SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 16
Sosialisasi UU 18/2012 tentang Pangan, BKP
Kementan, Banda Aceh 17/04/14
 Hak atas Pangan : Pangan adalah HAM,
pemenuhannya berdasarkan kedaulatan pangan,
kemandirian pangan dan kedaulatan pangan
 Kewajiban negara dalam pemenuhan hak atas
pangan menjadi tanggungjawab Pemerintah,
Pemerintah Daerah dan Lembaga Pemerintah
Bidang Pangan
 Kewajiaban dan tanggungjawab atas hak atas
pangan meliputi aspek ketersedian,
keterjangkauan, bantuan pangan dan konsumsi
 Resolution of the UN Human Rights Council in 2012 (
: 1. adanya diskriminasi langsung maupun tidak
langsung terhadap petani dan rakyat yang bekerja di
pedesaan; 2. Membentuk United Nations
Intergovernmental Working Group on the human
rights of peasants untuk merumuskan Deklarasi Hak
Petani dan Rakyat yang Bekerja di pedesaan (the
rights of peasants and other people working in rural
areas). Deklarasi dimaksudkan untuk membentuk
hukum dan mekanisme untuk mengupayakan usaha-
usaha anti-diskriminasi dan pedoman untuk
penguatan hak-hak Petani dan Penduduk Pedesaan,
baik sebagai pihak maupun sebagai kelompok
rentan.
 Laporan PBB (FAO, WFP, IFAD) : 842 juta orang,
atau sekitar 12% penduduk dunia, kekurangan
gizi secara kronis
 (FAO) menilai Indonesia berhasil menurunkan
proporsi tingkat kelaparan dari 19,9% pada
periode 1990-1992 menjadi 8,6% pada periode
2010-2012 sekarang ini. angka penduduk yang
menderita kelaparan dari 37 juta orang di tahun
1990 turun 21 juta orang di tahun 2012
 Target mengurangi angka kelaparan KTT Pangan
dan MDGS akan berakhir tahun 2015. Perlu
evaluasi kenapa target tidak terpenuhi
 Jumlah usaha pertanian di Indonesia pada Mei
2013 sebanyak 26,13 juta rumah tangga usaha
pertanian, sebanyak 5, 49 ribu perusahaan
pertanian berbadan hukum, dan sebanyak 6,17
ribu usaha pertanian lainnya.
 Jumlah rumah tangga usaha pertanian di
Indonesia mengalami penurunan sebanyak 5, 04
juta rumah tangga dari 31, 17 juta rumah tangga
pada tahun 2003 (Sensus Pertanian 2003)
menjadi 26,13 juta rumah tangga pada tahun
2013, yang berarti rata – rata penurunan per
tahun sebesar 1, 75 persen
sumber Setkab
 Kementerian Pertanian memperoleh alokasi anggaran Rp 15,470;
 Badan Ketahanan Pangan mengalokasikan anggaran Rp 341,837
miliar untuk program peningkatan diversifikasi dan ketahanan
pangan masyarakat (termasuk Rp 160,759 miliar untuk bantuan
sosial); program pengembangan penganekaragaman konsumsi
pangan dan peningkatan keamanan pangan segar sebesar Rp
194,572 miliar (termasuk bantuan sosial Rp 105,894 miliar)
 K/L yang memperoleh anggaran terbesar : (1) Kementerian
Pertahanan (13,6 persen ); (2) Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (13,5 persen); (3) Kementerian Pekerjaan Umum
(12,2 persen); (4) Kementerian Agama (8,1 persen); (5)
Kementerian Kesehatan (7,3 persen); (6) Kepolisian Republik
Indonesia (6,8 persen); (7) Kementerian Perhubungan (6,4
persen); (8) Kementerian Keuangan (3,1 persen); (9) Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral (2,7 persen); dan (10)
Kementerian Pertanian (2,5 persen).
 terpenuhinya Pangan bagi negara sampai
dengan perseorangan,
 tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah
maupun mutunya, aman, beragam, bergizi,
merata, dan terjangkau serta tidak
bertentangan dengan agama, keyakinan, dan
budaya masyarakat,
Ketersediaan
 Stabilisasi pasokan dan harga
 Cadangan pangan
 Distribusi
 Penganekaragaman pangan
 Penyediaan bersumber dari produksi dalam
negeri, cadangan pangan nasional, impor
 Pangan Lokal
 Pengembangan lahan produktif
 Pengembangan Kawasan sentra produksi
 Pembatasan impor
 Kecukupan Produksi Pangan Pokok dalam negeri
dan Cadangan Pangan Pemerintah ditetapkan
oleh menteri atau lembaga pemerintah yang
mempunyai tugas melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang Pangan
 UU Pangan tidak menjelaskan, juga tidak
disebutkan dalam UU 39/2008 Tentang
Kementerian Negara dan Perpres 24/2010
Tentang Kedudukan, Tugas & Fungsi
Kementerian Negaran serta Susunan Organisasi,
Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara
 Berdasarkan Pasal 126, yang berbunyi : “Dalam hal
mewujudkan Kedaulatan Pangan, Kemandirian
Pangan, dan Ketahanan Pangan nasional, dibentuk
lembaga Pemerintah yang menangani bidang Pangan
yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Presiden.” Kelembagaan pangan tersebut
tidak bisa mempergunakan nama Ketahanan Pangan,
karena berarti mengabaikan kedaulatan pangan dan
kemandirian pangan.

