lembut.
2) ( B - S ) Toni lulusan SMA 1, akan menjadi tokoh
politik karena tokoh „A‟ juga berasal dari sekolah itu.
3) ( B - S ) Tiga puluh persen dari kasus yang diteliti
menunjukkan gejalah kurang gizi.
4) ( B - S ) Nilai rata-rata yang mereka peroleh dalam
tes tersebut ialah 6, 5.
5) ( B - S ) Menurut sensus terakhir, penduduk
Latihan:
Jawab
Menyilang (X) „B‟ jika pernyataan berikut
memenuhi persyaratan atau „S‟ jika tidak!
1) ( B - S ) Berdasarkan pengamatan terhadap 100
orang
wanita di Cilegon, ternyata wanita Indonesia
dewasa ini lebih menyukai warna yang
lembut.
2) ( B - S ) Toni lulusan SMA 1, akan menjadi tokoh
politik karena tokoh „A‟ juga berasal dari sekolah itu.
3) ( B - S ) Tiga puluh persen dari kasus yang diteliti
menunjukkan gejalah kurang gizi.
4) ( B - S ) Nilai rata-rata yang mereka peroleh dalam
tes tersebut ialah 6, 5.
5) ( B - S ) Menurut sensus terakhir, penduduk
 A. Gani, Ramlan dan Mahmudah Fitriyah ZA.
Gemar Berbahasa Indonesia. Jakarta: FITK
Press, 2010.
 Akhadiah, Sabarti dan Sakura Ridwan.
Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa
Indonesia. Jakarta: Erlangga, 1999.
 Arifin, Zaenal. Cermat Berbahasa Indonesia
Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
Akademika Presindo, 2010.
 Keraf, Gorys. Komposisi. Ende, Flores: Nusa
Indah, 1995.
 Razak, Abdul. Kalimat Efektif Setruktu, Gaya,
dan Variasi, Jakarta: PT Gramedia, 1985
Buku
Sumber
10. penalaran dalam karangan

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

9. penalaran dalam karangan
9. penalaran dalam karangan9. penalaran dalam karangan
9. penalaran dalam karangan
busitisahara
 
Unsur unsur identitas nasional
Unsur unsur identitas nasionalUnsur unsur identitas nasional
Unsur unsur identitas nasional
Yabniel Lit Jingga
 
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Arief Anzarullah
 
7. makna pancasila sebagai dasara negara
7. makna pancasila sebagai dasara negara7. makna pancasila sebagai dasara negara
7. makna pancasila sebagai dasara negara
Mardiah Ahmad
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
natal kristiono
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
rahmihumairah
 

Was ist angesagt? (20)

Kumpulan Soal beserta Jawaban Filsafat Ilmu Mengandung Makna Epistemologi,Ont...
Kumpulan Soal beserta Jawaban Filsafat Ilmu Mengandung Makna Epistemologi,Ont...Kumpulan Soal beserta Jawaban Filsafat Ilmu Mengandung Makna Epistemologi,Ont...
Kumpulan Soal beserta Jawaban Filsafat Ilmu Mengandung Makna Epistemologi,Ont...
 
Kalkulasi Biaya Pesanan (Job Order Costing)
Kalkulasi Biaya Pesanan (Job Order Costing)Kalkulasi Biaya Pesanan (Job Order Costing)
Kalkulasi Biaya Pesanan (Job Order Costing)
 
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiArtikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
 
Struktur teks proposal penelitian
Struktur teks proposal penelitianStruktur teks proposal penelitian
Struktur teks proposal penelitian
 
Etika Bisnis dan Profesi - Kasus Audit Umum PT.KAI
Etika Bisnis dan Profesi - Kasus Audit Umum PT.KAIEtika Bisnis dan Profesi - Kasus Audit Umum PT.KAI
Etika Bisnis dan Profesi - Kasus Audit Umum PT.KAI
 
