dari materi tersebut menjelaskan bagaimana proses dari pembentukan logam, dimana proses tersebut membutuhkan waktu dan ketelitian yang tinggi untuk menghasilkan suatu produk yang berkualitas
1. MEMAHAMI PROSES–PROSES
DASAR PENGECORAN
Pengecoran adalah membuat komponen dengan cara
menuangkan bahan yang dicairkan ke dalam cetakan. Bahan disini
dapat
berupa metal maupun non-metal. Untuk mencairkan bahan
diperlukan
furnace (dapur kupola). Furnace adalah sebuah dapur atau
tempat yang
dilengkapi dengan heater (pemanas). Bahan padat dicairkan
sampai
suhu titik cair dan dapat ditambahkan campuran bahan seperti
chrom,
silikon, titanium, aluminium dan lain-lain supaya bahan menjadi
lebih
baik. Bahan yang sudah cair dapat dituangkan ke dalam cetakan.
2. Pengecoran digunakan untuk membentuk logam dalam
kondisi panas sesuai
dengan bentuk cetakan yang telah dibuat. Pengecoran
dapat berupa material logam
cair atau plastik yang bisa meleleh (termoplastik), juga
material yang terlarut air
misalnya beton atau gips, dan materi lain yang dapat
menjadi cair atau pasta ketika
dalam kondisi basah seperti tanah liat, dan lain-lain yang
jika dalam kondisi kering
akan berubah menjadi keras dalam cetakan, dan terbakar
dalam perapian. Proses
pengecoran dibagi menjadi dua, yaitu: expandable (dapat
diperluas) dan
nonexpandable (tidak dapat diperluas).
5. Konstruksi dan susunan dapur tinggi:
1) Dinding dapur tinggi terdiri dari kerucut atas dan
kerucut bawah dan bagian bawahnya dilapisi batu
tahan api.
2) Tebal dinding lapisan sampai 1 meter dan garis
tengah dapur maksimum 6 meter
3) Tinggi dapur 25 – 35 meter
4) Mulut dapur dibuat dari pelat baja yang berbentuk
cincin
5) Pemasukan biji besi pada mulut sebelah atas
berganti-ganti dengan bahan tambahan kokas yang
digerakkan oleh alat pengangkat hidrolis
6) Sebelum dipakai, dapur tinggi dipanasi lebih dahulu 8
sampai 14 hari lamanya.
7) Gas panas (CO2) yang terjadi tidak dibuang, tetapi
disalurkan untuk memanasi udara bakar yang akan
7. Proses pengecoran logam
Pengecoran biasanya diawali dengan pembuatan
cetakan dengan bahan pasir.
Cetakan pasir bisa dibuat secara manual maupun
dengan mesin.
Pembuatan cetakan secara manual dilakukan bila
jumlah komponen yang akan dibuat jumlahnya
terbatas, dan banyak variasinya. Pembuatan cetakan
tangan dengan dimensi yang
besar dapat menggunakan campuran tanah liat
sebagai pengikat. Dewasa ini
cetakan banyak dibuat secara mekanik dengan mesin
agar lebih presisi serta dapat
diproduksi dalam jumlah banyak dengan kualitas yang
sama baiknya.
8.
9.
10. Pengolahan Pasir Cetak
Pasir cetak yang sudah digunakan untuk
membuat cetakan, dapat dipakai
kembali dengan mencampur pasir baru dan
pengikat baru setelah kotoran-kotoran
dalam pasir tersebut dibuang.
11. mesin-mesin yang dipakai dalam
pengolahan pasir,
• . Penggiling pasir
Penggiling pasir digunakan apabila pasir
tersebut menggunakan lempung
sebagai pengikat, sedangkan untuk pengaduk
pasir digunakan jika pasir
menggunakan bahan pengikat seperti minyak
pengering atau natrium silikat.
12. • Pencampur pasir
Pencampur pasir digunakan untuk memecah
bungkah-bungkah pasir
setelah pencampuran. Jadi, pasir dari penggiling
pasir kadang-kadang diisikan
ke pencampur pasir atau biasanya pasir bekas
diisikan langsung ke dalamnya.
13. • Pengayakan
Untuk mendapatkan pasir cetak, ayakan dipakai
untuk menyisihkan kotoran
dan butir-butir pasir yang sangat kasar. Jenis
ayakan ada dua macam, yaitu
ayakan berputar dan ayakan bergetar.
14. • Pemisahan magnetis
Pemisahan magnetis digunakan untuk
menyisihkan potongan-potongan besi
yang berada dalam pasir cetak tersebut.
