SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 74
MEMAHAMI PROSES–PROSES
DASAR PENGECORAN

Pengecoran adalah membuat komponen dengan cara
menuangkan bahan yang dicairkan ke dalam cetakan. Bahan disini
dapat
berupa metal maupun non-metal. Untuk mencairkan bahan
diperlukan
furnace (dapur kupola). Furnace adalah sebuah dapur atau
tempat yang
dilengkapi dengan heater (pemanas). Bahan padat dicairkan
sampai
suhu titik cair dan dapat ditambahkan campuran bahan seperti
chrom,
silikon, titanium, aluminium dan lain-lain supaya bahan menjadi
lebih
baik. Bahan yang sudah cair dapat dituangkan ke dalam cetakan.
Pengecoran digunakan untuk membentuk logam dalam
kondisi panas sesuai
dengan bentuk cetakan yang telah dibuat. Pengecoran
dapat berupa material logam
cair atau plastik yang bisa meleleh (termoplastik), juga
material yang terlarut air
misalnya beton atau gips, dan materi lain yang dapat
menjadi cair atau pasta ketika
dalam kondisi basah seperti tanah liat, dan lain-lain yang
jika dalam kondisi kering
akan berubah menjadi keras dalam cetakan, dan terbakar
dalam perapian. Proses
pengecoran dibagi menjadi dua, yaitu: expandable (dapat
diperluas) dan
nonexpandable (tidak dapat diperluas).
1 Tanur tinggi
Kuntruksi Dapur tinggi
Konstruksi dan susunan dapur tinggi:
1) Dinding dapur tinggi terdiri dari kerucut atas dan
kerucut bawah dan bagian bawahnya dilapisi batu
tahan api.
2) Tebal dinding lapisan sampai 1 meter dan garis
tengah dapur maksimum 6 meter
3) Tinggi dapur 25 – 35 meter
4) Mulut dapur dibuat dari pelat baja yang berbentuk
cincin
5) Pemasukan biji besi pada mulut sebelah atas
berganti-ganti dengan bahan tambahan kokas yang
digerakkan oleh alat pengangkat hidrolis
6) Sebelum dipakai, dapur tinggi dipanasi lebih dahulu 8
sampai 14 hari lamanya.
7) Gas panas (CO2) yang terjadi tidak dibuang, tetapi
disalurkan untuk memanasi udara bakar yang akan
Logam cair sedang dituangkan ke
dalam cetakan
Proses pengecoran logam
Pengecoran biasanya diawali dengan pembuatan
cetakan dengan bahan pasir.
Cetakan pasir bisa dibuat secara manual maupun
dengan mesin.
Pembuatan cetakan secara manual dilakukan bila
jumlah komponen yang akan dibuat jumlahnya
terbatas, dan banyak variasinya. Pembuatan cetakan
tangan dengan dimensi yang
besar dapat menggunakan campuran tanah liat
sebagai pengikat. Dewasa ini
cetakan banyak dibuat secara mekanik dengan mesin
agar lebih presisi serta dapat
diproduksi dalam jumlah banyak dengan kualitas yang
sama baiknya.
Pengolahan Pasir Cetak
Pasir cetak yang sudah digunakan untuk
membuat cetakan, dapat dipakai
kembali dengan mencampur pasir baru dan
pengikat baru setelah kotoran-kotoran
dalam pasir tersebut dibuang.
mesin-mesin yang dipakai dalam
pengolahan pasir,
• . Penggiling pasir
Penggiling pasir digunakan apabila pasir
tersebut menggunakan lempung
sebagai pengikat, sedangkan untuk pengaduk
pasir digunakan jika pasir
menggunakan bahan pengikat seperti minyak
pengering atau natrium silikat.
• Pencampur pasir
Pencampur pasir digunakan untuk memecah
bungkah-bungkah pasir
setelah pencampuran. Jadi, pasir dari penggiling
pasir kadang-kadang diisikan
ke pencampur pasir atau biasanya pasir bekas
diisikan langsung ke dalamnya.
• Pengayakan
Untuk mendapatkan pasir cetak, ayakan dipakai
untuk menyisihkan kotoran
dan butir-butir pasir yang sangat kasar. Jenis
ayakan ada dua macam, yaitu
ayakan berputar dan ayakan bergetar.
• Pemisahan magnetis
Pemisahan magnetis digunakan untuk
menyisihkan potongan-potongan besi
yang berada dalam pasir cetak tersebut.
• Pendingin pasir
Dalam mendinginkan pasir, udara pendingin perlu
bersentuhan dengan butirbutir
pasir sebanyak mungkin. Pada pendingin pasir
pengagitasi, udara lewat
melalui pasir yang diagitasi. Adapun pada pendingin
pasir tegak, pasir dijatuhkan
ke dalam tangki dan disebar oleh sebuah sudu
selama jatuh, yang kemudian
didinginkan oleh udara dari bawah. Pendingin pasir
bergetar menunjukkan alat
di mana pasir diletakkan pada pelat dan
pengembangan pasir efektif.
MACAM PENGECORAN
• Pengecoran Cetakan Ekspandable
(Expandable Mold Casting)
• Pengecoran dengan Pasir (Sand Casting
• Pengecoran dengan Gips (Plaster Casting)
Pengecoran Gips, Beton, atau Plastik Resin
• Pengecoran Sentrifugal (Centrifugal Casting)
• Die Casting
. Kecepatan Pendinginan
Kecepatan di saat pendinginan cor mempengaruhi
properti, kualitas dan
mikrostrukturnya. Kecepatan pendinginan sangat
dikontrol oleh media cetakan.
Ketika logam yang dicetak dituangkan ke dalam
cetakan, pendinginan dimulai. Hal
ini terjadi, karena panas antara logam yang dicetak
mengalir menuju bagian pendingin
cetakan. Materi-materi cetakan memindahkan panas
dari pengecoran menuju
cetakan dalam kecepatan yang berbeda
Proses Pengerjaan Panas
Proses pengerjaan panas merupakan proses pembentukan yang dilakukan pada daerah di
atas temperatur rekristalisasi (temperatur tinggi) logam yang diproses. Dalam proses
deformasi pada temperatur tinggi terjadi peristiwa pelunakan yang terus menerus. Akibat
kongkritnya adalah bahwa logam akan mengalami perobahan sifat menjadi lebih lunak pada
temperatur tinggi, kenyataan inilah yang membawa keuntungan-keuntungan pada proses
pengerjaan panas, yaitu deformasi yang diberikan kepada benda kerja menjadi lebih relatif
besar. Kondisi ini karena sifat lunak dan sifat ulet, sehingga gaya pembentukan yang
dibutuhkan relatif kecil, serta benda kerja mampu menerima perubahan bentuk yang besar
tanpa mengalami retak. Maka keuntungan itulah proses pengerjaan panas biasanya
digunakan pada proses-proses pembentukan primer yang dapat memberikan deformasi
yang besar, misalnya: proses pengerolan panas, tempa dan ekstrusi.
PERLAKUAN PANAS
Penyepuhan dan Pelunakkan Baja
Menyepuh baja adalah cara mengeraskan
baja dengan jalan memanaskan baja pada
suhu penyepuhan yang segera disusul
oleh suatu pendinginaN yang mendadak.
SUHU PENYEPUHAN
Suhu penyepuhah untuk berbagai macam
kadar zat arang (C) dalambaja telah
tertentu misalnya:

1. Untuk baja dengan kadar 0,8% C
suhu 750 oC
2. Untuk baja dengan kadar 0,7% C
suhu 800 oC
3. Untuk baja dengan kadar 0,5% C
suhu 900 oC
CATATAN
Makin tinggi suhu penyepuhan, makin keras
hasil bajanya dan kristal baja yang terjadi
makin besar, yang menyebabkan baja itu
sangat rapuh dan mudah putus.
Jadi, sebaliknya dalam penyepuhan kristalkristal baja yang terjadi harus halus
sehingga hasil bajanya menjadi keras dan
kuat
ZAT PENDINGINAN
Sebagai zat pendingin yang dapat
dipergunakan adalah :
1. air,
2. garam,
3. cairan glaserin,
4. dan sebagainya.
BENDA YANG DI BENTUK
MELALUI PERLAKUAN PANAS
Macam istilah perlakuan panas
1. Menyemen
Menyemen
dimaksudkan
menyepuh
atau
memperkeras
permukaan benda kerja yang bersifat kenyal.
Misalnya
menyemen roda-roda gigi, poros-poros nok,
batang antar dan
sebagainya.
Benda kerja dengan lebih kurang 0,2% C dimasukkan
dalam peti baja bersama sama rang kayu, tepung arang
tulang atau bubuk semen spesial kemudian ditutup rapat.
Peti lapis dengan tanah liat kemudian dipijarkan sampai
9000C selama 6 – 8 jam. Setelah itu diambil dipijarkan
lagi
pada suhu 7500C dan kemudian disepuh. Dengan
demikian
permukaan benda kerja menjadi keras.
2. Menyemen Cair
Menyemen Gas
MENYEMEN GAS
Sebagai bahan penyemen gas digunakan asetilyn,
oksid
arang yang bercampur amoniak. Menyemen
dengan gas
hanya pada besi dengan kadar 0,4% C sampai 0,6%
C.
Benda kerja dipanaskan dengan gas asetylene
sampai
9000C kemudian disemprot dengan air.
Menitrir adalah suatu cara menyepuh dari jenis baja yang
mengandung Aluminium (Al), Chrom (Cr), dan Molibden
(Mo).
Caranya benda kerja dimasukkan ke dalam aliran amoniak
(NH3) dan dipanaskan sampai 6000C selama kurang lebih
2 hari.
Pada suhu 5000C, N2 dari NH3 terurai dan mengikat Al
hingga
permukaan benda kerja menjadi keras.
MENYEPUH DENGAN CHROM
Cara penyepuhan ini dilakukan untuk melapisi
permukaan
benda kerja dengan chrom agar tahan gesekan misalnya
bidang
silinder motor dilapisi dengan chrom secara elektrolisa
setebal
0,1–0,4 mm, kemudian lapisan itu diambil lagi secara
elektrolisa
1.
2.
3.
4.
5.

Apa yang di maksud dengan perlakuan
panas?
Jelaskan proses perlakuan panas secara
umum!
Apa tujuan perlakuan panas?
Apa yang dimaksud dengan menyemen dan
sebutkankan 3 jenis bahan semen!
Berapa suhu penyepuhan jika dilhat dari
kadar Carbon yang dikandung bahan?
Perubahan bentuk yang terjadi dapat
dibedakan atas
1. Deformasi elastis
2. deformasi plastis.
Deformasi elastis
Perubahan bentuk yang terjadi bila ada gaya yang bekerja,
serta akan hilang bila bebannya ditiadakan.
Dengan kata lain bila beban ditiadakan, maka benda akan
kembali ke bentuk dan ukuran semula.
Deformasi plastis
Perubahan bentuk yang permanen, meskipun bebannya
dihilangkan
maka kondisi benda akan tetap berubah bentuknya sesuai
dengan bentuk yang dikenakan pada benda tersebut.
Pengerjaan
panas
mempunyai
keuntungan diantaranya :

beberapa

1. Pada temperatur tinggi logam bersifat lunak
dan ulet, sehingga
gaya pembentukan yang dibutuhkan menjadi
relatif lebih kecil.
2.Deformasi yang dapat
pemanasan ini adalah relatif
lebih besar.

diberikan

dari

3. Terjadinya perbaikan struktur mikro pada logam
yang dideformasi
pada temperatur tinggi.
Apa itu menempa?
Menempa merupakan salah satu proses
pembentukan yang dilakukanpada benda kerja
dalam kondisi panas.
Panas yang dimaksudkan adalah sebelum dilakukan
proses pembentukan benda logam dipanaskan
terlebih dahulu sampai mencapai tempratur tempa
yang diinginkan.
Tempratur tempa yang diharapkan pada proses ini
berkisar di atas daerah temperatur rekristalisasi
bahan logam yang akan di tempa.
Baja mempunyai temperatur rekristalisasi berkisar
723º C.

{
APLIKASI PEMBENTUKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

pengerolan (rolling),
pembengkokan (bending),
tempa (forging),
ekstrusi (extruding),
penarikan kawat (wire drawing),
penarikan dalam (deep drawing),
dan lain-lain.
Tujuan proses pembentukan secara
keseluruhan :
1.

adalah mengubah tebal atau dimensi lateral
benda kerja,

2.

pada proses pembentukan lembaran, susut
tebal hendaknya dihindarkan karena dapat
terjadi penciutan dan kegagalan
Catatan terakhir 11-11-2011

3.
UJIAN KD 3
1.
Sebutkan apa yang di maksud dengan
pembentukan panas!
10
2.
Jelaskan apa itu deformasi elastis dan plastis? 15
3.
Sebutkan 4 macam bentuk aplikasi
pembentukan logam!
15
4.
Sebutkan 3 macam keuntungan pembentukan
panas!
20
5.
Jelaskan apa itu menempa dan sebutkan 4
macam alat yg digunakan dalam pekerjaan
tempa serta fungsinya masing-masing
40

{

6.

WAKTU S.D 17.00 WIB
Proses pengerjaan dingin (cold working)
yang merupakan pembentukan plastis logam di bawah
suhu rekristalisasi
Pada umumnya dilakukan disuhu kamar jadi tanpa
pemanasan benda kerja.
Suhu rekristalisasi yang dimaksud adalah suhu pada saat
bahan logam akan mengalami perobahan struktur mikro.
Pengaruh deformasi
logam
yang
dideformasi
mengalami
peristiwapengerasan
regangan (strain-hardening).
Logam akan bersifat makin keras
dan makin kuat tetapi makin getas
bila mengalami deformasi.
Keunggulan proses pengerjaan
dingin
Keunggulan proses pengerjaan dingin adalah kondisi
permukaan benda kerja yang lebih baik dari pada yang
diproses dengan pengerjaan panas.
Hal ini disebabkan oleh tidak adanya proses
pemanasan yang dapat menimbulkan kerak pada
permukaan.
Keuntungan dari pembentukan
dingin diantaranya:
• Tidak dibutuhkan pemanasan
• Permukaan yang lebih baik
• Ketelitian yang lebih baik
• Ukurannya bisa seragam
• Kekuatan tariknya akan lebih
baik dari bahan asalnya
Persiapan cold working
process
1.
2.

3.

Harus bebas dari kerak
Untuk mendapatkan ketebalan
yang sama dilakukan cold rolling
ringan
Lakukan proses annealing (
pelurusan, peregangan)
Macam Proses pengerjaan
dingin
proses blanking atau
penembukan. proses bending atau
pembengkokan untuk pelat-pelat pada arah
memanjangproses squeezing untuk berbagaii
macam keperluan . Aplikasi proses ini
diperlihatkan pada gambar
untuk pembuatan tutup-tutup botol yang
menggunakan lambang
Proses pengerjaan dingin menurut
DeGarmo terbagi dalam 4 kelompok
besar sebagai berikut:

1. Squeezing (mengepres)
2. Bending (melengkungkan)
3. Shearing (memotong)
4. Drawing (menarik)

Di catat sampai slide ini.......18/11-11.
Pendekatan secara teori teknik pembentukan
logam perlu dikaji dari 3 (tiga) bidang utama,
yaitu:
1. Bidang teknologi proses yang menyangkut
geometri dan kondisi serta parameter
proses.
2. Bidang mekanika yang diperlukan untuk
memperkirakan gaya, daya serta energi
pembentukan.