EYD VERSI 2022
EYD VERSI 2022EYD VERSI 2022
EYD VERSI 2022
 
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
 
9. penalaran dalam karangan
9. penalaran dalam karangan9. penalaran dalam karangan
9. penalaran dalam karangan
 
Unsur unsur identitas nasional
Unsur unsur identitas nasionalUnsur unsur identitas nasional
Unsur unsur identitas nasional
 
Akuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAAkuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDA
 
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
 
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILAPENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
 
SALAH NALAR
SALAH NALARSALAH NALAR
SALAH NALAR
 
7. makna pancasila sebagai dasara negara
7. makna pancasila sebagai dasara negara7. makna pancasila sebagai dasara negara
7. makna pancasila sebagai dasara negara
 
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1
 
MATERI MK. BAHASA INDONESIA (BARU).ppt
MATERI MK. BAHASA INDONESIA (BARU).pptMATERI MK. BAHASA INDONESIA (BARU).ppt
MATERI MK. BAHASA INDONESIA (BARU).ppt
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
 
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
 
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 

Ähnlich wie 10. penalaran dalam karangan

Buku-Metodologi-Penelitian-by-W-Gulo.pdf
Buku-Metodologi-Penelitian-by-W-Gulo.pdfBuku-Metodologi-Penelitian-by-W-Gulo.pdf
Buku-Metodologi-Penelitian-by-W-Gulo.pdf
Norma Gladme Rambe
 
Pertemuan 7 penalaran
Pertemuan 7 penalaranPertemuan 7 penalaran
Pertemuan 7 penalaran
Ainul Fikri
 
Modul Projek - Suaramu Menentukan Masa Depan Kita - Fase F (1).pdf
Modul Projek  - Suaramu Menentukan Masa Depan Kita - Fase F (1).pdfModul Projek  - Suaramu Menentukan Masa Depan Kita - Fase F (1).pdf
Modul Projek - Suaramu Menentukan Masa Depan Kita - Fase F (1).pdf
VeriAnggriawan2
 

Ähnlich wie 10. penalaran dalam karangan (20)

PENALARAN DEDUKTIF
PENALARAN DEDUKTIFPENALARAN DEDUKTIF
PENALARAN DEDUKTIF
 
Makalah berfikir ilmiah
Makalah berfikir ilmiahMakalah berfikir ilmiah
Makalah berfikir ilmiah
 
Buku-Metodologi-Penelitian-by-W-Gulo.pdf
Buku-Metodologi-Penelitian-by-W-Gulo.pdfBuku-Metodologi-Penelitian-by-W-Gulo.pdf
Buku-Metodologi-Penelitian-by-W-Gulo.pdf
 
Makalah Teori Belajar dan Pembelajaran.docx
Makalah Teori Belajar dan Pembelajaran.docxMakalah Teori Belajar dan Pembelajaran.docx
Makalah Teori Belajar dan Pembelajaran.docx
 
Ppt sosiologi x sem.1 bab 1
Ppt sosiologi x sem.1 bab 1Ppt sosiologi x sem.1 bab 1
Ppt sosiologi x sem.1 bab 1
 
Pertemuan 7 penalaran
Pertemuan 7 penalaranPertemuan 7 penalaran
Pertemuan 7 penalaran
 
Modul Pendidikan Antikorupsi SD/MI Kelas 5
Modul Pendidikan Antikorupsi SD/MI Kelas 5Modul Pendidikan Antikorupsi SD/MI Kelas 5
Modul Pendidikan Antikorupsi SD/MI Kelas 5
 
filsafat ilmu
filsafat ilmufilsafat ilmu
filsafat ilmu
 
Penalaran induktif
Penalaran induktifPenalaran induktif
Penalaran induktif
 
Ppt penalaran
Ppt penalaranPpt penalaran
Ppt penalaran
 
Pgt-Sosiologi.pdf
Pgt-Sosiologi.pdfPgt-Sosiologi.pdf
Pgt-Sosiologi.pdf
 
Alvian mitha s
Alvian mitha sAlvian mitha s
Alvian mitha s
 
TIU.pdf
TIU.pdfTIU.pdf
TIU.pdf
 
Macam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam Penalaran DeduktifMacam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam Penalaran Deduktif
 