15. • Pendingin pasir
Dalam mendinginkan pasir, udara pendingin perlu
bersentuhan dengan butirbutir
pasir sebanyak mungkin. Pada pendingin pasir
pengagitasi, udara lewat
melalui pasir yang diagitasi. Adapun pada pendingin
pasir tegak, pasir dijatuhkan
ke dalam tangki dan disebar oleh sebuah sudu
selama jatuh, yang kemudian
didinginkan oleh udara dari bawah. Pendingin pasir
bergetar menunjukkan alat
di mana pasir diletakkan pada pelat dan
pengembangan pasir efektif.
16. MACAM PENGECORAN
• Pengecoran Cetakan Ekspandable
(Expandable Mold Casting)
• Pengecoran dengan Pasir (Sand Casting
• Pengecoran dengan Gips (Plaster Casting)
Pengecoran Gips, Beton, atau Plastik Resin
• Pengecoran Sentrifugal (Centrifugal Casting)
• Die Casting
17. . Kecepatan Pendinginan
Kecepatan di saat pendinginan cor mempengaruhi
properti, kualitas dan
mikrostrukturnya. Kecepatan pendinginan sangat
dikontrol oleh media cetakan.
Ketika logam yang dicetak dituangkan ke dalam
cetakan, pendinginan dimulai. Hal
ini terjadi, karena panas antara logam yang dicetak
mengalir menuju bagian pendingin
cetakan. Materi-materi cetakan memindahkan panas
dari pengecoran menuju
cetakan dalam kecepatan yang berbeda
18.
19. Proses Pengerjaan Panas
Proses pengerjaan panas merupakan proses pembentukan yang dilakukan pada daerah di
atas temperatur rekristalisasi (temperatur tinggi) logam yang diproses. Dalam proses
deformasi pada temperatur tinggi terjadi peristiwa pelunakan yang terus menerus. Akibat
kongkritnya adalah bahwa logam akan mengalami perobahan sifat menjadi lebih lunak pada
temperatur tinggi, kenyataan inilah yang membawa keuntungan-keuntungan pada proses
pengerjaan panas, yaitu deformasi yang diberikan kepada benda kerja menjadi lebih relatif
besar. Kondisi ini karena sifat lunak dan sifat ulet, sehingga gaya pembentukan yang
dibutuhkan relatif kecil, serta benda kerja mampu menerima perubahan bentuk yang besar
tanpa mengalami retak. Maka keuntungan itulah proses pengerjaan panas biasanya
digunakan pada proses-proses pembentukan primer yang dapat memberikan deformasi
yang besar, misalnya: proses pengerolan panas, tempa dan ekstrusi.
20. PERLAKUAN PANAS
Penyepuhan dan Pelunakkan Baja
Menyepuh baja adalah cara mengeraskan
baja dengan jalan memanaskan baja pada
suhu penyepuhan yang segera disusul
oleh suatu pendinginaN yang mendadak.
21. SUHU PENYEPUHAN
Suhu penyepuhah untuk berbagai macam
kadar zat arang (C) dalambaja telah
tertentu misalnya:
1. Untuk baja dengan kadar 0,8% C
suhu 750 oC
2. Untuk baja dengan kadar 0,7% C
suhu 800 oC
3. Untuk baja dengan kadar 0,5% C
suhu 900 oC
22. CATATAN
Makin tinggi suhu penyepuhan, makin keras
hasil bajanya dan kristal baja yang terjadi
makin besar, yang menyebabkan baja itu
sangat rapuh dan mudah putus.
Jadi, sebaliknya dalam penyepuhan kristalkristal baja yang terjadi harus halus
sehingga hasil bajanya menjadi keras dan
kuat
23. ZAT PENDINGINAN
Sebagai zat pendingin yang dapat
dipergunakan adalah :
1. air,
2. garam,
3. cairan glaserin,
4. dan sebagainya.
25. Macam istilah perlakuan panas
1. Menyemen
Menyemen
dimaksudkan
menyepuh
atau
memperkeras
permukaan benda kerja yang bersifat kenyal.
Misalnya
menyemen roda-roda gigi, poros-poros nok,
batang antar dan
sebagainya.
26. Benda kerja dengan lebih kurang 0,2% C dimasukkan
dalam peti baja bersama sama rang kayu, tepung arang
tulang atau bubuk semen spesial kemudian ditutup rapat.