3. Bidang
metalurgi
yang
membahas
perubahan-perubahan sifat material akibat
proses pembentukan.
PROSES PENEKUKAN
Secara mekanika proses
penekukan ini terdiri dari dua
komponen
gaya yakni:
1. Tarik
2. Tekan
MESIN TEKUK HIDRAULIK
PENGEROLAN

Pengerolan merupakan proses pembentukan yang
dilakukan dengan
menjepit pelat diantara dua rol. Rol tekan dan rol utama
berputar
berlawanan arah sehingga dapat menggerakan pelat.
Tipe pengerolan
1. Tipe susunan rol
2. Tipe jepit
3. Tipe peramid
4. Tipe kombinasi
Streching pada dasarnya merupakan proses
pembentukan Rentang
yakni proses pembentukan gaya tarik utama sehingga
bahan tertarik
pada peralatan atau blok pembentukan.
Proses penekanan atau blanking ini didasarkan pada
proses
pengguntingan. Pengguntingan kontur tertutup, dimana
logam
didalam kontur adalah bagian yang diinginkan,
dinamakan
penebukan
Deep Drawing merupakan proses penarikan dalam
atau biasa
disebut drawing adalah salah satu jenis proses
pembentukan logam,
dimana bentuk pada umumnya berupa silinder dan
selalu
mempunyai kedalaman tertentu.
Mesin penekan (Squeezing) adalah suatu penekan aksi
tunggal yang
mempunyai landasan yang sempit dan sangat panjang.
Kegunaan
utama penekan ini adalah untuk membentuk benda-benda
yang
panjang melengkung, seperti saluran dan lembaran
bergelombang.
Pembentukan-hydro karet (rubber hydroforming) adalah
modifikasi
dari penumbuk dan cetakan konvensional, di mana bantal
karet
Proses Spinning pada dasarnya merupakan proses
pembentukan
pelat dengan menekan bahan dasar pelat ke dies
pembentuk sambil
material ditekan dengan tool penekan sampai
membentuk seperti
yang ada pada dies
Gbr. Tipe pengerol
Tipe susunan rol piramide
Tipe kombinasi, jepit dan
piramide
KERJA BANGKU
Adalah pekerjaan perkakas tangan
yang di gunakan untuk melakukan
pembentukan, perbaikan sesuai
dengan masing fungsi peralatan
dan semua pekerjaan dilakukan di
atas meja kerja
PROSES PERMESINAN
Adalah Proses pemotongan
logam dengan berbagai cara
menggunakan mesin- mesin
perkakas
3 TIGA KELOMPOK
PERMESINAN
Proses pemesinan dengan
menggunakan prinsip pemotongan
logam dibagi dalam tiga kelompok
dasar, yaitu:
1. proses pemotongan dengan mesin
press.
2. proses pemotongan konvensional
dengan mesin perkakas, dan
3. proses pemotongan nonkonvensional.
RUANG LINGKUP PROSES
Proses pemotongan dengan menggunakan mesin pres
meliputi pengguntingan (shearing), pengepresan
(pressing) dan penarikan (drawing, elongating).
Proses pemotongan konvensional dengan mesin
perkakas meliputi proses bubut (turning), proses frais
(milling), dan sekrap (shaping).
Proses pemotongan nonkonvensional contohnya
dengan
mesin EDM (Electrical Discharge Machining) dan wire
cutting.
Klasifikasi permesinan
Yaitu :
Proses pemesinan untuk membentuk benda
kerja silindris atau konis dengan benda
kerja/pahat
berputar,
yaitu
mesin
bubut, mesin gurdi/bor, mesin frais dan
gerinda.
proses pemesinan untuk membentuk benda
kerja permukaan datar tanpa memutar benda
kerja,
yaitu
meliputi
proses
sekrap
(shaping, planing), proses slot (sloting),proses
menggergaji (sawing), dan proses pemotongan
roda gigi (gear cutting).
Terbentuknya BERAM
Hasil proses penyayatan yang terjadi
pada saat mesin bekerja adalah
beram. Hampir sama pada semua
proses permesinan, dan telah diteliti
ditemukan dapat menentukan :
1. Berapa kecepatan (speed),
2. Gerak makan (feed), dan
3. Temperatur
4. Cairan pendigin
5. Jenis bahan
proses pembentukan beram adalah sulit untuk
dianalisa dan diketahui karakteristiknya diringkas
sebagai berikut.
1. Pembentukan sangat tinggi dibandingkan
dengan proses pembentukan yang lain.
2. Proses pembentukan beram tergantung pada
bahan benda kerja, temperatur benda kerja,
cairan pendingin, dan sebagainya.
3. Proses pembentukan beram juga tergantung
pada material pahat, temperatur pahat, dan
getaran pahat
.4. Proses pembentukan beram sangat dipengaruhi
oleh bentuk pahat (cutting tool).
Cara kerja mesin
1. Mesin bubut
Mesin ini pada prinsipnya bekerja berputar,
benda kerja yang berputar dipotong menurut
komponen yang diinginkan dalam bentuk
silinder atau kerucut
2.Mesin fris
Mesin fris ini pada prinsipnya tool atau pahat
yang berputar mengurangi dimensi benda
kerja. Mesin ini juga dapat untuk
menghaluskan permukaan, membuat alur,
roda gigi, dan bentuk lain yang
diinginkan sesuai kemampuan mesin.
3. Mesin Secrap
Prinsip pengerjaan pada mesin sekrap adalah
benda yang disayat atau dipotong dalam
keadaan diam (dijepit pada ragum) kemudian
pahat bergerak lurus bolak-balik atau maju
mundur melakukan penyayatan
4. Mesin gurdi gurdi
dimaksudkan sebagai proses pembuatan
lubang bulat dengan menggunakan mata bor
(twist drill). Gurdi adalah sebuah pahat
pemotong yang ujungnya berputar dan
memiliki satu atau
beberapa sisi potong dan galur yang
berhubungan continue di sepanjang badan
gurdi.
5. Mesin gerinda
adalah salah satu mesin perkakas yang
digunakan untuk mengasah/memotong
benda kerja dengan tujuan tertentu. Prinsip
kerja mesin gerinda
adalah batu gerinda berputar bersentuhan
dengan benda kerja sehingga terjadi
pengikisan, penajaman, pengasahan, atau
pemotongan.
Bentuk pahat sekrap
Macam pahat
a) pahat sekrap kasar lurus
b) pahat sekrap kasar lengkung
c) pahat sekrap datar (Gambar 9.8)
d) pahat sekrap runcing (Gambar 9.8)
e) pahat sekrap sisi (Gambar 9.9)
f) pahat sekrap sisi kasar (Gambar 9.9)
g) pahat sekrap sisi datar (Gambar 9.9)
h) pahat sekrap profil (Gambar 9.10)
i) pahat sekrap masuk ke dalam atau pahat
sekrap masuk ke luar lurus (lihat Gambar 9.11)
j) pahat sekrap masuk dalam atau pahat sekrap
masuk ke luar diteruskan
Jenis bahan pahat
a) H.S.S (Gambar 9.13.). Digunakan untuk
memotong material yang mempunyai
tegangan tarik tinggi.
b) Carbide (Gambar 9.13). Digunakan untuk
benda benda tuangan.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