2008050610224801312168
20080506102248013121682008050610224801312168
2008050610224801312168
 
Makalah pancasila sebagai filsafat
Makalah pancasila sebagai filsafatMakalah pancasila sebagai filsafat
Makalah pancasila sebagai filsafat
 
Deduksi tradisional
Deduksi tradisionalDeduksi tradisional
Deduksi tradisional
 
Penalaran deduktif 27/12/13
Penalaran deduktif 27/12/13Penalaran deduktif 27/12/13
Penalaran deduktif 27/12/13
 
Modul Projek - Suaramu Menentukan Masa Depan Kita - Fase F (1).pdf
Modul Projek  - Suaramu Menentukan Masa Depan Kita - Fase F (1).pdfModul Projek  - Suaramu Menentukan Masa Depan Kita - Fase F (1).pdf
Modul Projek - Suaramu Menentukan Masa Depan Kita - Fase F (1).pdf
 
Arnis - AI dalam Research Writing UINSA.pdf
Arnis - AI dalam Research Writing UINSA.pdfArnis - AI dalam Research Writing UINSA.pdf
Arnis - AI dalam Research Writing UINSA.pdf
 

Mehr von busitisahara

12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
busitisahara
 
11. teknik penulisan karya ilmiah
11. teknik penulisan karya ilmiah11. teknik penulisan karya ilmiah
11. teknik penulisan karya ilmiah
busitisahara
 
8. perencanaan karangan
8. perencanaan karangan8. perencanaan karangan
8. perencanaan karangan
busitisahara
 
7. paragraf dan pengembangannya
7. paragraf dan pengembangannya7. paragraf dan pengembangannya
7. paragraf dan pengembangannya
busitisahara
 
6. kalimat efektif
6. kalimat efektif6. kalimat efektif
6. kalimat efektif
busitisahara
 
5. diksi dalam kalimat
5. diksi dalam kalimat5. diksi dalam kalimat
5. diksi dalam kalimat
busitisahara
 
4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat
4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat
4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat
busitisahara
 
3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaan3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaan
busitisahara
 
2. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia
2. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia2. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia
2. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia
busitisahara
 
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
busitisahara
 
10. sistematika penulisan karya ilmiah
10. sistematika penulisan karya ilmiah10. sistematika penulisan karya ilmiah
10. sistematika penulisan karya ilmiah
busitisahara
 
11. sistematika dan teknik penulisan karya ilmiah
11. sistematika dan teknik penulisan karya ilmiah11. sistematika dan teknik penulisan karya ilmiah
11. sistematika dan teknik penulisan karya ilmiah
busitisahara
 
9. perencanaan karangan
9. perencanaan karangan9. perencanaan karangan
9. perencanaan karangan
busitisahara
 
8. paragraf dan pengembangannya
8. paragraf dan pengembangannya8. paragraf dan pengembangannya
8. paragraf dan pengembangannya
busitisahara
 
7. kalimat efektif
7. kalimat efektif 7. kalimat efektif
7. kalimat efektif
busitisahara
 
6. diksi dalam kalimat
6. diksi dalam kalimat6. diksi dalam kalimat
6. diksi dalam kalimat
busitisahara
 
5. kata, frase, dan klausa dalam kalimat
5. kata, frase, dan klausa dalam kalimat5. kata, frase, dan klausa dalam kalimat
5. kata, frase, dan klausa dalam kalimat
busitisahara
 
4. penerapan kaidah ejaan
4. penerapan kaidah ejaan 4. penerapan kaidah ejaan
4. penerapan kaidah ejaan
busitisahara
 
3. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia
3. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia3. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia
3. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia
busitisahara
 
2. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
2. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia2. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
2. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
busitisahara
 

Mehr von busitisahara (20)