 Karena berdasarkan Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-
Undang Pangan, Kedaulatan, Kemandirian dan
Ketahanan adalah asas dan dasar penyelenggaraan
pangan guna memenuhi kebutuhan dasar manusia
 Berdasarkan Pasal 127 yang berbunyi : “Lembaga
Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal
126 mempunyai tugas melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang Pangan.” Kelembagaan
pangan tersebut tidak sekedar mengeluarkan
Badan Ketahanan Pangan dari Kementerian
Pertanian. Selain nama “badan” tidak tepat
bernama ketahanan pangan, juga harus benar-
benar di bawah presiden dan hanya
bertanggungjawab kepada presiden dalam
menjalankan tugas pemerintah di bidang pangan,
sebagaimana mandat Pasal 126. Artinya tidak di
bawah koordinasi menteri
 Meskipun ada perbedaan antara urusan pemerintah, yang
merupakan wewenang kementerian, dengan tugas pemerintah
yang merupakan wewenang lembaga non kementerian, akan
tetapi karena tidak ada kementerian urusan pangan, harusnya
lembaga pangan menjadi satu-satunya lembaga pangan
mengurusi pangan di bawah dan bertanggungjawab kepada
presiden.

 Di bawah dan bertanggungjawab kepada presiden, dalam
perspektif HAM menjadi jelas dan tunggal penanggungjawab hak
atas pangan. Yang kedua jika kita merujuk ke Undang-Undang
No 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara dan Peraturan
Presiden No. 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan
Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi Eselon I, tidak ada Kementerian dan Eselon I yang
menjalan urusan pemerintah di bidang pangan.
• Keterlibatan dalam perencanaan (pasal 8 (2))
• Kemitraan dalam pengembangan Cadangan
Pangan Nasional (Pasal 26)
• Cadangan pangan masyarakat (pasal 33)
• Mengatasi krisis pangan (pasal 44 (2))
• lembaga distribusi Pangan masyarakat (pasal
49)
• Keamanan pangan
• Penelitian dan pengembangan pangan (pasal
119 (2))
 Sentra produksi pangan dan pengembangan
lahan produktif melalui implementasi UU
26/2007 Penataan Ruang, UU 41/2009
tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan dan UU 19/2013 Perlindungan
dan pemberdayaan petani
 RUU Pertanahan untuk menambak obyek
tanah yang bisa diredistribusikan kepada
petani
 Percepatan penganekaragaman pangan lokal
berbasis sumber daya lokal perlu dukungan
penyediaan tanah, wilayah perikanan dan
dukungan kepada petani pemulia benih,
terlebih setelah permohonan PUU Sistem
Budidaya Tanaman dikabulkan Mahmakah
Konstitusi, sehingga petani diberi kebebasan
mencari, mengembangkan dan mengedarkan
benih idaman petani