ALAT KERJA BANGKU DAN PLAT (PENITIK DAN PENGGORES)
ALAT KERJA BANGKU DAN PLAT (PENITIK DAN PENGGORES)ALAT KERJA BANGKU DAN PLAT (PENITIK DAN PENGGORES)
ALAT KERJA BANGKU DAN PLAT (PENITIK DAN PENGGORES)kenshin prabowo
 
Metode Manufaktur materi sampai UTS
Metode Manufaktur materi sampai UTSMetode Manufaktur materi sampai UTS
Metode Manufaktur materi sampai UTSImond Imondt
 
Proses pembentukan
Proses pembentukanProses pembentukan
Proses pembentukan12luthfi
 
metalurgi serbuk
metalurgi serbukmetalurgi serbuk
metalurgi serbukMega Audina
 
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBARATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBARMOSES HADUN
 
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosElemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosDewi Izza
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirDewi Izza
 
Proses pembentukan piston
Proses pembentukan pistonProses pembentukan piston
Proses pembentukan pistonFixri Pupone
 
Toleransi linier
Toleransi linierToleransi linier
Toleransi linierndirocket
 
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINMACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINDwi Ratna
 
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHINGMENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHINGuniversitas negri yogyakarta
 

Was ist angesagt? (20)

ALAT KERJA BANGKU DAN PLAT (PENITIK DAN PENGGORES)
ALAT KERJA BANGKU DAN PLAT (PENITIK DAN PENGGORES)ALAT KERJA BANGKU DAN PLAT (PENITIK DAN PENGGORES)
ALAT KERJA BANGKU DAN PLAT (PENITIK DAN PENGGORES)
 
Metode Manufaktur materi sampai UTS
Metode Manufaktur materi sampai UTSMetode Manufaktur materi sampai UTS
Metode Manufaktur materi sampai UTS
 
JIg fixture 4.pptx
JIg fixture 4.pptxJIg fixture 4.pptx
JIg fixture 4.pptx
 
Proses pembentukan
Proses pembentukanProses pembentukan
Proses pembentukan
 
metalurgi serbuk
metalurgi serbukmetalurgi serbuk
metalurgi serbuk
 
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBARATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
 
Materi mesin press
Materi mesin pressMateri mesin press
Materi mesin press
 
Materi Dasar Gambar Teknik
Materi Dasar Gambar TeknikMateri Dasar Gambar Teknik
Materi Dasar Gambar Teknik
 
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosElemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
 
Proses pembentukan piston
Proses pembentukan pistonProses pembentukan piston
Proses pembentukan piston
 
Toleransi linier
Toleransi linierToleransi linier
Toleransi linier
 
Laporan uji kekerasan
Laporan uji kekerasanLaporan uji kekerasan
Laporan uji kekerasan
 
SIFAT BAHAN TEKNIK
SIFAT BAHAN TEKNIKSIFAT BAHAN TEKNIK
SIFAT BAHAN TEKNIK
 
Laporan Praktikum Pengelasan
Laporan Praktikum PengelasanLaporan Praktikum Pengelasan
Laporan Praktikum Pengelasan
 
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINMACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
 
Makalah perlakuan panas
Makalah perlakuan panas Makalah perlakuan panas
Makalah perlakuan panas
 
Modul inventor baru
Modul inventor baruModul inventor baru
Modul inventor baru
 
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHINGMENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
 
Proses pengerolan
Proses pengerolanProses pengerolan
Proses pengerolan
 

Andere mochten auch

Makalah proses pembentukan
Makalah proses pembentukanMakalah proses pembentukan
Makalah proses pembentukan12luthfi
 
Bab 2 -proses-pembentukan-logam-smt2
Bab 2 -proses-pembentukan-logam-smt2Bab 2 -proses-pembentukan-logam-smt2
Bab 2 -proses-pembentukan-logam-smt2Roedy Andreas
 
2 pembentukan logam
2   pembentukan logam2   pembentukan logam
2 pembentukan logamDodiyanto
 
Proses pemotongan (milling dan grinda)
Proses pemotongan (milling dan grinda)Proses pemotongan (milling dan grinda)
Proses pemotongan (milling dan grinda)Muhamad Amirudin
 
Tm44261 teknik pembentukan material
Tm44261 teknik pembentukan materialTm44261 teknik pembentukan material
Tm44261 teknik pembentukan materialKholil Olil
 
Kel4%sentasi (bending)
Kel4%sentasi (bending)Kel4%sentasi (bending)
Kel4%sentasi (bending)Lina Maulimah
 
Industrialisasi dan pertembangan
Industrialisasi dan pertembanganIndustrialisasi dan pertembangan
Industrialisasi dan pertembanganEnengNs
 
Permen tahun2014 nomor008 alih jabatan tugas pegawai negeri sipil non dosen m...
Permen tahun2014 nomor008 alih jabatan tugas pegawai negeri sipil non dosen m...Permen tahun2014 nomor008 alih jabatan tugas pegawai negeri sipil non dosen m...
Permen tahun2014 nomor008 alih jabatan tugas pegawai negeri sipil non dosen m...Winarto Winartoap
 
Metalurgi serbuk
Metalurgi serbukMetalurgi serbuk
Metalurgi serbukIlham Fahmi
 
Crankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katup
Crankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katupCrankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katup
Crankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katupAhmad Faozi
 

Andere mochten auch (20)

Makalah proses pembentukan
Makalah proses pembentukanMakalah proses pembentukan
Makalah proses pembentukan
 
Bab 2 -proses-pembentukan-logam-smt2
Bab 2 -proses-pembentukan-logam-smt2Bab 2 -proses-pembentukan-logam-smt2
Bab 2 -proses-pembentukan-logam-smt2
 
2 pembentukan logam
2   pembentukan logam2   pembentukan logam
2 pembentukan logam
 
Welding consumables fix 1
Welding consumables fix 1Welding consumables fix 1
Welding consumables fix 1
 
Kerja Pelat
Kerja PelatKerja Pelat
Kerja Pelat
 
Proses pemotongan (milling dan grinda)
Proses pemotongan (milling dan grinda)Proses pemotongan (milling dan grinda)
Proses pemotongan (milling dan grinda)
 
pemesinan konvensional
pemesinan konvensionalpemesinan konvensional
pemesinan konvensional
 
Tm44261 teknik pembentukan material
Tm44261 teknik pembentukan materialTm44261 teknik pembentukan material
Tm44261 teknik pembentukan material
 
Tanur tinggi
Tanur tinggiTanur tinggi
Tanur tinggi
 
Ada 4 jenis teknik produksi
Ada 4 jenis teknik produksiAda 4 jenis teknik produksi
Ada 4 jenis teknik produksi
 
39113
3911339113
39113
 
Nurafwi Gelombang Bunyi
Nurafwi Gelombang BunyiNurafwi Gelombang Bunyi
Nurafwi Gelombang Bunyi
 
Forming1
Forming1Forming1
Forming1
 
Kel4%sentasi (bending)
Kel4%sentasi (bending)Kel4%sentasi (bending)
Kel4%sentasi (bending)
 
Industrialisasi dan pertembangan
Industrialisasi dan pertembanganIndustrialisasi dan pertembangan
Industrialisasi dan pertembangan
 
Permen tahun2014 nomor008 alih jabatan tugas pegawai negeri sipil non dosen m...
Permen tahun2014 nomor008 alih jabatan tugas pegawai negeri sipil non dosen m...Permen tahun2014 nomor008 alih jabatan tugas pegawai negeri sipil non dosen m...
Permen tahun2014 nomor008 alih jabatan tugas pegawai negeri sipil non dosen m...
 