12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
 
11. teknik penulisan karya ilmiah
11. teknik penulisan karya ilmiah11. teknik penulisan karya ilmiah
11. teknik penulisan karya ilmiah
 
8. perencanaan karangan
8. perencanaan karangan8. perencanaan karangan
8. perencanaan karangan
 
7. paragraf dan pengembangannya
7. paragraf dan pengembangannya7. paragraf dan pengembangannya
7. paragraf dan pengembangannya
 
6. kalimat efektif
6. kalimat efektif6. kalimat efektif
6. kalimat efektif
 
5. diksi dalam kalimat
5. diksi dalam kalimat5. diksi dalam kalimat
5. diksi dalam kalimat
 
4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat
4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat
4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat
 
3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaan3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaan
 
2. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia
2. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia2. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia
2. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia
 
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
 
10. sistematika penulisan karya ilmiah
10. sistematika penulisan karya ilmiah10. sistematika penulisan karya ilmiah
10. sistematika penulisan karya ilmiah
 
11. sistematika dan teknik penulisan karya ilmiah
11. sistematika dan teknik penulisan karya ilmiah11. sistematika dan teknik penulisan karya ilmiah
11. sistematika dan teknik penulisan karya ilmiah
 
9. perencanaan karangan
9. perencanaan karangan9. perencanaan karangan
9. perencanaan karangan
 
8. paragraf dan pengembangannya
8. paragraf dan pengembangannya8. paragraf dan pengembangannya
8. paragraf dan pengembangannya
 
7. kalimat efektif
7. kalimat efektif 7. kalimat efektif
7. kalimat efektif
 
6. diksi dalam kalimat
6. diksi dalam kalimat6. diksi dalam kalimat
6. diksi dalam kalimat
 
5. kata, frase, dan klausa dalam kalimat
5. kata, frase, dan klausa dalam kalimat5. kata, frase, dan klausa dalam kalimat
5. kata, frase, dan klausa dalam kalimat
 
4. penerapan kaidah ejaan
4. penerapan kaidah ejaan 4. penerapan kaidah ejaan
4. penerapan kaidah ejaan
 
3. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia
3. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia3. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia
3. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia
 
2. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
2. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia2. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
2. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
 