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Buku saku-bok-edit-15-feb1
Buku saku-bok-edit-15-feb1Buku saku-bok-edit-15-feb1
Buku saku-bok-edit-15-feb1
DR Irene
 
Permensos no. 08 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 08 tahun 2012 idn journalPermensos no. 08 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 08 tahun 2012 idn journal
IdnJournal
 
Pmk no _86_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_202...
Pmk no _86_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_202...Pmk no _86_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_202...
Pmk no _86_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_202...
Rendra GUnawan
 
Pokokpokok kesehatan (uu_9_thn_1960)_9
Pokokpokok kesehatan (uu_9_thn_1960)_9Pokokpokok kesehatan (uu_9_thn_1960)_9
Pokokpokok kesehatan (uu_9_thn_1960)_9
Ilham Mustafa
 

Was ist angesagt? (12)

Buku saku-bok-edit-15-feb1
Buku saku-bok-edit-15-feb1Buku saku-bok-edit-15-feb1
Buku saku-bok-edit-15-feb1
 
Permensos no. 08 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 08 tahun 2012 idn journalPermensos no. 08 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 08 tahun 2012 idn journal
 
Buku Juknis Bantuan Operasional Kesehatan
Buku Juknis Bantuan Operasional KesehatanBuku Juknis Bantuan Operasional Kesehatan
Buku Juknis Bantuan Operasional Kesehatan
 
Keputusan Menteri kesehatan Nomor 852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi Nasi...
Keputusan Menteri kesehatan Nomor 852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi Nasi...Keputusan Menteri kesehatan Nomor 852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi Nasi...
Keputusan Menteri kesehatan Nomor 852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi Nasi...
 
Pmk no _86_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_202...
Pmk no _86_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_202...Pmk no _86_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_202...
Pmk no _86_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_202...
 
Program jaminan kesehatan masyarakat jawa timur
Program jaminan kesehatan masyarakat jawa timurProgram jaminan kesehatan masyarakat jawa timur
Program jaminan kesehatan masyarakat jawa timur
 
Pokokpokok kesehatan (uu_9_thn_1960)_9
Pokokpokok kesehatan (uu_9_thn_1960)_9Pokokpokok kesehatan (uu_9_thn_1960)_9
Pokokpokok kesehatan (uu_9_thn_1960)_9
 
Permenkes 43 tahun 2016 tentang spm
Permenkes 43 tahun 2016 tentang spmPermenkes 43 tahun 2016 tentang spm
Permenkes 43 tahun 2016 tentang spm
 
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanPermenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
 
Epidemiologi 1116
Epidemiologi 1116Epidemiologi 1116
Epidemiologi 1116
 
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunanApakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
 
Modul 4 kb 1
Modul 4 kb 1Modul 4 kb 1
Modul 4 kb 1
 

Andere mochten auch (7)

28868485 pembangunan-berwawasan-lingkungan
28868485 pembangunan-berwawasan-lingkungan28868485 pembangunan-berwawasan-lingkungan
28868485 pembangunan-berwawasan-lingkungan
 
Kapus kap forum anti korupsi indonesia 2014
Kapus kap   forum anti korupsi indonesia 2014Kapus kap   forum anti korupsi indonesia 2014
Kapus kap forum anti korupsi indonesia 2014
 
Konsep pembangunan berkelanjutan
Konsep pembangunan berkelanjutanKonsep pembangunan berkelanjutan
Konsep pembangunan berkelanjutan
 
Dukungan litbang menuju bioindustri ed nw
Dukungan litbang menuju bioindustri ed nwDukungan litbang menuju bioindustri ed nw
Dukungan litbang menuju bioindustri ed nw
 
Konsep pembangunan berwawasan lingkungan
Konsep pembangunan berwawasan lingkunganKonsep pembangunan berwawasan lingkungan
Konsep pembangunan berwawasan lingkungan
 