Peti lapis dengan tanah liat kemudian dipijarkan sampai
9000C selama 6 – 8 jam. Setelah itu diambil dipijarkan
lagi
pada suhu 7500C dan kemudian disepuh. Dengan
demikian
permukaan benda kerja menjadi keras.
28. Menyemen Gas
MENYEMEN GAS
Sebagai bahan penyemen gas digunakan asetilyn,
oksid
arang yang bercampur amoniak. Menyemen
dengan gas
hanya pada besi dengan kadar 0,4% C sampai 0,6%
C.
Benda kerja dipanaskan dengan gas asetylene
sampai
9000C kemudian disemprot dengan air.
29. Menitrir adalah suatu cara menyepuh dari jenis baja yang
mengandung Aluminium (Al), Chrom (Cr), dan Molibden
(Mo).
Caranya benda kerja dimasukkan ke dalam aliran amoniak
(NH3) dan dipanaskan sampai 6000C selama kurang lebih
2 hari.
Pada suhu 5000C, N2 dari NH3 terurai dan mengikat Al
hingga
permukaan benda kerja menjadi keras.
30. MENYEPUH DENGAN CHROM
Cara penyepuhan ini dilakukan untuk melapisi
permukaan
benda kerja dengan chrom agar tahan gesekan misalnya
bidang
silinder motor dilapisi dengan chrom secara elektrolisa
setebal
0,1–0,4 mm, kemudian lapisan itu diambil lagi secara
elektrolisa
31.
32. 1.
2.
3.
4.
5.
Apa yang di maksud dengan perlakuan
panas?
Jelaskan proses perlakuan panas secara
umum!
Apa tujuan perlakuan panas?
Apa yang dimaksud dengan menyemen dan
sebutkankan 3 jenis bahan semen!
Berapa suhu penyepuhan jika dilhat dari
kadar Carbon yang dikandung bahan?
33.
34. Perubahan bentuk yang terjadi dapat
dibedakan atas
1. Deformasi elastis
2. deformasi plastis.
35. Deformasi elastis
Perubahan bentuk yang terjadi bila ada gaya yang bekerja,
serta akan hilang bila bebannya ditiadakan.
Dengan kata lain bila beban ditiadakan, maka benda akan
kembali ke bentuk dan ukuran semula.
Deformasi plastis
Perubahan bentuk yang permanen, meskipun bebannya
dihilangkan
maka kondisi benda akan tetap berubah bentuknya sesuai
dengan bentuk yang dikenakan pada benda tersebut.
36. Pengerjaan
panas
mempunyai
keuntungan diantaranya :
beberapa
1. Pada temperatur tinggi logam bersifat lunak
dan ulet, sehingga
gaya pembentukan yang dibutuhkan menjadi
relatif lebih kecil.
2.Deformasi yang dapat
pemanasan ini adalah relatif
lebih besar.
diberikan
dari
3. Terjadinya perbaikan struktur mikro pada logam
yang dideformasi
pada temperatur tinggi.
37. Apa itu menempa?
Menempa merupakan salah satu proses
pembentukan yang dilakukanpada benda kerja
dalam kondisi panas.
Panas yang dimaksudkan adalah sebelum dilakukan
proses pembentukan benda logam dipanaskan
terlebih dahulu sampai mencapai tempratur tempa
yang diinginkan.
Tempratur tempa yang diharapkan pada proses ini
berkisar di atas daerah temperatur rekristalisasi
bahan logam yang akan di tempa.
Baja mempunyai temperatur rekristalisasi berkisar
723º C.
{
39. Tujuan proses pembentukan secara
keseluruhan :
1.
adalah mengubah tebal atau dimensi lateral
benda kerja,
2.
pada proses pembentukan lembaran, susut
tebal hendaknya dihindarkan karena dapat
terjadi penciutan dan kegagalan
Catatan terakhir 11-11-2011
3.
40. UJIAN KD 3
1.
Sebutkan apa yang di maksud dengan
pembentukan panas!
10
2.
Jelaskan apa itu deformasi elastis dan plastis? 15
3.
Sebutkan 4 macam bentuk aplikasi
pembentukan logam!
15
4.
Sebutkan 3 macam keuntungan pembentukan
panas!
20
5.
Jelaskan apa itu menempa dan sebutkan 4
macam alat yg digunakan dalam pekerjaan
tempa serta fungsinya masing-masing
40
{
6.
WAKTU S.D 17.00 WIB
41. Proses pengerjaan dingin (cold working)
yang merupakan pembentukan plastis logam di bawah
suhu rekristalisasi
Pada umumnya dilakukan disuhu kamar jadi tanpa
pemanasan benda kerja.