10. penalaran dalam karangan

  • 1. Penalaran Karangan Pertemuan ke-10 Dra. Siti Sahara Alat Musik Tradisional Cina
  • 2. Penalaran dalam Karangan Karangan Ilmiah Membahas Fakta Secara Logika dan Sistematis Karya Ilmiah diperlukan Kemampuan Menalar Secara Ilmiah Penalara n
  • 3. Tujuan Instruksional Khusus Penalaran. 1. Jika ada sejumlah kesimpulan mana yang dapat ditarik secara deduktif-induktif. Dan yang memenuhi persyaratan atau tidak. 2. Jika ada fakta dapat menarik kesimpulan induktif. 3. Jika ada premis dapat menarik kesimpulan deduktif. 4. Jika ada silogisme dapat menentukan mana yang memenuhi persyaratan atau tidak. Dan dapat mengubahnya menjadi entimen. 5. Jika ada entimen dapat mengubah menjadi silogisme. 6. Jika ada sejumlah pernyataan mengandung salah nalar dapat menjelas kesalah nalar itu.
  • 4. Penalaran: Prinsip dan Unsurnya  Penalaran sebagai proses pemikiran untuk memperoleh kesimpulan yang logis berdasarkan atas evidensi yang relevan.  Penaran adalah proses penafsiran fakta sebagai dasar untuk menarik suatu kesimpulan.  Proses Penalaran dapat sampai kepada kesimpulan yang mungkin berupa asumsi, hipotesis, teori, atau keputusan lainnya.  Prinsip-prinsip penalaran penarikan kesimpulan yang sah serta mengenal kriteria untuk menilai kesahihan penarikan
  • 5. Penalaran: Prinsip dan Unsurnya .  Unsur dasar penalaran ilmiah ialah fakta Fakta: 1. Klasifikasi 2. Jenis Klasifikasi 3. Persyaratan Klasifikasi 4. Guna Klasifikasi 5. Pengamatan 6. Proposisi
  • 7. B a. bus antarkota b. becak c. laut d. alat transportasi e. udarah f. antarkota g. bus kota h. delman i. bemo j. dalam kota k. darat l. kereta api Penalaran: Prinsip dan Unsurnya Klasifikasi menurut prinsip yang benar 1 432 65 7 8 9 10 11 12 A (Soal)
  • 8. B a. bus antarkota b. becak c. laut d. alat transportasi e. udarah f. antarkota g. bus kota h. delman i. bemo j. dalam kota k. darat l. kereta api Penalaran: Prinsip dan Unsurnya Klasifikasi menurut prinsip yang benar 1 432 65 7 8 9 10 11 12 A d c k e f j a l g h i b (Jawab)
  • 9. . Penalaran: Prinsip dan Unsurnya Klasifikasi kesalahan pernyataan induktif dan deduktif Berikan tanda silang (x)pada kolom untuk kesalahan yang terdapat pada pernyataan berikut:  Induktif I : Generalisasi terlalu luas. II : Kesalahan analogi. III : Penilaian sebab-akibat yang salah.  Deduktif IV : 2 premis negatif. V : Mayor I dan minor A. VI : Mayor tidak dibatasi. VII : Tidak ada term tengah yang distributif. VIII : Mayor partikuler dan minor negatif.
  • 10. . No Kesalahan Pernyataan Induktif Deduktif I II III IV V VI VII VIII 1. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang peramah. x 2. My : Tidak ada pohon pinang yang bercabang Mn: Tiang listrik tidak bercabang K : Tiang listrik pohon pinang x 3. Pakailah tancha blue, anda pasti sukses! x 4. Banyak lulusan APPI yang sukses sebagai pemimpin perusahaan. Odi kuliah di APPI, dengan demikian, ia juga akan menjadi pemimpin perusahaan yang sukses x 2 premis negatif generalisasi terlalu luas penilaian sebab-akibat yang salah kesalahan analogi
  • 11. . No Kesalahan Pernyataan Induktif Deduktif I II III IV V VI VII VIII 5. My: Sebagian tanaman tidak berbuah. Mn: Bambu adalah tanaman. K : Bambu tidak berbuah. x 6. My: Beberapa mahasiswa jenius. Mn: Tidak ada belita yang jadi maha- siswa yang jenius. K : Tidak ada belita yang jenius x 7. My: Penyebab kejahatan adalah kemiskinan. Mn: Orang yang di penjara adalah orang jahat. K : Orang yang di penjara orang miskin. x 8. My: Beberapa orang Asia adalah kaisar. Mn: Orang Indonesia adalah orang Asia. K : Orang Indonesia adalah x mayor I dan minor A mayor partikuler dan minor negatif mayor tidak dibatasi Tidak ada term tengah yang distribut