Metalurgi serbuk
Metalurgi serbukMetalurgi serbuk
Metalurgi serbuk
 
Crankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katup
Crankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katupCrankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katup
Crankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katup
 
Cooling system
Cooling systemCooling system
Cooling system
 
Las listrik
Las listrikLas listrik
Las listrik
 

Ähnlich wie Proses Pembentukan Logam

Kelompok 4.pptx
Kelompok 4.pptxKelompok 4.pptx
Kelompok 4.pptxfilmgan1
 
Proses pembuatan keramik - bahan galian industri
Proses pembuatan keramik - bahan galian industriProses pembuatan keramik - bahan galian industri
Proses pembuatan keramik - bahan galian industriBonita Susimah
 
4. proses manufacturing
4. proses manufacturing4. proses manufacturing
4. proses manufacturingNiko Sh
 
Modul dasar pembentukan_logam_smk
Modul dasar pembentukan_logam_smkModul dasar pembentukan_logam_smk
Modul dasar pembentukan_logam_smkzul fandri
 
metalrolling-161223051244 (2).pdf
metalrolling-161223051244 (2).pdfmetalrolling-161223051244 (2).pdf
metalrolling-161223051244 (2).pdfFirdausFikri3
 
1. pengecoran logam
1. pengecoran logam1. pengecoran logam
1. pengecoran logamRavi Pratama
 
proses pengecoran logam
proses pengecoran logamproses pengecoran logam
proses pengecoran logamYudi Hartono
 
proses pengecoran logam ii
proses pengecoran logam iiproses pengecoran logam ii
proses pengecoran logam iiYudi Hartono
 
Teknologi Fabrikasi-2.pptx
Teknologi Fabrikasi-2.pptxTeknologi Fabrikasi-2.pptx
Teknologi Fabrikasi-2.pptxDhikaPurnomo
 
Hot working jadi.pptx
Hot working jadi.pptxHot working jadi.pptx
Hot working jadi.pptxIpan Imade
 
File4433938146f4f
File4433938146f4fFile4433938146f4f
File4433938146f4fHandry J
 

Ähnlich wie Proses Pembentukan Logam (20)

Kelompok 4.pptx
Kelompok 4.pptxKelompok 4.pptx
Kelompok 4.pptx
 
Proses pembuatan keramik - bahan galian industri
Proses pembuatan keramik - bahan galian industriProses pembuatan keramik - bahan galian industri
Proses pembuatan keramik - bahan galian industri
 
4. proses manufacturing
4. proses manufacturing4. proses manufacturing
4. proses manufacturing
 
Modul dasar pembentukan_logam_smk
Modul dasar pembentukan_logam_smkModul dasar pembentukan_logam_smk
Modul dasar pembentukan_logam_smk
 
metalrolling-161223051244 (2).pdf
metalrolling-161223051244 (2).pdfmetalrolling-161223051244 (2).pdf
metalrolling-161223051244 (2).pdf
 
heat treatment
heat treatmentheat treatment
heat treatment
 
Kelompok 1.
Kelompok 1.Kelompok 1.
Kelompok 1.
 
1. pengecoran logam
1. pengecoran logam1. pengecoran logam
1. pengecoran logam
 
proses pengecoran logam
proses pengecoran logamproses pengecoran logam
proses pengecoran logam
 
proses pengecoran logam ii
proses pengecoran logam iiproses pengecoran logam ii
proses pengecoran logam ii
 
Teknologi Fabrikasi-2.pptx
Teknologi Fabrikasi-2.pptxTeknologi Fabrikasi-2.pptx
Teknologi Fabrikasi-2.pptx
 
Presentasi kelompok 3
Presentasi kelompok 3Presentasi kelompok 3
Presentasi kelompok 3
 
Itm3
Itm3Itm3
Itm3
 
M. serbuk
M. serbukM. serbuk
M. serbuk
 
Tpl
TplTpl
Tpl
 
Pengecoran1
Pengecoran1Pengecoran1
Pengecoran1
 
Forming
FormingForming
Forming
 
Material teknik
Material teknikMaterial teknik
Material teknik
 
Hot working jadi.pptx
Hot working jadi.pptxHot working jadi.pptx
Hot working jadi.pptx
 
File4433938146f4f
File4433938146f4fFile4433938146f4f
File4433938146f4f
 

Mehr von Ahmad Faozi

Hybrid System Overview
Hybrid System OverviewHybrid System Overview
Hybrid System OverviewAhmad Faozi
 
Perbaikan sistem pengapian
Perbaikan sistem pengapianPerbaikan sistem pengapian
Perbaikan sistem pengapianAhmad Faozi
 
Perbaikan sistem pengapian
Perbaikan sistem pengapianPerbaikan sistem pengapian
Perbaikan sistem pengapianAhmad Faozi
 
Tune-up Motor Bensin
Tune-up Motor BensinTune-up Motor Bensin
Tune-up Motor BensinAhmad Faozi
 
Modul Sistem Hydraulic
Modul Sistem HydraulicModul Sistem Hydraulic
Modul Sistem HydraulicAhmad Faozi
 
Melepas memasang dan_menyetel_roda
Melepas memasang dan_menyetel_rodaMelepas memasang dan_menyetel_roda
Melepas memasang dan_menyetel_rodaAhmad Faozi
 
Modul praktek-rangkaian-lampu-tanda-belok-dan-hazard1
Modul praktek-rangkaian-lampu-tanda-belok-dan-hazard1Modul praktek-rangkaian-lampu-tanda-belok-dan-hazard1
Modul praktek-rangkaian-lampu-tanda-belok-dan-hazard1Ahmad Faozi
 
Modul teknologi sepeda motor (oto225 01)- sistem pengapian oleh beni setya nu...
Modul teknologi sepeda motor (oto225 01)- sistem pengapian oleh beni setya nu...Modul teknologi sepeda motor (oto225 01)- sistem pengapian oleh beni setya nu...
Modul teknologi sepeda motor (oto225 01)- sistem pengapian oleh beni setya nu...Ahmad Faozi
 

Mehr von Ahmad Faozi (15)

Rpp PDTO KD 3
Rpp PDTO KD 3Rpp PDTO KD 3
Rpp PDTO KD 3
 
Rpp PDTO KD 2
Rpp PDTO KD 2Rpp PDTO KD 2
Rpp PDTO KD 2
 
Rpp PDTO KD 1
Rpp PDTO KD 1Rpp PDTO KD 1
Rpp PDTO KD 1
 
Toyota soluna
Toyota solunaToyota soluna
Toyota soluna
 
Hybrid System Overview
Hybrid System OverviewHybrid System Overview
Hybrid System Overview
 
Perbaikan sistem pengapian
Perbaikan sistem pengapianPerbaikan sistem pengapian
Perbaikan sistem pengapian
 
Perbaikan sistem pengapian
Perbaikan sistem pengapianPerbaikan sistem pengapian
Perbaikan sistem pengapian
 
Las asetilin
Las asetilinLas asetilin
Las asetilin
 
Tune-up Motor Bensin
Tune-up Motor BensinTune-up Motor Bensin
Tune-up Motor Bensin
 
Modul las
Modul lasModul las
Modul las
 
Modul Sistem Hydraulic
Modul Sistem HydraulicModul Sistem Hydraulic
Modul Sistem Hydraulic
 
MODUL CVT
MODUL CVTMODUL CVT
MODUL CVT
 
Melepas memasang dan_menyetel_roda
Melepas memasang dan_menyetel_rodaMelepas memasang dan_menyetel_roda
Melepas memasang dan_menyetel_roda
 
Modul praktek-rangkaian-lampu-tanda-belok-dan-hazard1
Modul praktek-rangkaian-lampu-tanda-belok-dan-hazard1Modul praktek-rangkaian-lampu-tanda-belok-dan-hazard1
Modul praktek-rangkaian-lampu-tanda-belok-dan-hazard1
 
Modul teknologi sepeda motor (oto225 01)- sistem pengapian oleh beni setya nu...
Modul teknologi sepeda motor (oto225 01)- sistem pengapian oleh beni setya nu...Modul teknologi sepeda motor (oto225 01)- sistem pengapian oleh beni setya nu...
Modul teknologi sepeda motor (oto225 01)- sistem pengapian oleh beni setya nu...
 