Suhu rekristalisasi yang dimaksud adalah suhu pada saat
bahan logam akan mengalami perobahan struktur mikro.
43. Keunggulan proses pengerjaan
dingin
Keunggulan proses pengerjaan dingin adalah kondisi
permukaan benda kerja yang lebih baik dari pada yang
diproses dengan pengerjaan panas.
Hal ini disebabkan oleh tidak adanya proses
pemanasan yang dapat menimbulkan kerak pada
permukaan.
44. Keuntungan dari pembentukan
dingin diantaranya:
• Tidak dibutuhkan pemanasan
• Permukaan yang lebih baik
• Ketelitian yang lebih baik
• Ukurannya bisa seragam
• Kekuatan tariknya akan lebih
baik dari bahan asalnya
45. Persiapan cold working
process
1.
2.
3.
Harus bebas dari kerak
Untuk mendapatkan ketebalan
yang sama dilakukan cold rolling
ringan
Lakukan proses annealing (
pelurusan, peregangan)
46. Macam Proses pengerjaan
dingin
proses blanking atau
penembukan. proses bending atau
pembengkokan untuk pelat-pelat pada arah
memanjangproses squeezing untuk berbagaii
macam keperluan . Aplikasi proses ini
diperlihatkan pada gambar
untuk pembuatan tutup-tutup botol yang
menggunakan lambang
47. Proses pengerjaan dingin menurut
DeGarmo terbagi dalam 4 kelompok
besar sebagai berikut:
1. Squeezing (mengepres)
2. Bending (melengkungkan)
3. Shearing (memotong)
4. Drawing (menarik)
Di catat sampai slide ini.......18/11-11.
48. Pendekatan secara teori teknik pembentukan
logam perlu dikaji dari 3 (tiga) bidang utama,
yaitu:
1. Bidang teknologi proses yang menyangkut
geometri dan kondisi serta parameter
proses.
2. Bidang mekanika yang diperlukan untuk
memperkirakan gaya, daya serta energi
pembentukan.
3. Bidang
metalurgi
yang
membahas
perubahan-perubahan sifat material akibat
proses pembentukan.
51. PENGEROLAN
Pengerolan merupakan proses pembentukan yang
dilakukan dengan
menjepit pelat diantara dua rol. Rol tekan dan rol utama
berputar
berlawanan arah sehingga dapat menggerakan pelat.
Tipe pengerolan
1. Tipe susunan rol
2. Tipe jepit
3. Tipe peramid
4. Tipe kombinasi
52. Streching pada dasarnya merupakan proses
pembentukan Rentang
yakni proses pembentukan gaya tarik utama sehingga
bahan tertarik
pada peralatan atau blok pembentukan.
53. Proses penekanan atau blanking ini didasarkan pada
proses
pengguntingan. Pengguntingan kontur tertutup, dimana
logam
didalam kontur adalah bagian yang diinginkan,
dinamakan
penebukan
54. Deep Drawing merupakan proses penarikan dalam
atau biasa
disebut drawing adalah salah satu jenis proses
pembentukan logam,
dimana bentuk pada umumnya berupa silinder dan
selalu
mempunyai kedalaman tertentu.
55. Mesin penekan (Squeezing) adalah suatu penekan aksi
tunggal yang
mempunyai landasan yang sempit dan sangat panjang.
Kegunaan
utama penekan ini adalah untuk membentuk benda-benda
yang
panjang melengkung, seperti saluran dan lembaran
bergelombang.
Pembentukan-hydro karet (rubber hydroforming) adalah
modifikasi
dari penumbuk dan cetakan konvensional, di mana bantal
karet
56. Proses Spinning pada dasarnya merupakan proses
pembentukan
pelat dengan menekan bahan dasar pelat ke dies
pembentuk sambil
material ditekan dengan tool penekan sampai
membentuk seperti
yang ada pada dies
61. KERJA BANGKU
Adalah pekerjaan perkakas tangan
yang di gunakan untuk melakukan
pembentukan, perbaikan sesuai
dengan masing fungsi peralatan
dan semua pekerjaan dilakukan di
atas meja kerja
63. 3 TIGA KELOMPOK
PERMESINAN
Proses pemesinan dengan
menggunakan prinsip pemotongan
logam dibagi dalam tiga kelompok
dasar, yaitu:
1. proses pemotongan dengan mesin
press.
2. proses pemotongan konvensional
dengan mesin perkakas, dan
3. proses pemotongan nonkonvensional.