  • 12. . Klasifikasikan fakta tentang penduduk dewasa kelurahan X berikut menurut umur, jenis kelamin, dan taraf pendidikannya. Buat dalam bentuk tabel. Latihan: TK: 450; 100 pria di bawah 50, 50 pria di atas 50, 150 wanita di bawah 50, 150 wanita di atas 50. SD: 600; 250 pria di bawah 50, 100 pria di atas 50, dan 150 wanita di bawah 50, dan 100 wanita di atas 50. SLTP: 400; 100 pria di bawah 50, 100 pria di atas 50, dan 150 wanita di bawah 50, dan 50 wanita di atas 50. SLTA: 100; 25 pria di bawah 50, 25 pria di atas 50, dan 35 wanita di bawah 50, dan 15 wanita di atas 50. Soal
  • 13. . Umur Bawah 50 Atas 50 Jumlah Pdd Pria wanita pria wanita TK 100 150 50 150 450 SD 250 150 100 100 600 SLTP 100 150 100 50 400 SLTA 25 35 25 15 100 Jumlah 475 485 275 315 1550 Latihan: Tabel: Klasifikasi fakta tentang penduduk dewasa kelurahan X berikut menurut umur, jenis kelamin, dan taraf pendidikan.Jawab
  • 14. Penalaran: Prinsip dan Unsurnya  Penalaran Induktif 1. Generalisasi 2. Analogi 3. Hubungan Sebab Akibat 4. Pengetesan Hubungan Sebab Akibat  Penalaran Deduktif 1. Silogisme 2. Entimen
  • 15. Penalaran: Prinsip dan Unsurnya  Salah Nalar 1. Klasifikasi Induktif 2. Klasifikasi Deduktif
  • 16. Aspek Penalaran dalam Karangan Menulis Sebagai Proses Penalaran 1. Berfikir dan Bernalar 2. Berfikir Induktif 3. Berpikir Deduktif Penalaran dalam Karangan Urutan Logis: 1. Urutan Waktu (kronologis) 2. Urutan Ruang (spesial) 3. Urutan Alur penalaran 4. Urutan Kepentingan
  • 17. Aspek Penalara dalam Karangan si Karangan 1. Generalisasi 2. Spesialisasi  Fakta Sebagai Unsur Dasar Penalaran Ilmiah 1. Klasifikasi 2. Jenis Klasifikasi 3. Persyaratan Klasifikasi  Hubungan Sebab Akibat 1. Silogisme 2. Premis dan Term 3. Macam-macam Proposisi
  • 18. Aspek Penalara dalam Karangan .  Silogisme: Penalaran yang formal  Premis: 1. Merupakan pernyataan dasar umum disebut premis mayor, peredikatnya disebut term mayor. 2. Merupakan pernyataan dasar khusus disebut premis minor, predikatnya disebut term minor.
  • 19. Aspek Penalara dalam Karangan .  Term:  Kata atau kelompok kata yang menempati fungsi subjek (S) atau Predikat (P) di dalam kalimat logika.  Premis: 1. Pernyataan yang digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan atau 2. Merupakan kesimpulan yang ditarik berdasarkan premis mayor dan premis minor. Dan subjek (S) pada kesimpulan itu merupakan term minor.
  • 20. Aspek Penalara dalam Karangan  Contoh: Silogisme A - Saya tidak menyukai semua yang berpandangan kolot. (“P” premis mayor disebut term mayor) - Tokoh X terlalu kolot pandangannya. (“P” premis minor disebut term penengah) - Karena itu saya tidak menyukai tokoh X.
  • 21. Aspek Penalara dalam Karangan  Contoh: Silogisme B - Semua cendekiawan adalah manusia pemikir. (“P” term mayor) - Semua ahli filsafat adalah cendekiawan. (“P” term minor/penengah) - Semua ahli filsapat adalah manusia pemikir. (“S” tem minor) Term-term di atas inilah yang disebut PROPOSISI.
  • 22. Aspek Penalara dalam Karangan  Proposisi:  Proposisi pembenaran (positip).  Proposisi pengingkaran (negatip).  Proposisi menurut bentuk tunggal dan majemuk.  Silogisme dan Entimen  Bedanya di dalam entimen salah satu premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan, karena sudah sama-sama diketahui.
  • 23. Tariklah kesimpulan dari premis- premis berikut jika mungkin! 1. My : Tidak ada mahasiswa yang berumur kurang dari 17 tahun. Mn : Anak TK berumur kurang dari 17 tahun. K : .......................................................................... 2. My : Tidak ada benda cair yang mengalir ke tempat yang lebih tinggi. Mn : Batu bukan benda cair. K : ........................................................................... Latihan: Soal 3. My : Beberapa nelayan mempunyai perahu motor. Mn : Beberapa tengkulak mempunyai perahu motor. K : ....................................................................................