Ppt geografi (berwawasan lingkungan)
Ppt geografi (berwawasan lingkungan)Ppt geografi (berwawasan lingkungan)
Ppt geografi (berwawasan lingkungan)
 
Kebijakan Pembangunan Daerah dalam Konstruksi Nawacita
Kebijakan Pembangunan Daerah dalam Konstruksi NawacitaKebijakan Pembangunan Daerah dalam Konstruksi Nawacita
Kebijakan Pembangunan Daerah dalam Konstruksi Nawacita
 

Ähnlich wie Pandangan Pokjasus DKP Terhadap Implementasi UU Pangan

Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunanApakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Warnet Raha
 
Kewenangan Pemda dalam Sumberdaya Alam
Kewenangan Pemda dalam Sumberdaya AlamKewenangan Pemda dalam Sumberdaya Alam
Kewenangan Pemda dalam Sumberdaya Alam
bung gunawan
 
Globalisasi Nasib Sektor Pertanian Indonesia
Globalisasi Nasib Sektor Pertanian  IndonesiaGlobalisasi Nasib Sektor Pertanian  Indonesia
Globalisasi Nasib Sektor Pertanian Indonesia
nielcrazy
 
PERaturan DAeerah NO 2 TAHUN 2022 (1).pdf
PERaturan DAeerah NO 2 TAHUN 2022 (1).pdfPERaturan DAeerah NO 2 TAHUN 2022 (1).pdf
PERaturan DAeerah NO 2 TAHUN 2022 (1).pdf
rizkhisuaib
 

Ähnlich wie Pandangan Pokjasus DKP Terhadap Implementasi UU Pangan (20)

Otonomi Daerah dan Permasalahan Ketahanan Pangan
Otonomi Daerah dan Permasalahan Ketahanan PanganOtonomi Daerah dan Permasalahan Ketahanan Pangan
Otonomi Daerah dan Permasalahan Ketahanan Pangan
 
Permasalahan kebijakan pemerintah
Permasalahan kebijakan pemerintah Permasalahan kebijakan pemerintah
Permasalahan kebijakan pemerintah
 
Jalan panjang perwujudan ketahanan nasional dalam persfektif penguasaan ruang
Jalan panjang  perwujudan ketahanan nasional dalam persfektif penguasaan ruangJalan panjang  perwujudan ketahanan nasional dalam persfektif penguasaan ruang
Jalan panjang perwujudan ketahanan nasional dalam persfektif penguasaan ruang
 
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunanApakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
 
Kewenangan Pemda dalam Sumberdaya Alam
Kewenangan Pemda dalam Sumberdaya AlamKewenangan Pemda dalam Sumberdaya Alam
Kewenangan Pemda dalam Sumberdaya Alam
 
Kementerian pertanian[1]
Kementerian pertanian[1]Kementerian pertanian[1]
Kementerian pertanian[1]
 
Kedaulatan pangan
Kedaulatan panganKedaulatan pangan
Kedaulatan pangan
 
MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)
MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)
MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)
 
Hukum Administrasi Negara.pdf
Hukum Administrasi Negara.pdfHukum Administrasi Negara.pdf
Hukum Administrasi Negara.pdf
 
Jalan Panjang Perwujudan Ketahanan Nasional dalam Persfektif Penguasaan Ruang
Jalan Panjang  Perwujudan Ketahanan Nasional dalam Persfektif Penguasaan RuangJalan Panjang  Perwujudan Ketahanan Nasional dalam Persfektif Penguasaan Ruang
Jalan Panjang Perwujudan Ketahanan Nasional dalam Persfektif Penguasaan Ruang
 
Makalah hukpol agraria ketahanan pangan
Makalah hukpol agraria ketahanan panganMakalah hukpol agraria ketahanan pangan
Makalah hukpol agraria ketahanan pangan
 
Hukum Administrasi Negara.docx
Hukum Administrasi Negara.docxHukum Administrasi Negara.docx
Hukum Administrasi Negara.docx
 