Kürzlich hochgeladen

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxRIMA685626
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 

Proses Pembentukan Logam

  • 1. MEMAHAMI PROSES–PROSES DASAR PENGECORAN Pengecoran adalah membuat komponen dengan cara menuangkan bahan yang dicairkan ke dalam cetakan. Bahan disini dapat berupa metal maupun non-metal. Untuk mencairkan bahan diperlukan furnace (dapur kupola). Furnace adalah sebuah dapur atau tempat yang dilengkapi dengan heater (pemanas). Bahan padat dicairkan sampai suhu titik cair dan dapat ditambahkan campuran bahan seperti chrom, silikon, titanium, aluminium dan lain-lain supaya bahan menjadi lebih baik. Bahan yang sudah cair dapat dituangkan ke dalam cetakan.
  • 2. Pengecoran digunakan untuk membentuk logam dalam kondisi panas sesuai dengan bentuk cetakan yang telah dibuat. Pengecoran dapat berupa material logam cair atau plastik yang bisa meleleh (termoplastik), juga material yang terlarut air misalnya beton atau gips, dan materi lain yang dapat menjadi cair atau pasta ketika dalam kondisi basah seperti tanah liat, dan lain-lain yang jika dalam kondisi kering akan berubah menjadi keras dalam cetakan, dan terbakar dalam perapian. Proses pengecoran dibagi menjadi dua, yaitu: expandable (dapat diperluas) dan nonexpandable (tidak dapat diperluas).
  • 5. Konstruksi dan susunan dapur tinggi: 1) Dinding dapur tinggi terdiri dari kerucut atas dan kerucut bawah dan bagian bawahnya dilapisi batu tahan api. 2) Tebal dinding lapisan sampai 1 meter dan garis tengah dapur maksimum 6 meter 3) Tinggi dapur 25 – 35 meter 4) Mulut dapur dibuat dari pelat baja yang berbentuk cincin 5) Pemasukan biji besi pada mulut sebelah atas berganti-ganti dengan bahan tambahan kokas yang digerakkan oleh alat pengangkat hidrolis 6) Sebelum dipakai, dapur tinggi dipanasi lebih dahulu 8 sampai 14 hari lamanya. 7) Gas panas (CO2) yang terjadi tidak dibuang, tetapi disalurkan untuk memanasi udara bakar yang akan
  • 6. Logam cair sedang dituangkan ke dalam cetakan
  • 7. Proses pengecoran logam Pengecoran biasanya diawali dengan pembuatan cetakan dengan bahan pasir. Cetakan pasir bisa dibuat secara manual maupun dengan mesin. Pembuatan cetakan secara manual dilakukan bila jumlah komponen yang akan dibuat jumlahnya terbatas, dan banyak variasinya. Pembuatan cetakan tangan dengan dimensi yang besar dapat menggunakan campuran tanah liat sebagai pengikat. Dewasa ini cetakan banyak dibuat secara mekanik dengan mesin agar lebih presisi serta dapat diproduksi dalam jumlah banyak dengan kualitas yang sama baiknya.
  • 8.
  • 9.
  • 10. Pengolahan Pasir Cetak Pasir cetak yang sudah digunakan untuk membuat cetakan, dapat dipakai kembali dengan mencampur pasir baru dan pengikat baru setelah kotoran-kotoran dalam pasir tersebut dibuang.
  • 11. mesin-mesin yang dipakai dalam pengolahan pasir, • . Penggiling pasir Penggiling pasir digunakan apabila pasir tersebut menggunakan lempung sebagai pengikat, sedangkan untuk pengaduk pasir digunakan jika pasir menggunakan bahan pengikat seperti minyak pengering atau natrium silikat.
  • 12. • Pencampur pasir Pencampur pasir digunakan untuk memecah bungkah-bungkah pasir setelah pencampuran. Jadi, pasir dari penggiling pasir kadang-kadang diisikan ke pencampur pasir atau biasanya pasir bekas diisikan langsung ke dalamnya.
  • 13. • Pengayakan Untuk mendapatkan pasir cetak, ayakan dipakai untuk menyisihkan kotoran dan butir-butir pasir yang sangat kasar. Jenis ayakan ada dua macam, yaitu ayakan berputar dan ayakan bergetar.
  • 14. • Pemisahan magnetis Pemisahan magnetis digunakan untuk menyisihkan potongan-potongan besi yang berada dalam pasir cetak tersebut.
  • 15. • Pendingin pasir Dalam mendinginkan pasir, udara pendingin perlu bersentuhan dengan butirbutir pasir sebanyak mungkin. Pada pendingin pasir pengagitasi, udara lewat melalui pasir yang diagitasi. Adapun pada pendingin pasir tegak, pasir dijatuhkan ke dalam tangki dan disebar oleh sebuah sudu selama jatuh, yang kemudian didinginkan oleh udara dari bawah. Pendingin pasir bergetar menunjukkan alat di mana pasir diletakkan pada pelat dan pengembangan pasir efektif.
  • 16. MACAM PENGECORAN • Pengecoran Cetakan Ekspandable (Expandable Mold Casting) • Pengecoran dengan Pasir (Sand Casting • Pengecoran dengan Gips (Plaster Casting) Pengecoran Gips, Beton, atau Plastik Resin • Pengecoran Sentrifugal (Centrifugal Casting) • Die Casting
  • 17. . Kecepatan Pendinginan Kecepatan di saat pendinginan cor mempengaruhi properti, kualitas dan mikrostrukturnya. Kecepatan pendinginan sangat dikontrol oleh media cetakan. Ketika logam yang dicetak dituangkan ke dalam cetakan, pendinginan dimulai. Hal ini terjadi, karena panas antara logam yang dicetak mengalir menuju bagian pendingin cetakan. Materi-materi cetakan memindahkan panas dari pengecoran menuju cetakan dalam kecepatan yang berbeda
  • 18.
  • 19. Proses Pengerjaan Panas Proses pengerjaan panas merupakan proses pembentukan yang dilakukan pada daerah di atas temperatur rekristalisasi (temperatur tinggi) logam yang diproses. Dalam proses deformasi pada temperatur tinggi terjadi peristiwa pelunakan yang terus menerus. Akibat kongkritnya adalah bahwa logam akan mengalami perobahan sifat menjadi lebih lunak pada temperatur tinggi, kenyataan inilah yang membawa keuntungan-keuntungan pada proses pengerjaan panas, yaitu deformasi yang diberikan kepada benda kerja menjadi lebih relatif besar. Kondisi ini karena sifat lunak dan sifat ulet, sehingga gaya pembentukan yang dibutuhkan relatif kecil, serta benda kerja mampu menerima perubahan bentuk yang besar tanpa mengalami retak. Maka keuntungan itulah proses pengerjaan panas biasanya digunakan pada proses-proses pembentukan primer yang dapat memberikan deformasi yang besar, misalnya: proses pengerolan panas, tempa dan ekstrusi.
  • 20. PERLAKUAN PANAS Penyepuhan dan Pelunakkan Baja Menyepuh baja adalah cara mengeraskan baja dengan jalan memanaskan baja pada suhu penyepuhan yang segera disusul oleh suatu pendinginaN yang mendadak.
  • 21. SUHU PENYEPUHAN Suhu penyepuhah untuk berbagai macam kadar zat arang (C) dalambaja telah tertentu misalnya: 1. Untuk baja dengan kadar 0,8% C suhu 750 oC 2. Untuk baja dengan kadar 0,7% C suhu 800 oC 3. Untuk baja dengan kadar 0,5% C suhu 900 oC