64. RUANG LINGKUP PROSES
Proses pemotongan dengan menggunakan mesin pres
meliputi pengguntingan (shearing), pengepresan
(pressing) dan penarikan (drawing, elongating).
Proses pemotongan konvensional dengan mesin
perkakas meliputi proses bubut (turning), proses frais
(milling), dan sekrap (shaping).
Proses pemotongan nonkonvensional contohnya
dengan
mesin EDM (Electrical Discharge Machining) dan wire
cutting.
65. Klasifikasi permesinan
Yaitu :
Proses pemesinan untuk membentuk benda
kerja silindris atau konis dengan benda
kerja/pahat
berputar,
yaitu
mesin
bubut, mesin gurdi/bor, mesin frais dan
gerinda.
proses pemesinan untuk membentuk benda
kerja permukaan datar tanpa memutar benda
kerja,
yaitu
meliputi
proses
sekrap
(shaping, planing), proses slot (sloting),proses
menggergaji (sawing), dan proses pemotongan
roda gigi (gear cutting).
66.
67. Terbentuknya BERAM
Hasil proses penyayatan yang terjadi
pada saat mesin bekerja adalah
beram. Hampir sama pada semua
proses permesinan, dan telah diteliti
ditemukan dapat menentukan :
1. Berapa kecepatan (speed),
2. Gerak makan (feed), dan
3. Temperatur
4. Cairan pendigin
5. Jenis bahan
68. proses pembentukan beram adalah sulit untuk
dianalisa dan diketahui karakteristiknya diringkas
sebagai berikut.
1. Pembentukan sangat tinggi dibandingkan
dengan proses pembentukan yang lain.
2. Proses pembentukan beram tergantung pada
bahan benda kerja, temperatur benda kerja,
cairan pendingin, dan sebagainya.
3. Proses pembentukan beram juga tergantung
pada material pahat, temperatur pahat, dan
getaran pahat
.4. Proses pembentukan beram sangat dipengaruhi
oleh bentuk pahat (cutting tool).
69. Cara kerja mesin
1. Mesin bubut
Mesin ini pada prinsipnya bekerja berputar,
benda kerja yang berputar dipotong menurut
komponen yang diinginkan dalam bentuk
silinder atau kerucut
2.Mesin fris
Mesin fris ini pada prinsipnya tool atau pahat
yang berputar mengurangi dimensi benda
kerja. Mesin ini juga dapat untuk
menghaluskan permukaan, membuat alur,
roda gigi, dan bentuk lain yang
diinginkan sesuai kemampuan mesin.
70. 3. Mesin Secrap
Prinsip pengerjaan pada mesin sekrap adalah
benda yang disayat atau dipotong dalam
keadaan diam (dijepit pada ragum) kemudian
pahat bergerak lurus bolak-balik atau maju
mundur melakukan penyayatan
4. Mesin gurdi gurdi
dimaksudkan sebagai proses pembuatan
lubang bulat dengan menggunakan mata bor
(twist drill). Gurdi adalah sebuah pahat
pemotong yang ujungnya berputar dan
memiliki satu atau
beberapa sisi potong dan galur yang
berhubungan continue di sepanjang badan
gurdi.
71. 5. Mesin gerinda
adalah salah satu mesin perkakas yang
digunakan untuk mengasah/memotong
benda kerja dengan tujuan tertentu. Prinsip
kerja mesin gerinda
adalah batu gerinda berputar bersentuhan
dengan benda kerja sehingga terjadi
pengikisan, penajaman, pengasahan, atau
pemotongan.
73. Macam pahat
a) pahat sekrap kasar lurus
b) pahat sekrap kasar lengkung
c) pahat sekrap datar (Gambar 9.8)
d) pahat sekrap runcing (Gambar 9.8)
e) pahat sekrap sisi (Gambar 9.9)
f) pahat sekrap sisi kasar (Gambar 9.9)
g) pahat sekrap sisi datar (Gambar 9.9)
h) pahat sekrap profil (Gambar 9.10)
i) pahat sekrap masuk ke dalam atau pahat
sekrap masuk ke luar lurus (lihat Gambar 9.11)
j) pahat sekrap masuk dalam atau pahat sekrap
masuk ke luar diteruskan
74. Jenis bahan pahat
a) H.S.S (Gambar 9.13.). Digunakan untuk
memotong material yang mempunyai
tegangan tarik tinggi.
b) Carbide (Gambar 9.13). Digunakan untuk
benda benda tuangan.