3.sistem kesehatan-nasional-2009
3.sistem kesehatan-nasional-20093.sistem kesehatan-nasional-2009
3.sistem kesehatan-nasional-2009
 
Globalisasi Nasib Sektor Pertanian Indonesia
Globalisasi Nasib Sektor Pertanian  IndonesiaGlobalisasi Nasib Sektor Pertanian  Indonesia
Globalisasi Nasib Sektor Pertanian Indonesia
 
PERaturan DAeerah NO 2 TAHUN 2022 (1).pdf
PERaturan DAeerah NO 2 TAHUN 2022 (1).pdfPERaturan DAeerah NO 2 TAHUN 2022 (1).pdf
PERaturan DAeerah NO 2 TAHUN 2022 (1).pdf
 
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
Strategi kemandirian pangan indonesia
Strategi kemandirian pangan indonesiaStrategi kemandirian pangan indonesia
Strategi kemandirian pangan indonesia
 
Materi perkuliahan dpt2015 edit
Materi perkuliahan dpt2015 editMateri perkuliahan dpt2015 edit
Materi perkuliahan dpt2015 edit
 
Bab 1 revisi
Bab 1 revisiBab 1 revisi
Bab 1 revisi
 

Mehr von bung gunawan

Uraian Penjelasan tentang Naskah Akademik RUU Air
Uraian Penjelasan tentang Naskah Akademik RUU AirUraian Penjelasan tentang Naskah Akademik RUU Air
Uraian Penjelasan tentang Naskah Akademik RUU Air
bung gunawan
 
Ideologi dan Gerakan Agraria di Indonesia
Ideologi dan Gerakan Agraria di IndonesiaIdeologi dan Gerakan Agraria di Indonesia
Ideologi dan Gerakan Agraria di Indonesia
bung gunawan
 
Revolusi Hijau dan Dampaknya di Indonesia
Revolusi Hijau dan Dampaknya di IndonesiaRevolusi Hijau dan Dampaknya di Indonesia
Revolusi Hijau dan Dampaknya di Indonesia
bung gunawan
 
Permasalahan Konstitusional UU Perkebunan
Permasalahan Konstitusional UU PerkebunanPermasalahan Konstitusional UU Perkebunan
Permasalahan Konstitusional UU Perkebunan
bung gunawan
 
Hak Nelayan dan Masyarakat Pedesaan Pesisir
Hak Nelayan dan Masyarakat Pedesaan PesisirHak Nelayan dan Masyarakat Pedesaan Pesisir
Hak Nelayan dan Masyarakat Pedesaan Pesisir
bung gunawan
 
Mewujudkan Among Tani Dagang Layar
Mewujudkan Among Tani Dagang LayarMewujudkan Among Tani Dagang Layar
Mewujudkan Among Tani Dagang Layar
bung gunawan
 

Mehr von bung gunawan (8)

file
filefile
file
 
Uraian Penjelasan tentang Naskah Akademik RUU Air
Uraian Penjelasan tentang Naskah Akademik RUU AirUraian Penjelasan tentang Naskah Akademik RUU Air
Uraian Penjelasan tentang Naskah Akademik RUU Air
 
Ideologi dan Gerakan Agraria di Indonesia
Ideologi dan Gerakan Agraria di IndonesiaIdeologi dan Gerakan Agraria di Indonesia
Ideologi dan Gerakan Agraria di Indonesia
 
Revolusi Hijau dan Dampaknya di Indonesia
Revolusi Hijau dan Dampaknya di IndonesiaRevolusi Hijau dan Dampaknya di Indonesia
Revolusi Hijau dan Dampaknya di Indonesia
 
Permasalahan Konstitusional UU Perkebunan
Permasalahan Konstitusional UU PerkebunanPermasalahan Konstitusional UU Perkebunan
Permasalahan Konstitusional UU Perkebunan
 
Hak Nelayan dan Masyarakat Pedesaan Pesisir
Hak Nelayan dan Masyarakat Pedesaan PesisirHak Nelayan dan Masyarakat Pedesaan Pesisir
Hak Nelayan dan Masyarakat Pedesaan Pesisir
 