  • 22. CATATAN Makin tinggi suhu penyepuhan, makin keras hasil bajanya dan kristal baja yang terjadi makin besar, yang menyebabkan baja itu sangat rapuh dan mudah putus. Jadi, sebaliknya dalam penyepuhan kristalkristal baja yang terjadi harus halus sehingga hasil bajanya menjadi keras dan kuat
  • 23. ZAT PENDINGINAN Sebagai zat pendingin yang dapat dipergunakan adalah : 1. air, 2. garam, 3. cairan glaserin, 4. dan sebagainya.
  • 24. BENDA YANG DI BENTUK MELALUI PERLAKUAN PANAS
  • 25. Macam istilah perlakuan panas 1. Menyemen Menyemen dimaksudkan menyepuh atau memperkeras permukaan benda kerja yang bersifat kenyal. Misalnya menyemen roda-roda gigi, poros-poros nok, batang antar dan sebagainya.
  • 26. Benda kerja dengan lebih kurang 0,2% C dimasukkan dalam peti baja bersama sama rang kayu, tepung arang tulang atau bubuk semen spesial kemudian ditutup rapat. Peti lapis dengan tanah liat kemudian dipijarkan sampai 9000C selama 6 – 8 jam. Setelah itu diambil dipijarkan lagi pada suhu 7500C dan kemudian disepuh. Dengan demikian permukaan benda kerja menjadi keras.
  • 28. Menyemen Gas MENYEMEN GAS Sebagai bahan penyemen gas digunakan asetilyn, oksid arang yang bercampur amoniak. Menyemen dengan gas hanya pada besi dengan kadar 0,4% C sampai 0,6% C. Benda kerja dipanaskan dengan gas asetylene sampai 9000C kemudian disemprot dengan air.
  • 29. Menitrir adalah suatu cara menyepuh dari jenis baja yang mengandung Aluminium (Al), Chrom (Cr), dan Molibden (Mo). Caranya benda kerja dimasukkan ke dalam aliran amoniak (NH3) dan dipanaskan sampai 6000C selama kurang lebih 2 hari. Pada suhu 5000C, N2 dari NH3 terurai dan mengikat Al hingga permukaan benda kerja menjadi keras.
  • 30. MENYEPUH DENGAN CHROM Cara penyepuhan ini dilakukan untuk melapisi permukaan benda kerja dengan chrom agar tahan gesekan misalnya bidang silinder motor dilapisi dengan chrom secara elektrolisa setebal 0,1–0,4 mm, kemudian lapisan itu diambil lagi secara elektrolisa
  • 31.
  • 32. 1. 2. 3. 4. 5. Apa yang di maksud dengan perlakuan panas? Jelaskan proses perlakuan panas secara umum! Apa tujuan perlakuan panas? Apa yang dimaksud dengan menyemen dan sebutkankan 3 jenis bahan semen! Berapa suhu penyepuhan jika dilhat dari kadar Carbon yang dikandung bahan?
  • 33.
  • 34. Perubahan bentuk yang terjadi dapat dibedakan atas 1. Deformasi elastis 2. deformasi plastis.
  • 35. Deformasi elastis Perubahan bentuk yang terjadi bila ada gaya yang bekerja, serta akan hilang bila bebannya ditiadakan. Dengan kata lain bila beban ditiadakan, maka benda akan kembali ke bentuk dan ukuran semula. Deformasi plastis Perubahan bentuk yang permanen, meskipun bebannya dihilangkan maka kondisi benda akan tetap berubah bentuknya sesuai dengan bentuk yang dikenakan pada benda tersebut.
  • 36. Pengerjaan panas mempunyai keuntungan diantaranya : beberapa 1. Pada temperatur tinggi logam bersifat lunak dan ulet, sehingga gaya pembentukan yang dibutuhkan menjadi relatif lebih kecil. 2.Deformasi yang dapat pemanasan ini adalah relatif lebih besar. diberikan dari 3. Terjadinya perbaikan struktur mikro pada logam yang dideformasi pada temperatur tinggi.
  • 37. Apa itu menempa? Menempa merupakan salah satu proses pembentukan yang dilakukanpada benda kerja dalam kondisi panas. Panas yang dimaksudkan adalah sebelum dilakukan proses pembentukan benda logam dipanaskan terlebih dahulu sampai mencapai tempratur tempa yang diinginkan. Tempratur tempa yang diharapkan pada proses ini berkisar di atas daerah temperatur rekristalisasi bahan logam yang akan di tempa. Baja mempunyai temperatur rekristalisasi berkisar 723º C. {
  • 38. APLIKASI PEMBENTUKAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. pengerolan (rolling), pembengkokan (bending), tempa (forging), ekstrusi (extruding), penarikan kawat (wire drawing), penarikan dalam (deep drawing), dan lain-lain.
  • 39. Tujuan proses pembentukan secara keseluruhan : 1. adalah mengubah tebal atau dimensi lateral benda kerja, 2. pada proses pembentukan lembaran, susut tebal hendaknya dihindarkan karena dapat terjadi penciutan dan kegagalan Catatan terakhir 11-11-2011 3.
  • 40. UJIAN KD 3 1. Sebutkan apa yang di maksud dengan pembentukan panas! 10 2. Jelaskan apa itu deformasi elastis dan plastis? 15 3. Sebutkan 4 macam bentuk aplikasi pembentukan logam! 15 4. Sebutkan 3 macam keuntungan pembentukan panas! 20 5. Jelaskan apa itu menempa dan sebutkan 4 macam alat yg digunakan dalam pekerjaan tempa serta fungsinya masing-masing 40 { 6. WAKTU S.D 17.00 WIB
  • 41. Proses pengerjaan dingin (cold working) yang merupakan pembentukan plastis logam di bawah suhu rekristalisasi Pada umumnya dilakukan disuhu kamar jadi tanpa pemanasan benda kerja. Suhu rekristalisasi yang dimaksud adalah suhu pada saat bahan logam akan mengalami perobahan struktur mikro.
  • 42. Pengaruh deformasi logam yang dideformasi mengalami peristiwapengerasan regangan (strain-hardening). Logam akan bersifat makin keras dan makin kuat tetapi makin getas bila mengalami deformasi.
  • 43. Keunggulan proses pengerjaan dingin Keunggulan proses pengerjaan dingin adalah kondisi permukaan benda kerja yang lebih baik dari pada yang diproses dengan pengerjaan panas. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya proses pemanasan yang dapat menimbulkan kerak pada permukaan.
  • 44. Keuntungan dari pembentukan dingin diantaranya: • Tidak dibutuhkan pemanasan • Permukaan yang lebih baik • Ketelitian yang lebih baik • Ukurannya bisa seragam • Kekuatan tariknya akan lebih baik dari bahan asalnya
  • 45. Persiapan cold working process 1. 2. 3. Harus bebas dari kerak Untuk mendapatkan ketebalan yang sama dilakukan cold rolling ringan Lakukan proses annealing ( pelurusan, peregangan)
  • 46. Macam Proses pengerjaan dingin proses blanking atau penembukan. proses bending atau pembengkokan untuk pelat-pelat pada arah memanjangproses squeezing untuk berbagaii macam keperluan . Aplikasi proses ini diperlihatkan pada gambar untuk pembuatan tutup-tutup botol yang menggunakan lambang