  • 24. Menariklah kesimpulan dari premis- premis berikut jika mungkin! 1. My : Tidak ada mahasiswa yang berumur kurang dari 17 tahun. Mn : Anak TK berumur kurang dari 17 tahun. K : Anak TK bukan mahasiswa. 2. My : Tidak ada benda cair yang mengalir ke tempat yang lebih tinggi. Mn : Batu bukan benda cair. K : Tidak bisa ditarik kesimpulan karena keduanya premis negatif Latihan: Jawab 3. My : Beberapa nelayan mempunyai perahu motor. Mn : Beberapa tengkulak mempunyai perahu motor. K : Tidak bisa ditarik kesimpulan karena tidak ada trem penengah yang distributif.
  • 25. Ubalah silogisme berikut menjadi entimen! 1. My : Semua manusia berakal budi. Mn : Mahasiswa adalah manusia. K : ........................................................................................ ........................................................................................2. My : Tidak ada manusia yang kekal. Mn : Sacrotes adalah manusia. K : ........................................................................................ ........................................................................................ Latihan: Soal 3. My : Demam berdarah disebabkan oleh virus. Mn : Penyakit yang disebabkan oleh virus sulit diobati. K : ......................................................................................... .........................................................................................
  • 26. Mengubah silogisme berikut menjadi entimen 1. My : Semua manusia berakal budi. Mn : Mahasiswa adalah manusia. K : Mahasiswa berakal budi, karena dia manusia. (Sebagai manusia mahasiswa juga berakal budi) 2. My : Tidak ada manusia yang kekal. Mn : Sacrotes adalah manusia. K : Sacrates tidak kekal, karena dia adalah manusia. (Sebagai manusia Sacrates tidak kekal) Latihan: Jawab 3. My : Demam berdarah disebabkan oleh virus. Mn : Penyakit yang disebabkan oleh virus sulit diobati. K : Demam berdarah sulit diobati karena disebabkan oleh virus.
  • 27. Latihan: Soal Silanglah (X) „B‟ jika pernyataan berikut memenuhi persyaratan atau „S‟ jika tidak! 1) ( B - S ) Berdasarkan pengamatan terhadap 100 orang wanita di Cilegon, ternyata wanita Indonesia dewasa ini lebih menyukai warna yang lembut. 2) ( B - S ) Toni lulusan SMA 1, akan menjadi tokoh politik karena tokoh „A‟ juga berasal dari sekolah itu. 3) ( B - S ) Tiga puluh persen dari kasus yang diteliti menunjukkan gejalah kurang gizi. 4) ( B - S ) Nilai rata-rata yang mereka peroleh dalam tes tersebut ialah 6, 5. 5) ( B - S ) Menurut sensus terakhir, penduduk
  • 28. Latihan: Jawab Menyilang (X) „B‟ jika pernyataan berikut memenuhi persyaratan atau „S‟ jika tidak! 1) ( B - S ) Berdasarkan pengamatan terhadap 100 orang wanita di Cilegon, ternyata wanita Indonesia dewasa ini lebih menyukai warna yang lembut. 2) ( B - S ) Toni lulusan SMA 1, akan menjadi tokoh politik karena tokoh „A‟ juga berasal dari sekolah itu. 3) ( B - S ) Tiga puluh persen dari kasus yang diteliti menunjukkan gejalah kurang gizi. 4) ( B - S ) Nilai rata-rata yang mereka peroleh dalam tes tersebut ialah 6, 5. 5) ( B - S ) Menurut sensus terakhir, penduduk
  • 29.  A. Gani, Ramlan dan Mahmudah Fitriyah ZA. Gemar Berbahasa Indonesia. Jakarta: FITK Press, 2010.  Akhadiah, Sabarti dan Sakura Ridwan. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga, 1999.  Arifin, Zaenal. Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Presindo, 2010.  Keraf, Gorys. Komposisi. Ende, Flores: Nusa Indah, 1995.  Razak, Abdul. Kalimat Efektif Setruktu, Gaya, dan Variasi, Jakarta: PT Gramedia, 1985 Buku Sumber