Mewujudkan Among Tani Dagang Layar
Mewujudkan Among Tani Dagang LayarMewujudkan Among Tani Dagang Layar
Mewujudkan Among Tani Dagang Layar
 
07_Gunawan
07_Gunawan07_Gunawan
07_Gunawan
 

Pandangan Pokjasus DKP Terhadap Implementasi UU Pangan

  • 1. Sosialisasi UU 18/2012 tentang Pangan, BKP Kementan, Banda Aceh 17/04/14
  • 2.  Hak atas Pangan : Pangan adalah HAM, pemenuhannya berdasarkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan dan kedaulatan pangan  Kewajiban negara dalam pemenuhan hak atas pangan menjadi tanggungjawab Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Lembaga Pemerintah Bidang Pangan  Kewajiaban dan tanggungjawab atas hak atas pangan meliputi aspek ketersedian, keterjangkauan, bantuan pangan dan konsumsi
  • 3.  Resolution of the UN Human Rights Council in 2012 ( : 1. adanya diskriminasi langsung maupun tidak langsung terhadap petani dan rakyat yang bekerja di pedesaan; 2. Membentuk United Nations Intergovernmental Working Group on the human rights of peasants untuk merumuskan Deklarasi Hak Petani dan Rakyat yang Bekerja di pedesaan (the rights of peasants and other people working in rural areas). Deklarasi dimaksudkan untuk membentuk hukum dan mekanisme untuk mengupayakan usaha- usaha anti-diskriminasi dan pedoman untuk penguatan hak-hak Petani dan Penduduk Pedesaan, baik sebagai pihak maupun sebagai kelompok rentan.
  • 4.  Laporan PBB (FAO, WFP, IFAD) : 842 juta orang, atau sekitar 12% penduduk dunia, kekurangan gizi secara kronis  (FAO) menilai Indonesia berhasil menurunkan proporsi tingkat kelaparan dari 19,9% pada periode 1990-1992 menjadi 8,6% pada periode 2010-2012 sekarang ini. angka penduduk yang menderita kelaparan dari 37 juta orang di tahun 1990 turun 21 juta orang di tahun 2012  Target mengurangi angka kelaparan KTT Pangan dan MDGS akan berakhir tahun 2015. Perlu evaluasi kenapa target tidak terpenuhi
  • 5.  Jumlah usaha pertanian di Indonesia pada Mei 2013 sebanyak 26,13 juta rumah tangga usaha pertanian, sebanyak 5, 49 ribu perusahaan pertanian berbadan hukum, dan sebanyak 6,17 ribu usaha pertanian lainnya.  Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Indonesia mengalami penurunan sebanyak 5, 04 juta rumah tangga dari 31, 17 juta rumah tangga pada tahun 2003 (Sensus Pertanian 2003) menjadi 26,13 juta rumah tangga pada tahun 2013, yang berarti rata – rata penurunan per tahun sebesar 1, 75 persen
  • 6. sumber Setkab  Kementerian Pertanian memperoleh alokasi anggaran Rp 15,470;  Badan Ketahanan Pangan mengalokasikan anggaran Rp 341,837 miliar untuk program peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan masyarakat (termasuk Rp 160,759 miliar untuk bantuan sosial); program pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan dan peningkatan keamanan pangan segar sebesar Rp 194,572 miliar (termasuk bantuan sosial Rp 105,894 miliar)  K/L yang memperoleh anggaran terbesar : (1) Kementerian Pertahanan (13,6 persen ); (2) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (13,5 persen); (3) Kementerian Pekerjaan Umum (12,2 persen); (4) Kementerian Agama (8,1 persen); (5) Kementerian Kesehatan (7,3 persen); (6) Kepolisian Republik Indonesia (6,8 persen); (7) Kementerian Perhubungan (6,4 persen); (8) Kementerian Keuangan (3,1 persen); (9) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (2,7 persen); dan (10) Kementerian Pertanian (2,5 persen).
  • 7.  terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan,  tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat,