  • 47. Proses pengerjaan dingin menurut DeGarmo terbagi dalam 4 kelompok besar sebagai berikut: 1. Squeezing (mengepres) 2. Bending (melengkungkan) 3. Shearing (memotong) 4. Drawing (menarik) Di catat sampai slide ini.......18/11-11.
  • 48. Pendekatan secara teori teknik pembentukan logam perlu dikaji dari 3 (tiga) bidang utama, yaitu: 1. Bidang teknologi proses yang menyangkut geometri dan kondisi serta parameter proses. 2. Bidang mekanika yang diperlukan untuk memperkirakan gaya, daya serta energi pembentukan. 3. Bidang metalurgi yang membahas perubahan-perubahan sifat material akibat proses pembentukan.
  • 49. PROSES PENEKUKAN Secara mekanika proses penekukan ini terdiri dari dua komponen gaya yakni: 1. Tarik 2. Tekan
  • 51. PENGEROLAN Pengerolan merupakan proses pembentukan yang dilakukan dengan menjepit pelat diantara dua rol. Rol tekan dan rol utama berputar berlawanan arah sehingga dapat menggerakan pelat. Tipe pengerolan 1. Tipe susunan rol 2. Tipe jepit 3. Tipe peramid 4. Tipe kombinasi
  • 52. Streching pada dasarnya merupakan proses pembentukan Rentang yakni proses pembentukan gaya tarik utama sehingga bahan tertarik pada peralatan atau blok pembentukan.
  • 53. Proses penekanan atau blanking ini didasarkan pada proses pengguntingan. Pengguntingan kontur tertutup, dimana logam didalam kontur adalah bagian yang diinginkan, dinamakan penebukan
  • 54. Deep Drawing merupakan proses penarikan dalam atau biasa disebut drawing adalah salah satu jenis proses pembentukan logam, dimana bentuk pada umumnya berupa silinder dan selalu mempunyai kedalaman tertentu.
  • 55. Mesin penekan (Squeezing) adalah suatu penekan aksi tunggal yang mempunyai landasan yang sempit dan sangat panjang. Kegunaan utama penekan ini adalah untuk membentuk benda-benda yang panjang melengkung, seperti saluran dan lembaran bergelombang. Pembentukan-hydro karet (rubber hydroforming) adalah modifikasi dari penumbuk dan cetakan konvensional, di mana bantal karet
  • 56. Proses Spinning pada dasarnya merupakan proses pembentukan pelat dengan menekan bahan dasar pelat ke dies pembentuk sambil material ditekan dengan tool penekan sampai membentuk seperti yang ada pada dies
  • 58. Tipe susunan rol piramide
  • 59. Tipe kombinasi, jepit dan piramide
  • 60.
  • 61. KERJA BANGKU Adalah pekerjaan perkakas tangan yang di gunakan untuk melakukan pembentukan, perbaikan sesuai dengan masing fungsi peralatan dan semua pekerjaan dilakukan di atas meja kerja
  • 62. PROSES PERMESINAN Adalah Proses pemotongan logam dengan berbagai cara menggunakan mesin- mesin perkakas
  • 63. 3 TIGA KELOMPOK PERMESINAN Proses pemesinan dengan menggunakan prinsip pemotongan logam dibagi dalam tiga kelompok dasar, yaitu: 1. proses pemotongan dengan mesin press. 2. proses pemotongan konvensional dengan mesin perkakas, dan 3. proses pemotongan nonkonvensional.
  • 64. RUANG LINGKUP PROSES Proses pemotongan dengan menggunakan mesin pres meliputi pengguntingan (shearing), pengepresan (pressing) dan penarikan (drawing, elongating). Proses pemotongan konvensional dengan mesin perkakas meliputi proses bubut (turning), proses frais (milling), dan sekrap (shaping). Proses pemotongan nonkonvensional contohnya dengan mesin EDM (Electrical Discharge Machining) dan wire cutting.
  • 65. Klasifikasi permesinan Yaitu : Proses pemesinan untuk membentuk benda kerja silindris atau konis dengan benda kerja/pahat berputar, yaitu mesin bubut, mesin gurdi/bor, mesin frais dan gerinda. proses pemesinan untuk membentuk benda kerja permukaan datar tanpa memutar benda kerja, yaitu meliputi proses sekrap (shaping, planing), proses slot (sloting),proses menggergaji (sawing), dan proses pemotongan roda gigi (gear cutting).
  • 66.
  • 67. Terbentuknya BERAM Hasil proses penyayatan yang terjadi pada saat mesin bekerja adalah beram. Hampir sama pada semua proses permesinan, dan telah diteliti ditemukan dapat menentukan : 1. Berapa kecepatan (speed), 2. Gerak makan (feed), dan 3. Temperatur 4. Cairan pendigin 5. Jenis bahan
  • 68. proses pembentukan beram adalah sulit untuk dianalisa dan diketahui karakteristiknya diringkas sebagai berikut. 1. Pembentukan sangat tinggi dibandingkan dengan proses pembentukan yang lain. 2. Proses pembentukan beram tergantung pada bahan benda kerja, temperatur benda kerja, cairan pendingin, dan sebagainya. 3. Proses pembentukan beram juga tergantung pada material pahat, temperatur pahat, dan getaran pahat .4. Proses pembentukan beram sangat dipengaruhi oleh bentuk pahat (cutting tool).
  • 69. Cara kerja mesin 1. Mesin bubut Mesin ini pada prinsipnya bekerja berputar, benda kerja yang berputar dipotong menurut komponen yang diinginkan dalam bentuk silinder atau kerucut 2.Mesin fris Mesin fris ini pada prinsipnya tool atau pahat yang berputar mengurangi dimensi benda kerja. Mesin ini juga dapat untuk menghaluskan permukaan, membuat alur, roda gigi, dan bentuk lain yang diinginkan sesuai kemampuan mesin.
  • 70. 3. Mesin Secrap Prinsip pengerjaan pada mesin sekrap adalah benda yang disayat atau dipotong dalam keadaan diam (dijepit pada ragum) kemudian pahat bergerak lurus bolak-balik atau maju mundur melakukan penyayatan 4. Mesin gurdi gurdi dimaksudkan sebagai proses pembuatan lubang bulat dengan menggunakan mata bor (twist drill). Gurdi adalah sebuah pahat pemotong yang ujungnya berputar dan memiliki satu atau beberapa sisi potong dan galur yang berhubungan continue di sepanjang badan gurdi.
  • 71. 5. Mesin gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk mengasah/memotong benda kerja dengan tujuan tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan.
  • 73. Macam pahat a) pahat sekrap kasar lurus b) pahat sekrap kasar lengkung c) pahat sekrap datar (Gambar 9.8) d) pahat sekrap runcing (Gambar 9.8) e) pahat sekrap sisi (Gambar 9.9) f) pahat sekrap sisi kasar (Gambar 9.9) g) pahat sekrap sisi datar (Gambar 9.9) h) pahat sekrap profil (Gambar 9.10) i) pahat sekrap masuk ke dalam atau pahat sekrap masuk ke luar lurus (lihat Gambar 9.11) j) pahat sekrap masuk dalam atau pahat sekrap masuk ke luar diteruskan
  • 74. Jenis bahan pahat a) H.S.S (Gambar 9.13.). Digunakan untuk memotong material yang mempunyai tegangan tarik tinggi. b) Carbide (Gambar 9.13). Digunakan untuk benda benda tuangan.