  • 8. Ketersediaan  Stabilisasi pasokan dan harga  Cadangan pangan  Distribusi  Penganekaragaman pangan  Penyediaan bersumber dari produksi dalam negeri, cadangan pangan nasional, impor
  • 9.  Pangan Lokal  Pengembangan lahan produktif  Pengembangan Kawasan sentra produksi  Pembatasan impor
  • 10.  Kecukupan Produksi Pangan Pokok dalam negeri dan Cadangan Pangan Pemerintah ditetapkan oleh menteri atau lembaga pemerintah yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Pangan  UU Pangan tidak menjelaskan, juga tidak disebutkan dalam UU 39/2008 Tentang Kementerian Negara dan Perpres 24/2010 Tentang Kedudukan, Tugas & Fungsi Kementerian Negaran serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara
  • 11.  Berdasarkan Pasal 126, yang berbunyi : “Dalam hal mewujudkan Kedaulatan Pangan, Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan nasional, dibentuk lembaga Pemerintah yang menangani bidang Pangan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.” Kelembagaan pangan tersebut tidak bisa mempergunakan nama Ketahanan Pangan, karena berarti mengabaikan kedaulatan pangan dan kemandirian pangan.   Karena berdasarkan Pasal 2 dan Pasal 3 Undang- Undang Pangan, Kedaulatan, Kemandirian dan Ketahanan adalah asas dan dasar penyelenggaraan pangan guna memenuhi kebutuhan dasar manusia
  • 12.  Berdasarkan Pasal 127 yang berbunyi : “Lembaga Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 126 mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Pangan.” Kelembagaan pangan tersebut tidak sekedar mengeluarkan Badan Ketahanan Pangan dari Kementerian Pertanian. Selain nama “badan” tidak tepat bernama ketahanan pangan, juga harus benar- benar di bawah presiden dan hanya bertanggungjawab kepada presiden dalam menjalankan tugas pemerintah di bidang pangan, sebagaimana mandat Pasal 126. Artinya tidak di bawah koordinasi menteri
  • 13.  Meskipun ada perbedaan antara urusan pemerintah, yang merupakan wewenang kementerian, dengan tugas pemerintah yang merupakan wewenang lembaga non kementerian, akan tetapi karena tidak ada kementerian urusan pangan, harusnya lembaga pangan menjadi satu-satunya lembaga pangan mengurusi pangan di bawah dan bertanggungjawab kepada presiden.   Di bawah dan bertanggungjawab kepada presiden, dalam perspektif HAM menjadi jelas dan tunggal penanggungjawab hak atas pangan. Yang kedua jika kita merujuk ke Undang-Undang No 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara dan Peraturan Presiden No. 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I, tidak ada Kementerian dan Eselon I yang menjalan urusan pemerintah di bidang pangan.
  • 14. • Keterlibatan dalam perencanaan (pasal 8 (2)) • Kemitraan dalam pengembangan Cadangan Pangan Nasional (Pasal 26) • Cadangan pangan masyarakat (pasal 33) • Mengatasi krisis pangan (pasal 44 (2)) • lembaga distribusi Pangan masyarakat (pasal 49) • Keamanan pangan • Penelitian dan pengembangan pangan (pasal 119 (2))
  • 15.  Sentra produksi pangan dan pengembangan lahan produktif melalui implementasi UU 26/2007 Penataan Ruang, UU 41/2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dan UU 19/2013 Perlindungan dan pemberdayaan petani  RUU Pertanahan untuk menambak obyek tanah yang bisa diredistribusikan kepada petani
  • 16.  Percepatan penganekaragaman pangan lokal berbasis sumber daya lokal perlu dukungan penyediaan tanah, wilayah perikanan dan dukungan kepada petani pemulia benih, terlebih setelah permohonan PUU Sistem Budidaya Tanaman dikabulkan Mahmakah Konstitusi, sehingga petani diberi kebebasan mencari, mengembangkan dan mengedarkan benih idaman petani